Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

KOEFISIEN GESEKAN STATIS

(M3)

NAMA : MASRIAL ZULNI

NIM/BP : 2018310028

JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS : FAKULTAS TEKNIK

HARI/TGL : SENIN,04 MEI 2020

KELOMPOK :1

REKAN KERJA :

1. TAUFIK HIDAYAT (2018310043)

2. MUHAMAD FAUZAN (2018310041)

3. ALFINA TRISANTIKA(2018310005)

DOSEN : RAFIKA ANDARI M.SI

ASISTEN :

LABORATORIUM FISIKA

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2020
KOEFISIEN GESEK
( M3 )

Tujuan
 Memahami gaya gesek
 Menentukan koefisien gesek statis dan kinetis

BAB I
LANDASAN TEORI
Dua benda yang permukaannya saling bersentuhan dan salah satu benda
bergerak terhadap benda yang lain atau keduanya bergerak hingga memiliki
kecepatan relative satu sama lain akan menimbulkan gesekan pada kedua
permukaan benda tersebut. Arah gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan arah
gerakan benda, makin kasar permukaan benda yang saling bergesekan makin
besar gaya gesek yang terjadi. Gaya gesek dapat dibedakan menjadi dua keadaan
yaitu gaya gesek statik dan kenetik. Gaya gesek statik adalah gaya gesek yang
terjadi apabila benda diberi gaya dan belum bergerak, sedangkan gaya gesek
kinetik adalah gaya gesek yang terjadi saat benda dalam keadaan bergerak.
Permukaan benda yang diluncurkan di atas permukaan benda yang lainakan saling
berhubungan dengan gaya gesekan yang sejajar dengan permukaan.Arah gaya
gesek suatu benda berlawanan dengan Arah gerak benda pada relatifnya. Misalkan
balok meluncur dari kanan ke kiri diatas permukaan bidang maka
gaya gesek yang timbul akan memiliki Arah ke kanan Gaya horizontal sebuah
benda yang beratnya terletak pada permukaan bidang tidakcukup untuk
menggerakkan benda tersebut jika gaya yang diberikan tidak sesuai.Gaya yang
diberikan juga bertentangan dengan gaya gesek yang sama dan Arahnya
berlawanan

Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat mengakibatkan


perubahan – perubahan sebagai berikut :
1. benda diam menjadi bergerak
2. benda bergerak menjadi diam
3. bentuk dan ukuran benda berubah
4. arah gerak benda berubah.
Macam – Macam Gaya
 Berdasarkan penyebabnya, gaya dikelompokkan sebagai berikut:
(1) gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin
(2) gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari magnet
(3) gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang diakibatkan oleh bumi
(4) gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas
(5) gaya listrik, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik

 Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi :


(1) gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung
bersentuhan dengan benda.
(2)gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya
tidak bersentuhan dengan benda.

1. GAYA GESEKAN

Yaitu gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua zat padat bersentuhan secara
fisik, dimana arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan bidang dan selalu
berlawanan dengan arah gerak relatif antara ke dua benda tersebut. 

Ada dua jenis gaya gesekan yang bekerja pada benda, yaitu: 

a. Gaya Gesekan Statis ( fs )


Gaya gesekan statis bekerja saat benda dalam keadaan diam dan nilainya mulai
dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya tarik/dorong yang bekerja pada
suatu benda lebih kecil dari gaya gesekan statis maksimum, maka benda masih
dalam keadaan diam dan gaya gesekan yang bekerja pada benda mempunyai besar
yang sama dengan nilai gaya tarik/dorong pada benda tersebut. Besarnya gaya
gesekan statis maksimum adalah :

dimana µs adalah koefisien gesekan statis dan N adalah gaya Normal.


Besarnya gaya normal ( N ) tergantung besarnya gaya tekan benda terhadap
bidang secara tegak lurus. Keterangan lebih lanjut tentang gaya Normal silahkan
baca lebih detail dalam artikel saya yang lain dengan mengklik link di bawah ini :
Dinamika Gerak Lurus I
Dinamika Gerak Lurus II
dalam 2 artikel di atas sebenarnya rumus-rumus yang berkaitan dengan gaya
gesekan telah dibahas. Sehingga pembahasan saya kali ini lebih menekankan pada
aspek teoritis dan contoh soal untuk menambah kepahaman.

b. Gaya gesekan kinetis ( fk )


Gaya gesekan kinetis yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika benda
sudah bergerak. Nilai gaya gesekan kinetis selalu tetap, dan dirumuskan dengan :

dimana µk adalah koefisien gesekan kinetis benda 

Antara koefisien gesekan statis dan kinetis mempunyai nilai yang berbeda, nilai
koefisien gesekan statis selalu lebih besar daripada nilai koefisien gesekan kinetis
benda. 

Untuk sebuah benda diam yang terletak diatas sebuah bidang datar kasar dan
diberi gaya F, maka :
2. Hukum Newton
Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu cabang
fisika yang mempelajari tentang gerak. Newton mengemukakan tiga hukum
tentang gerak :

Hukum Newton I : Benda yang diam akan tetap diam selama jumlah gaya yang
bekerja padanya sama dengan nol atau benda yang bergerak dengan kecepatan
tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap selama resultan gaya yang
bekerja padanya sama dengan nol.

Hukum Newton II : Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya total pada sebuah
benda berbanding lurus dengan gaya total tersebut pada arah yang sama dan
berbanding terbalik dengan massa dari benda.

Hukum Newton III : Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka
benda itu akan mendapat gaya dari benda lain itu dengan besar gaya yang sama
dan arah yang berlawanan dari gaya pertama.

Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar,
engselpintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai.
Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip
dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak
dapat tercipta parasut.
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua
permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak
benda. Jika sebuah balokyang beratnya w diletakkan pada bidan datar dan pada
balok tidak bekerja gaya luas , maka besarnya gaya normal (N) sama dengan besar
berat (W) sesuai persamaan :

N=W

Keterangan : N= gaya normal

W= besar berat

Gaya normal adalah gaya yang ditmbulkan oleh alas bidang dimana benda
ditempatkan dan tegak lurus terhadap bidang itu  :

N = m.g.cos

Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda dengan massanya m , benda pada
bidang miring yang lain dengansudut kemiringan maka besarnya gaya normal (N)
sama dengan mgcos 
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN

2.1. Alat dan bahan


1. Peralatan bidang miring yang memiliki katrol diujungnya
Digunakan sebagai landasan percobaan
2. Balok-balok
Digunakan untuk menentukan koefisien gesek
3. Benang
Digunakan untuk mempermudah pengukuran panjang kawat yang tidak
lurus.
4. Mistar
Digunakan untuk mengukur panjang benda
5. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu
6. Neraca Digital
Digunakan untuk menimbang beban dari suatu benda
7. Pegas Gaya
Digunakan untuk menarik benda pada percobaan

2.2. Langkah Percobaan / Cara Kerja


1. Menentukan Koefisien Gesek Statis metode I

W sin α
W=mg
α

Gambar 2.1. menentukan koefisien gesek statis metode I

o Pasanglah bidang miring mendatar


o Kemudian letakkan balok diatas bidang tersebut
o Setelah itu perbesar sudut hingga balok tepat akan bergerak (atau ukurlah
panjang bidang dari arah horizontal (x) dan vertikal (y)
o Lakukanlah percobaan tersebut sebanyak tiga kali

2. Menentukan Koefisien Gesek Statis Metode II

Gambar 2.2. menentukan koefisien gesek statis metode II

o Pasanglah bidang miring mendatar seperti yang terlihat pada gambar 2.2
o Kemudian letakkan balok diatas bidang
o Setelah itu tarik benda menggunakan pegas dan catat gaya yang terukur
tepat saat benda akan bergerak
o Lakukanlah percobaan tersebut sebanyak tiga kali
3. Menentukan Koefisien Gesek Kinetis

m1

Gambar 2.3. menentukan koefisien gesek kinetis


o Ukurlah massa benda m1 dan m2
o Kemudian atur seperti gambar
o Setelah itu tentukan besar sudut kemiringan
o Dan tentukan jarak tempuh balok m1 pada bidang miring
o Kemudian catat waktu tempuh balok m1 sepanjang lintasan yang
ditentukan setelah benda m2 dilepaskan (pengaturan benda m2>m1)
o Lakukanlah percobaan tersebut sebanyak tiga kali
2.3. Skema alat
1. Peralatan bidang miring yang memiliki katrol diujungnya

2. Balok-balok

3. Benang

1. Mistar

2. Stopwatch
3. Neraca Digital

4. Pegas Gaya
HASIL PERCOBAAN KOEFISIEN GESEKAN STATIS

Gambar 3.1 Hasil Simulasi koefisien gesek kayu-kayu

Gambar 3.2 Hasil Simulasi koefisien gesek kuningan-baja

Gambar 3.3 Hasil Simulasi koefisien gesek tembaga-tembaga


Gambar 3.4 Hasil Simulasi koefisien gesek tembaga-kaca

Gambar 3.5 Hasil Simulasi koefisien gesek kaca-kaca


JURNAL
KOEFISIEN GESEKAN STATIS
(M3)

Menentukan nilai koefisen gesek statis berbagai benda pada bidang miring

No. Pilihan Permukaan yang kontak Ɵ (0) μs


1 Kayu - Kayu 20 0.36
2 Kuningan-Baja 28 0.53
3 Tembaga-Tembaga 58 1.6
4 Tembaga-Kaca 35 0.7
5 Kaca-Kaca 42 0.9

Padang, 30-APRIL-2020

Praktikan

(MASRIAL ZULNI)

BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
3.2 Perhitungan
Menentukan nilai koefisen gesek statis berbagai benda pada bidang
miring

a. Permukaan Kontak : Kayu – Kayu


Diketahui :
Ɵ = 200
Ditanya : μs = …….?
Jawab :
sinθ
μs = =…
cos θ
sin 20
  0,36
cos20

b. Permukaan Kontak : Kuningan-Baja


Diketah i :
u

Ɵ =28 0
Ditanya : μs = …….?
Jawab :
sinθ
μs = =…
cos θ
sin 28
  0.53
cos 28
c. Permukaan Kontak : Tembaga-Tembaga
Diketahui :

Ɵ = 58 0
Ditanya : μs = …….?
Jawab :
sinθ
μs = =…
cos θ
sin 58
  1.6
cos 58
d. Permukaan Kontak : Tembaga-Kaca
Diketahu :
i

Ɵ = 35 0
Ditanya : μs = …….?
Jawab :
sinθ
μs = =…
cos θ
Sin35
  0.7
cos 35
e. Permukaan Kontak : Kaca-kaca
Diketah i :
u

Ɵ = 42 0
Ditanya : μs = …….?
Jawab :
sinθ
μs = =…
cos θ
Sin 42
  0.9
cos 42

3.4 Pembahasan
1. Ceritakan deskripsi pratikum
2. Bandingkan nilai koefisen gesek statis berbagai benda pada bidang.
Berikan analisis Saudara!
Jawab:
1. Pada pratikum kali ini kita di ajarkan untuk menentukan priode osilasi
pada bandul dengan mengunakan simulasi pada Microsoft excel yang dapat di
lakukan dengan mengunakan laptop yang sudah terinstal Microsoft excel dan
sudah melakukan aktifasi fitur macro supaya program dapat di jalankan
2. setelah dilakukan 5 kali percobaan pada benda-benda didapat hasil
sudut dan koefisien gesek pada setiap permukaan benda yang berbeda sedang
pada saat melakukan simulasi
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Untuk menentukaan besar resultan beberapa vektor digunakan cara komponen-


komponnen vektor dengan rumus

permukaan benda yang meluncur diatas benda lain masing masing akan saling
melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan

 koefisien gesekan di bedakan menjadi dua jenis yaitu koefisien gesekan statis dan
koefiien gesekan kinetis

SARAN

Pada saat melakukan praktikum diharapkan mahasiswa melakukan dengan teliti


agar didapat hasil sesuai dengan harapan. Dan dapat menentukan besar resultan
dengan metode grafis maupun penjumlahan komponen.

Anda mungkin juga menyukai