E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama
kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-
web (website). Pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar pada
tahun 2011. Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu.
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti
penggunaan EDI (electronic data interchange) untuk mengirim dokumen komersial
seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih
tepat “perdagangan web” pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di
masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan
menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian
protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara
1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.
Pengertian
Pengertian E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce
adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh
konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara
transaksi bisnis. E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau
Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan
transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin
faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi
belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan
software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to
Business (B2B).
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997)
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan,
informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan
elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya
layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan
kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli
dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online
lainnya.
Manfaat E-Commerce
Ada beberapa manfaat jika kita menggunakan e-commerce, yaitu :
• Dapat meningkatkan supply management
• Dapat mempersingkat waktu produksi
• Dapat melebarkan jangkauan
• Dapat mengingkatkan pangsa pasar
• Dapat menekan biaya operasional yang seharusnya
Secara singkat, e-commerce memiliki keuntungan yang disiapkan bagi para
penggunanya, yaitu :
a. Bagi Konsumen
• Harga yang ditawarkan lebih murah
• Tidak perlu repot – repot pergi ke banyak tempat, cukup satu tempat saja yaitu
melalui internet
b. Bagi Pengelola Bisnis
• Meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan
• Bisa meminimalisasi kesalahan
• Tidak membutuhkan waktu lama, bisa on-time
c. Bagi Manajemen
• Pendapatan yang diperoleh meningkat dibandingkan sebelumnya
• Loyalitas pelanggan pun dapat lebih mudah diterima.
Manfaat E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai
sistem transaksi adalah :
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan
membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas
jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya
diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang
berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat
dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan
media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara
lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal
pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri
produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada
perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia
sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem
supply management yang baik harus ditingkatkan.
f. Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana
dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang
dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur
karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Jenis-jenis E-Commerce
Ada tujuh jenis dasar e-commerce atau bentuk bisnis e-commerce dengan karakteristik
berbeda:
1. Business-to-Business (B2B).
2. Business-to-Consumer (B2C).
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen. Hal ini sesuai
dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dijalankan oleh perdagangan ritel
tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat
cepat karena adanya dukungan situs dan bahkan banyak toko virtualupun mal di
internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. Sementara di negara maju
seperti Amerika sudah banyak jika dibandingkan dengan transaksi retail tradisional,
konsumen biasanya memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah dan
murah. Beberapa website di indonesia yang menerapkan e-commerce ini adalah
Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com. Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh
penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber
daya untuk mengelola situs sendiri.
3. Consumer-to-Consumer (C2C).
C2C adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi elektronik barang atau
jasa antar konsumen. Transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan
platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Beberapa contoh penerapan C2C
dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual
diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang ada. Namun ada juga
website yang menerapkan jenis C2C dan biasa sekali, seperti Blanja dan Elevenia.
4. Consumer-to-Business (C2B).
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi jual beli barang
tradisional. Jenis e – commerce ini sangat umum dalam. Sekelompok besar individu
menyediakan layanan jasa atau produk bagi perusahaan yang mencari jasa atau
produk tersebut. Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website
menyediakan beberapa pilihan logo yang nanti hanya akan dipilih salah satu yang
paling efektif. Platform yang sedang menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar
yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain seperti
www.istockphoto.com.
5. Business-to-Administration (B2A).
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan
banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, garansi sosial,
ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini
telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dilakukan
melalui e-government atau pihak pemerintah. Beberapa contoh situs umum yang
menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-
online.com. Disana perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang
mereka dapatkan langsung kepada pihak administrasi publik.
6. Consumer-to-Administration (C2A).
Jenis C2A mencakup semua transaksi elektronik yang dilakukan antar individu dan
administrasi publik. Contoh bidang yang menggunakan jenis e-commerce ini
adalah Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnya. Jamsostek – Informasi, pembayaran, dan lainnya. Pajak – pengajuan pajak,
pembayaran pajak, dan lainnya. Kesehatan– janji pertemuan, informasi tentang
penyakit, pembayaran layanan kesehatan dan lainnya Contoh penerapan C2A sama
dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak individu-administrasi publik dan
perusahaan-administrasi publik. Model B2A dan C2A sama-sama terkait dengan
gagasan efisiensi dan kemudahan penggunaan layanan yang diberikan untuk
masyarakat oleh pemerintah, juga dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi.
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko
fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan
internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik
pelanggan agar tetap online. Sudah cukup banyak kegiatan yang bisa digantikan oleh
e-commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara digital.
Namun ada potensi integrasi antara e – commerce dan. Yang merupakan inti dari jenis
O2O. Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan
secara online, bukan berarti internet tak bisa memainkan perannya dalam hampir
semua bisnis. Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa dibangun di ruang
tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan
perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugarannya bisa menyalurkan bisnis offline
nya menjadi online. Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat
seperti Uber dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O. Beberapa
website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan MatahariMall.
Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika, Walmart. Kini melalui
website seperti anda Anda bisa masuk ke toko, mengambil dan membayar barang yang
habis, bahkan barang.
a. Classifieds/listing/iklan baris
Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di negara-
negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini: Website yang
bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online Penjual individual dapat
menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis Tiga situs iklan baris yang
terkenal di Indonesia ialah Tokobagus, Berniaga, dan OLX. Kaskus selaku forum online
terbesar di Indonesia juga bisa dibilang masih menggunakan model bisnis iklan baris di
forum jual belinya. Ini dikarenakan Kaskus tidak mengharuskan penjualnya untuk
menggunakan fasilitas rekening bersama atau escrow. Jadi transaksi masih dapat
terjadi langsung antara penjual dan pembeli. Metode transaksi yang paling sering
digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on delivery atau COD. (Baca juga: 6
fakta mengenai COD di Indonesia) Cara mencari uang: iklan premium. Jenis penjual:
situs iklan baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual sekali-kali saja,
seperti barang bekas atau barang yang stoknya sedikit.
Ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu
mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara
online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace: Seluruh
transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan Bisa digunakan oleh
penjual individual Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan
fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk
menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran
setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan
disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan
dikembalikan ke tangan pembeli. Tiga situs marketplace di Indonesia yang
memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website ialah Tokopedia,
Bukalapak, dan Lamido. Ada juga situs marketplace lainnya yang mengharuskan
penjual menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia.
Cara mencari uang: layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari setiap
transaksi. Jenis penjual: situs marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang
lebih serius dalam berjualan online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang
yang cukup besar dan mungkin sudah memiliki toko fisik.
c. Shopping mall
Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan
disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-
satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli. Cara
mencari uang: komisi dari penjual.
Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website
(domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online
kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah Bhinneka, Lazada
Indonesia, BerryBenka, dan Bilna 1. Tiket.com, yang berfungsi sebagai platform jualan
tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko online. Keuntungan dari memiliki
toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki kebebasan penuh disana. Anda dapat
merubah jenis tampilan sesuka Anda dan dapat membuat blog untuk memperkuat SEO
toko online Anda. Bagi Anda yang tertarik untuk membuka sebuah toko online secara
mudah, Anda dapat coba menggunakan Shopify, Jejualan, Pixtem, Jarvis Store, dan
Klakat. Cara mencari uang: berjualan barang demi dapatkan profit. Jenis penjual: model
bisnis ini cocok bagi mereka yang serius berjualan online dan siap mengalokasikan
sumber daya mereka untuk mengelola situs mereka sendiri.
Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook
dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Uniknya lagi, sudah
ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan di situs Facebook yakni
Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang mengumpulkan seluruh penjual di Instagram
ke dalam satu website yakni Shopious. Membuat toko online di Facebook atau
Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan asiknya gratis! Tapi penjual tidak dapat
membuat templatenya sendiri. Di Indonesia, channel BBM pun juga sering digunakan
sebagai media jual beli barang. Jenis penjual: penjual yang ingin memiliki toko online
sendiri tapi tidak ingin repot.
f. Retail merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena
itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia
tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail:
Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
DISUSUN OLEH :
NANSY.N.H.SUMAJOW
16061104010
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAMRATULANGI