LBM 2 Mata
LBM 2 Mata
Mengapa pada bapak dan anaknya merasakan mata kemerahan dan apa saja yang
memvaskularisasi mata ?
Sumber : dr. Andra Novitasari. 2015. Sistim Indera Mata. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
3. Mengapa anak merasakan gatal dan sulit untuk membuka mata di pagi hari ?
Sekret dikeluarkan oleh epitel yang mempunyai sel lendir atau pada sel goblet
konjungtiva. Oleh karena itu, apabila terdapat keluhan sekret yang berlebihan hal ini
menunjukkan terjadi kelainan pada konjungtiva yang biasanya berupa konjungtivitis.
Jumlah sekret lebih banyak pada pagi hari terutama sewaktu bangun pagi. Penutupan
kelopak mata yang lama akan membuat suhu sama dengan suhu tubuh yang akan
mengakibatkan berkembang biaknya kuman dengan baik, karena suhu badan
merupakan inkubator yang optimal untuk kuman sehingga kuman akan
memberikan peradangan yang lebih berat pada konjungtiva sehingga sekret akan
bertambah di waktu bangun pagi. Sedangkan, pada kelopak mata yang terbuka suhu
mata biasanya lebih rendah daripada suhu tubuh akibat penguapan air mata.
4. Mengapa pada anak ditemukan edeme palpebral, injeksi konjungtiva, dan discharge serous?
- Kelopak mata bengkak disebabkan baik karena radang ataupun bukan radang.
Peradangan seperti hordeolum, konjungtivitis dan trauma. Kalazion, penyakit ginjal,
jantung dan tiroid merupakan penyebab edema palpebra yang bukan merupakan
radang ( Sidarta Ilyas, 2010).
- Mata merah pada konjungtivitis bakterial disebabkan oleh injeksi konjungtival
( melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior).
o Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri konjungtiva
posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah di lepas
dari sklera dasarnya.
o Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan di daerah
forniks
o Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya dari
bagian perifer atau arteri siliar anterior
o Berwarna pembuluh darah yang merah segar
o Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi lenyap sementara
o Gatal
o Pupil ukuran normal dengan reaksi normal
o Fotofobia tidak ada ( Sidarta Ilyas, 2009).
- Sekret merupakan produk kelenjar, yang pada konjungtiva bulbi dikeluarkan oleh sel
goblet.
Kasus anak :
Etiologi
Infeksi:
a. Bakterial
Neisseria GO
Neiseria meningitides
Pneumokokus
Haemofilus influenza
Stafilokokus
Streptokokus
Klamidia trakomatis
b. Virus
Adenovirus
Varicella-Zooster
Herpes simpleks
Riccketsia
c. Fungi
Candida
d. Parasit
Onchocerca volvulus
Loa-loa
Ascaris lumbricoides
Larva lalat
Imunologik ( alergik )
Reaksi hipersensitifitas segera ( humoral )
Kerato konjungitivitis vernal ( musim semi )
Kerato konjungitivitis atopic
Konjungitivitis papiler raksasa
Reaksi hipersensitifitas tertunda ( seluler )
Phlyctenulosis ( reaksi hipersensitivitas lambat terhadap antigen mikroba, spt
stafilokokus, mikrobakterial)
Penyakit autoimun
Keratokonjungtivitis sicca pada sindrom Sjogren
Kimiawi atau iritatif
Iatrogenik
Miotika
Idoxuridine
Obat topical lain
Larutan lensa kontak
Oftalmologi umum. Vaughan
mukopurulen Bakteri
Diagnosis Klinis : Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding :
a. Pinguekula (nodul kuning pada kedua sisi kornea di daerah apertura palpebra, lebih banyak
di sisi nasal, jarang tumbuh besar, tetapi sering meradang)
b. Pseudo-pterigium (diawali riwayat kerusakan permukaan kornea, bagian limbus dapat dilalui
sonde)
Diagnosis anaknya :
Pterygium
Penatalaksanaan :
1) Medikamentosa Lubrikan topical (+/-) G Volterol untuk mengurangi iritasi. Pada pterigium
derajat 1 ‐ 2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi
antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5 ‐ 7 hari.
Diperhatikan juga bahwa penggunaan kortikosteroid tidak dibenarkan pada penderita
dengan tekanan intraokular tinggi atau mengalami kelainan pada kornea.
2) Bedah Pada pterigium derajat 3 ‐ 4 dilakukan tindakan bedah berupa eksisi pterigium.
Sedapat mungkin setelah eksisi pterigium maka bagian konjungtiva bekas pterigium
tersebut ditutupi dengan cangkok konjungtiva yang diambil dari konjugntiva bagian superior
untuk menurunkan angka kekambuhan. Tujuan utama pengangkatan pterigium yaitu
memberikan hasil yang baik secara kosmetik, mengupayakan komplikasi seminimal
mungkin, angka kekambuhan yang rendah. Penggunaan Mitomycin C (MMC) sebaiknya
hanya pada kasus pterigium yang rekuren, mengingat komplikasi dari pemakaian MMC juga
cukup berat.
Konseling & Edukasi : Lindungi mata dengan pterigium dari sinar matahari, debu, dan udara
kering dengan kacamata pelindung
terjadi peningkatan tekanan intra okuler (TIO) menyebabkan tekanan pada saraf
optik.