Laporan Dapil 18 Januari 2018
Laporan Dapil 18 Januari 2018
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenanNYA laporan Pelaksanaan
Rapat Kerja Penataan Dapil dan Alokasi Kursi DPRD Kabupaten Mojokerto Pemilihan
Umum Tahun 2019, dapat berjalan dengan lancar sehingga kami bisa menyajikan laporan
ini. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai
bagaimana cara menentukan Daerah pemilihan dalam kabupaten/Kota sebagaimana
bentuk pertanggungjawaban kepada Ketua KPU Kabupaten Mojokerto bahwa pelaksanaan
Kegiatan Penataan Dapil dan Simulasi Dapil telah dilaksanakan dengan baik.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur dalam
pelaksanaan Bimtek Penataan Dapil dan Simulasi Dapil dan menjadi bahan perbaikan
untuk masa yang akan datang.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
1. Gambaran Umum ......................................................................................................3
2. Dasar Hukum................................................................................................................4
B. Tujuan ....................................................................................................................................4
C. Hasil Yang Diharapkan .................................................................................................,,6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Strategi Pencapaian Keluaran......................................................................................6
1. Metode Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................6
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ...........................................................................6
3. Pelaksanaan Simulasi ...............................................................................................6
4. Penyusunan Laporan Kegiatan ............................................................................6
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan..............................................................6
C. Peserta Kegiatan.................................................................................................................6
D. Biaya Anggaran...................................................................................................................7
E. Pelaksanaan Kegiatan .....................................................................................................7
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil Yang Dicapai.............................................................................................................8
B. Kendala Yang Dihadapi ..................................................................................................8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................................9
B. Saran ......................................................................................................................................9
C. Lampiran .............................................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum
Kabupaten Mojokerto memiliki luas wilayah 717.83 km 2 yang terdiri dari 18
Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan jumlah penduduk per tahun 2017
sebesar 1.120.259 jiwa.
Daerah pemilihan meliputi :
Dapil I : 1. Kec. Mojoanyar
2. Kec. Bangsal
3. Kec. Dlanggu
4. Kec. Kutorejo
Jumlah kursi : 10 kursi
Dapil II : 1. Kec. Mojosari
2. Kec. Pungging
3. Kec. Ngoro
Jumlah kursi : 10 kursi
Dapil III : 1. Kec. Trawas
2. Kec. Pacet
3. Kec. Gondang
4. Kec. Jatirejo
Jumlah kursi : 8 kursi
Dapil IV : 1. Kec. Sooko
2. Kec. Puri
3. Kec. Trowulan
Jumlah kursi : 10 kursi
Dapil V : 1. Kec. Gedeg
2. Kec. Kemlagi
3. Kec. Jetis
4. Kec. Dawar Blandong
Jumlah kursi : 12 kursi
Berdasarkan keputusan KPU RI nomor 107/Kpts/2013 tanggal 9 Maret 2013
tentang penetapan Daerah Pemilihan.
3
Berkaitan dengan gambaran umum diatas, dimungkinkan akan adanya
penambahan Daerah Pemilihan (Dapil) yang selanjutnya akan kita bahas dan
dicermati melalui rapat/pertemuan dengan berbagai elemen diantaranya KPU,
Partai Politik,dan Pemerintah Daerah serta tokoh masyarakat
2. Dasar Hukum
Landasan normatif dalam penyusunan usulan penataan daerah pemilihan
anggota
DPRD kabupaten/Kota di pemilu 2019 secara hirarkis terdiri dari:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan
Umum.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, dan DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5316).
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang nomor 12 Tahun
2008 Tentang Perubahan Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844).
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 Tentang
Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negera RI Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844).
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
196/PMK.02/2015.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2017.
Peraturan KPU Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, sebagaiamana diubah terakhir dengan Peraturan KPU
Nomor 01 Tahun 2010.
4
Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan KPU
Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
Keputusan KPU RI Nomor 1/Kpts/KPU/Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan
Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota
Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran 2017.
PKPU NO 5 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan
Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan.
Peraturan KPU nomor 7 tahun 2017
Peraturan KPU nomor 16 tahun 2017
SK KPU nomor 4/PL.01.3-kpt/03/KPU/I/2018
SK KPU nomor 18/PP.02-kpt/03/KPU/I/2018
B. TUJUAN
Tujuan Diselenggarakanya Bimtek penataan Dapil adalah untuk merumuskan,
merancang penataan Dapil dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto
untuk Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019. Untuk itu dibutuhkan persiapan yang
matang serta dengan sebaik mungkin baik dalam hal anggaran maupun secara
teknis lainya, sehingga setiap kegiatan bisa berjalan dengan baik.
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
6
D. BIAYA YANG DIKELUARKAN
Perkiraan total biaya untuk kegiatan Bimtek Penataan Dapil dan Simulasi
Dapil Kabupaten Mojokerto dibebankan pada DIPA APBN KPU Kabupaten Mojokerto
tahun 2017.
E PELKSANAAN KEGIATAN
• Hari Kamis 18 Januari 2018
1. Pukul 08.00 - 09.00 Registrasi
Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Penataan Dapil Dilaksanakan Di Mojonian
Bistro dimulai dengan Registrasi Oleh peserta
2. Pukul 09.00 - 10.00 Pembukaan
Pembukaan oleh panitia dengan menyanyinkan lagu Indonesia Raya oleh
petugas dirijen, kemudian dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia oleh
Bapak Dwi Heru Kendoyo selaku penanggung jawab kegiatan yang
kemudian dilanjutkan Sambutan Oleh Ketua KPU Kabupaten Mojokerto
Bapak Ayuhanafiq, SIP dan Doa oleh bapak Drs. Wayiadi kemudian pukul
10.00 s/d 10.30 dilanjutkan dengan Coffe Break.
3. Pukul 10.00 - 10.30
Kemudian dilanjut dengan Coffe Break
4. Pukul 10.30 - 12.00 Materi
Materi I : DAK 2 sebagai Sumber Data Penataan Dapil disampaikan oleh Ibu
Afidatusholikha, S.Ag.,MP.D.I
Materi II : Usulan dan proyeksi Penataan Dapil di Pemilu 2019
disampaikan oleh Bapak Achmad Arif
5. Pukul 12.00-13.00 ISOMA
6. Pukul 13.00 – 14.00 Materi
Simulasi Penataan Dapil Pemilu 2019 disampaikan oleh bapak
Ayuhanafiq/Achmad Arif
7. Pukul 14.00 – 16.00 Materi
Penentuan Alternatif Dapil Pemilu 2019 disampaikan oleh Bapak Achmad
Arif
8. Pukul 16.00 – selesai Penutupan
7
BAB III
HASIL KEGIATAN
e) Prinsip berada dalam satu wilayah yang sama yaitu penyusunan dapil
anggota
DPRD kab/kota yang terbentuk dari satu, beberapa dan/atau bagian
kecamatan harus tercakup seluruhnya dalam suatu dapil anggota DPRD
provinsi.
8
g) Prinsip kesinambungan yaitu penyusunan dapil memperhatikan penetapan
dapil pada pemilu terakhir kecuali terjadi perubahan jumlah penduduk yang
mengakibatkan alokasi kursi dalam 1 (satu) dapil melebihi batas maksimal
dan/atau kurang dari batas minimal, adanya pemekaran wilayah dan dapil
yang disusun bertentangan dengan prinsip-prinsip penyusunan dapil
9
disampaikan kepada stake holder dan pemangku kepentingan lainnya untuk
dilakukan pencermatan sebelum di bawa ke forum uji publik. Pelaksanaan
dari rapat kerja internal ini adalah pada tanggal 18 januari 2018 bertempat
di Resto Mojonian Bistro Mojokerto dengan peserta sebanyak 20 orang.
e) Uji publik
Uji publik adalah sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU kabupaten
mojokerto kepada pemangku kepentingan untuk dapat mengetahui,
mengukur, dan menilai penataan daerah pemilihan dan alokasi kursi DPRD
kabupaten mojokerto.
10
landasan rasional-normatif yang bisa dijadikan dasar dalam melakukan
perubahan daerah pemilihan di kabupaten mojokerto.
(a) Menetapkan jumlah penduduk dan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten
mojokerto berdasarkan keputusan KPU
Di lampiran peraturan KPU No. 7 tahun 2017 tentang Tahapan, jadwal &
tahapan disebutkan bahwa jadwal penetapan jumlah kursi DPRD
kabupaten /kota berdasarkan DAK2 adalah pada tanggal 5 januari 2017
sampai dengan 11 januari 2017. Dan pada tanggal 5 januari 2018, KPU RI
secara resmi menetapkan jumlah penduduk dan jumlah kursi DPRD
kabupaten/kota se indonesia melalui surat keputusan nomor 4/PL.01.3-
Kpt/03/KPU/I/2018 tentang jumlah penduduk kabupat en/kota dan
jumlah kursi DPRD kabupaten/kota dalam pemilihan umum tahun 2019
dan untuk kabupaten mojokerto secara jelas disebutkan di lampiran XV
no. 16 dengan rincian sebagai berikut :
11
NO KABUPATEN/KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) JUMLAH KURSI
16 MOJOKERTO 1.104.099 50
16.1 JATIREJO 43.090
16.2 GONDANG 42.635
16.3 PACET 57.936
16.4 TRAWAS 30.225
16.5 NGORO 80.713
16.6 PUNGGING 76.542
16.7 KUTOREJO 64.361
16.8 MOJOSARI 77.846
16.9 DLANGGU 55.599
16.10 BANGSAL 50.910
16.11 PURI 73.709
16.12 TROWULAN 73.784
16.13 SOOKO 72.255
16.14 GEDEG 57.948
16.15 KEMLAGI 58.428
16.16 JETIS 84.814
16.17 DAWARBLANDONG 51.764
16.18 MOJOANYAR 51.540
22.081,98 = 1.104.099
50
12
Alokasi kursi tiap kecamatan adalah penentuan jumlah kursi pada setiap
daerah kecamatan, ini dilakukan untuk mengetahui potensi sebuah
kecamatan terhadap jumlah alokasi kursi yang dimilikinya sebelum
kemudian dilakukan penggabungan dengan kecamatan lain yang bisa
membentuk kesatuan menjadi sebuah daerah pemilihan.
Berikut ini adalah jumlah penduduk per kecamatan dan jumlah alokasi kursi
per
kecamatan di kabupaten mojokerto.
N KECAMATAN JML PENDUDUK ALOKASI KURSI KETERANGAN
O
1 JATIREJO 43.090 1,95
2 GONDANG 42.635 1,93
3 PACET 57.936 2,62
4 TRAWAS 30.225 1,36
5 NGORO 80.713 3,65
6 PUNGGING 76.542 3,46
7 KUTOREJO 64.361 2,91
8 MOJOSARI 77.846 3,52
9 DLANGGU 55.599 2,51
10 BANGSAL 50.910 2,30
11 PURI 73.709 3,33
12 TROWULAN 73.784 3,34
13 SOOKO 72.255 3,27
14 GEDEG 57.948 2,62
15 KEMLAGI 58.428 2,64
16 JETIS 84.814 3,84
17 DAWARBLANDONG 51.764 2,34
18 MOJOANYAR 51.540 2,33
Dari uraian diatas dengan merujuk pada peraturan KPU nomor 16 tahun
2017 disebutkan bahwa alokasi kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD
kab/kota adalah paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua
belas) kursi, jadi bisa disimpulkan bahwa dari 18 kecamatan yang ada di
kabupaten mojokerto hanya 7 (tujuh) kecamatan yang bisa berdiri sendiri
13
menjadi daerah pemilihan karena memperoleh angka diatas 3 (tiga)
sedangkan 11 (sebelas) kecamatan harus di gabung dengan kecamatan lain
untuk bisa menjadi daerah pemilihan, sedangkan untuk memenuhi prinsip-
prinsip penyusunan daerah pemilihan maka kecamatan-kecamatan tersebut
harus digabungkan menjadi satu kesatuan daerah pemilihan.
14
JUMLAH 235.101
3 TRAWAS 30.225
PACET 57.936
III
GONDANG 42.635 7 19,312 1 1
JATIREJO 43.090
JUMLAH 173.886
4 TROWULAN 73.784
SOOKO IV 72.255
9 12,010 3 1
PURI 73.709
JUMLAH 219.748
5 DAWARBLANDONG 51.764
KEMLAGI 58.428
V
GEDEG 57.948 11 10,052 4
JETIS 84.814
JUMLAH 252.954
47 3
15
Dari hasil simulasi penataan daerah pemilihan diatas dengan skenario 5
(lima) dapil, berdasarkan 7(tujuh) prinsip yang harus dipenuhi maka dapat
disampaikan analisa sebagai berikut :
1. Prinsip kesetaraan nilai suara, yakni prinsip yang mengupayakan harga/nilai
kursi yang setara antara dapil yang satu dengan dapil yang lain. Untuk
mengetahui kesetaraan nilai masing-masing dapil bisa di lihat di point f
(tabel penyusunan dapil). Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa kabupaten
mojokertodengan jumlah penduduk sebanyak 1.104.099 dan angka Bppd
sebesar 22.082, nilai satu kursi di dapil dengan harga kursi tertinggi yakni
dapil 5 adalah 22.995 sedangkan di dapil dengan harga kursi terendah yakni
dapil 3 sebesar 21.735, disparitasnya tidak terlalu tinggi selisih jarak
perimbangan alokasi kursi di masing-masing dapil juga tidak terlalu jauh
kecuali dapil 3 (tiga) sehingga konsep 5 dapil masuk mematuhi prinsip ini.
2. Prinsip ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, artinya prinsip yang
mengutamakan jumlah kursi besar dalam pembentukan dapil
(mengutamakan 6 s/d 12 kursi). Untuk mengetahui hal tersebut dapat
dilihat sebagaimana tabel diatas, dengan model 5 (lima) dapil, jumlah alokasi
kursi secara berurutan di masing-masing dapil adalah 10, 11, 8, 10, 11
sehingga mencerminkan ketaatan pada sistem ini.
16
hanya selisih 1 (satu) angka. Sehingga bisa disimpulkan sesuai dengan
prinsip proporsionalitas.
17
Penataan daerah pemilihan DPRD kabupaten mojokerto pada pemilu tahun
2019 berdasarkan pertemuan antara KPU kabupaten mojokerto dengan para
stake holder yang terdiri dari partai politik, panwaslih, unsur pemerintah
daerah dan stake holder lainnya pada forum rapat koordinasi dan
konsolidasi pada tanggal 30 november 2017 di hotel sun palace mojokerto di
usulkan berubah menjadi 7 (tujuh) atau 8 (delapan) dapil.
Argumentasi yang dibangun adalah format dapil di 2014 terlalu luas secara
geografis di masing-masing dapil sehingga partai politik sebagi institusi yang
mengagregasi kepentingan masyarakat acap kali mengalami kesulitan dalam
membangun kedekatan dengan konstituen, selain itu juga menimbulkan
politik biaya tinggi karena luasnya medan yang harus digarap.
a.) Menetapkan jumlah penduduk dan jumlah kursi anggota DPRD kabupaten
mojokerto berdasarkan keputusan KPU
Di lampiran peraturan KPU No. 7 tahun 2017 tentang Tahapan, jadwal &
tahapan disebutkan bahwa jadwal penetapan jumlah kursi DPRD
kabupaten /kota berdasarkan DAK2 adalah pada tanggal 5 januari 2017
sampai dengan 11 januari 2017. Dan pada tanggal 5 januari 2018, KPU RI
secara resmi menetapkan jumlah penduduk dan jumlah kursi DPRD
kabupaten/kota se indonesia melalui surat keputusan nomor 4/PL.01.3-
Kpt/03/KPU/I/2018 tentang jumlah penduduk kabupat en/kota dan jumlah
kursi DPRD kabupaten/kota dalam pemilihan umum tahun 2019 dan untuk
18
kabupaten mojokerto secara jelas disebutkan di lampiran XV no. 16 dengan
rincian sebagai berikut :
22.081,98 = 1.104.099
50
19
Dengan menggunakan rumus di atas dapat disebutkan bahwa bilangan pembagi
penduduk untuk kabupaten mojokerto adalah 22.081,98.
Berikut ini adalah jumlah penduduk per kecamatan dan jumlah alokasi kursi
per
kecamatan di kabupaten mojokerto.
20
18 MOJOANYAR 51.540 2,33
Dari uraian diatas dengan merujuk pada peraturan KPU nomor 16 tahun
2017 disebutkan bahwa alokasi kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD
kab/kota adalah paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua
belas) kursi, jadi bisa disimpulkan bahwa dari 18 kecamatan yang ada di
kabupaten mojokerto hanya 7 (tujuh) kecamatan yang bisa berdiri sendiri
menjadi daerah pemilihan karena memperoleh angka diatas 3 (tiga)
sedangkan 11 (sebelas) kecamatan harus di gabung dengan kecamatan lain
untuk bisa menjadi daerah pemilihan, sedangkan untuk memenuhi prinsip-
prinsip penyusunan daerah pemilihan maka kecamatan-kecamatan tersebut
harus digabungkan menjadi satu kesatuan daerah pemilihan.
21
N KECAMATAN DAPIL JUMLAH ALOKASI KURSI JUMLAH PERINGKAT ALOKASI
O PENDUDUK JML SISA SISA SISA
PENDUDUK/Bppd PENDUDUK PENDUDUK KURSI
22
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TRAWAS 30.225
NGORO I 80.713
8 10,824 5
PUNGGING 76.542
JUMLAH 187.480
2 MOJOSARI 77.846
KUTOREJO II 64.361
8 34,449 1 1
DLANGGU 55.599
JUMLAH 197.806
3 PACET 57.936
GONDANG III 42.635
6 11,169 4 1
JATIREJO 43.090
JUMLAH 143.661
4 TROWULAN 73.784
IV
SOOKO 72.255 6 13,547 3 1
JUMLAH 146.039
5 BANGSAL 50.910
MOJOANYAR V 51.540
7 29,325 2 1
PURI 73.709
JUMLAH 176.159
6 DAWARBLANDONG 51.764
VI
JETIS 84.814 6 4,086 7
JUMLAH 136.578
7 KEMLAGI 58.428
VII
GEDEG 57.948 5 5,966 6
JUMLAH 116.376
23
JUMLAH 176.159
6 DAWARBLANDONG 51.764
VI
JETIS 84.814 6 6
JUMLAH 136.578
7 KEMLAGI 58.428
VII
GEDEG 57.948 5 5
JUMLAH 116.376
46 4 50
g. Peta dapil
24
perimbangan alokasi kursi di masing-masing dapil cukup merata kecuali
dapil 7 (tujuh) sehingga konsep 7 dapil masih fifty-fifty terhadap prinsip ini.
2. Prinsip ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, artinya prinsip yang
mengutamakan jumlah kursi besar dalam pembentukan dapil
(mengutamakan 6 s/d 12 kursi). Untuk mengetahui hal tersebut dapat
dilihat sebagaimana tabel diatas, dengan model 7 (tujuh) dapil, jumlah
alokasi kursi secara berurutan di masing-masing dapil adalah 8, 9, 7, 7, 8, 6,
dan 5, dapil 7 (tujuh) kurang merepresentasikan prinsip ini.
25
daerah kecamatan, penggabungan kecamatan yang tergabung menjadi dapil
3 (tiga) memiliki kesamaan sebagi daerah yang berlatar belakang daerah
pegunungan ataupun penggabungan kecamatan yang berada di dapil 6 (jetis-
dawarblandong), memiliki kesamaan sebagai daerah pinggiran yang mulai
tersentuh industrialisasi dinilai cukup tepat sehingga dianggap sesuai
dengan prinsip ini.
26
i. Penghitungan alokasi kursi tahap II (format 8 dapil)
N KECAMATAN DAPIL JUMLAH ALOKASI KURSI JML SISA PERINGKAT ALOKASI
O PENDUDUK JML PENDUDUK SISA KURSI
PENDUDUK/Bp PENDUDUK
pd
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TRAWAS 30.225
NGORO I 80.713
8 10,824 5
PUNGGING 76.542
JUMLAH 187.480
2 MOJOSARI 77.846
II
KUTOREJO 64.361 6 9,715 6
JUMLAH 142.207
3 PACET 57.936
GONDANG III 42.635
6 11,169 4 1
JATIREJO 43.090
JUMLAH 143.661
4 TROWULAN 73.784
IV
SOOKO 72.255 6 13,547 3 1
JUMLAH 146.039
5 BANGSAL 50.910
V
DLANGGU 55.599 4 18,181 1 1
JUMLAH 106.509
6 MOJOANYAR 51.540
VI
PURI 73.709 5 14,839 2 1
JUMLAH 125.249
7 DAWARBLANDONG 51.764
VII
JETIS 84.814 6 4,086 8
JUMLAH 136.578
8 KEMLAGI 58.428
VIII
GEDEG 57.948 5 5,966 7
JUMLAH 116.376
JUMLAH TOTAL 1.104.099 46 4
27
4 TROWULAN 73.784
IV
SOOKO 72.255 6 1 7
JUMLAH 146.039
5 BANGSAL 50.910
V
DLANGGU 55.599 4 1 5
JUMLAH 106.509
6 MOJOANYAR 51.540
VI
PURI 73.709 5 1 6
JUMLAH 125.249
7 DAWARBLANDONG 51.764
VII
JETIS 84.814 6 6
JUMLAH 136.578
8 KEMLAGI 58.428
VIII
GEDEG 57.948 5 5
JUMLAH 116.376
JUMLAH TOTAL 1.104.099 46 4 50
k. Peta dapil
28
(tabel penyusunan dapil). Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa kabupaten
mojokerto dengan jumlah penduduk sebanyak 1.104.099 dan angka Bppd
sebesar 22.082, nilai satu kursi di dapil dengan harga kursi tertinggi adalah
dapil 2 yakni 23.701 sedangkan di dapil dengan harga kursi terendah adalah
dapil 3 sebesar 20.523, disparitasnya di angka 3.178, selisih jarak
perimbangan alokasi kursi di masing-masing dapil juga cukup merata
sehingga konsep 8 dapil tidak sepenuhnya mematuhi prinsip ini.
2. Prinsip ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, artinya prinsip yang
mengutamakan jumlah kursi besar dalam pembentukan dapil
(mengutamakan 6 s/d 12 kursi). Untuk mengetahui hal tersebut dapat
dilihat sebagaimana tabel diatas, dengan model 8 (delapan) dapil, jumlah
alokasi kursi secara berurutan di masing-masing dapil adalah 8, 6, 7, 7, 5, 6,
6, dan 5 sehingga kurang mencerminkan ketaatan pada sistem ini.
29
6. Prinsip kohesivitas, yakni prinsip yang memperhatikan aspek sejarah,
kondisi sosial budaya, adat istiadat dan kelompok minoritas. Format 5 (lima)
dapil secara sosio-kultur cenderung memiliki kesamaan antara daerah
kecamatan, penggabungan kecamatan yang tergabung menjadi dapil 3 (tiga)
memiliki kesamaan sebagi daerah yang berlatar belakang daerah
pegunungan ataupun penggabungan kecamatan yang berada di dapil 8
(delapan), memiliki kesamaan sebagai daerah pinggiran yang berbatasan
langsung dengan wilayah kabupeten lain (jombang-lamongan) sehingga
dianggap sesuai dengan prinsip ini.
30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Uraian Permasalahan diatas bahwa urusan dapil dan
pengalokasian kursi merupakan masalah sangat kompleks, bukan sekedar
pembagian diatas kertas dan hitung hitungan matematika, apalagi hanya
berdasarkan kepentingan yang menguntungkan pihak pihak tertentu.Penentuan
dan pengalokasian kursi dapil harus disusun dengan perencanaan yang matang
disusun oleh orang orang yang tepat, dibutuhkan waktu yang cukup dan
berpedoman pada prinsip-prinsip pembentukan dapil yang ideal.
B. SARAN
1. Dalam penentuan dapil harus mengutamakan 7 prinisip sesuai PKPU NO 5
Tahun 2013.
2. Penataan Dapil harus disusun dengan perencanaan yang matang dan
disusun oleh orang yang tepat dalam kurun waktu yang cukup.
C. LAMPIRAN
1. Daftar Hadir
2. Foto / Dokumentasi Kegiatan
3. Materi Kegiatan
31
32
33