Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

MORFOLOGI BUAH (Fructus)

OLEH :
NAMA
: WINDA DWI
PUTRI

NIM : 2018310318

RUANGAN : C2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul
“Morfologi Buah (Fructus)” dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi
tentang pengertian buah, pembentukan buah dan jenis-jenis buah kepada
pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyajian data pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Dan atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih.

Bantaeng, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Buah 2

B. Struktur Buah 4

C. Jenis-Jenis Buah Berdasarkan Penggolongannya 5

 Buah Semu Atau Buah Tertutup 5

 Buah Sungguh (Buah Sejati) 5

BAB III PENUTUP 22

A. Kesimpulan 22

B. Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 23
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah (fruktus) adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah
(ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui
suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk
sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji,
di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari
dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux).
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penyusunan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud buah?
2. Bagaimana Struktur Buah?
3. Apa Saja Penggolongan Buah?
B. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa pengertian dari buah
2. Mengetahui Bagaimana struktur Dari buah
3. Mengetahui Apa Saja Penggolongan Buah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Buah (Fructus) 


Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah
terbentuk setelah terjadi setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika
penyerbukan berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah.
Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya
dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura)
atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan
biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah
yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah sejati Buah Semu


Perkembangan dari bakal Bukan perkembangan
buah dan dikonsumsi dari bakal buah tetapi
Buah Menurut
sebagai buah-buahan. dikonsumsi sebagai
Pandangan
Contoh: kelapa, jeruk, buah-buahan. Contoh:
Botani
mangga apel, cempedak, tin (ara),
jambu monyet
Perkembangan dari bakal Bukan perkembangan
buah tetapi dianggap dari bakal buah dan
Buah Menurut bukan buah-buahan. dianggap bukan buah-
Pandangan Contoh: tomat, padi, buahan.
Pangan kacang mede Contoh: buah nangka
muda, bongkol bunga
matahari
Jika penyerbukan pada bunga terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
tumbuhan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang
terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal
buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Pada umumnya
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagia-bagian bunga selain
bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas
disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya
gugur pula seperi halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan
ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan
sifat buahnya itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang
penting, misalnya:
1. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga
betina tidak gugur dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus
tongkol jagung (klobot). 
2. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita
lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
3. Tangkai kepala putik. Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya
pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga semua pada
macam jambu yang masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di
bagian ujung buah. 
4. Kepala putik. Buah kepala putik ialah buah manggis yang sekaligus
dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan
dalam buah manggis tersebut. 
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan
menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya : 
1. Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardiatum
occidentaleL.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan
merupakan bagian buah yang dapat dimakan. Sedang buah yang
sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian
yang membesar ini.
2. Dasar bunga bersama. Pada bunga Lo ( Ficus glomerata Roxb.) dan
sebangsanya. Dasar bunga yang terbentuk periuk itu juga membesar
dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-
buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena
terdapat badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Bagian ini
seringkali dapat dimakan.
3. Dasar bunga. Pada arbe (Fragraria vesca L.) yang kemudian menjadi
berdaging tebal yang merupakan bagian yang dapat dimakan,sedang
buah yang sesumgguhnya kecil hampir tidak kelihatan
4. Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.), pada
pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi bahan yang
menyelubungi buah yang sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali
dari luar.
5. Tenda bunga dan ibu tangka bunnga pada bunga majemuk pada
pohon nangka (Artocarpus integra Merr), misalnya ibu tangkai
bunga  dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya
tumbuhh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungan seakan-akan
hanya menjadi satu buah saja.
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadinya
penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian ada pula
buah yang terbentuk tanpa melalui penyerbukan dan pembuahan.
Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi
(parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak
mengandung biji, jika ada biji, biji tersebut tidak mengandung lembaga,
sehingga bijinya tidak bisa dijadikan alat perkembangbiakan, contohnya
pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).

B. Struktur Morfologi Buah


Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina
(putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang
lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang
masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit
buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp,
mesokarp, dan endokarp.
1. Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis,
tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang
licin, misalnya buah kelapa.
2. Kulit tengah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging atau
berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah
yang dinamakan daging buah (sarcocapium), misalnya pada mangga
(Mangifera indica L.)  
3. Kulit dalam(endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. misalnya pada
kenari (Canarium commune L.), tempurung kelapa (Cocos nucifera L).
C. Jenis-jenis buah Berdasarkan Penggolonganny
Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu:
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari
bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan
menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian,
dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dan dapat
dimakan), sedangkan buah yang sesungguhnya tersembunyi.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam tiga golongan :
a) Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah
ada bagian lain pada bunga yang membentuk buah, misalnya :
tangkai bunga pada jambu monyet (Anacardium occidentale L.),
dan kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
b) Buah semu ganda, yaitu jika dalam satu bunga ada lebih dari
satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian
masing-masing dapat tumbuh menjadi buah. Misalnya : buah
arbe (Fragraria vesca L.)
c) Buah semu majemuk,yaitu buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah
saja. Misalnya : buah nangka (Artocarpus integra Merr.)
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal
buah. Dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini
tidak merupakan bagian yang berarti.
Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Buah sungguh juga dapat dibedakan menjadi 3 golongan seperti
halnya buah semu , yaitu :
1. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan
satu atau banyak ruangan.Misalnya,
a. Buah mangga (Mangifera indica L.), , memiliki satu ruang
dengan satu biji.
b. buah pepaya (Carica papaya L.), yang trjadidari beberapa
daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.

c. dan buah durian (Durio zibethinus Murr.) terdiri atas


beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruanga dana
dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji. 
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan,
yaitu :
a) Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati
tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit
yang kering. Misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea
L.), padi (Oryza sativa L.)
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam
1) Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu
biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah
(indehiscens). Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
a. Buah padi (caryopsis), adalah buah berdinding tipis,
mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan
kulit biji, sedang kulit biji ini kadang pula berlekatan
dengan bijinya.

b. Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak


pecah, dindingnya buahnya tipis, berdampingan dengna
kulit biji tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga
matahari (Helianthus annus L.).

c. Buah keras (nux), seperti buah kurung tetapi memiliki


kulit buah yang kaku atau keras berkayu dan berasla
dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian
semua ruang melebur menjadi satu disebut buah keras,
misalnya buah sarangan (Castanea argentea BL) 
d. Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras tetapi
pada kulit buah terdapat alat tambahan berbentuk sayap,
yang menyebabakan buaha dapat berterbangan jika
tertiup angin misalnya pada warga suku
Dipterocarpaceae.
2) Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak
(lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi
beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian
rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai
dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika
buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan
tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti
buah kurung atau buah keras, jadi biji tetapa di dalam 
ruangan, tidak daapat keluar. Mengingat jumlahnya
ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah),
buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
- Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi
dua bagain buah, masing-masing mnemiliki sifat
sebagai suatu buah kurung, misalnya buah pegangan
(Centella asiatica Urb). 
- Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah
menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum
majus L.

- Buah berbelah empat (tetrachenium), jika masak


pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah
selasih (Ocimum basilicum L)
- Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak
pecah menjadi banyak bagian buah, yang masing-
masing bersifat seperti buah kurung. 

b. Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat


seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian
pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun
buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah
yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang
terdapat dalam buah.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan
lagi dalam:
- Buah berkendaga dua (dicoccus). Jika masak buah ini
akan terpecah menjadi dua bagian buah, masing-
masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
- Buah berkendaga tiga (tricoccus). Jika masak buah ini
akan terpecah menjadi tiga bagian buah, masing-
masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji,
misalnya buah para (Hevea brasiliensis Muell).

- Buah berkendaga lima (pentacoccus). Jika masak


buah ini akan terpecah menjadi lima bagian buah,
masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji,
misalnya buah Geranium.

- Buah berkendaga banyak (polycoccus). Jika masak


menjadi beberapa (banyak) bagian buah, masing-
masing satu biji yang dapat dikeluarkan.
c. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang
mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa
daun buah, jika masak terpecah, tetapi kulit buah yang
pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah.

Buah kotak dapat dibedakan dalam:


- Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas
sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan
banyak biji di dalamnya. Jika masak buah ini
terpecah menurut salah satu kampuhnya (kampuh
perut). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea
Dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G.
Don)
- Buah polong (legumen). Jika sudah masak buah
terpecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut
dan kampuh punggung), atau terputus sepanjang
sekat-sekat semuanya. ka sudah masak buah terpecah
menurut kedua kampuhnya. Buah yang demikian ini
terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong
suku: Papilionaceae, Caesalpiniaceae, dan
Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania
saman Merr).
Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini,
hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan
menjadi satu suku besar dengan nama tumbuhan
berbuah polong (Leguminosae) selainadanya sekat-
sekat semu, yang menyebabkan ruang buah poolong
itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing
dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya
menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas yaitu:
 Buah masak didalam tanah,dan jika masak tidak
pecah misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea
L.), dan kacang bogor (Voandzeia subterranea L.),
Thouras.)
 Buah yang mempunyai kulit berdaging, dan jika
masak juga tidak pecah, misalnya buah asam
(Tamarindus indica L.), nam-nam (Cynometra
cauliflora L.).

 Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan


tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang
dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya
pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forts,).

- Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini


tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun
buahnya yang dispisahkan oleh sekat semu. Buah
dengan susunan demikian ini umum terdapat pada
warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya
lobak (Raphanus sativus L.). 

- Buah kotak sejati (capsula). Buah ini terbentuk dari


dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan
yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun
buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka,
hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini bermacam-macam :  
1. Dengan katup atau kelep (valva). Daun buah pecah
dari ujung buah, tetapi pangkal tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat :
- Membelah ruangan (loculicidus), hingga biji
langsung dapat keluar (katup-katup ditengah daun
buah).
- Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-
katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya.
Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah
misalnya buah durian (Durio zbethinus Murr.),
sedang yang membelah sepanjang sekat contohnya
ialah buah kesumba (Bixa orellana L).
2. Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah
pecah menurut bagian tengah katu-katup, pada ujung
adan pangkal buah berlekatan. Misalnya pada buah
anggrek (Orichidaceae). 

3. Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya


sepanjang ujung katup-katup saja, misalnya buah
anyelir (Diantus caryophyllus).
4. Dengan liang (porus), buah membuka dengan liang-
liang pada ujung atau pangkalnya. Misalnya buah
tanaman apyun/opium (Papaver somniferum L.)

5. Dengan tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat


bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika
buah sudah masak. Misalnya buah krokot (Portulaca
oleracea L).
b) Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika
dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah
sering kali dengan jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan,
yaitu:
1. Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan
lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit,
dengan permukaan yang licin.
2. Kulit tengah (mesocarpium, biasanya tebal berdaging atau
berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka
lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocapium),
misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)  
3. Kulit dalam(endocarpium), yang berbatasan dengan ruang
yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan
keras. misalnya pada kenari (Canarium commune L.),
kelapa (Cocos nucifera L).
Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging Buah yang termasuk
golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak,
walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah,
misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.). Kita
membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai
berikut:,
i. Buah buni (bacca),Yang disebut buah buni ialah buah yang
dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang
tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat
dimakan. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat
dimakan misalnya:
- Buah papaya (Carica papaya L)

- Buah belimbing (Averrhoa carambola L.)


- Sawo manila (Achras zapota L.)

Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali


mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit tidak lunak
dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya,
misalnya:
- Buah duku (Lansium domesticum Corr.)

- Buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).


ii. Buah mentimun (pepo). Pada buah ini biasanya kulit buah
yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah
selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih
memiliki bagian yang kosong.
Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh
berbeda dengan buah buni. Buah ini terbentuk dari tiga daun
buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-
sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis
tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya:
mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita
moschata Duch.).

iii.Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap


sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga
lapisan, yaitu :
1. Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung
banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna
hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi
kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.  
2. Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas
jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih,
dinamakan albedo. 
3. Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat,
hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-
ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair,
dan bijinya terdapat bebas diantara gelembung-
gelembung ini.

iv.Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang


terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu kulit luar, kulit tengah
dan kulit dalam, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Buah batu kita dapati antara lain pada :
a. pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan.
b. pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung
(Calophyllum inophyllum L.) yang mempunyai kulit
tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi
ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian
dapat dipencarka dengan perantaraan air.

v. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku


seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis,
licin. Buah ini memiliki beberapa ruang dengan biji-biji
yang mempunyai salut biji (arillus).

vi.Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam


yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah
tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini
mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu
biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus
malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)

2. Buah sejati ganda adalah buah yuang terbentuk dari satu bunga
dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan
masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya: cempaka
(Michelia champaca Bail.) 
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah
yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang
masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati,
tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut
sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda
dapat dibedakan dalam:
a.Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).
Dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk
periuk terdapat banyak buah-buah kurung.

b. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus


fraxinifolius Poir.), bunganya mempunyai banyak bakal buah,
yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
c.Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa
bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah
bumbung, misalnya pada pohon cempaka (Michelia champaka
L)

d. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah


menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.)

3. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal
buah, teapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga
seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan
(Pandanus tectorius Sol.) 
Buah sejati majemuk merupakan kumpulan banyak buah
yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang
buah majemuk nempaknya seperti satu buah saja. Sama halnya
dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
a.Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga
dalam bunga mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti
terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosus Merr.).

b. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan


(Pandanus tectorius Sol.).

c. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari


(Helianthus annuus L.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga
majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan
bunga yang subur di tengah,dank arena tiap bunga yang subur
itu setelah penyerbukan/pembuahan berubah menjadi sebuah
buah kurung,maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu
buah kurung majemuk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang
masing-masing mengandung sel telur. Buah yang lengkap tersusun
atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah
belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada
yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp,
dan endokarp.
Buah sejati adalah buah yang berasal dari bakal buah dan tidak
melibatkan perkembangan bagian-bagian bunga yang lain sedangkan 
buah semu adalah buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-
bagian buah yang lain yang yang justru menjadi bagian yang menyolok
pada  buah.
Buah ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga
bagian, yakni buah tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal
buah; buah ganda yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan 
beberapa bakal buah dan buah majemuk, yakni buah yang berasal dari
buah  majemuk
Lapisan dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium,
mesocarpium dan endocarpium
B. Saran
Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan
saran dan kritik dari ibu pembimbing dan rekan-rekan sekalian demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang membacanya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Adhy Ws. 2006. Morfologi Tumbuhan. Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan.
Medan: Trans Info Media.
http://harsidi-side.blogspot.co.id/2011/11/morfologi-tumbuhan-buah.html

http://www.biologipictures.com/struktur-anatomi-buah/ / (diakses 24 November


2016)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. MorfologiTumbuhan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai