Anda di halaman 1dari 19

SISTEM UTILITAS BANGUNAN 4.

Memilih/menentukan jenis/bentuk/bahan atap, terkait dengan sistem pembuangan air


hujan.
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang
5. Merencanakan sistem pembuangan air hujan meliputi:
tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas
- Kemiringan atap
dalam bangunan.
- Menentukan jumlah, dimensi, dan posisi pipa tegak pembuangan air hujan.
Jenis perancangan utilitas bangunan tinggi adalah sebagai berikut:
- Merencanakan sistem pembuangan air hujan di halaman bangunan, meliputi: posisi,
1. Perancangan sistem plambing dan sanitasi
dimensi, kemiringan pipa saluran, bak kontrol, dll.
2. Perancangan pencegahan kebakaran
6. Sesuai kondisi, merencanakan sistem pembuangan air selain sistem diatas.
3. Perancangan tata udara atau penghawaan
7. Menentukan letak/posisi bak penampung air kotoran (limbah manusia) yaitu
4. Perancangan daya listrik dan penerangan atau pencahayaan
septictank/Sewage Treatment Plant (STP)
5. Perancangan komunikasi
8. Menentukan letak/posisi kran taman (untuk penyiraman taman, pencucian, dll.)
6. Perancangan CCTV dan sistem sekuritas
9. Menentukan letak/posisi sumur bor (dengan memperhatikan faktor keamanan dan
7. Perancangan penangkal petir
kehigienisan seperti jarak terhadap septictank / rembesannya, dll.)
8. Perancangan tata suara
10. Hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem plambing
9. Perancangan transportasi dalam bangunan
Jenis peralatan plambing:
10. Perancangan landasan helikopter
1. Peralatan untuk penyediaan air bersih
11. Perancangan pembuangan limbah sampah
2. Peralatan untuk penyediaan air panas
12. Perancangan alat pembersih luar bangunan
3. Peralatan untuk pembuangan air kotor
1. SISTEM PLAMBING DAN SANITASI 4. Peralatan-peralatan lain yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan
Sistem plambing adalah suatu sistem penyediaan atau pengeluaran air ke tempat-tempat Syarat instalasi plambing:
yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya 1. Daya tahan bahan harus lama, minimal 30 tahun.
dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air. 2. Permukaan harus halus dan tahan air
Peran arsitek didalam merancang sistem plambing bangunan tinggi: 3. Tidak ada bagian-bagian yang tersembunyi / menyimpan kotoran pada bahan yang
1. Menentukan letak/posisi denah toilet terhadap denah keseluruhan dengan dimaksud.
mempertimbangkan letak shaft air buangan, mengingat pipa pembuangan pada 4. Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun yang lain.
umumnya berpenampang besar dan memerlukan kemiringan sehingga mempengaruhi 5. Mudah pemeliharaannya
kebutuhan ruang diatas plafon yang berakibat pada ketinggian antar lantai. (volume 6. Memenuhi aturan-aturan yang berlaku
bangunan meningkat jadi tidak ekonomis) 1.1 JENIS AIR BANGUNAN
2. Memilih/menentukan jenis/tipe/warna sanitary fixtures. 1.1.1 AIR BERSIH
3. Mengatur layout/tata letak sanitary fixtures didalam ruang toilet, dengan Air bersih adalah air yang digunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh
memperhatikan daerah basah, kering, bukaan pintu, letak/arah lubang air buangan, dan keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya dengan fasilitas bangunan.
lain-lain, dan juga pada ruang-ruang lainnya yang membutuhkan seperti ruang
laboratorium, dapur, rumah sakit, dan lain-lain.
Sumber-sumber air bersih: Mata air, air sungai, dan air hujan biasanya merupakam sumber air sebagai
1. Mata air bahan baku untuk diproses/diolah oleh Perusahaan Air Minum (PAM) menjadi air
Merupakan sumber keluarnya air dari dalam tanah, biasanya terdapat di bersih / layak minum.
daerah-daerah pegunungan. Kondisi air pada umumnya masih jernih dan Kebutuhan air dibagi atas:
belum tercemar. 1. Keperluan-keperluan
2. Sungai 2. Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi
Merupakan tempat penampungan dan mengalirnya air dari hulu (sumber 3. Kebutuhan yang sifatnya tetap
mata air) ke hilir (laut). Kondisi air biasanya tidak jernih atau sudah 4. Kebutuhan air cadangan yang sifatnya berkurang karena penguapan
tercemar Penyimpanan air bersih:
3. Hujan 1. Reservoir bawah
Sumber air yang datang dari atas (awan/langit). Kondisi air pada umumnya 2. Reservoir atas
relatif cukup jernih, dan diperoleh dengan cara penadahan atau
penampungan
4. Dalam tanah
Berupa lapisan-lapisan tanah sebagai tempat mengalirnya air tanah yang
berasal dari satu sumber air tertentu. Kondisi air pada umumnya jernih, dan
diperoleh dengan bantuan pompa air / hisap, setelah diadakan penggalian / Pompa Air
pengeboran tanah (berupa sumur galian / sumur bor) sampai kedalaman
tertentu sesuai kebutuhan.

Reservoir
Mata air Sungai 1.1.2 AIR BUANGAN
Air buangan / air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat
dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya:
1. Air bekas buangan
2. Air limbah
3. Air hujan
4. Air limbah khusus

Hujan Air Tanah


Untuk membuang dan mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat digabung air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang
pembuangannya da nada yang harus dipisahkan serta diproses tersendiri. diperlukan.
Sistem air kotor plambing harus diperhatikan cara pembuangan dan Cara lain adalah dengan menggunakan pompa untuk menampung air pada
penyambungannya supaya tidak terjadi perembesan yang berakibat mencemarkan tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang
lingkungan. memerlukan dengan menggunakan sistem gravitasi / turun langsung. Pada tempat
1.2 SISTEM PEMIPAAN PLAMBING tertentu dengan jarak kurang dari 9m biasa menggunakan pompa tekan.
Sistem pemipaan, menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk mengalihkan
air ke tempat yang memerlukan.
Ada dua cara pengaturan air yaitu sistem horizontal dan vertikal.
1.2.1 SISTEM HORIZONTAL
Sistem horizontal adalah suatu sistem pemipaan yang banyak digunakan
untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu komplek perumahan atau rumah
tinggal yang tidak bertingkat.
Ada dua cara yang dipakai untuk sistem pemipaan horizontal:
1. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungannya adalah pemakaian bahan pipa yang lebih efisien, sedangkan
kerugiannya adalah daya pancar air tidak sama, semakin jauh semakin kecil
2. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring 2. PENCEGAHAN KEBAKARAN

Keuntungannya adalah daya pancar air ke semua titik sama, sedangkan Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan suatu cara /

kerugiannya adalah penggunaan bahan pipa yang banyak sistem pencegahan kebakaran karena kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban
manusia, harta benda, terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan
terganggunya masyarakat.
Peran arsitek dalam perancangan sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran:
1. Merencanakan / menentukan lokasi area isolasi pada perencanaan denah bangunan seperti
area core bangunan, tangga kebakaran, ruangan-ruangan khusus, dan lain-lain.
2. Menentukan bahan-bahan / finishing bangunan yang bersifat tahan api (fireproof), tidak
mudah terbakar (non-combustible), dan tidak menghasilkan asap apabila terbakar.
3. Merencanakan letak dan jenis tangga kebakaran.
1.2.2 SISTEM VERTIKAL
4. Menentukan letak alat-alat pemadam kebakaran seperti:
Sistem pengaliran air bersih dengan sistem vertikal banyak digunakan pada
a. Di dalam bangunan : - sprinkler
bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Cara pendistribusiannya adalah dengan
- detector
menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton
- hydrant
dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian
- fire extinghuiser
- gas (mis: halon) b. Agar api tidak masuk ke dalam ruangan, tutuplah celah-celah pintu dengan kain /
- lift kebakaran handuk basah
a. Di luar gedung : - hydrant taman c. Jika disekeliling anda penuh dengan asap, bernafaslah pendek-pendek, dan
- pompa kebakaran berjalanlah dengan merangkak karena udara pada permukaan lantai lebih bersih
5. Merencanakan posisi helipad (bila ada) d. Janganlah melompat, regu penyelamat pasti segera menolong anda
6. Merencanakan jalan masuk / akses untuk mobil pemadam kebakaran pada halaman gedung, TAHAN API
terutama untuk mencapai sarana / peralatan pemadam kebakaran
7. Menentukan posisi pintu-pintu ruangan yang karena letak dan fungsi ruangannya harus TIDAK MUDAH
BAHAN
TERBAKAR
membuka keluar (baik ruangan maupun bangunan
TIDAK MENGHASILKAN
Pertimbangan pokok kebutuhan sistem penanggulangan kebakaran pada bangunan tinggi: ALFA
PENCEGAHAN
1. Sebagian terbesar lantai bangunan tinggi berada diluar jangkauan tangga kebakaran
AREA ISOLASI
2. Evakuasi darurat menyeluruh pada bangunan tinggi mustahil dilakukan dalam waktu yang
singkat (< 10 menit) PEMBATASAN
DAMPER
PENJALARAN
Tips aman terhindar dari bahaya kebakaran:
1. Ketika anda memasuki gedung: PENUTUPAN SHAFT
ANTAR LAIN
a. Pahami sarana jalan keluar (emergency exit) pada saat anda memasuki gedung /
mall ASAP ( SMOKE
DETECTOR)
b. Perhatikan dan ingat peralatan tombol alarm kebakaran pada lantai tempat anda PERINGATAN DINI PENDETEKSIAN
PANAS (HEAT
berada DETECTOR)

c. Anda harus tahu dimana letak alat pemadam api ringan / hidran gedung, harus tahu BAHAYA KEBAKARAN DAERAH / AREA
pula menggunakannya ISOLASI

2. Ketika anda melihat adanya kebakaran: TABUNG / KOLOM


SISTEM KELUAR (EXIT) FIRE ESCAPE
LUNCUR
a. Jika menjumpai kebakaran gunakan tombol alarm terdekat untuk memberikan tanda
bahaya atau menghubungi operator telepon HELIPAD
b. Gunakan alat pemadam kebakaran api / hidran gedung terdekat untuk memadamkan
kebakaran, hindari resiko keselamatan jiwa SPRINKLER

c. Jika kebakaran tidak dapat dikendalikan tutup semua pintu yang dilewati,
tinggalkan gedung melalui tangga kebakaran. Jangan sekali-sekali menggunakan FIRE EXTINGUISHER

lift ataupun elevator


PEMADAMAN FIRE FIGHTING FIRE HYDRANT
3. Ketika anda terjebak dalam kebakaran / asap:
a. Minta tolong, beritahukan dimana anda berada dengan cara menghubungi operator
GAS (HALON)
telepon, dengan cara memukul-mukul pintu atau dengan mengibarkan sesuatu pada
jendela untuk menerangkan orang-orang yang ada di bawah LIFT KEBAKARAN
2.1 KLASIFIKASI BANGUNAN MENURUT KETENTUAN STRUKTUR UTAMA 8. Mempunyai alat kontrol terhadap lift
Klasifikasi bangunan menurut ketentuan struktur utamanya terhadap api, dibagi 9. Melakukan komunikasi dengan stasiun komando
dalam 4 kelas: 2.3 PENGAMAN TERHADAP API
1. Kelas A NO. BAHAN-BAHAN STRUKTUR PENGAMANAN TERHADAP API
Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 3 jam. 1 BATU : Tidak perlu dilindungi → tahan sampai 1100°
Bangunan kelas A ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, - Alam C
seperti hotel, pertokoan dan pasar raya, perkantoran, rumah sakit, bangunan - Buatan : bata, bataco, dll.
industri, tempat hiburan, museum, dan bangunan dengan penggunaan ganda / 2 KAYU Perlu dilindungi (misalnya dengan cat tahan
campuran. api)
2. Kelas B 3 BAJA : Perlu dilindungi, karena walaupun sukar
Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam. - Utama terbakar, tetapi kalau terkena api / panas
Bangunan-bangunan tersebut meliputi perumahan bertingkat, asrama, sekolah, - Pendukung (misalkan tulangan pada MUDAH MEMUAI → berkurang daya
dan tempat ibadah. beton) dukungnya pada ±10-15 menit setelah terbakar
3. Kelas C 4 BETON Terbaik dalam ketahanan terhadap api. Akan
Bangunan-bangunan dengan ketahanan api dari struktur utamanya selama 1 jam lebih baik lagi kalau terlindungi oleh bahan
biasanya bangunan-bangunan yang tidak bertingkat dan sederhana. finishing seperti marmer, keramik, dll.
4. Kelas D
Bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B, C dan diatur 2.4 HIDRAN KEBAKARAN
tersendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjata atau mesin. Selain mengusahakan peralatan, penggunaan bahan, dan persyaratan-
2.2 SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN persyaratannya, perlu direncanakan alat-alat lainnya seperti hidran. Hidran kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik asalkan sebelumnya adalah satu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan alat baku air.
dilakukan suatu persyaratan pada bangunan atau komplek perumahannya. Hidran dibagi menjadi:
Syarat-syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan atau komplek 1. Hidran kebakaran dalam gedung
perumahan: 2. Hidran kebakaran di halaman
1. Mempunyai bahan struktur utama dan finishing yang tahan api Untuk memasang peralatan hidran diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
2. Mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di sebelahnya atau 1. Sumber persediaan air hidran kebakaran harus diperhitungkan pemakaian
terhadap lingkungannya selama 30-60 menit dengan daya pancar 200 galon/menit.
3. Melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan persyaratan- 2. Pompa-pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran
persyaratannya listrik tersendiri dari sumber daya listrik darurat
4. Mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal 3. Selang kebakaran dengan diameter antara 1,5” – 2” harus terbuat dari bahan
5. Mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir yang tahan panas, dengan panjang selang 20-30 m
6. Mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian udara 4. Harus disediakan kopling penyambungan yang sama dengan kopling dari unit
7. Mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem automatic smoke, pemadam kebakaran
dan heat ventilating
5. Penempatan hidran harus terlihat jelas, mudah dibuka, mudah dijangkau, dan 2. Merah, tabung pecah pada suhu 68º C
tidak terhalang oleh benda-benda / barang-barang lain. 3. Kuning, tabung pecah pada suhu 79º C
6. Hidran di halaman harus menggunakan katup pembuka dengan diameter 4” 4. Hijau, tabung pecah pada suhu 93º C
untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 kopling, dan mampu mengalirkan 250 5. Biru, tabung pecah pada suhu 141º C
galon/menit atau 950 liter/menit untuk setiap kopling.

2.6 HALON
2.5 SPRINKLER
Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya tidak diperbolehkan
Jika kebakaran terjadi pada bangunan-bangunan tinggi yang kesulitan dalam
menggunakan air, seperti pada ruangan penuh dengan peralatan-peralatan atau ruangan
mengadakan pemadaman harus menggunakan alat pemadam kebakaran tambahan yang
arsip. Ruangan tersebut harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran, yaitu sistem
bersifat otomatis, tidak dilakukan secara manual atau dengan tenaga manusia.
halon.
Selain itu, apabila unit pemadam kebakaran setempat belum memiliki tangga
Tabung gas halon diletakkan dan dihubungkan dengan instalasi ke arah sprinkler.
pemadam kebakaran setinggi 40 m, maka ketentuan mulai dipakainya instalasi sprinkler
Kalau terjadi kebakaran, kepala sprinkler akan pecah dan secara otomatis gas halon akan
harus disesuaikan dengan tangga maksimum 1 unit pemadam kebakaran yang dimiliki
mengalir keluar untuk memadamkan kebakaran. Selain gas halon yang sudah tidak boleh
daerah tersebut.
dipergunakan, terdapat sistem lain yaitu alat pemadam yang menggunakan busa (foam),
Penyediaan air sprinkler dapat diusahakan melalui:
Dry Chemical CO2, atau bahan lainnya.
1. Tangki gravitasi, harus diletakkan sedemikian rupa sehingga air dapat
2.7 FIRE DAMPER
menghasilkan aliran dan tekanan cukup pas setiap kepala sprinkler
Fire damper adalah satu alat yang diletakkan pada ujung-ujung ducting yang
2. Tangki bertekanan, harus selalu berisi 2/3 dari volume dan diberi tekanan 5
terdapat diatas plafon, yang dapat menutup secara otomatis ketika terdeteksi adanya asap.
kg/cm²
Tahan terhadap api, minimal selama satu setengah jam.
3. Jaringan air bersih khusus untuk pipa sprinkler
2.8 SMOKE AND HEAT VENTILATING
Kepala sprinkler adalah bagian dari sprinkler yang berada pada ujung jaringan pipa,
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Kalau
diletakkan sedemikian rupa sehingga perubahan suhu tertentu akan memecahkan kepala
terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir ke luar, sehingga para petugas
sprinkler tersebut dan akan memancarkan air secara otomatis.
pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut
Kepala sprinkler ada beberapa jenis yang dibedakan dengan warna untuk
menentukkan tingkat kepekaannya terhadap suhu:
1. Jingga, tabung pecah pada suhu 57º C
2.9 VENT AND EXHAUST 8. Letak pintu kebakaran ini paling jauh dapat dijangkau oleh pengguna dalam
Alat ini dipasang pada tempat-tempat khusus seperti di tangga kebakaran: jarak radius 25 m. Oleh karena itu, diperlukan satu tangga kebakaran dalam satu
1. Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi mengisap asap yang akan bangunan dengan luas 600 m², yang ditempati 50-70 orang
masuk pada tangga yang dibuka pintunya. 9. Supaya asap kebakaran tidak masuk dalam ruangan tangga, diperlukan: Exhaust
2. Dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk fan yang berfungsi menghisap asap yang ada di depan tangga dan Pressure fan
memberikan tekanan pada udara di dalam ruangan tangga. Tekanan tersebut akan yang berfungsi menekan / memberi tekanan di dalam ruang tangga yang lebih
mengatur tekanan udara di dalam bangunan khususnya yang sedang terjadi kebakaran, besar daripada tekanan di ruang luar
sehingga kalau pintu kebakaran terbuka, udara di dalam tangga akan menekan ke dalam 10. Di dalam dan di depan tangga diberi alat penerangan sebagai penunjuk arah ke
ruangan dan asap tidak akan masuk ruangan tangga. tangga dengan daya otomatis / emergency
3. Untuk bangunan dengan sistem atrium (ruangan lantai yang terbuka menerus), dipakai 3. TATA UDARA ATAU PENGHAWAAN
alat exhaust yang secara otomatis terbuka pada saat terjadi kebakaran sehingga asap Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam rumah tinggal atau
dapat keluar ke atas melewati alat tersebut. bangunan-bangunan bertingkat, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada daerah yang
2.10 TANGGA KEBAKARAN beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembaban udaranya yang tinggi, maka diperlukan
Tangga adalah satu tempat untuk menghubungkan ruangan bawah dengan ruangan usaha untuk mendapatkan udara segar dari aliran udara alam dan aliran udara buatan
diatasnya. Selain untuk menghubungkan ruangan-ruangan tersebut, tangga berfungsi juga Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam dengan suhu temperature
sebagai tempat untuk melarikan diri dari gangguan kebakaran, sehingga disebut tangga < 30°C dan banyak mengandung O2. Dengan memenuhi persyaratan tersebut, kenyamanan akan
kebakaran. dinikmati sehingga semua kegiatan di bangunan dapat berjalan dengan baik.
Tangga kebakaran ini mempunyai syarat-syarat tertentu, yaitu:
1. Tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang punya ketahanan kebakaran
selama 2 jam
2. Tangga dipisahkan dari ruangan-ruangan lain dengan dinding beton yang
tebalnya minimum 15 cm atau tebal tembok 30 cm yang memiliki ketahanan
kebakaran selama 2 jam.
3. Bahan-bahan finishing, seperti lantai dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tidak licin, susuran tangan terbuat dari besi
4. Lebar tangga minimum 120 cm (untuk lalu lintas 2 orang) Peran arsitek dalam perancangan sistem tata udara (AC)
5. Pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakarannya 2 jam (pintu tahan api) 1. Bersama-sama Mechanical Engineering memilih / menentukan sistem / jenis AC yang akan
6. Pintu paling atas membuka ke arah luar (atap bangunan) dan semua pintu digunakan
lainnya membuka ke arah ruangan tangga, kecuali pintu paling bawah membuka 2. Merencanakan tata letak peralatan / perlengkapan AC bangunan:
ke luar dan langsung berhubungan dengan ruang luar a. Di dalam ruangan / bangunan:
7. Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel, kunci, i. Plafon : - Sistem sentral:
dan pegangan yang juga tahan api. Pintu tak dapat dibuka secara otomatis dari Grille / exhaust grille
ruangan tangga, kecuali pintu paling atas atau paling bawah. FCU (Fan Coil Unit)
- Sistem split / multi split: 3.1 KOMPONEN POKOK UNIT AIR CONDITIONER
Indoors unit (ceiling type) Compressor, berfungsi memberi tekanan, sehingga cairan refrigerant akan mengalir
- Sistem package unit: ke seluruh sistem dan bentuk refrigerant akan berubah dari gas menjadi cair dan kembali
Grille / exhaust grille menjadi gas, serta temperature dan tekanannya akan berubah-rubah.
ii. Dinding : - Kotak window unit Condensor, berfungsi mendinginkan, sehingga gas dengan temperatur dan tekanan
- Sistem split / multi split: tinggi akan membuang panasnya keluar dan didalam pipa terjadi pengembunan
Indoors unit (wall type) (kondensasi), dan gas akan berubah bentuk menjadi cair pada temperatur pengembunan
- Sistem package unit: (tetapi tekanannya masih tinggi)
Grille / exhaust grille Expansion valve, berfungsi menurunkan tekanan cairan refrigerant dank arena
iii. Lantai : - Sistem split: mendapat pendinginan maka temperaturnya pun kan turun
Indoors unit (floor type) Evaporator, berfungsi untuk penguapan dan untuk proses ini cairan akan
- Sistem sentral: mengambil panas dari udara yang dialirkan melalui rusuk-rusuk evaporator dan akan
Ruang AHU (Air Handling Unit) berubah menjadi gas engan temperatur dan tekanan rendah, dan mengalir kembali ke
b. Di luar ruangan / bangunan: compressor.
i. Lantai / atap : - Sistem split / multi split:
Outdoors unit
Mesin multi split
- Sistem package unit:
Mesin package unit
- Sistem sentral:
Mesin chiller
ii. Atap : - Cooling tower
3. Menentukan ketinggian plafon (floor to ceiling) dan lantai ke lantai (floor to floor),
berdasarkan kebutuhan ketinggian ruang diatas plafon karena adanya jaringan pipa /
ducting AC, dimensi struktur, dan lain-lain
Tujuan dari sistem tata udara (air conditioning) adalah untuk memberikan kenyamanan kepada
penghuni bangunan / gedung. Sistem tata udara meliputi pendinginan (cooling) dan pemanasan
(heating).
Unsur-unsur sistem tata udara:
1. Mengatur temperatur udara
2. Mengatur kelembaban udara
3. Mengatur sirkulasi udara
4. Menjaga kualitas udara
saja, sedangkan untuk men-supply udara dingin ke ruangan-ruangan adalah dengan sistem
pemipaan / ducting (supply duct dan return duct)
Compressor Condensor
(Tekanan) (Pengembunan) 3.3 SISTEM PENDINGINAN
----------------------- -----------------------
Gas: Tek Rendah Gas: Tek Tinggi 1. AIR COOLED:
Temp rendah Temp tinggi Proses pendinginan pada condensor dengan menggunakan udara luar yang
disirkulasikan denngan menggunakan fan.
2. WATER COOLED:
Proses pendinginan pada condensor dengan menggunakan air.
3.4 PENEMPATAN RUANG AC DAN SISTEM DISTRIBUSI PENGUDARAAN
Untuk merancang penempatan ruang AC diperlukan beberapa cara:
1. Ruang AC terletak di tengah ruangan yang akan diberikan pengudaraan. Sistem

Evaporator
ini paling efisien baik pemipaan maupun penyebaran udaranya.
(Penguapan) Expansion valve
(Penurunan
2. Ruang AC terletak langsung berhadapan dengan ruangan yang akan diberikan
-----------------------
Cairan dingin: Tekanan dan pengudaraan. Kerugiannya adalah pengurangan cahaya alam dan terhalangnya
Tek rendah Temperatur)
Temp rendah pandangan.
3. Ruang AC berada di luar bangunan. Kerugiannya adalah pemipaan isolasi dari
udara yang dingin banyak terbuang. Keuntungannya hanya memudahkan servis
3.2 JENIS-JENIS UNIT AIR CONDITIONING
dan kebutuhan air untuk AC.
Window unit, keempat komponen pokok (Compressor, condensor, expansion valve,
4. Ruang AC terletak di antara ruangan yang akan didistribusi penghawaan.
dan evaporator) berada di dalam satu tempat / wadah, akan tetapi pada pemasangannya
Dalam pendistribusian udara dingin dari ruang mesin AC ke ruangan yang
secara fisik evaporator berada dalam ruangan sedangkan compressor, condensor, dan
memerlukan, terdapat 3 cara sistem pendistribusian:
expansion valve berada di bagian luar ruangan.
1. Sistem radial pattern, dapat memperpendek jangkauan / pemipaan pengudaraan
Split system, prinsip kerja dan pengelompokkan / grouping komponen pokok sama
2. Sistem perimeter loop, membuat pemipaan melingkar sehingga kekuatan
dengan sistem window unit, akan tetapi secara fisik penempatannya pada 2 tempat / wadah
pancaran udara dingin akan mempunyai nilai yang sama
yang terpisah sehingga 3 komponen pokok yang ditempatkan di luar ruangan dapat
3. Sistem lateral, yang paling praktis dengan menggunakan pemipaan utama dan
ditempatkan dengan jarak yang cukup jauh dengan ruangan yang bersangkutan, dan saling
cabang
dihubungkan dengan refrigerant.
Sistem sentral, karena berkapasitas besar, maka dimensi indoor unit dan outdoor
unit pun besar, sehingga penempatannya pun dapat dimana saja dengan syarat outdoor unit
harus diletakkan di ruang terbuka yang mempunyai sirkulasi udara yang baik untuk
kebutuhan pendinginan komponen condensor.
Package unit, prinsipnya sama dengan window unit, hanya saja berukuran besar
(karena dibuat untuk men-supply beberapa buah ruangan). Penempatannya bias dimana
2. Generator (Generator Set / Genset)
Merupakan sumber penghasil daya listrik darurat (berfungsi sebagai cadangan /
backup) maka kapasitasnya tidak sama dengan kapasitas daya listrik yang di supply
dari PLN, tetapi didtetapkan oleh pemilik bangunan sesuai kebutuhan (biasanya
berkisar 25%-60% dari total kebutuhan), misalnya:
- Beban Esensial / Penting (yang harus tetap hidup pada saat terjadi kebakaran
gedung), seperti:
 Pompa kebakaran
 Lift pemadam kebakaran
 Sebagian lampu penerangan
 Sistem evakuasi dan sekuriti
- Beban Non Esensial (dengan tujuan agar operasional gedung tetap berjalan pada
4. DAYA LISTRIK DAN PENERANGAN ATAU PENCAHAYAAN saat PLN padam), seperti:
Perancang bangunan bertingkat harus mempelajari masalah penerangan atau pencahayaan  Sebagian atau seluruh lampu penerangan
sehingga bangunan dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Selain itu, perancang bangunan harus  Sebagian atau seluruh lift
juga memperhatikan manfaat penerangan atau pencahayaan alam selama masih dapat  Sebagian AC dan ventilasi
dimanfaatkan. 3. Baterai
Peran arsitek di dalam perancangan sistem daya listrik bangunan tinggi: Merupakan sumber penghasil daya listtrik yang konstan dan tidak terputus
1. Menentukan jumlah dan letak . posisi electrical fixtures seperti: titik lampu, sakelar, (Uninterupted Power Supply) untuk kebutuhan peralatan / perlengkapan khusus seperti:
stop kontak, dan lain-lain baik di dalam maupun di luar bangunan sesuai rencana denah - Lampu darurat (±60 menit)
/ layout furniture, peralatan, dan perlengkapan bangunan. - Komputer
2. Menentukan letak / posisi ruang trafo, panel, ruang control, dan ruang diesel / genset. - Peralatan khusus (rumah sakit, laboratorium, dll.)
3. Menentukan letak / posisi gardu listrik (apabila ada / diperlukan) 4.1 CAHAYA MATAHARI
4. Menentukan letak / posisi meteran listrik, box sekring, dan lain-lain. Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling udah
5. Menentukan jenis, warna, dan bentuk fixtures. didapat dan banyak manfaatnya, oleh karena itu, harus dapat dimanfaatkan
6. Merencanakan sistem penerangan halaman / taman semaksimal mungkin. Apalagi di Indonesia sebagai daerah tropis yang terletak di
7. Dan lain-lain dengan kebutuhan sistem daya listrik bangunan lainnya garis khatulistiwa, matahari memancarkan sinarnya sepanjang tahun tanpa
Sumber listrik: perbedaan siang dan malam.
1. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Matahari selain memberikan panas (radiasi) juga memberikan cahaya
- Merupakan sumber penghasil daya listrik utama dengan tegangan sebesar 20 KV (sinar). Mengingat cahaya matahari pada siang hari adalah cahaya yang bermanfaat
(20.000 V) sekali bagi semua kehidupan di darat dan air, maka cahaya matahari sangat
- Untuk kebutuhan daya dan penerangan secara umum / menyeluruh / normal diperlukan khususnya dalam pencahayaan bangunan.
4.2 CAHAYA BUATAN
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan pemerintah melalui
suatu pembangkit tenaga. Perusahaan tersebut adalah Perusahaan Listrik Negara
(PLN) yang menyelenggarakan dan menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik
dengan sistem:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam Di luar negeri terdapat pembangkit tenaga listrik lain, yaitu:
bangunan adalah sebagai berikut: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1. Menghemat energi dan biaya operasional bangunan 2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
2. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung 3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan Dari tempat pembangkit ini, listrik dialirkan melalui kawat-kawat / kabel-
memperjelas kesan ruang. kabel bertegangan tinggi ke kota-kota yang memerlukan dan diubah dari tegangan
3. Mempergunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, tinggi ke tegangan menengah pada gardu-gardu induk. Tegangan menengah yang
baik sebagai sumber penerangan langsung maupun tidak langsung. berada di jalan-jalan besar untuk menuju ke gardu-gardu tertentu perlu diubah
Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam ruang dapat dilakukan dengan menjadi kabel tegangan rendah sehingga dapat disalurkan pada bangunan-bangunan
berbagai cara, dilihat dari arah jatuhnya sinar matahari dan kompenen / bidang- rumah.
bidang yang membantu memasukkan dan memantulkan cahaya matahari. Sudut
jatuhnya sinar matahari ini berbeda-beda pada setiap daerah. Untuk mengukur
jatuhnya sinar matahari digunakan diagram lintang matahari.
Matahari merambat dari arah timur ke barat. Hal ini mempengaruhi besar
cahaya ke dalam ruangan yang menghadap ke arah timur, barat, utara, dan selatan.
Pada perancangan bangunan, khususnya bangunan bertingkat tinggi, permukaan
kacanya diusahakan menghadap arah utara atau selatan untuk menghindari radiasi
panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Oleh karena cahaya yang cukup dibutuhkan pada waktu bekerja, sedangkan
cahaya yang masuk ke dalam ruangan dibatasi, mengingat semua bangunan
(khususnya bangunan bertingkat banyak) menghindari banyaknya cahaya matahari,
maka diperlukan suatu cara untuk menggantikan cahaya tersebut dengan cahaya
buatan.
Daya penerangan yang masuk dalam panel-panel pembagi (subpanel) dibagi Generator akan mengeluarkan suara gaduh dan asap dari bekas pembakaran
dalam 2 bagian: minyak diesel maka sebaiknya diletakkan berjauhan dengan ruang kerja. Ruang
1. Pencahayaan / daya langsung panel dan ruang stabilisator adalah tempat untuk menyambung kabel-kabel dari
Pencahayaan yang berupa titik-titik lampu penerangan. Peletakan lampu generator sebagai daya emergency sehingga ruang generator harus sedekat mungkin
penerangan ini harus diatur sedekimian rupa sehingga menghasilkan dengan ruangan tersebut. Karena mengeluarkan asap generator harus diletakan
pencahayaan yang baik, memenuhi syarat yang diminta, dan merata. bersebelahan dengan ruang terbuka.
Selain itu, harus diatur posisinya terhadap letak-letak diffuser AC, Ruang untuk generator sebaiknya tertutup rapat, paling baik dengan atap
sprinkler, fire alarm, smoke detector, speaker, dan sebagainya. beton dan dinding dibuat dari tembok rangkap, dan kalau perlu diberi alat peredam
2. Daya yang tidak langsung suara, semuanya berfungsi mengurangi suara bising yang dihasilkan generator.
Daya ini digunakan untuk menghidupkan alat-alat tertentu seperti Pondasi generator dibuat terpisah dengan pondasi bangunan dengan cara diberi
computer dan mesin ketik. lapisan ijuk dengan pasir. Mengingat udara di dalam ruang generator akan menjadi
Perancangan utilitas untuk pencahayaan / penerangan harus dikoordinasikan panas akibat dari mesin generator maka perlu adanya ventilasi atau diberi bantuan
antara perancang arsitektur, elektrikal, dan bagian - bagian lain sehingga dapat alat exhaust untuk mengalirkan udara ke dalam ruang tersebut.
memnuhi persyaratan pencahayaan pada ruangan / bangunan yang dimaksud. 5. TELEPON
Jumlah titik lampu dalam ruangan banyak dipengaruhi oleh factor : Sistem telepon harus menggunakan sistem hubungan seperti saluran untuk daya
1. CU ( Coeffisien of Utilization ) rata – rata 50% - 65%, tergantung dari : pembangkit computer, yaitu aliran di dalam lantai (floor duct). Diperlukan juga sistem panel –
- P = persentase pantulan panel atau terminal telepon, yang dapat langsung berhubungan dengan luar melalui penggunaan
- Pc = persentase pantulan pada ceiling sistem terminal utama menuju titik – titik yang diperlukan atau penggunaan sistem PABX (Private
- Pw = persentase pantulan pada wall Automatic Branch Exchange).
- Pf = persentase pantulan pada floor Supaya sistem telepon ini dapat berfungsi harus dipersiapkan :
juga dipengaruhi oleh furniture, tetapi yang lebih menonjol lagi dalam 1. Panel distribusi saluran telepon.
pantulan adalah warna 2. Unit PABX sesuai dengan jumlah sambungan
2. LLF ( Light Loss Factor ) rata – rata 0,7 – 0,8 3. Handset telepon sama dengan jumlah kebutuhan
4.3 GENERATOR 4. Kabel telepon dalam bangunan
Generator adalah alat pembangkit tenaga listrik dalam bangunan-bangunan 5. Konektor kabel bangunan
yang bersifat sebagai pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan bahan Untuk menentukan jumlah pesawat telepon direct line maupun extensions harus
minyak diesel dalam skala kecil. Fungsinya untuk pengganti sementara untuk mempertimbangkan faktor – faktor :
mendapatkan tenaga aliran listrik ketika PLN mengalami pemdaman 1. Jabatan personel
Generator memerlukan alat pembakar yaitu minyak diesel yang harus 2. Tugas personel yang dianggap cukup penting sehingga memerlukan sarana telepon
memerlukan alat pembakar yaitu minyak diesel yang harus dapat disimpan di dalam 3. Jumlah dari penyewa gedung perkantoran bertingkat
ruangan generator dan di luar ruang generator. Perputaran mesin yang dihasilkan 4. Fungsi ruangan dan lokasi
daya listrik tidak dapat stabil, karena itu perlu adanya alat pengatur tegangan /
stabilisator dan juga perlu adanya alat tambahan untuk menghidupkan secara
otomatis jika aliran PLN mati.
7. PENANGKAL PETIR

Pada bangunan bertingkat perlu dilakukan pengamanan bahaya sambaran petir dengan cara
memasang penangkal petir yang diletakkan pada puncak bangunan. Penangkal petir harus dipasang
pada bangunan yang minimal memiliki ketinggian 2 lantai dan yang lebih utama adalah bangunan
yang memiliki ketinggian paling tinggi dari bangunan yang berada di sekitarnya. Fungsi dari
penangkal petir itu sendiri adalah untuk pengamanan bangunan dari bahaya sambaran petir Jadi,
sistem penangkalan petir harus dapat melindungi seluruh bagian bangunan dan manusia yang ada
di dalamnya. Berikut ini adalah pembagian sistem instalasi penangkal petir.
6. CCTV DAN SISTEM SEKURITI
7.1 SISTEM KONVENSIONAL/FRANKLIN
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu
ruangan melalui layar televisi / monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang Batang runcing yang dipasang paling atas terbuat dari copper spit, batang tersebut

dipasang di setiap sudut ruangan yang diinginkan oleh bagian keamanan. dihubungkan dengan batang tembaga menuju ke batang elektroda yang ditanahkan. Pada

Sistem kamera dan TV ini terbatas pada gedung tersebut. Semua kegiatan di dalamnya batang eletroda tersebut dibuat bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan

dapat dimonitori di suatu ruangan sekuriti. CCTV ini dapat bekerja 24 jam sesuai dengan pengetesan. Sistem ini sederhana, instalasinya cepat dan mudah, biayanya murah dan

kebutuhan. Setiap gambar dapat ditayang-ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator. mampu melindungi rumah dari efek sambaran petir. Akan tetapi sistem ini tidak cocok pada

Karena bersifat rahasia, maka perletakan kamera dan tempat monitor diatur oleh bagian daerah yang memiliki frekuensi sambaran petirnya tinggi, jangkauan perlindungan terbatas

sekuriti, dalam sistem ini, peralatan yang diperlukan adalah : dan tidak mampu melindungi peralatan-peralatan listrik yang ada di dalam bangunan dari

1. Kamera medan magnet yang ditimbulkan oleh petir.

2. Monitor televisi
3. Kabel koaxial
4. Timelaps video recorder
5. Ruangan sekuriti (ruangan yang dipasangi monitor – monitor dan dilengkapi fasilitas
AC, toilet serta penerangan tersendiri)

Sistem Konvensional Penangkal Petir


7.2 SISTEM SANGKAR FARADAY

Sistem ini hampir sama dengan sistem Konvensional/Franklin, akan tetapi sistem
ini dapat dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas. Biaya yang dibutuhkan
sedikit lebih mahal dari sistem Konvensional dan sistem ini sedikit mengganggu keindahan
pada bangunan.

Cara kerja sistem ini adalah menyalurkan aliran listrik yang diterima melalui kabel-
kabel konduktor yang dibuat, sehingga partikel muatan yang berada dalam aliran listrik
akan bertabrakan dengan medan elektromagnetik yang diciptakan oleh konduktor dan
kemudian disalurkan ke tanah. Kerusakan peralatan-peralatan listrik yang ada di dalam
bangunan akibat sambaran listrik dapat diminimalisir dengan menggunakan sistem ini.

Sistem Thomas

Faktor-Faktor Perancangan Sistem Penangkal Petir

- Keamanan teknis
- Penampang hantaran-hantaran pentanahan
- Ketahanan teknis
- Ketahanan terhadap korosi
- Bentuk dan ukuran bangunan
- Faktor ekonomis

Jenis-Jenis Bangunan yang Memerlukan Sistem Penangkal Petir


Sistem Sangkar Faraday
1. Bangunan yang paling tinggi dari bangunan di sekitarnya.
7.3 SISTEM RADIOAKTIF ATAU SEMI-RADIOAKTIF/SISTEM THOMAS 2. Bangunan yang menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak, seperti
Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi dan besar, karena menggunakan sistem pabrik amunisi dan gudang penyimpanan bahan peledak, cairan atau gas yang mudah
payung yang pemasangannya tidak perlu dibuat tinggi. Cara pemasangan sistem ini adalah terbakar.
dengan menghubungkan titik puncak dari alat penangkal petir dengan pipa tembaga yang 3. Bangunan yang perlu dilindungi dengan baik, seperti museum dan gedung arsip negara.
menuju ke tanah yang berair. Pada satu bangunan cukup menggunakan satu tempat
penangkal petir sebab bentangan perlindungan sistem ini cukup besar. Keindahan
bangunan tidak akan terganggu jika tempat-tempat tersebut dibuat sedemikian rupa.
8. SISTEM TATA SUARA

Sistem tata suara perlu direncanakan untuk memberikan fasilitas kelengkapan pada bangunan.
Tata suara tersebut dapat berupa background music dan announcing system (public address) yang
berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan atau jika terdapat pengumuman-pengumuman yang
penting. Pada bangunan-bangunan umum terdapat sistem untuk car call. Beberapa peralatan yang
berhubungan dengan tata suara, seperti speaker, volume control, microphone, cassette deck, mix Microphone
amplifier, speaker selector switch dan horn speaker yang biasanya digunakan utuk car call.
9. TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN
Speaker Sound Pressure
Sebuah bangunan tinggi memerlukan suatu alat transportasi angkut yang memberi
Peletakan speaker sangat mempengaruhi rencana langit-langit pada ruangan umum atau kantor. kenyamanan. Berikut adalah beberapa alat angkut sesuai dengan arah geraknya :
Hal tersebut menjadikan letak speaker satu dengan yang lain perlu diperhatikan agar suara yang
1. Elevator (arah geraknya secara vertikal)
dihasilkan dapat dinikmati dengan baik.

Speaker-Speaker

Horn Speaker
Elevator atau yang sering disebut lift adalah sebuah alat angkut yang digunakan untuk
Horn speaker biasanya terletak di tempat parkir terbuka dan di tempat sopir-sopir beristirahat,
mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang pada
sehingga suara yang dihasilkan oleh horn speaker hanya dapat didengarkan oleh sopir-sopir yang
bangunan-bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 4 lantai, karena manusia hanya mampu
menunggu mobil.
naik dan turun bangunan sampai 4 lantai.
Microphone dan Amplifier
Berdasarkan fungsinya, secara umum elevator atau lift dapat dibagi menjadi :
Alat-alat ini biasanya diletakkan di tempat yang aman, strategis, mudah dijangkau dan tidak
a. Lift Penumpang (Passenger Elevator)
mengganggu ruangan. Sebaiknya alat-alat ini diletakkan di reception desk atau pada ruangan khusus
Lift ini digunakan untuk mengangkut penumpang manusia. Terdapat 2 macam lift
yang dekat dengan reception desk. Ruangan tersebut harus ditangani oleh operator yang berperan
penumpang yaitu lift penumpang yang tertutup dan terbuka. Lift penumpang yang
sebagai pengelola alat-alat tersebut.
tertutup dengan kecepatan rendah hanya bisa melayani bangunan yang tingkatannya
tidak lebih dari 10 lantai, sedangkan kecepatan tinggi bisa melayani bangunan yang
memiliki tingkatan lebih dari 10 lantai. Pada lift penumpang perlu dibedakan dari segi Sistem Pergerakan Elevator
kapasitas, jumlah muatan dan kecepatan.
- Sistem gearless yaitu mesin di atas. Biasanya sistem ini digunakan untuk lift kantor,
b. Lift Barang (Freight Elevator)
pertokoan, hotel, apartemen dan rumah sakit.
Lift ini biasa disebut lift service karena lift ini biasanya digunakan untuk mengangkut
- Sistem hydrolic yaitu mesin di bawah terbatas 3-4 lantai. Sistem ini biasanya digunakan
barang/beban berat dan peralatan atau perlengkapan gedung. (Gambar 2)
pada lift makanan.
c. Lift Makanan (Dumb Weiters)
Lift ini digunakan untuk mengangkut makanan. Letaknya biasanya ada di dalam dapur. Berikut adalah bagian utama lift yang harus diperhatikan dalam proses perancangan :
Biasanya lift ini digunakan di dalam restoran. (Gambar 3) - Lift Pit
d. Lift Pemadam Kebakaran Lift pit adalah tempat pemberhentian terakhir yang paling bawah berupa buffer sangkar
Lift ini biasanya digunakan oleh petugas pemadam kebakaran pada saat teerjadi dan buffer beban pengimbang.
kebakaran. Karena lift ini digunakan untuk pemadam kebakaran, maka lift ini harus
- Ruang Luncur (Hoist Way)
tahan terhadap api minimal selama 2 jam. Pintu pada lift terakhir harus dapat langsung
Ruang luncur adalah tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, tempat pintu-pintu masuk
dijangkau dari luar.
ke sangkar/kereta lift, tempat meluncurnya beban pengimbang (counter weight) dan
e. Lift Rumah Sakit
tempat meletakkan rel-rel peluncur.
Lift ini digunakan untuk mengangkut orang sakit. Biasanya lift ini ukurannya
- Ruang Mesin
memanjang dan memiliki 2 pintu yang letaknya berlawanan. (Gambar 4)
Ruang mesin adalah tempat untuk meletakkan mesin atau motor traksi lift dan tempat
panel kontrol untuk mengatur jalannya lift.

Cara Kerja Lift

Keseimbangan antara kereta penumpang dengan beban pengimbang dapat mengatur naik
dan turunnya lift. Motor traksi lift yang ada di ruang mesin bekerja melalui panel kontrol sesuai
dengan sentuhan tombol-tombol yang ada pada pintu lift. Jika panel kontrol bekerja secara manual,
kereta penumpang akan berada di lantai paling bawah dengan keadaan terbuka ketika tidak ada
penumpang yang akan naik dan turun. Sedangkan jika panel kontrol bekerja secara otomatis, kereta
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
penumpang akan bergerak naik dan turun mencari penumpang. Pada saat terjadinya kebakaran
hanya lift kebakaran yang menyala dengan bantuan diesel, sedangkan lift lain secara otomatis akan
bergerak turun dan tidak dapat digunakan karena semua aliran listrik mati.

Kriteria Perancangan Elevator

- Tipe dan fungsi bangunan


- Jumlah lantai bangunan
- Luas lantai bangunan
- Mudah dicapai dan dioprasikan
Gambar 4 - Banyaknya jumlah pemberhentian
- Jumlah penghuni bangunan nyaman dan cepat tanpa membutuhkan waktu untuk menunggu. Panjang eskalator disesuaikan
- Jumlah total penumpang yang diangkut dengan kebutuhan dan lebar eskalator untuk 2 orang. Penyusunan dan pemasangannya dibuat
- Waktu menunggu sejajar, berurutan atau saling bersilangan.
- Kapasitas daya angkut
Eskalator dapat bergerak maju dan mundur karena terdiri atas segmen-segmen dari tiap
- Kecepatan
anak tangga yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Sama seperti elevator, eskalator
2. Kenveyor (arah geraknya secara horizontal)
dapat bekerja secara otomatis. Eskalator pada waktu tertentu akan berhenti dan akan berjalan
kembali ketika terdapat sinyal yang menunjukkan bahwa ada penumpang yang akan
menggunakan eskalator tersebut. Lokasi penempatan eskalator biasanya berada di arus
sirkulasi utama sehingga mudah dilihat oleh pengguna, di area yang mendominasi serta tempat
yang memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk mencapainya. Terdapat
2 macam penyunan eskalator yaitu secara crisscross plan dan paralel. Penyusunan secara
paralel biayanya lebih mahal dan penggunaan ruang kurang efisien, sedangkan crisscross plan
biayanya lebih murah dan penggunan ruang lebih efisien.

Syarat-Syarat Keamanan dan Kenyamanan


Kenveyor adalah alat angkut berupa landasan/lantai berjalan untuk manusia atau barang
Syarat-syarat keamanan
yang dipasang dalam keadaan datar atau kemiringan tertentu. Landasan tersebut berupa plat
yang terpotong-potong kemudian plat yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan rantai - Untuk menciptakan keseimbangan handrail dan step travel harus memiliki kecepatan

dan dinding sebagai pegangan. Lebar alat ini dibuat untuk 2 orang. Alat ini bertujuan untuk yang sama.

mengurangi beban dalam membawa beban berat dan menghilangkan kejenuhan ketika berjalan - Anak tangga lebar, stabil dan tidak licin.

dalam jarak tempuh yang cukup jauh. Jarak jangkauan tergantung kebutuhan. Alat ini - 2 sampai 3 anak tangga harus disediakan pada akhir eskalator untuk mencegah

umumnya dapat kita temukan di terminal, airport, stasiun dan pabrik. tersandungnya pengguna eskalator.
- Penghentian otomatis pada keadaan darurat.
3. Eskalator (arah geraknya secara diagonal)
- Desain dari komponen eskalator dibuat agar komponen tidak dapat menangkap pakaian
serta barang bawaan pengguna.
- Pencahayaan yang cukup.

Syarat-syarat kenyamanan

- Kapasitas eskalator harus sesuai dengan kebutuhan.


- Pada level selanjutnya harus disediakan ruang pengumpul.
Eskalator adalah alat transportasi angkut yang serupa dengan alat angkut konveyor. - Eskalator yang paling atas dan paling bawah mengarah ke area terbuka.
Alat ini berupa tangga berjalan untuk pergerakan orang yang padat dan ramai. Kemiringan alat
ini berbeda dengan konveyor. Kemiringan konveyor kurang dari 10°, sedangkan eskalator
kemiringannya lebih besar dari 10°. Alat ini bertujuan mengangkut orang dengan aman,
10. LANDASAN HELIKOPTER Tempat tersebut adalah gudang sampah. Hal-hal yang perlu disiapkan pada bangunan-bangunan
bertingkat seperti :
Bangunan-bangunan tinggi yang memiliki tinggi lebih dari 10 lantai atau 40 m dianjurkan
untuk membuat suatu landasan helikopter. Landasan helikopter berfungsi sebagai tempat - Boks-boks yang terletak di tempat-tempat bagian servis di setiap lantai untuk tempat
mendaratnya helikopter agar lebih mudah dan cepat dalam memberikan pertolongan ketika terjadi pembuangan sampah.
kebakaran dan terdapat orang-orang yang terjebak di lantai atas. Pada bangunan yang tingginya - Boks penampungan yang berada di bagian paling bawah berupa gudang yang
lebih dari 40 lantai biasanya tidak dibangun landasan helikopter karena kekuatan angin yang dilengkapi kereta-kereta bak sampah.
dimiliki lebih besar dibandingkan dengan bangunan yang memiliki ketinggian 30 lantai.
Boks yang berada di setiap lantai dihubungkan oleh pipa-pipa penghubung yang terbuat
dari beton, PVC atau asbes dengan diameter sekitar 10” -14”. Pada bagian atas dinding diberi
lubang untuk udara masuk.

Fasilitas-Fasilitas Pelengkap

- Keran air untuk pembersihan


- Sprinkler untuk mencegah kebakaran
- Lampu untuk penerangan
- Alat pendingin untuk bak sampah basah agar tidak terjadi pembusukan

Sistem Pembuangan Sampah


Landasan Helikopter
1. Tempat Sampah
Persyaratan-Persyaratan Landasan Helikopter
Sampah yang dibuang pada tempat sampah yang berada di masing-masing ruangan dibuang ke
- Strukturnya sudah diperhitungkan agar dapat menahan beban helikopter yang mendarat tempat pengumpulan sampah dengan troli, lift atau shaft.
sebesar 2.284 kg. 2. Troli
- Memiliki ukuran tertentu dari berbagai macam jenis helikopter yang sering digunakan, Sampah-sampah yang ada di ruangan-ruangan dibuang ke troli yang berada di beberapa tempat
khususnya dari Dinas Kebakaran atau Dinas Keamanan/Kepolisian atas izin Ditjen tertentu di setiap lantai dan kemudian dibawa turun ke tempat pengumpulan sampah dengan
Perhubungan Udara. menggunakan lift.
- Landasan tidak boleh terganggu oleh pagar kabel-kabel penangkal petir, antena dan 3. Shaft
sebagainya. Sampah-sampah dibuang melalui shaft yang berhubungan langsung dengan tempat
- Landasan dihubungkan dengan tangga terbuka menuju atap bangunan. pengumpulan sampah yang berada di lantai dasar.
11. PEMBUANGAN SAMPAH

Sampah adalah limbah buangan dari bangunan-bangunan, khususnya bangunan yang


digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Bangunan-bangunan tersebut seperti pabrik, hotel,
restoran dan supermarket. Sampah terdiri dari 2 jenis yaitu sampah basah (sisa makanan) dan
sampah kering (kertas, plastik, dll). Dengan hasil buangan yang berupa limbah, maka
diperlukannya tempat khusus untuk menampung sampah yang akan dibuang ke luar dari bangunan.
12. ALAT PEMBERSIH LUAR BANGUNAN

Pada bangunan tinggi dibutuhkan alat untuk membersihkan bagian luar dari bangunan dari
debu-debu yang melekat pda dinding dan kaca bangunan agar warna bangunan tetap terjaga dan
terawat. Alat tersebut berupa gondola yang dipasang di dinding setiap bangunan bertingkat yang
berfungsi sebagai tempat untuk mengangkut orang-orang yang akan membersihkan bagian luar
bangunan. Pada bangunan yang memiliki ketinggian kurang dari 4-5 lantai tidak menggunakan
gondola untuk membersihkan luar bangunan melainkan alat lain yang memiliki fungsi yang dama
seperti gondola.

Ukuran kereta yang digunakan untuk orang bekerja berukuran 1-3 orang. Kereta terbuat
dari alumunium yang ringan. Ketika gondola sedang tidak digunakan sebaiknya simpan di tempat
yang aman agar tidak terkena panas dan hujan.

Cara Kerja Gondola

1. Gondola digerakkan oleh alat penggerak yang diatur oleh penumpangnya dari dalam kereta
sehingga gondola dapat bergerak naik dan turun. Cara manual digunakan untuk menggerakkan
gondola ke kiri dan ke kanan. Ketika kereta sudah sampai di bawah, kereta tersebut digeser dan
tempat angkur di atas tali dilepas kemudian dipindahkan ke tempat angkur berikutnya.
2. Secara otomatis gondola dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan kemudian ke atas dan ke bawah
dari dalam kereta. Diperlukan alat di atas yang bergerak menggunakan rel agar kereta dapat
bergerak ke samping. Alat ini membutuhkan sumber tenaga.

Penggunaan Gondola

Tipe gondola yang digunakan untuk membersihkan bangunan tinggi disesuaikan dengan
ketinggian bangunan dan berat gondola yang sudah termasuk tenaga pembersih dan
perlengkapannya.

- Tinggi bangunan kurang dari 100 m kapasitasnya 200 kg.


- Tinggi bangunan antara 100-150 m kapasitasnya 300 kg.
- Tinggi bangunan lebih dari 150 m kapasitasnya 400-600 kg.

Anda mungkin juga menyukai