Anda di halaman 1dari 74

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI ESKLUSIF

DI PUSKESMAS PASAR MERAH

TAHUN 2015

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA NPM

I RAWATI 13.00.49

YANTI MARISCE SIHOTANG 13.00.27

ASIMA AFRIANTI MUNTHE 13.00.06

MARSAULINA 13.00.70

MARIA ACU FANTASYA SIANIPAR 13.00.72

ASMIKA MANALU 13.00.07

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) SENIOR MEDAN

T.A.2015/2016
Dosen pembimbing l Dosen Pembimbing ll Pembimbing
Puskesmas

(Juni Karyati Hutabarat,SKM) (Elseria Saragih,S.kep) (Artaida


Panggabean,SKM)

Nip:196508311997032001

Kepala Puskesmas Koordinator Lapangan

(dr.El Rina) (Junita


Manullang,SKM)

Nip:19681030199932001

Diketahui:

Ketua STIKes Senior Medan Ka. Prodi DIII


Kebidanan

(Herlina Simanjuntak,SST.M.Kes) (Suharni Pintamas


Sinaga,SST,MKM)

Ketua pembina yayasan STIKes Senior


(L.Manullang,SKM,MM)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur terlebih dahulu kami mengucapkan Kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa yang melimpahkan dan memberikan Berkat dan Anugrah-Nya sehingga team

penulis dapat meyelesaikan laporan kegiatan kami selama Praktek Belajar Lapangan ( PBL)

di Puskesmas Pasar Merah periode 19 Oktober-07 November 2015.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Kurikulum Semester V yang

berisikan berbagai macam data yang kami kumpulkan selama kami melaksanakan Praktek

Belajar Lapangan (PBL) di Puskesmas Pasar Merah.

Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan banyak bimbingan dan motivasi

dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar besarnya yang terhormat kepada :

1. L. Manullang, SKM, M.M selaku Pembina STIKes Senior Medan

2. Prof.Dj.Siahaan Selaku penasehat Yayasan STIKes SeniorMedan

3. Kristen Tumpal Hamonangan Siahaan,SE Selaku Ketua Yayasan STIKes Senior

Medan

4. Herlina siamnjuntak,SST.M.Kes Selaku Ketua STIKes Senior Medan

5. Suharni Pintamas Sinaga,SST.MKM.selaku Ka. Prodi D-III Kebidanaan STIKes

Senior Medan

6. dr.El Rina selaku Kepala puskesmas Pasar Merah Yang telah memberikan arahan

dalam melakukan praktek


7. Artaida panggabean,SKM selaku Pembimbing Lapangan di Puskesmas Pasar Merah

yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama kami melakukan praktek

belajar Lapangan di Puskesmas

8. Natalina Sitinjak,Am.Keb selaku CI Kebidanaan di Puskesmas Pasar Merah yang

telah memberikan bimbingan dan arahan

9. Seluruh Staf Puskesmas Pasar Merah yang telah mengajari dan membantu penulis

selama praktek di Puskesmas Pasar Merah.

10. Juni Karyati Hutabarat,SKM dan Elseria saragih,S.Kep selaku dosen pembimbing

11. Seluruh dosen dan staf STIKes Senior Medan

12. Kepada Orang tua kami yang telah memberikan Materi dan Doa dalam

menyelesaikan makalah ini

13. Teman sekelompok yang membantu dalam menyelesaikan Laporan ini

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi bahasa, isi maupun sistematika

penulisan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan

banyak terima kasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2015

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................3
1.4 Metode.....................................................................................................3
1.5 Manfaat Kegiatan.....................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Puskesmas..............................................................................5
2.2 Sejarah dan Latar Belakang Puskesmas...................................................6
2.3 Visi dan Misi Puskesmas.........................................................................8
2.4 Tujuan Puskesmas....................................................................................10
2.5 Fungsi Puskesmas....................................................................................10
2.6 Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas........................................17
2.7 Program Pokok Puskesmas......................................................................23
2.8 Upaya Kesehatan Puskesmas Polonia......................................................24

BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS POLONIA


3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Polonia.........................................................25
3.2 Lokasi Puskesmas Polonia.......................................................................26
3.3 Wilayah Kerja Puskesmas Polonia..........................................................26
3.4 Data Demografi........................................................................................27
3.5 Tenaga Kesehatan Puskesmas Polonia....................................................31
3.6 Fasilitas Puskesmas Polonia....................................................................33
3.7 Jumlah Kunjungan 10 Penyakit Terbesar
Di Puskesmas Polonia Medan..................................................................39
3.8 Kegiatan Pokok Puskesmas Polonia........................................................40
3.8.1 Upaya Kesehatan Wajib....................................................................40
3.8.2 Upaya Kesehatan Pengembangan.....................................................62
BAB IV MASALAH DAN PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan...........................................................................................77
4.1.1 Masalah...........................................................................................77
4.2 Pembahasan..............................................................................................77
4.2.1 Pengertian.......................................................................................77
4.2.2 Penyebab.........................................................................................78
4.2.3 Pencegahan.....................................................................................80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan..............................................................................................84
5.2 Saran........................................................................................................84

Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,

masyarakat, pemerintah, dan swasta. Apapun yang di mainkan oleh

pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri

menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit tujuan yang akan tercapai.

Perilaku yang sehat dan kemampuan untuk memilih dan mendapatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan

pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok

atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat

untuk hidup sehat (Syafrudin, 2009).

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian

internal dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah

salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber

daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi

masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi puskesmas sendiri

sebagai pusat pembangunan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan

masyarakat. Sebagai pelayanan kesehatan tingkat I. Puskesmas mempunyai

wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan di wilayah

kerjanya (Notoadmojo, 2003). UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu


tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan

bangsa,

dimana kesehatan merupakan aspek penting dalam mewujudkan

kesejahteraan tersebut. Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992,

SEHAT diartikan sebagai keadaan sejahtera dan badan, jiwa, dan social

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan

ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin di capai dari “INDONESIA

SEHAT 2015” Sebagai salah satu citra perwujudannya dan menyeluruh

bagi masyarakat pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi

masyarakat Milenium Development Goals, 2015 (MDGS 2015).

Visi rencanan strategi yang ingin dicapai Depkes adalah

“Masyarakat Yang Mandiri dan Berkeadilan”.

Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu :

1. Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat

melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta

dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya kesehatan masyarakat.

3. Kesehatan paripurna, merata, bermutu dan

berkeadilan.

4. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber

daya kesehatan, serta

5. Menjamin tata kelola pemerintahan yang baik.


1.2 Tujuan Praktek Belajar Lapangan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Umum dan program kerja Puskesmas

Pasar Merah Medan di masyarakat di wilayah kerjanya.

1.2.2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui gambaran Umum dan memahami


promosi kesehatan Puskesmas Pasar Merah
2) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan
lingkungan di Puskesmas Pasar Merah
3) Untuk mengetahui dan memahami program KIA di
Puskesmas Pasar Merah
4) Untuk mengetahui dan memahami program KB di
Puskesmas Pasar Merah
5) Untuk mengetahui dan memahami program Kesehatan GIZI
di Puskesmas Pasar Merah
6) Untuk mengetahui kendala atau masalah masing-masing
program P2M di Puskesmas Pasar Merah
7) Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan masing-
masing program Pengobatan di Puskesmas Pasar Merah.
8) Untuk mengetahui dan memahami kesehatan gigi dan mulut
di puskesmas pasar merah.
9) Untuk mengetahui dan memahami program UKS di
puskesmas pasar merah.
10) Untuk mengetahui dan memahami program Puskesmas di
puskesmas pasar merah.
11) Untuk mengetahui dan memahami program Kesehatan
lansia dipuskesmas pasar merah.
12) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan olah
raga di puskesmas pasar merah.
13) Untuk mengetahui dan memahami batra\yankestrad di
puskesmas pasar merah.
14) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan
remaja dipuskesmas pasar merah.
15) Untuk mengetahui dan memahami program dana sehat di
puskesmas pasar merah.
16) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan jiwa
di puskesms pasar merah
17) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan mata
di puskesmas pasar merah.
18) Untuk mengetahui dan memahami program kesehatan kerja
di puskesmas di pasar merah.
19) Untuk mengetahui dan memahami program lab.sederhana di
puskesmas pasar merah,

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup PBL di Puskesmas Pasar Merah Meliputi :

1. Untuk mengetahui Gambaran Umum puskesmas Pasar Merah

2. Untuk mengetahui program promosi Puskesmas

3. Untuk mengetahui program kesehtan lingkungan

4. Untuk mengetahui Program KIA dan KB

5. Untuk mengetahui program perbaikan Gizi masyarakat

6. Untuk mengetahui program pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular

7. Untuk mengetahui program pengobatan

8. Untuk mengetahui program Sekolah

9. Untuk mengetahui program kesehtan remaja

10. Untuk mengetahui Program Kesehatan Kerja

11. Untuk Mengetahui program Gigi dan Mulut

12. Untuk Mengetahui program Jiwa

13. Untuk mengetahui program Mata

14. Untuk mengetahui program lanjut Usia

15. Untuk Mengetahui program Pembinaan pengobatan Tradisional

16. Untuk Mengetahuan program laboratorium Sederhana


1.4 Mamfaat

Adapun mamfaat praktek Belajar Lapangan ini adalah :

a. Agar mahasiswa Kebidanan STIKes Senior Medan dapat memahami

program pokok dan mekanisme kerja puskesmas Pasar Merah dan

dapat mengaplikasikanya.

b. Untuk menambah pengetahuan tentang cara pelayanan yang ada di

Puskesmas Pasar Merah

c. Sebagai bahan Masukan Bagi Mahasiswa STIKes Senior Medan

1.5 Prosedur kerja

1. Mencatat kegiatan geografis dan demografis di wilayah kerja

Puskesmas Pasar Merah

2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan

administrasi yang di laksanakan di Puskesmas melalui :

a. Mencatat data dan laporan yang ada di Puskesmas

b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf

administrasi Puskesmas

c. Melakukan pengamatan langsung dan ikut berperan serta dalam

pelayanan kesehatan

1.6 Metode

Adapun metode yang digunakan pada penyuluhan di Puskesmas

Pasar Merah yaitu :

1.Observasi

Melihat langsung bagaimana status kesehatan masyarakat


2.Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang akurat dengan

melaksanakan komunikasi langsung dengan masyarakat

3.Ceramah

Dengan memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan masalah yang

ditemui

4.Diskusi

Melakukan diskusi tentang masalah serta keluhan yang ditemui dari

masyarakat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat Pengembangan
Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dan wilayah kerjanya dalam
bentuk 21 kegiatan pokok (Dinkes RI, 2010).

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. UPT
tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan. Pembangunan
kesehatan maksudnya penyelenggara upaya kesehatan, pertanggungjawaban secara
keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas dan wilayah kerja dapat
berdasarkan kecamatan, penduduk atau daerah terpencil.

Menurut keputusan Mentri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/11/2004, Puskesmas adalah


unit pelaksana Teknis Kesehatan Kabupaten Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan disuatu wilayah kerja, yang dimaksud dengan :

1. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan (UPTP)


Yaitu suatu unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
melakukan tugas operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung
tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi
pembangunan kesehatan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
keluarga serta pelayanan kesehatan.
3. Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan
Penanggung Jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di
wilayah Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian
upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan/Kota sesuai dengan
kemampuannya. Wilayah kerja secara Nasional Standart wilayah Puskesmas adalah suatu
wilayah Kecamatan. Tetapi apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas,
maka tanggung jawab dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
Wilayah (Desa, Kelurahan, atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dari uraian diatas, jelas bahwa
Puskesmas adalah satu satuan organisasi yang untuk melaksanakan tugas-tugas operasional
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan.

2.2. Sejarah dan Latar Belakang Puskesmas


Pada bulan November 1967, dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan
program kesehatan Masyarakat Terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat
Indonesia. Pada waktu itu dibahas konsep puskesmas yang dibawakan oleh dr.Achamad
Dipodilogo, yang mengacu pada konsep Bandung dan Proyek Bekasi. Kesimpulan seminar
ini adalah menggunakan hasil-hasil tersebut. Departemen Kesehatan menyiapkan rencana
induk pelayanan kesehatan Terpadu Indonesia. Akhir nya pada tahun 1968 dalam rapat kerja
Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu:

Pada tahun 1969, puskesmas dibedakan menjadi :

1. Puskesmas tipe A,dipimpin oleh Dokter sepenuhnya.


2. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh Dokter tidak sepenuhnya.
3. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh petugas paramedis (Notoadmojo, 2003) Pada tahun 1970,
pembagian puskesmas berdasarkan kategori pemimpin ini dirasakan kurang sesuai. Sehingga
mulai tahun 1970, ditetapkan hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat
kecamatan atau macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu
daerah dengan jumlah penduduk antara 30.000-50.000 jiwa sesuai dengan perkembangan dan
kemampuan pemerintah dan dikelurahannya inpres, yaitu jumlah penduduk kurang lebih
30.000 jiwa untuk satu wilayah Puskesmas.

Latar Belakang berdirinya Puskesmas adalah :


1. Menurut UU Kesehatan No.9 tahun 1996 pasal 6 :
“ Setiap Warga Negara memperoleh derajat setinggi-tingginya dan perlu diikut sertakan
dalam usaha pemerintah “.
2. Penduduk Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan, sedangkan RSU Swasta jauh dari
tempat tinggal nya dan biayanya mahal. Oleh karena itu, besar kemungkinan tidak di jangkau
oleh masyarakat, maka dengan adanya puskesmas, penduduk dapat berobat ke puskesmas.
3. Perlu digali dan dimanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan
pembangunan masyarakat desa untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada pada
masyarakat.

2.3 Visi dan Misi Puskesmas

Visi Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan Sehat Sejahtera menuju tercapainya


Indonesia Sehat 2015. Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu
ditetapkan indikator kecamatan sehat, antara lain sebagai berikut :

1. Indikator lingkungan sehat


2. Indikator perilaku sehat
3. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Indikator derajat kesehatan yang optimal.

Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan keadaan sederhana, mudah


diperoleh, mudah diolah, mudah di interpretasikan, sensitive dan spesifik ( Adi, 2010).

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah


mendukung, mudah diperoleh, mudah diolah, mudah di interpretasikan, sensitive dan spesifik
( Adi, 2010).

Misi tersebut adalah :

1. Membina pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas akan selalu


menggerakan pembangunan sektor kesehatan yaitu pembangunan dampak negative terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah
kerjanya, semakin berdaya dibidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan
kemampuan mneuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standart yang memuaskan masyarakat dan mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatakan efisiensi pengelolaan sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara, meningkatakan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat diwilayah kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu
dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan
mencakup aspek lingkungan di wilayah kerjanya (sudayasa, 2010).

2.4 Tujuan Puskesmas

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni


meningkatakan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2015 ( Suryonoto, 2011).

a. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau penyelengaraan


pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di Wilayah kerjanya,
pembangunan lintas sektor termasuk masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, puskesmas
aktif memantau atau melaporkan kesehatan dan penyelenggaraan setiap program
pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan dan
pemulihan penyakit.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama masyarakat termasuk dunia


usaha memiliki kesadaran kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan pemberdayaan, pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masalah ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Kesehatan Masyarakat Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan pelayanan kesehatan


tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan, pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan Kesehatan Perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi pribadi


(private goods). Dengan tujuan utama, menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan
tersebut adalah rawat jalan, dan untuk Puskesmas tertentu ditambah inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum (public


goods) dari tujuan utama memelihara bidan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit campak tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan


pemulihan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah : Promosi kesehatan,
memberantas penyakit, kebersihan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat
lainnya (Depkes RI, 2004).

2.5.1 Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem


Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kesehatan Puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota


Kedudukan Puskesmas dalam sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintahan Daerah


Kedudukan Puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah sebagai unit pelaksana teknis
kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah
Kabupaten/Kota dibidang kesehatan tingkat kecamatan.
4. Antara Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Diwilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi kesehatan strata pertama yang
dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti :
praktek dokter, prakter dokter gigi, praktek bidan, poli klinik, dan balai kesehatan
masyarakat. Kedudukan puskesmas diantara pelayanan kesehatan strata pertama ini sebagai
mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan-kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa.
Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina (Depkes RI, 2004).

2.5.2. Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-masing. Struktur


organisasi puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh dinas kesehatan
Kabupaten/Kota sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan
dapat di pergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas
b.Untuk tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan:
1. Data dan Informasi
2. Perencanaan dan penilaian
3. Keuangan
4. Umum dan Kepegawaian.
c. Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas
Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan Bersama
Masyarakat)
d. Jaringan Pelayanan Perorangan
1. Unit Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia.
2. Unit Pelaksanaan Keliling
Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan Dasar Keliling yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor roda empat atau perahu untuk melaksanakan kegiatan kegiatan puskesmas
3. Unit Bidan di desa/komunitas
Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu
dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, anak balita dan menurunkan angka kelahiran,
serta meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat.

2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas khususnya untuk kepala puskesmas
kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas


Kepala puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya tugas kepala puskesmas
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan maka jabatan kepala
puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV.

Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenui syarat untuk menjabat jabantan
IV, di tunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala puskesmas seorang yakni
seorang sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan
pejabat yang tetap.

2.5.3 Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan


Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan
meliputi pertemuan yang berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi
tersebut mencakup perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
disertai penilaian. Dalam hal pelaksanaan, fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh
puskesmas, kordinasi dengan kantor kecamatan mencakup kegiatan fasilitas.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis dinas ksehatan Kabupaten/ Kota, dengan
demikian secara teknis administrasif, puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina
serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas.

3.Dengan Jaringan Pelayanan Strata Pertama Kesehatan

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata yang pertama yang di kelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan
dan membantu kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina Upaya
Keseshatan bersumber dari masyarakat.

4.Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya perorangan dan upaya kesehatan masyarakat


puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan.
Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan, seperti Balai Pengobatan Penyakit Paru-
paru, Balai Kesehatan Masyarakat, Balai Keselamatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan
jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat

Untuk upaya kesehatan masyarakat jalinan kerjasama diselenggarakan dengan


berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai balai kesehatan masyarakat lainya. Kerjasama diselenggarakan melalui penerapan
konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi dinas kesehatan kabupaten/ kota.

5. Dengan lintas sektor


Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan
sebagai tugas pembangunan kesehatan yang disebabkan oleh dinas ksehatan Kabupaten/Kota.
Untuk hasil optimal penyelengaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikordinasi
dengan berbagai lintas sektor terkait ditingkat kecamatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatandi wilayah


kerjanya, puskesmas merupakan dukungan dari masyarakat sebagai objek dan subjek
pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat serta dunia usaha. BPP
tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan (Supayanto, 2010).

2.6. Upaya Dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas

2.6.1 Upaya Puskesmas

Upaya tercapainya visi penbangunan kesehatan melalui puskesmas yakni


terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), yang keduanya jika ditinjau dari sistim kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama (Adi, 2010).

Upaya Puskesmas terdiri 2 yaitu :

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas, merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan


komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya yang tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan
oleh setiap puskesmas yang ada diwilayah ini Indonesia (Adi, 2010). Upaya kesehatan wajib
tersebut adalah :

a. Upaya promosi kesehatan


b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
g. Upaya pencatatan dan pelaporan (khususnya kota medan)

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakatserta yang disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas.

Daya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas,
yakni:

a. Upaya kesehatan sekolah


b. Upaya kesehatan olah raga
c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
d. Upaya kesehatan kerja
e. Upaya kesehatan kerja
f. Upaya kesehatan gigi dan mulut
g. Upaya kesehatan jiwa
h. Upaya kesehatan mata
i. Upayakesehatan usia lanjut
j. Upaya kesehatan pengobatan tradisional (Depkes RI, 2004
Upaya laboratorium medis, laboratorium kesehatan sebagai salah satu upaya kesehatan
pengembangan. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan dilakukan oleh puskesmas
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari Balai
Pengobatan Penyakit (BPP).

Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya Kesehatan Wajib Puskesmas


terlaksana secara baik serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya
kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Kota.

Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya Kesehatan pengembangan


padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab menyelenggarakannya dalam keadaan tertentu, misalnya masyarakat
membutuhkan pelayanan rawat inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan-pelayanan
rawat inap dalam pelaksanaannya, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Dibeberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan


medik spesialis. Apabila ada kemampuan, Puskesmas dapat dikembangkan menjadi
pelayanan medik spesialis, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan
pelayanan medik spesialis di Puskesmas dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan
dengan masyarakat yang membutuhkan. Kemudian status Dokter dan atau Tenaga Spesialis
yang bekerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional
puskesmas yang diatur oleh Dinas kesehatan Kabupaten /Kota setempat (Depkes RI, 2003).

2.6.2 Azas penyelenggaraan puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus


menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan
puskesmas tersebut dikembang dari ketiga fungsi puskesmas tersebut.

Dasar pemikirannya adalah pentingnya menetapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesahatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.

Azas Penyelengaraan Puskesmas adalah :

1. Azas Pertanggung jawaban Wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang


bertempat tinggal di wilayah kerjanya, berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas, antara lain:

a. Menggerakkan pemabangunan di berbagai sektor di Kecamatan sehingga berwawasan


kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau diwilayah
kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau diwilayah
kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan
aktif dalam setiap upaya puskesmas. Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat :

Upaya kesehatan ibu dan anak : Posyandu, Polindes, Bina keluarga Balita (BKB)

a. Upaya perbaikan gizi : Posyandu, Panti Pemulihan gizi, Keluarga sadar Gizi (Kadarzi)
b. Upaya kesehatan sekolah : Dokter kecil, Dokter Remaja, Sakta Bakti Husada (SBH), Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren).
c. Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan
Kesehatan lingkungan(DPKL), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
d. Upaya usia lanjut : Posyandu Usila
e. Upaya kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
f. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat
g. Upaya pengobatan tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA)
h. Upaya Pembinaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
i. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).

3.Azas Keterpaduan

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah


kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak bemitra dengan Badan
Penyelengara Kesehatan Msyarakat (BPKM) atau Badan Pengobatan Penyakit (BPP) dan
organisasi masyarakat lainya, berkordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar
terjadi perpaduan kegiatan dilapangan sehingga lebih berhasil dan berdaya guna.

Azas Keterpaduan tesebut yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program


Memadukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
b. Keterpaduan Lintas Sektoral
Memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas dengan sektor terkait di kecamatan.

4. Azas Rujukan

Azas Rujukan terdiri dari :


a. Perorangan

1. Rujukan kasus
2. Rujukan bahan pemeriksaan
3. Rujukan Ilmu pengetahuan

b. Masyarakat

1. Kejadian Luar Biasa (KLB)


2. Pencemaran Lingkungan
3. Bencana

2.7 Program Pokok Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni


terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat 2015,puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang keduanya jika ditinjau


kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Pada puskesmas yang sempurna usaha-usaha pokok yang dilakukan ada 20 program
seperti tercantum dalam program kesehatan nasional yaitu :

1. Kesehatan ibu dan anak


2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
7. Penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Kerja
10. Kesehatan Gigi dan Mulut
11. Kesehatan Keluarga
12. Keshatan Jiwa
13. Kesehatan Mata
14. Laboratorium Sederhana
15. Keehatan Masyarakat
16. Perawatan Lanjut Usia
17. Pengobatan Tradisional
18. Kesehatan Olahraga
19. Kesehatan Remaja
20. Upaya Dana Sehat
21. Pencatatan dan Pelaporan

2.8 Upaya Kesehatan Puskesmas Pasar merah

Kepedulian kepada masyarakat terhadap kesehatan dan membantu untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat irtu sendiri. Dan berperan aktif di dalam kegiatan
program kesehatan dengan membuat suatu upaya kegiatan yang dibuat oleh mereka dan
untuk mereka juga hasil kegiatan berbasis masyarakat tersebut.

2.9 Programpenunjang Pengobatan Tradisional

a. laboratorium sederhana

Kegiatan :

- Pemeriksaan sputum
- Pemeriksaan Hb (Hemoglobin )
- Pemeriksaan Golongan darah
- Pemeriksaan Kadar Gula darah
- Pemeriksaan Asam Urat
- Pemeriksaan Kolestrol Darah
- Pemeriksaan Urin Reduksi
- Pemeriksaan Planotest
- Pemeriksan Planotest (Test kEhamilan )

b. Pencatatan / Pelaporan

Kegiatan :
- Mengupayakan sarana Komuniksasi seperti ,Tlepon, sms.
- Mengupayakan Sarana informasi seperti Computer,
- Puskesmas Swadana

2.10. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu )

Pengertian

Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan kesehatan dan KB
yang terpadu tingkat desa

Sasaran :

Bayi,ibu hamil, ibu menyusui, dan PUS (Pasaangan Usia Suburr )

Tujuan :

1. Mempercepata penurunan angka kematian bayi, balitaa danangka kelahiran


2. Meningkatankan pelayanan kesehtan ibu untukmenurunkan IMR
3. Mempercepat diterimanya NKKBS ( Norma Kelurga Kecil Bahagia sejahtera )
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka ahli teknologi
untuk mengelola usaha- usaha kesehtan maasyarakat
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan laianya yang menunjang sesuai kebutuhan

6. Menurut Tingkatnya Posyandu Diabgi 4 Strata :


7. Pratama keiatan posyandu strata ini belum teratur tiap bulanya, jugaa terbatas jumlah
kadernya
8. Madya, Kegiatan posyandu dibagi 4 starta
9. Pratama, Kegiatan posyandu pratama ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulnnya, juga terbatas jumlah kadernya
10. Madya, kegiatan posyandu stara ini delapan kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 orang dengan cakupn yang masihrendah dengan adanya dana sehat
11. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan
kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat kurang
dari 50% KK.
12. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun dengan jumlah
kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari
50% KK

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :


Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan bayi dan balita
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan
A. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian
makanan, oralit, dan vit. A dosis tinggi
B. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI Eksklusif dan P2P terhadap
ibu hamil dan menyusui
C. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan/tablet besi
D. Meja v : Pelayannan tenaga kerja professional meliputi Kia. KB, Imunisasi, dan
pengobatan serta pelayaan sesuai dengan kebutuhan setempat
BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PASAR MERAH

3.1 Data Umum

3.1.1 Sejarah Singkat Puskesmas

Puskesmas Pasar merah di bangun pada tahun 1968. Pada tahun 1969 Walikota

medan menyerahkan kepada kepala Kepala Dinas kesehatan kota Medan. Adaoun nama-

nama kepala puskesmas yang pernah menjabatdari sejak berdirinya puskesmas sampai pada

saatsekarang ini adalah :

1. dr. Misnar Yabya

2. dr.Fatni Sulani

3. dr.Widi hararjo

4. dr.Surti ariningsih

5. dr. achmi Nst

6. dr. Syarifah Hanum Nst

7. dr.El Rina mulai 6 Mei 2013 s/d sekarang

3.2 Visi Puskesmas pasar merah

Visi pembangunan kesehatan yang diselengarakan oleh puskesmas adalah tercapainya

kecamatan sehat mewujudkan Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gamabaran

masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,

yakni masyarakat yang hidup sehat dalam lingkungan dan lingkungan sehat, memiliki

kemampuan untuk menjagkau pelayanan kesehatan yang bermutu serta adli dan merata

memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya.


Indikator kecamatan sehat yang ingindicapa mencakup empat indicator utama yakni:

1. Lingkungan sehat

2. Perilaku hidup sehat

3. Cakpan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan misi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu visi pembangunan

kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya kecamatan sehat, yang harus disesuaikann

dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

3.3 Misi Puskesmas Pasar Merah

Misi pembangunan kesehatn yang diselengagarkan oleh puskesmas dalah mendukung

pembangunan Nasional. Misi tersebutadalah

a. Mengerakakan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja. Puskesmas akan

selalu mengerakkan pembanguna sector lain yang diselengarakan diwiayah kerjanya

agar memperhatikan aspek kesehatan, yakni pembanguna yang tidak menimbulkan

damapk negative terhadap kesehatan, setidaknya-tidaknya terhadap lingkungan dan

perilaku kesehatan.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga danmasyarkat bertempat tinggl di

wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatn, melalui peningkatan pengetahuan

dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga, masyarakat beserta

lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan mencegah serta menyembuhkan penyakit, Memuluhkan kesehatan

Keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya,

tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan
yang sesuia. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang di lkukan puskesmas mencakup

pola aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

3.4 Motto Puskesmas Pasar Merah

Puskesmas Populer

P : Populer

O : Optimis

P : Prioritas

U : Unggul

L : loyal

E : Efektif

R : Responsif

( Puskesmas Pasar merah, 2010)

3.1.2 Lokasi Puskesmas Pasar merah

Puskesmas pasar merah terletak di jalan H.M Joni No.104 kelurahan Teladan

Timur,Kecamatan Medan kota dengan batas-batas Wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Pasar merah timur

2. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan batas Binjai

3. Sebelah selatan berbatsan dengan kelurahan Suderejo I

3.1.3 Luas wilayah puskesmas pasar merah 165.5 Ha terdiri dari 4 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan teladan timur :70,52 Ha

2. Kelurahan pasar merah Barat :31,822 Ha

3. Kelurahan Kota Matsum III :30,06 Ha

4. Kelurhaan Sei rengas I : 29,10 Ha

3.1.4 Wilayah kerja puskesmas


Dalam melaksanakan kegitanya puskesmas pasar merah melayani kelurahanya yang ada di

wilayah kerja kecamatan medan kota yaitu :

1. Kelurahan teladan Timur dengan 13 lingkungan

2. Kelurhan pasar merah Barat dengan 8 lingkungan

3. Kelurahan Kota Matsum III dengan 19 lingkungna

4. Kelurhaan sei Renggas I dengan 14 Lingkungan

3.2 Data Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Pasar merah terdiri dari 4 kelurahan dengan luas wilayah

161,5 Ha. Terdiri dari 8.552 KK dengan jumlah penduduk 32,748 Jiwa dimana laki-laki

15,142 orag danperempuan 17.606 orang

A.Umur

Tabel 3.2.1. Distribusi Proporsi Penduduk Penduduk Berdasarkan Umur di wilayah kerja

Puskesmas Pasar merah Tahun 2015

NO Kelurahan Kelompok umur ( Tahun) Jumlah Ket

0-4 5-14 15-44 45-64 >65


1 Teladan Timur 1.358 3.308 4.373 4.354 412 13.805
2 P.M Barat 369 813 2.657 782 103 4.724
3 Kota Matsum 742 1.491 3.486 1.756 475 7.950
4 Sei Rengas I 320 1.491 3.486 1.579 959 6.269
Jumlah 2.789 6.376 2.647 8.471 1.949 32.748
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Berdasarkan tabel diatas,penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah pada

periode januari 2015-Desember 2015 usia dengan proporsi tertingi adalah usi 15-44 tahun

terbesar 13.163 jiwa dan proporsi terendah adalah usia >65 tahun sebesar 1.949 jiwa
B.Jenis Kelamin

Tabel. 3.2.2. distribusi proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja

Puskesmas Pasar Merah tahun 2015

NO KELURAHAN JENIS KELAMIN


LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Teladan Timur 6.662 7.143
2 Pasar Merah 2.144 2.580
3 Kota Matsun III 3.980 3.970
4 Sei Rengas 2.356 3.913
TOTAL 15.142 17.606
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Berdasarkan tabel diatas, penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah pada

periode Januari 2015-Desember 2015 jenis kelamin dengan proporsi tertinggi adalah

perempuan sebesar 17.606 jiwa dan proporsi terendah adalah Laki-laki sebesar 15.142 jiwa.

C.Pekerjaan

NO JENIS JUMLAH KET

PEKERJAAN
1. PNS 453

2. Pegawai swasta 3.570

3. TNI/POLRI 890

4. Buruh 22.989

5. Pensiunan 380

6. Pedagang 3.010

7. Dll 981

Total 12.273
Berdasarkan tabel diatas, Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pasar Mearh pada

periode Januari 2015 –Desember 2015 Pekerjaan dengan proposi tertinggi adalah

pedangangan besar 3.570 orang dan terendah adalah PNS sebesar 453 orang

D.Agama
Tabel 3.2.4 Distribusi penduduk Berdasarkan Agama di wilayah kerja Puskesmas

Pasar Merah Tahun 2015.

No Kelurahan Islam Katolik protestan Budha Hindu JLH


1 Teladan Timur 6.389 978 6.378 20 40 13.805

2 P.M Barat 3.374 178 1.1162 10 0 4.724

3 Kota Matsum 5.520 95 98 2.234 3 7.950

4 III 43 110 298 5.818 0 6.269

Sei rengas I
Jumlah 15.326 1.361 7.936 8.082 43 32.784

Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Berdasarkan tabel diatas, penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah pada

periode Januari 2015-Desember 2015 Agama dengan proporsi tertinggi adalah Islam yaitu

15.326 dan proporsi terendah adalah Hindu yaitu 43 orang

E. Sarana prasrana

Tabel 3.2.5. distribusi proposisi sarana pendidikan di di wilayah kerja Puskesmas Pasar

Merah Tahun 2015


NO Sarana Prsarana Jumlah
1 PAUD 2

2 TK 6

3 SD 15

4 SLTP 7

5 SMU 6

6 MTS 1

7 MAS 1

8 Perguruan Tinggi 1

Total 39

Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Tabel 3.2.5. Distribusi propoisi sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Pasar

Merah pada periode Januari 2015-Desember 2015 sarana pendidikan dengan proposisi

dengan proposisi tertingi adalah SD sebesar 15 sekolah dan proposisi terendah adalah MTs

dan MAS serta perguruan tingi masing-masing sebesar 1 sekolah

F. Sarana Ibadah

Tabel 3.2.6. Distribusi proposisi sarana ibadah di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah

Tahun 2015

NO Sarana Ibadah Jumlah


1 Mesjid 8

2 Mushola 2

3 Gereja 4

4 Vihara 4
Jumlah 18
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Berdasarkan tabel diatas, sarana ibadah di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah pada

periode Januari 2015-Desember 2015 Sarana ibadah dengn proposisi tertinggi adalah Masjid

sebesar 8 unit dan proposisi terendah adalah Mushola sebesar 2 unit

G. sarana kesehatan

Tabel.3.2.7. Distribusi proposisi sarana kesehatan di wilayah kerja puskesmas Pasar Merah

Tahun 2015.

NO Sarana Kesehatan Jumlah


1 Puskesmas Pasar merah 1

2 Klinik special Berkelompok 1

3 BPPU/Klinik 5

4 Rumah sakit Swasta 2

5 Apotek 13

6 Praktek dokter spesialis 15

7 Praktek dokter Umum 28

8 Praktek dokter gigi 24

9 Rumah berslin 6

10 Posyandu 27

11 Praktek sinse 2

13 Praktek Bidan 21

14 Tukang Gigi 1

15 Optik 1

16 Laboratorium 1

Total 130
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015
Berdasarkan tabel diatas saran kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah

pada periode Januari 2015- Oktober 2015 Sarana kesehatan dengan proposisi tertinggi adalah

praktek Dokter Umum sebesar 28 orang.

H. Peta wilayah kerja Puskesmas

3.3 Data Dasat puskesmas

3.3.1. Sumber daya

A. Tenaga kesehatan Puskesmas Pasar Merah

Jumlah tenaga kesehatn yang terdapat di Puskesmas Pasar Merah berjumlah 29 orang dengan

perincian yang dijabarkan pada tabel berikut :

Tabel 3.3.1 Distribusi proporsi tenag kesehatan di puskesmas pasar merah tahun 2015

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH (Orang)


1 Dokter umum 4 orang

2 Dokter gigi 1 orang

3 SKM 3 orang

4 Bidan 7 orang

5 Perawat 5 oarng

6 Perawat gigi 2 orang

7 Asisten apoteker 2 oarng

8 D3 Gizi 1 oarng

9 Analis 3 oarng

10 Sarjana Non Medis 1 orang

Total 29 oarng
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015
Berdasarkan tabel diatas, tenaga kesehatn di puskesmas pasar merah pada periode

januari 2013-Oktober 2015, proporsi tertingi adalah Bidan sebesar 7 orang dan proporsi

terendah adalah D3 Gizi dan sarjana Non medis masing-masing 1 orang

Tabel .3.3.2. Pembagian tugas pegawai Puskesmas Pasar Merah

NO Nama pegawai Tugas pokok Tugas Integrasi Ket


1 Dr.El Rina Kepala Pengobatan

Puskesmas
2 Drg.Farida hanum Penjab Kamar gigi

Lab/wakor II
3 Dr. Fatimah siregar Pengobatan Wakor I

/wakor I
4 Dr.antika putri santri Pengobatan
5 Rotua tampu bolon Invertaris/MTBS Kamar dokter
6 Siti syarifah Nazara Mata/ JIwa Kartu
7 Ratnadewi Pengelola Obat Apotik
8 Siti Ainun Kamar Gigi
9 Marintan Kamar Gigi
10 Herli dolok saribu Gizi Posyandu
11 Erpita saragi S.Sos TU SP2TP
12 Rotua pardede Kia/NTBS Posyandu
12 Kasvi Irmayani KIA
14 Takarina Pengelolaan Kamar obat

Obat
15 Rayana Saragi Lab Bandahara
16 Artaida Pangabean SKM P2M C1

(survailens )/Pro

mkes
17 Dewi ernawati Sirait Diare Kartu, CI
18 Uli susanthy Kesling Kartu
19 Siti Ramlah Raloko Imuniasi Kia
20 Natalina Sitinjak Pkpr/DBD
21 Netty farida Aritonang ISPA Poli Umum
22 Dewi Ernawati Sirait SP2TP Kartu
23 Drg. Murni m.Tampubolon UKGMD Kamar dokter
24 Sulastri sainipar A.Md TB paru Kartu
25 Astaria Siamtupang,A.MdKeb Perkesmas Kamar dokter
26 Dr. Elsemercy Panjaitan Pengobatan
27 Junita Sembiring AM.Keb PTM Kartu
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015
Tabel 3.3.3 Distribusi Tenaga Pendukung Kesehatan

NO NAMA TENAGA JUMLAH


1 Kader posyandu 135 orang

2 Kader Poskekel 4 oarng

3 Kader Kadrzi 27 oarng

4 Kader TB paru 6 oarng

5 Kader Pokestren 20 orang

6 Kadre GSI 54 oarn

7 Kader HIV/AIDS 6 orang

8 Dokter kecil 61 oarng

9 Dokter Remaja 66 orang

10 Guru Uks 6 orang

11 Kader Jumantik 10 orang


Total 395 Orang
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

B. Sarana/ Fasilitas Puskesmas Pasar Merah

Puskesmas Pasar Merah Dalam dalam menjalakan Kegiatanya Kegiatana Di dukung oleh

fasilitas Meliputi :

a. Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen

b. Fasilitas Sumber Daya manusia

c. Fasilitas alat-alat

d. Fasilitas Obat-obatan

e. Fasilitas Administrasi

f. Fasilitas Imunisasi

g. Fasilitas Laboratorium
Table 3.3.4 Fasilita Gedung Puskesmas Permanen

NO JENIS RUANGAN JUMLAH KET


1 Ruangan periksa Umum 1

2 Ruangan periksa Gigi

3 Ruangan KIA atau KB 1

4 Ruangan Obat

5 Ruang Kartu/Tunggu 1

6 Ruang serbaguna 1

7 Laboratorium 1

8 Gudang

9 Kamar mandi

JUMLAH 10

Tabel 3.3.5 Fasilitas Alat-alat Kesehatan

NO JENIS ALAT JUMLAH KET


1. Stetoskop 2 set

2 Tensimeter 2 set

3 Bidan Kit 1 set

4 Dental Unit 1 set

5 Imunisasi 1 set

6 Timabangan Bayi 1 set

7 Timabngan anak/dewasa 3 set

8 Ginekologi 1 set

9 Laboratorium 1 set
c. Fasilitas Obat-obatan
Puskesmas pasar merah dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokonya memulihkan

kesehatan dan pengobatan penyakit di dukung oleh perlengkapan obat-obatan yang di peroleh

dari gudang farmasi dinas kesehatan kota Medan

Tabel 3.3.6

Daftar Obat –Obat di Puskesmas Pasar Merah

No Nama Obat Sediaan


1 Amoksilin 250 mg Kapsul
2 Amoksilin 500 mg/5 ml Syrup Kering
3 AntasidanDoen Tablet kombinasi Tablet
4 Fooralex Tablet
5 Simfastasin Tablet
6 Natrium Diflofenal Tablet
7 Libeksir Botol
8 Cetrizine Kapsul
9 Sopratulle Kapsul
10 Erithtrmisnin Botol
11 Vit B12 Tablet
12 Bioniverion Tablet
13 Micostan Tablet
14 Samoxsin Tablet
15 Samcovax Tablet
16 Alat Carvol Tablet
17 Antalgin (Metampiron) 500 mg Tablet
18 Anti Hemoroid Supposituria
19 Asam Askorbat (Vit C) 50mg Tablet
20 As. Benjoat 3 % As. Salsilit 6 % (whitefield) Salep
21 As. Salsilat 2 % +Belerang Endap 4 % Salep
22 Besi (II) Sulfas Tablet salut,kombinasi Tablet
23 Catgut/Benang Bedah No 2/0-2/3 Sak
24 Dapson Tablet 100mg Tablet
25 Dexsametason Tablet 0,5 mg Tablet
26 Etanbutol HCL 250 mg Tablet
27 Etanol 70% Botol
28 Etil Klorida Semprot Botol
29 Eugenol Cairan Botol
30 Fenobarbital tablet, injeksi 50 mg/ml-1ml Ampul
31 Fenobarbital 30 mg Tablet
32 Fenoksimetil Penisilin 250 mg Tablet
33 Fenoksimetil Penisilin 500mg Tablet Botol
34 Fenol Gliseron Tetes Telinga 10 % Ampul
35 Fitomenadion (Vit K1) Injeksi 10 mg/ml-1ml Tablet
36 Fitomenadion (Vit K1) Tablet Salut 10 mg Tablet
37 Furosemida Tablet 40 mg Botol
38 Gameksan Emulsi 1 % Sak
39 Garam Oralit untuk 1000ml air Sak
40 Garam Oralit untuk 200ml air Botol
41 Gentian Violet Larutan 1 % Botol
42 Glibenlamida Tablet 5 mg Tablet
43 Gliserol Botol
44 Glukosa Larutan Infus 10 % SterilSet Botol
45 Glukosa Larutan Infus 40 % SterilSe Botol
46 Glukosa Larutan Infus 5% Steril Botol
47 Gliseril Guayakolat Tablet 5 mg Tablet
48 Gutta Percha Point Stik
49 Hidrokortison Krim 2,5% Tube
50 Ibuprofem 200mg Tablet
52 Infusion Set Dewasa Set
53 Isoniazida (INH) 100 mg Tablet
54 Isoniazida (INH) 300 mg Tablet
55 Kalsium Laktat (Kalk) 500mg Tablet
56 Kapas Pembalut/Absorben 250 mg Bungkus
57 Kasa Kompres 40/40 steril Bungkus
58 Kapas Pembalut Hidrofil 4mx15cm Rol
59 Kapas Pembalut Hidrofil 4mx3cm Rol
60 Kloramfenikol Kapsul 250 mg Kapsul
61 Kloramfenikol Salep Mata 1 % Tube
62 Kloramfenikol Tetes Telinga 3 % Botol
63 Klofeniramin Maleat (CTM) Tablet 4 mg Tablet
64 Kodeina HCL (kodeina) tablet 10 mg Tablet
65 Kotrimoksazol Suspense Botol
66 Kotrimoksazol Tablet Kombinasi Tablet
67 Kotrimoksazol Tablet Pediatrik Kombinasi Tablet
68 Larutan Bosin 2 % Botol
69 Larutan Gabbet Botol
70 Metanol Botol
71 Metronidazol tablet 250 mg Tablet
72 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Tablet
73 Natrium Klarida larutan infuse 0.9%steril Botol
74 Paracetamol sirup 120 mg/-5ml Botol
75 Paracetamol tablet 500 mg Tablet
76 Pilokarpina HCL /Nitrat tetes mata 2 % Botol
77 Piperazina sirup 20% Botol
78 Piperazina tablet 500 mg Tablet
79 Piarantel pamoat (pirantel) tablet 125 mg Basa Tablet
80 Piridoksin HL(Vit l10 et B6) tablet 10 mg Botol
81 Plaster 5 yards x 2 inch Rol
82 Prednisone tablet 5 mg Tablet
83 Propil tiorasil Tablet 100 mg Tablet
84 Reserpina Tablet 0.10 mg Tablet
85 Reserpina tablet 0.25 mg Tablet
86 Retinol (vit A) Kapsul lunak 200.000 IU Kapsul
87 Retinol (Vit A) Tablet Salut 50.000 IU Tablet
88 Rifampisin Tablet 600 mg Tablet
89 Rifampisin Tablet 300 mg Tablet
90 Rifampisin Tablet 450 mg Tablet
91 Ringer Lactat Larutan infuse steril Botol
92 Serum anti Tetanus inj. 1.500 IU/vial(ATS) Ampul
93 Serum anti Tetanus inj. 20.000 IU/vial (A.T.S) Vialet
94 Syanocobalamin (vit.B12) inj. 500mg/ml-1ml Ampul
95 Silk(Benang bedah sutra) No. 3/0 Sak
96 Silver amalgam serbuk 65-75% Botol
97 Sulfas Conus (kerucut) preparat Botol
98 Temporary Stoping Flechter serbuk dan cairan Set
99 Tetrakaina HCL (tetrakaina) tetes mata 0,5& Botol
100 Tetrasiklin HCL (Tetrasiklina) Kapsul 250 mg Kapsul
101 Tiamin HCL/ Mononitrat (Vit B1) tablet 50 mg Tablet
102 Tiamin HCL (V (Vit B1) Injeksi 100 MG Ampul
103 Trikresol Formalin (TKF) cairan Botol
104 Vaksin Rabies Kering untuk manusia Set
105 Vitamin Bkomplek Tablet Tablet
106 Yodium Povidon larutan 10 % ml Botol
107 Yodium Povidon larutan 100 % ml Botol
108 Natrium Diklofenat 50 mg Tablet
109 Simvastatin 10 mg Tablet
110 Lansoprazole 30 mg Kapsul
111 Ketokonazole 200 mg Tablet
112 Nifedipin 10 mg Tablet
113 Betadistina 6 mg Tablet
114 Acyclovir 200 mg Tablet
115 Captropil 25 mg Tablet
116 Piroxcicam 10 mg Kapsul
117 Salbutamol 2 mg Tablet
118 Methylprednisolone 4 mg Tablet
119 Nystatin 500.000 IU Tablet
120 Erytromicine 500 mg Tablet
121 Loratadine 10 mg Tablet
Sumber : SP2TP Puskesmas Pasar Merah

d. Fasilitas Administrasi

1. Kartu berobat pasien

2. Bukucatatan pasien

3. kartu laporan

4. Kartu laporan terpadu

5. kartu buku KIA

6. Lemari
7. Meja dan kursi

8. stempel

9. Komputer

10. Form Rujukan


BAB IV

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM

PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN


4.1 Program Wajib Puskesmas Januari –September 2015

a. Upaya promosi kesehatan

Jumlah posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah


Periode Januari- September 2015

NO KELURAHAN JUMLAH STRATA POSYANDU


POSYANDU

PRATA MADYA PURNAM MANDIRI


MA A
1 Teladan Timur 11 0 0 26
2 Pasar Merah 4 0 0 4
Barat
3 Kota Matsum 8 0 0 8
III
4 Sei renggas I 4 0 0 4 1
5 Penyuluhan
Kader
6 Jumlah Kader
Aktif
Jumlah 27 0 0 27 1
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Sebagiamana diketahui bahwa pada 1 puskesmas dapat dibentuk untuk 100 Balita,
maka menurut jumlah Balita yang ada, jumlah posyandu yang harus dapat yaitu :

Jumlah Balita/ 100 =3.716/100

=31,76 = 32 Posyandu

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat diambil keputusan bahwa jumlah posyandu belum
mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja puskesmas Pasar Merah jadi kekuragan.

Upaya penyuluhan Posyandu di wilayah Kerja puskesmas Pasar Merah

NO PENYULUHAN J F M A M J Ju Ag Sep
1 Penyuluhan 9 4 5 18 12 9 5 8 7 77
Posyandu
2 Penyuluhan 2 4 3 9 2 6 1 0 0 27
Masyarakat Umum
3 Penyuluhan sekolah 0 1 1 2 2 0 0 2 4 12
JUMLAH 11 9 9 29 16 15 6 10 11 116

Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015


b. Upaya Kesling

N PENYEHATAN TARGET SASARAN %

O LINGKUNGAN PEMUKIMAN (5) PENCAPAI KET

(PLP) AN
1 Penyehatan air bersih :
Air Perkotaan (PDAM, SPT SGL ) 100 5012 3367 60 Sudah

% Tercpai

2 Penyehatan Lingkungan Jamban 67%


Rumah Penuduk 100 5012 3367 100 Sudah

Tercapai
3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS )
Ibu yang mempunyai balita anak 60

sekolah, buruh, Toma, kel pemuda


4 Sampah
Sampah TPS 60
Sampah TPA 100 2 2 100 Sudah

% Tercapai
5 Klinik sanitasi 1 unit Belum

tercapai
6 Rumah Sehat
Rumah Penduduk 75 5012 3367 67% Sudah

tercapai

7 Daerah percontohan lingkungan 2 Lokasi 1 1 100 Sudah

(DPLS) % tercapai

D PP dan LL 1
1 Pemantauan dan pengawsan Indstri 65 0 0 0% Belum

Tercapai
2 Penyehatan 95 0 0 0% Belum

Tercapai
Pengelolah pestisida 95 0 0 0% Tercapai

(TP2 Pestisida)
3 Penyehatan Lingkungan Rumah 70 2 0 0% Tercapai

sakit
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Laporan hasil Upaya Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari- September 2015.

Hasil pencapaian program kesehtan lingkungan Tahun 2015 : kegiatan klinik sanitsi,

penyehatan industri ( Pemantauan dan Pengawasaan Industri ), Penyehat pengelolah Pestisida

(TP2 pestisida ) penyehat Lingkungan rumah sakit sudah Tercapai

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Hasil Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari – September 2015

NO PANGAN TARGET SASARAN PENCAPAIAN % KET


DAN GIZI
1 N/S 40% 1167 583 50 % Sudah
tercapai
2 D/S 75 % 1167 924 80 % Sudah
Tercapai
3 K/S 85 % 1167 1167 100 % Sudah
Tercapai
4 D/K 70 % 1167 924 84% Sudah
tercapai
5 N/D 80 % 1167 583 63 % Sudah
Tercapai
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Keterangan :

N/D :Stasus gizi

D/S : Peran Serta Masyarakat

N/S : Efektifitas Kegiatan

D/K : Kesinambungan program

N/D : Cakupan Program

Dari Tabel diatas maka dapat dilihat bahwa :


- Peran Serta Masyarakat (D/S) sudah tercapai
- Cakupan Program (K/S) sudah tercapai
- Program/kegiatan yang dilakukan sudah efektif
- Program/ Kegiatan yang dilakukan sudah berkesinambungan dengan baik
- Stasus Gizi Balita Baik di wilayah Puskesmas Pasar Merah .

Tabel. Laporan kegiatan Bulanan Gizi Wilayah Kerja


Puskesmas Pasar Merah
Periode Januari –September 2015

NO PROGRAM TARGET SASARA PENCAPAI % KET


KEGIATAN N AN
Pemberian Vit A : 90 % 1167 997 92 % Sudah
Balita Tercapai
Pemberian Vit A : 90 % 229 205 85,5 % Belum
Bayi Tercapai
Pemberian Vit A: 80 % 665 355 54,0 % Belum
Bufas Tercapai
2 Pemberian Tablet 90 % 686 640 95,8 % Sudah
Fe: Bumil Tercapai
Pemberian Tablet 80 % 655 606 92,5 % Tercapai
Bufas

3 Pengukuran 100%/ Sudah


Status Gizi (1x/ Thn Tercapai
berdasarkan BB/u

4 Penanganan GiZi 100 % 6 100 % Sudah


Buruk Tercapai
PMT Gizi Kurang
: 6- 11 Bulan
PMTGizi Buruk 17 100%
Kurang : 12-24
Buan

Kadarzi 80 % 1167 1167 1005 Sudah


(Keluarga Sadar Tercapai
Gizi

6 Pemberian sirup Belum


Fe pada Balita Tercapai
MP-ASI Buffer Belum
stok : bayi 6-1 Tercapai
Bulan
MPA- ASI Buffer Belim
Stok : Bayi 12-24 Tercapai
Bulan
7 Refreshing kader Belum
posyandu tercapai

8 PMT Penyuluhan Belum


Tercapai
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

e. Upaya Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular

Hasil Kegiatan Program P2M (Pencegahan Penyakit Menular ) Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari – September 2015

NO 1.PROG P2 TARGET SASARAN PENCPAIAN % KET


DIARE (%)
D Cakupan Balita 100 1167 957 82 % Belum
dengan Diare Tercapai
2. PROG P2 90 0 0 0
KUSTA
Penderita

3. PROG P2 DBD
Kasus DBD 100 % 12
Penderita DBD 100 % 12 100 % Tercapai
yang di tangani
PJB 95 % 192 192 100% Tercapai

4. PROG P2
POLIO
AFF Rate 100 % 0 100 % Tercapai

5.PROG P2
KELAMIN
Infeksi Menular 100 % 0 0 0% Belum
Seksual diobati Tercapai

Rabies 0 0 0 0%
Cacar 0 118 Tidak
tercapai
Penyuluhan /PSN 95 % 192 192 100 % Sudah
Tercapai
Penyuluhan /ABJ 95 % 192 192 100 % Sudah
tercapai
Penyuluhan/PJB 95 % 192 192 100 % Sudah
tercapai
Foging focus 100 % 12 100% Sudah
Tercapai
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Imunisasi
g.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Data TB PARU

Di Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan


Periode Januari – September 2015

No Data Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept T
otal
Suspek 59 52 40 55 31 36 36 72 25
Pasien Baru 9 7 5 8 2 4 3 9 2
BTA POS 8 6 4 6 2 3 3 8 1
BTA NEG/Ro 1 1 1 2 - 1 - 1 1
POS
EKSTRA PARU 1 - 1 1 - - - - -
ANAK 1 - - - - - - - -
PASIEN
PENGOBATAN
ULANG
KAMBUH - - - - - - - - -
DAFAULTER - 1 - - - - - - -
GAGAL - - - - - - - - -
KRONIK - - - - - - - - -
LAIN-LAIN - - - - - - - - -
PASIEN KHUSUS
TB- - 1 - - - - - - -
HIV
TB- - - - - - 1 - - -
MDR
AKHIR
PENGOBATAN
SEMBUH 6 4 4 - - - - - -
PENGOBATAN 3 2 1 - - - - - -
LENGKAP
DAFAULTER - - - - - - - - -
GAGAL - - - - - - - - -
PINDAH - - - - - - - - -
MENINGGAL - - - - - - - - -
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

4.2 Program Pengembangan Puskesmas

a. Upaya Kesehatan Sekolah

Data sekolah wilayah kerja puskesmas pasar merah Kecamatan Medan Kota

No Sekolah JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH GURU DOKTER


SEKOLAH MURID UKS KECIL/REMA
1 PAUD 2 60 48 108 0 0
2 TK 6 256 247 503 0 0
3 SD 15 2.336 2.220 4.556 2 0
4 SMP 10 2.480 2.549 5.029 1 25
5 SMU 7 1.670 1.700 3.370 1 125
TOTAL 40 6.802 6.764 13.556 4 150
Tahun Ajaran 2015-2016

Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah
terdapat 2 PAUD, 6 TK, 15 SD, 10 SMP, dan 7 SMU dengan jumlah 40 sekolah. Jumlah
murid sekolah di semua wilayah kerja puskesmas pasar merah sebanyak 13.566 siswa/i. Dari
7 SMU hanya terdapat 105 siswa/i SD yang mendapat pelatihan dokter kecil.

Sebagaimana diketahui bahwa dokter kecil dibentuk sebanyak 10% dari jumlah seluruh
siswa. Maka seharusnya jumlah dokter remaja SMA adalah 10% x 3370= 337 orang dan
dokter remaja SMP 10% x 5029 = 502 orang dan dokter remaja SMP 10% x 5029 = 502
orang, dan dokter kecil sebanyak 10% x 4.556 = 455 orang.

b. Upaya Kesehatan Jiwa

Hasil Kegiatan Bulanan Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari-September 2015

Bulan Gangguan Mental


Gangguan psikotik Gangguan neorotik Retardasi mental
Januari 1 0 0
Februari 0 0 0
Maret 1 0 0
April 0 0 0
Mei 1 0 0
Juni 1 1 0
Juli 0 0 0
Agustus 0 0 0
September 0 0 0
Jumlah 4 1 0
Sumber SP2TP Pasar Merah Medan 2015

Dari tabel di atas didapat bahwa gangguan mental terbanyak di pukesmas pasar merah
adalah gangguan psikotik sebanyak 4 kasus.

c. Upaya Kesehatan Mata

Jumlah Kunjungan Pasien Mata Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari-September 2015

Bulan Glaukoma Katarak Kelainan Kelainan Penyakit Jumlah


kornea refraksi dan mata lain-
akomodasi lain
Jan 0 0 0 0 19 19
Feb 0 0 0 0 111 111
Mar 0 0 0 0 26 26
Apr 0 0 0 0 18 18
Mei 0 0 0 0 10 10
Jun 0 0 0 1 15 16
Jul 0 0 0 0 15 15
Ags 0 0 0 0 8 8
Sept 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 1 237 223
Sumber SP2TP Pasar Merah Medan 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penyakit mata terbanyak di wilayah
Puskesmas Pasar Merah adalah kelainan penyakit mata lain-lain yaitu sebanyak 177 kasus,
dan yang paling banyak pada bulan maret yaitu sebanyak 26 kasus.

d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Hasil Kegiatan Bulanan Program Gigi dan Mulut Di Puskesmas Pasar merah

Periode Januari-September 2015

NO Kelainan Gigi dan Mulut Jumlah


1 Karies Gigi 137
2 Penyakit Vulva dan 218
Jaringan Peripikal
3 Penyakit Gusi dan 182
jaringan Periondontal
4 Abses 334
5 Persisitensi 297
6 Kelainan dento-Facial 0
termasuk maloklusi
7 Stomatitis, monailisis 0
8 Lain- lain 175
Sumber SP2TP Pasar Merah Medan 2015

Dari tabel diatas di dapati bahwa kelainan gigi dan mulut terbanyak di puskesmas
Pasar Merah Periode Januari –September 2015 adalah penyakit abses sebanyak
334,persistensi, Penyakit Vulva dan jaringan Periadivikal, penyakit Gusi Jaringan
Periodental, dan karies Gigi.

f. Upaya kesehatan Lansia

No Kelurahan Jumlah posyandu usila


1 Teladan Timur 2
2 Pasar Merah Barat 1
3 Kota Matsum III 1
4 Sei Rengas I 1
Jumlah 5
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah posyandu usia lanjut di wilayah kerja
puskesmas pasar merah sebanyak 5 buah. Program kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di
puskesmas pasar merah sudah terlaksan dengan baik.

Usila yang memperoleh pelayanan di Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari-September 2015

No Umur
45-59 60-69 >70
Jan 104 17 5
Feb 104 16 6
Mar 103 16 6
Apr 68 17 2
Mei 68 17 2
Jun 118 48 15
Jul 92 17 10
Ags 68 17 2
Sept 0 0 0
Jumlah 725 160 48
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa usila yang memperoleh pelayanan di
Puskesmas Pasar Merah terbanyak adalah usila berumur 45-59 tahun sebanyak 723 orang.
g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

No Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional Jumlah


1 Shinshe 2
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015

Dari tabel di atas diketahui bahwa pengobatan tradisional yang terdapat di wilayah
kerja puskesmas pasar merah hanya shinshe yaitu 2 buah.

h. Laboratorium Sederhana

Hasil Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Pasar Merah

Periode Januari-September 2015

Bulan Pemeriksaan Sputum Darah Urine


BTA (+) BTA (-) KGD GD PT
Jan 4 35 9 2 0 1
Feb 8 63 6 27 0 0
Mar 4 35 7 21 0 3
Apr 5 42 9 18 0 0
Mei 3 25 5 78 0 1
Jun 3 22 3 56 2 1
Jul 3 27 1 3 0 0
Ags 3 28 6 3 0 0
Sept 4 34 4 3 0 0
Jumlah 37 311 50 211 2 6
Sumber SP2TP Puskesmas Pasar Merah 2015
BAB V

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

PERMASALAHAN

Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh selama praktek di Puskesmas Pasar

Merah, maka yang menjadi fokus pengamatan kami di Puskesmas Pasar Merah adalah

masalah Pemberian ASI EKSKLUSIF Data dari Puskesmas didapatkan jumlah ASI Ekslusif

pada bulan Januari-September 2015 adalah 0%

PEMBAHASAN

Pengertian Asi Esklusif

ASI ESKLUSIF adalah pemberian Asi tanpa makanan dan minuman tambahan
lainya pada bayi berumur 6 Bulan.Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahapan ASI
Esklusif ini.

Pada Tahun 2001 Word health Organisation/organisasi kesehatan dunia


mengatakan bahwa ASI Esklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang
terbaik.Dengan demikian,ketentuan sebelumnya (bahwa ASI tetap diberikan sebaiknya
menyusui 2 tahun menurut rekomendasi WHO.

Asi esklusif adalah pemberian Asi sedini mungkin setelah persalinan di berikan
tanpa terjadwal dan tanpa di berikan makanan lain, seperti Susu Formula,Madu, Jeruk, Air
The, Air Putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, Bubur susu,
Biscuit,Bubur Nasi Tim sampai Bayi berusia 6 bulan. Setelah 6 BulanBayi mulai dikenalkan
dengan makanan lain dan tetap diberikan Asi sampai berumur 2 Tahun.

Manfaat ASI Esklusif bagi Bayi

1. Sebagai Nutrisi
Asi merupakan sumber gizi yang ideal dengan komposisi yang seimbang dengan di
sesuaikan dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya. Asi adalah makanan yang
paling sempurna baik kwalitas maupu kwantitasnya. Dengan melaksankan tatalaksana
menyusui yang tepat dan yang benar produksi seorang ibu akan cukup sebagai makanan
tunggal bagi bayi normal sampai usia 6 Bulan. Setelah 6 Bulan Bayi harus diberikan
makanan padat tambahan, Tetaapi Asi masih dapat diteruskan sampai Usia 2 Tahun atau
Lebih.

2. Meningkatkan daya Tahan Tubuh Bayi


kolostrum Mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang zat
kekebalan yang terdapat pada Asi Antara lain akan melindungi bayi dari penyakit Diare.
Selain itu, Asi juga akan menurunkan kemungkinan Bayi akan terkena berbagai penyakit
Infeksi seperti telinga, Batuk, dan penyakit Alergi.

3. Asi esklusif Meningkatkan Kecerdasan


Terdapat dua Faktor untuk kecerdasanyaitu factor genetic dan factor lingkungan.

a. Factor Genetik
Faktor genetic atau factor bawaan sangat menentukan potensi genetic atau bawaan
yang di turunkan oleh orang tua. Faktor ini tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa

b. Factor Lingkungan
Faktor yang menentukan tercapainya faaktor genetic secara optimal faktor ini
mempunyai banyak aspek dan dapat dimanipulasi atau direkayasa

4. Meningkatkan jalinan kasih sayang


Bayi yang berada dalam dekapan Ibu karena menyusi akan merasakan saying ibunya.
Ia akan juga merasa aman dan tentram, Terutama karena masih dapat mendengar detak
jantung Ibunya yang ia telah kenal Sejak dalam kandungan.Perasaan terlindung dan disayangi
inilah yang akan menjadi dasar dan perkembangan Emosi bayi dan membentuk kepribadian
yang percya diri dasar spritual yang baik.

5. Melindungi Anak dari serangan Alergi


Bayi yang diberikan susu sapi terlau dini mungkin menderita lebih banyak masalah
alergi misalnya Asma dan Eksim.
1. Sebagai makan Tunggal untu kmemenuhi semua kebutuhan Bayi sampai usia
Pertumbuhan
2. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara
3. Membantu pembentukan rahang yang bagus
4. Mengurangi resiko terkena kencing manis dan penyakit jantung
5. Menunjang perkembangan motorik sehinga bayi Asi esklusif akan lebih cepat bisa
jalan
6. Asi adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna dan diserap selalu
bersih,segar dan aman
7. ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan cerdas
8. ASI memberikan perlindungan terhadap barbagai penyakit terutama infeksi
9. Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang
10. Asi selalu tersedia dalam suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan bayi
karna harus menunggu atau suhu tidak tepat
11. Bayi yang menyusui jarang mengalami diare,tidak akan mengalami sembelit dan
jarang terkena alergi
12. Komposisi dan volume cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan
samapai 6 bulan
13. Sistem percernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mencerna
makanan selain ASI.Asi sendiri mudah dicerna karna mengandung enzim-enzim
14. Tidak memneratkan fungsi ginjal bayi.Sistem eskresi bayi baru llahir samapi dengan
usia 6 bulan belum sempurna,sehingga bila di beri makanan dengan osmoloratais
yang tinggi seperti susu formula atau akan memberatkan fungsi ginjal
15. Pemberian makanan atau minuman selain asi sebelum 4-6 bulan secara tidak langsung
akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk menyusui berkurang
Karen sudah kenyang

Untuk ibu

1. Mengurangi perdarahaan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus


(pengecilan Rahim seperti semula) .Hal inidi sebabkan karena pada saat bayi lahir dan
segera diinsusukan ke ibunya maka rangsangan hisapan bayi pada payudara akan di
teruskan ke hifofisis past posterior yang akan mengeluarkan hormone progesteron
2. Membantu mengembalikan tubuh seperti keaddan sebelum hamil dengan menyusui
timbunan lemak pada tubuh ibu akan di pergunakan untuk pembentukan asi sehingga
berat badan ibu akan lebih cepat kembali ke berat sebelum hamil
3. Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat
4. Menunda kehamilan dengan menyusui secara esklusif dapat menunda haid dan
kehamilan,sehinga dapat digunakan senbagi alat kontar sepsi alamiah yang secara umum
dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi atau MAL
5. Mengurangi resiko kangker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang
membuktikan bahwa ada kolerasi Antara infertilitas dan tidak menyusui denang
peningkatan resiko terkena kangker baik itu kangker payudara atau pun kanker ovarium
6. Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat
7. Lebih ekonomis tidak perlu dibeli
8. Hemat waktu dantidak merepotkan
9. Prakti dan mudah dibawa kemna-mana
10. Memberi kepuasan pada iBu
11. Lebih cepat langsing

Untuk keluarga :
1. Praktis
2. Ekonomis

Untuk Negara :

1. Menciptakan sumber daya manusia yang berkwalitas


2. Mengurangi pengeluaran khas Negara

JENIS-JENIS ASI

1. KOLOSTRUM
Cairan kental berwarna kekuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari
ke tiga.Kolostrum dapat dikatakan sebagai “imunisasi” pertama yang di terima bayi karena
banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagi pembunuh kuman
dalam jumlah tinggi kadar nya 17 kali di bandingkan dengan ASI Matur.

2. Susu Transisi
Susu yang di produksi setelah kolostrum Antara hari ke 4 dengan hari ke 10 dalam
susu transisi ini terdapat imonugobulin,protein dan laktosa dengan konterasi yang lebih
rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dalam jumlah kalori lebih tiinggi vitamin larut
lemak berkurang,vitamin larut air meningkat.

3. Susu Matur
Susu matur dalah susu yang keluar setelah hari yang ke 10 berwrna putih kental
komposisi asi yang keluar pada hisapan-hisapan yang pertamma (foremilk) mengandung
lemak dan karbohidratnya lebih banyak di bandingkan hinmilk (Asi yang keluar pada isapan-
isapan terakhir makanya jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusui pada
payudara yang lain,bila asi pada payudara ynag sedang di isapnya belum habis.

2.3 Komposisi Asi


Nutrein atau zat gizi yang mengandung pada Asi disertai dengan fungsinya masing-masing
yaitu :

1. Protein
Asi mempunyai kadar protein yang paling rendah di Antara air susu
mamalia.Dibandingkan dengan beberapa jenis ammalia lainya.Walaupun demikian,protein
yang terkandung dalam ASI merupakan zat nutrisi yang di butuhkan oleh otot dan tulang bayi
manusia,agar dapat berkembang baik dan berfungsi optimal.
Protein dalam susu adalah kasein dan whey yang bersifart lebih mudah di cerna
oleh tubuh bayi dibandingkan protein yang berasal dari sumber makanan pengganti lain nya
termasuk protein dan susu sapi.

2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan penting dalam metabolisme hampir 50%
dari energi yang diperlukan bayi diambil dari lemak kadar lemak di dalam asi bersifat jauh
lebih mudah di uraikan dan diserap oleh tubuh bayi ketimbang lemak yang terdapat di dalam
air susu sapi Lemak asi terdiri dari beberapa jenis Antara lain DHA,ALA,AAdan lain lain
DHA dianggap sangat penting untuk membantu pertumbuhan,perkembangan serta
mempertahankan fungsi kerja jaringan otak. Jadi semakin lama menyusui semakin tinggi pula
kadar DHA didalam otak bayi ASI juga mengandung kolestrol yang di perlukan untuk
membangun sel-sel anak membentuk hormon serta vitamin D. Lemak yang terdapat di dalam
asi juga membentuk hidup sehat.

3. Karbohidrat
Sumber energi terbesar bagi bayi .Karbohidrat yang terdapat dalam ASI yaitu Laktosa
yang berguna untuk:
a. .Mendukung perkembangan flora susu yang sehat

b.Meningkatkan penyerapan kalsium

VITAMIN DAN MINERAL

ASI mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi.Zat gizi mikro
penting itu Antara lain Vitamin A, Vitamin C, Vitamin D, zat besi ,tiamin, riboflavin,
kalsium, fosfor, flour.

A.Vitamin

Misalnya Vitamin D membantu bayi menggunakan kalsium dari ASI untuk tumbuh
kembang tulang .Vitamin K yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat dalam
ASI dengan jumlah yang cukup dan mudah diserap.

B.Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin bagian dari sel sel darah merah
yang membawa oksigen keseluruh tubuh, zat besi pun esensial untuk tumbuh kembang otak
bayi.Zat besi yang terkandung dalam ASI juga mudah diserap.

c. Flour

Flour membantu membentuk gigi yang kuat dan mencegah gigi berlubang kelak
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

1. Asupan ASI
Makanan yang di konsumsi ibu mempengaruhi produksi ASI .Bila makanan yang
disantap mengandung gizi simbang dan terartur,diharapkan kelenjar pembuat ASi
dapat bekerja optimal.Maka penuhi kebutuhan kalori,protein ,lemak,dan vitamin serta
miberal yang cukup. Lalu makanan yang merangsang seperti
cabe,jahe,merica,kopi.Lalu yang membuat kembung seperti kol,sawi,daun bawang.

2. Kondisi Psikis
Tak kala penting adalah kondisi psikis ibu.Ibu keadaan emosi sangat mempengaruhi reflex
pengaliran susu. Pasalnya reflex ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada
kelenjar bawah otak.Bila ibu sedang dalam kondisi stres,menuju puting.Umunya kejadianya
ini berlangsung pada hari-hari ya menyusui dimana reflex pengaliran susu belum sepenuhnya
berfungsi.

Refleksi pengaliran susu dapat berfungsi baik bila ibu merasa rileks dan tenang,tidak tegang
ataupun cemas. Karena itu,pasti ibu tak kelelahan,tenang dan istirahat cukup.Dalam hal ini
suami juga penting untuk menjaga kondisi psikis istri agar tetap marasa tenang menciptakan
suasana yang nyaman.

3. Perawatan Payudara
Sebaiknya perawatan payudara di lakukan saat ibu masih dalam masa kehamilan kenapa?
Karena perawatan yang benar akan memperlancar produksi ASI ya progesteron,estrogen dan
oksitosin lebih banyak lagi .Hormon oksitosin akan menimbulkan kontraksi pada sel-sel lain
sekitr alveoli (lubang-lubang kecil diparu-paru) sehinga air susu mengalir turun kea rah
putting .Alhasil,bila diisap bayi.

4. Frekuensi bayi menyusui


Semakin sering menyusui bayi ,Maka produksi Asi juga semakin banyak.Pastikan
frekuensi bayi menyusu secara langsung maupun memerah/memompa ASI.Bila ibu jarang
menyusui atau berlangsung sebentar maka hiapan anak berkurang.Seperti kita ketahui,bila
mulu.t bayi menyentuh putting,reflex mengisapnya segera bekerja.

5. Bayi kurang bisa MengisapASI


Adakalanya bayi kurang bias menghisap ASI dengan efektif.Beberapa factor yang
mempengaruhi proses menghisap ini Antara lain perlekatan yang kurang sempurna dan
struktur mulut dan rahang yang kurang baik.Hisapan bayi akan mengoptimalkan rangsangan
ke otak yang akan memerintahkan untuk memproduksi hormone prolaktin dan oksitosin.

6. Pengaruh obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi mengandung ,hormon prolaktin dan oksitosin yang
berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI apabila hormon-hormon ini
tergangu,otomatis mempengaruhi pembentukan dan pegeluaran ASI.

7. Alat kb
Pengunaan alat kontrasepsi pada ibu yang menyusui dapat mempengaruhi jumlah produksi
ASI.karena itu,hendaknya diperhatikan dengan baik pemakain alat kb yang tepat.

2.5 KERUGIAN SUSU FORMULA


1. Mahal
2. Tidak praktis
3. Tidak higenis
4. Kandungan kurang lengkap dibandingkan ASI
5. Kurang terjadinya hubungan antara ibu dan bayi
6. Dapat meningkatkan resiko obesitas,diabetes militus dan jantung coroner bagi bayi di
kemudian hari
7. Kurang terjadi hubungan Antara ibu dan bayi
8. Dapat menyebabkan caries pada gigi

Masalah yang menghambat pemberian Asi


1. Masalah yang menghalang terjadinya pemberian Asi Esklusif adalah Tenaga
kesehatan (Bidan) dimana saat pertama sekali Bayi lahir tidak langsung memberikan
asi melainkan menganjurkan memberikan Susu Formula kepada Bayi
2. Faktor Menyusui
Hal –hal yang daapat mengurangi produksi Asi adalah
a. Tidak melakukan Inisiasi menyusui Dini
b. Menjadwal pemberian Asi
c. Memberikan Minuman prelaktal (bayi di beri minum sebelum Asi keluar ), Apa lagi
memberikan dengan Dot/Botol
d. Kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat menyusui
e. Tidak mengosongkan salah satu payudara saat menyusui
3. Faktor Psikologis Ibu
Persiapan psikologis Ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak
mempunyai keyakinan mampu untuk memproduksi Asi Umumnya akhirnya memang
Produksim Asi nya Berkurang. Stres, Kawatir, Ketidakbaahgiaan Ibu pada periode
menyusui sangat berperan dalam mensukseskan Pemberian Asi esklusif. Peran keluarga
dalam meningkatkan percaya diri Ibu sangat Besar
4. Faktor Fisik Ibu
Faktor fisik Ibu seperti Ibu sakit, Lelah, Ibu yang menggunakan pil kontrasepsi atau alat
kontrasepsi lain yang mengandung hormon ,Ibu menyusui yang hamil lagi, peminum.
alkohol, perokok, atau Ibu dengan kelainan Anatomi payudara dapat Mengurangi
produksi ASI.

5. Wanita yang bekerja (Karier) yang tidak memiliki waktu untuk menyusui bayi nya
maka Mau tak mau akan memberikan Susu Formula.

Penatalaksanaan Asi esklusif pada Ibu bekerja

1. Apakah Ibu yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan harus menyetop pemberian
Asi esklusif Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian Asi
esklusif.Berikut ini adalah langkah- langkah yang perlu disiapkan yang perlu
disiapkan pada Ibu bekerja :

1. Siapkan Asi perah Sekurang –kurangnya 2 Hari sebelum mulai bekerja


2. Perahlah Asi setiap 3 Jam ingat makin sering ASI di keluarkan Produksi ASI akan
melimpah
3. Jangan berikan Dot atau Empeng pada Bayi
4. Siapkan Pengasuh Bayi yang terampil untuk memberikan Asi perah dengan Sendok
atau Cangkir
5. Susuilah Bayi Ibu selama Bayi bersama Ibu termasuk malam hari
6. Banyak Minum atau minumlah bila haus dan sebelum serta sesudah menyusui atau
memerah ASI.

7. Bagaimana Carah Memmerah Asi yang Benar ?


1. Persiapan
a. Siapkan cangkir /Gelas yang bermulut lebar
b. Cucilah dengan sabun dan air Bersih
c. Bilas dengan air hangat
d. Mememerah Asi
e. Cuci tangan dengan Sabun dan Air bersih
f. Duduk dengan nyaman
g. Perah sedikit Asi dan oleskan ke putting susu
h. Taruh telunjuk, jari tengan dan ibu jari di Aerola dengan posisi 06 .00 dan
12. 00.
i. Tekan ketiga jari kearah Dada tanpa bergeser atau bukan di urut kemudian
lepaskan
j. Jangan mengosok –gosok atau menekan payudara dengan jari
k. Lakaukan untuk kedua payudara selama kurang lebih 20 -30 menit.
l. Asi yang dikelurkan pada proses pemerahan akan terlihat lebih encer dan
kaya akan protein di sebut Foremil.
m. Perah Asi setiap jam 3 jam termasuk malam Hari jadwal pemeraha jbisa
disesuaikan dengan jam menyusui bayi yaitu jam 10 malam dan 2 pagi
n. Memerah bisa dilakukan sedini mungkin atau segera bayi lahir
2. Waktu memerah dan penyimpanan saat ibu berada di rumah setelah Ibu menyusui
dengan payudara kanan perah payudara kiri saat menyusui berikutnya susui bayi
dengan payudara kiri , karena payudara kanan
1. Saat ibu breda di kantor perah minimal 3 kali misalnya 10 .00,13,00
dan 16.00
2. Simpah Asi perah dalam Botol atau wadah dalam Gelas,stinles atau
Plastik yang tertutup rapat beri label atau tanggal dan jam perah
pastiakn botol selalu dibersihkan dan di steriilkan sebelum digunakan
3. Simpan Botol berisi berisi Asi perah dalam lemari es ( buka freezer
4. Jika tidak ada lemari es, botol berisi Asi perah disimpan dalam termos
yang telah diisi ES batu
III. Dimana ASI disimpan ?

a. Dalam suhu ruang : tahan 4 -6 Jam


b. Dalam Termos yang diisi es Batu : Tahan 24 Jam
c. Dalam Lemari Es ( Kulkas bagian Bawah ) : tahan 2 x 24 jam
d. Dalam freezer pada lemari es satu pintu : Tahan 2 Minggu ( 14 hari )
e. Dalam freezer pada lemari es dua pintu : Than 3 Bulan
Meski dapat disimpan lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI
perah karena ASI di prodksi sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
Anak.Karenanya, Jika Ibu memiliki Asi Perah yang berlebih, tidak ada salah nya di donorkan
kepada yang membutuhkan.

IV. Cara memberikan Asi perah dengan cangkir/ Sendok

1.Persiapan

1. Keluarkan Asi Perah dari Lemari es, Secara berurutan dari jam perah paling awal
2. Diamkan dalam suhu ruangan selama 10-15 menit.
3. Untuk ASI yang disimpan di freezer, disarankan untuk memindahkan kelemari es
bagian bawah selama 1 jam sebelum didiamkan dalam suhu ruang.
4. Hangatkan Asi dengan cara merendam botol berisi Asi Perah dalam wadah yang
diber air hangat.
5. Jangan menghangatkan Asi dengan air mendidih atau merebus ASI karena akan
merusak kandungan gizi.
6. Hangatkan dalam jumlah tertentu sesuai jumlah yang biasa diminum bayi (Dalam
Sekali minum ).
7. Siapkan cangkir dan sendok untuk meminumkan Asi perah kepada Bayi.
8. Asi perah yang didiamkan cukup lama akan terpisah menjadi 2 lapisan, Lapisan yang
diatas biasanya lebih kental karena kaya lemak.
9. Asi perah segar akan berbau/Beraroma Manis. Bila ASI Beku yang setelah di cairkan
beraroma seperti sabun, hal ini disebabkan Perubahan Stuktur lemak dalam ASI
akibat perubahan suhu yang mendadak sehingga proses suhu enzim lipase teranggu
karena itu tidak di sarankan menghangatkan Asi dengan Air mendidih atau merebus
ASI, atau membekukan kembali Asi yang telah dihangatkan.
10. Jika ASI perah berbau asam, Maka bisa jadi ASI telah Basi dan Harus di buang
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Puskesmas adalah Suatu organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan


kesehatan masyarakat yang juga membina peran masyarakat serta memberikan pelaynaan
menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya.

Selama 3 minggu kami melaksanakan praktek belajar laapangan di Puskesmas Pasar Merah
mulai dari taanggal 19 Oktober sampai 7 November 2015 ,maka kami dapat tarik beberapa
kesimpulan yaitu :

1. Puskesmas Pasar merah telah melaksanakan program dasar yang telah di tetapkan
oleh pemerintah.
2. Program pengobatan gratis Pemko medan dapat membantu masyarakat kurang
mampu kurang mampu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Adanya kepedulian dari pihak Puskesmas Pasar Merah Untuk memberikan
pengarahaan dan bimbingan program- program yang ada di Puskesmas Pasar Merah

Saran

Adapun saran yang ingin kami sampaikan kepada pihak Puskesmas yaitu :

1. Agar pihak Puskesmas meningkatkan penyuluhan dan pelayanan kepada Masyarakat


di wilayah kerjanya, seperti hidup bersih dan sehat
2. Agar pihak Puskesmas Pasar merah tetap menjaga kebersihan Puskesmas, Sebagai
citra yang baik bagi masyarakat yang berobat di wilayah kerjanya
3. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam program kesehatan lingkungan,
pencegahan penyakit untuk mengurangi angka kematian serta sehingga tercapai
kecamatan sehat 2015
4. Meningkatkan peran kader kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pasar
Merah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan agar masyarakat sadar akan
pentingnya kesehatan
5. Memberikan penyuluhan kepada ibu –ibu yang akan ke posyandu
DAFTAR PUSTAKA

Depertemen kesehatan RI, 1992

Dianas kesehatan RI, 2004

Dinas Kesehatan RI, 2010

Laporan Bulanan PWS-KIA Puskesmas Pasar Merah

SP2TP, Puskesmas Merah 2015

Wahid iqbal Mubarak, 2008, Ilmu kesehtan Teori dan Aplikasi, Salemba Medika Jakarta

Nurul Chayati,2008, Ilmu Kesehatan Teori dan aplikasi, Salemba Medika Jakarta

Anda mungkin juga menyukai