Anda di halaman 1dari 12

Laporan keuangan merupakan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

Sama seperti Akuntansi


Keuangan, laporan ini juga memiliki kerangka konseptual yang juga dijadikan sebagai acuan.
Kerangka konseptual laporan keuangan ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat kerangka
tersebut dikembangkan. Setidaknya, acuan yang digunakan sebagai pengukuran Kerangka
Konseptual ini dibagi menjadi tiga level:

1. Level Pertama 
o Tujuan Utama yang terdiri Tujuan Pelaporan Keuangan,
2. Level Kedua
o Konsep Fundamental yang terdiri dari Karakteristik Kualitatif Informasi
Akuntansi dan Elemen Laporan Keuangan.
3. Level Ketiga
o Konsep Pengakuan dan Pengukuran yang terdiri dari komponen Asumsi, Prinsip,
dan Batasan, dan

Berikut penjabaran dari ketiga level berikut :

Level 1 “Tujuan Utama Pelaporan Keuangan”

Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan tertentu dan pasti yaitu sebagai media pemberi
informasi yang diharapkan memiliki manfaat terhadap para pembuat keputusan; membantu
menentukan jumlah, waktu, hingga memperkirakan ketidakpastian aliran kas yang mungkin
terjadi; sampai menyediakan informasi yang memuat sumber-sumber ekonomi, tuntutannya, dan
perubahan yang mungkin terjadi di dalamnya.

Laporan keuangan ini digunakan oleh banyak pihak dengan berbagai kepentingannya masing-
masing. Maka dari itu, pelaporan keuangan ini memiliki tujuan tersendiri yang bisa kita
klasifikasikan menjadi 3 bagian besar, yaitu tujuan secara luas, tujuan secara sempit, dan tujuan
yang terakhir. Laporan keuangan memiliki tujuan secara luas sebagai pemuat informasi untuk
penggunanya dalam pembuatan keputusan.

Tujuan secara sempit laporan ini adalah penyampaian informasi yang memiliki kaitan dengan
kepentingan berbagai pihak. Lantas, tujuan yang terakhir adalah menyampaikan informasi yang
bisa berfungsi menentukan prospek aliran kas suatu bisnis.

Level 2 “Konsep Fundamental”

Dalam level dua ini, konsep fundamental merupakan dasar yang menjembatani antara
permasalahan tujuan akuntansi serta bagaimana dengan akuntansi yang menyangkut masalah
pengakuan serta pengukuran. Fundamental sendiri dimaknai sebagai konsep dasar, konsep yang
berfungsi dalam memberikan petunjuk untuk memilih kejadian, mencatat kejadian,
meringkasnya dan mengkomunikasikan nya kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Level dua ini memiliki 2 poin penting yang termasuk dalam konsep fundamental laporan
keuangan sebagai berikut.

a. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


Informasi akuntansi memiliki karakteristik yang membuatnya bisa dinilai tentang kepantasannya
untuk digunakan. Karakteristik tersebut merupakan karakteristik tipe kualitatif yang artinya
pengukuran nya bukan dengan angka dan satuan pasti, namun dilihat dari beberapa variabel
seperti siapa pembuat keputusan dan bagaimana kepahaman nya, variabel kualitas utama
informasi akuntansi yang harus relevan dan bisa dipercaya, hingga memiliki kekuatan untuk
dibandingkan (comparability) dan konsistensi.

Karakter relevan dan bisa dipercaya pun memiliki sub karakter lagi yang memperkuat informasi
akuntansi tersebut sebagai informasi yang kuat. Sub karakter relevan adalah memiliki
keunggulan nilai prediksi (prediktif value), nilai balikan (feedback value) dan ketepatan waktu
(timelines). Sedangkan karakter bisa dipercaya terdiri dan sub karakter memiliki daya uji
atau verifiability, tidak memihak alias netal (neutrality), dan bisa disajikan apa adanya
(representational faithfulness).

b. Elemen Laporan Keuangan


Sebuah laporan keuangan harus memuat elemen-elemen utama yang menjadikannya lengkap dan
layak digunakan. Elemen utama laporan keuangan tersebut antara lain: aktiva, pasiva, ekuitas,
investasi, distribusi, pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.

Level 3 “Konsep Pengakuan dan Pengukuran”

a. Asumsi Dasar
Poin ini penting untuk dipahami sehingga kita bisa mengerti cara-cara tertentu yang dilaporkan
dalam laporan keuangan. Inilah dasar struktur akuntansi keuangan. Asumsi dasar dibagi menjadi
empat bagian dasar antara lain: entitas ekonomik, kesinambungan usaha, unit moneter, dan
periodisasi akuntansi.

Entitas Ekonomik menjelaskan kegiatan ekonomi sebuah badan usaha mampu diakumulasikan
dan dilaporkan dengan asumsi suatu badan usaha terpisah dari pemilik maupun unit bisnis
lainnya. Kesinambungan Usaha membuat kita beranggapan bahwa suatu badan usaha adalah hal
yang tidak akan pernah putus dan akan selalu berjalan hingga jangka waktu yang lama. Satuan
Moneter di sini menjelaskan uang sebagai satuan persamaan yang bisa menghubungkan
kegiatan-kegiatan ekonomi sekaligus sebagai unit moneter yang memberikan dasar tepat untuk
pengukuran serta analisis dalam akuntansi. Periodisasi menganggap umur suatu badan usaha
dianalogikan bisa dibagi dalam beberapa periode waktu guna menyajikan laporan keuangan.
b. Prinsip
Prinsip dikenal sebagai pedoman untuk mengakui transaksi badan usaha dan ini berkaitan dengan
bagaimana aktiva, pasiva, pendapatan, dan biaya diidentifikasi, diukur, sampai dengan
dilaporkan. Empat prinsip yang dikenal dalam akuntansi adalah Kos Historis, Pengakuan
Pendapatan, Penandingan, dan Pengungkapan Penuh.

Kos Historis menjelaskan tentang pengakuan aktiva dan kewajiban setara dengan kos atau harga
perolehan. Pengakuan Pendapatan merupakan prinsip dasar untuk mengakui pendapatan dengan
memenuhi syarat telah atau bisa direalisasikan dan telah menjadi hak. Penandingan adalah
prinsip yang menyebutkan biaya harus disetarakan dengan pendapatan secara layak pada periode
tertentu. Sementara itu prinsip Pengungkapan Penuh merupakan prinsip yang mengatur soal
informasi yang harus dilaporkan agar bisa memengaruhi pertimbangan tentang keputusan yang
harus diambil para pengguna informasi

c. Batasan
Empat batasan akuntansi keuangan antara lain hubungan antara kos dan manfaat, materialitas,
praktik dalam industri, dan konservatif. Hubungan antara kos dan manfaat menjelaskan bahwa
manfaat informasi akuntansi harus bisa lebih besar jika dibandingkan dengan kos atau harga
perolehan. Materialitas menjelaskan bahwa ketika sebuah item dicantumkan atau mungkin
dihilangkan pasti akan memengaruhi pertimbangan seseorang secara wajar. Praktik dalam
industri mewajibkan kita untuk memahami sifat khas suatu badan bisnis. Konservatif merupakan
prinsip yang diterapkan pada kondisi penuh keraguan tentang perlakuan akuntansi yang akan
dipakai.

ELEMEN-ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan peribahan-
perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan
setiap elemen saling terkait dengan elemen. Lantas apa yang dimaksud elemen tersebut.
v  Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan
datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu.
v  Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan
datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa pada entitas yang lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau
peristiwa di masa lampau.
v  Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat
pada pemiliknya.
v  Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi
keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan
aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.
v  Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Biaya ini timbul dari
kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain kegiatan usaha untuk
memperoleh pendapatan dalam periode.
v  Laba adalah selisih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila
terjadi sebaliknya.

1. Aset
Aset - Aset (assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan.
Aset dapat di klarifikasikan ke dalah beberapa subkelompok sebagai berikut :
v  Aset Lancar (Current Assets)
- Kas
Kas (cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor, ataupun simpanan di
bank, yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil setiap saat.
- Deposito Bank
Deposito bank/deposito berjangka (time deposite) adalah simpanan pada bank yang berbentuk
deposito yang dapat diambil pada waktu-waktu tertentu misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan.
- Surat Berharga
Surat berharga/efek (marketable securities) adalah saham dan obligasi perusahaan lain yang
segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek. Tujuan pemilikannya adalah untuk
memanfaatkan kelebihan uang kas (idle money).
- Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) adalah hak untuk menagih kepada pihak lain karena
sebelumnya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual barang/jasa secara kredit kepada
pihak lain.
- Piutang Wesel
Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable) adalah surat perintah yang ditujukan kepada
seseorang atau badan tertentu untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah
ditentukan pada orang yang namanya ditulis dalam surat tersebut atau pada orang yang
membawa surat tersebut.
- Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang dangang (merchandise inventory) adalah persediaan barang yang nlkjsiap
dijual.
-   Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor (office supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk lancarnya
administrasi perkantoran. Contoh : kertas HVS, isi stapler, disket, flashdisk dan lain-lain.
- Perlengkapan Toko
Perlengkapan toko (store supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk kelancaran
kegiatan di toko. Contoh : Kantong plastik.
- Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka (prepaid expenses) adalah beban yang telah dikeluarkan oleh perusahaan,
tetapi belum menjadi kewajiban atau belum digunakan. Contoh : Asuransi dibayar di muka
(prepaid insurance) dan sewa dibayar di muka (prepaid rent).
- Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang harus diterima/piutang pendapatan (accurued revenus) adalah pendapatan yang
sudah diperhitungkan/sudah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayarannya. Contoh : bunga
yang akan diterima, dan piutang sewa.
v  Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang,
yang tujuannya selain untuk memperoleh tambahan pendapatan, juga untuk mengkontrol atau
mengendalikan perusahaan tersebut, seperti investasi dalam saham dan obligasi.
v  Aset Tetap
Aset tetap (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama
(lebih dari satu periode akuntansi). Aset tersebut digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
serta mempunyai nilai material (relatif besar nilainya), misalnya : tanah, gedung/bangunan,
mesin-mesin, kendaraan, peralatan toko, dan peralatan kantor.
v  Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan
dan mempunyai nilai, namun tidak mempunyai bentuk fisik. Aset tidak berwujud antara lain
sebagai berikut :
-   Good will, yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang timbul karena adanya
keistimewaan-keistimewaan tertentu, seperti letak yang sangat stategis dan nama yang sudah
sangat dikenal.
-   Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha
untuk menggunakan penemuan baru.
- Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha
untuk memperbanyak/menjual barang-barang hasil karya seni atau tulisan.
- Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha untuk
menggunakan nama, cap atau lambang bagi usahanya.
- Hak sewa (leasing), yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam jangka waktu
panjang.
- Frenchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan atau perseorangan dari pihak lain untuk
mengkomersilkan produk, teknik, atau formula tertentu.

v  Aset Lain-Lain Aset lain-lain (other assets) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan dalam
empat jenis aktiva diatas, misalnya biaya pendirian dan biaya emisi saham serta aktiva tetap yang
tidak dipakai.
2. Liabilitas
Liabilitas - Liabilitas atau utang adalah kewajiban membayar kepada pihak lain yang
disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya,
kewajiban diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu kewajiban lancar, kewajiban jangka
panjang dan kewajiban lain-lain.
·       Liabilitas Lancar
Liabilitas lancar atau utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih
dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan, antara lain sebagai berikut :
1.     Utang Usaha
Utang usaha (account payable) yaitu kewajiban yang harus dilunasi karena pembelian
barang/jasa secara kredit.
2.     Utang Wesel
Utang wesel/wesel bayar (notes payable) adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain
dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan.
3.     Utang Beban
Utang beban adalah kewajiban membayar karena perusahaan sudah menerima manfaatnya,
seperti utang bunga (interest payable), utang gaji (salaries payable), utang sewa (rent payable).
4.     Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang belum merupakan hak, tetapi sudah
diterima pembayarannya. Contoh: sewa diterima di muka, bunga diterima di muka.
·       Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang atau usaha jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam
waktu lebih dari satu tahun atau siklus normal operasi perusahaan, misalnya sebagai berikut :
1.     Utang Hipotek
Utang hipotek (mortgage payable) adalah pinjaman jangka panjang dengan jaminan aktiva tetap.
2.     utang Obligasi/Saham
Utang obligasi/saham (bonds payable) adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena
perusahaan menjual/mengeluarkan surat-surat obligasi.
3.     Kredit Investasi
Kredit investasi adalah pinjaman jangka yang diterima dari bank atau lembaga keuangan lain,
yang digunakan untuk perluasan perusahaan.
·       Liabilitas Lain-Lain
Liabilitas/utang lain-lain meliputi semua kewajiban yang tidak sesuai untuk diklasifikasikan
sebagai kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang, misalnya uang jaminan yang diterima
dari pelanggan.

3. Ekuitas/Modal
Ekuitas - Ekuitas atau modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran
pemilik dan sisa laba yang ditahan (retained earning).

4. Pendapatan

·       Pendapatan - Pendapatan adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi
perusahaan secara bruto, pendapatan diperoleh karena adanya penyerahan/penjualan barang/jasa
atau aktiva lainnya dalam satu periode. Pendapatan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
sebagai berikut :
·        Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam rangka kegiatan
utama, misalnya pendapatan servis bagi perusahaan jasa dan penjualan bagi perusahaan dagang
·       Pendapatan Nonoperasional
Pendapatan nonoperasional adalah pendapatan yang diperoleh di luar usaha pokok, yang sifatnya
tidak tetap, misalnya pendapatan bunga bagi perusahaan nonbank dan pendapatan komisi bagi
perusahaan dagang
5. Beban
    Beban - Beban atau biaya adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh
pendapatan. Beban dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :
Beban Operasional
Beban operasional adalah beban yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan operasi,
misalnya beban perlengkapan, beban gaji, dan beban sewa.
Beban Nonoperasional
Beban nonoperasional adalah beban yang terjadi bukan karena kegiatan utama perusahaan atau
yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan dan yang sifatnya insidental,
misalnya beban bunga dan kerugian piutang.

II. Konsep dasar Pengakuan dan pengukuran elemen laporan keuangan

Laporan keuangan adalah alat utama penyimpanan informasi keuangan suatu entitas kepada
pihak luar. Informasi dalam laporan keuangan dapat dilengkapi catatan kaki, informasi
tambahan, alat lain pelaporan keuangan.
Pengakuan adalah proses yang secara formal menyertakan suatu item ke dalam laporan keuangan
suatu entitas sebagai aktiva, utang, pendapatan, biaya, dan yang lain.
Terdapat beberapa kriteria pengakuan :

• Definisi : pemenuhan definisi sebagai suatu elelmen laporan keuangan.


• Dapat diukur : mempunyai suatu atribut relevan yang dapat diukur dengan reliabilitas yang
memadai.
• Relevan : mampu membuat suatu perbedaan dalam pembuatan keputusan pemakai.
• Reliabilitas : informasi tersebut menyajikan yang seharusnya, dapat dibuktikan, dan netral.
Keempat kriteria diatas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik kualitatif informasi
yaitu memenuhi batas atas ( benefit > kos ) dan batas bawah (materialitas). Karena pengakuan
sangat penting dalam penentuan laba, pos-pos yang biasanya dikenai krteria pengakuan adalah
pos-pos pembentuk statement laba-rugi dan laba komprehensif terutama pendapatan dan untung
serta biaya dan rugi.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur
laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi.
Atribut pengukuran suatu element adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus
dilekatkan pada suatu elemen/pos untuk mempresentasikan secara tepat atribut yang ingin
diungkapkan dari element tersebut dalam pelaporan keuangan. Misalnya, tujuan pelaporan pos
mesin adlah untuk menunjukkan sisa potensi jasa mesin ( bukan harga jual mesin ). Sisa potensi
jasa merupakan atribut mesin yang ingin disampaikan sehingga atribut pengukuran yang relevan
adalah kos historis. Adapun atribut pengukuran yang sekrang diterapkan dan masih dapat
dilanjutkan penggunaannya yaitu ( SFAC No. 5,prg 67 ).

Ada 5 dasar pengukuran yang digunakan antara lain :


• Kos historis atau perolehan kas historis ( Historical cost ) :pencatatan yang dillakukan pada saat
terjadinya transaksi, biasanya diterapka untuk aktiva tetap, peralatan dan sebagian besar
persedian. Aktiva dicatat sebesar nilai wajar yang dibayarkan untuk memperoleh aktiva tersebut
pada saat perolehan, kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima.
• Kos sekarang ( Current cost ) : biaya yang sekarang terjadi, missal persedian barang.
• Nilai pasar sekarang ( Current market value ) : diterapkan pada investasi dan utang obligasi.
Apabila harga pasar lebih besar daripada nilai nominal, maka yang digunakan sebagai dasar
perhitungan adalah harga pasar.
• Nilai terealisasi ( net realizable value ) : nilai kas yang diharapkan bisa terealissasi, missal
piutang dagang dan persediaan.
• Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang ( present or discounted value of future
cash flows ) : aliran kas dimana yang akan datang, missal piutang angsuran dan utang jangka
panjang.
Pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu
obyek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu obyek dilaporkan. Pengukuran suatu elemen untuk
dilaporkan pada tanggal statement keuangan sering disebut penilaian sedangkan istilah
pengukuran sering dibatasi penggunaannya untuk menentukan jumlah rupiah pada saat terjadinya
suatu obyek. Pengukuran atau penilaian merupakan bagian penting dalam rerangka konseptual
karena keterukuran merupakan salah satu kriteria untuk menyajikan suatu pos melalui statemen
keuangan.
Pada saat pengukuran terdapat dua jenis yaitu
• Pengukuran saat pengakuan mula – mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos
timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan. Contoh penentuan dan
pencatatan jumlah rupiah yang melekat pada suatu mesin pada saat diperoleh.
• Pengukuran baru-mulai adalah pengukuran dalam periode-periode setelah pengakuan mula-
mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru yang tidak nerkaitan dengan jumlah rupiah
sebelumnya (missal kos historis atau atribut pengukuran lain yang telah tercatat dalam system
akuntansi). Penentuan basis dan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada element statemen
keuangan pada tanggal neraca dapat melibatkan pengukuran baru-mulai.

Kerangka Konseptual Akuntansi


FASB (Financial Accounting Standard Board), badan yang menerbitkan standar akuntansi untuk
Amerika Serikat disamping menerbitkan standar akuntansi, juga menerbitkan Concept Statement
atau nama panjangnya SFAC (Statement of Financial Accounting Concept).

SFAC ini merupakan pedoman untuk tujuan, karakteristik kualitatif, dan pedoman lain dari
fenomena ekonomi untuk pengakuan dan pengukuran dalam pelaporan keuangan dan
penyajiannya. SFAC sendiri menjadi guide bagi FASB dalam mengembangkan standar akuntansi
keuangan di Amerika Serikat.

SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statement ini dapat
disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of
Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan ini mungkin
mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat penting

- Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti standar


- Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi dalam penyusunan struktur
metateori

Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan Discussion


Memorandum berjudul “ Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting :
Elements of Financial Statements and Their Measurement“ pada tahun 1976. Hasil kerja dan
tulisan tersebut akhinya pada periode 1978-1985 dihasilkan enam komponen kerangka
konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC). Sejak berdiri,
FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. Menurut FASB, kerangka konseptual
merupakan suatu konstitusi, suatu system yang koheren dari hubungan antara tujuan dan
fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi
serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan
sasaran dan maksud akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi,
konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian
tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978)


Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini
merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih
berorientasi pada pengguna.
Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun
demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut
mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh
karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam
membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan
pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan
beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1.      Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk menyediakan
informasi tersebut.
2.      Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3.      Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan aliran
kas suatu perusahaan.
4.      Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana formatnya.
Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi
mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang
dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi
biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan kualitas penting
yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar.
Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh pengguna
untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi akuntansi terkait
dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi terkait dengan kegiatan
mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai
segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam
industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya
pengungkapan tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang
dimengerti oleh pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan
individu dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi.
Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang
kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan
untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness.
Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk
memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk
mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting dan satu
aspek tambahan, yaitu:
–       Predictive Value
     Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
–       Feedback Value
     Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan. Untuk
menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan fungsinya.
Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan akuntabilitas.
Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi predictive value.
–       Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila disajikan
tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness dengan komponen lain
relevansi.
Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya
dalam kasus akuntansi manfaat dana pension.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan neutrality.
–          Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
–          Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
–          Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan
reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara
spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.
SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises (1980)
Mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan yang akan diamandemen oleh SFAC No. 6.
Statement No. 3 ini menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan (revenue-expense, asset-
liability, dan nonarticulated) yang dibicarakan lebih lanjut dalam diskusi memorandum.
Statement ini tidak menyebutkan secara spesifik tipe konsep capital maintenance yang
digunakan maupun masalah pengakuan (realization) dan pengukuran yang disajikan dalam
laporan keuangan.
SFAC No. 3 juga mengganti istilah earning menjadi income untuk mengindikasikan
comprehensive atau perubahan total dalam net asset yang terjadi selama periode sebagai hasil
dari kegiatan operasi perusahaan.
SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations (1980)
Lebih menekankan pada pelaporan keuangan entitas non bisnis yang memiliki karakter
sebagai berikut:
1.      Menerima jumlah sumber daya yang signifikan dari penyumbang yang tidak menginginkan
imbalan atau proporsi ekonomi atas sumbangan yang diberikan.
2.      Tujuan utama operasinya bukan untuk menyediakan barang dan jasa demi mendapatkan profit.
3.      Tidak ada hak kepemilikan yang dapat dijual, dipindahkan, atau menerima distribusi sisa jika
terjadi likuidasi.
SFAC No. 4 juga menyatakan bahwa entitas non bisnis tidak memiliki indicator tunggal
atas kinerja entitas seperti pengukuran income pada sector profit oriented.
SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises
(1984)
Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2
disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya
konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi atau
perlahan.
Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC
menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan
akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu, statement
ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu perhatian khusus
SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi
dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari comprehensive income dengan
mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip akuntansi pada periode sebelumnya.
SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau
mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue tersebut
sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang digunakan
harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa mendatang.
Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode saat kas
dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat pendek, atau
prosedur sistematik rasional yang lain.
SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts Statement
No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2 (1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen
laporan keuangan sebagai berikut:
1.        Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2.        Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset
atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
3.          Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa
setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak)
pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada
entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed
restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4.        Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu
yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset
sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban)
perusahaan.
5.        Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang dihasikan dari
perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada pemilik.
Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6.        Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode dari
transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh
perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik
dan distribusi kepada pemilik.
7.        Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau pelunasan
kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang,
menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
8.        Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait dengan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan
aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9.        Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah
entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas
kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10.    Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi incidental
sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi
entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement
(2000)
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual
yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari Statement No. 5. SFAC
No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia sehingga harus
menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai