Anda di halaman 1dari 16

Makalah Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HaKI )

OLEH :

SERLY

NPM 175 740 100 033 5

PROGRAM STUDY D3 MANAJEMEN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DARWAN ALI
KUALA PEMBUANG
2020
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum
Bisnis dengan topik pembahasan yaitu tentang “ Hak Atas Kekayaan Intelektual
( HaKI )“. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis
dan sebagai penambah pengetahuan bagi kita semua.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan adanya dukungan dan
bimbingan dari Doden Pengajar mata kuliah Hukum Bisnis,yaitu kepada Ibu Henny
Yuningsih,S.H,M.H. Makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam
penulisan makalah ini pasti banyak kesalahan atau kekurangan baik secara tidak
sengaja ataupun ketidaktahuan, Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam
membaca makalah ini

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Kuala Pembuang, 03 Juli 2020


Daftar Isi
Kata Pengantar ..........................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

Bab 1(Pendahuluan)
1.1Latar Belakang…………………………………………….…..
1.2.Rumusan Masalah………………………………….………....
1.3.Tujuan…………………………………………………….…..
1.4.Manfaat..……………………………………………………....
Bab 2 (Pembahasan)
2.1. Pengertian……………..……………………..……………….
2.2.Kategori HaKI....................……….……………………...…...
2.3.Undang-Undang Hak Cipta…………………………………...
Bab 3 (Penutup)
1.Kesimpulan.....................................................................................
2.Daftar Pustaka.................................................................................
Bab 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang berguna
dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi,
agar ide-ide cemerlang dan kratif yang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak
oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-
ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang
mewadahi bidang H.K.I ( Hak Kekayaan Intelektual ) adalah WIPO ( World
Intellectual Property Organization).

Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan,


penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan
perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh
dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra di
tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-


undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa perubahan
dan telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-Undang No. 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak
diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi di bidang teknologi ( hak paten ) dan
kreasi tentang penggabungan antara unsure bentuk,warna, garis( desain produk
industry ) serta tanda yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa ( merek )
juga perlu diakui dan dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak
atas kekayaan Intelektual ( HaKI) perlu didokumentasikan agar kemungkinan
dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan HAKI ?
2. Apa kategori HAKI?
3.  Apa undang – undang Hak Cipta?
1.3. Tujuan

Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul “PERLINDUNGAN


HaKI” berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang
sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain :
1.    Untuk mengetahui pengertian HaKI atau H.K.I
2.    Untuk mengetahui Kategori HaKI
1.4.  Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama
bahwa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
dapat menambah pengetahuan keilmuan terutama di bidang hukum Bisnis dan
semoga keberadaan hukum ini dapat memberi masukan bagi semua pihak.
Bab 2
Pembahasan
2.1. Pengertian

    Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir
atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta kekayaan
khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda inteletual, yaitu
benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan
intelektual pada prinsipnya dap berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.

Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak


Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual
Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya]. Istilah atau
terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada
tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari
si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku
sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata
kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Hak adalah pengertian tentang sesuatu
hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), Kekayaan merupakan
abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. Intelektual yang
dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau
hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind.

Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia

Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan


peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :

 Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing


the World Trade Organization (WTO)
 Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
 Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
 Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
 Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
 Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for
the Protection of   Industrial Property dan Convention Establishing the World
Intellectual Property Organization
 Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
 Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention
for the Protection of             Literary and Artistic Works
 Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights
Treaty

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual


(HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki
hak atas pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat
diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini
merupakan  tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual,
Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

2.3. Kategori HAKI ( Hak atas Kekayaan Intelektual)

Pada Prinsipnya HKI dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

1)      Hak Cipta


         Sejarah Hak Cipta
Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh Riad
menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama Apullus
menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah Romawi memberikan
Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap karya cipta ayah nya itu. Untuk
setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats penemuan Peh Riad itu,
Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak
tersebut. Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh
honorarium yang diterimany. Honor titik (.) digunakan untuk keperluan sendiri
sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke pemerintah Romawi
sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan pengakuan terhadap hak cipta
tersebut.
         Pengertian Hak Cipta
Hak cipta (lambang internasional: ©)
1.      Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :
Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).
2.      Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC :
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi.
Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau
penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet,
atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat di baca, didengar
atau dilihat orang lain.
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara keseluruhan
maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang
sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan secara permanen atau temporer.
         Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak
cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda Bergerak, hak
cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun sebagian karena :
a)      Pewarisan
b)      Hibah
c)      Wasiat
d)     Dijadikan milik negara
e)      Perjanjian
Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan dengan
akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang yang disebut
di dalam akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain dimaksudkan
untuk memudahkan pembuktian peralihan hak cipta pabila terjadi persengketaan di
kemudian hari.
         Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni dan sastra.
Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi :
a)      Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b)      Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
c)      Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn, pantomim dan
karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya rekaman
radio.
d)     Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan
karya rekaman suara atau bunyi.
e)      Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan kaligrafi
yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
f)       Seni batik
g)      Arsitektur
h)      Peta
i)        Sinematografi
j)        Fotografi
k)      Program komputer atau komputer program
l)        Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.

Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang berupa
pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan ini
dipandang merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dri ciptaan
aslinya.
Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut :
a)      Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
b)      Peraturan perundang-undangan
c)      Putusan pengadilan dan penetapan hakim
d)     Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
e)      Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di
dalam bidang perdagangan)
         Masa Berlakunya Hak Cipta
Dalam mengtur jangka waktu berlakunya hk cipta, UUHC tidak menyaratkan
melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu dikelompokkan sebagai berikut :
1)      Kelompok I (Bersifat Orisinal)
Untuk karya cipta yang sifatnya asli atu orisinal, perlindungan hukumny
berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut sampai dengn 50 tahun setelah
pencipta meninggal. Mengenai alasan penetpan jangka wktu berlakuny hak cipta
orisinal yang demikian lama itu, undang-undang tidak memberikan penjelasan.
Karya cipta ini meliputi :
a.       Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b.      Ciptaan tari(koreografi).
c.       Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung.
d.      Seni batik.
e.       Ciptan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
f.       Karya arsitektur.
2)      Kelompok II (Bersifat Derivatip)
Perlinndungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan (derivatip)berlaku
selama 50 tahun, yang meliputi hak cipta sebgai berikut:
a. Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan,
pantomim dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film
serta karya rekaman radio.
b. Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
c. Peta.
d. Karya sinematografi.
e.       Karya rekaman sura atau bunyi.
f.       Terjemahan dan tafsir.
3)      Kelompok III (pengaruh waktu)
Terhadap karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan
hukumnya berlaku selama 25 tahun,meliputi hak cipta atas ciptaan :
a.       Karya fotografi.
b.      Program komputer atau komputer program.
c.       Saduran dan penyusunan bunga rampai.
         Pendaftaran Hak Cipta
Ciptaan tidak kalah pentingnya dengan benda-benda lain seperti tanah,
kendaraan bermotor, kapal, merk yang memerlukan pendaftaran. Perlindungan suatu
ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu diwujudkan dalam bentuk yang nyata.
Maksud dari pendaftaran itu sendiri adalah hanya semata-mata mengejar kebenaran
prosedur formal saja, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengukuhan
hak cipta dan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di
kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.. Pendaftaran hak cipta yaitu di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip). Artinya
orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak ada sanksi
hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC memberikan kebebasan
masyarakat untuk melakukan pendaftaran.
         Hak dan Wewenang Menuntut
Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak mengurangi
hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang tanpa persetujuannya :
a.       Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptan itu.
b.      Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya.
c.       Mengganti/mengubah judul ciptaan.
d.      Mengubah isi ciptaan
2)      Hak Kekayaan Industri
Hak kekayaan industri terdiri dari :
 Paten

Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakan.Adapun invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yan spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk
atau proses  atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah insentif
serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika pada tanggal
penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan
sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi, atau komponennya
dapat memperoleh perlindungan hukun dalam bentuk paten sederhana.

Berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten,


paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun, terhitung sejak tanggal
penerimaan dan jangka itu tidak dapat diperpanjang. Sedangkan untuk paten
sederhana diberikan jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal penerimaan dan
jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.Paten diberikan berdasarkan
permohonan dan setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk satu invensiatau
beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi. Dengan demikian,
permohonan paten diajukan dengan membayar biaya kepada Direktorat Jendral Hak
Paten Departemen Kehakiman dan HAM. Namun, permohonan dapat diubah dari
paten menjadi paten sederhana.

Berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten,


paten dapat dialihkan baik seliruh maupun sebagian karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan dengan pencatatan oleh derektorat jendral pengalihan paten.

 Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang memiliki daya
pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Hak merek
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kapada pemilik merek yang terdaftar
dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
merek atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis
merek dapat dibagi menjadi merk dagang, merek jasa dan merek kolektif.

Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10


tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang
denga jangka waktu yang sama.Hak merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan
karena pawarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau seba-sebab lain yang dibenarkan oleh
perundang-undangan. Penghapusan pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat
dilakukan atas prakarsa direktorat jendral berasarkan permohonan pemilik merek
yang bersangkutan atau pihak ketiga dalam bentuk gugatankepada pengadilan niaga.

Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain secara
tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannyauntuk barang atau jasa yang sejenis, berupa gugatan ganti rugi
dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek
tersebut. Sanksi yang dikenakan terhadap masalah merek berupa pidana dan denda.

 Varietas Tanaman

Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri  varietas hasil
pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakan selama waktu tertentu.

Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau
spesies tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau
sudah diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik, sehingga dapat dibedakan secara
jelas dengan varietas lain. Seragam, memiliki sifat utama yang seragam. Stabil, tidak
mengalami perubahan ketika ditanam berulang-ulang atau untuk diperbanyak melalui
siklus. Dan diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas yang
bersangkutan.

Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas


Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal PVT meliputi 20
tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Hak untuk
menggunakan varietas dapat meliputi memprodusi/ memperbanyak benih,
menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, memperdagangkan,
mengekspor, mengimpor.

Dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Varietas


Tanaman, hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian, dan sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.Berakhirnya hak
PVT dapt disebabkan karena berakhirnya janga waktu, pembatalan, dan pencabutan.
Dan sanksi yang diberikan untuk masalah PVT berupa pidana dan denda.

 Rahasia Dagang

Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat.

Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip perlindungan


otomatis dan perlindungan yang diberikan selama kerahasiaannya terjaga. Pemilik
HKI berhak menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya atau memberikan
lisensi atau melarang pihak lain untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan
rahasia dagang adalah sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.

Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang


Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh undang-undang. Pengalihan
harus disertau dengan pengalihan dokumen-dokumen yang menunjukan terjadinya
pengalihan rahasia dagang.Sanksi yang diberikan untuk masalah rahasia dagang
berupa pidana dan denda.

 Desain Industri

Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau


komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya yang
berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang,
komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal penerimaan
desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ad sebelumnya.Jangka
waktu perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10 tahun sejak tanggal
penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri dan diberitakan dalam
berita resmi desain industri.

Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke Direktorat


Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa Indonesia.Pengalihan hak ini
dapat dilakukan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain
yang dibenarkan perundang-undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain
industri.Desain industri terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang
lisensi.Sanksi yang diberikan untuk masalah desain industri berupa pidana dan denda.

 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya kepada pihak lain
untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka waktu perlindungan hak ini diberikan
selama 10 tahun sejak pertama kali desain tersebut di eksplotasi secara komersial.hak
ini dapat beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan
sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Sanksi yang diberikan untuk
masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa pidana dan denda.

2.3 Undang- undang Hak Cipta


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada
pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat
pribadi”.

Dasar Hukum HAK CIPTA :


1. UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
2. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
3. UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
4. UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran
Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
Bab 3
Penutup

Kesimpulan

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak kekayaan intelektual yang


dilindungin oleh undang-undang. Setiap orang wajib menghormati hak kekayaan
intelektual oranglain. Hak kekayaan intelektual tidak boleh digunakan oleh oranglain
tanpa izin pemiliknya, kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang. Dan dalam
pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa HaKI adalah bagian penting suatu karya
dalam ilmu pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai hasil karya pencipta
yang kreatif dan inovasi agar dapat diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan
hasil karya seseorang serta berguna untuk perusahaan dan industri dalam
melaksanakan kegiatan perekonomian

Anda mungkin juga menyukai