U= XY
(2) Indifference curve menurun dari kiri atas kekanan bawah dan
cembung ketitik origin.
(3) Indifference curve tidak saling berpotongan
SURPLUS KONSUMEN SURPLUS PRODUSEN
S
Surplus konsumen
P Surplus
Produsen
P
O Q Kuantitas O Q
Kuantitas
Surplus Konsumen (consumer surplus), adalah selisih antara
jumlah yang konsumen sedia bayarkan dengan yang harus
dibayar.
Surplus Produsen (produser surplus), adalah selisih antara
jumlah yang diterima dengan yang mereka harapkan untuk
dibayar.
Kurva garis Anggaran (Budget Line Curve)
Y Garis Anggaran adalah kurva yang
Menunjukkan kombinasi dua
macam
Barang Yang membutuhkan
biaya
- (anggaran) yang sama besar.
BL = Px.Qx + Py.Qy
-
O X
Perubahan Garis Anggaran
Y Y
Pendapatan nominal naik
Harga X naik
BL2 BL3
Mikroeconomic 3
s
Harga X turun
Pendapatan
Nominal
BL4 turun
O (a) X O (b)
X
Pengaruh perubahan harga Pengaruh perubahan pendapatan
terhadap anggaran garis anggaran terhadap garis anggaran.
Kurva Pendapatan Konsumsi
(Income-Consumption Curve) didefinisikan sebagai tempat
kedudukan titik
keseimbangan konsumen pada berbagai
pendapatan Nominal. Berubah dimana
harga
Y nominal barang tidak berubah.
ICC
O X
KURVA ENGEL
Jumlah X Jumlah X
X2
X2
X1
X1
Mikroeconomic 4
s
O M1 M2 Pendapatan (M) O M1 M2
Pendapatan(M)
P P MC
MC
AC
P D=AR=MR=P P
D=AR=MR=P
AC
O Q O Q
PERUSAHAAN UNTUNG PERUSAHAAN KONDISI
IMPAS
MC
AC
P D=AR=MR=P
O Q
PERUSAHAAN RUGI
Mikroeconomic 5
s
MC
AC
MC
P P AC
MR D MR D
O Q O Q
MC
AC
AC
D MR
MR
P1
P2
D
Q1 Q2 Q
Fungsi Permintaan
Permintaan dipengaruhi oleh :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang subtitusi
3. Penduduk
4. Pendapatan masyarakat
5. selera
Elastisitas Harga dan Pendapatan
Elastisitas harga menunjukkan tingkat kepekaan relatif dari jumlah
yang diminta akibat adanya perubahan harga barang tersebut.
δ Q δ P δ P P
Eh = ------ : ----- = ----- : ------
Q P δ P Q
E = - 1 ------- Unitary
E < - 1 ------- In Elastis
E = ∞ ------- Elastis Sempurna
E = 0 ------- In Elastis sempurna
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Permintaan dan Penawaran
Permintaan
Hukum Permintaan
Jika harga suatu barang tinggi maka jumlah yang diminta sedikit,
tetapi jika harga rendah jumlah yang diminta banyak.
a. Kurva Permintaan
P P P
E> -1
P1 E=-1 E< -1
P2
O Q1 Q2 O Q O Q
P P D
E= ∞ E=0
D
O Q o Q
2. Unitari Elastis E = - 1
Contoh : Dalam jangka panjang bensin
3. In Elastis E < -1
Contoh : kebutuhan pokok seperti beras, terigu gula.
4. Elastis Sempurna E = ∼
Contoh : rokok
5. In Elastis Sempurna E = 0
Mikroeconomic 8
s
Eh = ( % ∂ Q ) / ( % ∂ P )
(∂ Q/Q)
Eh =
(∂ P/P)
P ∂Q
Eh = x
Q ∂P
b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang
akibat perubahan barang lain sebesar satu persen
Persentase perubahan harga barang X yang diminta
Ec =
Persentase perubahan harga barang Y
Ec = ( % ∂ Qx )/ (% ∂ Py )
(∂ Qx/Qx)
Ec =
(∂ Py/Py)
Py ∂ Qx
Ec = x
Qx ∂ Py
Ei = (% ∂ Q)/(% ∂ I)
(∂ Q/Q)
Ei =
(∂ I/I)
I ∂ Q
Ei = x
Mikroeconomic 9
s
Q ∂ I
I. Penawaran
I.1. Hukum Penawaran
Jika harga barang rendah jumlah yang ditawarkan sedikit,
sedangkan jika harga barang tinggi maka jumlah barang
yang ditawarkan banyak.
P S P S P
S
E=1 E> 1 E<
1
O Q O Q O Q
S
P P S P
E=∞
S E=0
O Q o Q O
Q
Perilaku Konsumen
1. Utilitas ------- Kardinal ----------- Hukum Gossen
2. Indifferen Kurva ------- Ordinal
3. Budged Line
4. PCC (Production Consumption Curva)
5. ICC (Indifference Consumption Curva) -----------------Hukum
Engel
- Utiliti menunjukkan kegunaan kardinal sesuai hukum gossen, bahwa
gelas pertama yang diminum lebih tinggi tingkat kepuasannya
dibanding gelas berikutnya.
Mikroeconomic 10
s
- Garis Anggaran
Keseimbangan konsumen
Px
Y MRTSX FOR y =
Py
Maximum Satisfaction
0 X
- Perubahan pendapatan
ICC
0 X
- Perubahan Harga Barang
PCC
O X
Mikroeconomic 11
s
ICC
o X
Jumlah X Jumlah X
x2
x3 x1
x1
o M1 M3 pendapatan (M) o M1 M2
pendapatan
Barang kebutuhan pokok Barang Mewah
Penurunan kurva permintaan dari Price consumption curve
(PCC)
PCC
o X
P1
P2
P3 D
Mikroeconomic 12
s
O x1 x2 x3
TIGA TAHAP PRODUKSI
HUBUNGAN KURVA TP,MP DAN AP
MP = 0
Output
TP
AP Maks
MP Maks
o Tenaga kerja
Output
Tahap I Tahap II Tahap III
AP (Produksi
rata-rata)
O Tenaga kerja
MP (Produksi
Marjinal)
Teori Produksi
Dalam hal ini keputusan yang diambil oleh seorang produsen
dalam menentukan pilihan atas alternatif mengkombinasikan berbagai
macam input. Produsen mencoba memaksimunkan produksi yang bisa
dicapai dengan suatu kendala biaya tertentu agar bisa dihasilkan suatu
frofit yang maksimum.
Fungsi produksi
Konsep funsi produksi berkaitan dengan hubungan fisik antara input
(masukan) dengan output (keluaran) yang dapat dihasilkan.
Hubungan ini dapat ditunjukkan dalam bentuk matematik sebagai
berikut :
Y = f(L, K, R, S, v, γ )
Dimana :
Y = Output
L = Labor input
K = Capital input
R = Raw Materials
S = Land input
V = Return to scale
= Efficiency Parameter
Harus diingat bahwa pasar kompetitif harus berusaha memilih
kuantitas output dimana pendapatan marjinal (MR) = biaya marjinal
(MC), perusahaan monopoli juga malakukan hal yang sama, karena
tujuannyapun adalah memeksimalkan laba.Namun ada perbedaan
penting diantara keduanya yaitu :
Mikroeconomic 14
s
O X1 X2 X3 B B’ B” Barang X
Harga
Barang X
P1
P2
P3
Demand Curve
E0 mengalami perubahan.
r0 • Tingkat harga mengalami
perubahan
IS
Y
O Y1 Y0 Pendapatan Nasional
Tingkat
Harga Kurve permintaan Agregate adalah suatu
kurve yang
Menunjukkan keseimbangan di pasar uang
diberbagai
P1 tingkat harga.
P0
AD
Yriil
O Y1 Y0 Pendapatan Nasional Riil
Fungsi produklsi untuk satu produk
4
3
2
1
O 1 2 3 4 L
O b
•A
•B x = f (a, b)
o b
Mikroeconomic 17
s
O b
MONOPOLY
1. Definisi
2. Demand dan Revenue
3. Biaya
4. Keseimbangan monopolist
a. Keseimbangan jangka pendek
b. Keseimbangan jangka pendek
5. Prediksi perubahan
a. Pergeseran permintaan pasar
b. Peningkatan biaya seorang monopolist
c. Posisi Pengenaan pajak
MONOPOLI
I.Definisi
Monopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya ada satu penjual,
tidak ada substitusi untuk komoditi tersebut dan ada hambatan masuk.
Penyebab terjadinya monopoli adalah :
1. Kepemilikan bahan baku yang strategis atau pengetahuan khusus tentang
teknik produksi.
2. Hak paten untuk suatu produk atau suatu proses produksi.
3. Lisensi pemerintah atau pengenaan hambatan perdagangan bagi pesaing
dari luar negeri.
4. Menguasai hajat hidup orang banyak, misalnya listrik dan komunikasi.
5. Menerapkan kebijakan harga yang bersaing (limit-pricing) sehingga dapat
Mikroeconomic 18
s
D’
O MR X
Gambar 1.
III.Keseimbangan Monopolis
A. Keseimbangan Jangka Pendek
Monopolis memaksimisasi keuntungan jangka pendeknya jika terpenuhi dua
kondisi, yaitu 1). MC = MR, 2) slope MC lebih besar dari slope MR pada titik
perpotongan. Pada Gambar berikut, keseimbangan monopolis ditentukan oleh
titik e, dimana kurve MC berpotongan kurve MR.
P
SMC
PM SATC
A
MC=MR e
Mikroeconomic 19
s
0 XM X
MR
Keseimbangan Jangka Panjang
Pada jangka panjang, monopolis memiliki waktu yang cukup banyak untuk
memperluas pabrik atau menggunakan kapasitas pabrik yang ada pada level
yang memberikan keuntungan masimum.
Gambar berikut ini memperlihatkan monopolis mencapai keuntungan
maksimum pada titik e, dimana LMC = MR.
P
SMC LMC
P A SAC LAC
E
e’ e D
0 XE MR X
Apabila monopolis menambah (membangun) pabrik dalam rangka
memaksimisasi outputnya karena adanya permintaan pasar yang lebih besar.
P LMC
LAC
PM
SAC
D
e
SMC MR
0 XM X
Mikroeconomic 20
s
P SAC LAC
MR
0 XE X
IV. Prediksi Model Monopoli Dalam Situasi Dinamis
Pada bagianakan dibahas mengenai pengaruh keseimbangan monopilis
pada a) pergeseran permintaan pasar, b) perubahan biaya, dan c)pembebanan
pajak oleh pemerintah.
A. Pergeseran Permintaan Pasar
1. Pada keseimbangan baru harga diasumsikan konstan dengan kuantitas
yang ditawarkan meningkat. Kasus ini ditunjukkan dalam gambar berikut.
P
C
A B SMC
P
e’ D2
Mikroeconomic 21
s
e D1
0 X1 X2 X
MR1 MR2
P
C SATC
P A B SMC
K C
K’ M
e’ D2
D1
0 X1 X2 X
MR1 MR2
Pada gambar di atas diasumsikan bahwa kurva permintaan baru adalah D2.
Pergeseran dalam D akan mengakibatkan pergeseran kurva MR (dari MR1 ke
MR2). Kurva MC dari monopolis adalah given, posisi ekuilibrium baru adalah e’
dimana harga adalah sama seperti sebelumnya.
Dalam kasus ini TR dari monopolis akan meningkat yang ditunjukkan oleh
OPBX2 .
2. Asumsi Harga dan kuantitas berubah
Pada gambar berikut (6.10) ditunjukkan bahwa jika demand bergeser dari D 1 ke
D2 maka keseimbangan baru adalah e’ di mana harga dan kuantitas yang
ditawarkan oleh monopolis adalah lebih besar dari ekuilibrium origional e
(jelasnya P2 > P1 dan OX2 > OX1).
P
Mikroeconomic 22
s
C SMC
P2 B
P1 A
e’
D1 D2
0 x1 x2 X
MR1 MR2
P ∆P
C MC2
P2 MC1
Mikroeconomic 23
s
P1 e’
∆C e
D
0 x2 x1 MR X
C. Pembebanan Pajak
1. Pembebanan Lump-sum tax. Dalam kasus monopolis kita tidak membedakan
antara short-run dan long-run sebagaimana yang dilakukan pada pasar
persaingan murni karena pada umumnya monopolis merealisasikan
beberapa excess profit baik dalam short-run maupun dalam long-run. Di
bawah kondisi ini pembebanan pajak lump-sum akan mengurangi ekses profit
karena menambah total biaya tetap, namun kurva MC tidak terpengaruh dan
karenanya keseimbangan dalam pasar monopoli akan tetap sama bahkan
dalam jangka panjang.
2. Pembebanan Pajak Keuntungan. Pengaruh pajak pada keuntungan
monopoli terhadap keseimbangan monopolis adalah sama seperti dalam
kasus pajak lump-sum: Keuntungan pajak mengurangi keuntungan abnormal
tetapi keseimbangan dalam pasar tidak terpengaruh, sepanjang pajak
keuntungan tidak mengikis (mengurangi) keuntungan normal.
3. Pembebanan Pajak Penjualan Khusus. Pengaruh dari pajak spesifik padai
output monopolis adalah secara umum sama dengan pasar persaingan
murni. Pembebanan pajak ini akan menggeser kurva MC ke atas, dimana
akan menghasilkan suatu perubahan keseimbangan; dalam posisi
keseimbangan baru ini (e’) harga akan lebih tinggi dan kuantitas akan lebih
kecil bila dibandingkan dengan keseimbangan pertama.
Perubahan harga dari monopoli dapat lebih kecil, sama dengan, atau lebih besar
dari paajak spesifik seperti dalam kasus kompetisi murni. Namun dalam pasar
monopolis kita tidak membedakan antara short-run dan long-run selama kondisi
keseimbangan adalah sama dalam kedua periode tersebut.
Pertama, jika MC mempunyai suatu slope yang positif, peningkatan dalam harga
akan lebih kecil dari pajak spesifik seperti dalam kasus kompetisi murni. dalam
gambar berikut :
Mikroeconomic 24
s
P
∆P
C MC2
P2 MC1
P1
taxe D
0 x2 x1 MR X
Kedua, jika MC adalah horisontal, monopolis akan meningkatkan harga tetapi
tidak sebesar peningkatan pasat seperti dalam kompetisi murni. Bahkan ketika
kurva MC-nya adalah elastisitas sempurna, monopolis akan menanggung
sejumlah pajak. Seperti pada gambar berikut :
∆P
C
P2
P1 MC2
tax MC1
e
D
0 x2 x1 MR X
Ketiga, kondisi-kondisi dimana monopolis dapat melampaui pajak total dari
konsumen dengan membebankan pada harga yang lebih tinggi, atau dapat
meningkatkan harga lebih dari jumlah pajak, adalah sangat sulit untuk
diterapkan disini.
Mikroeconomic 25
s