Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG


BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK
MUFAKAT

DOSEN PEMBIMBING :
DWI AFRIMETTY TIMOERA S.H, M.H

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ANINDYA K N P3.73.24.1.17.001
ZIYAN JANNATI P3.73.24.1.17.030

JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang Kewajiban dan Hak Negara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada Kedaulatan
Rakyat dan Musyawarah Mufakat.

Makalah ini telah penyusuk susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepadda semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah tenytang Kewajiban dan Hak Negara
dalam Demokrasi yang Bersumbuu pada Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah Mufakat dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 28 Agustus 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan makalah ............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hak dan kewajiban warga Negara ................................................................................ 4


2.2 Dinamika dan tantangan harmoni kewajiban dan hak Negara ...................................... 5
2.2.1 pengertian dinamika kewajiban dan hak warga Negara ....................................... 5
2.2.2 dinamika dan tantangan yang terjadi pada hak dankewajiban warga negara .... 5
2.3 Esensi dan urgensi harmoni kwajiban dan hak negara dan warga negara ................... 9
2.3.1 Agama ................................................................................................................ 9
2.3.2 Pendidikan dan kebudayaan ................................................................................ 10
2.3.3 Perekonomian social dan kesejahtraan rakyat ................................................. 10
2.4 Pertahanan dan keamanan ............................................................................................ 11

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 12


3.2 Saran ............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan adanya aturan.
Aturang yang digunakan dan diberikan kepada seorang manusia berupa suatu hak dan
kewajiban. Menurut KBBI, hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sebagainya). Sedangkan, kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilaksanakan. (Yasin, 2006)

Adapun pengertian mengenai Negara. Menurut KBBI, Negara adalah kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.
Kelompok social yang dimaksud ialah warga Negara, yakni sekelompok orang yang
tinggal di suatu daerah dengan memiliki kesamaan tujuan dan cita-cita nasional dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Menurut UUD 1945 dalam pasal 26, warga Negara adalah
antara lain :
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsalain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. (Yasin,
2006)

Seorang warga negara tentunya memiliki aturan dalam menjalankan kehidupannya


dalam bernegara. aturan yang dimuat berkembang dengan melalui hak dan kewajiban yang
didapatkan oleh seorang warga negara dari negara tersebut.
hak warga negara merupakan suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. hal ini lebih

1
memiliki arti sebagai keistimewaan yang di dapat oleh warga negara dari negaranya
tersebut.
adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang harus dilakukan
oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat.(Yasin, 2006)

Di Indonesia, dalam mengasirasikan setiap hak dan kewajiban yang telah mereka
lakukan di lalui dengan proses demokrasi. demokrasi berasal dari kata demos dan kratos.
demos memiliki makna dari rakyat. sedangkan, kratos adalah pemerintahan. demokrasi
berarti pola pemerintahan yang berasal dari rakyat. dari arti inilah, seorang warga negara
yang tinggal di indonesia khususnya, memiliki kesinambungan antara hak dan kewajiban
yang mereka lakukan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat yang berdasarkan dari
rakyat untuk rakyat oleh rakyat. dengan demikian, hak dan kewajiban seorang warga
negara harus selaras atau harmoni dengan sistem pemerintahan kita di indonesia yakni,
demokrasi.(Jailani, 2015)

Berdasarkan penjelasan di atas, keselarasan dari hak dan kewajiban warga Negara
dalam demokrasi terus berkembang di dalam negeri ini. Oleh karena itu, penyusun ingin
membahas mengenai dinamika (perubahan) atas berjalannya demokrasi di Indonesia
dengan keselarasan hak dan kewajiban seorang warga Negara dan pembahasan urgensi
serta esensi dari harmoni hak dan kewajiban warga Negara dengan demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga Negara ?
2. Bagaimana dinamika dari hak dan kewajiban warga Negara ?
3. Tantangan apa saja dalam perlakuan hak dan kewajiban warga Negara Indonesia ?
4. Bagaimana dengan esensi dan urgensi dalam pelaksanaan hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia ?

2
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan amkalah ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai dinamika
dan tantangan yang terjadi dalam perlakuan harmoni hak dan kewajiban warga Negara di
Indonesia serta memberikan esensi dan urgensi dalam perlakuan hak dan kewajiban di
Negara Indonesia. Selain itu, makalah ini menjadi bentuk penyelesaian tugas pada mata
kuliah kewarganegaraan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa hak warga negara merupakan suatu kewenangan
yang dimiliki oleh warga negara untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. hal ini lebih memiliki arti sebagai keistimewaan yang
di dapat oleh warga negara dari negaranya tersebut.
adapula kewajiban, kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang harus
dilakukan oleh warga negara dalam mengabdi maupun cara dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.(Yasin, 2006)
contoh dari hak seorang warga Negara antara lain :
1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Hak dalam upaya pembelaan negara
4. Hak berserikat dan berkumpul
5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan termasuk ketik
6. Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
8. Hak mendapat pengajaran
9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga. (Yasin, 2006)

Adapula kewajiban bagi seorang warga Negara adalah antara lain :


1. Menjunjung hukum dan pemerintahan
2. Turut serta dalam upaya pembelaan Negara
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
4. Membayar pajak
5. Menghargai warga Negara
6. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum
7. Memelihara kelestarian lingkungan
8. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
9. Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum. (Yasin, 2006)

4
Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesuai dengan arti
demokrasi di Indonesia yakni, dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat. Setiap hak dan
kewajiban sebagai warga Negara Indonesia berusaha untuk mendapatkan keselarasan
antara kewajiban dah hak seorang warga Negara dalam berurusan dengan Negara
mereka. Yang dimana, hasil dari setiap perlakuan hak dan kewajiban warga Negara
dapat memberikan dampak yang baik dan buruk bagi rakyat Negara Indonesia.

2.2 Dinamika dan tantangan Harmoni kewajiban dan hak Negara dan Warga
Negara
2.2.1 Pengertian dinamika kewajiban dan hak warga Negara
Dinamika memiliki arti sebagaai suatu perubahan (selalu bergerak)
berkemang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaann. Di dalam bernegara,
dinamika memiliki gerak perubahan sebagaimana bentuk dari adanya interaksi
antara masyarakat dengan masyarakat. Dari hal ini, dinamika dalam bernegara
merupakan suatu bentuk perubahan yang terjadi karena adanya interaksi antar
masyarakat yang bersifat dinamis (selalu bergerak). Hal ini sangat
mendeskripsikan dari berjalannya hak dan kewajiban dari warga Negara. (Riska
N. 29-08-18)

2.2.2 Dinamika dan tantangan yang terjadi pada hak dan kewajiban warga
Negara
Hak dan kewajiban wrga Negara Indonesia diatur dalam UUD 1945. Yang
dimana, peraturan ini bersifat dinamis atau sudah beberapa kali berubah-ubah
sesuai dengan kehidupan bernegara di indonesia.
1. Aturan dasar mengenai pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan
dan teknologi
Hak dan kewajiban waarga negara yang selalu diperhatikan ialah
pendidikan. dalam pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah beberapa
kali mengalami gerak dinamis. hak warga negara dalam bidang pendidikan
diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945, yakni "tiap-tiap warga negara
berhak mendapatkan pengajaran". namun, dengan adanya bentuk aktivitas dan
interaksi masyarakat serta adanya demokrasi terjadilah perubahan UUD NRI

5
1945. isi pasal mengenai bidaang pendiidkan sesuai dengan pasal yang tertera
pada pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945 adalah "setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan".
perubahan yang terjadi terletak pada penggantian kata dari tiaap-tiap menjadi
setiap dan kata pengajarann menjadi pendidikan. yang dimana 2 kata ini
memiliki peahaman yang sangat lusa dengan pergantiannya seperti, kata
pengajaran memiliki arti sempit deibandingkan dengan arti dari pendidikan.
pendidikan adalah suatu proses dalam menanamkan nilai-nilai baik dalam
bentuk ilmu pengetahuan dan perilaku sosial dalam linggkungan keluarga,
sekolah, dan masyrakat. dengan demikian, adanya perubahan tersebut
menyebabkan hak seorang warga negara dalam menjalankan pendidikan
sangatlah dianggap penting di indonesia.

Dalam bidang pendidikan, adapula sub-bab yang mengalami pembaharuan


salah satunya adalah pasal mengenai upaya pemerintah dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. perubahan terbentuk dalam rumusan pasal 31
ayat 5 UUD NRI 1945, yakni "pemeintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilainilai dan agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia".hal ini memiliki
arti sebagai waga negara indonesia harus mampu mengembangkan IPTEK
dengan tetap beralaskan kepada kebudayaan dan keadaaan sosial agama di
indoesia. hal ini memang diperlukan perhatian lebih karena berkembangnya
IPTEK yang terkadang menganut kebudayaan dari luar dapat menggoyahkan
kebudayaan dari masyarakat kita sendiri. contoh dikebidanan, di luar negeri
dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) pemerintah setempat melakuakn
teknik bank kondom agar kejadian seks bebas maupun pemerkosaan dapat
diturunkan. hal ini berdampak dengan sistem perlakuan IPTEK di indonesia
yang ingin mencanagkan program tersebut di indonesia.
Namun, dalam bab pendidikan juga terdapat pasal yang mengatur hak
seorang warga negara dalam memajukan kebudayaan nasionalnya, yakni tertera
pada pasal 32 ayat 1 UUD NRI 1945 "negara memajukan kebudayaan nasional

6
indonesia di tengah pradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakan
dalam memelihara dan mengembangkan nilai0nilai budayanya". dari perubahan
pasal ini terkandung makna yang lebih tinggi dalam menjalankan hak warga
negara untuk mempertahankan kebudayaan nasional. contohnya pada generasi
mellenial seperti ini yang terbawa arus globalisasi seorang warga negara harus
mampu menjaga kebudayaan nasional mereka seperti tetap mengikuti
perkembangan yang terjadi di negaranya, melakukan hal-hal kecil yang
nasionalis seperti mengikuti upacar bendera di sekolah maupun mempelajari
keragaman budaya seperti bahasa daerah dan makanan tradisional yang
menjadi identitas negara maupun daerah mereka masing-masing. (Nurwardani
et al., 2016)

2. Aturan dasar mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial


Hak dan kewajiban warga negara tentu saja tak lepas dari pola
perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsanya. dalam hal
ini, perekonomian nasional sudah diatur dalam UUD NRI 1945 pada bab
XIV denagn judul kesejahteraan sosial dan terdiri dari 2 pasal, yaitu pasal
33 ayat 3 dan pasal 34. namun, seiring dengan perkembangan dan
pergerakan perekonomian di indonesia, pemerintah mengubah bab tersebut
menjadi bab perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang terdiri
atas 2 pasal, yakni pasal 33 ayat 5 dan pasal 34 ayat 4. pembahasan
perubahan pada bab ii memiliki arti penting dari tiap pasal nya, seperti
pasal 33 ayat 3 pada bab XIV yang lebih menegaskan kepada kekluargaan,
produksi dan yang menguasai hajat hidup harus dipegang oleh negara, serta
bumi, air, dan kekayaan alam harus dikuasai negara. pada perubahannya
memiliki arti yang jauh lebih luas dari seblumnya, pada pasal 33 ayat 4
lebih menegaskan tentang prinsip perekonomuan nasiaonal yang berguna
untuk melengkapi ketentuan dalam pasal 33 ayat 1,2,dan 3 di bab sebelum
perubahan.
Sedangkan, pada pasal 34 yang sebelumnya di bab XIV tidak
menggunakan ayat dalam pembaharuannya pada pasal 34 ayat 4 memiliki

7
penambahan ayat mengenai kewajiban negara dalam memberikan
kesejahteraan nasional bagi warga negaranya. pada pasal 34 ayat 4 ini jga
lebih membahas upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara
kesejahteraan (welfare state), sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaannya.
selain itu pembahasan yang lebih ditekankan juga mengarah kepada :
a. mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
b. memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
c. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak
d. menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Dari penjabaran inilah negara harus dapat memberikan kewajiban
mereka dalam memperbaikii kualitas perekonomian nasional dan
kesejahteraan masyarakat yang menjadi hak warga negara untuk
mendapatkan jaminan dari keistimewaan tersebut. (Nurwardani et al.,
2016)

3. Aturan dasar mengenai usaha pertahanan dan keamanan Negara


Dalam bab ini, usaha pertahanan negara di atur dalam pasal 30 ayat 1
UUD NRI 1945 yakni, “Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”.
sedangkan perubahan yang dibentuk melalui pasal 27 ayat 3 denagn
perubahan yang lebih redaksional. hal ini lebih diartikan dalam pasal 27
ayat 3 merupakan penerapan dalam pasal sebelum perubahan. penerapan
yang dilakukan ialah dengan memberikan hak dan kewajiban kepada warga
negara dalam usaha untuk pertahanan dan keamnaan negara. contohnya
ialah, adanay peraturan yang menjaga kebudayaan nasioanl dalam arti
untuk menjaga pertahanan kebudayaan nasional kita seperti Reog, Poco-
Poco, dan yang lainnya. (Nurwardani et al., 2016)

8
4. Aturan dasar ihwal hak dan kewajiban asasi manusia
Dalam penghormatan maupun perlakuan Hak Asasi Manusia
pasca amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang cukup
signifikan. sebelumnya, Hak Asasi Manusia diatur dalam UUD NRI
1945 pada pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 34. namun, setelah
amandemen bab Hak Asasi Manusia diatur dalam bab tersendiri guan
lebih memperinci dalam memberikan hak dan kewajiban warga negara
dalam mendapatkan hak mereka sesuai dengan hak asasi manusia.
berdasarkan perubahan inilah, indonesia dapat menunjukan dirinya
sebagai anggota perserikatan bangsa-bangsa yang bersungguh-sungguh
dalam melakukan penghormatan terhadap hak asasi
manusia.(Nurwardani et al., 2016)

2.3 Esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara
2.3.1 Agama
Karena kepercayaan bangsa yang beragama sejak zaman dahulu, maka
bangsa ini mudah menerima penyebaran agama-agama besar. UUD merupakan
dokumen hukum yang mewujudkan cita-cita bersama setiap rakyat Indonesia.
Ketentuan di atur dalam UUD 1945. Pancasila sebagai dasar Negara memiliki
sila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menjadi dasar dari :
a. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
b. Persatuan Indonesia
c. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
d. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. (Nurwardani et al.,
2016)

Dari uraian di atas, paham ketuhanan yang maha esa menjadi pandangan dasar
dan bersifat primer secara substansial menjiwai keseluruhan wawasan
kenegaraan bangsa Indonesia. Ketuhanan yang maha esa harus diwujudkan
dalam kerangka kehidupan bernegara yang tersusun dalam UUD 1945.

9
Adanya jaminan kemerdekaan memeluk agama diatur dalam pasal 29 ayat 2
dan juga pasal 28E ayat 1 UUD 1945. Pasal 29 ayat 2 mengatur mengenai
kebebasan beragama dan beribadah yang dipertegas oleh pasal 28E ayat 1 yang
mengatur hal yang sama. (Nurwardani et al., 2016)

2.3.2 Pendidikan dan kebudayaan


Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya pembudayaan. Pendidikan
kebudayaan dapat dikembangkan hingga mencapai derajat tertinggi berupa
peradaban. Penjelasan tentang tujuan pendidikan nasional dapat kita temukan
dalam pasal 31 ayat 3. Rumusan pasal ini mengakomodasi nilai-nilai dan
pandangan hidup bangsa yang religious. Maknanya, yaitu untuk mencapai
tujuan pendidika nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. (Nurwardani
et al., 2016)
Pada pasal 31 ayat 3 juga terdapat fungsi Negara, yaitu mengusahakan dan
sekaligus menyelenggarakan system pendidikan nasional. Fungsi-fungsi
Negara dalam hal pembangunan Negara yaitu :
a. Fungsi minimal : melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai
seperti pertahanan dan keamanan, hukum, kesehatan.
b. Fungsi madya : menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti
pendidikan, lingkungan, monopoli
c. Fungsi aktivis : menetapkan kebijakan industrial dan retribusi kekayaan

Pendidikan termasuk fungi madya. Maknanya, meskipun bukan pelaksanaan


fungsi tertinggi tapi tetap sangat penting. (Nurwardani et al., 2016)

2.3.3 Perekonomian social dan kesejahteraan rakyat


Asas perekonomian nasional adalah kekeluargaan. Asas kekeluargaan
dapat diartikan sebagai kerja sama yang dilakukan lebih dari seorang dalam
menyelesaikan pekerjaan. Tujuannya adalah agar dapat cepat selesai dan
memberi hasil terbaik.
Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional ada dalam system
ekonomi kerakyata, yaitu system ekonomi nasional yang berasas kekeluargaan,

10
berkedaulatan rakyat, bermoral pancasila, dan menunjukkan pemihakkan pada
ekonomi rakyat. Jadi, semua proses pada system ini melibatkan rakyat banyak.
(Nurwardani et al., 2016)
2.3.4 Pertahanan dan keamanan
Berdasarkan pasal 30 ayat 2 bahwa usaha pertahanan dan keamanan
Negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh TNI dan Polri sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
Adanya pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi TNI dan Polri diharapkan
bias meningkatkan profesionalisme dalam bidang pertahanan dan keamanan
Negara. (Nurwardani et al., 2016)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. hak dan kewajiban warga Negara diatur dalam UUD 1945
2. dinamika yang terjadi pada beberapa peraturan yang mengenai hak dan kewajiban
dan warga Negara adalah antara lain:
a. pendidikan dan Ilme Pengetahuan dan Teknologi
b. perekonomian nasional dan kesejahteraan nasional
c. pertahanan dan keamanan Negara
d. Hak Asasi Manusia (HAM)
3. Tiap pembaharuan memiliki perluasan dari perkembangan makna, yang dimana
lebih menyeluruh dalam memberikan hak dan kewajiban bagi warga Negara
4. Adapun esensi dan urgensi dalam harmoni hak dan kewajiban warga Negara adalah
antara lain :
a. Pembahasan dalam penguatan agama, yang dimana di Indonesia perlu adanya
toleransi untuk mencapai nilai pada sila pertama yakni, ketuhanan yang maha
esa.
b. Perlunya pengembangan dan berlangsungnya hak dan kewajiban warga Negara
dalam pendidikan dan kebudayaan.
c. Perlunya penguatan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat
dalam memberikan hak warga Negara untuk sejahtera.
d. perlunya penanaman keharmonisan antara warga negara dengan pemerintah
dalam melindungi atau melakuakn pertahanan dan keamanan nasional.
3.2 Saran
1. Diperlukannya pendekatan yang lebih kepada masyarakat agar mereka dapat
menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan perundang-undangan yang sudah
berlaku
2. Diperlukannya pemberian tempat dan keamanan serta kenyamanan dari pemerintah
kepada warga negaranya dalam menjalankan masing-masing hak dan
kewajibannya.

12
Daftar Pustaka

Elly Noviati, C. (2013). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 345.

Jailani. (2015). Kata Kunci : Sistem Demokrasi, Sudut Hukum, Ketatanegaraan., VIII, 134–
147.

Mkwu, P. (2014). PKn MKWU 2014, 148–181.

Nurwardani, P., Saksama, H. Y., Winataputra, U. S., Budimansyah, D., Sapriya, Winarno, …
Festanto, A. (2016). Bagaimana Nilai Dan Norma Konstitusional Uud Nri 1945 Dan
Konstitusionalitas Ketentuan Perundang-Undangan Di Bawah Uud? PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN untuk Perguruan Tinggi.

Riska N. 2016. Dinamika Negara Kebangsaan Indonesia [online]. Tersedia :


http://riskaniess.blogspot.com/2016/11/dinamika-negara-kebangsaan-indonesia.html.
Diakses pada 29-agustus-2018.

Yasin, J. (2006). Hak Azasi Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam Hukum
Positif Indonesia, 1–18. Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/25229-ID-hak-azasi-manusia-dan-hak-serta-
kewajiban-warga-negara-dalam-hukum-positif-indon.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai