DOSEN PEMBIMBING :
DWI AFRIMETTY TIMOERA S.H, M.H
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ANINDYA K N P3.73.24.1.17.001
ZIYAN JANNATI P3.73.24.1.17.030
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang Kewajiban dan Hak Negara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada Kedaulatan
Rakyat dan Musyawarah Mufakat.
Makalah ini telah penyusuk susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepadda semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah tenytang Kewajiban dan Hak Negara
dalam Demokrasi yang Bersumbuu pada Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah Mufakat dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan adanya aturan.
Aturang yang digunakan dan diberikan kepada seorang manusia berupa suatu hak dan
kewajiban. Menurut KBBI, hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya). Sedangkan, kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilaksanakan. (Yasin, 2006)
Adapun pengertian mengenai Negara. Menurut KBBI, Negara adalah kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.
Kelompok social yang dimaksud ialah warga Negara, yakni sekelompok orang yang
tinggal di suatu daerah dengan memiliki kesamaan tujuan dan cita-cita nasional dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Menurut UUD 1945 dalam pasal 26, warga Negara adalah
antara lain :
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsalain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. (Yasin,
2006)
1
memiliki arti sebagai keistimewaan yang di dapat oleh warga negara dari negaranya
tersebut.
adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang harus dilakukan
oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat.(Yasin, 2006)
Di Indonesia, dalam mengasirasikan setiap hak dan kewajiban yang telah mereka
lakukan di lalui dengan proses demokrasi. demokrasi berasal dari kata demos dan kratos.
demos memiliki makna dari rakyat. sedangkan, kratos adalah pemerintahan. demokrasi
berarti pola pemerintahan yang berasal dari rakyat. dari arti inilah, seorang warga negara
yang tinggal di indonesia khususnya, memiliki kesinambungan antara hak dan kewajiban
yang mereka lakukan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat yang berdasarkan dari
rakyat untuk rakyat oleh rakyat. dengan demikian, hak dan kewajiban seorang warga
negara harus selaras atau harmoni dengan sistem pemerintahan kita di indonesia yakni,
demokrasi.(Jailani, 2015)
Berdasarkan penjelasan di atas, keselarasan dari hak dan kewajiban warga Negara
dalam demokrasi terus berkembang di dalam negeri ini. Oleh karena itu, penyusun ingin
membahas mengenai dinamika (perubahan) atas berjalannya demokrasi di Indonesia
dengan keselarasan hak dan kewajiban seorang warga Negara dan pembahasan urgensi
serta esensi dari harmoni hak dan kewajiban warga Negara dengan demokrasi.
2
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan amkalah ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai dinamika
dan tantangan yang terjadi dalam perlakuan harmoni hak dan kewajiban warga Negara di
Indonesia serta memberikan esensi dan urgensi dalam perlakuan hak dan kewajiban di
Negara Indonesia. Selain itu, makalah ini menjadi bentuk penyelesaian tugas pada mata
kuliah kewarganegaraan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa hak warga negara merupakan suatu kewenangan
yang dimiliki oleh warga negara untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. hal ini lebih memiliki arti sebagai keistimewaan yang
di dapat oleh warga negara dari negaranya tersebut.
adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang harus
dilakukan oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.(Yasin, 2006)
contoh dari hak seorang warga Negara antara lain :
1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk ketik
6. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
8. Hak mendapat pengajaran
9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga. (Yasin, 2006)
4
Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesuai dengan arti
demokrasi di Indonesia yakni, dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat. Setiap hak dan
kewajiban sebagai warga Negara Indonesia berusaha untuk mendapatkan keselarasan
antara kewajiban dah hak seorang warga Negara dalam berurusan dengan Negara
mereka. Yang dimana, hasil dari setiap perlakuan hak dan kewajiban warga Negara
dapat memberikan dampak yang baik dan buruk bagi rakyat Negara Indonesia.
2.2 Dinamika dan tantangan Harmoni kewajiban dan hak Negara dan Warga
Negara
2.2.1 Pengertian dinamika kewajiban dan hak warga Negara
Dinamika memiliki arti sebagaai suatu perubahan (selalu bergerak)
berkemang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaann. Di dalam bernegara,
dinamika memiliki gerak perubahan sebagaimana bentuk dari adanya interaksi
antara masyarakat dengan masyarakat. Dari hal ini, dinamika dalam bernegara
merupakan suatu bentuk perubahan yang terjadi karena adanya interaksi antar
masyarakat yang bersifat dinamis (selalu bergerak). Hal ini sangat
mendeskripsikan dari berjalannya hak dan kewajiban dari warga Negara. (Riska
N. 29-08-18)
2.2.2 Dinamika dan tantangan yang terjadi pada hak dan kewajiban warga
Negara
Hak dan kewajiban wrga Negara Indonesia diatur dalam UUD 1945. Yang
dimana, peraturan ini bersifat dinamis atau sudah beberapa kali berubah-ubah
sesuai dengan kehidupan bernegara di indonesia.
1. Aturan dasar mengenai pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan
dan teknologi
Hak dan kewajiban waarga negara yang selalu diperhatikan ialah
pendidikan. dalam pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah beberapa
kali mengalami gerak dinamis. hak warga negara dalam bidang pendidikan
diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945, yakni "tiap-tiap warga negara
berhak mendapatkan pengajaran". namun, dengan adanya bentuk aktivitas dan
interaksi masyarakat serta adanya demokrasi terjadilah perubahan UUD NRI
5
1945. isi pasal mengenai bidaang pendiidkan sesuai dengan pasal yang tertera
pada pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945 adalah "setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan".
perubahan yang terjadi terletak pada penggantian kata dari tiaap-tiap menjadi
setiap dan kata pengajarann menjadi pendidikan. yang dimana 2 kata ini
memiliki peahaman yang sangat lusa dengan pergantiannya seperti, kata
pengajaran memiliki arti sempit deibandingkan dengan arti dari pendidikan.
pendidikan adalah suatu proses dalam menanamkan nilai-nilai baik dalam
bentuk ilmu pengetahuan dan perilaku sosial dalam linggkungan keluarga,
sekolah, dan masyrakat. dengan demikian, adanya perubahan tersebut
menyebabkan hak seorang warga negara dalam menjalankan pendidikan
sangatlah dianggap penting di indonesia.
6
indonesia di tengah pradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakan
dalam memelihara dan mengembangkan nilai0nilai budayanya". dari perubahan
pasal ini terkandung makna yang lebih tinggi dalam menjalankan hak warga
negara untuk mempertahankan kebudayaan nasional. contohnya pada generasi
mellenial seperti ini yang terbawa arus globalisasi seorang warga negara harus
mampu menjaga kebudayaan nasional mereka seperti tetap mengikuti
perkembangan yang terjadi di negaranya, melakukan hal-hal kecil yang
nasionalis seperti mengikuti upacar bendera di sekolah maupun mempelajari
keragaman budaya seperti bahasa daerah dan makanan tradisional yang
menjadi identitas negara maupun daerah mereka masing-masing. (Nurwardani
et al., 2016)
7
penambahan ayat mengenai kewajiban negara dalam memberikan
kesejahteraan nasional bagi warga negaranya. pada pasal 34 ayat 4 ini jga
lebih membahas upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara
kesejahteraan (welfare state), sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaannya.
selain itu pembahasan yang lebih ditekankan juga mengarah kepada :
a. mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
b. memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
c. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak
d. menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Dari penjabaran inilah negara harus dapat memberikan kewajiban
mereka dalam memperbaikii kualitas perekonomian nasional dan
kesejahteraan masyarakat yang menjadi hak warga negara untuk
mendapatkan jaminan dari keistimewaan tersebut. (Nurwardani et al.,
2016)
8
4. Aturan dasar ihwal hak dan kewajiban asasi manusia
Dalam penghormatan maupun perlakuan Hak Asasi Manusia
pasca amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang cukup
signifikan. sebelumnya, Hak Asasi Manusia diatur dalam UUD NRI
1945 pada pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 34. namun, setelah
amandemen bab Hak Asasi Manusia diatur dalam bab tersendiri guan
lebih memperinci dalam memberikan hak dan kewajiban warga negara
dalam mendapatkan hak mereka sesuai dengan hak asasi manusia.
berdasarkan perubahan inilah, indonesia dapat menunjukan dirinya
sebagai anggota perserikatan bangsa-bangsa yang bersungguh-sungguh
dalam melakukan penghormatan terhadap hak asasi
manusia.(Nurwardani et al., 2016)
2.3 Esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara
2.3.1 Agama
Karena kepercayaan bangsa yang beragama sejak zaman dahulu, maka
bangsa ini mudah menerima penyebaran agama-agama besar. UUD merupakan
dokumen hukum yang mewujudkan cita-cita bersama setiap rakyat Indonesia.
Ketentuan di atur dalam UUD 1945. Pancasila sebagai dasar Negara memiliki
sila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menjadi dasar dari :
a. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Persatuan Indonesia
c. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
d. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. (Nurwardani et al.,
2016)
Dari uraian di atas, paham ketuhanan yang maha esa menjadi pandangan dasar
dan bersifat primer secara substansial menjiwai keseluruhan wawasan
kenegaraan bangsa Indonesia. Ketuhanan yang maha esa harus diwujudkan
dalam kerangka kehidupan bernegara yang tersusun dalam UUD 1945.
9
Adanya jaminan kemerdekaan memeluk agama diatur dalam pasal 29 ayat 2
dan juga pasal 28E ayat 1 UUD 1945. Pasal 29 ayat 2 mengatur mengenai
kebebasan beragama dan beribadah yang dipertegas oleh pasal 28E ayat 1 yang
mengatur hal yang sama. (Nurwardani et al., 2016)
10
berkedaulatan rakyat, bermoral pancasila, dan menunjukkan pemihakkan pada
ekonomi rakyat. Jadi, semua proses pada system ini melibatkan rakyat banyak.
(Nurwardani et al., 2016)
2.3.4 Pertahanan dan keamanan
Berdasarkan pasal 30 ayat 2 bahwa usaha pertahanan dan keamanan
Negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh TNI dan Polri sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
Adanya pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri diharapkan
bias meningkatkan profesionalisme dalam bidang pertahanan dan keamanan
Negara. (Nurwardani et al., 2016)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. hak dan kewajiban warga Negara diatur dalam UUD 1945
2. dinamika yang terjadi pada beberapa peraturan yang mengenai hak dan kewajiban
dan warga Negara adalah antara lain:
a. pendidikan dan Ilme Pengetahuan dan Teknologi
b. perekonomian nasional dan kesejahteraan nasional
c. pertahanan dan keamanan Negara
d. Hak Asasi Manusia (HAM)
3. Tiap pembaharuan memiliki perluasan dari perkembangan makna, yang dimana
lebih menyeluruh dalam memberikan hak dan kewajiban bagi warga Negara
4. Adapun esensi dan urgensi dalam harmoni hak dan kewajiban warga Negara adalah
antara lain :
a. Pembahasan dalam penguatan agama, yang dimana di Indonesia perlu adanya
toleransi untuk mencapai nilai pada sila pertama yakni, ketuhanan yang maha
esa.
b. Perlunya pengembangan dan berlangsungnya hak dan kewajiban warga Negara
dalam pendidikan dan kebudayaan.
c. Perlunya penguatan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat
dalam memberikan hak warga Negara untuk sejahtera.
d. perlunya penanaman keharmonisan antara warga negara dengan pemerintah
dalam melindungi atau melakuakn pertahanan dan keamanan nasional.
3.2 Saran
1. Diperlukannya pendekatan yang lebih kepada masyarakat agar mereka dapat
menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan perundang-undangan yang sudah
berlaku
2. Diperlukannya pemberian tempat dan keamanan serta kenyamanan dari pemerintah
kepada warga negaranya dalam menjalankan masing-masing hak dan
kewajibannya.
12
Daftar Pustaka
Elly Noviati, C. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 345.
Jailani. (2015). Kata Kunci : Sistem Demokrasi, Sudut Hukum, Ketatanegaraan., VIII, 134–
147.
Nurwardani, P., Saksama, H. Y., Winataputra, U. S., Budimansyah, D., Sapriya, Winarno, …
Festanto, A. (2016). Bagaimana Nilai Dan Norma Konstitusional Uud Nri 1945 Dan
Konstitusionalitas Ketentuan Perundang-Undangan Di Bawah Uud? PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN untuk Perguruan Tinggi.
Yasin, J. (2006). Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam Hukum
Positif Indonesia, 1–18. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/25229-ID-hak-azasi-manusia-dan-hak-serta-
kewajiban-warga-negara-dalam-hukum-positif-indon.pdf
13