MFK 3.2
MFK 3.2
PENGAWASAN MANAJEMEN
RISIKO FASILITAS DAN
LINGKUNGAN
Rumah sakit sebagai instansi dalam bidang pelayanan kesehatan wajib menyediakan
fasilitas yang aman, fungsional dan fasilitas pendukung pasien, keluarga,staf dan
pengujung. Fasilitas fisik, peralatan medis,dan sumber daya lainnya harus dikelola secara
efektif. Rumah sakit perlu menyusun program pengawasan manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan agar pengendalian sumber bahaya dan risiko di rumah sakit dapat
diminimalisir.
Untuk melindungi pegawai, pasien dan pengunjung dari sumber bahaya yang ada di
RSUD Majene, perlu diadakannya pengawasan di semua aspek program manajemen
risiko secara konsisten dan berkesinambungan. Pengawasan ini juga dilakukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Majene.
III. TUJUAN
V.SASARAN
- Penanganan
B3 yang salah
- Penyimpanan B3
tidak pada tempatnya
- B3 yang
tidak diberi label
- Tidak memakai
APD saat penanganan B3
3 Penanggulangan
bencana (emergensi)
- Wabah Penyakit
- Gempa bumi
- Kebocoran gas
- Ledakan bom
- Tanah longsor
- Kecelakaan transportasi
- Hubungan
pendek arus listrik
- Ledakan gas
- Kebocoran gas
- Ledakan kompor
gas
- Percikan api
dan colokan listrik
5 Peralatan medis –
pemilihan, pemeliharaan
dan penggunaan teknologi
dengan cara yang aman
untuk mengurangi risiko
- Kesalahan
pembacaan hasil
alat medis karena
belum terkalibrasi
- Kesalahan
penggunaan alat
- Kesalahan
penggunaan alat medis
yang baru karena
belum dilakukan
pelatihan alat baru
- Pemadaman listrik
- Kerusakan /
meledaknya pompa air
- Saluran air / IPAL
mampet
- Kerusakan telepon
- Kebocoran gas
- Meledaknya tabung
gas medis
a. Panitia K3 Rumah Sakit membuat laporan, menganalisa, melakukan evaluasi dan tindak
lanjut serta membuat rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Majene.
b. Evaluasi program program keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung dan petugas
atau pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Majene dilaksanakan setiap akhir tahun
untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan kegiatan tahun depan