PT Sumber Energi Jaya (SEJ) merupakan salah satu perusahaan tambang nasional yang
mempunyai lokasi di wilayah administrasi Desa Tokin, Desa Picuan Lama, dan DesaKarimbow,
Kecamatan MotolingTimur, Kabupaten Minahasa Selatan, Propinsi Sulawesi Utara (Gambar
1.1). Pada tahun 2009 PT SEJ telah melakukan Studi Kelayakan yang menjadi salah satu dasar
untuk pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT SEJ padatanggal 11
Januari 2010 oleh Bupati Minahasa Selatan dengan surat keputusan Nomor 87 Tahun 2010
dengan luas area 822,3 ha dan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Berdasarkan IUP
tersebut, PT SEJ telah melakukan serangkaian kegiatan eksploitasi terhadap sebaran potensi
mineral logam emas dan perak di area IUP tersebut dengan menggunakan metode
penambangan bawah tanah.
Gambar 1.1
Peta Lokasi Tambang SEJ, Kecamatan MotolingTimur, Kabupaten Minahasa Selatan
Wilayah tambang SEJ Site Ranoyapo sebelumnya merupakan bagian dari perluasan
Wilayah Kontrak Karya PT Newmont Minahasa Raya (NMR). Setelah melakukan kegiatan
eksplorasi di daerah tersebut pada tahun 1990-an,akhirnya NMR mengembalikan area tersebut.
Setelah bertahun-tahun tidak ada aktivitas, area tersebut akhirnya dikuasakan untuk
dieksplorasi kepada PT Sumber Energi Jaya (PT SEJ) melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 01/KP.2/I-
2007 tanggal 25 Januari 2007 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan (KP) Eksplorasi, yang
selanjutnya diperpanjang dengan SK Nomor 01/KP.P-1/DISTAMBEN-MS/VIII/08 tanggal 8
Agustus 2008.
Secara administratif, lokasi Wilayah IUP berada di Desa Karimbow, Desa Tokin dan Desa
Picuan, di Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.
Secara geografis, lokasi Wilayah IUP berada pada koordinat 124o32’34,32” – 124o34’30,00”
Bujur Timur dan 01o02’30,00” – 01o06’38,94” Lintang Utara
Lokasi penambangan PT Sumber Energi Jaya (SEJ) di Kecamatan Motoling Timur,
Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utaradapat dijangkau dengan perjalanan udara
dan darat. Pertama dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandar Udara Internasional
Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, dengan
lama penerbangan sekitar 3 jam.
Dari kota Manado, perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan mobil ke arah Barat
Daya menuju kota Amurang, ibukota Kabupaten Minahasa Selatan, melintasi jalan Trans
Sulawesi dengan kondisi jalan perkerasan aspal hotmix dengan menempuh waktu 1,5 jam.
Dari kota Amurang, perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil melalui jalan Provinsi
Amurang - Kotamubagu dengan perkerasan aspal, dilanjutkan dengan jalan kabupaten, menuju
Desa Karimbow. Dari sini perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Camp dan lokasi
penambangan PT Sumber Energi Jaya.
Struktur Organisasi
PT Sumber Energi Jaya (SEJ), dalam mencapai target produksi yang optimal sesuai
rencana yang telah ditetapkan, telah menyusun suatu struktur organisasi tenaga kerja dan
sistem pembagian kerja yang terpisah tetapi akan saling mendukung dan bekerja bersama-
sama sehingga diharapkan dapat memenuhi sasaran produksi dan memberikan keuntungan
finansial bagi perusahaan, tetapi juga dapat menjalankan prinsip-prinsip good mining practice
dan kewajiban terhadap lingkungan, keselamatan pertambangan dan kepentingan.
Analisis Pekerjaan
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung operasi disesuaikan dengan
rancangan tambang yang telah dihasilkan. Tenaga kerja yang tidak langsung berhubungan
dengan operasi penambangan jumlahnya relatif tetap selama umur penambangan, sedangkan
untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam operasi penambangan, terutama untuk
operator alat berat, disesuaikan dengan jumlah alat yang harus dioperasikan dengan
memperhatikan jumlah shift dan target produksi.
Kaitannya dengan proses penerimaan tenaga kerja, PT SEJ akan mengacu pada kepada
peraturan perundangan yang berlaku yaitu Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Hubungan kerja akan dibuat secara tertulis dalam bentuk Perjanjian Kerja/Kontrak Kerja
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak (pekerja/buruh dengan
pengusaha /pemberi kerja).
Karyawan perusahaan teridiri dari dua group yaitu karyawan dengan point-of-hire (POH)
luar dan lokal (daerah setempat). Karyawan POH menggunakan sistem roster sedangkan untuk
karyawan lokal ada yang penerapan cutinya roster (operational blasting dan driver) dan juga
yang cuti 1 tahun 12 hari kerja efektif (staf dan non staf).
Insentif atas kinerja merupakan bagian dari pengelolaan yang kompleks untuk
mempertahankan sebuah hubungan kerja yang baik antara perusahaan dengan karyawan.
Kompensasi insentif adalah program kompensasi yang mengaitkan antara bayaran dengan
produktivitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas para karyawan guna
mencapai suatu keunggulan yang kompetitif.
Program kompensasi insentif individu meliputi piece-rate, incentive, komisi, bonus,
bayaran berdasarkan keahlian, dan merit pay. Sedangkan program insentif kelompok terdiri
atas pembagian keuntungan, program kepemilikan saham dan lain-lain.
Gaji pokok merupakan upah dasar atau kembalian finansial yang diterima karyawan
secara rutin setiap bulan sebagai bagian dari hubungan kerja yang didasarkan pada posisinya di
dalam struktur organisasi ketenagakerjaan perusahaan. Bagi karyawan tetap, gaji pokok akan
dilengkapi dengan suatu tunjangan kerja atau fasilitas yang disesuaikan dengan posisi,
wewenang dan tanggung jawab karyawan yang bersangkutan. Jenis tunjangan dan fasilitas yang
diterima antara lain adalah tunjangan jabatan, penempatan, kesehatan, hari libur, hari raya,
akhir tahun, dan sebagainya.
Selain kompensasi finansial, karyawan juga akan dikenakan pajak penghasilan (PPh)
yang besarannya disesuikan dengan peraturan perundangan yang berlaku, serta asuransi yang
diharapkan dapat menjamin kehidupan karyawan.
Sehingga, secara umum kompensasi finansial yang diterima karyawan terdiri dari gaji
pokok, tunjangan, pajak dan asuransi.
Tujuan dari pembayaran gaji dan upah adalah keadilan (fairness atau equity) yang dapat
ditinjau dari 3 dimensi (Cascio, 1992) meliputi:
• Internal equity, yaitu jika dipandang dari nilai relatif setiap jabatan terhadap suatu
organisasi perusahaan, apakah ada keadilan pada tingkat pembayarannya.
• Eksternal equity yaitu apakah gaji atau upah yang dibayarkan oleh suatu organisasi
perusahaan adil jika dibandingkan dengan tingkat upah yang dibayarkan oleh organisasi
perusahaansejenis.
• lndividual equity, yaitu apakah imbalan yang diterima oleh seorang pegawai karyawan adil
jika dibandingkan dengan imbalan yang diterima oleh pegawai karyawan lain yang
mengerjakan pekerjaan yang sama atau sejenis.
a. Harus tanggap terhadap situasi, di mana sistem harus sesuai dengan lingkungan dan
mempertimbangkan tujuan, sumberdaya manusia dan struktur organisasi perusahaan.
b. Harus dapat memotivasi karyawan, di mana sistem sebaiknya memuaskan kebutuhan
karyawan, memastikan perlakuan adil terhadap karyawan dan memberikan imbalan
terhadap kinerja.
Selain gaji tetap yang diterima karyawan setiap bulan, ada juga insentif lain yang
diterima karyawan non-staf, yaitu upah lembur. Perhitungan lembur akan dilakukan mengikuti
peraturan yang berlaku.
Di samping itu untuk memberikan apresiasi terhadap masa kerja karyawan, pihak
perusahaan akan menerapkan pembayaran uang pisah yang disesuaikan dengan pelaturan yang
berlaku dan kondisi kemampuan perusahaan. Usia wajib pensiun adalah 55 tahun.