4. Proses dalam pembuatan pelaporan yang merubah data menjadi suatu laporan atau
informasi melalui tahapan-tahapan
a. Pengumpulan data
b. Analisa data
c. Pengolahan dan Penyajian data
d. Semua jawaban betul (jawaban)
5. Data keadaan morbiditas pasien rawat inap survailans terpadu rumah sakit dibuat
a. Setiap tiga bulan sekali
b. Setiap bulan sekali (jawaban)
c. Setiap satu tahun sekali
d. Setiap enam bulan sekali
10. Analisa RM untuk mengevaluasi mutu pelayanan para tenaga kesehatan disebut :
a. Analisa Kualitatif (jawaban)
b. Analisa Medis
c. Analisa Kuantitatif
d. Analisa Pelayanan
14.Cara penyimpanan rekam medis dimana berkas rekam medis rawat inap dan rawat
jalan dipisah disebut sistem :
a. Sentralisasi
b. Campuran
c. Desentralisasi (jawaban)
d. Parsial
17. Formulir yang memuat ringkasan tentang perawatan yang diterima pasien dari
mulai masuk rawat sampai pulang disebut Formulir :
a. Lembar masuk rawat (les pendek)
b. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
c. Perjalanan penyakit perintah dokter
d. Ringkasan (jawaban)
18. Manajemen Informasi Kesehatan adalah kegiatan yang meliputi hal tersebut di
bawah, kecuali :
a. Pengumpulan data,
b. Pengolahan, analisis dan penyajian informasi pasien
c. Penataan dan pemeliharaan mulai dari tempat penerimaan pasien,
perawatan hingga kepulangannya (jawaban)
d. Bukan salah satu di atas
22. Yang bukan termasuk dalam sistem penyimpanan berkas rekam medis (sistem
penjajaran) adalah :
a. Terminal Digit Filling System
b. Straight Numerical
c. First Digit Filling System (jawaban)
d. Midle Digit Filling System
23. Periode Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit
(RL.2b) adalah :
a. Setiap bulan
b. Setiap 3 bulan (jawaban)
c. Setiap 6 bulan
d. Setiap tahun
25. Yang termasuk Rekapitulasi laporan (RL) yang harus dikirimkan oleh Rumah
Sakit ke Kemenkes adalah :
a. Data Dasar Rumah Sakit (RL.1) (jawaban)
b. Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap RS (RL.2b)
c. Data Ketenagaan Rumah Sakit (RL.4)
d. Data Kegiatan Rumah Sakit (RL.5)
28. Yang bukan termasuk kegiatan rekam medis, dibawah ini adalah :
a. Coding
b. Processing (jawaban)
c. Indexing
d. Filling
30. Seorang perempuan, umur 54 tahun, dengan riwayat hipertensi 10 tahun dan
DM 4 tahun, demam, sesak, batuk berdahak 10 hari, kesadaran menurun 4 hari
yl, diberi infus dan insulin 3 hari di rumah sakit sebelum meninggal Yang
menjadi Underlying Cause of Death (penyebab dasar kematian) adalah:
a. Diabetes mellitus dengan koma (jawaban)
b. Hipertensi
c. Demam
d. DM
SOAL ESSAY.
Jawaban :
1. Analisis dari pendokumentasian rekam medis yang telah digunakan (setelah pasien
pulang) baik untuk rawat jalan /UGD maupun rawat inap terdapat dua jenis analisis,
yaitu Analisis Kuantitatif dan Analisis Kualitatif.
a. Analisis Kuantitatif adalah telaah/ review bagian tertentu dari isi rekam medis
dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan pencatatan
rekam medis. Dapat disebut juga sebagai analisis ketidaklengkapan baik dari segi
formulir yang harus ada maupun dari segi kelengkapan pengisian semua item
pertanyaan yang ada pada formulir sesuai dengan pelayanan yang diberikan pada
pasien.
b. Analisis Kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis yang berkaitan
tentang kekonsistenan dan isinya merupakan bukti rekam medis tersebut akurat dan
lengkap.
Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah
hari dalam satu periode)) X 100%
Rumus :
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
5. NDR (Net Death Rate)
Menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
rumah sakit.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) )
X 1000 ‰
Rumus :
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)) X 1000 ‰
4. Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
menteri kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan
rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara
berkesinambungan (Permenkes No.12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit).