Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Pendidikan Jasmani dalam Keluarga ................................. 3
B. Pengertian Pendidikan Jasmani atau Rekreasi Olahraga ..................... 5
C. Tujuan Pendidikan Jasmani ................................................................. 6
D. Fungsi dan Peranan Pendidikan Jasmani ............................................. 7
E. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ................................................... 10
F. Metode Pendidikan Jasmani dalam Keluarga ...................................... 13
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15
A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ............................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan
aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas
emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani dan olahraga.
Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu
proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan
Pendidikan Jasmani adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina,
sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),
dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai
ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan
serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki
kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta
pemahaman terhadap gerak manusia.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi
permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur,
kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat.
Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas

1
yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental,
intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran
harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang
dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis,
dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani,
karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk
mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang
searah dengan perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan jasmani dalam keluarga?
2. Apa tujuan pendidikan jasmani dalam keluarga?
3. Apa fungsi dan peranan pendidikan jasmani?
4. Apa saja ruang lingkup dalam pendidikan jasmani?
5. Apa metode pendidikan jasmani dalam keluarga?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui serta memahami arti dari Pendidikan Jasmani dalam
keluarga
2. Mengetahui tujuan pendidikan jasmani dalam keluarga
3. Mengetahui fungsi dan peranan pendidikan jasmani dalam keluarga.
4. Mengetahui ruang lingkup dari pendidikan jasmani dalam keluarga.
5. Mengetahui metode dari pendidikan jasmani dalam keluarga.
6.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai
individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan
pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional 
Beberapa pengertian terkait Olahraga Rekreasi,
a. Menurut Kusmaedi (2002:4) Olahraga rekreasi adalah olahraga
yang dilakukan untuk tujuan rekreasi.
b. Menurut Haryono (1978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan
fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan
atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan
kesenangan.
c. Menurut Herbert Haag (1994) “Recreational sport / leisure time
sports are formd of physical activity in leisure under a time
perspective. It comprises sport after work, on weekends, in
vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate)
unemployment”.
d. Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah
kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
e. Menurut Aip Syarifuddin (Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo.1990) olahraga rekreasi adalah
jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau
waktu-waktu luang.

3
Sedangkan olahraga itu sendiri memiliki pengertian sebagai
berikut, Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di
dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka
memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.
Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk
melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional
politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. ( Eks Menpora Maladi)
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu
dalam pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan
waktu luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika
tidak dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang
berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif
untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas
berdasarkan Pancasila.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana
untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan
kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan,
Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya
Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak
dapat ditinggalkan.
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, rohani dan sosial. (Renstrom & Roux 1988, dalam
A.S.Watson : Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. and
Fitch,K.D., 1992).
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak
badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu

4
atau rombongan. Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut
serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas
khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games
di Amerika Serikat). Menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari
konsep bermain, games, dan sport.

B. Pendidikan Jasmani atau Rekreasi Olahraga


Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti
‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran
kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas
yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum
dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan
hobi.Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Secara
umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu rekreasi
pada tempat tertutup (indoor recreation) dan rekreasi di alam terbuka
(outdoor recreation).
Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk
menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or
diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa
membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran,
serta mengembalikan kesegaran.
Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang
dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan
kenikmatan pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms. Berdasarkan
peninjauan secara terminologi keilmuan, Rekreasi berasal dari dua kata
dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti kembali
menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan
melalui suatu kegiatan. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai
“sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of
refreshmnet or diversion). Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan
olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.

5
Pendidikan jasmani atau rekreasi olahraga merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Untuk hal itu, maka
dalam pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian
tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas
jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi (multiple
intellegences) anak melalu aktivitas jasmani. Media yang digunakan dalam
aktivitas jasmani bisa melalui permainan, olahraga, dan lingkungan.

C. Tujuan Pendidikan Jasmani 
Tujuan rekreasi olahraga adalah
1. Pengisi waktu luang
2. Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
3. Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan
pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
4. Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk
kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif).
5. Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang
menyenangkan
6. Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
7. Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan
8. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih
9. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik
10. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
11. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan

6
12. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
13. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
14. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

D. Fungsi dan Peranan Pendidikan Jasmani


Fungsi Pendidikan Jasmani adalah:
1. Aspek organik
a. Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga
individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara
memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan
keterampilan
b. Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang
dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot
c. Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau
kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama
d. Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu
untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus
dalam waktu relatif lama
e. Meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam
persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang
efisien dan mengurangi cidera.
2. Aspek neuromuskuler
a. Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot
b. Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan,
berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah,
mendorong, menderap/mencongklang, bergulir, dan menarik

7
c. Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti;
mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk,
menggantung, membongkok
d. Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti;
memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar,
mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli
e. Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama,
rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan
f. Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola,
soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tennis, beladiri
dan lain sebagainya
g. Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah,
mendaki, berkemah, berenang dan lainnya.
3. Aspek perseptual
a. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan
isyarat
b. Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan
tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang
berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah
kiri dari dirinya
c. Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan
mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak
yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki
d. Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu;
kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis
e. Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi
dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam
melempar atau menendang
f. Mengembangkan lateralitas (laterality), yaitu; kemampuan
membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara
bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri

8
g. Mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran
bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan
tempat atau ruang.
4. Aspek kognitif
a. Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,
memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
b. Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan,
dan etika
c. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik
yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi
d. Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan
hubungannya dengan aktivitas jasmani
e. Menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang
berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan,
dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan
aktivitas dan dirinya
f. Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-
problem perkembangan melalui gerakan.
5. Aspek sosial
a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana
berada
b. Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan
keputusan dalam situasi kelompok
c. Belajar berkomunikasi dengan orang lain
d. Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan
mengevaluasi ide dalam kelompok
e. Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat
berfungsi sebagai anggota masyarakat
f. Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di
masyarakat
g. Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif

9
h. Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif
i. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral
yang baik.
6. Aspek emosional
a. Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani
b. Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton
c. Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat
d. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan
kreativitas
e. Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang
relevan.

E. Ruang Lingkup dan Sasaran Pendidikan Jasmani


Ruang Lingkup mencangkup,
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap

10
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan
minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu
istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.
Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit
masuk ke dalam semua aspek. 
Sasaran pendidikan olahraga mencangup semua kalangan masyarakat,
olahraga sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia
dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat
disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.
1. Rekreasi sosial
Permainan di dalam ruangan, (acara icebreaker, kursi musik, papan
permainan, permainandengan tulisan, permainan musikal) permainan
di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)makan bersama
(perjamuan, makanan pencuci mulut/makanan kecil, piknik,
makananseadanya, makan malam).
Rekreasi di luar ruangan, kegiatan di alam (melihat burung-burung,
jalan-jalan di perkebunan, mendaki gunung)olah raga (badminton,
sepakbola, basket, bersepeda, berenang, mendaki, memancing,
berkuda, berburu, dll.)
2. Rekreasi budaya dan kreatif
a. Drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)
b. Bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita
sekuler)
c. Literatur (puisi, membaca Alkitab, membaca cerita)
d. Audiovisual (film, TV, Video)
e. Seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas,
menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll).
f. Membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
g. kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
h. Belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)
3. Jenis- Jenis Rekreasi

11
Rekreasi mencakup lebih dari sekedar permainan-permainan.
Meskipun peristiwa-peristiwa di udara terbuka seperti olahraga,
berkemah, dan jalan lintas alam itu penting, pertemuan-pertemuan
ramah-tamah seperti pesta dan piknik juga harus dipertimbangkan.
Rekreasi juga termasuk beberapa kegiatan ekspresif yang berlangsung
dalam lingkungan departemen dan yang langsung bertalian dengan
tema pelajaran seperti drama, sastra, bercerita, kesenian,dan pekerjaan
tangan serta bermacam-macam hobi. conttoh pemainannya bisa saja
bola kasti juga.
a. Pariwisata atau turisme, adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan
untuk aktivitas ini.Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang
yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh
Organisasi Pariwisata Dunia. Definisi yang lebih lengkap, turisme
adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari
transportasi; jasa keramahan-tempat tinggal, makanan, minuman;
dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank ,asuransi, keamanan,
dll.
Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian,
petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya. Banyak
negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai
sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa
kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri
pariwisata ini adalah salahsatu strategi yang dipakai oleh
Organisasi Non-Pemerintahuntuk mempromosikan wilayah
tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan
melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
b. Olahraga, adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya secara jasmani tetapi juga rohani (misalkan olahraga
tradisional dan modern).

12
c. Permainan, merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan
bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.
Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama.
Permainan ada tingkatannya berdasarkan umur, ada permainan
anak dan ada permainan dewasa. Ada juga permainanuntuk umum
yaitu permainan computer.
d. Hobi, adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktuluang
untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi  merupakan
sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris “Hobby”. Tujuan hobi
adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan.
Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulkan
sesuatu (Koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan
pendidikan dewasa.
Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang
berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum
dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakandalam berekreasi
bersama anak-anak.

F. Metode Pendidikan Jasmani


Pendidikan fisik atau pendidikan jasmani tak kalah penting untuk
mendapat perhatian. Keluarga harus menampakkan berbagai kekuatan,
termasuk kekuatan fisik: agar tubuh menjadi sehat, bugar dan kuat.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Meminjam ungkapan Robert Gensemer(8), pendidikan jasmani
diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat
pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik ‘diharapkan’ pula
terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: men sana
in corporesano.

13
Di antara tujuan pendidikan fisik adalah mengembangkan
keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang tepat, serta meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
Di antara metoda pendidikan fisik dalam keluarga adalah
pembiasaan pola hidup sehat, baik dari segi pola makan, pola istirahat,
pola kegiatan, maupun dengan kegiatan olah raga yang teratur. Keluarga
adalah lembaga pertama dalam mengembangkan pendidikan fisik ini bagi
seluruh anggota keluarga.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani dalam keluarga merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan secara keseluruhan. Untuk hal itu, maka dalam
pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan
pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya terkait
aktivitas jasmani itu saja, tetapi untuk mengembangkan potensi (multiple
intellegences) anak juga melalu aktivitas jasmani. Media yang digunakan
orang tua dalam memberikan aktivitas jasmani kepada anak bisa melalui
permainan, olahraga, dan pemanfaatan lingkungan.
Aktivitas ini pun menjadi sebuah alat yang dapat mengembangkan
kemampuan anak yang cukup efektif dalam tumbuh kembangnya selain
mendapatkan pendidikan dari sekolah atau lembaga pendidikan.
Terdapat beberapa ruang lingkup yang dikembangkan dalam
makalah ini, dalam setiap bagian dari pendidikan jasmani memiliki ruang
lingkupnya tersendiri seperti yang telah dipaparkan dalam makalah.

B. Saran
Orang tua harus mengetahui perkembangan anak dalam aspek
perkembangan fisik dan psikis nya untuk memaksimalkan potensi yang
ada di dalam diri anak tersebut. Pendidikan jasmani di keluarga harus
berkesinambungan dengan pendidikan jasamani yang ada di lingkungan
juga di lembaga pendidikan agar perkembangannya semakin baik.

15

Anda mungkin juga menyukai