Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam
semoga selamanya tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya serta umatnya yang selalu setia. Dengan karunia dan hidayah-Nyalah pembuatan
makalah mengenai “kewirausahaan” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak menerima dukungan dari berbagai pihak,
maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kewirausahaan.

Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis dapatkan dari berbagai buku
sumber, pembelajaran dikelas dan media elektronik dan yang paling penting ialah dari
pengalaman langsung penulis mendatangi “Zakia Grosir” seorang wirausahawan yang
menggeluti usaha seperti baju-baju muslimah , kerudung, mukena , sepatu dan lain-lain . Selain
itu, makalah ini juga mempunyai tujuan yaitu bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca khusunya yang tertarik menjadi seorang wirausahawan.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, September 2014

Penulis

Kewirausahaan1 | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,


dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-
an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi
dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Karena kewirausahaan dirasa sangat penting untuk kemajuan perekonomian bangsa ini,
maka pengajaran mengenai kewirausahaan kini telah banyak diajarkan di berbagai
universitas. Agar semua orang mampu berwirausaha dengan baik dan mampu meningkatkan
kehidupannya masing-masing.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan
peran kewirausahaan serta pengalaman langsung penulis mewawancara seorang
wirausahawan.

Kewirausahaan2 | P a g e
b. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa pengertian kewirausahaan?
2. Mengetahui hakikat kewirausahaan?
3. Mengetahui objek studi kewirusahaan?
4. Mengetahui karakteristik kewirausahaan?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui haikikat kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dalam kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara berwirausaha yang baik.

Kewirausahaan3 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan adalah salah satu bentuk displin ilmu yang mempelajari tentang
nilai kemampuan(ability) dan prilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh kehidupan yang layak dan berbagai tantangan dan resiko yang
mungkin dihadapinya.

Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer(1996)” enterpreunership is the


result of a disciplined, systematic process of applying creativity and innovations to need
a opportunities in the market place”. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,
proses sistematis penerapan kreatiitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Pada mulanya, kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan. Oleh
karena itu, kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir(entrepreneurship are born
not made), sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari atau diajarkan. Tetapi faktanya
sekarang ewirausahaan bukanlah sekedar bakat bawaan dari lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Artinya kewirausahaan tidak hanya
melulu tentang bakat bawaan lahir atau pengalaman di lapangan saja, tetapi dapat juga di
pelajari dan diajarkan.
Seseorang yang memeiliki bakat kewirausahaan dapat menegembangkan bakatnya
melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreuner adalah orang-orang yang
menegnal potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang
serta mengorganisisr usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk
menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukuptetapi juga harus
memiliki pengertahuan yang akan ditekuninya.
Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke 20 kewirausahaan sudah
diperkenalkan di beberapa Negara. Mislanya di belanda di kenal dengan “
ordernemer”di Jerman dikenal dengan “unternehmer” di beberapa Negara kewirausahaan
memiliki tugas yang sangat banya, antara lain tugas untuk mengambil keputusan yang

Kewirausahaan4 | P a g e
menyankut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris dan komersial,
penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan,
pemasangan iklan dan lain-lain.
Kemudian spade tahun 1950-an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberpa
Negara seperi di Eropa, Amerika dan Canada. Bahkan sejak tahun 1970-an banyak
unuersitas yang mengajarkan “ entrepreneuship”. Pada tahun 1980-an, hamper 500
sekolah di Amerika Serikat memeberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja.
b. Hakikat Kewirausahaan

Meskipun sampai saat ini belum ada terminology yang persis sama tentang
kewirausahaan, akan tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang hampi sama yaitu
merujuk pada sifat, watak, dan cirri-ciri yang melekat pada diri seseorang yang
mempunyai kemampuan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha
yang nyata dan dapat menegmbangkannya dengan tangguh(Peter F. Drucker, 1994).
Menurut Drucker kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berebeda.secara sederhana sering juga diartikan sebagai prinsip aau
kemampuan wirausaha( Ibnu Sodjono, 1993,Meredhit, 1996: Marjuki Usman, 1997).

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan” entrepreunership” yaitu dapat


diartikan sebagai” the backbone of economy”, tyaitu syaraf pusat perekonomian atau
sebagai “ tailbone of economy” yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa(Soeharto
Wirakusumo, 1997:1). Secara epistimologi kewirausahaan merupakan suatu nilai yang
diperlukan untuk memulai suatu usaha atau suatu proses dalam menegerjakan suatu yang
baru. Dan sesuatu yang berbeda.

Dari panangan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa haikikat kewirausahaan
adalah suatu kemampuan( ability) dalam berfikir kreatif dan prilaku inovatif yang
ijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.

Kewirausahaan5 | P a g e
c. Objek Studi Kewirausahaan

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kewirausahaan mempelajari


tentang nilai, kemampuan, dan prilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh
karena itu, objek studi kewirausahaan adalah niali-nilai dan kemampuan( ability)
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku. Menurut Soeparman
Soemahamidjaja(1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan
meliputi:

1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup


perlu adanya perenungan, koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca dan
diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala.
3. Kemampuan untuk berinisiatif, yaitu menegrjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasaan berinisiatif.
4. Kemampuan ntuk membentuk modal uang atau barang modal (capitals good).
5. Kemampuan tuntuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat
waktu dalam segala tindakannya dengan tidak selalu menunda pekerjaan.
6. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
7. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman
yang baik maupun buruk.
d. Karakteristik dalam Kewirausahaan

Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Geofry G. Meredhit (1996:5-6) misalnya mengemukakan cirri-ciri dan
watak kewirausahaan seperti berikut:

Cirri-ciri Watak
Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualitas, dan optimism.
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebuthan untuk berprestasi, erorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja

Kewirausahaan6 | P a g e
keras mempunyai dorongan kuat, energetic
dan insiatif.
Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang
wajar.
Kepemimpinan Prilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain dan menanggapi saran serta
kritik.
Keorsinilan Inofatif, kreatif dan fleksibel
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke deapan, perspektif.
Ahli lain yaitu Thomas W. Zimmerer dan M. Scarborough mengemukakan depalapan
karakteristik dalam kewirausahaan diantaranya:

1. Desire for responsibility, yaitu smemiliki rasa tanggung jawab atas uasaha-usaha
yang dilakukannya. Seseorang yang memeiliki rasa tanggung jawab dan selalu mawas
diri.
2. Preperence for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat artinya selalu
menghindar risiko yang rendah dan menghidari risiko yang tinggi.
3. Confidence n their ability to success. Yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk
sukses.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangan dan kerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perpektif, dan berwawasan jauh
ke masa depan.
7. Skill of organizing, yaitu kterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang.

Dalam makalah ini penulis mencoba terjun langsung mendatangi wirausahawan


yang begelut di bidang pakaian, sepatu, mukena sandal dan lain-lain. Dalam

Kewirausahaan7 | P a g e
wawancara yang dilaukukan penulis, ada beberapa hal yang ditanyakan yang menjadi
tujuan utama penulis mendatangi wirausahawan tersebut.
Zakia Grosir adalah nama dari usaha yang di jalaninya. Saya bertanya mengapa
pemilik menggunakan nama Zakia, ia pun menjawab Zakia grosir diambil dari nama
belakangnya sendiri. Syifau- Zakia itulah nama pemilik took busana yang saya
datangi.
Inilah beberapa pertayaan yang penulis ajukan kepada pemilik Zakia Grosir:
a. Modal
Modal adalah salah satu hal terpenting yang harus ada ketika seseorang ingin
menjalankan sebuah usaha seberapa besar modal yang ia miliki, tetapi tidak
menutup kemungkinan bagi mereka yang tidak memiliki modal bias saja
menjalankan usaha dengan baik, seperti pemilik zakia grosir ia mengemukakan
bahwa pada mulanya ia hanya seorang reseller dan tidak mengeluarkan modal
sepeserpun. Tetapi karena keuletannya dalam menjalankan hobbinya tersebut ia
terus kini menjadi seorang pengusaha yang sukses. Bemula kpada tahun 2010
ketika pemilik mengikuti sebuah seminar yang diadakan di kampusnya yang tak
lain adalah kampus UIN. Berangkat dari ketertarikannya terhadap dunia bisnis
atau usaha ia mencoba memberanikan diri bermodal sendiri dengan mencoba
menjuah kerudung karena kerudung dirasa cocok untuk kalangan mahasisiwi saat
itu. Tetapi usaha kecil yang dijalankannya itu tidak berjalan begitu lancer ia pun
berhenti sejenak karena terhalang oleh kegiatan kuliah yang lumayan sibuk.
Kemudian pada tahun 2013 ia memulai lagi bisinis yang pernah dilakukannya kali
ini ia tidak menjual kerudung tetapi masih menjadi reseller untuk baju berbahan
rajut. Dan bermula dengan usahanya kali ini ia telah meneukan titik terang dalam
hal berbisnis. Iapun mencoba menanam modal untuk baju rajut dan mukena
kurang lebih enam juta lima ratus ribu rupiah.
b. Untung
Pada bulan maret tahun 2013 zakia griosir mulai nemeukan titik terangnya dalam
berbisnis dengan diadakannya baju rajut mukena dan beberapa jenis kerudung,
zakia grosisr memiliki banyak pelanggan sehingga dalam jangka sebulan zakia

Kewirausahaan8 | P a g e
grosir mampu menghasilkan setidaknya 30 juta rupiah perbulan.sungguh untung
yang luar biasa dibandingankan dengan modal awal.
c. Kendala dalam berbisinis
Mengenai kendala ketika saya konfirmasi kepada pemilik zakia grosir, perihal
kendala yang dihadapai dalam menjalankan usahanya ini, ia hanya menjawab
tidak memiliki kendala yang begitu rumit. Meskipun tidak sedikit orang-orang
yang berjualan baik baju berbahan rajut mukena maupun kerudung ia menyatakan
bahwa rezeki tidak akan tertukar jadi ia tidak merasa memiliki saingan dalam
berbisiis hanya saja yang dirasa sulit yaitu ketika ada seseorang yang membeli
salah satu barang dan berada diluar kota itu cukup memakan waktu yang lama
dalam pengirimannya. Selain hal diatas pemilik zakia grosir juga mengungkapkan
kendala yang ia rasakan dalam usahanya itu, yaitu minimnya ilmu tentang
kewirusahaan karena opada dasarnya ia tidak belajar langsung bagaimana tata
cara berusaha. Sehingga ia harus selalu bertanya kepada orang yang lebih
berpengalaman dalam urusan bisnis. Demikina lah apa yang saya tanyakan
mengenai kendala yang dihadapi zakia grosir.
d. Pegawai
Dalam usaha terlebih usaha yang cukup besar tentunya tenaga kerja seorang
pegawai sangat dibutuhkan. Tetapi tidak sedikit took-toko seperti baju atau yang
lainnya tidak terlalu memeperhatikan soal hal itu terlebih ketika pemilik masih
mampu menjalankan usahanya sendiri tanpa banyak bantuan dari orang lain. Hal
yang seperi itu saya temukan di zakia grosir ketika saya bertanya tentang pegawai
yang ia miliki ia hanya menjawab memilki satu orang pegawai saja. Dan itupun
masih saudaranya sendiei, karena ia merasa bahwa usaha yang kini
dijalanakannya tidak begitu memerlukan banyak tenaga kerja dan masih mampu
ia tangani sendiri. Sebenarnya ada sisi baiknya juga ketika dalam suatu usaha
tidak begitu banyak tenaga kerja yang dibutuhkan itu berarti tidak meminimalisir
pengeluaran usaha tersebut.

e. Tempat

Kewirausahaan9 | P a g e
Tempat juga merupakan salah satu factor penting yang menentukan berjalan atau
tidaknya suatu usaha. Tempat yang strategis merupakan tempat yang selalu dicari
oleh para pengusaha dengan tujuan agar usaha yang dijalankannya itu berjalan
lancer dan para pembeli akan dengan sangat mudah menenukan tempat tersebut.
Adapun zakia grosir beralamat di Jln percobaan no 2 desa Cilenyi Kulon
kecamatan Cilenyi kabupaten Bandung 40621(022)7806767.
f. Lama usaha
Mengenai seberapa lama usahanya telah berjalan sebenranya usaha zakia grosisr
ini belum cukup lama beridiri. Di muali dari tahun 2011 sampai saat ini. Kira-kira
sudah tiga tahun lebih took zakia grosisr ini di bangun dan dengan penghasilan
maksimal 30 juta per tahun.

Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan seperti yang tercantum
dalam sebuah buku Dr. Suryana , M.Si menyebutkan beberapa cirri diantaranya:

a. Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi.


b. Kebebasan yang besar terhadap tokoh-tokoh tradisional.
c. Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai masalah.
d. Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan dating.
e. Selalu berencana dalam segala kegiatan.
f. Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu.
g. Mempunyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
h. Memiliki keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan prinsip masing-masing.
i. Sadar dan menghormati orang lain(Siagian, 1972).

Sikap yang tertulis diatas seharusnya dimiliki oleh orang yang berencana untuk menjalankan
sebuah usaha agar dapat menjalankan usaha tersebut dengan baik, kemauan sajalah tiadaklah
cukup untuk menjalankan sebuah usaha karena wawasan atau pengetahuan juga merupakan
aspek penting yang harus dimilki oleh seorang pengusaha dengan demikian ia akan mampu
melihat dan membaca peluang-peluang bisinis dan menjalankannya sesuai dengan ilmu yang ia
ketahui.

Kewirausahaan10 | P a g e
BAB III

KESIMPULAN

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,


dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Pada dasarnya semua manusia dipaksa untuk memnuhi kebutuhan hidupnya masing-
masing dan melalui usaha yang mereka jalankan itu artinya mereka telah memenuhi
kebutuhannya masing-masing. Dahulu mungkin kata kewirausahaan dikhusukan bagi mereka
yang mempunyai bakat sejak lahir dalam berwirausaha dan yang mempunyai pengalaman
lapangan langsung dan tidak bias dipelajari adatu diajarkan. Tetapi paradigma saat ini tidak
lagi seperti itu. Kewirausahaan bukanlah bkat bawaan sejak lahir maupun pengalaman
lapangan langsung. Tetpai lebih tepatnya sesuatu yang harus dimiliki olahe setiap manusia
dapat dipelajari dan juga diajarkan.
Dengan demikian setiap orang berhak untuk memperbaiki hidupnya dengan berbagai ide
kreatif dan inovatif yang diaplikasikan dalam sebuah usaha yang nyata. Maka dengan adanya
makalah ini diharapkan penulis mampu menjadi wirausahawan yang baik atau setidaknya
mampu mencontoh pengusaha yang penulis wawancarai sehingga mampu berfikir kreatif dan
juga inovatif dalam menjalani kehidupan ini dengan berbagai persaingan-persaingan yang
ada saat ini.
Demilkianlah makalah ini penulis buat semoga dengan adanya makalah mengenai
kewirausaah ini kita mampu mengetahui akan pentingnya imlu kewirausahaan dalam
kehidupankan kita yang bertujuan untuk merubah kehidupan perekonomian kita menjadi
lebih baik karena bagaimanapun kesuksesan sebuah Negara diukur dari segi kehidupan
perekonomian masyarakatnya itu seniri dan telah tertulis jelas pula dalam Al-Qur’an bahwa”
sesungguhnya Allah tidak akan menggubah nasib suatu kaumkecuali kaum itu sendiri yang
mengubah apa yang ada pada diri mereka”QS. Ar-Ra’d(13).

Kewirausahaan11 | P a g e
Referensi:

 http://karya-tulis-ilmiah-makalah.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-

kewirausahaan_19.html

 Suryana, M.Si. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat,2001.

 ZS.Maulana. Sarjana Gerobak. Bandung: lifeplus, 2013.

Kewirausahaan12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai