Beda tetap
Pendapatan bunga (Rp20.000.000)
Sumbangan Rp5.000.000
Laba fiskal
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan (Rp175.000.000)
Laba kena pajak Rp300.000.000
PPh yang harus dibayar 25% × 300.000.000 = Rp75.000.000
Dengan demikian, besarnya pajak kini (pajak yang harus dibayar) oleh PT Cemerlang adalah
Rp75.000.000.
PAJAK TANGGUHAN
Pajak tangguhan diatur dalam PSAK Nomor 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, Pajak
tangguhan memerlukan bagian yang cukup sulit untuk dipelajari dan dipahami, karena
pengakuan pajak tangguhan bisa membawa akibat terhadap berkurangnya laba bersih jika ada
pengakuan beban pajak tangguhan. Sebaliknya juga bisa berdampak terhadap berkurangnya
rugi bersih jika ada pengakuan manfaat pajak tangguhan.
PENGAKUAN PAJAK TANGGUHAN
Apabila pada masa mendatang akan terjadi pembayaran pajak yang lebih besar, maka
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum harus diakui sebagai suatu kewajiban.
Kewajiban didefinisikan sebagai suatu kemungkinan adanya pengorbanan ekonomi pada
masa yang akan datang yang muncul dari kewajiban masa kini, suatu entitas untuk
menyerahkan asset kepada entitas-entitas lainnya sebagai akibat kejadian masa lalu. Sebagai
contoh, perusahaan menggunakan metode penyusutan yang berbeda antara akuntansi dan
fiskal. Jika beban penyusutan asset tetap yang diakui secara fiskal lebih besar daripada beban
penyusutan asset tetap yang diakui secara komersial, maka selisih tersebut akan
mengakibatkan pengakuan beban pajak yang lebih besar secara komersial pada masa yang
akan datang. Dengan demikian, selisih tersebut akan menghasilkan kewajiban pajak
tangguhan. Pengakuan kewajiban pajak tangguhan didasarkan pada fakta adanya
kemungkinan pelunasan kewajiban yang mengakibatkan pembayaran pajak pada periode
mendatang menjadi lebih besar sebagai akibat pelunasan kewajiban pajak.
Apabila ada kemungkinan pembayaran pajak yang lebih kecil pada masa yang akan
datang maka berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum dapat dianggap sebagai suatu
asset. Aset didefinisikan sebagai suatu kemungkinan akan adanya manfaat ekonomi pada
masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat
transaksi atau kejadian pada masa lalu. Misalnya rugi fiskal yang masih dapat dikompensasi
bedasarkan peraturan perpajakan atau kemungkinan adanya manfaat ekonomi pada masa
yang akan datang yang akan mengurangi beban pajak, maka dapat diakui sebagai suatu asset
pajak tagguhan. Pengakuan asset tangguhan didasarkan pada fakta adanya kemugkinan
pemulihan asset mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang menjadi lebih
kecil sebagai akibat pemulihan asset yang tidak memiliki konsekuensi pajak .
Besarnya pengakuan asset dan kewajiban pajak tangguhan dapat dihitung dengan
mengalikan beda waktu antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal
atau rugi fiskal yang dapat dikompensasi dengan tarif pajak yang berlaku. Namun perlu
diingat, tidak semua beda waktu dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal. Semua itu harus
sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Contoh
PT Gemilang pada tahun 2011 mempunyai data sebagai berikut.
1. Laba bersih sebelum pajak komersial Rp500.000.000.
2. Kompensasi kerugian tahun 2011 sebesar Rp50.000.000.
3. Asset tetap yang dimiliki terdiri atas: