Anda di halaman 1dari 33

Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam

menghadapi Pandemi Covid 19

Penanggung Jawab
KH. Nasrulloh, M.H (Rektor)
Penanggung Jawab Kegiatan
Misbah Khussurur, M.S.I (Kepala LP2M)
Muhammad Ridwan, M.Sos (Kepala Bidang Penelitian)
Ketua Penelitian
Hj. Hanifah Muyasaroh, M.S.I (Program Studi KPI)
Anggota
Yusuf Hasan Baharudin, M.Pd.I (Program Studi BK)
Nanda Noor Fadjrin, M.Pd (Program Studi MTK)
Tatang Agus Pradana, M.Pd (Program Studi BK)
Muhammad Ridwan, M.Sos (Program Studi KPI)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI (UNUGHA)
CILACAP, TAHUN 2020
SAMBUTAN
LP2M UNUGHA CILACAP
Mengatasi pandemi Covid-19 dengan memutus mata rantai penularannya merupakan
hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat dampak bahaya yang ditimbulkan
dari wabah penyakit tersebut, tidak hanya dampak kesehatan, namun juga dampak
Pendidikan, dampak ekonomi, dampak sosial, dan semua turunannya. Tentu sangat
memprihatinkan, bagaimana masyarakat cemas untuk beraktifitas karena khawatir
tertular, tempat-tempat ibadah menjadi sepi dari kegiatan ibadah, kegiatan-kegiatan
ekonomi lesu, tempat-tempat belajar anak-anak menjadi kurang berfungsi. Ini semua
tidak boleh terus berlanjut dan harus segera diatasi tidak hanya oleh pemerintah RI,
namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Semua ikut bau membahu
berpartisipasi memutus mata rantai penularan Covid-19, agar semua kembali berjalan
dengan normal. Oleh karena itu, LP2M UNUGHA sebagai Lembaga yang konsen
dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ikut andil dalam ikut
mengawal pencegahan Covid-19 ini; Antara lain dengan melakukan penelitian
tentang pemetaan terhadap jenis kecemasan yang dialami masyarakat, khususnya di
wilayah kabupaten Cilacap dengan harapan menjadi salah satu acuan bagi kebijakan
pemerintah kabupaten Cilacap dalam menangani wabah penyakit Covid19 ini.
Demikian. semoga penelitian ini akan membawa manfaat bagi pengendalian Covid-
19 di negara Indonesia, khususnya di Kabupaten Cilacap. Kepada segenap tim dan
semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini kami sampaikan terimakasih.

Kepala
LP2M UNUGHA Cilacap
Misbah Khussurur, M.S.I
A. PENDAHULUAN panic, kecemasan sosial dan kecemasan
obsessive.
Sudah satu bulan lebih Indonesia
mengalami masa pandemi Covid-19.Berbagai B. KAJIAN PUSTAKA
upaya penanganan sedang dilakukan agar 1. Pengertian Kecemasan
penyebarannya bisa terkendali dan tidak Pada dasarnya kecemasan adalah
membabi buta.Tak terkecuali pemerintah kondisi psikologis seseorang yang penuh
daerah dalam hal ini adalah pemerintah dengan rasa takut dan khawatir, dimana
kabupaten Cilacap yang sudah melakukan perasaan takut dan khawatir akan sesuatu
berbagai upaya mulai dari menyiapkan rumah hal yang belum pasti akan terjadi.
sakit rujukan, menyiapkan tenaga kesehatan, Kecemasan berasal dari bahasa Latin
dan juga berbagai sosialisasi pentingnya (anxius) dan dari bahasa Jerman (anst),
menjaga jarak antar warga. Hal ini diakui atau yaitu suatu kata yang digunakan untuk
tidak akan berpengaruh pada kondisi mental menggambarkan efek negatif dan
masyarakat Indonesia terutama warga Cilacap. rangsangan fisiologis.
Definisi kecemasan menurut Freud
WHO sendiri sebagai badan kesehatan
(dalam Feist & Feist, 2012) menjelaskan
dunia sudah memberikan definisi sehat yaitu
bahwa kecemasan merupakan situasi
sempurna baik fisik, mental maupun
afektif yang dirasa tidak menyenangkan
sosial.Sehingga langkah upaya penanganan
yang diikuti oleh sensasi fisik yang
Covid-19, idealnya tidak hanya melakukan
memperingatkan seseorang akan bahaya
penanganan pada kesehatan fisik saja
yang mengancam. Perasaan tidak
melainkan mental dan sosial.Untuk itu, perlu
menyenangkan ini biasanya samar-samar
pemetaan terhadap jenis kecemasan yang
dan sulit dipastikan, tetapi selalu terasa.
dialami masyarakat saat pandemi covid-19
Menurut American Psychological
agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam
Association (APA), kecemasan merupakan
pembuatan kebijakan penanganan covid-19
keadaan emosi yang muncul saat individu
dikabupaten Cilacap.Dalam penelitian ini akan
sedang stress, dan ditandai oleh perasaan
mendalami 4 jenis kecemasan, yaitu
tegang, pikirang yang mebuat individu
kecemasan umum, kecemasan gangguan
merasa khawatir dan disertai repon fisik

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
(jantung berdetak kencang, naiknya memfokuskan hal yang penting saat itu
tekanan darah, dan lain sebagainya). saja dan mengesampingkan hal yang
Kecemasan adalah suatu keadaan lainnya. Pada tingkat kecemasan yang
tertentu (State anxiety), yaitu mengahadapi berat/tinggi, persepsi individu menjadi
situasi yang tidak pasti dan tidak menentu turun, hanya memikirkan hal yang kecil
terhadap kemampuannya dalam saja dan mengabaikan yang lainnya,
menghadapi tes, berupa emosi yang sehingga individu tidak dapat berfikir
kurang menyenangkan yang dialami oleh dengan tenang (Suratmi,dkk.2017)
individu dan bukan kecemasan sebagai
2. Jenis – jenis kecemasan
sifat yang melekat pada kepribadiannya
Sigmund Freud (dalam Feist &
(M.NurGhufran & Rini Risnawita S.
Feist, 2012), membagi kecemasan
2012). Kecemasan merupakan perasaan
menjadi tiga jenis, yaitu :
takut yang bersifat lama pada sesuatu yang
a. Kecemasan Neurosis (neurotic
tidak jelas dan berhubungan dengan
anxiety), merupakan perasaan cemas
perasaan yang tidak menentu dan tidak
akiba bahaya yang tidak diketahui.
bedaya. Hal senada diungkapkan oleh
Perasaan itu sendiri berada pada ego,
Lubis menyatakan bahwa kecemasan
tetapi muncul dari dorongan id.
adalah takut akan kelemahan. Kecemasan
b. Kecemasan Realistis (realistic
meru pakan perasaan yang kita alami
anxiety), kecemasan ini didefinisikan
ketika berpikir tentang sesuatu tidak
sebagai persaaan yang tidak
menyenangkan yang akan terjadi (Sri Adi
menyenangkan dan idak spesifik
Widodo.dkk, 2017)
yang mencakup kemungkinan
Menurut Harlock kecemasan
bahaya itu sendiri.
merupakan bentuk perasaan khawatir,
c. Kecemasan Moral(moral anxiety),
gelisah dan perasaan-perasaan lain yang
bermula dari konflik antara ego dan
kurang menyenangkan.Kecemasan sering
uperego. Ketika anak membangun
muncul pada individu manakala
superego biasanya di usia lima atau
berhadapan dengan situasi yang tidak
enam tahun mereka mengalami
menyenangkan.Pada tingkat kecemasan
kecemasan yang tumbuh dari konflik
yang sedang, persepsi individu lebih

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
antara kebutuhan realistis dan dan diperlukan perilaku yang
perintah superego. berulang untuk menghilangkannya.
3. Tingkat Kecemasan
Mengacu dari beberapa teori Semua orang pasti mengalami
terkait kecemasan, maka peneliti kenali kecemasan pada derajat tertentu,Peplau
beberapa jenis gangguan kecemasan mengidentifikasi 4 tingkatan kecemasan
dengan beberapa indikatornya, yaitu: yaitu:
1) Kecemasan umum, gemetar dan a. Kecemasan Ringan
berkeringat dingin, otot tegang, Kecemasan ini berhubungan
pusing, mudah marah, sering buang dengan kehidupan sehari-hari.Kecemasan
air kecil, sulit tidur, dada berdebar- dapat memotivasi belajar menghasilkan
debar, mules. Mudah lelah, nafsu pertumbuhan serta kreatifitas. Tanda dan
makan menurun, dan susah gejala antara lain: persepsi danperhatian
berkonsentrasi meningkat, waspada, sadar akan stimulus
2) Kecemasan gangguan panik, internal dan eksternal, mampu mengatasi
gejalanya berupa jantung berdebar, masalah secara efektif serta terjadi
berkeringat, nyeri dada, ketakutan, kemampuan belajar. Perubahan fisiologi
gemetar seperti tersendak atau seperti ditandai dengan gelisah, sulit tidur,
berasa diujung tanduk, detak jantung hipersensitif terhadap suara, tanda vital
cepat, wajah pucat. dan pupil normal.
3) Kecemasaan sosial, rasa takut atau b. Kecemasan Sedang
cemas yang luar biasa terhadap Kecemasansedang memungkinkan
situasi sosial atau berinteraksi seseorang memusatkan pada hal yang
dengan orang lain, baik sebelum, penting dan mengesampingkan yang
sesudah maupun sebelum dalam lain, sehingga individu mengalami
situasi tersebut. perhatian yang selektif, namun dapat
4) Kecemasan obsessiv, ditandai melakukan sesuatu yang lebih terarah.
dengan pikiran negatif sehingga Respon fisiologi : sering nafas pendek,
membuat gelisah, takut dan khawatir nadi dan tekanan darah naik, mulut
kering, gelisah, konstipasi. sedangkan

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
respon kognitif yaitu lahan persepsi mengalami panik tidak dapat melakukan
menyempit, rangsangan luar tidak sesuatu walaupun dengan pengarahan.
mampu diterima, berfokus pada apa yang Panik menyebabkan peningkatan
menjadi perhatiaannya. aktivitas motorik, menurunnya
c. Kecemasan Berat kemampuan berhubungan dengan orang
Kecemasan berat sangat lain, persepsi yang menyimpang,
mempengaruhi persepsi individu, kehilangan pemikiran yang rasional.
individu cenderung untuk memusatkan Kecemasan ini tidak sejalan dengan
pada sesuatu yang terinci dan spesifik, kehidupan, dan jika berlangsung lama
serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. dapat terjadi kelelahan yang sangat
Semua perilaku ditujukan untuk bahkan kematian.Tanda dan gejala
mengurangi ketegangan. Tanda dan daritingkat panik yaitu tidak dapat fokus
gejala dari kecemasan berat yaitu: pada suatu kejadian.
persepsinya sangat kurang, berfokus 4. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan
pada hal yang detail, rentang perhatian Kecemasan sering kali berkembang
sangat terbatas, tidak dapat selama jangka waktu dan sebagian besar
berkonsentrasi atau menyelesaikan tergantunga pada seluruh pengalaman
masalah, serta tidak dapat belajar secara hidup seseorang.Peristiwaperistiwa atau
efektif. Pada tingkatan ini individu situasi khusus dapat mempercepat
mengalami sakit kepala, pusing, mual, munculnya serangan kecemasan.Menurut
gemetar, insomnia, palpitasi, takikardi, Savitri Ramaiah (2003) ada beberapa
hiperventilasi, sering buang air kecil faktor yang menunujukkan reaksi
maupun besar, dan diare.Secara emosi kecemasan, diantaranya yaitu :
individu mengalami ketakutan serta a. Lingkungan
seluruh perhatian terfokus pada dirinya. Lingkungan atau sekitar tempat tinggal
d. Panik mempengaruhi cara berfikir individu
Pada tingkat panik dari kecemasan tentang diri sendiri maupun orang lain.
berhubungan dengan terperangah, Hal ini disebabkan karena adanya
ketakutan, dan teror. Karena mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan
kehilangan kendali, individu yang pada individu dengan keluarga,

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
sahabat, ataupun dengan rekan kerja. karena sumbernya terlihat jelas
Sehingga individu tersebut merasa didalam pikiran
tidak aman terhadap lingkungannya. b. Cemas karena merasa berdosa atau
b. Emosi yang ditekan bersalah, karena melakukan hal-hal
Kecemasan bisa terjadi jika individu yang berlawanan dengan keyakinan
tidak mampu menemukan jalan keluar atau hati nurani. Kecemasan ini
untuk perasaannya sendiri dalam sering pula menyertai gejala-gejala
hubungan personal ini, terutama jika gangguan mental, yang kadang-
dirinya menekan rasa marah atau kadang terlihat dalam bentuk yang
frustasi dalam jangka waktu yang umum.
sangat lama. c. Kecemasan yang berupa penyakit
c. Sebab-sebab fisik dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Pikiran dan tubuh senantiasa saling Kecemasan ini disebabkan oleh hal
berinteraksi dan dapat menyebabkan yang tidak jelas dan tidak
timbulnya kecemasan.Hal ini terlihat berhubungan dengan apapun yang
dalam kondisi seperti misalnya terkadang disertai dengan perasaan
kehamilan, semasa remaja dan sewaktu takut yang mempengaruhi
pulih dari suatu penyakit.Selama keseluruhan kepribadian
ditimpa kondisi-kondisi ini, penderitanya. Kecemasan hadir
perubahan-perubahan perasaan lazim karena adanya suatu emosi yang
muncul, dan ini dapat menyebabkan berlebihan. Selain itu, keduanya
timbulnya kecemasan. mampu hadir karena lingkungan
Zakiah Daradjat (Kholil Lur yang menyertainya, baik
Rochman, 2010) mengemukakan beberapa lingkungan keluarga, sekolah,
penyebab dari kecemasan yaitu : maupun penyebabnya.
a. Rasa cemas yang timbul akibat Musfir Az-Zahrani (2005)
melihat adanya bahaya yang menyebutkan faktor yang memepengaruhi
mengancam dirinya. Kecemasan adanya kecemasan yaitu :
ini lebih dekat dengan rasa takut, a. Lingkungan keluarga

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Keadaan rumah dengan kondisi yang Kelemahan fisik dapat melemahkan
penuh dengan pertengkaran atau penuh kondisi mental individu sehingga
dengan kesalahpahaman serta adanya memudahkan timbulnya kecemasan.
ketidakpedulian orangtua terhadap anak- b. Trauma atau konflik Munculnya gejala
anaknya, dapat menyebabkan kecemasan sangat bergantung pada kondisi
ketidaknyamanan serta kecemasan pada individu, dalam arti bahwa pengalaman-
anak saat berada didalam rumah pengalaman emosional atau konflik mental
b. Lingkungan Sosial yang terjadi pada individu akan
Lingkungan sosial adalah salah satu memudahkan timbulnya gejala-gejala
faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan.
kecemasan individu. Jika individu c. Lingkungan awal yang tidak baik.
tersebut berada pada lingkungan yang Lingkungan adalah faktor-faktor utama
tidak baik, dan individu tersebut yang dapat mempengaruhi kecemasan
menimbulkan suatu perilaku yang buruk, individu, jika faktor tersebut kurang baik
maka akan menimbulkan adanya berbagai maka akan menghalangi pembentukan
penilaian buruk dimata masyarakat. kepribadian sehingga muncul gejala-gejala
Sehingga dapat menyebabkan munculnya kecemasan.
kecemasan. 5. Aspek-Aspek Kecemasan
Gail W. Stuart (dalam Annisa &
Kecemasan timbul karena adanya
Ifdil 2016) mengelompokkan kecemasan
ancaman atau bahaya yang tidak nyata dan
(anxiety) dalam respon perilaku, kognitif,
sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta
dan afektif, diantaranya.
adanya penolakan dari masyarakat
1. Perilaku, diantaranya: 1) gelisah, 2)
menyebabkan kecemasan berada di
ketegangan fisik, 3) tremor, 4) reaksi
lingkungan yang baru dihadapi (Patotisuro
terkejut, 5) bicara cepat, 6)kurang
Lumban Gaol, 2004). Sedangkan Page (Elina
koordinasi, 7) cenderung mengalami
Raharisti Rufaidah, 2009) menyatakan bahwa
cedera, 8) menarik diri dari hubungan
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
interpersonal, 9)inhibisi, 10) melarikan
adalah :
diri dari masalah, 11) menghindar, 12)
a. Faktor fisik
hiperventilasi, dan 13) sangat waspada.

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Kognitif, diantaranya: 1) perhatian 3. Aspek mental atau kognitif, timbulnya
terganggu, 2) konsentrasi buruk, 3) gangguan terhadap perhatian dan memori,
pelupa, 4) salah dalammemberikan rasa khawatir,ketidakteraturan dalam
penilaian, 5) preokupasi, 6) hambatan berpikir, dan bingung.
berpikir, 7) lapang persepsi menurun, 8) Kemudian menurut Ivi Marie
kreativitasmenurun, 9) produktivitas Blackburn & Kate M. Davidson (1994: 9)
menurun, 10) bingung, 11) sangat membagi analisis fungsionalgangguan
waspada, 12) keasadaran diri, kecemasan, diantaranya.
13)kehilangan objektivitas, 14) takut 1. Suasana hati, diantaranya: kecemasan,
kehilangan kendali, 15) takut pada mudah marah, perasaan sangat tegang.
gambaran visual, 16) takut cederaatau 2. Pikiran, diantaranya: khawatir, sukar
kematian, 17) kilas balik, dan 18) berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-
mimpi buruk. besarkan ancaman,memandang diri
3. Afektif, diantaranya: 1) mudah sebagai sangat sensitif, dan merasa tidak
terganggu, 2) tidak sabar, 3) gelisah, 4) berdaya.
tegang, 5) gugup, 6) ketakutan, 3. Motivasi, diantaranya: menghindari
waspada, 8) kengerian, 9) kekhawatiran, situasi, ketergantungan tinggi, dan ingin
10) kecemasan, 11) mati rasa, 12) rasa melarikan diri.
bersalah, dan 13)malu. 4. Perilaku, diantaranya: gelisah, gugup,
Kemudian Shah (dalam M. Nur kewaspadaan yang berlebihan.
Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014: 144) 5. Gejala biologis, diantaranya: gerakan
membagi kecemasan menjadi tigaaspek, otomatis meningkat, seperti berkeringat,
yaitu. gemetar, pusing,berdebar-debar, mual, dan
1. Aspek fisik, seperti pusing, sakit mulut kering.
kepala, tangan mengeluarkan keringat, 6. Indikator Kecemasan
menimbulkan rasa mual padaperut, Scully menyebutkan bahwa :“A
mulut kering, grogi, dan lain-lain. subjectively state og anxiety may be
2. Aspek emosional, seperti timbulnya rasa obvious, omit may be masked by psysical
panik dan rasa takut. or other psychological complaints”.
Keadaan subyektif suatu kecemasan

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
mungkin jelas nyata, atau mungkin c. Dada sesak dan jantung berdegup
disembunyikan oleh fisik atau keluhan kencang
psikologis lain. Scully ( dalam Andrianto, d. Diare dan gangguang perut
2009). e. Sering buang air kecil
Scully mengatakan gejala dan tanda f. Perubahan tensi darah dan gelisah
kecemasan itu terbagi menjadi tiga, g. Nafas pendek
diantaranya : h. Paresthesias (perasaan – perasaan
1. Aspek Psikologis dibagi menjadi kulit yang abnormal seperti gatal,
beberapa indikator: menusu dan rasa terbakar)
a. Apprehenson(keprihatinan/kecemasan 3. Asepek fisik dibagi menjadi beberapa
pada masa depan ) indikator, yaitu :
b. Keraguan ketakutan dan antisipasi a. Diaphoresis ( banyak memproduksi
kemalangan keringat )
c. Perasaan panik b. Kullit dingin dan lembab
d. Hipervigilan (kecenderungan untuk c. Urat nadi cepat dan arrhythmias (
bereaksi berlebihan terhadap stress yang irama tidak teratur)
tidak begitu berat) d. Muka pucat dan merah
e. Lekas marah e. Hyperreflexia ( refleksi yang
f. Lelah berlebihan )
g. Insomnia ( susah tidur) Berdasarkan uraian diatas dapat
h. Kecenderungn mengalami kecelakaan disimpulkan bahwa indikator kecemasan
(kurang focus pada saat berkendara) meliputi kecemasan umum, kecemasan
i. Derealisasi ( dunia tampak aneh )dan gangguan panik, kecemasan sosial, dan
depersonalisasi ( merasa dirinya sendir kecemasan obsessive, sedangkan gejala dan
tidak nyata ) tanda kecemasan itu terbagi menjadi tiga jenis,
j. Sukar fokus ( memusatkan pikiran ) diantaranya aspek psikologis, aspek somatis
2. Aspek Somatis dibagi menjadi beberapa dan aspek fisik.
indikator, yaitu : C. Metode Penelitian
a. Sakit kepala Dalam penelitian ini, metode yang
b. Usin dan berkunang-kunang digunakan adalah penelitian deskriptif

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
dengan pendekatan kuantitatif. Tujuannya 2020. Penelitian ini menggunakan 626
adalah untuk mengungkapkan realitas apa sampel menggunakan kuesioner online
adanya. Menurut Furchan (2004) untuk mengetahui gangguan kecemasan
penelitian deskriptif adalah metode yang dialami saat menghadapi pamdemi
penelitian yang bertujuan untuk Covid-19. Instrumen yang digunakan
menggambarkan fenomena-fenomena dalam penelitian ini adalah angket
yang ada, yang berlangsung pada saat ini Kecemasan Covid-19. Untuk mengetahui
atau saat yang lampau. Jadi dapat skor angket denganmemasukkan data-data
disimpulkan bahwa dalam penelitian angket yang telah diperoleh kemudian
deskriptif kuantitatif ini, untuk melihat, menjumlahkanmasing-masing jawaban
meninjau dan menggambarkan dengan yang diberikan responden dalam
angka tentang objek yang diteliti seperti angketpenelitian lalu dibagi tiga puluh
apa adanya dan menarik kesimpulan enam dan dikali seribu.
tentang hal tersebut sesuai fenomena yang Langkah selanjutnya adalah
tampak pada saat penelitian dilakukan. reliabilitas angket dengan pertimbangan
Adapun variabel dalam penelitian ini validitas, indeks kecemasan dan daya
adalah jenis-jenis kecemasan dalam pembeda soal sebagai berikut:
menghadapi pandemic Covid-19 dan 1. Uji Validitas
subjeknya adalah masyarakat Cilacap. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu
Penelitian dilakukan kepada responden instrumen dengan menggunakan validitas
dari semua kecamatan diwilayah Cilacap. isi dan validitas konstruk.Suatu instrumen
Pengambilan sampel menggunakan teknik dikatakan valid menurut validitas isi
proportional simple random sampling, apabila isi instrumen tersebut telah
dimana sampel diambil secara acak dengan merupakan sampel yang representatif dari
mempertimbangkan proporsi sampel tiap keseluruhan isi hal yang akan diukur.
kecamatan pada masyarakat Cilacap Menurut Sudjana (1996) menafsiran harga
dengan status mental yang stabil dan korelasi dengan melihat harga r xy untuk
bersedia bergabung dalam penelitian setiap butir soal diinterpretasikan dengan
sebagai sampel. Penelitian ini berlangsung besarnya koefisien korelasi berikut :
mulai dari periode 13 sampai 18 April

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
n∑XY − (∑X)(∑Y) Menurut Budiyono (2011,30) jika indeks
rxy =
√(n∑X 2 − (∑X)2 )(n∑Y 2 − (∑Y)2 ) tingkat kesukaran pada butir ke-i tidak
Dimana: tergolong dalam interval 0,2 ≤ Pi ≤ 0,8
rxy = koefisien korelasi maka butir tersebut harus dibuang. Dalam
∑ X = jumlah skor item penelitian ini, tingkat kesukaran butir soal
∑ Y = jumlah skor total yang digunakan adalah butir soal yang
n = jumlah responden terletak antara 0,1 dan 0,9.
Selanjutnya dihitung dengan mencari 3. Daya Pembeda
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus : Daya pembeda soal adalah kemampuan

𝑟𝑥𝑦 √𝑛 − 2 suatu soal untuk membedakan antara siswa


𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (𝑟𝑥𝑦 )2 yang berkemampuan tinggi dengan siswa

Distribusi tabel-t untuk 𝛼 = 5% dan derajat yang berkemampuan rendah. Untuk

kebebasan (dk = n – 2) mengetahui bahwa butir-butir tes dapat

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti valid membedakan kemampuan siswa maka
ditentukan dengan daya beda dengan rumus
2. Indeks Kecemasan
koefisien korelasi moment produk dari Karl
Agket yang baik adalah angket yang tidak
Pearson, sebagai berikut :
terlalu banyak dipilih dan tidak terlalu
n∑XY − (∑X)(∑Y)
banyak tidak dipilih. Dalam penelitian D=
√(n∑X 2 − (∑X)2 )(n∑Y 2 − (∑Y)2 )
sangat dianjurkan memilih soal kategori
dengan:
sedang agar datanya bisa menyebar.
X : skor butir;
Dengan demikian untuk menentukan
Y : skor total;
tingkat kecemasan tiap butir angket
n : banyaknya subjek yang dikenai tes.
digunakan rumus untuk analisis butir:
Dalam penelitian ini soal tes dapat
𝐵i
𝑃i =
𝑁i digunakan jika indeks daya pembeda suatu
dengan, butir ≥0,3.
Pi : indeks tingkat kecemasan butir ke-i 4. Uji Reliabilitas
Bi : banyak peserta memilih butir ke-i Tes B siswa yang akan digunakan pada
Ni : banyak peserta angket butir ke-i penelitian ini berjumlah 20 soal pertanyaan
objektif dengan 5 pilihan jawaban. Dalam

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
uji cobanya terdapat 30 soal objektif Tabel 4.1
Distribusi Sampel Tiap Kecamatan
dengan 10 soal sebagai cadangan. Metode
No Kecamatan Sampel Populasi
yang digunakan satu kali tes. Tes prestasi 1 Dayeluhur 15 48809
belajar merupakan soal objektif dikotomus 2 Wanareja 26 102857
3 Majenang 32 135392
dengan begitu digunakanlah uji Reliabilitas
4 Cimanggu 30 102219
tes digunakan rumus Kuder-Richerdson : 5 Karangpucung 21 79378
𝑛 𝑠𝑡 2 − ∑ 𝑝𝑞 6 Cipari 14 64379
𝑟20 = ( ) 7 Sidareja 12 61972
𝑛−1 𝑠𝑡 2
8 Kedungreja 16 84557
Dengan 9 Patimuan 9 48728
𝑟20 : indeks reliabilitas instrumen; 10 Gandrungmangu 32 107169
11 Bantarsari 14 71383
𝑛 : banyaknya butir instrumen; 12 Kawunganten 27 83753
𝑝𝑖 : proporsi subjek menjawab butir ke-i; 13 Kampung Laut 4 15043
14 Jeruklegi 23 73705
𝑞𝑖 : 1 − 𝑝𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … . 𝑛; 15 Kesugihan 107 129580
𝑠𝑡 2 : variansi total. 16 Adipala 26 91059
Hasil pengukuran yang mempunyai 17 Maos 17 47006
18 Sampang 51 42372
koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Dalam 19 Kroya 23 113211
penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel 20 Binangun 20 66522
21 Nusawungu 19 83184
jika indeks reliabilitas ≥ 0,70.
22 Cilacap Selatan 19 83329
(Budiyono,2011) 23 Cilacap Tengah 34 89708
24 Cilacap Utara 35 81524
Total 626 1906839
D. Hasil Penelitian
Korelasi 99%
1. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini meliputi data
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
hasil pengambilan sampel, instrumen
Dengan mengambil sampel sesuai proporsi
dan hasil angket.
didapat korelasi antara banyak sampel dan
2. Sampel
banyak populasi memiliki korelasi mencapai
Dari populasi seluruh warga Cilacap
99% yang bisa dikatakan sesuai signifikan.
diambil sampel sesuai proporsi
kecamatan sebagai berikut:

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
3. Instrumen Tabel 4.2
Relialibilas Soal
Instrumen dalam penelitian ini
KR_20 0,8013
merupakan angket kecemasan Covid- Keputusan Reliabel
19. Agar data yang dianalisis dapat
sampai dengan hasil yang diiinginkan 4. Deskripsi Data Penelitian

berikut langkat analisis intrumen: a. Deskripsi Data Umum

a. Validitas Isi Deskripsi data umum merupakan

Sebelum angket digunakan Statistik Deskriptif tentang Skor

telah di uji vakiditas Isi oleh ahli Angket Covid-19

psikologi, ahli bahasa dan ahli Tabel 4.3


Dekripsi Data Umum
pendidikan. Elemen Skor
b. Validitas Kontruk Banyak Data 626
Dari seluruh butir soal angket Data Minimum 0
Data Maksimum 1000
hanya satu soal yang tidak valid
Rentang Data 1000
(deskripsi lebih lanjut pada Banyak Kelas 11
lampiran) Interval Kelas 91
Median 111
c. Indeks Kecemasan Per Butir
Kuartil Bawah 83
Analisis ini mengakibatkan dua Kuartil Atas 194
butir soal tidak digunakan dalam Modus 111
Rata-rata 147
penelitian. (deskripsi lebih lanjut
Varians 14603
pada lampiran) Standar Deviasi 121
d. Daya Pembeda Angket Kemiringan 2
Keruncingan 11
Analisis ini mengakibatkan
lima butir soal tidak digunakan
b. Kelamin dan Tingkat Kecemasan
dalam penelitian. (deskripsi lebih
Deskripsi data jenis kelamin dan
lanjut pada lampiran
tingkat merupakan gambaran
e. Relibilitas Soal
seberapa cemas warga Cilacap.
Analisis ini diiproleh koefisien
Berikut sajian data tersebut:
Relibilitas sebagai berikut:

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Tabel 4.4 Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
Jenis Kelamin dan Tingkat Kecemasan
Sampel terbanyak ada di usia 20 sampai 24 dan
Jenis Sampel
Skor sampel paling sedikit ada di batas-batas usia
Kelamin Banyak Persentase
Laki-laki 196 31% 129 termuda dan tertua. Skor angket kecemasan
Perempuan 430 69% 155 ditinjau dari usia tertinggi 190 dan terendah 56.
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
Banyak sampel laki-laki 196 orang dan sampel d. Pendidikan dan Tingkat Cemas

perempuan 430 orang. Skor dari angket Deskripsi data usia dan tingkat merupakan

sampel laki-laki sebesar 129 dan perempuan gambaran seberapa cemas warga Cilacap

155 dengan rata-rata seluruhnya 147. terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis

c. Usia dan Tingkat Kecemasan kelamin. Berikut data dari deskripsi usia

Deskripsi data usia dan tingkat merupakan dan skor angket kecemasan:

gambaran seberapa cemas warga Cilacap Tabel 4.6


Pendidikan dan Tingkat Kecemasan
terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis Sampel
Jenis Kelamin Skor
kelamin. Berikut data dari deskripsi usia Banyak Persentase
dan skor angket kecemasan: Lainnya 5 1% 50
MI/SD 6 1% 134
Tabel 4.5
MTs/SMP/Setara 38 6% 98
Usia dan Tingkat Kecemasan
MA/SMA/SMK/Setara 362 58% 155
Sampel
Usia Skor D3 22 4% 154
Banyak Persentase
S1 148 24% 154
5-9 1 0% 83
S2 43 7% 116
10-14 11 2% 113
S3 2 0% 42
15-19 168 27% 135
20-24 212 34% 148 Total 626 100% 147
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.Sampel
25-29 69 11% 135
30-34 47 8% 134 terbanyak ada di Jenjang SMA/MA/SMK dan sampel
35-39 37 6% 120 paling sedikit ada di Jenjang S3. Skor angket kecemasan
40-44 30 5% 128
ditinjau dari usia tertinggi 155 dan terendah 42.
45-49 23 4% 134
50-54 17 3% 190
55-59 6 1% 187 e. Jenis dan Tingkat Kecemasan
60-64 4 1% 181
Deskripsi jenis kecemasan dan tingkat
65-69 1 0% 56
Total 626 100% 147 merupakan gambaran seberapa cemas warga

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Cilacap terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis Diagram 4.1
Cacah Jenis Kecemasan Covid-19
kelamin. Berikut data dari deskripsi jenis dan
skor angket kecemasan:
Tabel 4.6
Usia dan Tingkat Kecemasan
Jenis Kecemasan Sampel Skor
Banyak Persen
- 43 7% 0
Umum 14 2% 228
Panik 72 12% 219
Sosial 46 7% 164
Obsessiv 98 16% 215
Umum-Panik 5 1% 145
Umum-Sosial 5 1% 122
Umum-Obsessiv 1 0% 56
Panik-Sosial 19 3% 221
Panik-Obsessiv 29 5% 176
Diagram 4.2
Sosial-Obsessiv 44 7% 114
Persentase Jenis Kecemasan Covid-19
Umum-Panik-Sosial 7 1% 83
Umum-Panik-Obsessiv 2 0% 195
Umum-Sosial-Obsessiv 25 4% 90
Panik-Sosial-Obsessiv 105 17% 109
Umum-Panik-Sosial-Obsessiv 111 18% 127
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan jenis dengan sampel terbanyak ada di
Jenis dengan keempat dan sampel paling sedikit ada di
Jenjangg S3. Skor angket kecemasan ditinjau dari jenis
tertinggi 221 dan terendah 0.Bahwa empat jenis kecemasan
dibagi menjadi enam belas sesuai dengan prinsip himpunan
bagian dengan mengkomputasi dua dipangkatkan empat.
Dari enambelas jenis, jenis dengan empat jenis kecemasan
menjadi memiliki persentase tertinggi yaitu 18% dan skor
E. KESIMPULAN
tertinggi diperoleh Panik Sosial.Untuk memudahkan
Pada penelitian ini didapatkan 2%
pembaca tabel dibuat dalam bentuk diagram Venn. Berikut
masyarakat cilacap mengalami kecemasan
diagram venn untuk jenis kecemasan:
umum, 12% kecemasan panik, 7% kecemasan

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
sosial, 16% kecemasan obsessiv, 1%
kecemasan umum disertai dengan kecemasan
panik, 1% kecemasan umum disertai
kecemasan sosial, 0% kecemasan umum
disertai kecemasan obsessiv, 3% kecemasan
panik disertai kecemasan sosial, 5%
kecemasan panik disertai kecemasan obsesiv,
7% kecemasan sosial disertai obsessiv, 1%
kecemasan umum disertai dengan kecemasan
Panik dan kecamasan Sosial, 0% kecemasan
umum disertai kecemasan panik disertai
kecemasan obsessiv, 4% kecemasan umum
disertai kecemasan sosial dan obsessiv, 17%
kecemasan panik disertai kecemasan sosial
dan kecemasan obsessiv, dan terakhir yaitu
tertinggi dengan presentase 18% kecemasan
umum disertai dengan kecemasan panik,
kecemasan sosial dan kecemasan obsessiv.
Adapun dari jenis kelamin yang dijadikan
sample sebanyak 31% laki-laki dan 69%
perempuan. Sedangkan dari segi umur yang
mengalami kecemasan 0% 5-9 Th, 2% 10-14
Th, 27% 15-19 Th, 34% 20-24 Th, 11% 25-29
Th, 8% 30-34 Th, 6% 35-39 Th, 5% 40-44 Th,
4 % 45-49 Th, 3% 50-54 Th, 1% 55-59 Th,
1% 60-64 Th, 0% 65-69 Th. Sedangkan dari
segi pendidikan terakhir yang mengalami
kecemasan 1% MI/SD, 6% MTs/SMP/Setara,
58% MA/SMA/SMK/Setara, 4% D3, 24% S1,
7% S2, 0% S3.

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
DAFTAR PUSTAKA

Andrianto N. 2009. Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Kecemasan


SiswaDalam Menghadapi UNAS 2009 Di SMP Kartika IV-8
Malang.Skripsi.Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang.

Annisa, D., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) Pada Lanjut Usia (Lansia).
Jurnal Konselor Universitas Padang, 5(2), 93-99. Diunduh dari
ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/download/6480/5041

APA (American Psychological Association). (2017). Stress in America™ 2017:


Technology and Social Media. Part 2. Stresinamerica.org

dan Kecemasan Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Alih Bahasa: Rusda Koto
Sutadi.
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Budiyono. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Program Pascasrjana. UNS


Surakarata.

Elina Rharisti Rufaidah. (2009). Efektifitas Terapi Kognitif terhadap Penurunan


Tingkat Kecemasan pada Penderita Asma di Surakarta.Tesis. Fakultas
Psikologi-UGM.

Feist, J. & Gregory J. Feist.(2010). Teori Kepribadian (Edisi ketujuh). Jakarta:


Penerbit Salemba Humanika.

Ghufron, M. Nur., dan Rini Risnawita S.2012. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media

Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang.


Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti, dkk). Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.

Ivi Marie Blackburn & Kate M. Davidson. 1994. Terapi Kognitif untuk Depresi

Kholil Lur Rochman. (2010). Kesehatan Mental.Purwokerto: Fajar Media Press

Musfir Az-Zahrani. (2005). Konseling Terapi.Jakarta: Gema Insani.

Patotisuro Lumban Gaol, B. (2004). Hubungan Berfikir Positif dengan Kecemasan


Menghadapi Masa Bebas Pada Narapidana.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi-Universitas Mercu Buana.

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Savitri Ramaiah. (2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.Jakarta:
Pustaka Populer Obor.Semarang: IKIP Semarang Press.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Taylor, Shelley E, dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas.Jakarta: Kencana
Prenada Media Group

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Lampiran
A. Instrumen
1. Analisis Butir Soal

Kecemasan Umum
K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 K08 K09 K10 K11 K12 K13 K14 K15
t_Hitung 8,7470 7,6952 7,3083 10,8971 14,7765 9,3395 7,7740 10,2202 12,4576 11,4923 9,2591 7,2017 5,8722 1,0145 8,8051
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Tidak
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid

Persentase Benar 19% 3% 2% 1% 1% 2% 11% 6% 2% 3% 15% 15% 22% 11% 0%


Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar

Indeks Korelasi Soal 33% 29% 28% 40% 51% 35% 30% 38% 45% 42% 35% 28% 23% 4% 33%
Daya Pembeda Sedang Buruk Buruk Sedang Sedang Sedang Buruk Sedang Sedang Sedang Sedang Buruk Buruk Buruk Sedang

Keputusan P B B P P B P P P P P P B B B
Alasan D D K D D I

Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Gangguan Panik
P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 P11 P12
t_Hitung 7,7299 11,2428 14,7553 10,3312 10,3312 8,9009 16,5596 10,0299 10,2755 14,0575 14,4001 15,7155
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Persentase Benar 11% 3% 1% 3% 3% 4% 1% 41% 6% 39% 26% 23%


Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sedang Sukar Sukar

Indeks Korelasi Soal 30% 41% 51% 38% 38% 34% 55% 37% 38% 49% 50% 53%
Daya Pembeda Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Keputusan B P P B P B P P P P P P
Alasan D K K

Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Kecemasan Sosial
S01 S02 S03 S04 S05 S06 S07 S08 S09
t_Hitung 5,4590 6,7341 8,7855 12,7184 11,5910 14,5782 9,2489 14,7139 10,5049
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Persentase Benar 4% 4% 58% 3% 14% 29% 5% 27% 4%


Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar

Indeks Korelasi Soal 21% 26% 33% 45% 42% 50% 35% 51% 39%
Daya Pembeda Buruk Buruk Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Keputusan P P P P P P P P P
Alasan

Keputusan

P : Dipakai

B : Dibuang

Alasan Keputusan

V : Tidak Valid

I : Tingkat Kecemasan Rendah

D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik

K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Kecemasan Obsessiv
O01 O02 O03 O04 O05 O06 O07 O08 O09 O10
t_Hitung 9,9098 11,6664 11,5841 9,4441 10,1112 7,9525 11,7802 10,2298 11,2813 11,4535
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Persentase Benar 16% 6% 27% 45% 1% 12% 31% 8% 11% 9%


Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar

Indeks Korelasi Soal 37% 42% 42% 35% 38% 30% 43% 38% 41% 42%
Daya Pembeda Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Keputusan P P P P B P P P P P
Alasan I

Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan Keputusan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Relibilitas Soal

Relibilitas Awal

Jumlah Responden 626


Jumlah Total 3693
Rerata Total 5,8994
Standar Deviasi Total 4,8250
Jumlah pq 4,3076
KR_20 0,8163
Keputusan Reliabel

Relialibilas Akhir

Jumlah Responden 626


Jumlah Total 3318
Rerata Total 5,3003
Standar Deviasi Total 4,3498
Jumlah pq 3,7844
KR_20 0,8013
Keputusan Reliabel

Meskipun Relibilitas Awal lebih baik dai Relibilitas Akhir tetapi Relibilitas Awal mengandung Soal yang tidak Valid, Proporsi Soal tidak Sesuai dan
Terdapat Soal yang masih sama arti.

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tiap Jenis Kecemasan dan Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Umum

Kecemasan Umum
Skor Sampel
Skor
Banyak Persentase

0 303 48% 98
111 248 40% 150
222 54 9% 280
333 12 2% 340
444 3 0% 454
556 0 0% 0
667 2 0% 486
778 0 0% 0
889 1 0% 778
1000 3 0% 954

Total 626 100% 80

b. Kecemasan Panik

Kecemasan Panik
Skor Sampel
Skor
Banyak Persentase

0 145 23% 52
111 280 45% 109
222 79 13% 196
333 61 10% 253
444 44 7% 325
556 9 1% 380
667 3 0% 463
778 1 0% 472
889 1 0% 861
1000 3 0% 926

Grand
626 100% 160
Total

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
c. Kecemasan Sosial

Sosial
Skor Sampel
Skor
Banyak Persentase

0 73 12% 29
111 364 58% 103
222 75 12% 201
333 66 11% 262
444 33 5% 347
556 7 1% 500
667 4 1% 486
778 2 0% 611
889 0 0% 0
1000 2 0% 1000

Grand
626 100% 166
Total

d. Kecemasan Obsessiv

Kecemasan Obsessiv
Skor Sampel
Skor
Banyak Persentase

0 82 13% 32
111 326 52% 102
222 86 14% 177
333 63 10% 250
444 36 6% 294
556 15 2% 339
667 9 1% 414
778 4 1% 549
889 3 0% 546
1000 2 0% 1000

Grand
626 100% 183
Total

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Deskripsi Jenis Kecemasan dan Tingkat Kecemasan

Sampel
Jenis Kecemasan Skor
Banyak Persentase

- 43 7% 0
Umum 14 2% 228
Panik 72 12% 219
Sosial 46 7% 164
Obsessiv 98 16% 215
Umum-Panik 5 1% 145
Umum-Sosial 5 1% 122
Umum-Obsessiv 1 0% 56
Panik-Sosial 19 3% 221
Panik-Obsessiv 29 5% 176
Sosial-Obsessiv 44 7% 114
Umum-Panik-Sosial 7 1% 83
Umum-PanikObsessiv 2 0% 195
Umum-Sosial-Obsessiv 25 4% 90
Panik-Sosial-Obsessiv 105 17% 109
Umum-Panik-Sosial-
18%
Obsessiv 111 127

Grand
626 100% 147
Total

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Hasil Penelitian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam
Menghadapi Covid-19
20%

18%

16%

14%

12%

10%

8%

6% Hasil Penelitian Jenis Kecemasan Masyarakat


Cilacap dalam Menghadapi Covid-19
4%

2%

0%

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
A. Indikator Kecemasan Umum:
1. Tidak bisa tidur nyenyak saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
2. Sering mimpi buruksetelah mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Mudah berkeringat saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
4. Perut mulas saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Mudah marah saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
6. Nafsu makan menurun saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
7. Daya ingat menurun saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
8. Sering lupa secara tiba-tiba saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
9. Sulit berkonsentrasi saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
10. Menyalahkan orang yang menyebarkan wabah Covid-19
11. Menarik diri dari media sosial agar tidak mendapatkan informasi terkait Covid-19
B. Indikator Kecemasan Panik:
1. Badan lesu saat mendapatkan informasi terkait covid-19
2. Badan gemetaran saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Jantung berdebar saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
4. Wajah pucat saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Badan merasa tegang saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
6. Takut penularan Covid-19 sangat cepat seperti negara Cina, Italia dll
7. Takut tertular Covid-19 karena belum ada vaksinnya
8. Takut tertular Covid-19 karena angka kematian di Indonesia terbilang tinggi
C. Indikator Kecemasan Sosial:
1. Merasa tidak percaya diri setelah mendapatkan informasi terkait Covid-19
2. Takut diejek teman saat menyebarkan berita tentang Covid-19
3. Tidak berani membagikan berita tentang Kasus Positif Covid-19
4. Takut tertular Covid-19 apabila bertemu orang yang tidak dikenal
5. Menyebarkan berita tentang Covid-19 agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi ketakutan
6. Takut bertemu dengan orang-orang dari kota-kota terjangkit Covid-19
7. Khawatir jika orang-orang tahu kalau dirinya cemas karena Covid-19
D. Indikator Kecemasan Obsessiv:
1. Takut berita tentang Kasus Positif Covid-19
2. Memiliki firasat buruk saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Takut salah berita tentang Covid-19

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
4. Merasa tidak mampu untukmendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Terlalu sering cuci tangan
6. Mandi setiap hari lebih dari dua kali
7. Terlalu sering membersihkan rumah
8. Terlalu sering minum multivitamin

No
Materi

1 Saya tidak bisa tidur nyenyak saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
2
Saya sering mimpi buruk saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

3
Saya mudah berkeringat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

4 Saya tidak bisa menahan air kencing saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
5
Perut saya melilit saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

6
Perut saya mulas saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

7
Saya merasa mudah marah saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

8 Nafsu makan saya menurun saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
9
Daya ingat saya menurun saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

10 Saya sering lupa secara tiba-tiba saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
11
Saya sulit berkonsentrasi saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

12
Saya menyalahkan orang yang menyebabkan wabah Covid-19 tersebar di Indonesia

13
Saya menarik diri dari media sosial apabila yang dibahas tentang Covid-19

14
saya cuek terhadap keadaan sekitar agar tidak mendapatkan informasi seputar Covid-19

15
Saya mengkonsumsi obat-obat terlarang atau minuman keras untuk menghindari berita Covid-19

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
16
Saya lesu saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

17
Badan saya gemetaran saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

18
Badan saya kaku saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

19 Jantung saya berdebar dengan keras saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
20 Jantung saya berdetak begitu cepat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
21
Saya berdebar-debar saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

22
Wajah saya pucat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

23
Saya merasa cemas saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

24
Saya merasa tegang saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

25
Saya takut penularan Covid-19 sangat cepat seperti negara Cina, Italia dll

26
Saya takut tertular Covid-19 karena belum ada vaksinnya

27
Saya takut tertular Covid-19 karena angka kematian di Indonesia terbilang tinggi

28 Saya merasa tidak percaya diri saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
29 Saya ingin menjadi orang pertama yang melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
30
Saya merasa sedih saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19

31
Saya takut diejek teman saat menyebarkan berita tentang Covid-19 yang Hoaxs

32
Saya tidak berani membagikan berita tentang Kasus Positif Covid-19

33
Saya takut tertular Covid-19 apabila bertemu orang yang tidak dikenal

34
Saya menyebarkan berita tentang Covid-19 agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi ketakutan

35
Saya takut bertemu dengan orang-orang dari kota-kota terjangkit Covid-19

36
Saya khawatir jika orang-orang tahu kalau saya cemas karena Covid-19

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
37
Saya merasa takut berita tentang Kasus Positif Covid-19

38 Saya memiliki firasat buruk saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
39
Saya takut salah berita yang saya dapatkan tentang Covid-19

40
Saya khawatir dengan adanya berita tentang Covid-19 yang Hoaxs

41
Saya merasa tidak mampu untuk melihat, mendengar atau membaca berita positif Covid-19

42 Saya khawatir jika tidak melihat, mendengar atau membaca berita tentang Covid-19 akan ketinggalan
informasi
43
Saya terlalu sering cuci tangan

44
Saya mandi setiap hari lebih dari dua kali

45
Saya terlalu sering membersihkan rumah

46
Saya terlalu sering minum multivitamin

Keterangan:
Warna biru Muda : Dipakai
Warna Orange : Tidak Dipakai / Dibuang

Kajian Jenis Kecemasan………………


LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Kajian Jenis Kecemasan………………
LP2M UNUGHA Cilacap, 2020

Anda mungkin juga menyukai