Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang “Pengkajian Primer Dan Sekunder Isu End Of
Life Dalam Keperawatan Gawat Darurat Dan Mekanisme Trauma” dengan baik
meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih
kepada IDPG Putra Yasa, S. Kp., M. Kep, Sp. MB. selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai persiapan pelaksanaan pemeriksaan dan
data-data penunjang keperawatan sebagai calon Perawat. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuriakut atau yang
Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang
memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat. Darurat adalah suatu keadaan yang
tidak mengancam nyawa tapi memerlukan penanganan cepat dan tepat seperti
kegawatan. Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan
jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal atau cacat. (Wijaya., 2010).
cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan. Berasal dari istilah
critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat).
1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat
sebagaimana mestinya.
atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini antara lain: Susunan
rumah sakit.
B. Triage
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas
yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien
tindakan segera. Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon
menit.
Proses triage meliputi tahap pre-hospital / lapangan dan hospital atau pusat
pelayanan kesehatan lainnya. Triage lapangan harus dilakukan oleh petugas pertama
yang tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena
status triase pasien dapat berubah. Metode yang digunakan bisa secara METTAG
1. Tujuan Triage
Tujuan triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan
mampu :
a. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
lanjutan
hidup), The Right Patient, to The Right Place at The Right Time, with The Right
Care Provider.
kegawatdaruratan.
interview.
Keselamatan dan perawatan pasien yang efektif hanya dapat direncanakan bila
Tanggung jawab utama seorang perawat triase adalah mengkaji secara akurat
seorang pasien dan menetapkan prioritas tindakan untuk pasien tersebut. Hal
atau temannya.
penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi
pasien berdasarkan :
3) Trauma ringan
4) Sudah meninggal
f. Tag warna
3. Klasifikasi dan Penentuan Prioritas
Klasifikasi Keterangan
Gawat darurat (P1) Keadaan yang mengancam nyawa /
lainnya
Tidak gawat tidak darurat (P4) Keadaan tidak mengancam nyawa dan
tidak memerlukan tindakan gawat.
Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak memungkinkan untuk
Merah : pasien cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan transport
1) gagal nafas
2) cedera torako-abdominal
Kuning : pasien cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa dalam waktu
kesadaran
dalam urutan yang benar dan langkah berikutnya dilakukan jika langkah
sebelumnya telah sepenuhnya dinilai dan berhasil. Setiap anggota tim dapat
melaksanakan tugas masing-masing anggota dan sesuai dengan urutan yang telah
trauma yang baik adalah penilaian yang terarah, kemudian diikuti oleh pemberian
intervensi yang tepat dan sesuai serta pengkaian ulang melalui pendekatan
a. Pengkajian Airway
berbicara untuk memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas. Seorang
pasien yang dapat berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien terbuka.
dicurigai terjadi cedera pada kepala, leher atau dada. Obstruksi jalan napas
sering disebaabkan oleh obstruksi lidah pada kondisi pasien tidak sadar.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian Airway antara lain:
3) Distress pernafasan
3) Agitasi (hipoksia)
5) Sianosis
Look dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian atas dan
2) Perdarahan
4) Gigi palsu
5) Trauma wajah
Jika terjadi obstruksi jalan napas, maka pastikan jalan napas pasien
terbuka. Lindungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu, pada pasien
alat bantu untuk mempatenkan jalan napas pasien sesuai indikasi: chin lift /
dan kedekuatan pernapasan pada pasien. Jika pernapasan pada pasien tidak
open chest injury dan ventilasi buatan. Yang perlu diperhatikan dalam
subcutaneous emphysema
2) Tentukan laju dan tingkat kedalaman napas klien, kaji lebih lanjut
oksigenisasi:
b) Bag-valve masker
procedures
c. Pengkajian Circulation
lain:
diperlukan
d) Regularity
(Capilary refiil)
diberikan
2) Verb mungkin tidak sesuai atau mngeluarkan suara yang tidak bisa
dimengerti
3) Pain (harus dinilai semua keempat tugkaai jika ekstremitas awal yng
stimulus verbal.
pasien diduga memiliki cedera leher atau tulang belakang, imobilisasi in line
penting untuk dilakukan. Lakukan log roll ketika melakukan pemeriksaan ada
semua pemeriksaan dilakukan, tutup pasien dengn selimut hangaan dan jaga
privasi klen kecuali jika diperlukaan pemeriksaan ulang. Dalam situasi yang
diduga telah terjadi mekanisme trauma yang mengancam jiwa, maka rapid
2) Perlkukan setiap temuan luka baru yang dapat mengancam nyawa pasien
luka dan muulai melakukan pada pasien yang berpotensi tidak stabil atau
kritis.
2. Pengkajian Sekunder
dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil yakni tidak menglami syok atau
objektif dan subjektif dari riwayat keperawatan dan pengkajian dari kepala
1) Tekanan darah
4) Saturasi oksigen
b. Riwayat Penyakit
4) Gambaran mekanisme cedera dan penyakit seperti nyeri pada organ tubuh
nyerinya lebih buruk?, apa yang dilakukan saat nyeri? Apakah rasa
d) Severity (S): seberapa parah nyerinya, dri rentang skala 0-10 dengan 0
e) Time (T) : kapan nyeri itu timbul, berapa lama nyeri itu timbul,
pembedahan/kehamilan
a) Periksa wajah, adakah luka dan laserasi, perubahan tulang wajah dan
d) Nadi femoralis
f) Bising usus
g) Distensi abdomen
4) Ekstremitas
b) Nyeri
c) Pergerakan dan kekuatan otot ekstremitas
e) Warna kulit
5) Tulang belakang
7) Tanda-tanda perdarahan
8) Laserasi
9) Jejas
10) Luka
6) Neurologis
(GCS) dengan nilai tertinggi adalah 15 yaitu respon bukaa mata (4),
4. Reassessment
adalah :
Komponen Pertimbangan
Airway Pastikan bahwa peralatan airway : Oro
kebutuhan pasien:
bisa mengakibatkan
central
Balance cairan
Disability Setelah pemeriksan GCS pada primary
8) Pemeriksaan specific
lainnya
Exposure Konfirmasi hasil data primary surgery
dengan:
5. Pemeriksaan Diagnosti
a. Endoskopi
b. Broncoskpoi
c. CT Scan
d. USG
e. Radiologi
f. MRI
C. End Of Life
1. Pengertian
End Of Life merupakan salah satu tindakan yang membantu meningkatkan
atau tahun terakhir kehidupan mereka (NHS Choice,2015). End of life akan
membantu pasien meninggal dengan bermartabat. Pasien yang berada dalam fase
diperuntukkan bagi pasien yang mendekati akhir kehidupan. End of life care
bertujuan untuk membantu orang hidup dengan sebaik- baiknya dan meninggal
dengan bermartabat (Curie, 2014). End of life careadalah salah satu kegiatan
dapat disimpulkan bahwa End of life care merupakan salah satu tindakan
Life antara lain :
dan martabat kepada pasien yangsekarat, dan untuk mendukung orang lain
dalam melakukannya.
b. Hak untuk mengetahui dan memilih semua orang yang menerima perawatan
kesehatan memiliki hak untuk diberitahu tentang kondisi mereka dan pilihan
pengobatan yang terbaik untuk individu. Ini berarti bahwa tujuan utama
yang tidak bermanfaat bagi pasien. Pasien memiliki hak untuk menerima
perawatan yang sesuai, dan tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab untuk
standar hukum
Teori Peacefull EOL ini berfokus pada beberapa kriteria utama dalam
a. Terbebas dari NyeriBebas dari penderitaan atau gejala disstres adalah hal
D. Mekanisme Trauma
DAFTAR PUSTAKA