(Minggu 3 / Sesi 4)
Pengantar:
Tugas kelompok pertama akan mengambil bahan dari materi-materi yang dibahas pada minggu
ketiga, baik yang berasal dari Lecturer Notes, materi ppt, buku yang menjadi bahan referensi,
dan peraturan perundangan yang terkait dengan materi minggu pertama dan kedua.
Uraian Tugas:
C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PT.GPU tidak melaksanakan apa yang diperjanjikan, dalam hal ini PT.GPU
sebagai debitur dinyatakan “ingkar janji” (wanprestasi). Wanprestasi yang
dilakukan PT.GPU merupakan sesuatu yang disebabkan dengan apa yang
dijanjikan akan tetapi terlambat, sebagaimana menurut Subekti, Wanprestasi
berarti kelalaian seorang debitur, dalam hal:
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan
2. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang
dijanjikan
3. Melakukan apa yang dijanjikan akan tetapi terlambat
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya
DASAR HUKUM
jelas dari PT.GPU. Disebutkan dalam Pasal 1338 (2) B.W bahwa, Suatu
perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakat kedua belah
pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup
untuk itu. Pasal ini menjelaskan bahwa perjanjian tidak dapat ditarik kembali
secara sepihak kecuali dengan sepakat antara keduanya, dan apabila seseorang
telah tidak melaksanakan prestasinya sesuai ketentuan dalam kontrak, maka
pada umunya (dengan beberapa pengecualian) tidak dapat dengan sendirinya dia
telah melakukan wanprestasi. debitur dinyatakan lalai oleh kreditor yakni
dengan dikeluarkannya “akta lalai” (somasi) oleh pihak kreditor (pasal 1238
B.W). dikeluarkannya akta ini berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan
oleh undang-undang. Dalam hal ketentuan di atas maka PT.GPU dikenakan
beberapa pasal, antara lain:
1. Pasal 1243 B.W : Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak
dipenuhinya perikatan barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang,
setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya
atau jika sesuatu yang harus diberikan atas dibuatnya, hanya dapat
diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya.
Ganti rugi yang diterima dari hitungan materil yakni berupa penyitaan peralatan
mesin perkebunan milik PT.GPU yang bernilai Rp18,3 milliar mugkin sudah
memadai kerugian yang diderita si berpiutang akibat tidak dipenuhinya
perjanjian oleh si berutang, namun rasa kecewa tidak mungkin dapat ditebus,
sebagaimana PT.GPU yang tidak merespon baik ketika pihak PT.KSE datang
menemui PT.GPU di kantornya untuk menagih utang PT.GPU yang tersendat
menimbulkan dampak pada produksi lain, mengingat hubungan baik PT.GPU
dengan PT.KSE mengundang rasa kecewa dikarenakan akhir cerita kerjasama
SUMBER :
http://ventilunadewi.blogspot.com/2014/08/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html Tanggal akses 15/12/2018