Anda di halaman 1dari 8

RESUME VAULATION / PENILAIAN SURAT BERHARGA

Oleh : Andy Kurniawan

NIM : 1834021003

Semester : 4

Kelas : Sabtu (205)

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen : Drs. Sunartiyo, MM

PENILAIAN SURAT BERHARGA

Surat Berharga

Apabila perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar
kelebihan dana tersebut bisa diinvestasikan pada instrumen-instrumen investasi sesuai dengan sifat
dana yang dipunyai. Bila kelebihan dana tersebut bisa digunakan jangka panjang, manajer keuangan
harus menginvestasikan pada instrumen investasi jangka panjang seperti pendirian usaha baru,
pembelian aktiva tetap dan lainnya. Bila dana yang dipunyai bersifat likuid artinya harus tersedia bila
diinginkan, maka manajer keuangan sebaiknya menginvestasikan kelebihan dana tersebut pada
instrumen investasi jangka pendek.

Instrumen investasi jangka pendek sering disebut surat berharga atau sekuritas (efek)

Investasi atau pembelian surat berharga dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas, artinya
kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan dibelikan surat berharga agar tidak terjadi Iddle fund
sehingga mendapatkan keuntungan, tetapi sekuritas tersebut harus bisa segera menjadi uang tunai bila
likuiditas perusahaan kurang baik.

Secara garis besar sekuritas dapat dibagi menjadi dua, yaitu sekuritas yang memberikan penghasilan
secara tetap (obligasi) dan sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap (saham).

Saham adalah surat bukti kepemilikan perusahaan.

Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan perusahaan dalam jangka panjang dan memberikan
bunga.

Perbandingan karakteristik Saham dan Obligasi


Dalam perhitungan surat berharga selalu dipergunakan konsep adanya hubungan yang positif antara
resiko dan tingkat keuntungan,yakni semakin tinggi tingkat resiko yang dihadapi harus bisa
menghasilkan tingkat keuntungan yang besar, sebaliknya bila resiko kecil akan menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih kecil. Karena investor pada dasarnya tidak menyukai resiko, maka investor baru
bersedia mengambil suatu kesempatan yang lebih beresiko jika mereka mengharapkan akan
memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

Obligasi

Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau lembaga lain yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan akan dibayar selama jangka waktu tertentu, serta akan
memberikan bunga secara tetap.

Obligasi ini juga sering disebut sebagai sekuritas dengan penghasilan tetap.

Ciri Obligasi :

 Mempunyai nilai nominal atau face value


 Memberikan bunga atau sering disebut coupon
 Mempunyai jangka waktu

Saham

Saham adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang memberikan penghasilan tidak tetap. Pemilik
saham akan menerima penghasilan dalam bentuk deviden dan deviden akan dibagikan kepada
pemegang saham apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Selain deviden, keuntungan yang
diharapkan dari pemegang saham adalah selisih harga saham. Bila harga jual saham lebih tinggi
dibandingkan harga belinya investor akan menerma capital gain, tetapi bila harga jualnya lebih rendah
dibanding dengan harga beli saham investor akan menerima capital loss.

Capital Assets Pricing Model

Untuk menentukan harga yang layak bagi sekuritas, tergantung dari tingkat keuntungan yang
diharapkan dari sekuritas yang bersangkutan.

Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor akan semakin kecil harga yang
bersedia dibayar investor. Dengan demikian akan muncul pertanyaan, berapa besar tingkat keuntungan
yang layak bagi investor, apakah tidak ada ukuran yang realistis tingkat keuntungan tersebut ?

Salah satu model yang digunakan untuk menaksir tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah model
Capital Assets Pricing Model (CAPM). Model ini menyatakan secara tegas bahwa ada hubungan yang
positif dan linier antara tingkat keuntungan yang layak (r) dengan resiko.

Resiko dalam teori portfolio diartikan sebagai deviasi tingkat keuntungan (σ), yang menunjukan
seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan (expected value
Er).

Semakin besar nilai σ semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan , berarti
semakin tinggi resikonya. Sedangkan nilai yang diharapkan merupakan rata-rata atau mean yang diberi
notasi Er.

Garis Pasar Sekuritas

Apabila investor mempunyai sekuritas secara individual, tidak dalam kombinasi saham atau portfolio,
bagaimana mengukur tingkat keuntungan sekuritas secara individual tersebut.

Pada dasarnya kita bisa menerapkan konsep CAPM pada sekuritas secara individual.

Dalam konsep CAPM pada sekuritas secara individual, tingkat resiko diukur dengan koefisien beta ( ß ),
dan hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan sekuritas secara individual dapat digambarkan
dalam Garis Gambar Sekuritas (GGS) atau Security Market Line (SML).

Metode Analisa dan Contoh

1. Metode Harga Perolehan / Harga Pokok (cost method)

Dalam metode ini, surat berharga dicantumkan sebesar harga perolehannya. Metode ini tdk mengakui
thdp keuntungan dari kenaikan/ penurunan kurs surat-surat berharga.

Contoh soal :
a) Tanggal 23 des 2003, PT. Trukindo membeli saham biasaPT.Express 1000lbr@Rp1.450. Provisi
dan materaiRp 150.000.

b) Tanggal 29 des 2003, PT. Trukindo menjual saham biasa PT. PT.Express 500lbr@Rp 2.000.Provisi
dan materai Rp200.000.

Berapakah Nilai Surat Berharga yang dimiliki oleh PT. Trukindo per 31 desember. Dengan metode Harga
Perolehan ?

Penjelasan:

• Pembelian tgL 23/12/03 


• Harga 1000Lbr X Rp 1.450= Rp 1.450.000
• Provisi & Materai Rp 150.000+
• Cost 23/12/03 Rp 1.600.000
• Penjualan tgL 29/12/03
• Harga 500Lbr X Rp 2.000 = Rp 1.000.000
• Povisi & Materai Rp 200.000
• Cost. Rp 800.000

Informasi :

Lembar saham tinggal 500Lbr ( 1000Lbr-500Lbr )


Cost per 31 Des 2003 =Rp1.600.000 - Rp800.000 = Rp 800.000

Jadi pada Tgl 31 Des 2003 Surat berharga dicatat sebesar Harga Perolehan yaitu 
Rp 800.000,-

2. Metode Harga Terendah antara cost dengan Harga Pasar (lower of cost or market method)

Dalam metode ini, surat berharga dicantumkan sebesar harga terendah antara Harga pokok dan Harga
pasar nya adanya kerugian 

akan diakui yaitu selisih Harga pokok dan Harga Pasar, dengan pencatatan sebagai berikut:

Rugi Penurunan Nilai Surat Berhaga                   Rp XXX


      Cadangan penurunan nilai surat berharga                          Rp XXX

Dengan metode ini, terbagi 2 cara yang dapat diterapkan kepada surat berharga yaitu:

• Diterapkan kepada jumlah seluruh surat berharga


• Diterapkan kepada masing masing surat berharga

Contoh :

Daftar surat-surat berharga yang dimiliki PT.SINGOSARI per 31 Des 2003 sebagai berikut :
Keterangan Harga Perolehan Harga Pasar

100 lbr obligasi PT.Baruna12% Rp.505.000 Rp.512.000

100 lbr saham preferen PT.Rajawali 12% Rp.1.040.000 Rp.1.020.000

200 lbr saham biasa PT.Barito Rp.  990.000 Rp.975.000

JUMLAH Rp 2.535.000 Rp 2.507.0

• Diterapkan kepada seluruh surat berharga

Jika diterapkan kepada jumlah seluruh surat berharga, maka :

surat berharga yang tercantum dineraca Rp.2.507.000

HP = Rp 2.535.000

H.Pasar = Rp 2.507.000

selisih = Rp. 28.000

Jurnal

Rugi penurunan nilai SB Rp. 28.000,-


cadangan penurunan nilai SB Rp. 28.000,-
• Diterapkan kepada setiap surat berharga

Jika diterapkan kepada masing-masing elemen surat berharga,maka surat berharga yang tercantum
dineraca Rp.2.500.000

HP              Rp.2.535.000

H.pasar       Rp.2.500.000

Ada selisih   Rp     35.000

Jurnal

Rugi penurunan nilai surat berharga                  Rp. 35.000,-


              cadangan penurunan nilai surat berharga                   Rp. 35.000,-

Bagaimana jika surat berharga dijual?

Cadangan penurunan nilai surat berharga ini akan dihapuskan apabila surat-surat berharga tersebut
dijual.

Contoh :

Jika pada tangal 4 Januari PT.SINGASARI menjual 


200 lembar saham PT.BARITO, provisi dan materai Rp 500.000 dgn Kurs 75%.
(Harga perolehan /lembar Rp. 9.000)

Jawab:

Harga kurs 200 lbr PT.BARITO = 200 X Rp.9.000 X 75%  = Rp 1.350.000 


Provisi dan materai 1%                                                    = Rp    500.000
nilai jual (kas )                                                                                       Rp 850.000
Harga perolehan                                          Rp 990.000 
Cad. Penurunan nilai surat berharga               Rp  15.000
                                                                                                            Rp 975.000

Rugi penjualan Surat berharga                                                                  Rp 125.000


Maka Jurnalnya pada tgL 4 Januari 2003 :

Kas                                 Rp 850.000
Cad. Penurunan nilai SB    Rp   15.000
Rugi penjualan SB             Rp 125.000
              Surat Berharga                          Rp 990.000

Anda mungkin juga menyukai