Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T DENGAN

ASMA DI BANDUNGAN

Disusun oleh:

Dimas Aji Prasetya

40901800025

PRODI DIII ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.P DENGAN

ASMA DI BANDUNGAN

A. Pengkajian
I. Pengkajian Keperawatan
1. Data Umum
a. Identitas klien
Nama : Ny. T
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bandungan
Diagnosa medis : Asma
b. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. N
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bandungan
Hubungan dengan klien : Suami Klien

2. Status kesehatan saat ini


Klien mengeluh sesak nafas. Klien mengatakan saat melakukan aktifitas bersih
bersih rumah tiba tiba nafasnya terasa sesak. Klien mengatakan lehernya seperti
tercekik dan matanya berkunang kunang.
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah dialami: Asma
b. Kecelakaan: tidak pernah
c. Pernah di rawat: tidak
d. Alergi obat atau makanan: Tidak ada
e. Imunisasi: Lengkap

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


1) Susunan kesehatan keluarga

Keterangan gambar:

: Perempuan

: Laki Laki

: Perempuan meninggal

: Laki laki meninggal

: Dalam satu rumah

2) Penyakit yang pernah di derita keluarga


Klien mengatakan suami pernah ayah mempunyai riwayat sakit diabetes
3) Penyakit yang sedang diderita keluarga
Klien mengatakan tidak ada sakit yang sedang diderita keluarga saat ini
5. Riwayat kesehatan linkungan
Klien mengatakan rumah bersih dan jauh dari bahaya
II. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
klien mengatakan mengatakan ingin cepat sembuh dan akan melakukan apa saja
agar cepat sembuh. klien mengatakan mengetahui apa yang harus di lakukan.
klien mengatakan telah menjaga kebersihan makanan dan memberikan gizi bagi
klien, klien mengatakan jika sakit akan dibawa ke dokter atau rumah sakit. klien
mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat obatan. Ibu klien mengatakan
menggunakan bpjs jika berobat dan keadaan lingkungan tempat tinggal bersih
2. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit: klien mengatakan klien makan 3-4 kali sehari dengan komposisi
nasi ,lauk terkadang sayur dan buah. Makanan yang di sukai klien adalah Nasi
Goreng. Tidak ada mual dan muntah saat makan. Berat badan 58 kg. Biasa minum
air putih 7-8 gelas sehari dan suka mengkonsumsi kopi. TB klien 158 cm
Saat sakit: klien mengatakan klien hanya makan 1-2 kali sehari dengan porsi
setengah dari biasanya. Ada mual saat makan dan terkadang muntah. Berat badan
klien 56 kg. TB klien 158 cm.
3. Pola Emliminasi
 BAB
Sebelum sakit: klien mengatakan klien BAB 1 kali dalam sehari yaitu pagi hari
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning dengan bau khas.
Saat sakit: klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dengan waktu tidak menentu
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning dengan bau yang khas. Klien
tidak terpasang kolostomi.
 BAK
Sebelum sakit: Klien mengatakan seblum sakit klien bak 8 kali sehari dengan
warna kuning bening dan memiliki bau yang khas
Saat sakit: klien mengatakan bak 6-8 kali sehari dengan warna kuning bening dan
memliki bau yang khas. Klien tidak terpasang kateter
4. Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum sakit : klien mengatakan klien dapat beraktifitas . klien dapat
menyelesaikan pekerjaan rumah. klien mengatakan tidak pernah melakukan
aktifitas olahraga yang berat.
Saaat sakit: klien hanya berjalan jalan di sekitar dan terlihat lemas dan mudah
merasa lelah. Saat setelah melakukan aktivitas klien merasa lelah dan terkadang
sesak nafas.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit: klien mengatakan klien tidur selama 8- 9 jam sehari dan tidur siang
1-2 jam.
Saat sakit: klien susah untuk memulai tidur, klien tidur 8 jam sehari dan mudah
terbangun.
6. Pola Kognitif dan Persepsual Sensori
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan dan
pendengaran, tidak ada kesulitan mengingat , bicara.
Saat sakit :tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran, tidak ada kesulitan
mengingat , bicara.
P : klien mengatakan nyeri saat setelah beraktivitas
Q: klien mengatakan nyeri seperti di timpa benda yang berat
R : klien mengatakan di dada
S : klien mengatakan skala nyeri 4 dari 10
T : klien mengatakan tidak menentu
7. Pola Persepsi Diri Dan Konsep Diri
Sebelum sakit: klien adalah seorang yang kurang memperhatikan kesehatannya
dan jika lelah sering memaksakan untuk tetap melakukan kegiatan di rumah.
Saat sakit: klien terlihat lemas. Keadaan klien saat ini sedih karena tidak dapat
beraktifitas seperti biasanya. Klien berharap setelah sakit klien dapat melakukan
pekerjaannya seperti yang biasa dia lakukan sehari hari
8. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : dalam mengambil keputusan klien memutuskan sendiri dan
terkadang di bantu oleh suaminya ,jika ada masalah akan meminta bantuan suami.
Saat sakit : dalam mengambil keputusan klien dibantu oleh suaminya,jika ada
masalah akan meminta bantuan suaminya. Saat sakit klien sangat bergantung pada
suaminya. Klien mengatakan yang dapat membuatnya merasa nyaman adalah
kepedulian orang di sekitar klien
9. Pola Seksual Reproduksi
Sebelum sakit: klien mengatakan tidak mempunyai masalah sekual, menstruasi
teratur ,klien memiliki riwayat hamil 3 kali , melahirkan 3 kali, dan sekarang
mempunyai anak 3.
Saat sakit: klien mengatakan tidak mempunyai masalah sekual, menstruasi
teratur ,klien memiliki riwayat hamil 3 kali , melahirkan 3 kali, dan sekarang
mempunyai anak 3.
10. Pola Peran- Berhubungan dengan Orang Lain
Sebelum sakit : klien mengatakan hubungan dengan teman dan keluarga baik,
orang yang paling berpengaruh adalah suaminya, bila mempunyai masalahakan
klien meminta bantuan suaminya, tidak ada masalah dengan keluarga.
Saat sakit : Sebelum sakit : klien mengatakan hubungan dengan teman dan
keluarga baik, orang yang paling berpengaruh adalah suaminya, bila mempunyai
masalahakan klien meminta bantuan suaminya, tidak ada masalah dengan
keluarga.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit: Klien beragama islam, klien biasa melakukan sholat 5 waktu, dan
membaca Al Quran.
Saat sakit: klien beragama islam, aktivitas ibadahnya sedikit terganggu. Klien
tidak ada pantangan terhadap pengobatan.
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran
Komposmentis
2. Penampilan
Lemah
3. Vital sign
a) Suhu tubuh : 36,50C
b) Tekanan darah : 110/80 mmHg
c) Respirasi : 28 kali / menit
d) Nadi : 100 kali / menit
4. Kepala
Bentuk: Mesochepal, simetris
Rambut: tidak ada ketombe, panjang, kering, tumbuh uban, bersih
5. Mata
Penglihatan normal, sklera tidak ikterik, konjungtifa tidak anemis, tidak memakai
alat bantu penlihatan, simetris, mata berkantung.
6. Hidung
Tidak ada polip, lubang hidung normal, simetris, tidak terpasang NGT
7. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak ada infeksi, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran, tidak ada luka, tidak ada sekret
8. Mulut dan tenggorokan
Mulut simetris, tidak ada kesulitan mengunyah dan menelan, warna pucat,
kering,tidak ada luka
9. Dada
a) Jantung
 Inspeksi: simetri, tidak ada benjolan, warna kulit coklat
 Auskultasi: lupdup
 Palpasi: tidak sakit saat di tekan
 Perkusi: batas jantung kiri ICS 4-6 linea midklavikularis kiri, batas
kanan linea parasternalis kanan, atas pada ICS 2 kanan linea
parasternalis kanan
b) Paru-paru
 Inspeksi: simetris, pergerakan kiri dan kanan sama, warna kulit coklat
 Auskultasi: wheezing
 Palpasi: tidak sakit saat di tekan
 Perkusi: sonor
10. Abdomen
 Inspeksi: Simetris, tidak kembung , tidak ada luka
 Auskultasi: terdengar peristaltik usus dengan jelas
 Palpasi: sakit saat di tekan
 Perkusi: terdengar timpani
11. Genetalia
Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang kateter
12. Ekstremitas atas bawah
Kuku bersih, warna kulit coklat, turgor baik, tidak ada udem capillari refill time
<2 , tidak terpasang infus
13. Kulit
Kulit bersih, warna coklat, tidak ada udem, tidak ada luka, kulit lembab
IV. Data penunjang
1. Hasil pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
2) Radiologi
2. Diit yang diperoleh
1) Nasi sup
3. Terapi
B. Analisis Data

Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi TTD


Jam
30 Juni Ds: Bersihan Hipersekresi jalan
2020  Klien mengatakan Jalan Nafas napas
10.00 sesak napas dan batuk tidak efektif
berdahak
Do:
 Klien tampak lemas
 Klien tampak cemas
S: 36,50C
TD:110/80 mmHg
RR: 28 x/ menit
N: 100 x/ menit

30 Juni Ds: Gangguan Ketidakseimbangan


2020  Klien mengatakan sesak pertukaran ventilasi- perfusi
10.05 nafas gas
 Klien mengatakan
penlihatan kabur
 Klien emngatakan
pusing
Do:
 Klien tampak sesak
nafas
 Klien batuk batuk
 Klien tampak gelisah
S: 36,50C
TD:110/80 mmHg
RR: 28 x/ menit
N: 100 x/ menit
30 Juni Ds: Gangguan Kurang kontrol tidur
2020  klien mengatakan tidur pola tidur
10.10 nya kurang nyenyak
sering terbangun
Do:
 Klien tampak lemas
 Mata berkantung
 Klien tampak sering
menguap

C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas d.d batuk berdahak
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi d.d sesak napas
dan penglihatan kabur
3. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur d.d sering terbangun

D. Planning/ Intervensi

Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Planning TTD


dan Keperawatan Hasil
Jam
30 Juni Bersihan jalan Tujuan: 1. Monitor
2020 napas tidak efektif pernapasan
11.00 b.d hipersekresi setelah dilakukan kecepatan ,irama,
jalan napas d.d tindakan kedalaman dan
batuk berdahak keperawatan selama kesulitan
3x 24 jam di bernapas
harapkan bersihan 2. Monitor keluhan
jalan napas pasien sesak napas klien
efektif 3. Posisikan pasien
Kriteria hasil: untuk
memaksimalkan
1. Mendemontrasi ventilasi
kan batuk 4. Lakukan fisioterapi
efektif dada jika perlu
2. Menunjukkan 5. Auskultasi suara
jalan napas napas,catat
yang paten adanyasuara
3. Tidak ada tambahan
suara nafas 6. Motivasi pasien
tambahan untuk bernapas
pelan,dalam dan
batuk
7. Berikan
brokodilator
8. Evaluasi
frekuensi
pernafasan,
bunyi, irama
napas

30 Juni Gangguan Tujuan: setelah di 1. Monitor frekuensi,


2020 pertukaran gas b.d lakukan tindakan irama, kedalaman
11.30 ketidakseimbangan keperawatan selama dan upaya napas
ventilasi-perfusi 3x 24 jam diharapkan 2. Posisikan pasien
d.d sesak napas tidak ada gangguan untuk
dan penglihatan pertukaran gas memaksimalkan
kabur Kriteria hasil: ventilasi
1. Saturasi 3. Lakukan
oksigen fisioterapi dada
normal jika perlu
2. Irama 4. Intruksikan
pernapasan bagaimana
teratur agar bisa
3. Tidak sianosis melakukan
4. Gerakan dinding batuk efektif
dada simetris 5. Catat pergerakan
dada,
6. amati
kesimetrisan,
Penggunaan otot
penapasan
7. Monitor pola
napas
8. Monitor suara
napas tambahan
seperti
wheezing,strido
r, crakles, dan
ronchi Monitor
tanda-tanda
vital
9. Berikan
bantuan terapi
napas
(nebulizer)

30 Juni Gangguan pola Tujuan: seteleh 1. Tentukan pola


2020 tidur b.d kurang dilakukan tindakan tidur pasien
12.00 kontrol tidur d.d keperawatan selama 2. Monitor pola
sering terbangun 3x 24 jam diharapkan tidur pasien dan
gangguan pola tidur jumlah tidur
klien dapat teratasi pasien
Kriteria hasil : 3. Bantu
1. Pola tidur tidak meningkatkan
terganggu jumlah jam tidur
2. Kualitas tidur 4. Sesuaikan
membaik lingkungan untuk
meningkatkan tidur

E. Implementasi

Tanggal Diagnosa Implementasi Respon Pasien TTd


dan Jam Keperawatan
30 juni 1,2 Melakukan Monitor S: klien mengatakan
2020 pernapasan nafas nya tidak
01.00 kecepatan ,irama, beraturan
kedalaman dan O: klien tempak
kesulitan bernapas kesusahan bernapas
RR: 28 kali/ menit
30 juni 1,2 Melakukan monitor S: klien mengatakan
2020 suara tambahan sesak napas
01.05 O: suara wheezing
30 juni 1,2 Posisikan pasien S: klien mengatakan
2020 untuk sesak napas
01.10 memaksimalkan O: Klien tampak lebih
ventilasi nyaman
30 juni 3 Monitor pola tidur S: klien mengatakan
2020 pasien dan jumlah tidur 8 jam 6- 8 jam
01.12 tidur pasien dengan sering
terbangun dan susah
untuk memulai tidur
O: klien sering
menguap dan terlihat
kantung mata
30 juni 3 Mendiskusikan S: klien mengatakan
2020 penyebab ganguan susah tidur karena
01.15 tidur tidak nyaman
O: klien terlihat
sering menguap
30 juni 1 melakukan S: klien mengatakan
2020 fisioterapi dada dada nya sesak
01.17 O: klien tampak
kurang nyaman
30 juni 1,2 Ajari teknik napas S: klien mengatakan
2020 dalam bisa melakukan
01.25 teknik napas dalam
O: klien tampak
memahami apa yang
di ajarkan
30 juni 1,2 Ajari melakukan S: klien mengatakan
2020 batuk efektif bisa melakukan
01.35 teknik batuk efektif
O: klien tampak
memahami apa yang
di ajarkan
30 juni 1 Memberikan S: klien mengatakan
2020 bronkodilator sesak
01.42 O: klien memakai
bronkodilator
30 juni 3 Menentukan pola S: klien mengatakan
2020 tidur pasien biasanya tidur 8 jam
01.45 malam dan 1 jam saat
siang
O: klien sering
menguap
30 juni 3 Melakukan S: Klien nyaman
2020 penyesuaian dengan lingkungan
01.48 lingkungan agar tidur dan akan memulai
nyaman tidur siang
O: klien bersiap untuk
tidur siang
30 juni 1,2 Evaluasi frekuensi S: klien mengatakan
2020 pernafasan, bunyi, masih sesak
01.50 irama napas O: RR: 28 kali/ menit
1 Juli 1,2 Melakukan Monitor S: klien mengatakan
2020 pernapasan masih sedikit sesak
01.00 kecepatan ,irama, O: klien tampaklebih
kedalaman dan tenang
kesulitan bernapas
1 Juli 1 Melakukan monitor S
2020 suara tambahan O: Suara wheezing
01.05
1 Juli 3 Monitor pola tidur S: klien mengatakan
2020 pasien dan jumlah sudah bisa tidur
01.10 tidur pasien nyenyak tetapi masih
sulit untuk memulai
tidur
O: klien masih
terliahat sering
menguap
1 Juli 1,2 Posisikan pasien S: klien mengatakan
2020 untuk lebih nyaman
01.13 memaksimalkan O: klien tampak
ventilasi nyaman
1 Juli 1,2 Memotivasi pasien S : klien mengatakan
2020 untuk melakukan bisa melakukan
01.15 teknik nafas dalam teknik napas dalam
O: klien melakukan
napas dalam
1 Juli 1,2 Motivasi pasien S
2020 untuk melakukan O: klien melakukan
01. 22 batuk efktif batuk efektif
1 Juli 1,2 Evaluasi frekuensi S: klien mengatakan
2020 pernafasan, bunyi, masi sedikit sesak
01.30 irama napas penglihatan sudah
tidak kabur
O: RR: 21 kali/ menit
2 Juli 1,2 Melakukan Monitor S: klien mengatakan
2020 pernapasan sesak berkurang
09.00 kecepatan ,irama, O: klien tampak lebih
kedalaman dan tenang
kesulitan bernapas
2 Juli 3 Monitor pola tidur S: klien mengatakan
2020 pasien dan jumlah sudah dapat memulai
09.09 tidur pasien tidur dan tidur pasien
cukup
O: klien tampak lebih
bugar
2 Juli 1,2 Posisikan pasien S: klien mengatakan
2020 untuk lebih nyaman
09.15 memaksimalkan O: klien tampak lebih
ventilasi nyaman
2 Juli 1,2 Memotivasi pasien S
2020 untuk melakukan O: klien melakukan
09.18 teknik nafas dalam nafas dalam
2 Juli 1,2 Motivasi pasien S:
2020 untuk melakukan O: klien melakukan
09.25 batuk efktif batuk efektif
2 Juli 1,2 Evaluasi frekuensi S:klien mengatakan
2020 pernafasan, bunyi, sesak napas
09.30 irama napas berkurang dan sudah
tidak pusing
O: RR: 19 kali/ menit

F. Evaluasi

no Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Catatan Perkeembangan TTD


Jam
1 30 Juni Bersihan jalan napas S: Klien mengatakan Dimas
2020 tidak efektif b.d O:Klien terlihat lemah dan napas
01.50 hipersekresi jalan napas tidak teratur
d.d batuk berdahak A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
 Monitor pernapasan
 Lakukan teknik napas dalam
 Lakukan batuk efektif
 Berikan bronkodilator
1 Juli 2020 S: klien mengatakan sesak napas Dimas
01.30 sudah berkurang
O: Klien terlihat lemah
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan teknik napas dalam
 Lakukan batuk efektif
2 Juli 2020 S: klien mengatakan sesak napas Dimas
09.30 berkurnag
O: napas klien terlihat teratur
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan teknik napas dalam
2 30 Juni Gangguan pertukaran gas S: klien mengatakan pusing dan Dimas
2020 b.d ketidakseimbangan penglihatannya masih kabur dan
01.50 ventilasi-perfusi d.d sesak sesak napas
napas dan penglihatan O: klien tampak lemah
kabur A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan teknik napas dalam
 Lakukan batuk efektif
1 Juli 2020 S: klien mengatakan masih Dimas
01.30 pusing dan sesak napas
berkurang
O: klien tampak lemah
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan teknik napas dalam
 Lakukan batuk efektif
2 Juli 2020 S: Klien mengatakan sesak napas Dimas
09.30 berkurang dan sudah tidak
pusing
O: klien terlihat santai
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Lakukan teknik napas dalam
3 30 Juni Gangguan pola tidur b.d S : klien mengatakan susah untuk Dimas
2020 kurang kontrol tidur d.d tidur
01.53 sering terbangun O: klien tampak ada kantung
mata dan sering menguap
A: Masalah belumteratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Memberikan lingkungan
yang nyaman untuk pasien
tidur
1 Juli 2020 S : klien mengatakan sudah bisa Dimas
01.33 tertidur nyenyak tetapi masih
sulit untuk memulai tidur
O: klien tampak lebih bugar
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Memberikan lingkungan yang
nyaman untuk pasien tidur
2 Juli 2020 S : klien mengatakan sudah bisa Dimas
09.35 tidur nyenyak dan tidak kesulitan
untuk memulai tidur
O: klien tampak terlihat lebih
bugar
A: Masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai