Anda di halaman 1dari 1

Anak tidak suka belajar sains?

Ada beberapa tip agar anak bisa menyukai pelajaran sains:

1. Hilangkan ketakutan anak terhadap sains.


Sebelum berhubungan dengan sains, ada satu hal yang perlu terlebih dahulu dipastikan, tak ada rasa
takut terhadap sains. Anak-anak (dan Anda) harus paham bahwa sains itu menarik. Bermain dengan
aneka pewarna, magnet, mainan yang bisa terbang dan bisa bergerak, itu juga sains.  

2. Jangan hentikan rasa ingin tahu anak.


Tahu, kan, bagaimana anak 3 tahun tak henti-hentinya bertanya? Setiap jawaban yang Anda berikan
justru mengundang pertanyaan lanjutan. Sebaiknya, jangan hentikan rasa ingin tahunya, jawablah
terus meski capek meladeni pertanyaan-pertanyaan anak. Kalau Anda tak tahu jawabannya, akui
saja dan lanjutkan dengan mencari tahu jawaban itu bersama-sama si kecil.

3. Ajukan pertanyaan kepada anak untuk menstimulasi rasa ingin tahunya.


Misalnya dari kejadian di kehidupan sehari-hari. Saat hujan, tanyakan padanya kenapa air bisa turun
dari langit. Saat makan buah-buahan, tanyakan bagaimana pohon bisa menghasilkan buah. Atau saat
main sepeda, tanyakan bagaimana roda sepeda bisa berputar.

4. Jadikan belajar sebagai hal yang ingin mereka lakukan.


Cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar adalah lewat pengalaman langsung, ketika mereka melihat
secara riil bagaimana sesuatu bekerja. Biarkan mereka memilih aktivitas yang menjadi minatnya dan
selipkan sains di situ.

5. Buatlah science time.


Sediakan waktu setengah jam beberapa kali seminggu untuk melakukan eksperimen-eksperimen
menyenangkan bersama anak. Tidak perlu yang susah-susah, kok. Anda dapat menggunakan benda-
benda yang memang ada di rumah, seperti gelas plastik, pewarna makanan, air, sayur, buah, apa
saja yang bisa Anda temukan sehari-hari.

6. Biarkan anak membuat kesalahan.


Dr. Tyson berpendapat bahwa kita sebagai orang tua harus tahu apakah anak membahayakan
dirinya atau hanya melakukan sebuah eksperimen. Kalau apa yang dilakukannya tidak berbahaya, ia
menyarankan agar orang tua membiarkan saja, bahkan meski anak berisiko merusak atau
memecahkan suatu barang.

Anda mungkin juga menyukai