Anda di halaman 1dari 5

1.

Perkembangan sel- sel darah

1) Selama perkembangan embrio, Hematopoiesis pertama kali berlangsung dalam


kantong kuning telur dan berlanjut dihati, limpa, nodus limfe, dan seluruh
sumsum tulang janin yang berkembang.
2) Setelh lahir dan selama masa kanak- kanak, sel- sel darah terbentuk dalam
sumsum semua tulang.
3) Pada orang dewasa, sel darah hanya terbentuk pada sumsum tulang merah yang
ditemukan dalam tulang membrabosa seperti sternum, iga vertebra, dan tulang ilia
girdel pelvis.

Proses pembentukan darah dimulai pleh sel pluripotensial, sel ini kemudian
membelah menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan berkembang menjadi sel induk
pluripotensial, sel kedua menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil, monosit, eusinofil,
dan basofil.

Semua sel darah dirutunkan dari hemositoblas (sel batang primitif) pada sumsum
tulang, yang dibagi dan diedakan menjadi lima jenis sel yaitu:

a. Proeritoblas
Proeritoblas mengalir melalui sejumlah tahapan (eritoblas basofilik, eritoblas
kromatofilik, nermoblas, dan retukulosit) dan setelah matang menjadi eritrosit.
b. Meioblas
Merupakan asal promeilosit, yang mengalami penyimpanan dalam
perkembangannya menjadi tiga jenis sel yang disebut granulosit: neutrofil,
eusinofil, dan basofil.
c. Limfoblas, merupakan asal limfosit
d. Monoblas, merupakan asal monosit. Limfosit dan monosit disebut agranulosit.
e. Megakarioblas, membentuk megakarioblas yang merupakan asal trombosit.
Perkembangan sel darah merah

Eritrosit bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya, terbungkus dalam membaran
sel dengan permeabilitas tinggi. Setiap eritroit mengandung sekitar 300 juta molekul
haemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Hemoglibin merupakan
protein yang kaya akan zat besi, memiliki daya gabung terhadap oksigen itu membentuk
oksihemoglobin didalam sel darah merah. Sel darah merah biasnya bersirkulasi selama
120 hari sebelum menjadi rapuh dan mudah pecah.fragmen sel darah merah yang rusak
akan mengalami fagositosis oleh makrofag dalam limfa, hati,sumsum tulang, dan jaringan
tubuh lain.

 Pengaturan proses sel darah merah


Produksi eritrosit diatur oleh eritroprotein, suatu hormone glikoprotein yang
diproduksi terutama oleh ginjal.faktor apapun yang menyebabkan jaringan
menerima volume oksigen yang kurang (anoksia) akan mengakibatkan
peningkatan produksi eritroprotein, sehingga makin menstimulasi produksi sel
darah merah. Sebagai contoh:
1) Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan produksi sel darah
merah meningkat.
2) Tinggal di dataran tinggi dengan kandungan oksigen yang remdah dalam
jangka waktu yang lama akan mengakibatkan penigkatan produksi sel
darah merah.
3) Gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jaringan, atau penyakit paru
yang mengurangi aliran darah., mengakibatkan peningkatan produksi sel
darah merah.

1. Perkembangan sel darah putih (leukosit)


Jumlah leukosit pada yang normal adalah 7000- 9000 per mm3. Infeksi atau kerusakan
jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Leukosit berfungsi untuk
melindungi tubuh terhadap invasi benda asing termasuk bakteri dan virus. Bentuk dan
sifat leukosit berlainan dengan eritrosit apabila kita lihat dibawah mikroskop maka akan
terlihat bentuknya hang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki
palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam imti sel sehingga ia dapat dibedakan
menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah
kira-kira 6000- 9000. Fungsinya: sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh dan memakan
bibit penyakit/bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel),
tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu
mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh
darah.
1) Sifat- sifat sel darah putih:
Leukosit memiliki sifat diapedesis yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori
membran kapilar dan masuk kedalam jaringan. Leukosit memiliki kemampuan
kemotaksis, pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit
bergerak mendekati (kemotaksisi positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif)
sumber zat. Ada 5 jenis leukosit dalam sirkulasi darah yang di bedakan
berdasarkan ukuran, bentuk nucleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel
yang tidak memiliki granula disebut agranulosit. Granulosit terbagi menjadi
neutrofil, eusisinofil, dan basofil, berdasarkan warna granula sitoplasmanya saat
dilakukan pewarnaan dengan zat warna darah wright. Pembagian granulosit
sebagai berikut:
a. Neutrofil
Neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam
sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang
terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Fungsi neutrofil sangat
terinfeksi untuk menyaring dan menghancurkan bakteri, virus, atau
penyebab lainnya.
b. Eosinofil
Adalah fagostik lemah. Sel ini berfungsi dalam detoksifikasi histamin
yang di produksi oleh sel mast dan jaringan yang cidera sat inflamansi
berlangsung. Esinofil mengandung peroksidase dan fosfatase, yaitu enzim
yang mampu menguraikan protein.
c. Besofil
Memiliki memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya
tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam seta
memperlihatkan nucleus berbentuk S. bentuk basofil menyerupai fungsi
sel mast. Sel ini mengandung hitamin, mungkin untuk meningkatkan
aliran darah ke jaringan yang cedera dan anti koagulan heparin. Fungsi
sebenarnya belum diketahui.
 Trombosit darah
Trombosit darah adalah jenis unsur sel ketiga yang terdapat di
dalam darah. Trombosit bukanlas suatu sel utuh tetapi
fragmen/ptotngan kecil sel (bergaris tengah sekitar 2-4 µm) yang
terlepas dari tepi luar suatu sel besar (bergaris tengah sampai 60
µm)di sumsum tulang yang dikenal sebagai megakariosit.
Megakrosit berasal dari sel bakal yang belum berdiferensiasi
(undifferentiated) yang sama dengan yang menghasilkan turunan
eritrosit dan leukosit.trombosit pada dasarnya adalah suatu vasike
yang mengandung sebagian dari sitoplasma megakariosit
terbungkus oleh membrane plasma. Trombosit tetap berfungsi
selama sekitar sepuluh hari untuk kemudian disingkirkan dari
sirkulasi oleh makrofag jaringan, terutama makrofag yang terdapat
di limpa dan hati, dan di ganti oleh trombosit baru yang
dikeluarkan dari sumsum tulang. Trombosit merupakan benda-
benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-
macam, ada yang bulat ada yang lonjong, warnanya putih, normal
pada organ dewasa 200.000- 300.000/mm3. Fungsinya memegang
peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang
dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku
sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.

2. Metabolisme darah
Merupakan perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai
fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut
oksigen dan bahan keperluan lainnya, dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya
sebagai barang buangan, termasuk karbon dioksida.
1) Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah bentuknya seperti cakram/ bokonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0.007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya
kira- kira 5 juta dalam 1mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan. Karena
didalamnya mengandung duatu zat yang disebut haemoglobin. Warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru-paru untuk di bedakan
ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
di keluarkan melalui paru- paru. Pengikatan okigen dan karbondioksida ini
dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut
oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb- oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh
tubuh sebagai aksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jarngan akan
dilepaskan: Hb- oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa
dengan karbon dioksida dan di sebut karbon dioksida haemoglobin (Hb + karbon
dioksida Hb – karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan di
keluarkan du paru-paru.

2) Sel darah putih (leukosit)


Selain sel darah metah, dalam manusia juga terdapat sel darah putih. Leukosit
atau sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap kuman- kuman
penyakit yang menyerang tubuh dengan cara memakan kuman- kuman penyakit
(fagosit).
3. Pembentukan sel- sel darah in utero, bayi dan anak
Sirkulasi darah janin dalam Rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam Rahim, paru- paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas
dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke
tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Darah
mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat.
Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau
sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikasi dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior,
bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium nana di mana
aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian
ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah di alirkan ke seleuruh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai