Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN 9

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

A. Beberapa Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan

Model matematika dari permasalahan sehari-hari seringkali berbentuk persamaan atau


pertidaksamaan. Konsep persamaan dan pertidaksamaan ini didasari oleh konsep
kesamaan dan ketidaksamaan dalam sistem bilangan riil, sehingga sifat-sifat kesamaan dan
ketidaksaman dalam sistem bilangan riil banyak digunakan sebagai pedoman dalam
menyelesaikan suatu persamaan dan pertidaksamaan. Pada perkembangannya, suatu
persamaan atau pertidaksamaan dapat diterapkan dalam semesta pembicaraan tertentu,
misalnya pada ruang lingkup himpunan bilangan bulat (Z), himpunan bilangan kompleks ©,
himpunan bilangan bulat modulo n (ZN), dan sebagainya. Perbedaan ruang lingkup
pembicaraan ini seringkali akan mengakibatkan perbedaan pada penyelesaian terhadap
suatu persamaan atau pertidaksamaan. Oleh karenanya dalam menyelesaikan sebuah
persamaan atau pertidaksamaan, kita harus memperhatikan himpunan semestanya.
Namun demikian apabila tidak ada pernyataan tentang semesta pembicaraan ini, maka
suatu persamaan atau pertidaksamaan tersebut diselesaikan dalam lingkup himpunan
bilangan riil.

1. Persamaan Linear
Persamaan adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih variabel
(peubah) dan dihubungkan dengan relasi “=”. Bila semua variabelnya berpangkat
satu maka persamaan tersebut disebut persamaan linear.
Bentul umum persamaan linear satu peubah ax + b = 0
Dengan a dan b bilangan rill dan a ≠ 0
Bilangan yang membuat suatu persamaan linear menjadi proposisi benar disebut
penyelesaian (jawab). Himpunan semua penyelesaian disebut himpunan
penyelesaian (jawab).
Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian x + 5 = 7
Jawab
x+5=7
x=7–5
x = 2 jadi HP = { 2 }
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari 18x – 2 = 7
Jawab 3x – 2 = 7
3x = 7 + 2
3x = 9
9
x= = 3 jadi HP = { 3 }
3
2. Jika suatu bilangan ditambah dua kali bilangan itu, kemudian hasilnya dikalikan
dengan empat menghasilkan 48 dikurangi empat kali bilangan itu, maka
tentukan bilangan tersebut.
Jawab Misalkan bilangan yang dimaksud adalah x, maka kalimat matematika
untuk persoalan tersebut adalah
4(x + 2x) = 48 – 4x
4x + 8x = 48 – 4x
16x = 48
x = 3 jadi bilangan yang dimaksud adalah 3.
3. Tiga bilangan asli berurutan jumlahnya 18. Tentukan bilangan-bilangan tersebut
Jawab Misalkan bilangan yang pertama adalaah x, maka bilangan yang kedua
adalah x + 1, bilangan ketiga adaalah x + 2, dan kalimat
matematika
persoalan diatas adalah
x + (x + 1) + (x + 2) = 18
3x + 3 = 18
3x = 18 – 3
15
x= = 5 jadi bilangan yang dimaksud adalah 5, 6, dan 7.
3
2. Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau
lebih variabel yang kesemuanya berpangkat satu atau dihubungkan dengan relasi <,
>, ≤, ≥.
Untuk selanjutnya pertidaksamaan linear yang dimaksud di bab ini adalah
pertidaksamaan linear dengan satu pebuah. Bentuk umum dari pertidaksamaan
linear satu peubah adalah ax + b ( <, >, ≤, ≥ ) 0

Contoh tentukan himpunan penyelesaian dari 3x – 9 < 21


Jawab
3x – 9 < 21
3x < 21 + 9
3x < 30
30
x<
3
x < 10, jadi HP = { x ∈ R│x < 10 }

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari 5x 9 21 dan 4x 5 17


Jawab
5x 9 21 dan 4x 5 17
5x 30 4x 12
x 6 x 3, jadi HP = { xR | 3 x 6 }

x x 21
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari +2< +
2 3 2
x x 21
Jawab +2< +
2 3 2
x x 21
- < -2
2 3 2
3x 2x 1
- <
6 6 2
x 1
<
6 2
6
x<
2
x < 3, jadi HP = {x | x < 3}.
3. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variable (peubah)
dan berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
Ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga
cara yaitu faktorisasi, melengkapkan kuadrat dan rumus.

a. Menyelesaikan PK dengan Faktorisasi


ax2 + bx + c = 0 diubah ke dalam bentuk (px + q) (rx + s) = 0
- pXq=a
- qXS=c
- (p X S) + (q X r) = b
contoh : tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat x2 – 2x + 1 = 0
jawab
(x – 1) (x – 1) = 0
x–1=0 V x–1=0
x= 1 V x=1
jadi HP = {1, 1}

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat 6x2 + 13x – 5 = 0


Jawab
6x2 + 13x – 5 = 0
(3x – 1) (2x + 5) = 0
3x – 1 = 0 V 2x + 5 = 0
1 5
x= V x=-
3 2
1 5
jadi HP = { ,− }
3 2

b. Menyelesaikan PK dengan Melengkapkan Kuadrat Sempurna


Cara ini dilakukan dengan mengubah ax 2 + bx + c = 0, a ≠ 0, menjadi bentuk (x + m) 2
=n, n ≥ 0
Langkah-langkah
ax2 + bx + c = 0, upayakan koefisien x2 menjadi 1
b
x2 + x + c = 0
a
b c
x2 + x = -
a a
b b 2 c b 2
x2 + x +( ) = +( )
a 2a a 2a
b 2 c b 2
(x+ ) =- +( ) (merupakan bentuk sempurna)
2a a 2a

contoh
1. x2 + 8x − 9 = 0
x2 + 8x − 9 = 0
x2 + 8x = 9
x2 + 8x + 16 = 9 + 16
x2 + 8x + 16 = 25
(x + 4)2 = 25
(x + 4) = √ 25
x+4=±5

x+4=5 v x+4=−5
x=1 x=−9
Jadi HP = {1, -9}
2. x2 − 6x + 8 = 0
x2 − 6x + 8 = 0
x2 − 6x = − 8
x2 − 6x + 9 = − 8 + 9
x2 − 6x + 9 = 1
(x − 3)2 = 1
(x − 3) = √1
(x − 3) = ±1

x−3=1 v x−3=−1
x=4 x=2
Jadi HP = {4, 2}

3.
c. Menyelesaikan PK dengan Rumus
−b ± √b 2−4 ac
Rumus ax2 + bx + c = 0 yaitu x1,2 = = b2 – 4ac disebut diskriminan (D)
2a
1. Jika D > 0 maka terdapat dua penyelesaian riil berbeda;
2. Jika D = 0 maka terdapat satu penyelesaian rill;
3. Jika D < 0 maka tidak terdapat penyelesaian rill.
Contoh
1. Tentukan banyaknya akar dan himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat x2 – 7x =
-12
Jawab:x2 – 7x = -12
x2 – 7x + 12 = 0
D = b2 – 4ac = 49 – 48 = 1
Karena D > 0 , maka persamaan tersebut mempunyai dua akar riil yang berbeda yakni
7+1 7−1
X1 = = 4 dan X2 = =3
2 2
Jadi himpunan penyelesaiannya = {3, 4}

2. Jumlah kuadrat dua bilangan bulat adalah 34, bilangan pertama lebih kecil satu dari dua kali
bilangan kedua. Tentukan bilangan–bilangan tersebut!
Jawab:
Misal bilangan kedua adalah x, maka bilangan pertama adalah 2x - 1 , sehingga kalimat
matematika untuk persoalan tersebut adalah
(2x – 1)2 + x2 = 34
4x2 – 4x + 1 + x2 = 34
5x2 – 4x – 33 = 0
Didapat a = 5, b = - 4, dan c = - 33 sehingga penyelesaiannya adalah
−(−4)+ √(−4)2−4( 5)(−33) −(−4)− √ (−4 )2−4 (5)(−33)
x= atau x=
2(5) 2(5)

4+ √ 676 4−√ 676


x= atau x =
10 10

x = 3 atau x = -2,2
 Untuk x = 3 maka bilangan kedua adalah 3 dan bilangan pertama adalah 5, dan 5 2 + 32 = 34,
sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
 Untuk x = - 2,2 tidak sesuai dengan kriteria bahwa bilangannya harus bilangan bulat.

Jadi bilangan yang dimaksud adalah 5 dan 3.


Bila suatu persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, mempunyai penyelesaian, maka D ≥ 0,
−b+ √ D −b−√ D
sehingga akar-akarnya x1 = dan x2 = dengan operasi aljabar di
2a 2a
b c
dapat x1 + x2 = - dan x1.x2 = , sehingga bentuknya x2 –(x1 + x2)x + (x1x2) = 0
a a
Contoh
1. Jika diketahui bahwa 2 dan 6 merupakan akar-akar sebuah persamaan kuadrat, maka dengan
cepat dapat ditentukan salah satu persamaan kuadrat yang dimaksud ?
Jawab
Yakni x2 – 8x + 12 = 0
2. Jika 4x2 + p (x – 3) + 1 = 0 memiliki akar-akar yang saling berkebalikan, tentukan p!
Jawab
5x2 + p (x – 3) + 1 = 0 ≡ 4x2 + px – 3p + 1 = 0
Akar-akarnya berkebalikan hasil kali akar-akarnya = 1, sehingga
−3 p+ 1
=1 -3p + 1 = 5 p = -1
5
1. Pertidaksamaan Kuadrat
Bentuk umum ax2 + bx + ( <, >, ≤, ≥ ) 0,
Penyelesaiaannya sama dengan persamaan kuadrat cuma ditambah dengan
menguji nilai fungsi dari tiap interval, dan disesuaikandengan bentuk
pertidaksamaan yang digunakan.
Perhatikan gambar berikut berdasarkan nilai a dan D

Penjelasan table:
 Jika a > 0 dan D > 0 maka
Untuk x < p f (x) > 0
Untuk p < x < q f (x)< 0
Untuk x > q f (x) > 0
 Jika a < 0 dan D > 0 maka
Untuk x < p f (x) < 0
Untuk p < x < q f (x) > 0
Untuk x > q f (x) < 0
 Jika a > 0 dan D = 0 maka untuk semua x kecuali x = p, f (x) > 0
 Jika a < 0 dan D = 0 maka untuk semua x kecuali x = p, f (x) < 0
 Jika a > 0 dan D = 0 maka untuk semua x, f (x) > 0
 Jika a < 0 dan D = 0 maka untuk semua x, f (x) < 0

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat berikut :


1. x2 – 6x + 8 > 0
2. x2 – 6x + 8 < 0
3. x2 – 6x + 8 ≥ 0
4. x2 – 6x + 8 ≤ 0
Jawab
4. Keempat pertidaksamaan kuadrat tersebut memiliki bentuk persamaan kuadrat
yang sama yakni x2 − 6x + 8 = 0. Harga diskriminannya adalah positif sehingga
memiliki 2 penyelesaian riil, yakni x = 2 atau x = 4. Akar-akar tersebut kemudian
dipergunakan sebagai batas-batas interval. Karena koefisien a positif maka uji
interval menghasilkan
++++++++++|------------------|++++++++++
2 4
Dengan adanya hasil uji interval di atas, maka untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari keempat soal di atas, tinggal melihat ilustrasi tersebut.

1. HP untuk x2 – 6x + 8 > 0 adalah {x ∈ R │x < 2 v x > 4}


2. HP untuk x2 – 6x + 8 < 0 adalah {x ∈ R │x < 2 v x < 4}
3. HP untuk x2 – 6x + 8 ≤ 0 adalah {x ∈ R │x ≤ 2 v x ≤ 4}
4. HP untuk x2 – 6x + 8 ≥ 0 adalah {x ∈ R │x ≤ 2 v x ≥ 4}

2. Penggunaan Persamaan dan Pertidaksamaan dalam Penyelesaian Masalah


Matematika merupakan salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bidang ilmu
yang lain. Untuk dapat menyelesaikan sebuah masalah, pertama-tama perlu
disusun model matematika dari permasalahan tersebut. Pekerjaan dalam
matematika adalah menyelesaikan model ini. Intrepretasi dari penyelesaian
model tersebut kemudian digunakan sebagai jawaban dari permasalahan.
Sebagaimana telah disebutkan di awal bab ini, bahwa model matematika dari
permasalahan sehari-hari seringkali berbentuk persamaan atau
pertidaksamaan. Oleh karenanya baik persamaan maupun pertidaksamaan
memiliki peranan yang luas dalam penyelesaian permasalahan sehari-hari.
Berikut beberapa contoh permasalahan dan penyelesaiannnya.
Contoh
1. Seseorang ingin menginvestasikan dana sebesar 10 juta rupiah, pada tingkat suku bunga 5
% dan 3 %. Agar pendapatan pertahun dari investasi ini adalah 420 ribu rupiah,berapakah
dana yang harus diinvestasikan pada masing-masing suku bunga?
Penyelesaian:
Misal dana yang diinvestasikan pada suku bunga 5 % = x
Maka dana yang diinvestasikan pada suku bunga 3 % = 10.000.000 – x
Sehingga model matematikanya adalah 0,05x + 0,03(10.000.000 – x) = 420.000
Penyelesaian dari model tersebut adalah x = 6.000.000.

Jadi dana yang harus diinvestasikan adalah 6 juta rupiah pada suku bunga 5 % dan
4 juta rupiah pada suku bunga 3 %.
2. Seorang pedagang buku membeli sebuah buku seharga 60 ribu rupiah. Pada saat
menjualnya kembali, berapa harga yang harus dipasangnya agar dapat memberikan
diskon 20 % tetapi masing mendapatkan keuntungan 25%?
Penyelesaian:
Misal harga yang harus dipasang = x.
Maka harga jual = x – 0,2 x = 0,8 x.
Karena keuntungan = 25 % dari harga jual, maka harga beli = 75 % dari harga jual, sehingga
model matematikanya adalah 60.000 = 0,75 (0,8 x)
Penyelesaian dari model tersebut adalah x = 100.000
Jadi harga yang harus dipasang adalah 100 ribu rupiah. (Cek: dengan diskon 20 % maka
harga jual buku menjadi 80 ribu rupiah dan dengan harga jual ini maka si pedagang
masih untung 20 ribu atau 25 % dari harga jual).
B. Konsep Persamaan dan Pembelajarannya di SD
24 + 34 =… 31 +… = 58 … + 19 = 42
17 + 46 =… 29 +… = 43 … + 36 = 61
52 – 35 =… 54 - … = 45 … - 23 = 31
37 – 28 =… 41 - … = 15 … - 48 = 29
Beberapa contoh operasi hitung campuran adalah sebagai berikut.
24 +6 – 11 15 – 7 + 11 31 + (15 -5) 15 – (14 + 3)
7x3:3 14 : 7 x 4 10 x (9 : 3) 48 : (2 x 4)
15 + 10 x 11 (11 + 12) x 4 14 + 6 : 5 (14 + 6) : 5
22 – 10 : 2 + 4 x 11 22 – 10 : (2 + 4) x 11 6 + 24 : 3 – 5 x 4 (6 + 24) : (3 – 5) x 4
Contoh
1. Stefi memiliki 23 kelereng. Setelah bermain kelereng bersama dua adiknya, Peatrix
dan Anni, ternyata ada 5 kelereng yang hilang. Kemudian ibu membelikannya 30
kelereng baru tetapi Stefi harus membagi kelereng yang ia miliki sama rata untuk
dirinya sendiri dan untuk kedua adiknya. Berapa kelereng yang sekarang dimiliki
oleh masing-masing anak tersebut?
Jawab:
Kalimat matematika dari persoalan di atas adalah:
(23 – 5 + 30) : 3 = …
Penyelesaian terhadap kalimat matematika:
(23 – 5 + 30) : 3 = (18 + 30) : 3 = 48 : 3 = 16
Jadi sekarang Stefi, Peatrix, dan Anni masing-masing memiliki 16 kelereng.

2. Suatu hari Novita mengajak Jani pergi ke Bandung dengan naik kereta api. Pada saat
sampai di stasiun, kereta yang akan ditumpanginya sudah mau berangkat, sehingga
mereka buru-buru naik dan lupa membeli tiket. Di tengah perjalanan, pak
kondektur mengetahui bahwa kedua anak tersebut tidak memiliki tiket dan
mengharuskan mereka membayar denda 2 kali lipat dari harga tiket yang
sebenarnya. Harga tiket kereta api untuk 1 orang ke Bandung adalah Rp. 28.000,-
Sementara Novita hanya memiliki uang Rp. 50.000,- sehingga dia terpaksa harus
meminta Jani untuk menambahkan uangnya. Berapa uang yang harus ditambahkan
Jani agar cukup untuk membayar denda mereka?
Jawab:
Kalimat matematika dari persoalan di atas adalah:
50.000 + … = 2 x (2 x 28.000)
Penyelesaian terhadap model matematika tersebut:
50.000 + x = 2 x (2 x 28.000) = 2 x 56.0000 = 112.000
= x = 112.000 – 50.000 = 62.000
Jadi agar mereka dapat membayar denda, maka uang yang harus ditambahkan Jani
adalah Rp.62.000,-
C. Konsep Pertidaksamaan dan Pembelajarannya di SD
Contoh
Aku sebuah bilangan bulat. Bila ditambah 4 maka hasilnya lebih besar dari 6 tetapi bila
dikalikan dengan 2 hasilnya lebih kecil dari 10. Siapakah aku?
Jawab
Jika dimisalkan aku adalah x, maka model matematikanya adalah
X + 4 > 6 v 2x < 20
Penyelesaian dari model ini didapatkan x > 4 v x < 6 atau 4 < x < 6 . Sehingga satu
-satunya bilangan bulat yang memenuhi adalah 4. Jadi aku adalah 4.
PERTEMUAN 10
BARISAN DAN DERET
Barisan Aritmetika
Perhatikan barisan berikut:
a. 1, 6, 11, 16, …
b. 6, 2, 4, 10, …
Sehingga didapat rumus Un = a + (n – 1)b

Contoh soal

1. Carilah barisan aritmatika: 2, 4, 6, 8, …

Jawaban :

a=2
b = 4-2 = 2

Un = a + (n-1) b
Un = 2 + (35-1) 2
Un = 2 +   (34).2
Un = 2 + 68
Un = 70

2. Misalkan diketahui nilai dari suku ke-16 pada suatu deret arimatika adalah 34 dengan
beda nya adalah 3, maka  hitnglah U1 nya?

Diketahui :
U16 = 34
b=3
n = 16

Ditanya : Nilai U1 ?

Jawaban :
Un = a + (n-1) b
U16 = a + (16-1) 3
34 = a + (15).3
34 = a + 30
a = 34 – 30
a=4
Deret Aritmetika

1
Jumlah n suku deret aritmetika adalah Sn = n(a + Un)
2

Contoh soal

1. HitungLah jumlah nilai dari suku ke-5 (S5) dari deret aritmatika berikut ini : 4, 8, 16, 24,
….?

Penyelesaiannya :

Diketahui :
a=4
b=8–4=4
n=5

Ditanya : Jumlah pada suku ke-5 (S5) ?

Jawaban :
Un = a + (n-1) b
Un = 4 + (5-1)4
Un = 4 + 16
Un = 20

Sn = 1/2 n ( a + Un )
S5 = 1/2 .5 (4 +20)
S5 = 5/2 (24)
S5 = 60

2. HitungLah jumlah nilai dari suku ke-8 (S8) dari deret aritmatika berikut ini : 5, 10, 15,
20, ….?

Penyelesaiannya :

Diketahui :
a=5
b = 10 – 5 = 5
n=8

Ditanya : Jumlah pada suku ke-8 (S8) ?

Jawaban :

Un = a + (n-1) b
Un = 5 + (8-1)5
Un = 5 + 35
Un = 40

Sn = 1/2 n ( a + Un )
S8 = 1/2 .8 (5 +40)
S8 = 8/2 (45)
S8 = 180
Barisan Geometri

Bentuk umum rumus barisan geometri Un =arn-1

Contoh soal

Diketahui suku ke-5 dari barisan geometri adalah 243, hasil bagi suku ke-9 dengan suku ke-6
adalah 27. Suku ke-2 dari barisan tersebut adalah …

Pembahasan:

Diketahui

Ditanya 
Jawab:

Sebelum kita mencari nilai dari , kita akan mencari nilai a dan r terlebih dahulu.

Ingat kembali  maka

Substitusikan r = 3 ke persamaan 

sehingga

=9

Jadi, suku ke-2 dari barisan tersebut adalah 9.


Deret Geometri

a(rn−1) a(1−rn)
Rumus umum deret geometri Sn = , berlaku jika r > 1 dan Sn = , berlaku r ≠
r−1 1−r
1

1. Jumlah 6 suku pertama deret geometri 2 + 6 + 18 + … adalah …

Pembahasan:

Diketahui: a =  2

r=3

ditanyakan

Jawab:

Jadi, jumlah 6 suku pertama deret geometri tersebut adalah 728.


Deret Geometri Tak Hingga

a
Jn = untuk │r│ < 1atau -1 < r < 1
1−r

Contoh

1. Rumus suku ke-n suatu barisan geometri dinyatakan dengan U n = 2 . Tentukan jumlah tak
-n

hingga suku-suku dari barisan tersebut


jawab
Diketahui : Un = 3 . -n

U1 = 3 .= 1/3
-1

U2 = 3  = 1/9
-2

Diperoleh
a = 1/3
r = 1/91/3 = 1/3

Jumlah tak hingga suku-sukunya adalah


S=a1−r⇒S=1/31−1/3=1/2
2. Jika jumlah dari deret geometri tak hingga sama dengan tiga kali suku pertamanya, maka
rasio deret tersebut adalah ...

Jawab :
Diketahui : S = 3a
S=a1−r⇔3a=a1−r1−r=a3a1−r=13r=23

Jadi, rasio deret tersebut adalah 2/3.

Anda mungkin juga menyukai