6.1 Kutipan
Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu, janganlah tulisan kita itu
penuh dengan kutipan. disamping itu kita harus bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan
dan ketelitian kutipan, terutama kutipan tidak langsungdalam uraian sebelumnya sudah
dipelajari bagaimana mencatat bahan-bahan dari buku dalam kartu informasi . Bahan-bahan
tersebut mungkin dicantumkan dalam suatu tulisan sebagai kutipan. Kutipan ini dapat berfungi
sebagai :
1. Landasan teori
2. Sebagai penjelas
A. Macam-macam Kutipan
1) Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat aslinya
tanpa mengalami perubahan sedikitpun. bahan yang kita kutip harus direproduksi tepat seperti
apa adanya sesuai sumber termasuk ejaan, tanda baca dan sebagainya.
Mengutip rumus-rumus
Mengutip peraturan-peraturan hokum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, dan sebagaimnya
Mengutip peribahasa, sanjak, dialog drama
Mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
Mengutip ststemen ilmiah, dan
Mengutip ayat-ayat dari kitab suci.
1
Kutipan langsung terbagi menjadi dua, yaitu:
Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketika disebut kutipan panjang. kutipan
semacam ini tidak dijalin dalam teks, tetapi diberi tempat tersendiri. kutipan langsung panjang
diketik dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan
huruf dari garis margin. Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari gari tepi (margin) atau
tiga ketukan dari garis tepi yang baru. Ingat, Kutipan langsung panjang tidak diapit oleh tanda
kutip.
Contoh :
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem atau alat yang dipakai pada suatu bank
konvensional maupun bank syariah untuk mengendalikan biaya, karena dalam akuntansi
pertanggungjawaban biaya-biaya diakumulasikan dan dilaporkan dalam suatu pusat
pertanggungjawaban tertentu. Pelaporan akuntansi secara periodik mampu untuk menilai
tanggungjawab (kemampuan pendelegasian wewenang yang telah diberikan).
Kutipan langsung pendek dapat digolongkan kedalam kutipan langsung pendek kalau
tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dijalin kedalam teks dengan meletakkannya
diantara dua tanda petik.
2
tidak langsung dapat melebihi satu paragraph. kutipan tidak langsung yang lebih dari satu
paragraph inilah yang disebut kutipan tidak langsung yang panjang
Untuk paraphrase yang lebih dari satu paragraph ini menimbulkan kesulitan bagaimana
mengidentifikasi bahwa paragraph-paragraf itu merupakan kutipan, karena gaya penulisannya
sama dengan gaya penulis yang dikutip pada permulaan paraphrase dan memberikan angka
catatan kaki pada akhir kalimat paraphrase.
Contoh :
Prafase yang terdiri dari satu paragraf disebut pendek. Sebaiknya prafase pendek ini
disediakan tempat tersendiri , tidak dibaur dengan teks. Akan lebih baik lagi prafase itu diambil
dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, atau kesimpulan yang dikutip itu berasal dari
bermacam-macam sumberdan sangat mirip satu sama lain, lebih baik diprafasekan dalam satu
paragraph dengan menyebutkan semua sumbernya dalam satu paragraf.
contoh :
Pusat pertanggungjawaban adalah tingkatan manajemen lini pada sebuah bank syariah
yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
yang dipimpin oleh seorang pimpinan disetiap manajemen lini.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu manajemen lini bank syariah yang dipimpin
oleh seorang pimpinan yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang atas aktivitas
manajemen lini yang dipimpinnya. Pusat pertanggungjawaban pada manajemen lini bank
syariah seperti seksi, segmen, departemen atau divisi.
Mengutip dari kutipan harus dihindari. Tetapi dalam keadaan terpaksa, Apabila seorang
penulis terpaksa mengutip dari kutipan, ia harus bertanggung jawab terhadap ketidaktepatan
dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Selain itu pengutip wajib mencantumkan dalam
3
catatan kaki bahwa ia mengutip sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan
dalam catatan kaki dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”.
B. Fungsi Kutipan
- penguat argument.
Pernyataan ilmiah yang kita tuliskan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal.
Pertama kita harus dapat mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua,
kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu
dimuat atau disampaikan, misalnya buku, makalah, seminar, loka karya, majalah dan
sebagainya. Ketiga, harus pula dapat kita identifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk makalah
dalam seminar atau loka karya, maka harus disebut tempat,waktu, dan lembaga yang
melakukan kegiatan tersebut.
Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam tulisan ilmiah kita, disebut teknik
notasi ilmiah. Sebetulnya terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya
mencerminkan hakikat dan unsure yang sama, meskipun dinyatakan dalam format dan symbol
yang berbeda. Seorang ilmuan dapat memilih notasi ilmiah yang telah diakui, asalkan
dipergunakan secara konsisten. Jangan mencampuradukan beberapa teknik notasi ilmiah
sekaligus, karena hal ini akan membingungkan pembaca. Demikian pula halnya dengan daftar
pustaka.
4
Dibawah ini dapat dipelajari teknik notasi ilmiah yang mempergunakan catatan kaki
(footnote). Fungsi catatan kaki ini ialah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah
yang terdapat dalam tulisan kita. Fungsi lain dari catatan kaki ini sebagai tempat bagi catatan-
catatan kecil yang kalau disatukan dengan uraian akan mengganggu kelancaran penulisan. Jadi
catatan kaki juga berfungsi untuk member keterangan tambahan.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam uraian sebelumnya, semua kutipan, langsung
maupun tidak langsung, harus dijelaskan dari mana sumbernya. Untuk makalah biasanya
langsung dicantumkan sumbernya di belakang kutipan dan dituliskan dalam tanda kurung,
pengarang, tahun, halaman. Sumber yang lengkap tercantum dalam daftar pustaka.
Contoh :
Untuk skripsi, disertai, atau proyek paper dan buku, sumber dinyatakan dalam bentuk catatan
kaki (footnote).
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain.
a. Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan tulis yang tercantum di dalam teks atau
sebagai petunjuk sumber.
b. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di
dalam teks, penjelasan ini dapat berupakutipan pula.
c. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa,
hal yang sama dibahas dalam tulisan.
d.Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
5
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1, 2, dan
seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan
tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh
tulisan. Namun sebaiknya untuk lebih efektif berurut untuk seluruh tulisan.
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung dibelakang bagian yang diberi keterangan
(catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh :
Karena kondisi sosial budaya mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu
juga mungkin berubah atau bergeser. Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis
sepanjang baris. Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian
bawah (kaki) halaman atau pada akhir bab.
Untuk Buku
a. Nama pengarang (editor, penerjemah), ditulis dalam urutan diikuti koma (,).
b. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
d. Data publikasi
6
e. Nomor jilid kalau perlu
a. Nama pengarang
e. Tanggal penerbitan
f. Nomor halaman
A. Ibid. ( Singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas ), untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf besar,
digarisbawahi, diikuti titik ( . ) dan koma ( , ) lalu nomor halaman.
B. op. Cit. (Singkatan dari opere citati, artinya dalam karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan
kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit, nomor halaman.
C. lot. cit. (Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi
dari halaman yang sama. Urutannya : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman).
Daftar pustaka bermaksud mentabukasi atau mendaftarkan semua sumber bacaan baik
yang sudah dipublikasikan seperti buku, majalah, surat kabar, maupun yang belum
dipublikasikan seperti paper, skripsi, testis, dan disertasi. Melalui daftar pustaka ini pembaca
dapat mengetahui sumber-sumber apa saja yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah itu
tanpa membaca seluruh tulisan terlebih dahulu.
7
Berdasarkan daftar pustaka itu pembaca yang berpengalaman akan dapat mengira mutu
pembahasan tulisan tersebut, karena tujuan utama dari daftar pustaka adalah untuk
mengidentifikasikan karya ilmiah itu sendiri.
Suatu karya ilmiah atau skripsi, atau tesis merupakan hasil karya yang mengarah pada
suatu bidang tertentu. Dengan demikian sumber bahan yang dipakai adalah yang ada hubungan
dengan bidang yang diklupas. Sumber semacam ini disebut sumber primer. Dalam karya ilmiah
yang menjurus pada suatu bidang ini, hampir tidak ada sumber sekundernya. Jadi, daftar
pustaka secara keseluruhan merupakan sumber primer. Penggolongan terhadap daftar pustaka
seperti ini disebut penggolongan berdasarkan bidang, yaitu bidang masalah yang ditelaah.
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftyar pustaka ialah bahwa semua referensi dari
sumber bacaan yang telah dimuat ke dalam catatan kaki yang harus di masukkan ke dalam
daftar pustaka. Hal ini berarti bahwa dalam menyeleksi kutipan atau catatan kaki haruslah
betul-betul relevan dewngan masalah yang akan di bahas. Dengan demikian daftar pustaka
yang disusun adalah daftar pustaka pilihan karena kutipan atau catatan kakinya merupakan
hasil pilihan juga.
c. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan
gelar.
8
d. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
g. Baris pertama diketik dari garis tepi(margin) tanpa idensi dan untuk baris-baris berikutnya
digunakan indensi dimaksud ialah :
1. Nama Penulis
Jika penulis asing nam keluarga diletakkan paling depan. Hal ini mencantumkan urutan
huruf dalam daftar pustaka.
Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan alfabetisnya ialah huruf pertama nama
sendiri.
Jika penulis terdapat dua orang atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih
dari tiga orang ditulis singkat et. Al. (dan kawan-kawan).
Jika dalam sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang ditulis oleh penulis yang sama maka
sumber bacaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis pada karya urutan pertama.
Karya urutan kedua dan seterusnya tidak dituliskan nama, tetpi diganti dengan garis sepanjang
tujuh ketukan. Nama penulis maupun garis, diakhiri dengan titik.
Pada dasarnya cara menyingkat nama penulis pada daftar pustaka tidak berbeda dengan
cara menyikngkat pada catatan kaki. Akan tetapi bila penulisanya lebih dari satu orang, maka
untuk penulis pertama cara menyingkatnya agak berbeda yaitu : nama keluarga ditulis terlebih
dahulu dengan lengkap, diberi tanda koma, kemudian nama sendiri disingkat atau tidak
disingkat akhirnya (jika ada) disingkat. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Catatan kaki : Mulyadi, Akuntansi Biaya (Yogyakarta: BPFE UGM, 1983), hlm., 379-380.
Cara menuliskan judul tulisan pada catatan kaki dengan cara menuliskan daftar pustaka.
Judul tulisan ketik dengan huruf kapital untuk setiap awal kata/kecuali kata tugas. Judul tulisan
diletakkan di antara tanda kutip dan akhiri dengan tand koma.
Judul tulisan diketik dengan jarak dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.
3. Nama Buku/Majalah
9
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah diketik dengan cara yang sama
dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah.
Namun buku diakhiri dengan tanda titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda
koma.
4. Data Publikasi
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan diakhiri dengan titik dua, kemudian
dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma,
sela satu ketukan kemudian diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka Arab dan
diakhiri dengan titik. Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.
Buku
1. Nama penulis
2. Judul
3. Data publikasi
Nama Penulis. Judul buku. Tempat Penerbitan: Badan Penerbit, Tahun Penerbitan.
Keterangan :
Nama penulis diakhiri dengan titik. Judul Buku awal kata ditulis dengan huruf kapital dan
diberi garis bawah, diakhiri dengan tanda titik. Jarak antara nama penulis dengan judul buku,
jarak judul buku dengan data publikasi masing-masing dua sela ketukan. Data publikasi
dimulai dengan tempat penerbitan dan ditutup dengan tanda titik ganda. Dilanjutkan dengan
nama badan penerbitan dengan jarak satu sela ketukan. Badan penerbitan diakhiri dengan
koma, diberi sela ketukan, kemudian dilanjutkan denghan tahun penerbitan (dalam angka
Arab), dan diakhiri dengan tanda titik.
a. Contoh penulis buku 1 orang : Mulyadi.1983. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : BPFE UGM
b. Contoh penulis buku lebih dari 1 orang : Al-Mishri, Abdul Sami’. 2006. Pilar-pilar Ekonomi
Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
c. Contoh penulis buku terdiri dari 3 orang : Chares,A.W. , W.W.Cooper, dan A . Henderson .
1953. An Intruduction to Linear Progamming. New York : John Wiley & Sons, Inc.
10
d. Contoh penulis buku lebih dari 3 orang : Johnston, C.H. dkk. 1914. The Modern High
School. New York : Charles Scribner & Sons.
e. Contoh dua buku yang ditulis oleh seorang penulis : Florence, P.S. 1914. Economic of
Fatique and Unrest and the Efficiency of Labor in English and American Industry. New York :
Henry Hold & Co.
2) Judul tulisan
3) Data penertiban
Majalah,Buletin
Untuk majalah yang dimuat dalam majalah atau pun bulletin cara menyusun daftar
pustakanya sebagai berikut :
Untuk menyusun yang dimuat dalam majalah ataupun bulletin cara menyusun daftar
pustakanya
1) Nama penulis/pengarang
Surat Kabar
Tulisan seperti editorial, pojok, dan berita, nomor halaman yang dicantumkan dalam
catatan kaki tidak dicantumkan pada daftar pustaka.
11
Unsur-unsur pokok dari karya yang tidak diterbitkan untuk daftar pustaka ialah :
1) Nama Penulis
2) Judul tulisan
Antara unsur pertama dan kedua diberi sela dua ketukan. Antara unsure kedua dan ketiga
juga diberi jarak dua ketukan. Tetapi antara unsure-unsur selanjutnya hanya diberi jarak satu
ketukan sela.
2) Judul artikel
4) Data penerbit
Nama penulis (jika ada) diakhiri dengan tanda titik. Dengan jarak dua ketukan sela
kemudian nama penulis diikuti dengan judul artikel, yang ditulis di antara tanda kutip dan
diakhiri tanda koma. Seperti artikel dalam majalah, artikel ini tidak digarisbawahi. Dengan sela
satu ketukan judul artikel itu diikuti nama ensiklopedia dengan huruf kapital pada awal kata
disusul no. jilid (angka romawi besar), nomor halaman diakhiri tanda titik.
Antara nama ensiklopedia, nomor jilid, dan nomor halaman disekat dengan tanda koma,
dan diberi jarak satu sela ketukan. Terakhir adalah data publikasi (penerbit), yang disusul oleh
tahun dan diberi titik.
12