KELOMPOK
BAB 7 “Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia”
DISUSUN OLEH
Akuntan
Akuntan Akuntan
BUMN/BUMD BPKP
Akuntan
Publik
Akuntan
BPK
Pekerjaan para akuntan baik yang bekerja di sektor swasta maupun sektor pemerintah,
entah selaku akuntan manajemen, akuntan publik, atau auditor internal dapat disebut suatu
profesi karena: (1) memerlukan pengetahuan akuntansi dan/atau disiplin ilmu lain yang
relevan melalui pendidikan formal (knowledge); (2) memerlukan keterampilan dalam
mengolah data dan menyajikan laporan khususnya dengan memanfaatkan teknologi komputer
dan sistem informasi (skill); serta (3) harus mempunyai sikap dan perilaku etis (attitude).
Faktor kunci citra profesi akuntan—yaitu keberadaan dan perkembangan profesi akuntan
itu sendiri—ditentukan oleh tingkat kepercayaan masyarakat pemakai jasa akuntan,
sedangkan tingkat kepercayaan masyarakat ditentukan oleh tingkat kualitas jasa dan tingkat
ketaatan serta kesadaran para akuntan dalam mematuhi kode etik profesi akuntansi. Struktur
Kode Etik IAI terdiri atas empat bagian yang disusun berdasarkan struktur/jenjang
(hierarchy), yaitu: (1) Prinsip Etika, (2) Aturan Etika, (3) Interprestasi Aturan Etika, dan (4)
Tanya jawab Etika.
PENGURUS
INTERPRESTASI IAI-KAP
ATURAN ETIKA
DEWAN
TANYA JAWAB SPAP
Gambar 7.4
Proses Penalaran Prinsip Etika
Hasil kerja profesi akuntan untuk kepentingan Oleh karena itu setiap
publik anggota dituntut untuk
(Prinsip 2) mengembangkan rasa
tanggung jawab
(Prinsip 1)