Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fiolan Rangga Saputra

Prodi : TI (Teknologi Informasi)

Mata kuliah : Agama Islam dan keaisyiyahan (AIK)

Hari/Tanggal : 29 Juni 2020

1.Rahmat Allah yang saya rasakan ketika rajin belajar adalah saya menjadi orang yang banyak
pengetahuan, menjadi orang yang cerdas. Akan tetapi ketika saya malas belajar saya lebih
cenderung menjadi orang tidak tau apa-apa, dan menjadi orang yang masa bodo akan
pengetahuan.

2.Ibadah maliyah adalah amalan-amalan ibadah yang lebih banyak dilakukan dengan sarana
harta benda atau ibadah yang diwujudkan dalam bentuk pemberian harta atau terkait dengan
harta. Yaitu menggunakan harta yang Allah karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai dan
ridhai. Seperti zakat, infaq dan shodaqoh, dll.

3. Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat,karena
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri sendiri. Dalam hubungan
dengan manusia lainnya, manusia dibatasi oleh syariat tersebut, yang terdiri dari hak dan
kewajiban. Lebih jauh lagi interaksi antara manusia tersebut akan membutuhkan kesepakatan
demi kemaslahatan bersama.Dalam arti luas muamalah merupakan aturan Allah untuk manusia
untuk bergaul dengan manusia lainnya dalam berinteraksi. Sedangkan dalam arti khusus
muamalah adalah aturan dari Allah dengan manusia lain dalam hal mengambangan harta
benda.Muamalah merupakan cabang ilmu syari'ah dalam cakupan ilmu fiqih. Sedangkan
muamalah mempunyai banyak cabang, diantaranya muamalah politik, ekonomi, sosial. Secara
umum muamalah mencakup dua aspek, yakni aspek adabiyah dan madaniyah. Aspek adabiyah
yakni kegiatan muamalah yang berhubungan dengan kegiatan adab dan akhlak, contohnya
menghargai sesama, kejujuran, saling meridhoi, kesopanan, dan sebagainya. Sedangkan aspek
madaniyah adalah aspek yang berhubungan dengan kebendaan, seperti halal haram, syubhat,
kemudharatan, dan lainnya.

4. Pertama, Ahkam al-Ahwal al-Syakhiyyah (Hukum Keluarga), yaitu hukum-hukum yang


mengatur tentang hak dan kewajiban suami, istri dan anak. Ini dimaksudkan untuk memelihara
dan membangun keluarga sebagai unit terkecil.

Kedua, al-Ahkam al-Maliyah (Hukum Perdata), yaitu hukum tentang perbuatan usaha
perorangan seperti jual beli (Al-Bai’ wal Ijarah), pegadaian (rahn), perserikatan (syirkah), utang
piutang (udayanah), perjanjian (‘uqud ). Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur orang dalam
kaitannya dengan kekayaan dan pemeliharaan hak-haknya.

Ketiga, Al-Ahkam al-Jinaiyyah (Hukum Pidana), yaitu hukum yang bertalian dengan tindak
kejahatan dan sanksi-sanksinya. Adanya hukum ini untuk memelihara ketentraman hidup
manusia dan harta kekayaannya, kehormatannnya dan hak-haknya, serta membatasi hubungan
antara pelaku tindak kejahatan dengan korban dan masyarakat.
Keempat, al-Ahkam al-Murafa’at (Hukum Acara), yaitu hukum yang berhubungan dengan
peradilan (al-qada), persaksian (al-syahadah) dan sumpah (al- yamin), hukum ini dimaksudkan
untuk mengatur proses peradilan guna meralisasikan keadilan antar manusia.

Kelima, Al-Ahkam al-Dusturiyyah (Hukum Perundang-undangan), yaitu hukum yang


berhubungan dengan perundang-undangan untuk membatasi hubungan hakim dengan terhukum
serta menetapkan hak-hak perorangan dan kelompok.

Kenam, al-Ahkam al-Duwaliyyah (Hukum Kenegaraan), yaitu hukum yang berkaitan dengan
hubungan kelompok masyarakat di dalam negara dan antar negara. Maksud hukum ini adalah
membatasi hubungan antar negara dalam masa damai, dan masa perang, serta membatasi
hubungan antar umat Islam dengan yang lain di dalam negara.

Ketujuh, al-Ahkam al-Iqtishadiyyah wa al-Maliyyah (Hukum Ekonomi dan Keuangan), yaitu


hukum yang berhubungan dengan hak fakir miskin di dalam harta orang kaya, mengatur sumber-
sumber pendapatan dan masalah pembelanjaan negara. Dimaksudkan untuk mengatur hubungan
ekonomi antar orang kaya , dengan orang fakir miskin dan antara hak-hak keuangan negara
den0067an perseorangan.

5. Lantas apa hakikat ibadah maliyah? Hakikatnya tergantung dari jenis ibadah

- Zakat itu hakikatnya adalah untuk membersihkan harta benda kita dari perkara riba atau subhat

- Sodaqoh itu memberikan kelebihan dari harta benda yang kita miliki

- infaq membelanjakan sebagain harta benda kita untuk tujuan ibadah

dari ketiga jenis ibadah maliyah itu ada sebuah prilaku identik, yakni berkorban. jadi hakikat dari
ibadah maliyah adalah pengorbanan, kerelaan untuk mengeluarkan sesuatu dari milik kita.
sebagai pembuktian bahwa harta tersebut hanya titipan sehingga kita memiliki kewajiban moral
untuk membagikannya kepada yang berhak.

6. Salat jenazah:

-niatnya untuk si jenazah

-kalau shalat jenazah dia tidak ada sujud/rukuk

-kalau shalat jenazah takbir sebanyak 5 kali

-sedangkan*

salat biasa:

-niat untuk kita sendiri

-kalau salat biasa ada sujid dan rukuk

-kalau shalat biasa takbir hanya 1 kali


7. Sikap profesional harus dimiliki setiap pekerja yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan
keahlian atau kemampuan yang dimiliki. Seorang pekerja yang memiliki sikap profesional dapat
memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab, hubungan dan relasi,
serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaannya. Sikap profesional menjadi hal penting
di dunia kerja karena akan berdampak positif bagi pekerjaannya. Profesionalitas dalam bekerja
dianggap sebagai salah satu aspek terpenting untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan.

8. prinsip prinsip islam dalam mewujudkan kesejahteraan sosial : prinsip persaudaraan dan
persatuan, prinsip persamaan, prinsip kebebasan, prinsip ketahanan, prinsip hidup bertetangga,
prinsip perdamaian, prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kepemimpinan.

9. akhlak dalam keluarga yaitu sikap, prilaku dan budi pekerti kita dalam bertingkah laku di
kelurga kita

10. 1.)Kemiskinan

Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk
hidup layak.. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai standar
kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan atau
batas kemiskinan Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu
untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan
kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan,
transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya.

Kita pun tahu dampak dari adanya kemiskinan ini, seperti kriminalitas, kekerasan dalam rumah
tangga, perampokan, patologi, dan lain sebagainya, di mana semua itu semakin hari semakin
meningkat saja intensitasnya di sekitar kita. Tak mudah seperti membalikkan telapak tangan
untuk mengatasi kemiskinan. Diperlukan semua segi, di antaranya ekonomi, kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, teknologi, dan tentu saja, ketenagakerjaan. Selain itu ada segi lain yang
tak boleh kita lupakan juga dalam mengatasi masalah ini, yaitu agama. Islam memberikan pesan-
pesannya melalui dua pedoman, yaitu Alquran dan Hadits. Melalui keduanya kita dapat
mengetahui bagaimana agama (Islam) memandang kemiskinan.

2) Kebodohan (al-Jahilia)

Jika Al-Qur’an menyatakan, bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu,
melebihi yang lainnya, berarti kebodohanlah yang menjadi salah satu penyebab kemerosotan dan
keterbelakangan martabat manusia. Oleh karena itu Islam memandang penanggulangan
kebodohan itu sebagai ibadah, sebaliknya membiarkan kebodohan dipandang sebagai tindak
kemungkaran. Ada sebuah hadis yang menegaskan masalah ini, yakni tentang komunitas muslim
yang disebut “Asy ‘ariyin, suatu kelompok terpelajar yang membiarka lingkungannya tetap
dalam kebodohan.

3) Penggangguran

Islam telah memperingatkan agar umatnya jangan sampai ada yang menganggur dan terpeleset
kejurang kemiskinan, karena ditakutkan dengan kemiskinan tersebut seseorang akan berbuat apa
saja termasuk yang merugikan orang lain demi terpenuhinya kebutuhan pribadinya, ada sebuah
hadist yang mengatakan “ kemiskinan akan mendekatkan kepada kekufuran. Namun
kenyataannya, tingkat pengangguran di negara – negara yang mayoritas berpenduduk muslim
relatif tinggi. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang buruknya pengangguran, baik bagi
individu, masyarakat ataupun negara, akan meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih serius.
Walaupun Allah telah berjanji akan menaggung rizqi kita semua, namun hal itu bukan berarti
tanpa ada persyaratan yang perlu untuk dipenuhi. Syarat yang paling utama adalah kita harus
berusaha untuk mencari rizqi yang dijanjikan itu, karena Allah SWT telah menciptakan “sistem”
yaitu siapa yang bekerja maka dialah yang akan mendapatkan rizqi dan barang siapa yang
berpangku tangan maka dia akan kehilangan rizqi.Artinya, ada suatu proses yang harus dilalui
untuk mendapatkan rizqi tersebut.

Islam mendorong umatnya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi dalm segala
bentuk seperti: pertanian, pengembalaan, berburu,industri , perdagangan dan lain-lain. Islam
tidak semata-mata hanya memerintahkan untuk bekerja tetapi harus bekerja dengan lebih baik
(insan), penuh ketekunan dan profesional. Ihsan dalam bekerja bukanlah suatu perkara yang
sepele tetapi merupakan suatu kewajiban agama yang harus dipatuhi oleh setiap muslim. “
Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan pekerjaan yang dilakukan secara itqan
(profesional)” (HR.Baihaqi).

11. Sikap dan perilaku yang baik seorang anak terhadap orang tua adalah berbakti kepada orang
tua. Perilaku berbakti kepada orang tua dapat dilakukan dengan cara menghormati orang tua,
membantu orang tua, tidak menolak perintah orang tua ( selama tidak bertentangan dengan
syari'at islam), merawat orang tua ketika mereka sakit dan juga dengan cara tidak membentak
atau memarahi orang tua.Sudah sepantasnya bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua
orang tua ( birrul walidain). Hal ini karena orang tua merupakan orang yang paling berjasa
kepada serang anak, khususnya seorang ibu. Di dalam ayat al qur'an dan dalam hadist nabi
muhammad dijelaskan bahwa hukum berbakti kepada orang tua dalam hal yang tidak
bertentangan dengan syari'at adalah wajib 'ain.

12. Karena ibadah muamalah dapat mengatur hubungan sesama manusia dan mewujudkan
kemaslahatan bagi mereka yang sesuai dengan prinsip syari'ah.

13. Secara bahasa, masing-masing tiga kata dari bahasa Arab ini mempunyai arti yaitu damai
tentram, cinta kasih atau harapan , dan kasih sayang.

Untuk kata mawaddah, disebutkan lebih lanjut menurut Hasan Al-Basri, mawaddah sebagai
"dinamo" penggerak kehidupan pernikahan yang diimplementasikan misalnya seperti saling
memberi hadiah, mengingat kebaikan pasangan, dan selalu berkomunikasi dan jujur satu sama
lain.

Sedangkan rahmah, yang artinya kasih sayang diwujudkan dalam sebuah bahtera rumah tangga,
dengan sikap saling menjaga, melindungi, saling membantu, dan memahami hak dan kewajiban
masing-masing sebagai pasangan suami-istri.

Sebagai ucapan doa di pernikahan, untaian doa sakinah mawaddah warahmah ini adalah sebuah
harapan dari orang yang mengucapkan, harapan agar kehidupan pernikahan kedua pengantin
baru tersebut bisa membangun bahtera rumah tangga dan keluarga yang tenang, penuh cinta
kasih dan diselimuti oleh kasih sayang, bisa menjadi satu keluarga yang bahagia tidak hanya di
dunia tetapi juga di akhirat kelak. 

14. Berikut beberapa tata cara mengurus jenazah yang baik dan benar menurut ajaran Islam,
diantaranya:

1. Memandikan jenazah

a. Jenazahnya beragama Islam.

b. Didapati anggota tubuhnya walaupun sedikit.

c. Matinya bukan mati syahid.

Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dengan menyiram anggota badan sebelah kanan, kemudian mewudlukan lalu
menyiram anggota badan sebelah kiri.

b. Menyiram dari arah kepala sampai kaki hingga membasahi seluruh badannya dengan air sabun
sebanyak tiga sampai tujuh kali agar benar-benar bersih.

Pembilasan yang terakhir disunatkan menggunakan air yang dicampur dengan wangi-wangian
(bunga atau kapur barus).

2. Mengkafani jenazah

a. Kain kafan dihamparkan di atas tikar yang bersih.

b. Letakkan jenazah dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan yang kiri, seperti posisi
bersedekap dalam salat.

c. Bagian tubuh, seperti kemaluan, dubur, mulut, hidung, mata, dan telinga ditutup dengan kapas.

d. Taburi tubuh jenazah dengan wangi-wangian.

e. Sehelai demi sehelai kain kafan dibungkuskan ke tubuh jenazah dengan mendahulukan
sebelah kiri dari yang kanan.

f. Diikat dengan tali yang terbuat dari potongan kain kafan pada bagian kepala, dada, perut, lutut
dan kaki.

3. Shalat jenazah

Tata cara menshalatkan jenazah sebagai berikut:

a. Imam berdiri didekat kepala bagi mayat laki-laki dan berdiri di tengah badannya bagi mayat
perempuan.
b. Makmum membuat saf di belakang imam. Jumlah saf yang paling utama menurut Nabi adalah
tiga baris, apabila memungkinkan. Niat disertai dengan takbir yang pertama, lalu membaca surah
Al-Fatihah.

c. Takbir kedua lalu membaca salawat kepada Nabi.

d. Takbir ketiga, lalu berdoa untuk mayat dan keluarganya.

e. Takbir keempat, lalu membaca doa.

f. Salam.

4. Cara penguburan jenazah adalah sebagai berikut :

a. Jenazah dimasukkan kedalam lubang lahat yang telah disediakan sambil membaca
doa: “Bismillahi Wa’ala Millati Rasuulillah”

b. Semua pengikat/tali dilepaskan sehingga pipi jenazah dapat menyentuh tanah.

c. Jenazah dibaringkan di atas lambung kanannya menghadap kiblat.

d. Menimbun jenazah dengan tanah galian hingga rapat.

e. Mendoakan jenazah.

15. Kerukunan antar umat beragama merupakan suatu sikap antar umat yang menjalin
persaudaraan tanpa memandang agama

- Menghormati Orang yang berbeda agama

- Menghargai Seseorang yang lagi beribadah

- Kerja Bakti Membersihkan Lingkungan Bersama Orang Yang Berbeda Agama

- Kerjasama membersihkan semua tempat ibadah bersama

- Menghargai Orang Yang Sedang Melakukan Ibadah Seperti Tidak Merusak Sesajen orang lain

Anda mungkin juga menyukai