Anda di halaman 1dari 11

1.

Mengapa pada bapak dan anaknya merasakan mata kemerahan dan apa saja yang
memvaskularisasi mata ?

 A. Conjungtiva posterior  perdarahi conjungtiva bulbi


 A. Siliar anterior/ episclera berikan cabang:
› A. Episclera msk ke bola mata dg a siliar posterior longus bergabung membentuk a.
Sirkular mayor/ pleksus siliar  perdarahi iris dan badan siliar
› A. Perikornea  perdarahi kornea
› Episclera  bagian dari a. Siliar anterior  perdarahi bola mata

Jika terjadi pelebara PD  mata merah


Jika pecah darah tertimbun di bawah jar. Conjungtiva  perdarahan subconjungtiva
Sumber : ILYAS SIDARTA. YULIANTI SRI. ILMU PENYAKIT MATA. ED 5. FK UI

2. Mengapa ditemukan adanya fibrovascular fiber pada bapaknya ?


Paparan sinar matahari UV-B merupakan mutagenik untuk p53 tumor supressor gen pada
stem sel limbal. Tanpa apoptosis, transforming growth factor-beta over-produksi dan memicu
terjadinya peningkatan kolagenasi, migrasi seluler, dan angiogenesis. Selanjutnya perubahan
patologis yang terjadi adalah degenerasi elastoid kolagen dan timbulnya jaringan fibrovaskuler
subepitelial. Kornea menunjukkan destruksi membran Bowman akibat pertumbuhan jaringan
fibrovaskuler.  factor resiko pterygium
Pterigium adalah suatu kondisi degenerasi elatoik subkonjungtiva. Merupakan
suatu perluasan pinguekula ke kornea, seperti daging berbentuk segitiga, dan
umumnya bilateral di sisi nasal. Keadaan ini diduga merupakan suatu
fenomena iritatif akibat sinar ultra violet, lingkungan yang kering, dan
berangin.

Sumber : dr. Andra Novitasari. 2015. Sistim Indera Mata. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
3. Mengapa anak merasakan gatal dan sulit untuk membuka mata di pagi hari ?
Sekret dikeluarkan oleh epitel yang mempunyai sel lendir atau pada sel goblet
konjungtiva. Oleh karena itu, apabila terdapat keluhan sekret yang berlebihan hal ini
menunjukkan terjadi kelainan pada konjungtiva yang biasanya berupa konjungtivitis.
Jumlah sekret lebih banyak pada pagi hari terutama sewaktu bangun pagi. Penutupan
kelopak mata yang lama akan membuat suhu sama dengan suhu tubuh yang akan
mengakibatkan berkembang biaknya kuman dengan baik, karena suhu badan
merupakan inkubator yang optimal untuk kuman sehingga kuman akan
memberikan peradangan yang lebih berat pada konjungtiva sehingga sekret akan
bertambah di waktu bangun pagi. Sedangkan, pada kelopak mata yang terbuka suhu
mata biasanya lebih rendah daripada suhu tubuh akibat penguapan air mata.
4. Mengapa pada anak ditemukan edeme palpebral, injeksi konjungtiva, dan discharge serous?
- Kelopak mata bengkak disebabkan baik karena radang ataupun bukan radang.
Peradangan seperti hordeolum, konjungtivitis dan trauma. Kalazion, penyakit ginjal,
jantung dan tiroid merupakan penyebab edema palpebra yang bukan merupakan
radang ( Sidarta Ilyas, 2010).
- Mata merah pada konjungtivitis bakterial disebabkan oleh injeksi konjungtival
( melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior).
o Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri konjungtiva
posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah di lepas
dari sklera dasarnya.
o Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan di daerah
forniks
o Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya dari
bagian perifer atau arteri siliar anterior
o Berwarna pembuluh darah yang merah segar
o Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi lenyap sementara
o Gatal
o Pupil ukuran normal dengan reaksi normal
o Fotofobia tidak ada ( Sidarta Ilyas, 2009).

- Sekret merupakan produk kelenjar, yang pada konjungtiva bulbi dikeluarkan oleh sel
goblet.

5. Apa saja etiologi dari scenario?


Kasus bapak :
a. Iritasi kronis akibat debu
b. Cahaya sinar matahari
c.Udara panas
d.Etiloginya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan suatu neoplasma,
radang dan degenerasi.
ILMU PENYAKIT MATA, PROF. DR. H. SIDARTA IILYAS, SP. M

Kasus anak :
Etiologi

Infeksi:
a. Bakterial
 Neisseria GO
 Neiseria meningitides
 Pneumokokus
 Haemofilus influenza
 Stafilokokus
 Streptokokus
 Klamidia trakomatis
b. Virus
 Adenovirus
 Varicella-Zooster
 Herpes simpleks
 Riccketsia
c. Fungi
 Candida
d. Parasit
 Onchocerca volvulus
 Loa-loa
 Ascaris lumbricoides
 Larva lalat
Imunologik ( alergik )
Reaksi hipersensitifitas segera ( humoral )
 Kerato konjungitivitis vernal ( musim semi )
 Kerato konjungitivitis atopic
 Konjungitivitis papiler raksasa
Reaksi hipersensitifitas tertunda ( seluler )
 Phlyctenulosis ( reaksi hipersensitivitas lambat terhadap antigen mikroba, spt
stafilokokus, mikrobakterial)
Penyakit autoimun
 Keratokonjungtivitis sicca pada sindrom Sjogren
Kimiawi atau iritatif
Iatrogenik
 Miotika
 Idoxuridine
 Obat topical lain
 Larutan lensa kontak
Oftalmologi umum. Vaughan

6. Apa macam-macam dari discharge atau secret?


Macam-macam sekret:

 serous, (cair bening)


Encer seperti air dengan penyebabnya virus. Setelah dua/ tiga hari dapat menjadi mukopurulen,
karena super infeksi dari kuman komensal, (daya tahan menurun sehingga kuman komensal
tumbuh tak terkendali)

 mucous, (kental bening elastis)


kental, bening, elastis (bila ditarik dengan ujung kapas). Penyebabnya biasanya  karena proses
khronis/alergi . Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.
Klinis : bila ditutul kapas akan mulur (elastis) Sebab zat mucous terdiri dari fibrin

 purulen, (cair keruh kuning)


 Makin ganas kumannya makin purulen (nanah) mis : Gonococcen
 Banyak sel yang mati, terutama leucocyt, dan jaringan nekrose
 Kuman-kumannya type ganas, fibrin sudah hancur.
 Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, sifatnya seperti air,berwarna kuning
 Campuran : mucopurulen, kental berwarna kuning, elastis. Penyebabnya: biasanya
kuman coccen yang lain.
 membran, (keruh lengket pada permukaan, bila diangkat tak berdarah)
 Misal : pada conjunctivitis diphtherica.
 Terbentuk sekret, sel - sel lepas dan terbentuk jaringan nekrotik.
 Terjadi defek konjungtiva.
 Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarah karena ada ulkus dibawahnya.
 Bila dilepas /dikupas akan berdarah

 pseudomembran, (keruh lengket pada pemukaan, bila diangkat berdarah)


Seolah-olah seperti melekat pada conjunctiva tetapi mudah diambil dan tak mengakibatkan
perdarahan. Penyebabnya antara lain streptococcus haemoliticus

 Sanguis, (cair merah ada darah)


Sekret berdarah. Terdapat pada konjungtivitis karena virus yang sangat virulent. Sering disertai
sekret purulent setelah dua/ tiga hari, karena ada super infeksi dari bakteri komensal.
Sumber : Oftalmology Umum, Vaughan & Asbury , Ed. 17 EGC dan Ilmu Penyakit Mata,
Prof.dr.H.Sidarta Ilyas, SpM, FKUI
Sekret Penyebab Gambar
Seorous Virus

Encer seperti air


Mukous Alergi

kental, bening, elastis (bila ditarik


dengan ujung kapas)

Purulen Bakteri2 tipe ganas ex.


Gonorrhoe

cair keruh kuning


 Banyak sel yang mati,
terutama leucocyt, dan
jaringan nekrose

mukopurulen Bakteri

membranous Biasanya pd konjungtivitis


dipteria
 Terbentuk sekret, sel - sel
lepas dan terbentuk jaringan
nekrotik
 Membran sukar dilepas dan
bila dipaksa akan berdarah
karena ada ulkus
dibawahnya.

pseudomembran streptococcus haemoliticus

 Seolah-olah seperti melekat


pada conjunctiva tetapi
mudah diambil dan tak
mengakibatkan perdarahan
Sanguis karena virus yang sangat  Sekret berdarah
virulent dan super infeksi  Sering disertai sekret
bakeri komensial. purulent setelah dua/ tiga
hari, karena ada super infeksi
dari bakteri komensal.

7. Apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang pada scenario?


Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan yaitu pemeriksaan swab konjungtiva
dengan pewarnaan gram dan giemsa. Apabila dilakukan pemeriksaan sitologik dengan
pewarnaan giemsa maka akan didapatkan :
 Limfosit-monosit-sel berisi nukleus sedikit plasma, infeksi mungkin disebabkan oleh
virus
 Netrofil oleh bakteri
 Eosinofil oleh alergi
 Sel epitel dengan badan inklusi basofil sitoplasma oleh klamidia
 Sel raksasa multinuklear oleh herpes
 Sel Leber-makrofag raksasa oleh trakoma
 Keratinisasi dengan filamen oleh pemfigus atau dry eye
 Badan guarneri eosinofilik oleh vaksinia

8. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario ?


Diagnosis bapaknya :
Derajat pertumbuhan pterigium : Derajat pertumbuhan pterigium ditentukan berdasarkan
bagian kornea yang tertutup oleh pertumbuhan pterigium, dan dapat dibagi menjadi 4
(Gradasi klinis menurut Youngson) :
a. Derajat 1
Jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea
b. Derajat 2
Jika pterigium sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati
kornea
c. Derajat 3
Jika pterigium sudah melebihi derajat dua tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata
dalam keadaan cahaya normal (diameter pupil sekitar 3 ‐ 4 mm)
d. Derajat 4
Jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

Diagnosis Klinis : Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding :
a. Pinguekula (nodul kuning pada kedua sisi kornea di daerah apertura palpebra, lebih banyak
di sisi nasal, jarang tumbuh besar, tetapi sering meradang)
b. Pseudo-pterigium (diawali riwayat kerusakan permukaan kornea, bagian limbus dapat dilalui
sonde)

Diagnosis anaknya :

9. Bagaimana terapi dan tatalaksana dari scenario?

Pterygium
Penatalaksanaan :
1) Medikamentosa Lubrikan topical (+/-) G Volterol untuk mengurangi iritasi. Pada pterigium
derajat 1 ‐ 2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi
antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5 ‐ 7 hari.
Diperhatikan juga bahwa penggunaan kortikosteroid tidak dibenarkan pada penderita
dengan tekanan intraokular tinggi atau mengalami kelainan pada kornea.
2) Bedah Pada pterigium derajat 3 ‐ 4 dilakukan tindakan bedah berupa eksisi pterigium.
Sedapat mungkin setelah eksisi pterigium maka bagian konjungtiva bekas pterigium
tersebut ditutupi dengan cangkok konjungtiva yang diambil dari konjugntiva bagian superior
untuk menurunkan angka kekambuhan. Tujuan utama pengangkatan pterigium yaitu
memberikan hasil yang baik secara kosmetik, mengupayakan komplikasi seminimal
mungkin, angka kekambuhan yang rendah. Penggunaan Mitomycin C (MMC) sebaiknya
hanya pada kasus pterigium yang rekuren, mengingat komplikasi dari pemakaian MMC juga
cukup berat.

Konseling & Edukasi : Lindungi mata dengan pterigium dari sinar matahari, debu, dan udara
kering dengan kacamata pelindung

Kortikosteroid dapat menyebabkan glaukoma melalui peningkatan tekanan

intra okuler melalui mekanisme sudut terbuka. Mekanisme tersebut dikaitkan

dengan efek ganda pada anyaman trabekula meshwork, Mekanisme lainnya

mengarah pada perubahan sitoskeletal yang dapat menghambat pinositosis dari

humour aqueous. Kortikosteroid juga menyebabkan penurunan sintesis

prostaglandin yang mengatur fasilitas/pengeluaran humour aqueous sehingga

terjadi peningkatan tekanan intra okuler (TIO) menyebabkan tekanan pada saraf

optik.

10. Adakah hubungan antara kedua kasus pada scenario

Anda mungkin juga menyukai