Disajikan oleh :
Iip imadudin ansori (0607235)
Disetujui Oleh:
Pembimbing,
Pencucian dan
penumbukan
Pemasakan
Hidrolisis pati
Pencairan
Enzim
sakarifikasi
fermentasi
Ragi Karbondioksida
Destilasi
Etanol
Metode analisis:
• Isi materi kentang dikeringkan dengan oven pengeringan. Isi pati dari umbi kentang
diukur dengan hidrometer.
• Alkohol dihasilkan dengan destilasi dan kepadatannya diukur
• Destilat senyawa volatil dianalisis dengan GC. Metode ini didasarkan pada Peraturan
Komisi Eropa (EC) No 2870/2000
2.2 Sifat larutan hasil penyulingan
Larutan hasil destilasi mengandung pengotor dengan konsentrasi cukup tinggi
yang terbentuk selama proses fermentasi. Pemurnian larutan ini tidak ekonomis. Namun,
sangat mungkin untuk menemukan penerapan lain untuk mengolah hasil produk tersebut,
misalnya dalam industri.
Hal-hal yang telah dianalisis dari larutan hasil destilasi selama studi ini adalah
keberadaan alkohol, konsentrasi senyawa volatil, panas pembakaran ∆Hm dan ∆vapH
penguapan. Kandungan alkohol dianalisis dengan densimeter elektronik (AP Paar DMA
40). Metode yang digunakan untuk penentuan senyawa volatil didasarkan pada Komisi
Peraturan Eropa (EC) No 2870/2000. Panas pembakaran (∆Hm) diukur dengan
kalorimeter bom (Gallenkanp CB 470). Sistem tekanan rendah ini digunakan untuk
menentukan panas ∆vapH penguapan.
3. Hasil dan Diskusi
3.1 metode Analisis untuk produksi bio-etanol
Metode EC dan metode yang didasarkan pada kerapatan sampel terbukti sangat
akurat untuk penentuan kandungan alkohol hasil destilasi. Metode kerapatan sampel
sederhana dan cepat, tetapi sangat sensitif untuk pengotor dari destilat. Dengan
demikian, metode ini paling cocok untuk etanol murni - sistem air. Metode EC, yang
didasarkan pada penyulingan dan penetapan kerapatan sampel, digunakan untuk destilat
dan produk intermediet dari proses. Walaupun, hasil yang dicapai tepat, metode yang
diamati sangat sensitif bagi kinerja sistem destilasi. Metode ini juga memakan waktu.
Metode EC juga digunakan untuk penentuan kadar alkohol dari minuman energi. Metode
kromatografi gas terbukti lebih akurat untuk menentukan kandungan alkohol daripada
metode EC atau metode kerapatan. metode GC ini cepat dan praktis. Khususnya untuk
produk intermediet dari proses. Metode yang digunakan untuk penentuan destilat
senyawa volatil didasarkan pada gas kromatografi (GC). Hasil menunjukkan bahwa
metoda ini bagus untuk penentuan komponen senyawa volatil di dalam bioetanol.
Resolusi untuk puncak baik, kecuali metanol dan amyl alkohol (acetal tidak ditentukan).
Akan tetapi, sangat mungkin untuk kemudian meneliti metanol dalam penurunan
temperatur tungku. Reprodusibilitas juga baik untuk semua komponen, kecuali Etil asam
cuka.
Korelasi linier, Area puncak = f (isi campuran), telah diamati untuk semua
campuran. Metode yang berdasar pada hidrometer kentang adalah suatu metode yang
sederhana dan cepat untuk penentuan pati pada kentang. Metode ini terbukti lebih praktis
untuk pengukuran bioetanol. Ketepatan hasil studi ini tidaklah di evaluasi dalam studi ini.
Tabel 3 Panas pembakaran ∆Hm untuk sampel dari produk bioetanol yang
berbahandasar kentang dan bahan referensi
DAFTAR PUSTAKA