TESIS
Oleh
IMAN SUROTO
037004017/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
i
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SUNGAI ULAR DI KABUPATEN
DELI SERDANG
TESIS
Oleh
IMAN SUROTO
037004017/PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
ii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SUNGAI ULAR DI KABUPATEN DELI SERDANG
Nama : Iman Suroto
Nomor Pokok : 037004017
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
iii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada
Tanggal : 14 Januari 2008
iv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
ABSTRAK
v
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Kata Kunci : Sungai Ular, Irigasi, Galian C
ABSTRACT
In face to inbalance between the continously reduced supply of water and the
increased demand of water, the water resources should be treated by considering
social, environmental, and economical functions harmonically. The reduced supply
of water also involved some rivers across the Riverflow throughout North Sumatra.
The demand of capability to support the life system of society in using the water
resources is so significant either downstream or upstream. The trend in reduced
debit of the river water can be influenced by some factors such as irrigation
(agriculture), industry, domestic and C-piled mine in the Riverflow, especially at the
Ular River of Deli Serdang Regency as the object of research.
The present research intends to know whether the supply of water of the Ular
River as a natural resources can support any agricultural, industrial, domestic and
C-piled mine and the factors influencing on the Ular River of Deli Serdang Regency.
The equilibrium between the requirement and the availability of water should be
maintained by making an integrated planning and treatment. The existence of the Ular
River is now heavily depending on the activity of the community in the periphery. In
general, the water debit of the Ular River in 1989 reached 66 m3/sec, and reduced to
be 44 m3/sec. It reduced again in 2001 and 2004 to be 40m3/sec. The reduction of the
water debit resulted in destruction to paddy production due to dryness of some
regions around the River.
The research location involved the Ular River of Deli Serdang Regency for the
reason that there was approximately 18.500 hectares of wetland of the community
along with the free intake distributing water for agriculture, domestic, office,
industry, and dig-C mine. The Ular River was located in distance of approx 30 Kms
away from Medan Municipality.
The variables of the present research included land area, water debit of the Ular
River, dig-C mine, activity of the local community, agriculture, industry in the
periphery of the Ular River of Deli Serdang Regency. The data was analyzed using a
descriptive approach by means of frequency tabulation, Rank Spearman statistic
analysis and t-test.
The findings showed that the potential Ular River still can support agriculture
activity such as supply of water for irrigation, economic practitioners such as
agricultural products, industry such as collection of water as raw materials for
District Drinking Water Company for drinking water, dig-C mine such as sand,
gravel, coral, and jade. The influencing factors on the potential Ular River especially
of the water debit included allocation of water for agriculture (irrigation) and dig-C
mine. It was indicated by the statistic analysis and found that t-test count > t-table.
vi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Whereas the allocation of water for industry, community, and urban activity showed
that there was no domestic effect as indicated by the t count < t-table.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya
telah membantu penulis dalam studi di SPS USU dan dalam menyelesaikan tesis ini
serta bermohon kepada Allah SWT diberikan imbalan dan berkat yang berlipat ganda
vii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
3. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS. Selaku Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana USU Medan.
4. Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Pengelolaan
5. Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE ,selaku ketua pembimbing tesis yang
telah berjerih payah dan tanpa bosan memberikan bimbingan kepada saya.
6. Dr. Ir. Zahari Zein. MSc dan Dr. Retno Widhiastuti, MS, selaku anggota
pembimbing tesis yang telah berjerih payah dan tanpa bosan memberikan
bimbingan kepada saya sehingga banyak ilmu yang tidak saya peroleh dalam
Akhirnya kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu, yang tidak
tercantumkan dalam tulisan ini, semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.
Iman Suroto
Penulis
viii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
IMAN SUROTO
ix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................ iii
RIWAYAT HIDUP ................................................................ v
DAFTAR ISI .......................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xi
I. PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 4
1.4 Hipotesis ......................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................... 5
1.6 Kerangka Berpikir ............................................................ 5
x
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.4.1 Irigasi ............................................................................. 42
4.4.2 Domestik ....................................................................... 47
4.4.3 Industri ........................................................................... 50
4.4.4 Debit Perkotaan ............................................................. 53
4.5 Pengaruh Kegiatan Pembangunan terhadap Sungai Ular .. 55
4.5.1 Distribusi Air Sungai Ular .............................................. 55
4.5.2 Penambangan Galian C ................................................. 59
4.6 Pengujian Faktor-faktor ................................................. 65
xi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
xii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
19. Penggunaan Air Perkotaan Tahun 2004 ................................. 54
xiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
xv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
I. PENDAHULUAN
Kebutuhan sumberdaya air pada saat ini semakin meningkat dan kompleks
dapat diperbaharui namun kondisi empirik menunjukkan status wilayah sungai yang
oleh peningkatan penduduk, taraf hidup, perubahan gaya hidup, dan kemudahan
DMI, terlebih lagi kebutuhan akan air irigasi untuk dapat meningkatkan
xvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Keseimbangan antara kebutuhan air dengan ketersediaan air harus dijaga
sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar waktu, antar
(Mardjono, 1991).
Provinsi Sumatera Utara memiliki luas daratan sebesar 71.680,68 km2, sebagian
besar berada di daratan Pulau Sumatera, dan sebagian kecil berada di Pulau Nias,
Pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil, baik di bagian Barat maupun bagian
Timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera
Utara dibagi dalam 3 (tiga) kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan
Pantai Timur. Keadaan ini menyebabkan daerah ini memiliki potensi kekayaan
sumberdaya, berupa keadaan alam, flora, fauna yang berlainan dan suku dengan seni,
tradisi, dan budaya dengan corak ragam yang berbeda (Provinsi Sumatera Utara
adalah sumberdaya air yang berasal dari badan air Sungai Ular yang mengairi
(Syahrianto, 2003).
xvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Krisis air Sungai Ular khususnya di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan
pengamatan dan analisis pemahaman petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani
Deli Serdang (PPDS), adalah karena adanya penggundulan hutan, baik secara legal
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular di Provinsi Sumatera Utara merupakan salah
satu DAS yang digolongkan kepada DAS Prioritas-I dengan besar debit yang
berfluktuatif setiap tahunnya. Tahun 1989 debit air Sungai Ular mencapai 66 m3/det,
debit ini semakin menurun sehingga tahun 1994 debitnya menjadi 40 m3/det dan
tahun 1998 bahkan hanya 39 m3/det. Demikian halnya besarnya potensi galian C yang
mencapai 230.667 m3/det namun volume yang ditambang hingga mencapai 348.607
m3/det. Keadaan ini menuntut rehabilitasi fungsi DAS Ular dan perlu segera
pengambilan air dari badan air oleh industri, pengalih fungsian lahan, serta penurunan
permukaan air sungai. Kondisi tersebut pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
kondisi DAS itu sendiri, maupun terhadap kehidupan masyarakat yang bermukim di
Keberadaan Daerah Aliran Sungai Ular pada masa sekarang ini sangat
tergantung dari aktifitas masyarakat di sekelilingnya. Secara umum debit air Sungai
produksi pertanian padi yang disebabkan pada beberapa lokasi pinggiran Sungai Ular
xviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
mengalami kekeringan. Penurunan debit tidak disertai penurunan penggunaan air,
bahkan kondisi empirik di lapangan penggunaan air justru semakin meningkat baik
untuk pertanian maupun industri, bahkan direncanakan pemenuhan air untuk bandar
udara Kuala Namu yang berasal dari badan air Sungai Ular dengan debit 1 m3/det.
Kabupaten Serdang Bedagai terutama untuk kebutuhan irigasi seluas 18.500 Ha,
apakah dapat terairi semuanya, selain untuk industri, domestik dan perkotaan
Serdang”.
Serdang.
xix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Hipotesis
badan sungai.
1. Sebagai informasi kepada pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan pihak terkait
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang akan datang tentang faktor-faktor
xx
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
jawab bersama, antara pemerintah, masyarakat serta dunia usaha, sebagai salah satu
masyarakat dan industri sebagai pengguna air dari Sungai Ular, pengusaha
penambang, serta jumlah bahan galian C (bahan sumber daya alam) yang ditambang.
UU No. 23/1997
Tentang
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
SUNGAI
Pemerintah ULAR Sumberdaya
Alam
Industri
POTENSI Penambang
Masyarakat
Konservasi
Sumberdaya Alam Pendapata
xxi Pemberdayaa
n n Masyarakat
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
xxii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Berbicara tentang lingkungan berarti kita berbicara juga tentang
keadaan hidup yang harus dipandang dari sudut kualitas yang dilihat dari pemikiran
menyeluruh dan dari sudut kuantitas yang dapat diukur dan diamati (Departemen
diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat dibidang ekonomi.
lingkungan itu kita ganggu dan kita bawa ke suatu keseimbangan baru yang kita
anggap lebih baik dan kita ingini. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan akan
xxiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
kita tidak dapat melestarikan lingkungan atau melestarikan keseimbangan
lingkungan. Dengan demikian yang akan kita lestarikan bukan lingkungan itu atau
1997).
tujuan yang lebih luas lagi yaitu pada peningkatan kualitas hidup. Kualitas hidup
yang ingin di capai tidak tergantung pada tingkat pendapatan tetapi pada kualitas
Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi penyangga sumber air untuk lestarinya
suatu sungai. Areal yang menjadi DAS akan menyimpan serta menyaring air untuk
didistribusikan ke daerah lain melalui badan sungai. Pada musim penghujan DAS
xxiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
berfungsi untuk menyimpan sebahagian besar air larian, sedangkan pada musim
kering DAS akan mengeluarkan air tersebut sesuai dengan fluktuasi debit air
sungainya.
7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Menurut
Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara (2003), Wilayah Sungai (WS) adalah
kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih daerah aliran
sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000
km2.
Daerah Aliran Sungai dapat dipandang sebagai suatu milik bersama dalam arti
bahwa kesejahteraan (welfare) semua pihak saling tergantung atas jasa yang
diberikan oleh suatu DAS. Jasa DAS yang utama adalah fungsi hidro-orologis dan
sumberdaya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumberdaya manusia sebagai
xxv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara (2003) menyatakan bahwa
komponen ekosistem saling berinteraksi satu sama lain, maka terganggunya salah
yang lain. Contoh kondisi tersebut adalah terjadinya peristiwa banjir di daerah
DAS bagian hilir pada musim hujan karena kerusakan lingkungan pada daerah
hulu akibat penebangan hutan, cara bercocok tanam yang tidak mengikuti kaidah
yield) yang tinggi dan cukup merata sepanjang tahun, menjamin produktivitas
DAS agar lentur terhadap goncangan perubahan yang terjadi (resilent) serta tetap
panjang ataupun jangka pendek serta mempunyai penerapan taktis maupun strategis.
xxvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
keuntungan. Manfaat yang paling penting dari manajemen lingkungan adalah
Peningkatan
Berkelanjutan
Kebijakan
Lingkungan
Tinjauan
Manajemen
Perencanaan
xxvii Penerapan
Pemeriksaan dan
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten DeliOperasi
dan Serdang, 2008.
Tindakan Koreksi
USU e-Repository © 2008
Sumber : Pramudya, 2001
Gambar 2. Model Sistem Manajemen Lingkungan Standard Internasional
b. Prinsip 2-Perencanaan
lingkungan.
c. Prinsip 3-Penerapan
lingkungan.
xxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Penerapan sistem manajemen lingkungan akan membawa perubahan budaya
(Hadiwardjo,1997).
Perlindungan lingkungan dan kepentingan perdagangan ada dua hal yang saling
(2) Didasari oleh permintaan konsumen. Keterkaitan ini perlu kita cermati karena
Memungkinkan manusia, tumbuhan dan binatang tetap ada dan hidup dengan
sebaik-baiknya. Demikian halnya perusahaan yang bersaing tanpa ISO 14001, akan
dapat kehilangan peluang untuk berusaha dan bersaing dalam pasar bebas di dalam
era globalisasi. Kesesuaian antara prinsip ISO 14.000 dengan peraturan perundang-
baik, karena ada tekanan dari masyarakat yang peduli lingkungan, publisitas negatif,
xxix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pelaksanaan sistem manajemen lingkungan hendaknya memperhitungkan biaya
dan waktu untuk melakukan analisis dan tersedianya data yang dapat dipercaya.
apa aspek lingkungan mereka, dengan memperhitungkan masukan dan keluaran yang
berkaitan dngan kegiatan, produk dan/atau jasa yang sekarang dan yang lalu
(Pramudya, 2001).
(4) Evaluasi umpan balik dari kejadian-kejadian yang lalu (Pramudya, 2001).
Jika digali lebih mendalam sistem manajemen lingkungan yang terdapat pada ISO 14001 dan 14004 ialah bagian
dari sistem manajemen keseluruhan meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, praktek, prosedur
dan sumber daya untuk mengembangkan, menerapkan, mengkaji dan mempertahankan kebijakan lingkungan
(Hadiwardjo,1997).
xxx
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Menurut Pramudya (2001), Manajemen pengelolaan lingkungan minimal
(2) perencanaan, adanya rencana kerja serta program manajemen lingkungan yang
manusia melakukan upaya agar kualitas hidup manusia makin meningkat, sementara
mementingkan kepentingan sesaat seperti penambangan bahan galian C yang tidak terkendali, penggunaan air yang tanpa
perencanaan, serta penebangan hutan yang terjadi dihulu, akan mengakibatkan kerugian-kerugian lingkungan serta
menurunnya daya dukung lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan krisis sumberdaya alam.
xxxi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
3. Prinsip ketiga: penerapan dan operasi. alokasi sumber daya, struktur
kerikil maupun batu alam memberikan andil yang besar bagi kelestarian
xxxii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
menghantam pelabuhan Muara Sabak di hilir Sungai Batanghari yang
dalam perut bumi baik berupa unsur kimia, mineral, biji ataupun segala macam
batuan, di dalam pengertian ini termasuk bahan galian yang berbentuk padat seperti
emas, perak, batu gamping, lempung, berbentuk cair seperti minyak bumi dan
pengerukan, namun juga dapat dilakukan dengan cara disemprot dengan air, disedot
(1) Bahan galian golongan A (bahan galian strategis) adalah bahan galian yang
xxxiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
minyak bumi, gas alam, batubara, timah putih, besi, nikel. Bahan galian jenis
(2) Bahan galian golongan B (bahan galian vital) adalah bahan galian yang
dan dikuasai oleh negara dengan menyertakan rakyat misalnya: emas, perak,
intan, timah hitam, belerang, air raksa. Bahan galian ini dapat diusahakan oleh
(3) Bahan galian golongan C (tidak termasuk strategis dan vital) adalah bahan
galian yang dapat diusahakan oleh rakyat ataupun badan usaha milik rakyat,
misalnya batu gamping, marmer, batu sabak, pasir, kerikil, pasir urug.
sebaliknya jika galian C yang ada secara konstan diambil akan berakibat
rusak dan hancurnya suatu waduk dan sungai karena pendangkalan, seperti yang
terjadi pada bendungan Karangkates di Jawa Tengah yang semula diduga mempunyai
umur efektif 100 tahun bila laju galian C di bendungan ini adalah 51.000 m3/tahun.
Pada kondisi ini bahan galian C yang tertimbun dalam waduk tersebut harus di
xxxiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Hasil pengukuran tim hidrologi Inggris tahun 1980, menunjukkan bahwa galian C
tahun 1973 sampai tahun 1999 mencapai 6,2 juta m3/tahun. Dengan demikian umur
efektif bendungan tidak akan lebih dari tiga puluh tahun (Utomo, 1989).
Bahan galian C yang ada di sepanjang Sungai Ular yang ditambang masyarakat
Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang tahun 2005 bahwa penambahan bahan
Volume penambangan bahan galian C di sepanjang Sungai Ular jenis dan volumenya ternyata setiap saat adalah
berbeda-beda, keadaan ini disebabkan penambangan tersebut umumnya adalah penambangan tradisional, sehingga
besarnya penambangan sangat tergantung dengan besarnya permintaan pasar, serta tidak dibutuhkannya stok pemasaran
Rencana dilaksanakannya penambangan secara lebih jelas diuraikan dalam Surat Keputusan Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum No 07/DU Tahun 1978 tentang Pencegahan dan penanggulangan terhadap Gangguan dan
Pencemaran sebagai akibat Penambangan Terbuka, disebutkan: sebelum melakukan penambangan pengusaha diwajibkan
mengajukan rencana reklamasi bersama-sama dengan rencana pembangunannya, yang antara lain berisi:
xxxv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
(e) jadwal pengerjaan dan penyelesaian tiap tahap reklamasi.
(g) area daerah kehutanan, pertanian, perikanan dan permukiman yang akan terganggu.
Pengusaha harus mengusahakan pengisian kembali dan perataan bekas penambangan. Apabila keadaan alam tidak
mengizinkan atau tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lainnya. Untuk menjaga kelongsoran yang akan
mengganggu keseimbangan tata lingkungan hidup, maka kemiringan tebing harus diusahakan sedemikian rupa sesuai
dengan kondisi daerah yang bersangkutan. Pengusaha harus melaksanakan penanaman kembali pada semua daerah bekas
tambang terbuka, apabila keadaan tanah tidak memungkinkan, harus diajukan alternatif lain, dan apabila proses penanaman
masih memerlukan waktu, kecuali daerah untuk menampung air, maka pada tahap pertama tanah harus ditanami rumput-
pada dasarnya mempunyai dua tujuan yaitu: pertama bagaimana potensi yang dimiliki
oleh sumberdaya sungai bisa dimanfaatkan secara optimal dan kedua, bagaimana
berkelanjutan.
Serdang Bedagai dan Kabupaten Deli Serdang, menyimpulkan bahwa pemakaian air
untuk irigasi pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air
xxxvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit yang dibutuhkan untuk areal
terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang
dibutuhkan kegiatan industri yang mencapai 0,9008 m3/det. Kebutuhan air untuk
domestik memberikan pengaruh terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini
ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan domestik yang mencapai 0,293
yang berfungsi sebagai pintu masuk air ke dalam areal persawahan masyarakat, menyimpulkan bahwa penambangan galian
C pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara lain: penurunan elevasi / permukaan
sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61 UP pada tahun 2005, dengan penurunan rata-rata 0,0433 UP m/tahun, serta
bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68 meter pada tahun 2005. Penurunan
tinggi permukaan air sehingga air tidak dapat mencapai permukaan bangunan pengambilan bebas dan akhirnya
pengambilan bebas tidak dapat difungsikan sebagai pintu masuk air kesaluran irigasi. Pasir adalah jenis bahan galian C
yang paling banyak ditambang dari alur Sungai Ular dibandingkan dengan bahan galian C lainnya yaitu dengan rata-rata
340.704 m3/tahun.
xxxvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
xxxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III. METODE PENELITIAN
dengan alasan bahwa di sekitar DAS Ular terdapat sekitar 18.500 hektar
sungai pertahun) tentang pemanfaatan air Sungai Ular untuk irigasi, domestik,
industri, perkotaan yang bersumber dari Dinas dan Instansi yang terkait.
xxxix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
(1) Dinas Pengairan Propinsi Sumatera Utara / Balai PSDA Belawan-Belumai-Ular,
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan
masyarakat atau pengguna air di sekitar lokasi. Kedua, pemerintah Kabupaten Deli
xl
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
1. Luas Lahan.
3. Penambangan Galian C.
5. Pertanian.
6∑ di2
rs = 1 -
n (n2 – 1)
xli
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
di = 2 pengamatan berpasangan
n = total sampel
Sungai Ular pada bahagian hulu berada pada dua kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo,
sedangkan hilirnya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai (Batas administrasi
kedua kabupaten). Sungai Ular secara teknis merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan/Belumai/Ular
(SWS. 01.10). Bermuara di Selat Malaka di Pulau Sumatera. Secara geografis Sungai Ular berada sekitar 30 km dari pusat
Kota Medan arah ke Timur berada pada 03o23’ Lintang Utara dan 98o55’ Bujur Timur. Panjang keseluruhan Sungai Ular
adalah sekitar 31,65 km, dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar 1133,43 km2. Debit maksimum Sungai Ular
mencapai 57,53 m3/det dan debit minimum 22,42 m3/det (Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2004).
Keberadaan Sungai Ular secara umum menjadi sumber utama penyediaan air untuk pertanian, keperluan industri
(perusahaan), domestik (rumah tangga) dan perkotaan (perkantoran, sosial, sekolah) di sekitar Kabupaten Deli Serdang dan
Kabupaten Serdang Bedagai (Lampiran 1). Penduduk yang bermukim di sekitar Satuan Wilayah Sungai (SWS) Ular pada
Tahun 2004 tercatat sebanyak 349.930 jiwa yang tersebar di 150 desa/kelurahan dengan luas areal 35.310 Ha (Dinas
Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2004). Memiliki dua cabang sungai yaitu Sungai Karai dan Sungai Buaya dan
beberapa anak cabang sungai. Letak Sungai Ular yang mengalir antara Kota Lubuk Pakam dan Kota Perbaungan
menjadikan Sungai Ular sebagai sumber air utama untuk kedua kota tersebut, sesuai Tabel 2 berikut :
xlii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sungai
Sungai 1. Sungai Buaya Bah Benai Sungai Belading
Ular
Bah Bitulan
Bah Talun
Bah Bulukum
Lau Munthe
Lau Kran
Lau Kumuk
Sungai Binalu
Bah Gerger
Bah Betupu
Lau Cikam
Sungai Dadapan
Sungai Siangin-angin
Bah Buangan
Bah Belabak
Bah Sinaga
Bah Pulung
Sungai Sanggai -sanggai
Bah Belako
Sungai Sibolangit
2. Sungai Karai Bah Tiruan
Bah Berisi
Bah Hisam
Sumber: Dinas Pengairan Sumatera Utara, 2003
Masyarakat yang menjadi penghuni Kota Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang dan Kota Perbaungan Kabupaten
Serdang Bedagai sangat tergantung dengan besarnya debit Sungai Ular, yang disebabkan adanya kepentingan air sungai
untuk beberapa peruntukan antara lain irigasi pertanian masyarakat, air bersih, industri, tambak perikanan, domestik,
komersial (bahan baku air minum). Kebutuhan akan air Sungai Ular juga semakin meningkat seiring dengan lamanya
waktu serta besarnya perkembangan kegiatan perekonomian, sehingga kebutuhan akan air tersebut juga meningkat
pemanfaatannya, sedangkan kondisi daerah aliran sungai cenderung semakin menurun fungsinya sehingga mengakibatkan
kualitas dan kuantitas air semakin menurun. Untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian sumberdaya air dan
mencukupi kebutuhan air baik sekarang maupun masa mendatang, maka perlu ditata sistem pemanfaatannya. Keberadaan
Sungai Ular secara langsung sangat mempengaruhi tingkat sosial ekonomi masyarakat pada daerah yang dialirinya,
sehingga naik turunnya debit dan permukaan Sungai Ular akan sangat berarti bagi kawasan tersebut. Secara administratif,
Sungai Ular berada pada 8 (delapan) kecamatan yang berada pada kiri dan kanan sungai tersebut. Kecamatan yang berada
tepat pada aliran Sungai Ular seperti tertera pada Tabel 3 berikut :
xliii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
2 Pagar Merbau 33 Deli Serdang
3 Kotarih 30 Serdang Bedagai
4 Galang 38 Deli Serdang
5 Pantai Labuh 12 Deli Serdang
6 Lubuk Pakam 13 Deli Serdang
7 Sarang Padang 24 Simalungun
8 Saribu Dolok 31 Simalungun
Jumlah 205
Sumber : BPS Dalam Angka, 2004
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa Sungai Ular mempengaruhi ketersediaan sumber air untuk 8 kecamatan
yang terdiri dari 205 desa. Desa terbanyak (38 desa) berada pada Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang dan terkecil
masing-masing 12 buah desa, berada pada Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labuh Kabupaten Deli Serdang.
Pemantauan perkembangan dan pola alir Sungai Ular harus dilakukan secara konsisten serta dengan keberkalaan waktu
yang sependek mungkin, maka untuk keperluan tersebut dan akurasi data air Sungai Ular dibangun beberapa stasiun
meteorologi di beberapa tempat sebagai lokasi pengumpul data perkembangan sungai tersebut. Untuk mendapatkan data
lingkungan, terdapat dua puluh satu (21) stasiun meteorologi yang dikelola Jawatan Meteorologi sesuai Tabel 4 berikut :
Tabel 4. Station Meteorologi, Rata-rata Suhu, Kecepatan Angin dan Curah Hujan
No Stasiun Suhu Udara Kec Angin Curah Hujan
(oC) (m/sec) (mm)
1 Perbaungan 27 0,93 196
xliv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
15 Durian Tinggung 28 0,95 198
Sesuai dengan data pada Tabel 4 diketahui bahwa suhu udara maksimum adalah sebesar 29oC, dengan kecepatan angin
maksimum sebesar 0,95 m/det dengan curah hujan maksimum rata-rata 199 mm. Suhu udara tertinggi (29oC) terdapat pada
stasiun Negeri Dolok dan Stasiun Saribu Dolok. Pengukuran suhu terendah (26oC) tercatat pada stasiun Siporkas dan stasiun
Tiga Jugar. Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap stasiun Meterologi dapat disimpulkan bahwa suhu atau temperatur
Besarnya curah hujan dilokasi penelitian berkisar 195 mm sampai dengan 199
mm dan kecepatan angin dilokasi penelitian 0.90 m/dt hingga 0.95 m/dt, bila dirata-
4.2. Lahan
Secara umum kerakteristik Sungai Ular dari hulu ke hilir adalah terdiri dari 3 (tiga) jenis areal yaitu : areal yang
berfungsi sebagai golongan hutan, golongan semi hutan, dan golongan terbuka, keberadaan masing-masing areal tersebut
Pada hulu sungai secara umum masih memiliki daerah aliran sungai yang termasuk golongan hutan yaitu berada
pada kiri-kanan badan air sungai, areal tersebut merupakan lahan yang masih ditumbuhi pepohonan tahunan yang tinggi,
serta mampu menahan air dan mampu mempertahankan kontur tanah sehingga tidak longsor menutupi badan sungai. Jika
diteliti lebih lanjut areal-areal yang berfungsi sebagai hutan ini masih ada karena faktor kondisi topografi areal tersebut
yang sedemikian curam. Areal yang masih menjadi golongan hutan secara teknis sangat sulit dialih fungsikan menjadi
lahan persawahan dan pertanian karena memiliki kemiringan di atas 45o (Lampiran 2-4).
Kemiringan areal yang sedemikian besar sangat menyulitkan masyarakat petani untuk mengalih fungsikannya
menjadi areal persawahan, perladangan dan perkebunan. Walaupun areal dengan kemiringan > 45o tidak dapat dijadikan
xlv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
sebagai lahan persawahan dan pertanian, areal yang demikian pada sebahagian lokasi telah berubah fungsi menjadi Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berasal dari kota-kota kecamatan di sekitar areal tersebut. Pada areal tersebut
Secara keseluruhan luas Catchment Area Sungai Ular adalah 1.133,43 km2 yang terdiri dari 3 jenis peruntukan
Luasan daerah aliran sungai yang termasuk golongan hutan ini diperkirakan hanya tinggal sekitar 10% -15% dari
keseluruhan DAS Ular, luasan areal jenis golongan hutan ini cenderung berkurang setiap waktu. Hal ini diakibatkan
besarnya kegiatan alih fungsi lahan menjadi areal perkebunan, perladangan dan pertanian masyarakat, serta banyaknya
areal yang menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sehingga sebahagian besar tanaman/pepohonan menjadi
Pengalihan fungsi lahan yang semula adalah termasuk areal golongan hutan dirubah menjadi areal perkebunan
masyarakat, berkembangnya perkebunan secara langsung akan mengundang bertumbuh kembangnya permukiman-
permukiman dari masyarakat. Keadaan ini memberikan sumbangan yang besar terhadap kerusakan Daerah Aliran Sungai
(DAS) Ular.
Berkembangnya permukiman-permukiman masyarakat menjadi kendala besar bagi lancarnya aliran air Sungai
Ular. Hal ini disebabkan karena Sungai Ular juga harus menanggung beban limbah domestik yang dibuang masyarakat
secara langsung ke badan sungai. Demikian halnya masih seringnya campur tangan masyarakat untuk membendung
pinggiran sungai dengan harapan lahannya semakin besar, keadaan ini mengakibatkan lebarnya sungai juga semakin
mengecil.
Berbeda halnya di daerah tengah dan hilir yang dominan menjadi areal terbuka, areal ini dipenuhi dengan aktivitas
penambang bahan galian C yang banyak menggali pinggiran Sungai Ular, kegiatan pengerukan tersebut berakibat
melebarnya permukaan dan semakin dalamnya alur sungai tersebut. Besarnya luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular
yang berfungsi sebagai hutan untuk tempat simpanan air sudah sangat tidak layak lagi, sehingga pengaturan keberadaan
air tanah tidak berfungsi dengan baik. Pada musim penghujan air akan secara cepat mengalir kehilir sehingga dapat
menyebabkan banjir, demikian halnya pada musim kemarau simpanan air tanah sangat minimal. Keadaan ini akan
xlvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
menyebabkan daerah disekitarnya menjadi kekurangan air yang pada akhirnya akan menyebabkan permukaan air Sungai
Ular menurun.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular yang termasuk pada golongan semi hutan secara umum sangat tergantung dari
campur tangan manusia disekitarnya. Daerah ini memiliki kecenderungan membesar lagi karena adanya kegiatan pengalih
fungsian lahan. Golongan areal demikian secara umum terdiri dari areal perkebunan tanaman keras, daerah yang telah
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular lainnya adalah areal yang digolongkan sebagai areal terbuka. Areal terbuka
banyak yang ditanami dengan tumbuhan jangka pendek atau tanaman-tanaman musiman, areal terbuka ini ditemukan di
sepanjang aliran sungai sekitar berjarak 1 sampai dengan 10 meter dari tepi badan sungai. Areal ini semakin hari semakin
melebar yang diakibatkan adanya upaya masyarakat mengalih fungsikan lahan golongan hutan dan semi hutan yang
terlantar menjadi lahan terbuka, untuk ditanami tanaman jangka pendek khususnya tanaman ubi kayu, ubi jalar, jagung,
kacang tanah, kacang hijau, cabai merah dan cabai rawit tepat di tepi sungai (Lampiran 2-1 dan Lampiran 2-2)
Disepanjang Sungai Ular terdapat persawahan masyarakat yang dilengkapi irigasi setengah teknis dan irigasi
teknis. Persawahan tersebut terdapat pada pertengahan hingga daerah hilir sungai serta tanaman sayur-sayuran. Pada
daerah hulu dan areal yang telah terlantar selama > 5 tahun dan areal gersang keseluruhan diperkirakan sekitar 50% - 60%,
yang secara umum ditumbuhi tanaman liar jenis perdu dan pada beberapa tempat menjadi tempat tumpukan sampah
(Lampiran 2-2).
Kegiatan lainnya yang semakin menurunkan debit/permukaan Sungai Ular adalah pengambilan galian C.
Peningkatan penggalian bahan galian C di tepi Sungai Ular akan menurunkan tinggi permukaan Sungai Ular, yang semakin
memperparah dan mempersulit masuknya air ke bangunan pengambilan bebas air (bangunan tempat masuknya air dari
badan sungai ke saluran irigasi pertanian), yang pada akhirnya persawahan masyarakat akan kekurangan air dan
kekeringan. Dalam mengkontrol tingginya permukaan Sungai Ular telah dibangun 7 (tujuh) Station Pencatat Elevasi muka
1 Denai Lama
2 Perbaungan
3 Ular Bridge
4 Serbajadi Pengambilan bebas (Free Intake) Pulau Tagor
5 Bandar Tiga
6 Jembatan Paku
xlvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
7 Siujan-ujan
Sumber : Bagpro PSA Hidrologi Sumut Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara
2003, Publikasi Data Debit Sungai
Ketujuh stasiun pencatat tersebut ini akan memberikan informasi tentang naik-
air Sungai Ular. Keadaan ini akan sangat membantu dalam pengelolaan banjir serta
kekeringan di daerah sekitarnya. Manfaat lainnya dari stasiun pencatat ini adalah
untuk mengukur besarnya debit Sungai Ular. Ketujuh stasiun pencatat dikelola bagian
Keberadaan Sungai Ular sebagai sumber utama air bagi masyarakat disekitarnya
sangat tegantung dari besar kecilnya debit air sungai tersebut, kekurangan debit akan
menurun, berkurangnya air untuk perikanan darat, bahkan pada beberapa tempat akan
menyulitkan transportasi air berupa getek. Peningkatan debit air Sungai Ular dapat
Besarnya debit air Sungai Ular yang digunakan selama tahun 2001 menurut
pengukuran Pos Duga Air Otomatis (AWLR) Pulau Tagor pada Tabel 7 berikut :
xlviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
6 Juni 39,12
7 Juli 36,48 Debit rata-rata : 43,93 m3/det
8 Agustus 34,77
9 September 41,87
10 Oktober 43,04
11 Nopember 54,50
12 Desember 59,22
Debit air Sungai Ular dari setiap bulan kebulan selalu mengalami perubahan,
bervariasi menurut keadaan daerah aliran sungai, curah hujan dan evaporasi lahan.
Sesuai dengan debit air Sungai Ular yang diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU),
debit air Sungai Ular selama tahun 2001 berfluktuasi antara 34,77m3/det pada bulan
Agustus sampai dengan sekitar 59,22 m3/det pada bulan Desember. Besarnya range
debit air sungai ini masih mampu mendukung kegiatan pertanian (padi persawahan
dan padi daratan), perkebunan (umumnya perkebunan cokelat dan kelapa sawit) dan
Selama tahun 2002 debit air Sungai Ular mengalami perubahan dibandingkan
dengan debit tahun 2001. Hasil pengukuran pos duga air otomatis (AWLR) yang
berada di daerah Pulau Tagor diperoleh debit air seperti pada Tabel 8 berikut :
xlix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
8 Agustus 37,96
9 September 48,97
10 Oktober 52,64
11 Nopember 51,38
12 Desember 45,40
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2002
Sesuai dengan hasil pengukuran Dinas PU Sumut, debit air Sungai Ular selama
tahun 2002 bervariasi berkisar antara 37,84 m3/det pada bulan juli sampai dengan
sekitar 52,64 m3/det pada bulan Oktober, keadaan ini masih sangat mendukung
kegiatan pertanian pada Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Jika dianalisis lebih lanjut terdapat perbedaan kerakteristik antara debit air tahun 2001
dengan debit air pada tahun 2002. Debit air maksimum pada tahun 2001 terjadi pada
bulan Desember dengan debit sebesar 59,22 m3/det sedangkan tahun 2002 terjadi
pada bulan Oktober dengan besar debit 52,64 m3/det, keadaan ini menunjukkan
adanya peningkatan besar debit air sungai. Debit minimum Sungai Ular pada tahun
2001 terjadi pada bulan Agustus dengan debit sebesar 34,77 m3/det, sedangkan pada
tahun 2002 debit minimum terjadi pada bulan Juli dengan besar debit 37,84 m3/det,
jika dianalisis maka debit minimum meningkat sebesar 3,07 m3/det. Demikian halnya
debit rata-rata pada tahun 2001 sebesar 43,93 m3/det, dan menurun besarnya pada
tahun 2002 sebesar 40,16 m3/det, keadaan ini menunjukkan bahwa debit rata-rata
menurun sebesar 3,77 m3/det, maka dapat disimpulkan bahwa debit air Sungai Ular
Debit air Sungai Ular yang diukur selama tahun 2003 mengalami perubahan
l
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 9. Rata-rata Debit Air Sungai Ular Tahun 2003
No Bulan Debit (m3/det) Keterangan
1 Januari 39,31 Debit maximum sebesar 55,42
2 Pebruari 49,50 m3/det, bulan Desember
3 Maret 41,07
4 April 48,54 Debit minimum sebesar 37,27
3
5 Mei 44,33 m /de bulanJuni
6 Juni 37,27
7 Juli 38,70 Debit rata-rata : 43,83 m3/det
8 Agustus 39,11
9 September 42,2
10 Oktober 42,18
11 Nopember 48,34
12 Desember 55,42
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2003
Sesuai dengan hasil pengukuran Dinas PU Sumut, debit air Sungai Ular selama
tahun 2003 bervariasi berkisar antara 37,27 m3/det pada bulan Juni sampai dengan
sekitar 55,42 m3/det pada bulan Desember, keadaan ini masih sangat mendukung
kegiatan pertanian pada Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Debit maximum air Sungai Ular terjadi pada bulan Desember dengan besar
debit 55,42 m3/det. Debit minimum air Sungai Ular terjadi pada bulan Juni dengan
Debit air Sungai Ular sesuai pengukuran otomatis oleh Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Sumatera Utara di Pulo Tagor Tahun 2004 seperti Tabel 10 berikut :
li
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
6 Juni 24,95
7 Juli 26,87
8 Agustus 22,42
9 September 57,53
10 Oktober 51,56
11 Nopember 54,87
12 Desember 41,6
Debit air Sungai Ular berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan Dinas
Pengairan Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2004 mengalami perubahan. Hal
ini terbukti dari pengukuran debit maximum yang terjadi pada September
sebesar 57,53 m3/det meningkat jika dibandingkan debit maximum tahun 2003,
namun yang menghawatirkan adalah debit minimum yang terjadi pada bulan Agustus
hanya sebesar 22,42 m3/det menurun dibandingkan tahun 2003. Debit air Sungai Ular
dilakukan secara otomatis di Pulo Tagor tahun 2005 seperti Tabel 11 berikut :
lii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Debit air Sungai Ular berdasarkan hasil pengukuran pada tahun 2005
mengalami perubahan. Hal dapat dilihat dari hasil pengukuran debit, debit maximum
Sungai Ular yang terjadi pada Nopember sebesar 53,69 m3/det menurun jika
dibandingkan rata-rata debit maximum pada tahun 2004, namun untuk debit
minimum yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2005 sebesar 28,58 m3/det
meningkat dibandingkan bulan Agustus tahun 2004. Keadaan debit air Sungai Ular
pada tahun 2005 masih dapat dianggap stabil jika dibandingkan dengan keadaan debit
Kecilnya debit air Sungai Ular tahun 2004 (minimum hanya sekitar 22,42
sawah yang mengalami kekeringan karena kekurangan air dan secara langsung akan
kekurangan debit air Sungai Ular ditunjukkan dari hasil produksi pertanian yang
menurun sebesar sekitar 20%. Pada tahun 2003 hasil pertanian masyarakat mencapai
5 ton/hektar, namun setelah terjadi penurunan debit air hasil produksi pada tahun
Hal tersebut ditunjukkan dari besar debit rata-rata tahun 2003 yang besarnya 43,83
m3/det, menurun menjadi sebesar 39,58 m3/det tahun 2004 dan kembali menurun
2003 bulan debit maximum terjadi pada bulan Desember serta bulan debit minimum
liii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
terjadi pada bulan Juni, sedangkan tahun 2004 bulan debit maximum terjadi bulan
September dan bulan debit minimum terjadi bulan Agustus, tahun 2005 bulan
maximum terjadi pada bulan Nopember dan bulan debit minimum bulan Agustus.
Sesuai dengan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa bulan terjadinya besar
debit maximum terjadi secara tidak beraturan setiap tahunnya, sedangkan bulan debit
minimum tahun 2004 dan tahun 2005 sama-sama terjadi pada bulan Agustus. Hal
4.4.1 Irigasi
Sungai Ular merupakan sumber utama air untuk kebutuhan air pada daerah
irigasi Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Disamping itu Sungai Ular
juga digunakan untuk berbagai jenis kegiatan masyarakat, seperti untuk sumber air
baku yang diolah menjadi air minum (Air Bersih PDAM), kebutuhan air untuk
sungai, semakin banyaknya industri, maka kebutuhan air tersebut juga meningkat,
serta alih fungsi lahan golongan hutan menjadi lahan perkebunan dan pertanian,
liv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
keberlanjutan sungai tersebut, serta memburuknya pengelolaan akan berakibat
Demikian halnya pengelolaan air Sungai Ular sangat terkait dengan penggunaan air
sumberdaya air yang ada serta dapat mencukupi kebutuhan air baik sekarang maupun
Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, pemakaian air pada kegiatan air
untuk pertanian adalah 1,2 liter/ha/det. Kebutuhan besar debit air seluruhnya untuk
irigasi guna mengairi areal persawahan seluas 18.500 hektar adalah sebesar 22,20
air irigasi adalah daerah irigasi Perbaungan, dengan besar debit sebanyak 7,104
m3/det. Daerah yang paling kecil menyerap air adalah daerah irigasi Timbang Deli
dengan debit hanya sebesar 0,624 m3/det untuk mengairi areal persawahan seluas
520 hektar.
Tabel 12. Jumlah Kebutuhan Air Untuk Irigasi menurut Daerah Irigasi
No Daerah Irigasi Luas Perhitungan Kebutuhan
(Ha) air (m3/det)
1 Pulau Gambar 990 990 x 1,2 lit/ha/det 1,188
lv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
2 Swadaya / Buluh 4.020 4.020 x 1,2 lit/ha/det 4,824
3 Timbang Deli 520 520 x 1,2 lit/ha/det 0,624
4 Perbaungan 5.920 5.920 x 1,2 lit/ha/det 7,104
5 New Sumberejo 2.910 2.910 x 1,2 lit/ha/det 3,492
6 Bendang 1.380 1.380 x 1,2 lit/ha/det 1,656
7 Singosari 880 880 x 1,2 lit/ha/det 1,056
8 Ramonia 1.880 1.880 x 1,2 lit/ha/det 2,256
Jumlah 18.500 18.500 x 1,2 lit/ha/det 22,20
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2004
Kebutuhan air irigasi pada setiap daerah irigasi tersebut di atas, selalu menjadi
masalah ketika debit air Sungai Ular mengecil, sehingga pada beberapa daerah masih
tersebut dialihkan menjadi lahan penanaman tanaman semusim seperti kacang hijau,
Kebutuhan air yang berasal dari Sungai Ular untuk mengairi areal persawahan
Sumatera Utara pada pintu masuk air irigasi (pengambilan bebas) pada tahun 2003
lvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2004
Pengukuran ini pada umumnya hanya dapat dilakukan hingga tahun 2003,
karena setelahnya akibat penurunan permukaan Sungai Ular, hal ini berakibat
pengambilan bebas tidak dapat berfungsi lagi (bangunan free intake lebih tinggi
tidak terdeteksinya data debit air yang masuk ke saluran irigasi (Lampiran 2-5).
Berdasarkan data pada Tabel 13 di atas, penggunaan air untuk kebutuhan irigasi
pada setiap areal irigasi yang diairi tidaklah sama, debit air yang dibutuhkan lahan
sebesar 7,01 m3/det, berbeda dengan daerah persawahan di daerah irigasi Singosari
Kebutuhan debit air rata-rata perbulan untuk setiap areal persawahan juga
berbeda-beda, keperluan air untuk seluruh areal persawahan pada bulan Oktober
besarnya debit adalah sebesar 20,94 m3/det, berbeda dengan keperluan air pada bulan
Besar kecilnya debit air yang dibutuhkan daerah irigasi di Kabupaten Deli
Serdang Dan Kabupaten Serdang Bedagai sangat dipengaruhi dengan musim tanam
dan musim panen pada daerah irigasi pertanian tersebut. Bulan Oktober daerah-
daerah irigasi tersebut merupakan waktu musim tanam, keadaan musim tanam
mengakibatkan kebutuhan debit air irigasi akan lebih besar, karena air sungai tersebut
dialirkan melalui irigasi untuk melunakkan tanah pertanian, sehingga lahan pertanian
lvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pada bulan Desember kebutuhan air sangat berbeda dengan bulan Oktober, hal
ini disebabkan pada bulan Desember adalah bulan untuk persiapan panen. Proses
panen tidak memerlukan air seperti masa menanam, bahkan pada masa panen lebih
mempermudah petani dan buruh tani untuk memanen dan mengolah hasil panen
menjadi butir-butir padi yang akan dibawa ke lumbung padi sebagai tempat
penampungan.
Besarnya debit rata-rata air yang berasal dari badan air Sungai Ular dalam
setahun adalah sebesar 20,57 m3/det. Debit rata-rata air yang dibutuhkan tersebut
lebih rendah jika dibandingkan dengan debit rencana keperluan air untuk irigasi yang
sebesar 22,20 m3/det. Keadaan ini disebabkan pada beberapa areal persawahan yang
tidak ditanami padi melainkan dikosongkan karena beberapa faktor seperti lokasi
persemaian bibit padi, istirahat lahan, alih fungsi menjadi tanaman sayur-sayuran.
Debit air Sungai Ular yang melalui saluran irigasi, semakin jauh dari saluran
induk debit airnya semakin kecil, hal ini diakibatkan dalam perjalanan air tesebut
banyak pengguna air yang mengambil air irigasi, sehingga keadaan ini banyak
diperparah oleh menurunnya debit air Sungai Ular. Demikian halnya penurunan yang
disebabkan oleh pengambilan bahan galian C, serta air yang di gunakan untuk
lviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Untuk dapat mendistribusikan air kepada seluruh petani pengguna air, maka
masing-masing daerah irigasi tersebut memerlukan pengaturan pola tanam dan musim
tanam serta diharapkan adanya pengaturan debit sungai dengan sistem peningkatan
jaringan irigasi dengan konstruksi semen bertulang. Keadaan ini sesuai dengan
pendapat Mardjono (1991) bahwa DAS dapat dipandang sebagai suatu milik bersama
dalam arti bahwa kesejahteraan (welfare) semua pihak saling tergantung atas jasa
yang diberikan oleh suatu DAS. Jasa DAS yang utama adalah fungsi hidro-orologis
dan fungsi ekologi. Artinya semakin baik DAS dari suatu sungai maka dapat
diprediksi badan air juga akan semakin baik, supply air juga akan semakin terjamin
daerah tersebut.
4.4.2. Domestik
besarnya debit air tersebut sangat tergantung dengan jumlah masyarakat yang
bermukim di sekitar Sungai Ular. Penggunaan air untuk domestik selalu berubah
penduduk tersebut sangat berkaitan dengan kebutuhan buruh tani, dimana buruh tani
berada di sekitar Sungai Ular adalah sebanyak enam kecamatan, keenam kecamatan
lix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Bedagai, dan Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Galang, Kecamatan Pagar
Berdasarkan data penduduk pada kecamatan yang bersisian dengan Sungai Ular
seperti tertera pada tabel di atas menunjukkan bahwa daerah penelitian merupakan
lx
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
daerah yang sedang berkembang dan menjadi daerah tujuan buruh tani untuk bekerja.
Dengan semakin besarnya jumlah masyarakat maka secara horizontal akan mampu
penduduk terbesar berada di Kecamatan Lubuk Pakam. Kota Lubuk Pakam adalah
ibukota Kabupaten Deli Serdang memiliki jumlah penduduk pada bulan Desember
sebanyak 86.872 jiwa. Daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah
Kecamatan Kotarih dengan jumlah penduduk pada bulan Desember hanya sebanyak
25.599 jiwa. Kebutuhan air untuk kegiatan masyarakat (domestik) pada keenam
kecamatan yang berada di sekitar Sungai Ular seperti tertera pada Tabel 15 berikut :
Sesuai dengan data tabel 15 di atas diketahui bahwa penggunaan air terbesar terjadi
pada bulan Desember sebesar 0,309 m3/det, dengan debit rata-rata 0,293 m3/det.
lxi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Menurut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah (2003) tentang Kebutuhan Dasar Air Bersih untuk setiap kota
pada bulan Januari sebanyak 265.806 jiwa, serta dengan menggunakan kebutuhan air
Prasarana Wilayah yaitu sebesar 90 liter/orang/hari, maka diperoleh debit air untuk
bulan Januari dibutuhkan air dengan debit : (265.806 x 90) : (1000 x 24 x 60 x 60) =
0,277 m3/det, bulan Pebruari dibutuhkan air dengan debit (268.597 x 90) : (1000 x 24
296.935 jiwa, maka debit air yang dibutuhkan adalah sebesar (296.935 x 90) : (1000 x
24 x 60 x 60) = 0,309 m3/det. Berdasarkan data keduanya maka diperoleh debit rata-
lxii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.4.3. Industri
Penggunaan air untuk kegiatan industri adalah sangat bervariasi tergantung dari
jenis industrinya, semakin besar industri maka semakin besar kebutuhan air.
Beberapa Industri yang langsung mengambil air dari badan Sungai Ular adalah
beda. Industri Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bergerak dengan bisnis
utama perdagangan air bersih, memerlukan air baku (air sungai) sebesar 820
liter/detik atau setara dengan 0,820 m3/det. Air bersih yang diproduksi PDAM
memiliki pabrik kelapa sawit, dan operasionalnya membutuhkan air sebanyak 592
liter/detik setara dengan 0,5920 m3/det, kebutuhan air ini pada umumnya digunakan
untuk memproses tandan buah segar menjadi Crude Palm Oil (CPO).
pabrik kelapa sawit Adolina dengan kebutuhan air sebesar 100,0 liter/detik, maka
lxiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
kebutuhan air yang diambil dari Sungai Ular untuk ketiga industri tersebut sebesar
1,512 m3/det.
Penggunaan besar debit air yang digunakan ketiga industri tersebut juga
mengalami perubahan, keadaan ini disebabkan kegiatan ketiga industri tersebut tidak
konstan setiap bulannya, jika permintaan air bersih semakin besar, maka secara
otomatis penyedotan air dari Sungai Ular juga semakin tinggi dilaksanakan PDAM.
Data rata-rata debit air untuk keperluan industri pada setiap bulannya tertera pada
Tabel 18 berikut :
lxiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sesuai dengan hasil pengukuran kebutuhan air bulanan pada ketiga industri,
selalu terjadi perbedaan jumlah air yang dibutuhkan. Kebutuhan air terbesar untuk
industri PDAM terjadi pada bulan Pebruari dengan debit sebesar 0,493 m3/det serta
terkecil pada bulan Januari, Mei, Juni, September, Oktober, Nopember yaitu sebesar
0,482 m3/det, serta debit rata-rata yang dibutuhkan adalah sebesar 0,484 m3/det.
Kebutuhan air maksimum untuk kegiatan industri PTPN III P. Merbau adalah
sebesar 0,356 terjadi pada bulan Januari, serta menggunakan air terkecil pada bulan
Juli dan Oktober sebesar 0,348 m3/det, kegiatan Industri PTPN III P. Merbau
menggunakan debit air rata-rata sepanjang tahun adalah sebesar 0,351 m3/det.
Demikian halnya kegiatan industri pabrik kelapa sawit Adolina menggunakan air
dengan debit maksimum sebesar 0,077 m3/det dan debit minimum sebesar 0,068
m3/det. Debit air rata-rata yang digunakan industri pabrik kelapa sawit Adolina
Besarnya debit air dari badan air Sungai Ular yang digunakan oleh ketiga
kegiatan industri paling besar pada bulan Pebruari yaitu sebesar 0,917 m3/det, serta
dengan debit minimum yang digunakan pada bulan April sebesar 0,901 m3/det.
Besarnya debit rata-rata yang digunakan untuk ketiga kegiatan industri tersebut
membangun bandara Kuala Namu, kebutuhan air yang dibutuhkan kegiatan bandara
Kuala Namu diambil dari air Sungai Ular dengan debit sebesar 1 m3/det, sehingga
penggunaan air tersebut secara langsung akan mempengaruhi sisa debit air,
lxv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
pengelolaan alur Sungai Ular lebih professional untuk menjamin ketersediaan air
untuk jangka panjang. Total debit industri adalah 0,908 m3/det . Sedangkan dalam
jangka panjang kebutuhan air yang diambil dari badan Sungai Ular adalah sebesar
Perkotaan (munciple) juga memerlukan air yang tidak sedikit. Kebutuhan air
perkotaan adalah untuk keperluan air untuk perkantoran, pusat perbelanjaan, sentra-
mempengaruhi jumlah air yang digunakan, penggunaan air Sungai Ular untuk
lxvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Besar debit air yang dibutuhkan untuk keperluaan perkotaan yang meliputi
permainan, perdagangan dihitung berdasar Master Plan MUDP pada tahun 1980
bahwa pemakaian air non domestik (perkotaan) adalah sebesar 32 % dari kebutuhan
Permukiman dan Prasarana Wilayah (2003) kebutuhan air perkotaan adalah sekitar 25
sampai 40 % dari kebutuhan air domestik, maka penentuan debitnya adalah harga
Bulan Januari keperluan debit air untuk perkotaan adalah sebesar 0,277 x
32,5% = 0,0900 m3/det dan keperluan debit air untuk bulan Desember adalah 0,309 x
32,5 % = 0,1004 m3/det. Rata-rata kebutuhan debit air sebesar 0,0953 m3/det.
Pendistribusian air Sungai Ular yang diambil untuk kegiatan masyarakat seperti
irigasi, industri, domestik, dan perkotaan secara keseluruhan adalah 23,595. m3/det.
Jika dibandingkan dengan debit air rata-rata Sungai Ular sebesar 39 m3/det, maka
dapat disimpulkan bahwa air Sungai Ular masih mampu mensuplai air untuk
rumusan bahwa debit total adalah hasil penjumlahan penggunaan air irigasi ditambah
dengan debit industri ditambah debit domestik dan perkotaan, dengan persamaan
lxvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
matematis Qt = Qi + Qin + Qd + Qm. (Ray K, 2000) Dimana : Qt = Debit yang
tersedia (m3/dt); Qi = Debit untuk irigasi (m3/dt); Qin= Debit industri (m3/dt); Qd =
Sesuai dengan hasil perhitungan besarnya debit yang diperlukan untuk irigasi
adalah sebesar 20,57 m3/det. Besarnya jumlah debit air ini untuk mengairi areal
persawahan seluas 18.500 hektare, besar debit air untuk keperluan industri adalah
sebesar 0,908 m3/det, kebutuhan debit air untuk domestik seluruhnya adalah sebesar
0,293 m3/det, dan kebutuhan debit air untuk perkotaan sebesar 0,0953 m3/det.
Besarnya keperluan debit air untuk seluruh kegiatan masyarakat tersebut adalah
20,57 m3/det + 0,908 m3/det + 0,293 m3/det + 0,0953 m3/det = 21,8663 m3/det.
Dengan kata lain bahw setiap detiknya air Sungai Ular akan dikeluarkan dari badan
sungai sebanyak 21,8648 m3, maka sisa debit air Sungai Ular yang masih dapat
dikelola adalah sebesar 39,31 m3/det - 21,8663 m3/det = 17,4437 m3/det, maka dapat
dituliskan persamaan akhir dari seluruh jumlah debit sungai Ular adalah : Y = X1 +
m3/det + 0,0953 m3/det + sisa debit, berdasarkan persamaan tersebut diperoleh harga
Pada tahun 2005 debit rata-rata air Sungai Ular adalah sebesar 39,31 m3/det,
maka berdasarkan jumlah ketersediaan debit air dan kebutuhan debit air, maka dapat
lxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
diprediksi bahwa ketersediaan air untuk kegiatan irigasi, industri, domestik dan
perkotaan masih dapat dengan mengandalkan air Sungai Ular. Namun perlu diingat
bahwa besarnya debit air Sungai Ular menunjukkan kecenderungan menurun seperti
lxix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Rata-rata 66 45 40 4 39 43 39 39,6
4 ,8 ,7
Sumber : Bagian Proyek Pengembangan Sumber Air Hidrologi Sumatera Utara, 2005
Berdasarkan Tabel 20 dapat digambarkan grafik ketersediaan debit air Sungai Ular seperti gambar berikut:
60
Ketersediaan Ddebit Sungai Ular
45
40 39,6
30
89 92 94 96 98 00 02 04 2005
Debit Sungai Ular sejak tahun 1992 mencapai 45 m3/det dan menurun hingga
menjadi 40 m3/det pada pada tahun 2004, terjadi penurunan debit dari 45 m3/det
menjadi 40 m3/det atau dengan laju penurunan debit sebesar 11,1 % dalam 12 tahun,
maka berdasarkan prinsip tersebut akan dapat dihitung bahwa pada tahun 2016 debit
Sungai Ular hanya 35,5 m3/det, artinya terdapat kekuatiran bahwa air Sungai Ular
pada suatu saat nantinya tidak akan mampu memenuhi kebutuhan air untuk
masyarakat di sekitarnya.
lxx
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Keadaan ini sesuai dengan pendapat Husein (1992) yang mengatakan bahwa
masyarakat yang membutuhkan air baku untuk rumah tangga, perkotaan dan industri,
terlebih lagi kebutuhan akan air irigasi untuk dapat meningkatkan pendapatan para
sehingga dibutuhkan upaya untuk melestarikannya. Hal ini selaras dengan pendapat
lingkungan, yang akan kita lestarikan bukan lingkungan itu atau bukan keseimbangan
kegitan ini dilakukan secara illegal artinya tidak dilengkapi dengan izin-izin yang sah.
truk dengan muatan rata-rata 8 m3/dump truk yang membawa bahan galian C pada
lxxi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Data produksi penambangan bahan galian C di sepanjang Sungai Ular yang
mencapai 838 dump truk . Hasil pengamatan lapangan tertera seperti pada Tabel
21 berikut :
Bahan galian C paling banyak dikeruk adalah bahan pasir, hal ini
disebabkan besarnya permintaan pasar dari Kota Lubuk Pakam, Kota Perbaungan,
lxxii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Kota Tebing Tinggi, serta Kota Medan. Sehingga banyak areal penambangan
bahan galian C ini telah sampai ke tepi sungai, hal ini menyebabkan semakin
bata, campuran lantai, coran jembatan, serta pada industri batu bata cetak, traso,
Besarnya volume jenis galian C yang di keruk dari badan Sungai Ular
lxxiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sesuai dengan hasil pengamatan yang tertera pada Tabel 22. diketahui
bahwa pengerukan bahan galian C terbesar adalah pada hari Selasa yaitu
sebanyak 134 dump truk antara lain sebanyak 10 dump truk koral; 11 dump truk
batu mangga; 16 dump truk kerikil; serta sebanyak 87 dump truk pasir. Hal ini
Bahan galian C yang paling sedikit dikeruk adalah pada hari Jumat
sebanyak 108 dump truk serta hari Minggu sebanyak 104 dump truk, keadaan ini
pengerukan galian C pada jam-jam sholat Jum’at, demikian halnya pada hari
Minggu sebahagian pekerja memilih tidak bekerja karena alasan beribadah dan
bahan galian C setiap harinya didominasi oleh bahan galian pasir, dengan jumlah
575 dump truk seminggu, kerikil sebanyak 115 dump truk demikian halnya koral
Dalam seminggu bahan galian C jenis pasir adalah jenis yang paling banyak
ditambang, yaitu sekitar 575 dump truk, penambangan ini setara dengan 4.600
Galian C jenis kerikil yang secara umum terdiri dari batuan-batuan gepeng
(ceper) dengan luas sekitar 1–8 cm2 umumnya digunakan untuk bahan campuran
lxxiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
beton bertulang pada bangunan bertulang, namun pada keadaan lainnya juga
diperoleh batuan kecil-kecil bulat yang bercampur dengan pasir juga disebut
krikil, bahan dengan jenis ini umumnya digunakan untuk campuran semen untuk
dipergunakan sebagai lantai dan sebahagian lainnya untuk bahan timbunan lantai
kerja. Penambangan bahan galian C jenis kerikil rata-rata sebanyak 115 dumptruk
seminggu yang setara dengan 920 m3/minggu, atau sama dengan 47.840
m3/tahun.
Batu mangga dengan ukuran batu sebesar gemgaman tangan orang dewasa
dengan volume sekitar 1/4 –1/2 liter dan batu koral dengan ukuran yang lebih
besar dari batu mangga umumnya digunakan sebagai bahan dasar sloop
bangunan, yaitu bahan yang menjadi lapisan paling dasar dari pondasi bangunan.
dumptruk seminggu yang setara dengan 488 m3/minggu, atau sama dengan
52.376 m3/tahun.
harinya yaitu rata-rata 119,7142 dump truk, atau setara dengan 957,7136 m3/hari,
lxxv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
1 Per Hari 957,7136
2 Per Minggu 6.703,9955
3 Per Bulan 29.689,1216
4 Per Tahun 348.607,75
hanya sampai pada tahun 1999 selanjutnya sejak tahun 2000 seluruh penggalian
galian C di sepanjang Sungai Ular adalah illegal, jika dihitung volume galian C
yang ditambang secara illegal selama 6 tahun adalah adalah sebanyak 348.607,75
penambangan tersebut, dengan harga bahan galian C per meter kubik adalah Rp
60.000,- = Rp 125.498.790.000,-.
harga bahan galian C, kerugian lainnya adalah areal persawahan yang terpaksa
tidak ditanami lagi karena kekurangan air irigasi, serta kerugian akibat
ikutan seperti Pajak Bumi Bangunan, retribusi hasil bumi dan lain sebagainya.
Dampak dari galian C tersebut adalah areal persawahan yang tidak dapat ditanami
lagi karena kekeringan air irigasi, menurunnya permukaan air akibat penggalian
lxxvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
pada volume bahan galian C yang terbawa aliran sungai dari hulu, seperti tertera
Besarnya volume kandungan bahan galian C yang terbawa arus Sungai Ular
kondisi DAS di sekitarnya. Hal ini selaras dengan hasil penelitian Kusumah
lxxvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
mengusahakan pengisian kembali dan perataan lahan bekas penambangan.
kecuali daerah untuk menampung air, maka pada tahap pertama tanah harus
(Kesumah, 2005).
Serdang antara lain penggunaan air yang bersumber dari Sungai Ular untuk kegiatan
Ular serta penggunaan air tersebut seperti tertera pada Tabel 25 berikut :
Tabel 25. Rekapitulasi Debit Air Sungai Ular, Peruntukan Air dan Penambangan
Bahan Galian C.
No Kerakteristik Tahun
2000 2003 2004 2005
1 Debit 43,8 39,7 39,6 39,5
lxxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
2 Pertanian 22,2 21,09 20,57 20,56
3 Industri 0,8070 0,8580 0,9090 0,9090
4 Masyarakat 0,2430 0,2760 0.2930 0,3122
5 Perkotaan 0,0790 0,0897 0,953 0,1010
6 Penambangan 254.100 288.932 314.506 348.607
Galian C
Data di atas menunjukkan debit Sungai Ular semakin kecil dari tahun ke tahun.
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan tertera pada Tabel 26 berikut :
Correlations :
Debit Pertanian
Debit Pearson Correlation 1 .957(*)
Sig. (2-tailed) . .043
N 4 4
Pertanian Pearson Correlation .957(*) 1
Sig. (2-tailed) .043 .
N 4 4
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sesuai dengan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air
untuk pertanian (irigasi) memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi
Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar 0,957. Hubungan ini masih
dibuktikan dengan uji t hitung besarnya 4,665, serta dengan tabel (n=4; α=0,05)
hitung > tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air
lxxix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin (2005), yang
yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit
yang dibutuhkan untuk areal persawahan, Jika diteliti lebih lanjut besarnya debit air
yang mencapai 20,56 m2/det sangat mempengaruhi badan air Sungai Ular.
Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 27 berikut :
Correlations :
Debit Galian C
Debit Pearson Correlation 1 .993(*)
Sig. (2-tailed) . .007
N 4 4
Galian C Pearson Correlation .993(*) 1
Sig. (2-tailed) .007 .
N 4 4
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
galian C memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini
dibuktikan dengan harga rs sebesar 0,993. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji
t hitung yang besarnya 11,889 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132
(Lampiran 4).
> tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penambangan bahan
galian C dengan potensi Sungai Ular. Hal ini selaras dengan pendapat Kesumah
lxxx
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
(2005) bahwa pengelolaan bahan galian C sangat berhubungan erat dengan
seperti pasir, kerikil maupun batu alam memberikan andil yang besar bagi kelestarian
pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara
lain: penurunan elevasi / permukaan sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61
bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68
meter pada tahun 2005. Jika diteliti lebih lanjut keadaan ini mengakibatkan rusaknya
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 28
berikut :
untuk industri tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal
lxxxi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,886. Hubungan ini masih dibuktikan dengan
uji t hitung yang besarnya -2,7022 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132
(Lampiran 5). Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh
t hitung < tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
mengatakan bahwa pemakaian air untuk industri tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit
potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera
Tabel 29. Hubungan Penggunaan Air Untuk Masyarakat dengan Sungai Ular
Correlations :
Debit Masyarakat
Debit Pearson Correlation 1 -.883
Sig. (2-tailed) . .111
N 4 4
Masyarakat Pearson Correlation -.883 1
Sig. (2-tailed) .111 .
N 4 4
untuk masyarakat tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular,
hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan
dengan uji t hitung yang besarnya -2,6605 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar
lxxxii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
2,132 (Lampiran 6). Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka
diperoleh t hitung < tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang
penduduk
Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 30
berikut :
Tabel 30. Hubungan Penggunaan Air untuk Perkotaan dengan Sungai Ular
Correlations :
Debit Perkotaan
Debit Pearson Correlation 1 -.889
Sig. (2-tailed) . .111
N 4 4
Perkotaan Pearson Correlation -.889 1
Sig. (2-tailed) .111 .
N 4 4
untuk perkotaan tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular,
hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan
lxxxiii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
dengan uji t hitung yang besarnya -2,7456 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar
< tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air
5.1. Kesimpulan
berikut :
tahun 1989 hingga tahun 2005. Namun debit Sungai Ular masih
badan air.
lxxxiv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
penambangan bahan galian C, sedangkan penggunaan air untuk
5.2. Saran
pohon tahunan.
lxxxv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
menyesuaikan diri, sehingga Sungai Ular sebagai sumberdaya alam
dapat dilestarikan
Sungai Ular.
lxxxvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S., Pryanto, A., dan Nasoetion, L. I. 1985. Pengembangan DAS. Penerbit
Institut Pertanian Bogor
Asmaruddin. 2005. Analisis Ketersediaan Debit Air Sungai Ular terhadap Pemakai
Air Irigasi, Industri, Domestik, dan Perkotaan di Kabupaten Serdang
Bedagai dan Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara. Tesis. Tidak
Dipublikasikan.
lxxxvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
BPS Provinsi Sumatera Utara. 2004. Deli Serdang Dalam Angka.
Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2001. Bagpro PSA Hidrologi Sumatera
Utara. Publikasi Hasil Pengolahan Data Debit Sungai Ular Tahun 2001
Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2002. Bagpro PSA Hidrologi Sumatera
Utara. Publikasi Hasil Pengolahan Data Debit Sungai Ular Tahun 2002
Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Utara, 2003. Data Sungai di Sumatera Utara
Menurut SWS 2003
lxxxviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara. 2004. Laporan Berkala Tahunan
Kondisi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Belumai.
Johan. 2004. Kajian Sistem Manajemen Operasional dan Pemeliharaan Sungai Ular.
Universitas Sumatera Utara. Tesis.
Kompas. 2003. Tolak Penambangan Liar. Massa Bakar Alat Berat Pengusaha. Krisis
air Sungai Ular khususnya di Kabupaten Deli Serdang adalah
Diakibatkan Karena Adanya Penggundulan Hutan, Baik yang Dilakukan
Secara Resmi dan Tidak Resmi dalam Waktu yang Cukup Lama http :
//www.Kompas.co.id/kompas-cetak/0312/26/ daerah/767562.htm Diakses
24 September 2007
lxxxix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Murtopo. 1997. Keserasian Lingkungan Hidup. Makalah dalam Diskusi Panel
Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
xc
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Undang-undang Repuplik Indonesia No. 37 Tahun 1960 juncto No. 11 Tahun 1967
tentang Pokok-pokok Pertambangan.
xci
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 2-1 : Foto Persawahan Masyarakat
xcii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 2-3 : Foto Salah Satu Bekas Penambangan di Sungai Ular
Lampiran 2-4 : Foto Salah Satu Areal Terlantar di Tepi Sungai Ular
xciii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 2-5 : Foto Bangunan
Pintu Air Lampiran 2-6 : Foto Badan Air
Sungai Ular
xciv
Badan Air Sungai Ular
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008 (Difoto dari Atas Perahu di Tengah Sungai Ular)
Lampiran 3. Perhitungan Statistik Uji “t”
Uji t
n-2
t= 1 – r s2
Harga rs = 0,957
n=4
t tabel = 2,132
Maka akan diperoleh
4-2
t = 0, 957
1 – 0,957 2
t = 4,665
Uji t
n-2
t = rs
1 – r s2
xcv
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Harga rs = 0,993
n=4
t tabel = 2,132
Maka akan diperoleh
4-2
t = 0, 993
1 – 0,993 2
t = 11,889
Uji t
n-2
t = rs
1 – r s2
Harga rs = - 0,886
n=4
t tabel = 2,132
Maka akan diperoleh
4-2
t = -0, 886
1 – 0,886 2
t = -2,7022
xcvi
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
d. Perhitungan Statistik Hubungan antara Penggunaan Air untuk Masyarakat
dengan Potensi Sungai Ular
Uji t
n-2
t = rs
1 – r s2
Harga rs = - 0,883
n=4
t tabel = 2,132
Maka akan diperoleh
4-2
t = -0, 883
1 – 0,883 2
t = -2,6605
xcvii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
e. Perhitungan Statistik Hubungan antara Penggunaan Air untuk Perkotaan
dengan Potensi Sungai Ular
Uji t
n-2
t = rs
1 – r s2
Harga rs = - 0,889
n=4
t tabel = 2,132
Maka akan diperoleh
4-2
t = -0, 889
1 – 0,889 2
t = -2,7456
xcviii
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008
xcix
Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008.
USU e-Repository © 2008