FORMULASI DAN
PENGEMBANGAN PRODUK
RANCANGAN SEDIAAN :
NAMA SEDIAAN
.......................................................................
( No. Batch : )
1
1. LATAR BELAKANG OBAT
6. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA
2
Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam
kloroform.
7. STABILITAS
Simpan dalam wadah tertutup
8. PROSEDUR PENETAPAN KADAR
Dibuat dengan seksama larutan sampel hidrokortison asetat krim
1% dan 2,5% (masing-masing A dan B, serta C dan D) dengan pelarut
terpilih hingga diperoleh konsentrasi akhir teoritik (mengacu pada label)
masing-masing 10 dan 12,5 ppm. Kemudian diukur serapan (rasio
amplitudo)-nya pada λ analisis hidrokortison asetat dengan larutan basis
krim mengandung nipagin sebagai blangko. Percobaan dilakukan triplo
untuk setiap sampel.
3
1. Na EDTA ( Handbook of Pharmaceutical Excipients ed. 5, Hlm 255 )
- Pemerian : serbuk kristal warna putih, tidak berbau, kadang terasa
asam
- Kelarutan : tidak larut dieter dan kloroform, sedikit larut di etanol
95%, larut 1 bagian dalam 11 bagian air
2. Gliserin (FI III, 1979 dan Rowe, 2006)
- Pemerian : cairan bening, tidak berwarna, kental, manis dengan
kemanisan 0,6x kemanisan sukrosa. Netral terhadap lakmus (Rowe,
2006).
- Kelarutan : larutdalam air, larutdalametanol 95% (suhu 20 ), larut
dalam eter 1:500, dalam etil asetat 1:11, metanol, agak larut dalam
aseton, tidak larut dalam benzene 2 kloroform
3. Nipagin (FI ed IV hal 713)
- Pemerian : serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau atau hamper
tidak berbau, dan sedikit mempunyai rasa panas.
- Kelarutan : larut dalm 5 bagian propilenglikol, 3 bagian etanol, 95%,
60 bagian gliserin, dan 400 bagian air.
4. Cetyl alcohol ( HOPE 6th Hal 155)
- Pemerian : serpihan putih licin, granul, atau kubus putih, bau khas
lemah, rasa lemah
- Kelarutan : tidak larut dalm air, larut dalam etanol, dan dalam eter,
kelrutan bertambah dengan kenaikan suhu.
5. Vaselin album ( FI Edisi III Hal 633)
- Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah
zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan, tidak berbau, hamper tidak
berasa.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dab dalam etanol ( 95% ),
larut dalam kloroform, dalam eter, dan dalam eter minyak tanah, larut
kadang-kadng beropalesensi lemah.
6. WFI ( FI IV HAL 112, FI III HAL 97 )
4
- Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
- Kelarutan : -
5
III. FORMULA YANG DIBUAT
6
IV. ALTERNATIF METODE/CARA PEMBUATAN
7
Kudus, 2019