Anda di halaman 1dari 26

TUGAS DASAR TELEKOMUNIKASI

Di susun oleh :
Nama : Andi Rachmansyah
NPM :3332090720
Kelas :B

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia -
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang dasar telekomunikasi terhadap
masing-masing perkembangan Telekomunikasi. Makalah ini merupakan salah satu
penilaian Tugas Dasar Telekomunikasi yang di dalamnya terdapat pembahasan tentang
cara kerja dalam pemakaian satelit.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Alimuddin,St.,Mt selaku dosen Dasar
Telekomunikasi yang telah memberikan bimbingan, teman - teman dan pihak – pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Cilegon, 18 November 2010

Penulis
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………...…...................1
Kata Pengantar……………………………………………………………...............................2
Daftar Isi………………...…..…………………………………….……………......................3
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………….........................4
1.1 Latar Belakang Masalah……….………………………............…………………..4
1.2 Identifikasi Masalah…..………………………………........…..............................4
1.3 Batasan Masalah…….....……………………………………….............................4
1.4 Tujuan……………...…………………………………………….………….……..5
1.5 Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………..5
Bab II Pembahasan………....…………………………...............……………..…...................6
2.1Pengertian tv, wifi, saluran transimisi,telepon.........................................................6
2.2 Jaringan Telekomunikasi dan telekomunikasi berbasis computer……………… 23
Bab III Kesimpulan…………………………………….………………...…….....................25
Daftar Pustaka...............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya tekekomunasi di dunia semakin hari semakin


berkembang. Karena dilihat dari begitu pentingnnya telekomunikasi saat ini.
Tanpa adanya komunikasi, dunia akan gelap dengan informasi yang telah
ada. Selain itu telekomunikasi juga sebagai wadah untuk berinteraksi anater
kota, antar daerah, antar pulau, antar provisi bahkan antar negara. Oleh
sebab itu telekominikasi sangat penting. Sehingga banyak orang yang
berlomba-lomba untuk memajukan dunia telekomunikasi. Seperti di
temukannya HP, Internet,Telepon, Fax, Telegram, Telefax dan masih banyak
lagi lainnya yang semakin berkembang. Karena itu dalam makalah ini saya
membahas salah satu kemjuan teknologi dan layanan teknologi beserta cara
kerjannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam makalah ini saya membahas tentang perkembangan-perkembangan


Telekomunikasi terhadap bidang-bidang lainnya. Sebagai gambaran bagaimana
telekomunikasi itu sendiri dapat bekerja serta aplikasi yang terdapat
didalamnnya. Walaupun kita sebagai konsumen bukan berarti kita tidak mengerti
sejarah, perkembangan teknologi, apa saja aplikasi yang dipake serta cara
kerjannya.

1.3 Batasan Masalah

Dalam makalah ini saya hanya membahas tentang perkembangan teknologi


dari TV, Saluran Transmisi, Wifi, Telepon, telepon seluler dan jaringan
telekomunikasi serta jaringan telekomunikasi berbasis computer.
1.4 Tujuan

Setelah membaca makalah ini, saya mengharapkan pembaca mampu untuk:


1. Mengerti dengan perkembangan teknologi yang ada.
2. Mengerti dengan cara kerja layanan telekomunikasi berupa data.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam makalah ini saya mencari data yang didapatkan dengan media elektronik
seperti internet dan media cetak seperti buku panduan dan referensi yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perkembangan Telekomunikasi Telepon, TV, Telepon Seluler, Wifi,


Saluran Transimisi?

Perkembangan Telekomunikasi Seluler Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Teknologi Seluler

Telekomunikasi Seluler pertama kali dikenal di dunia pada tahun 1984 dan
Indonesai menjadi salah satu negara yang paling awal dalam mengadopsi teknologi
seluler versi Komersial. Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT
(Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone
Sistem), keduanya dengan sistem analog. Teknologi seluler yang masih bersistem
analog itu seringkali disebut sebagai teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada
tahun 1995 diluncurkan teknologi generasi pertama CDMA (Code Division Multiple
Access) yang disebut ETDMA (Extended Time Division Multiple Access) melalui
operator Ratelindo yang hanya tersedia di beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat,
dan Banten.

Teknologi Seluler pada 1984 – 1992

Teknologi komunikasi seluler mulai diperkenakan pertama kali di Indonesia.


Pada saat itu, Ketika itu, PT Telkom bersama dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa
mulai menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan mengusung teknologi
NMT -450 (yang menggunakan frekuensi 450 MHz) melalui pola bagi hasil. Telkom
mendapat 30% sedangkan Rajasa 70%. Pada tahun 1985, teknologi AMPS
(Advance Mobile Phone Sistem, mempergunakan frekuensi 800 MHz, merupakan
cikal bakal CDMA saat ini) dengan sistem analog mulai diperkenalkan, di samping
teknologi NMT-470, modifikasi NMT-450 (berjalan pada frekuensi 470 MHz, khusus
untuk Indonesia) dioperasikan PT. Rajasa Hazanah Perkasa. Teknologi AMPS
ditangani oleh empat operator: PT. Elektrindo Nusantara, PT. Centralindo Panca
Sakti, dan PT Telekomindo Prima Bakti, serta PT. Telkom sendiri. Regulasi yang
berlaku saat itu mengharuskan para penyelenggara layanan telephony dasar
bermitra dengan PT. Telkom.

Pada saat itu, telepon seluler yang beredar di Indonesia masih belum bisa
dimasukkan ke dalam saku karena ukurannya yang besar dan berat, rata-rata 430
gram atau hampir setengah kilogram. Harganya pun masih mahal, sekitar Rp10
jutaan. Pada tahun 1967, PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat,
sekarang PT. Indosat Tbk.) didirikan sebagai Perusahaan Modal Asing, dan baru
memulai usahanya pada 1969 dalam bidang layanan telekomunikasi antarnegara.
Pada 1980, Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara. Di tahun-tahun inilah
Generasi Pertama teknologi seluler diperkenalkan atau lebih dikenal dengan 1G.

Teknologi Seluler pada 1993 – 1999

PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) muncul sebagai operator GSM


pertama di Indonesia, melalui Keputusan Menteri Pariwisata No. PM108/2/MPPT-93,
dengan awal pemilik saham adalah PT. Telkom, PT. Indosat, dan PT. Bimagraha
Telekomindo, dengan wilayah cakupan layanan meliputi Jakarta dan sekitarnya.
Pada periode ini, teknologi NMT dan AMPS mulai ditinggalkan, ditandai dengan tren
melonjaknya jumlah pelanggan GSM di Indonesia. Beberapa faktor penyebab
lonjakan tersebut antara lain, karena GSM menggunakan SIM card yang
memungkinkan pelanggan untuk berganti handset tanpa mengganti nomor. Selain
itu, ukuran handset juga sudah lebih baik, tak lagi sebesar ‘pemukul kasti’

Penggunaan teknologi GMH 2000/E-TDMA diperkenalkan oleh Bakrie


Telecom melalui Ratelindo. Layanan yang diberikan oleh Ratelindo berupa layanan
Fixed-Cellular Network Operator, yaitu telepon rumah nirkabel. lalu pada 26 Mei
1995 didirikan sebuah perusahaan telekomunikasi bernama Telkomsel, sebagai
operator GSM nasional kedua di Indonesia, dengan kepemilikan bersama Satelindo.

Akhir 1996, PT. Excelcomindo Pratama (Excelcom) yang berbasis GSM


muncul sebagai operator seluler nasional ketiga. Telkomsel yang sebelumnya telah
sukses merambah Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar dengan produk Kartu
Halo, mulai melakukan ekspansi ke Jakarta. Pemerintah juga mulai turut mendukung
bisnis seluler dengan dihapuskannya bea masuk telepon seluler. Alhasil, harga
telepon seluler dapat ditekan hingga Rp1 juta. Pada 29 Desember 1996, Maluku
tercatat menjadi provinsi ke-27 yang dilayani Telkomsel. Pada tahun yang sama,
Satelindo meluncurkan satelit Palapa CII, dan langsung beroperasi pada tahun itu
juga

Pada tahun 1997, Pemerintah bersiap memberikan 10 lisensi regional untuk


10 operator baru yang berbasis GSM 1800 atau PHS (Personal Handy-phone
System. Keduanya adalah sama seperti GSM biasa, namun menggunakan frekuensi
1800 MHz). Namun, krisis ekonomi 1998 membuat rencana itu batal. Pada tahun
yang sama, Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi nama
simPATI, sebagai alternatif Kartu Halo. Lalu Excelcom meluncurkan Pro-XL sebagai
jawaban atas tantangan dari para kompetitornya, dengan layanan unggulan roaming
pada tahun 1998. Di tahun tersebut, Satelindo tak mau ketinggalan dengan
meluncurkan produk Mentari, dengan keunggulan perhitungan tarif per detik. Inilah
Cikal Bakal terjadinya pengisian melalui voucher fisik/gesek dengan target
pelanggan prabayar
Walaupun pada periode 1997-1999 ini Indonesia masih mengalami
guncangan hebat akibat krisis ekonomi dan krisis moneter, minat masyarakat tidak
berubah untuk menikmati layanan seluler. Produk Mentari yang diluncurkan
Satelindo pun mampu dengan cepat meraih 10.000 pelanggan. Padahal, harga kartu
perdana saat itu termasuk tinggi, mencapai di atas Rp100 ribu dan terus naik pada
tahun berikutnya. Hingga akhir 1999, jumlah pelanggan seluler di Indonesia telah
mencapai 2,5 juta pelanggan, yang sebagian besar merupakan pelanggan layanan
prabayar atau menggunakan voucher gesek.

Teknologi Seluler pada 2000 – 2008

Pada tahun 2001, Indosat mendirikan PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3),
yang kemudian menjadi pelopor layanan GPRS (General Packet Radio Service) dan
MMS (Multimedia Messaging Service) di Indonesia. Pada 8 Oktober 2002,
Telkomsel menjadi operator kedua yang menyajikan layanan tersebut inilah yang
kita kenal sebagai layanan 2G atau (Second Generation)

Pada Desember 2002, TelkomFlexi hadir sebagai operator CDMA pertama di


Indonesia, di bawah pengawasan PT. Telekomunikasi Indonesia, menggunakan
frekuensi 1.900 MHz dengan lisensi FWA (Fixed Wireless Access). Artinya, sistem
penomoran untuk tiap pelanggan menggunakan kode area menurut kota asalnya,
seperti yang dipergunakan oleh telepon berbasis sambungan tetap dengan kabel
milik Telkom, sekali lagi kita tahu walapun Bakrie Telecom yang pertama
menggunakan jaringan CDMA tapi operator CDMA untuk layanan seluler adalah
TelkomFlexi

Pada November 2003, Indosat mengakuisisi Satelindo, IM3, dan Bimagraha.


Pada akhirnya, ketiganya dilebur ke dalam PT. Indosat Tbk. Maka sejak saat itu,
ketiganya hanya menjadi anak perusahaan Indosat di Bulan yang sama PT. Bakrie
Telecom meluncurkan produk esia sebagai operator CDMA kedua berbasis FWA,
yang kemudian diikuti dengan kehadiran Fren sebagai merek dagang PT. Mobile-8
Telecom pada Desember 2003, namun dengan lisensi CDMA berjelajah nasional,
seperti umumnya operator seluler berbasis GSM. PT. Indosat menyusul kemudian
dengan StarOne pada Mei 2004, juga dengan lisensi CDMA FWA.

Pada Mei 2005, Telkomsel berhasil melakukan ujicoba jaringan 3G di Jakarta


dengan menggunakan teknologi Motorola dan Siemens, sedangkan CAC baru
melaksanakan ujicoba jaringan 3G pada bulan berikutnya. CAC melakukan ujicoba
layanan video telephony, akses internet kecepatan tinggi, dan nonton siaran Metro
TV via ponsel Sony Ericssson Z800i. Setelah melalui proses tender, akhirnya tiga
operator telepon seluler ditetapkan sebagai pemenang untuk memperoleh lisensi
layanan 3G, yakni PT. Telkomsel, PT. Excelcomindo Pratama (XL), dan PT. Indosat
pada tanggal 8 Februari 2006. Dan pada akhir tahun yang sama, ketiganya
meluncurkan layanan 3G secara komersial

Para operator masih melihat peluang bisnis yang besar dari industri
telekomunikasi seluler itu. Maka, untuk meraih banyak pelanggan baru, sekaligus
mempertahankan pelanggan lama, para operator memberlakukan perang tarif yang
membuat tarif layanan seluler di Indonesia semakin murah. Maka, pemerintah
melalui Depkominfo akhirnya mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan para
operator seluler menurunkan tarif mereka 5%-40% sejak April 2008, termasuk di
antaranya penurunan tarif interkoneksi antar operator. Penurunan tarif ini akan
dievaluasi oleh pemerintah selama 3 bulan sekali. Itulah sekilas dari perkembangan
teknologi seluler di Indonesia, dan berikut ini adalah tabel 10 operator di Indonesia
dengan estimasi jumlah pelanggan sekitar 175,18 juta.

a. Perkembangan Teknologi Televisi

Penemuan televisi telah melalui serangkaian panjang eksperimen yang


dilakukan para ilmuwan. Secara spesifik, penemuan telivisi dimulai kerika Philo T.
Farnsworth, ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat, mengembangkan televisi modern
pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi
dasar kerja televisi.

Vladimir Kosma Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang


dinamakankinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis
pada tahun 1940. Kemudian, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD
sebagai tampilan dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown.

Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald


Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber dengan mulai
merancang layar plasma berwarna. James Fergason menemukan teknik twisted
nematic, layar LCD yang lebih praktis. Sedangkan layar LCD pertama kali
diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.

Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis


baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan
jenis televisi OLED. Sementara Walter Spear dan Peter Le Comber membuat
display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

Pada tahun 1981, Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan


teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis. Setelah puluhan tahun
melakukan penelitian, akhirnya pada tahun 1995, proyek layar plasma Larry Weber
selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Pada
dekade 2000, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik
LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih
sempurna dari sebelumnya.

Dalam perkembangannya, terdapat berbagai macam jenis televisi, yaitu.


Televisi digital (Digital Television, DTV), TV Resolusi Tinggi (High Definition TV,
HDTV), Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV), dan Direct
Broadcast Satellite TV (DBS). Adapula yang disebut dengan Pay Per View, Televisi
internet, TV Web , Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD) , Gambar-
dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP), Auto channel preset, Perekam Video
Digital, DVD, CableCARD, Pemprosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing,
DLP), LCD dan Plasma display TV Layar Datar, High-Definition Multimedia Interface
(HDMI), The Broadcast Flag, dan Digital Rights Management (DRM).

Hingga saat ini terdapat tidak kurang dari 70 stasiun televisi yang tersebar di
berbagai Negara. Stasiun-stasiun televisi tersebut antara lain adalah CNN dan MTV
(Amerika Serikat), Telefe (Argentina), TVRI (Indonesia), BBC (Inggris), TV Asahi dan
Nippon TV (Jepang), TV5 (Perancis), dan TV3 (Malaysia).

Perkembangan Televisi Digital

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk


memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom
("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat
diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata
"televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio
("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai
telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan
dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.
Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah
satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi,
khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video
tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi
sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.

Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit
tertutup, namun kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yang
menyamai sistem penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an,
menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi untuk menyiarkan
gelombang televisi ke penerima TV. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui
pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890
megahertz[1]. Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara stereo atau bunyi
keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan dipancarkan dalam
bentuk gelombang analog, tetapi kebelakangan ini perusahaan siaran publik
maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi digital.
Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik
yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang
penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tanpa pemerina biasanya disebut
sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat memakai pelbagai
penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC,
ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi juga digunakan untuk
pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan petunjuk
penggunaan senjata, di tempat-tempat yang biasanya atau terlalu berbahaya untuk
diperhatikan secara dekat. Produsen elektronik mulai melirik pasar TV digital seiring
pasar TV analog yang kian jenuh. Mau tahu seluk beluk metode penyiaran digital
yang diklaim mempunyai banyak keunggulan dibandingkan siaran TV analog ini?

Siaran TV digital atau penyiaran digital adalah jenis siaran televisi yang
menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video,
audio, dan data ke pesawat televisi. Perkembangan televisi digital sendiri
dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan eksternal, yaitu pasar TV analog yang
sudah jenuh dan adanya kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel.

Selain itu juga adanya perkembangan teknologi, yaitu teknologi pemrosesan


sinyal digital, teknologi transmisi digital, teknologi semikonduktor serta teknologi
peralatan yang beresolusi tingggi. Untuk penerapan sistem siaran televisi digital di
Indonesia, pemerintah telah menerbitkan keputusan yaitu Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika No. 27/P/M.Kominfo/8/2008 tentang Uji Coba Lapangan
Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital dimana teknologi digital yang akan
digunakan adalah sistem siaran Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T).

Siaran DVB-T pun diklaim mempunyai banyak keunggulan dibandingkan


dengan siaran TV analog. Diantaranya, tahan terhadap efek interferensi, kualitas
gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut), bayangan atau 'ghost',
interaktif, EPG (Electronic Program Guide) yang menampilkan jadwal acara sampai
beberapa hari ke depan dan penerimaan yang lebih jelas walaupun pada saat
bergerak (mobile).

Kelebihan lainnya adalah efisiensi di banyak hal, antara lain pada spektrum
(efisiensi bandwidth), efisiensi dalam network transmission, transmission power dan
power konsumsi. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sistem siaran DVB-T
sangat tepat untuk diimplementasikan di Indonesia yang jumlah penduduknya
sangat besar dan beraneka ragam budayanya.

Pelaksanaan migrasi dari siaran analog ke sistem digital pada umumnya


dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap transisi dan tahap cut-off. Tahap transisi yaitu
menggunakan siaran analog dan digital secara bersamaan sebelum mengganti
seluruh perangkat ke sistem digital.Pada tahap ini agar TV analog dapat menerima
sinyal digital dengan kualitas yang baik maka diperlukan suatu perangkat tambahan
yaitu Set Top Box.
Perkembangan Teknologi Dalam Masyarakat Modern Wireless
Fidelity (Wi-Fi)

Trend jaringan saat ini cenderung mengarah ke wireless networking. Salah


satu keungulan wireless networking adalah praktis dan tidak rumit dalam
penggunaannya. Jaringan komputer tanpa kabel yang populer adalah Wi-Fi dan
GPRS. Wi-Fi dan GPRS memungkinkan kita untuk melakukan akses internet tanpa
kabel dengan perlatan yang relatif murah, yang akan kita bahas pertama adalah
menganai Wi-Fi. Apa sih Wi-Fi ? WiFi adalah singkatan dari Wireless Fidelity, suatu
rangkaian produk yang didesain untuk penggunaan teknologi Wireless Local Area
Networks (WLAN) berdasarkan standar spesifikasi IEEE802.11 yang mampu
menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps. Wi-Fi
dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari
802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan
produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki
penjualan terbanyak pada 2005. Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan
oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal
(misal, Komisi

Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih


tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi
yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE
802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu
mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di
frekuensi berikut: Channel 1 – 2,412 MHz; Channel 2 – 2,417 MHz; Channel 3 –
2,422 MHz; Channel 4 – 2,427 MHz; Channel 5 – 2,432 MHz; Channel 6 – 2,437
MHz; Channel 7 – 2,442 MHz; Channel 8 – 2,447 MHz; Channel 9 – 2,452 MHz;
Channel 10 – 2,457 MHz; Channel 11 – 2,462 MHz Secara teknis operasional, Wi-Fi
merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada
jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-
Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi
kualitas interoperability yang dipersyaratkan. Teknologi Internet berbasis Wi-Fi
dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada
Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis
perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16.

Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN,


tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena
perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial,
Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a
dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang
bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz. Tingginya animo masyarakat khususnya di
kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak
dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area
dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan
informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop
berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator
telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor
kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar
300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis
teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah
mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota
besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan
terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika
Serikat dan satu juta di negara-negara Asia. Keseluruhan jumlah penghasilan yang
diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis

Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan


berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com). Mewabah Di Indonesia sendiri,
penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota
besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil
menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal
yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe Starbuck
dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean
Coffee di Cilandak Town Square dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk
melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah
menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan
WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi). Beberapa waktu lalu,
standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian
layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card)
berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai
dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas


pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu
berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara
bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi baik 2,4 GHz maupun
5 GHz yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari
keterbatasan (Kompas, 5/2/2004). Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat
memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat
yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful
interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan
perangkat sistem telekomunikasi lainnya. Bila interferensi tersebut berlanjut karena
penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya
kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya– pada akhirnya akan
membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal. Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4
GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and
medical). Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat
telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima
gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio
Regulation.

Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik


perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik
antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas
menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan
keharusan pembatasan daya. Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin
timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu
menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.
Perangkat yang dibutuhkan Dari sisi pengguna, peralatan yang dibutuhkan adalah
Laptop: tentu saja untuk mengakses internet, anda memerlukan sebuah
komputer.Laptop anda harus memiliki slot PCMCIA , karena pada slot ini nanti kita
akan memasukkan perangkat Wi-Fi. Wifi PCMCIA Card: peralatan yang berfungsi
sebagai pemancar dan penerima sinyal. Pemasangan card dan instalasi driver
Periksa dulu letak slot PCMCIA pada laptop anda. Kemudian masukkan Wi-Fi Card
anda Sampai dengan masuk sempurna Setelah itu, maka sistem operasi akan
mendeteksi hardware yang baru dimasukkan Selanjutnya kita masukkan CD driver
dari vendor card.

Windows akan mencari driver yang sesuai. Setelah ketemu dan terinstall,
maka akan muncul konfirmasi bahwa hardware telah terinstall Setelah semuanya
selesai, berarti driver anda sudah terinstall. Langkah ini cukup dilakukan sekali,
ketika pertama kali card anda dimasukkan. Melakukan koneksi Ada 2 Mode Akses
Koneksi Wi-fi,yaitu : 1.Ad-Hoc Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa
komputer terhubung secara langsung, dan salah satu dari komputer – komputer
tersebut berfungsi menjadi server dan lainnya menjadi client, atau lebih dikenal
dengan istilah Peer-to–Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang
terkoneksi cuma 2 atau 3 komputer secara, tanpa harus membeli access point
2.Infrastruktur Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu
lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat terhubung dengan jaringan
(Network). Setelah driver terinstall, kini saatnya anda melakukan koneksi.ke access
point terdekat. Pada system tray, cari ikon yang menunjukkan wireless connection,
kemudian klik kanan. Maka akan muncul menu pop up, pilih View Available Wireless
Network Selanjutnya akan muncul sebuah jendela.

Apabila terdapat lebih dari satu access point, maka akan muncul nama-
namanya pada jendela tersebut. Pilih salah satu nama access point, beri tanda
centang pada Allow me to connect to the selected wireless network even though it is
not secure. Kemudian Klik tombol connect di bawahnya. Apabila koneksi berhasil,
maka akan muncul konfirmasi sebagai berikut Untuk memastikannya, anda bisa
memeriksa menggunakan perintah ifconfig, dan pastikan anda sudah mendapatkan
nomor IP Selanjutnya anda bisa melakukan aktivitas berinternet seperti biasa.
Berbagai dampak dengan adanya Wi-Fi dalam kehidupan masyarakat Dampak
positive Dengan adanya Wi-Fi masyarakat dapat lebih mudah mengakses internet
tanpa harus berbelit-belit dengan kabel. Dengan browsing, bloging, chating
masyarakat dapat menambah wawasan, informasi, teman bahkan dapat membeli
atau menjual barang dan jasa.
Sekarang ini dapat kita jumpai di cafe-café, mall, perkantoran bahkan di
warung pinggir jalan pun sudah tersedia Wi-Fi / Hotspot. Hal ini dimanfaatkan bagi
para pemilik toko untuk menarik minat para pelanggan terutama para browser,
biasanya di tempat demikian tamu sangat dimanjakan sembari chating/browsing
tamu bisa menikmati segelas cappuccino dan makanan lainya. Dampak negative
Dengan adanya Wi-Fi menjadikan masyarakat tidak dapat bergaul sebagaimana
mestinya. Dikarnakan, masyarakat menjadi tidak percaya diri dalam berkomunikasi
secara langsung. Hidup secara individual (tidak bersosialisasi). Solusi untuk
mengurangi / menekan dampak negative dalam masyarakat Meskipun kita tetap
menggunakan Wi-Fi kita harus tetap bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Karena pada hakikatnya kita sebagai manusia, merupakan makhluk social dan tidak
dapat hidup secara individual. Tetaplah jadikan dunia nyata kamu adalah dunia yang
sebenarnya bukan dalam dunia maya. Sehingga dengan solusi ini dapat menjadikan
kamu orang yang berwawasan dan juga percaya diri.

b. Transmission Technology

Sekilas Jaringan Transmisi

Jaringan transmisi adalah sebuah jaringan dimana terjadi proses pengangkutan


informasi dari satu titik ke titik lain. Jaringan ini bisa dibagi ke dalam dua kategori:
wire dan wireless. Wire merupakan jaringan transmisi yang memerlukan kabel
sebagai media perantara. Contohnya adalah kabel coaxial dan serat optik. Wireless
merupakan jaringan transmisi yang tidak memerlukan kabel sebagai media
perantara/menggunakan udara sebagai media perantara. Contohnya laser,
komunikasi satelit, dan komunikasi microwave. Aplikasi dari jaringan transmisi ini
bisa ditemukan antara lain pada hubungan antara MSC-MSC, MSC-BSC, atau BTS-
BSC.

SDH/MSTP Overview

Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) merupakan teknologi yang digunakan pada


jaringan telekomunikasi untuk mentransmisikan data berkapasitas besar melalui
media seperti serat optic atau microwave radio. Akan tetapi PDH memiliki beberapa
kelemahan seperti:

• Proses multiplexing dilakukan secara bertahap


• Tidak ada standar internasional
• Interface tergantung pada vendor
• Untuk memperoleh multiplex orde tinggi diperlukan banyak perangkat
multiplexer

Hal ini mendorong ITU-T untuk membuat standar baru yang berlaku secara
internasional yang disebut Synchronous Digital Hierarchy (SDH). Standar ini
mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh PDH.
Beberapa perangkat yang digunakan antara lain adalah:

• Add-Drop Multiplexer: digunakan untuk mengambil (drop) beberapa kanal dari


aliran data kecepatan tinggi atau untuk menyisipkan (add) beberapa kanal ke
dalam aliran data berkecepatan tinggi
• Digital cross-connect system: Digital cross-connect (DXC) merupakan node
jaringan yang mampu menyusun ulang kanal-kanal yang ada di dalam suatu
aliran. Node ini memungkinkan konfigurasi terhadap jaringan dilakukan
secara flexible.
• Optical line systems: terdiri dari dua terminal repeaters pada ujung-ujung
serat optik. Fungsinya untuk merubah sinyal elektrik digital menjadi sinyal
optik dan sebaliknya. Terminal ini disebut OLT (Optical Line Terminal). Pada
PDH, optical line system merupakan perangkat yang terpisah dan harus
dihubungkan dengan interface yang telah distandarkan.
• Optical Amplifiers: Menguatkan sinyal optik (penguatan dilakukan dalam
domain optic)

WDM Overview

WDM (wavelength-division multiplexing) merupakan proses multiplexing untuk


melewatkan beberapa sinyal optik dengan panjang gelombang yang berbeda ke
dalam serat optik yang sama. Proses ini menggunakan optical coupler untuk
menggabungkan sinyal-sinyal optik. WDM menggunakan optical coupler untuk
menggabungkan sinyal-sinyal optik (WDM multiplexer). Sedangkan pada WDM
demultiplexer digunakan filter optik untuk memisahkan sinyal-sinyal optik di
penerima. WDM dapat meningkatkan kapasitas serat dari 10-100 kali lipat.

Ada dua jenis WDM: CWDM dan DWDM

CWDM – Coarse WDM

• Keuntungan: Relatif mudah diimplementasikan; Teknologinya masih lebih


murah
• Batasan: Terdapat 16 kanal yang bisa dipakai (biasanya hanya digunakan 8
kanal); Jarak jangkaunya terbatas.

DWDM – Dense WDM

• Keuntungan: Bisa menggunakan lebih dari 100 kanal; Jarak jangkaunya lebih
jauh dari CWDM
• Batasan: Lebih sulit diimplementasikan; Teknologinya lebih mahal

Microwave Overview

Transmisi microwave merupakan teknologi untuk mentransmisikan informasi


menggunakan gelombang radio yang panjang gelombangnya diukur dalam ukuran
centimeter (biasanya dari 1.0 sampai 30 cm). Teknologi ini biasanya digunakan pada
komunikasi satelit, radar, navigasi, sistem sensor, sebagai backbone atau backhaul
carrier pada jaringan seluler (menghubungkan BTS-BSC dan BSC-MSC), dll.

Sistem transmisi ini sangat erat kaitannya dengan teknik line of sight (LOS) serta
sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, terutama hujan. Performansi dari sistem
microwave dibatasi oleh fading, yaitu fluktuasi dari kekuatan sinyal yang diterima di
receiver.

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi fading: Automatic Transmitted Power


Control (ATPC), dan diversitas.

c. GSM (Global System for Mobile telekomunication) dan CDMA


(Code Devision Multiple Access) serta WCDMA

GSM adalah generasi kedua setelah AMPS, GSM pertama kali dikeluarkan pada
taun 1991 dan mulai berkembang pada tahun 1993 dengan diadopsi oleh beberapa
negara seperti Afrika Selatan, Australia, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
Perkembangan pesat dari GSM disebabkan cara penggunaan system yang digital
sehingga memungkinkan pengembang untuk mengekploitasi penggunaan algoritma
dan digital serta memungkinkannya penggunaan Very Large Scale Intergration
(VLSI). Untuk mengurangi dan memperkecil biaya Handled terminalnya, pada saat
ini GSM sudah menggunakan fitur Intelegent Network.
GSM adalah system telekomunikasi bergerak dengan menggunakan system
selular digital. GSM pertama kali dibuat diperuntukan untuk menjadi system
telekomunikasi bergerak yang memiliki cakupan internasional yang berdasarkan
pada teknologi Multyplexing Time Division Multiple access (TDMA). GSM
menggunakan frekuensi standart 900Mhz dan frekuensi 1800Mhz dengan nama
Personal Communication Network. GSM juga menyediakan layanan pengiriman data
dengan high speed yang menggunakan teknologi High Speed Circuit Switch Data
(HSCSD) dengan rate 64 Kbps hingga 100 Kbps. Saat ini di Indonesia yang
mengadopsi GSM sudah sekian banyak, PT Telkomsel, Exelkomindo, Satelindo,
Indosat, dll.

CDMA (Code Devision Multiple Access)

CDMA merupakan generasi ketiga (3G). Teknologi seluler telah berkembang


pesat. Sekarang telah berkembang Code Devision Multiple Access yang
mengunakan sistem spectrum.
Berbeda dengan GSM yang menggunakan Time Division Multiplexing. CDMA tidak
memiliki frekuensi khusus pada setiap user. Setiap channel menggunakan spectrum
yang tersedia secara penuh.

CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali digunakan oleh


militer Amerika Serikat sebagai komunikasi Intelejen pada waktu perang.
Perkembangan CDMA tidak secepat perkembangan GSM yang paling banyak
diadopsi di berbagai macam negara.
Di Indonesia untuk jaringan CDMA ditempati oleh PT.Mobile-8, Telecom,
Telkomflexy dan Esia.
TEKNOLOGI EVDO CDMA

Teknologi Evdo adalah teknologi terbaru dari CDMA, setara dengan 3,5G nya
GSM. Teknologi ini telah berkembang sejak EVDO Revisi 0, dan saat ini yang
sedang booming adalah Evdo Revisi A dengan kecepatan sekitar 5 Mbps,
perkembangan berikut nya adalah Evdo Revisi B sudah mulai diluncurkan dengan
kecepatan sekitar 7 Mbps yang kemampuannya mengolah sinyal multi media lebih
baik, seperti halnya video streaming.

Untuk produk Evdo Rev.A, beberapa provider telah gunakan, diantaranya


MOBI dengan harga 765 ribu dan 650 ribu, sedang SMART main di haraga 888
ribu. Pilihan lainnya yang agak lumayan bagus dari produk MOBI adalah PANTECH
PX500 dengan kecepatan 2,5 Mbps, untuk yang ini system nya Inject(non RUIM)
bentuknya seperti bungkus rokok tapi tipis ada antena kecil tegak, dan beberapa
pakar unlocker sudah mampu untuk di rubah menjadi sinyal EVDO Rev.A, dengan
menggunakan PRL smart, harga nya kisaran 550 ribu(agak murah bisa di unlock ke
EVDO). Selajnutnya MOBI Pantech yang sekarang beredar dijual dengan harga
499 yang bekerja pada keceptan 153 bps, 2.5 Mbps dan 3.1.

Kesimpulannya bahwa untuk saat ini pengguna internet mau tidak mau harus
berpindah pada teknologi Evdo dan patut dipertimbangkan, karena untuk kecepatan
reguler yang 153 bps harus banyak kesabaran saat browsing , dimana kendala
kecepatan makin lambat seperti dahulu pada dialup dan GPRS, terutama pada siang
hari kelambatan itu sangat terasa sekali. Jangkauan Smart EVDO untuk wilayah
Jabodetabek sudah tersedia, tapi untuk Bandung belum maksimal, jadi bila gunakan
smart Evdo di Bandung hanya dapat kecepatan reguler 153 kb, tapi untuk MOBI
jangkauannya sudah tersedia.

Permasalahan kecepatan menjadi kendala utama, karena peningkatan


pengguna internet akhir-akhir ini. Yang mempengaruhi kwalitas internet adalah
kecepatan(speed) dan Bandwith (lebar sinyal pita pembawa arus data). Speed dan
bandwith saling mempengaruhi dalam hasil akhir pada kecepatan browsing. Dengan
meningkatnya para pengguna internet, kecepatan berapapun akan menjadi
pengaruh dan kendala, tergantung dari system jaringan tranmisi yang dibangun.

Penambahan system jaringan diharapkan memenuhi kebutuhan pasar


pengguna internet, karena perkembangan
teknologi yang makin canggih harus dibarengi dengan tersedianya system jaringan
yang baik agar tidak terjadi crash dan krodit karena banyak nya pengguna, bila hal
itu terjadi maka menikmati perkembangan teknologi akan sia sia, karena terjadi
penurunan kecepatan misalnya, penggunaan yang melebihi quota jaringan dsb.

d. Perkembangan RADIO dan SATELIT

Radio merupakan salah satu media komunikasi dan informasi yang masih tetap
ada dan bertahan di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang
pesat. Keberadaan radio yang sudah bertahun – tahun juga berkembang seiring
perkembangan jaman. Radio menggunakan gelombang elektromagnet, atau isyarat-
isyarat radio, untuk menghantar gelombang elektronik dari satu tempat ke tempat
lain tanpa menggunakan wayar. Gelombang radio dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu:

1. long wafe

yaitu gelombang panjang melalui udara sebagai perantaranya. Kelemahan jenis


gelombang ini adalah banyaknya noise dan memerlukan daya listrik yang besar.

2. medium wafe

ada dua yaitu AM dan FM. Perbedaannya jika AM audio yang dihasilkan mono
stereo, sedangkan FM audio yang dihasilkan stereo.

3. short wafe
yaitu gelombang pendek yang menggunakan udara sebagai perantara jangkauan
luas. Kelemahan jenis gelombang ini adalah banyaknya noise.

Radio merupakan media yang sangat diminati karena memiliki karakteristik


yang berbeda dengan media – media lainnya, antara lain ketika mendengarkan tidak
membutuhkan konsentrasi tinggi, efisien karena ketika mendengarkan tidak
memerlukan waktu dan tempat yang khusus, dan tidak memerlukan biaya. Pada
awalnya radio merupakan media untuk berkomunikasi ketika perang dan sebagai
media ketika melakukan propaganda. Sehingga dahulu radio tidak dilengkapi
dengan program – program hiburan, meskipun ada namun tidak banyak. Bahkan
dulu radio bersifat monoton, maksudnya penyiar berbicara selama siaran, tidak ada
musik atau semacamnya yang mengiringi. Perkembangan radio tidak dapat lepas
dari perkembangan media – media lainnya. Saat ini jumlah radio komersil
diIndonesia mencapai ribuan. Sehingga mau tidak mau tiap – tiap radio berlomba –
lomba menyuguhkan program – program acara yang up to date mengikuti segmen
pasarnya yang sebagian besar kaula muda. Stasiun radio juga berusaha dalam
memperluas cakupan penyiaran dengan membuat antena pemancar radio. Namun,
kendala menara seperti itu, selain mahal, tidak dapat dibuat setinggi mungkin
(ratusan meter) karena justru dapat mengurangi daya transmisi.

Meskipun masing – masing radio berusaha untuk memperluas cakupan


penyiaran agar dapat didengar pendengar meskipun jaraknya jauh namun usaha
tersebut tetap terbatas secara teritorial karena gelombang radio - FM, AM, MW dan
SW - sehingga mengakibatkan siaran radio di suatu kota atau negara tidak dapat
didengar di kota atau negara lainnya. Namun kendala itu nampaknya tidak terjadi
lagi karena saat ini telah ditemukan teknologi radio baru yaitu “radio satelit” (satellite
radio broadcast). Radio jenis ini memanfaatkan satelit sebagai pemancarnya. Prinsip
radio satelit pada dasarnya sama dengan radio konvensional. Bedanya,
pemancarnya berada di luar angkasa.

Pada mulanya pengguna satelit adalah militer, misalnya untuk mendukung


aktifitas navigasi dan spionase. Namun, saat ini, satelit menjadi bagian yang penting
untuk mendukung aktivitas harian kita, misalnya satelit berguna dalam memberikan
laporan dan bahkan ramalan cuaca, kita juga dapat menikmati siaran televisi
(melalui parabola) atau berlangganan TV kabel, hingga fasilitas telepon dan internet.
Indonesiasendiri juga memiliki satelit sejak tahun 1980-an, terutama untuk
menunjang penyebaran dan pemerataan informasi. Satelit tersebut kita kenal
dengan Satelit Palapa. Menurut pengertiannya satelit adalah segala obyek yang
berputar mengelilingi suatu planet dalam bentuk sirkular atau eliptikal dan
diperkirakan ada sekitar 26.000 satelit di luar angkasa.

Ada

berbagai macam jenis satelit, antara lain

1. Satelit cuaca (untuk meramalkan cuaca, macamnya TIROS, COSMOS dan


GOES.)
2. Satelit komunikasi (melayani transmisi telepon dan data misalnya Telstar dan
Intelset)
3. Satelit sains (melakukan bermacam tugas sains. Misal, Hubble Space
Telescope yang merupakan satelit sains terkenal)
4. Satelit navigasi (membantu kapal laut dan pesawat terbang, dll. Yang terkenal
adalah satelit GPS NAVSTAR)
5. Satelit militer (fungsinya merelai komunikasi terenskripsi, monitoring nuklir,
mengobservasi pergerakan-pergerakan musuh, peringatan awal akan
peluncuran rudak oleh musuh, radar imaging, fotografi)
6. Satelit penyelamatan (Membantu menangkap sinyal radio yang meminta
pertolongan)

Radio satelit, merupakan satu penemuan di mana sinyal digital dihantar terlebih
dahulu ke satu satelit yang kemudian dipantulkan kembali ke bumi. Dalam
penerimaannya diperlukan alat khusus untuk mendengar radio satelit. Berbeda
dengan radio kebanyakan, pendengar dikenakan iuran bulanan untuk mendengar
radio satelit. Radio satelit memiliki banyak saluran yang dapat dipilih, kebanyakan
siarannya tanpa diselingi iklan, itulah sebabnya pendengar radio satelit dikenakan
iuran bulanan, dan baiknya lagi pendengar dapat mendengar siaran dengan bahasa
ibu suatu negara yang diinginkan. Kualitas audio radio satelit juga lebih baik
dibanding radio sebelumnya bahkan setara dengan kualitas CD. Radio satelit ini
telah ada di Amerika Serikat dan Eropa. Sedangkan di Indonesia radio yang sudah
memanfaatkan radio satelit adalah Radio Republik Indonesia (RRI) dan Radio
Trijaya

Sejarah radio satelit dimulai pada tahun 1992 di Amerika Serikat (AS). Saat itu, FCC
(Federal Communications Commission) yang merupakan badan pengatur
telekomunikasi AS mengalokasikan sebuah spektrum di band frekuensi "S" (sekitar
2,3 GHz) untuk siaran nasional (di AS) berbasis satelit dengan menggunakan audio
digital (digital audio radio service/DARS). Hanya ada empat perusahaan yang
mengajukan diri untuk mendapat izin siaran. Tahun 1997, FCC memberi izin kepada
CD Radio (yang berganti nama menjadi Sirius Satellite Radio) dan American Mobile
Radio (yang berganti nama menjadi XM Satellite Radio). Masing – masing
membayar lebih dari 80 juta dollar AS untuk menggunakan band atau pita frekuensi
yang tersedia. Ternyata, hanya XM Radio lah yang dapat melanjutkan bisnisnya dan
mulai siaran secara nasional pada 25 September 2001.

XM Radio dengan gencar menawarkan program dan penerimaan audio


berkualitas tinggi bagi penggemar home audio dan car audio. Dari pusat siaran
(broadcast centre) di Washington DC yang mempunyai 82 studio digital, XM Radio
memancarkan 101 saluran yang berisi program acara musik, berita, wawancara atau
talk show, olahraga, komedi, dan acara anak-anak. Ke-101 saluran itu dipancarkan
bersama-sama ke satelit. Para pelanggan dapat menerima langsung dari satelit atau
melalui stasiun pengulang (repeater) yang fungsinya sebagai perantara satelit
dengan penerima.

Radio satelit sendiri memiliki beberapa keunggulan, antaralain cakupan area


yang dihasilkan sistem ini jelas lebih luas daripada yang dicapai stasiun radio
konvensional. Dengan begitu, pendengar yang sedang melakukan perjalanan dari
suatu kota ke kota lain di tidak perlu lagi pindah saluran ke stasiun radio yang
berbeda. Namun, radio satelit juga memiliki beberapa kelemahan seperti radio
penerimanya harus cukup sensitive serta biaya infrastrukturnya yang juga tida
sedikit.

Dengan munculnya siaran radio berbasis satelit, teknologi siaran radio


mengalami revolusi. Keadaan ini merupakan awal yang baik dalam
mempertahankan radio sebagai media komunikasi dan informasi serta dalam usaha
memberikan pengetahuan yang luas terhadap masyarakat kita. Hal ini dikarenakan
sudah tidak adanya jurang pemisah bagi masyarakat dalam memperoleh informasi.
Sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi sebanyak – banyaknya. Namun
kondisi ini harus tetap disertai dengan sikap kritis dengan membuat filter sehingga
kita dapat memilih mana informasi yang sesuai dengan kepentingan kita dan juga
sesuai dengan moral dan budaya bangsa kita. Karena tidak semua perkembangan
akan membawa sesuatu yang baik bagi penggunanya. Dengan begitu apa yang
diharapkan dari perkembangan sebuah teknologi dapat tercapai.
Evolusi Teknologi Sinyal (NIRKABEL)

Perkembangan teknologi jaringan dari tahun ke tahun terus berkembang pesat.


Dengan perbaikan kualitas dan kecepatan akses, sehingga lebih memudahkan para
penggunanya menjelajah dunia internet, tapi tentunya dengan alat yang tidak murah.

Sebelum membahas 3,5G, ada baiknya kita tahu dulu teknologi yang
sebelumnya. Soalnya dari survey yang saya lakukan, kebanyakan orang belum tahu
apa sebenarnya istilah seperti GPRS,E-GPRS,UMTS/3G,HSDPA/3.5G, dan
sekarang WiMax/4G. Ketika ditanya apa itu 3G, yang mereka jawab hanyalah
handphone dengan dua kamera dan bisa melakukan video call, itu saja. Sebenarnya
bukan itu teman - teman. Percuma punya handphone bagus tapi tidak bisa
menggunakan fitur sebenarnya.

Perkembangan Teknologi Jaringan dari Generasi ke Generasi


1G --> AMPS
2G -->GSM dan CDMA
2,5G -->GPRS
2,75G -->E-GPRS
3G -->UMTS
3,5G --> HSDPA

2. Jaringan Telekomunikasi
Jika anda ingin berkomunikasi dengan menggunakan telepon ke teman anda,
anda perlu alat yang dapat menangkap telepon anda dengan telepon teman anda.
Begitu pula jika anda ingin melihat siaran lewat televisi dari Amerika atau Eropa,
Anda perlu alat untuk menangkap siaran tersebut. Alat yang dapat menghubungkan
komunikasi suatu alat ke komunikasi lainnya berarti jaringan. Ada beberapa jaringan
yang digunakan dalam bidang telekomunikasi, yaitu sebagai berikut.

a. Wireless
Wireless biasanya disebut sebagai jaringan komunikasi nir kabel (tanpa kabel), itu
itu jaringan komunikasi menggunakan gelombang radio / frekuensi tertentu yang
berfungsi sebagai pengantar informasi. Jaringan komunikasi ini menggunakan alat
pemancar, penguat, dan data berisi penerima gelombang. Wireless sering
digunakan oleh komputer untuk saling berkomunikasi ke komputer lainnya.

b. Modem
Modem kependekan dari modulator demodulator. Modem ini berfungsi mengirimkan
data dari bentuk data komputer menjadi data dalam wujud elektromagnetik.
Terdapat berbagai jenis modem yang beredar dipasaran dengan mengirimkan
kecepatan bermacam-macam, yaitu 14400 bps; 28800 bps; 56000 bps; 128000 bps;
1,54 mbps; 4 mbps; dan 10 mbps.
Pemilihan modem ini adalah sangat tergantung pada kebutuhan anda. Oleh
karenanya, pilih modem dengan kecepatan transfer tinggi, sebagai contoh 10 mbps,
artinya dalam satu detik dapat mengirimkan sampai 10 mega karakter.

c. Satelit
Satelit yaitu jaringan komunikasi berfungsi sebagai pemancar, penerima, dan
penguat gelombang. sistem komunikasi ini menggunakan gelombang elektromgnetik
sebagai pengirim datanya. Biasanya satelit ditempatkan langit bagian luar. Hampir
seluruh telekomunikasi menggunakan satelit sebagai jaringan utamanya.

d. Wireline
Wireline merupakan sebuah jaringan yang mirip dengan wireless. Perbedaannya,
wireless merupakan jaringan tanpa kabel, sementara wireline jaringan yang
menggunakan kabel. Mungkin anda punya telepon di rumah yang diproduksi oleh PT
Telkom.Itulah salah satu dari penggunaan wireline.
Telepon yang menggunakan kabel (wireline), dapat juga digunakan mengakses
internet, yaitu dengan cara menghubungkan kabel telepon ke port komputer . Akan
tetapi, ada juga telepon yang menggunakan jaringan wirelwss atau jaringan tanpa
kabel, seperti Telkom Flexi.

3. Telekomunikasi Berbasis Komputer

Sejak ditemukannya komputer elektronik pada dekade 1930-an,


perkembangan telekomunikasi menjadi sangat cepat. Berbagai usaha dilakukan
untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya. Pada tanggal 11
September 1940, George Stibitz berhasil mengirimkan masalah-masalah komputasi
menggunakan teletype ke Complex Number Calculator di New York dan menerima
hasil komputasinya di Dartmouth College, New Hampshire. Konfigurasi komputer
terpusat ini tetap populer sampai era 1950-an.
Pada dekade 1960-an, para peneliti mulai melakukan penelitian tentang
packet switching yang memungkinkan data-data dikirim ke komputer-komputer lain
tanpa melalui mainframe yang terpusat. Pada tanggal 5 Desember 1969, para
peneliti berhasil membuat suatu jaringan 4-node antara the University of California
(Los Angeles), the Stanford Research Institute, the University of Utah dan the
University of California (SantaBarbara). Jaringan komputer ini selanjutnya menjadi
ARPANET, yang pada tahun 1981sudah berisi 213 node. Pada bulan Juni 1973,
suatu node dari luar Amerika ditambahkanke dalam jaringan komputer tersebut.
Selanjutnya ARPANET bergabung dengan jaringan-jaringan komputer lainnya
sehingga membentuk Internet. Pada bulan Agustus 1982,protokol electronic mail (e-
mail) yang dikenal dengan SMTP mulai diperkenalkan. Pada bulan Mei 1996,
HTTP/1.0 atau protokol yang memungkinkan hyperlinked Internet berhasil
diimplementasikan. Kedua protokol inilah yang membuat telekomunikasi berbasis
komputer menjadi sangat populer.
BAB III
KESIMPULAN

Telekomunikasi adalah sebuah media penghubung antara seseorang dengan


orang lain secara langsung tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Perkembangan telekomunikasi begitu pesat dan hingga saat ini telah menggunakan
teknologi telekomunikasi yang tinggi atau yang dikenal dengan Hi-Tech
comunication. Dengan Hi-Tech comunication ini akan mempermudah masyarakat
dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Akan tetapi, apabila dicermati lebih mendalam ternyata Hi-Tech ini akan
menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dihindari. Informasi yang diakses
dengan bebas dan tak terbatas akan mengubah budaya, pola pikir dan pola hidup
masyarakat di suatu negara/ daerah lainnya. Yang lebih ironis lagi, dengan adanya
Hi-Tech ini memberi areal khusus untuk melakukan kejahatan baru yang tidak dapat
terdeteksi. Apabila tidak disikapi dengan segera, maka Hi-Tech akan menjadi
bumerang tersendiri dalam kehidupan manusia.
Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT.
Telkom senantiasa meningkatkan pelayanan pertelekomunikasian kepada
masyarakat. PT.Telkom senantiasa mengembangakn inovasi teknologi
telekomunikasi yang akan memanjakan masyarakat dalam berkomunikasi dan
memperoleh informasi. Akan tetapi, PT.Telkom tidak boleh mengabaikan unsur lain
yang sangat krusial demi menjaga mutu dan kepercayaan masyarakat yang telah
dicapai hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.isekolah.org/cerita_view.php3?idx_cerita=27
http://syayid.wetpaint.com/page/Telekomunikasi+Seluler+dan+Industri+Musik
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1649

Anda mungkin juga menyukai