Perlaku Organisasi
Perlaku Organisasi
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah Perilaku Organisasi
dengan judul Kepribadian yang Mendukung Keberhasilan Organisasi.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih
dahulu individu-individu sebagai pendukung kegiatan organisasi tersebut.
Ilmu perilaku organisasi tidak dapat terlepas dari ilmu tentang sifat-sifat manusia.
Individu manusia akan membawa sifat-sifat yang dimiliki ke dalam organisasi, kemampuan diri,
kepercayaan pribadi, pengharapan, pemenuhan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya,.
Semuanya akan dibawa oleh individu saat memasuki lingkungan baru, yaitu organsasi.
Dalam sebuah organisasi, apapun kegiatan yang dilakukan, menghasilkan produk atau
memberikan pelayanan berupa jasa, mempunyai tujuan yang akan dicapai. Keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang akan dicapai dalam sebuah organisasi banyak aspek yang saling terkait
dan saling mempengaruhi antara satu aspek dengan aspek lainnya, salah satu aspek yang
mempengaruhi dalam mencapai tujuan sebuah organisasi adalah adanya tingkah laku manusia di
dalam sebuah organisasi.
Dengan mempelajari ilmu perilaku organisasi diharapkan sebagai seorang individu yang
terlibat dalam sebuah organisasi mempunyai perilaku dan kepribadian yang baik dan benar
sesuai dengan peraturan dan norma yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Bagaiman perilaku manusia di dalam organisasi ?
3. Apa saja tipe-tipe kepribadian manusia ?
4. Apa saja kepribadian utama yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ?
C. Tujuan
Adapun tujuan ditulisnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi, selain itu juga untuk menambah pengetahuan tentang :
1. Pengertian perilaku organisasi.
2. Perilaku manusia di dalam organisasi.
3. Tipe-tipe kepribadian manusia.
4. Kepribadian utama yang mempengaruhi keberhasilan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Perilaku Manusia
Menurut Thoha (2012), diambil dari Susatyo Herlambang (2017 : 15), ada beberapa
prinsip dasar perilaku manusia, sebagai berikut :
1. Manusia berbeda perilakunya, karena memiliki kemampuan yang tidak sama.
Perbedaan kemampuan ini ada yang berpendapat karena sejak lahir manusia diciptakan tidak sam
kemampuannya, tetapi ada yang beranggapan bukan disebabkan sejak lahir, melainkan karena
perbedaan penyerapan informasi.
Ada yang berpendapat perbedaan kemapuan disebabkan karena kurangnya pendidikan dan
pelatihan , ada yang beranggapan disebabkan kombinasi dari ketiganya.
Ada yang mempunyai pendapat dan banyak yang membenarkan tentang peranan IQ (intelegency
quotient), EQ (emotional quotient), SQ (spiritual quotient), yang mempengaruhi perilaku
seseorang yang mempengaruhi tingkat keberhasilan seseorang bekerja sama di dalam suatu
organisasi.
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.
Para ahli perilaku secara umum sering membicarakan bahwa manusia berperilaku karena
didorong oleh serangkaian kebutuhan dalam dirinya. Kebutuhan ini yang menyebabkan
seseorang berbuat untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan.
3. Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
mewujudkannya.
Dengan kemajuan dunia yang semakin canggih dan mengglobal, banyak peluang-peluang emas
muncul, yang memungkinkan impian menjadi kenyataan, bahkan untuk menghasilkan hal yang
besar manusia harus berpikir besar pula, maka impian harus digali dan dikembangkan di dalam
diri.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan
kebutuhannya.
Memahami lingkungan adalah sebuah proses yang dilakukan oleh manusia aktif di dalam
hidupnya. Proses yang aktif ini melibatkan seorang individu manusia, menilai dirinya,
mengevaluasi apa yang telah dialaminya, dan apa yang sedang dialaminya.
Perilaku manusia dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh motivasi indvidu, motivasi
yang paling kuat dalam menggerakkanperilaku manusia dalam organisasi adalah kekuatan
impian dari seorang individu.
Banyak orang yang salah memebedakan antara keinginan, kebutuhan, dan impian.
Keinginan dapat berdimensi jauh kedepan tetapi hanya bersifat sementara, tidak mendesak dan
tidak mempunyai kekuatan emosional yang besar untuk mewujudkannya. Kebutuhan bersifat
mendesak dan mempunyai kekuatan emosional yang besar untuk mewujudkannya, tetapi tidak
berdimensi jauh, sehingga hasilnya pun tidak jauh, hanya menjangakau kebutuhan-kebutuhan
jangka pendek yang mendesak saja. Impian mempunyai dimensi jauh ke depan dan mempunyai
kekuatan emosional yang besar untuk mewujudkannya, impian bersifat sangat emosional, impian
yang kuat tumbuh dari benih cint, baik cinta akan dirinya maupun orang lain seperti keluarga,
anak dan sebagainya.
C. Tipe-Tipe Kepribadian Manusia
Dalam bahasa inggris istilah untuk kepribadian adalah personality. Istilah ini berasal dari
sebuah kata lain personayang berarti topeng perlengkapan yang selalu dipakai dalam pentas
drama Yunani kuno. Istilah ini kemudian dipakai oleh orang-orang Roma dan mengartikannya
sebagai seorang yang nampak di hadapan orang lain. Hal ini mengandung arti bahwa kepribadian
bukanlah diri orang yang terlihat sesugguhnya. Atau setiap orang “bertopeng” dalam berinteraksi
dengan orang lain.
Kepribadian manusia dapat dipelajari berdasarkan tipe-tipe kepribadian manusia.
Beberapa ahli telah mengelompokkan tipe-tipe kepribadian manusia berdasarkan tipologinya,
antara lain :
1. Tipe kepribadian Sanguinis, Kholeris, Melankolis, dan Phlegmatis.
Tipe-tipe kepribadian ini dilakukan oleh Hipocrates pada tahun 460-377 Sebelum Masehi, Beliau
adalah seorang bapak Ilmu Kedokteran pada abad ke IV Sebelum Masehi, yang
mengelompokkan tipe kepribadian manusia berdasarkan cairan-cairan tubuh yang mempengaruhi
temperamen seseorang.
a. Kelebihan tipe kepribadian
1) Sanguinis
a) Suasana perasaan penuh harapan.
b) Segala sesuatu pada suatu waktu dipandang penting.
c) Senang menolong orang lain.
d) Pergaulan peramah dan periang.
e) Bukan tipe penakut.
f) Seorang tipe penghibur.
2) Kholeris
a) Bukan tipe pendendam.
b) Tindakannya cepat, tetapi tidak konstan.
c) Selalu sibuk, tetapi lebih suka memerintah daripada mengerakan sendiri.
d) Selalu mengejar kehormatan.
e) Suka sibuk dimata orang banyak.
f) Suka dipuji secara terang-terangan.
g) Suka pada suasana formal.
h) Selalu berpakaian rapi.
i) Suka bermurah hati dan melindungi.
3) Melankolis
a) Selalu menepati janji.
b) Setia kepada komitmen.
c) Pantang menyerah.
d) Takut membuat sebuah kesalahan.
4) Phlegmati
a) Tidak mudah marah.
b) Damai.
c) Mudah mendinginkan suasana panas.
d) Cocok untuk tugas penelitian dan keagamaan.
b. Kekurangan tipe kepribadian
1) Sanguinis
a) Kalau bersalah sukar bertaubat.
b) Mudah menyesal dan mudah lenyap penyesalnnya.
c) Mudah bosan.
d) Menyukai hiburan atau sukanya hanya bersenang-senang.
2) Kholeris
a) Sering membuat orang lain sakit hati karena ucapnnya.
b) Orang merasa jadi bawahannya.
c) Mendominasi dalam kelompoknya.
d) Sulit diatur oleh orang lain yang tidak ada hubungan emosionalnya.
3) Melankolis
a) Orang yang penuh denga kebimbangan.
b) Orang yang penuh dengan keragu-raguan.
c) Orang yang penuh dengan prasangka negative.
d) Fokusnya pada kesulitan bukan mencari solusinya.
e) Kurang dapat melihat kesenangan orang lain.
f) Kurang percaya dengan orang lain.
4) Phlegmatis
a) Bekerjanya lambat.
b) Cenderung mudah mengantuk.
c) Mudah bosan.
d) Terlihat seperti seorang pemalas.
2. Tipe Introvert dan Ekstrovert
Pendekatan tipologi yang saat ini banyak dipergunakan dan sangat sederhana adalah tipologi
kepribadian manusia Introvertdan Ekstrovert yang mula-mula dikembangkan oleh Carl Gustav
Jung (1875-1961), mengatakan bahwa kepribadian manusia dapat dibagi menjadi dua
kecenderungan ekstrim berdasarkan reaksi individu terhadap pengalaman dalam hidupnya,
yaitu :
a. Kepribadian Introvert
Seseorang yang menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman-pengalaman batinnya sendiri.
Orang yang mempunyai kecenderungan ini biasanya terlihat tertutup, tidak terlalu
memperhatikan orang lain, dan agak pendiam.
b. Kepribadian Ekstrovert
Seseorang yang membuka diri dalam kontak dengan orang-orang, peristiwa-peristiwa, dan
benda-benda di sekitarnya. Terlihat tidak tertutup, berbicara ceplas-ceplos, memperhatikan orang
lain dan lingkungan dimana dia berada.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi adalah
secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah
laku orang-orang di dalam suatu organisasi, dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut
mempengaruhi usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi, ilmu perilaku organisasi adalah ilmu
interdisipliner dengan menitikberatkan pada psikologi sosial.
Perilaku manusia dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh motivasi indvidu, motivasi
yang paling kuat dalam menggerakkanperilaku manusia dalam organisasi adalah kekuatan
impian dari seorang individu.
Kepribadian utama yang mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi inti diri
2. Machiavellianisme
3. Narsisisme
4. Pemantauan diri
5. Kepribadian tipe A
6. Kepribadian proaktif
Besar kecilnya suatu keberhasilan atau kesuksesan ditentukan oleh banyak faktor. Salah
satunya adalah factor kepribadian. Di samping itu kita dapat ”melihat ke dalam” diri kita, dan
pribadi seperti apa yang telah kita miliki. Selalu masih ada waktu dan kesempatan untuk
membangun dan menunjukkan keperibadian yang menyenangkan untuk diri sendiri dan juga
orang lain, apabila kita merasa belum sepenuhnya berhasil membangunnya untuk keberhasilan
diri yang kita ingingkan itu.
DAFTAR PUSTAKA