2 PB PDF
2 PB PDF
1
Natanael Ritung
2
Victor D. Pijoh
2
Janno B. B. Bernadus
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: natanaelritung2@gmail.com
Abstrak: Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara yang secara
ekonomis masih tertinggal dan belum berkembang. Diagnosis laboratorik malaria dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain pemeriksaan mikroskopik yaitu hapusan darah
tebal dan hapusan darah tipis, rapid diagnostic test (RDT), dan polymerase chain reaction
(PCR). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat efektifitas antara RDT dengan
pemeriksaan mikroskopik yang merupakan baku emas diagnostik malaria. Jenis penelitian
ialah uji diagnostik. Sampel darah diambil dari 38 orang dengan klinis malaria di Likupang
Barat sejak Oktober 2015 - Januari 2016. Hasil pemeriksaan RDT dibandingkan dengan hasil
pemeriksaan mikrsokopik untuk mengetahui tingkat sensivitas dan spesifisitasnya. Hasil
penelitian mendapatkan tingkat sensivitas RDT secara umum sebesar 67%, spesifitas sebesar
97%, nilai duga positif sebesar 67%, dan nilai duga negatif sebesar 97%. Simpulan:
Pemeriksaan RDT menunjukkan efektivitas dan akurasi yang hampir sama dengan
pemeriksaan mikroskopik.
Kata kunci: RDT, pemeriksaan mikroskopis, sensitivitas, spesifitas
Malaria merupakan salah satu masalah Selatan, Amerika Latin, dan Asia Tenggara
besar dalam dunia kesehatan di seluruh khususnya Indonesia.2,3 Malaria sering
dunia.1 Umumnya malaria ditemukan pada menyebabkan kematian pada bayi, balita,
daerah yang secara ekonomis masih ibu hamil dan menduduki ranking 5 dari 10
tertinggal dan belum berkembang seperti di penyakit utama penyebab kecacatan dan
wilayah Afrika, sebagian di wilayah Asia kematian di negara-negara paling miskin.4,5
84
Ritung, Pijoh, Bernadus:Perbandingan efektivitas Rapid diagnositic test ...
85
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2018
yang merupakan baku emas diagnostik litian ini menggunakan pemeriksaan RDT,
malaria pada masyarakat yang menderita serta pemeriksaan hapusan darah tebal dan
malaria klinis di Puskesmas Mubune hapusan darah tipis.
Likupang Barat.
Tabel 1. Variabel penelitian
METODE PENELITIAN Pemeriksaan mikroskopik
Penelitian ini menggunakan rancangan sediaan darah tipis
uji diagnostik untuk mendapatkan sensi- Positif Negatif Total
tifitas dan spesifitas dengan menggunakan Positif TP FP TP+FP
RDT
pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) Negatif FN TN FN+TN
dan pemeriksaan mikroskopik. Penelitian Total TP+FN FP+TN
dilakukan selama 4 bulan yaitu September
2015-Januari 2015 berlokasi di Kecamatan HASIL PENELITIAN
Likupang Barat. Subjek penelitian ini ialah Tabel 2 memperlihatkan perbandingan
penderita dengan gejala malaria klinis. hasil pemeriksaan RDT dan pemeriksaan
Variabel penelitian ini meliputi jumlah mikroskopik 38 sampel darah penderita
true positive (TP), jumlah true negative dengan malaria klinis. Terdapat 2 sampel
(TN), jumlah false positive (FP) dan jumlah yang positif plasmodium.
false negative (FN). True positive merupa-
kan jumlah sampel yang dideteksi positif Tabel 2. Perbandingan hasil pemeriksaan RDT
plasmodium pada pemeriksaan sediaan dan pemeriksaan mikroskopik sediaan darah
darah tebal dan dinyatakan benar pada tipis
pemeriksaan RDT sedangkan true negative Pemeriksaan
merupakan jumlah sampel yang dideteksi mikroskopik sediaan
negatif plasmodium pada pemeriksaan darah tipis
sediaan darah tebal dan dinyatakan benar Positif Negatif Total
pada pemeriksaan RDT. False negative Positif 2 1 3
merupakan jumlah sampel yang dideteksi RDT
Negatif 1 34 35
negatif plasmodium pada pemeriksaan Total
3 35 38
sediaan darah tebal dan dinyatakan positif sampel
pada pemeriksaan RDT. False negative
merupakan jumlah sampel yang dideteksi Tabel 3 menyajikan perbandingan hasil
negatif plasmodium pada pemeriksaan pemeriksaan RDT dan pemeriksaan mi-
sediaan darah tebal dan dinyatakan benar kroskopik pada subyek penelitian dengan
pada pemeriksaan RDT (Tabel 1). Pene- hasil yang hampir serupa.
86
Ritung, Pijoh, Bernadus:Perbandingan efektivitas Rapid diagnositic test ...
14 #14 Negatif - - TN
15 #15 Negatif - - TN
16 #16 Negatif - - TN
17 #17 Negatif - - TN
18 #18 Negatif - - TN
19 #19 Negatif - - TN
20 #20 P.vivax - + TP
21 #21 Negatif - - TN
22 #22 Negatif - - TN
23 #23 Negatif + - FN
24 #24 Negatif - - TN
25 #25 Negatif - - TN
26 #26 Negatif - - TN
27 #27 Negatif - - TN
28 #28 Negatif - - TN
29 #29 Negatif - - TN
30 #30 Negatif - - TN
31 #31 Negatif - - TN
32 #32 P. falciparum - - FP
33 #33 Negatif - - TN
34 #34 Negatif - - TN
35 #35 Negatif - - TN
36 #36 Negatif - - TN
37 #37 Negatif - - TN
38 #38 MIX + + TP
87
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2018
pemeriksaan RDT rendah walaupun spesi- tetap terdeteksi dengan RDT agar dapat
fitasnya masih tergolong baik.12 Penelitian mencegah rekurensi yang dapat dialami
yang dilakukan oleh Vanderjagt13 menda- penderita yang sudah sembuh.
patkan hasil sensitivitas RDT yang kurang
dari 50%. Hal ini dikarenakan sensitivitas DAFTAR PUSTAKA
RDT dipengaruhi oleh kepadatan parasit. 1. Hadidjaja P, Margono SS. Dasar Parasitologi
Pada kepadatan parasit yang rendah, Klinik (1st ed). Jakarta: Badan Penerbit
FKUI, 2011.
sensitivitas RDT menjadi berkurang (<500 2. Sudoyo A, Setyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu
parasit/ml).14,15 Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI, 2006.
Pada dasarnya kelemahan RDT dapat 3. Fernandez M, Bobb B. About malaria. E-
diantisipasi dengan cara mengikuti petun- Medicine. 2006. Available From [URL]:
juk penyimpanan dan penggunaan alat http://www.emedicine.com/emerg/topic3
05.htm
sesuai dengan anjuran. Keakuratan hasil 4. Sutanto I, Ismid IS, Syarifudin PK, Sungkar,
positif yang didapat dari pemeriksaan RDT Staf Pengajar FKUI. Parasitologi
sebesar 67% dipengaruhi antara lain karena Kedokteran (4th ed). Jakarta: Bagian
daerah yang endemis. Oleh sebab itu Parasitologi FKUI, 2008.
setelah dilakukan pemeriksaan RDT dilan- 5. Harijanto PN, Nugroho A, Gunawan C.
Malaria, dari Molekular ke Klinis (2nd
jutkan dengan pemeriksaan mikroskopik ed). Jakarta: EGC, 2009.
agar dapat mengetahui 100% dengan pasti 6. Harijanto PN. Malaria. In: Harijanto PN, editor.
pasien tersebut terdiagnosis malaria, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III,
sehingga dapat sembuh secara total dan Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
dapat membantu menekan angka rekurensi. Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, 2006.
Limitasi penelitian ini antara lain 7. Prabowo A. Malaria Mencegah dan
jumlah sampel dan jumlah RDT yang Mengatasinya Cetakan II. Jakarta: Puspa
terbatas diakibatkan karena keterbatasan Swara, 2008.
waktu dan dana penelitian yang mungkin 8. Harijanto PN. Malaria: epidemiologi, pato-
memengaruhi hasil penelitian genesis, manifestasi klinis, penanganan.
Jakarta: EGC, 2000.
9. Mtove G, Hendriksen ICE, Amos B, Mrema H,
SIMPULAN Mandia H, Manjurano A, et al. Treatment
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat guided dy rapid diagnostic tests for malaria
disimpulkan bahwa pemeriksaan rapid in Tanzanian children: safety and
diagnostic test (RDT) menunjukkan efekti- alternative bacterial diagnoses. Malaria
Journal. 2011;10:290.
vitas dan kecepatan dalam mendiagnosis 10. Arum IL, Purwanto AP, Arfi S, Tetrawindu H,
malaria yang cukup baik, hampir sama Octora M, Mulyanto, Amanukarti, et al.
dengan pemeriksaan mikroskopik. Uji diagnostik Plasmodium malaria
Pemeriksaan RDT memperlihatkan menggunakan metode imunokromatografi
efektivitasnya untuk digunakan sebagai diperbandingkan dengan pemeriksaan
mikroskopis. Indonesian Journal of Clinical
metode pemeriksaan malaria alternatif yang Pathology and Medical Laboratory
sangat dibutuhkan terutama di daerah yang 2006;12:118-22.
kekurangan tenaga laboratorium dan untuk 11. Gandahusa S, Ilahude HD, Pribadi W, Staf
kepentingan surveilans. pengajar FKUI, editors. Parasitologi
Kedokteran (3rd ed). Jakarta: FKUI, 2006.
12. Siahaan L. Perbandingan rapid diagnostic test
SARAN
(RDT) dan pemeriksaan mikroskopik
Penggunaan RDT sebaiknya di sebar-
pada diagnosa malaria di daerah
luaskan ke daerah yang kekurangan labo- endemis malaria. Kesmas. 2011;5(6):
ratorium dan belum memiliki fasilitas yang 250-3.
memadai agar penduduk daerah sekitar 13. VanderJagt TA. Comparison of the optimal rapid
dapat cepat terdiagnosis penyakit malaria. test and microscopy for detection of malaria
Penggunaan pemeriksaan mikroskopik in pregnant women in Nigeria. Tropical
Medicine and International Health. 2005;10
sebagai sarana follow-up setelah pasien
(1):39-41.
sembuh secara klinis karena DNA masih
88
Ritung, Pijoh, Bernadus:Perbandingan efektivitas Rapid diagnositic test ...
14. Coleman RE. Short report: failure of the optimal 15. Gonul A, Mustafa U, Adnan S, Ozcan E.
rapid malaria test as a tool for the detection Diagnostic performance characteristics of
of asymptomatic malaria in an area of rapid diagnostic test for plasmodium vivax
Thailand endemic for plasmodium falci- malaria. Meminst Oswaldo Cruz.
parum and plasmodium vivax. Am J. Trop 2001;96(5): 683-6.
Med Hyg. 2002; 67(6): 563-5.
89