Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Petrosea adalah sistem
tambang terbuka (Surface Mining) dengan metode “Strip Mine”. Kegiatan
penambangannya meliputi : pembukaan lokasi tambang dan pembersihan lahan,
pengupasan dan pengangkutan overburden ke disposal area, penggalian dan
pengangkutan batubara dari pit ke stockpile.
Salah satu kegiatan penambangan adalah pengupasan overburden. Sasaran
produksi pembongkaran overburden pada tahun 2005 sebesar 9.000.000 Bcm,
dimana 80% dari sasaran produksi tersebut diberaikan dengan metode pemboran
dan peledakan, yaitu sebesar 7.200.000 Bcm atau sebesar 22.018,35 Bcm/hari.
Hasil pengamatan di lapangan diketahui produksi rata–rata pemboran dan
peledakan pada daerah penambangan Pit 5 Merandai sebesar 17.211 Bcm/hari.
Jumlah tersebut belum mampu memenuhi sasaran produksi pemboran dan
peledakan untuk pembongkaran lapisan tanah penutup yang direncanakan.
Jumlah bongkah (boulder) yang dihasilkan dengan penerapan geometri
peledakan pada saat ini masih sangat tinggi, yaitu sebesar 21,79 %. Ukuran
fragmentasi batuan hasil peledakan yang diinginkan, diharapkan tidak berukuran
lebih besar dari 120 cm. 120 cm merupakan dimensi terkecil dari bucket alat gali
muat yang digunakan yaitu back hoe Liebherr R 984 Litronic dan backhoe
Komatsu PC 1100 SP.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian


Pada penelitian ini penulis hanya membatasi pada upaya untuk memenuhi
sasaran produksi peledakan perhari sebesar 22.018,35 Bcm dan mengurangi
jumlah bongkah (boulder) hasil peledakan, dengan melakukan kajian teknis pada
geometri dan pola peledakan yang sesuai pada daerah penambangan Pit 5
Merandai PT. Petrosea Kalimantan Timur.
1.3 Rumusan Masalah
Dari hasil penelitian di lapangan, ditemukan adanya permasalahan pada
kegiatan peledakan, yaitu belum tercapainya sasaran produksi peledakan yang
direncanakan per harinya sebesar 22.018,35 Bcm (Lampiran A). Selain itu, jumlah
fragmentasi yang berukuran lebih besar dari 120 cm masih tinggi, yaitu sebesar
21,79 % (Lampiran G).
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu mengkaji kembali faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dari pemboran dan peledakan di lapangan, dan sebagai
upaya untuk mendapatkan suatu rancangan pola dan geometri pemboran dan
peledakan yang sesuai dengan kondisi batuan di lapangan serta untuk memenuhi
sasaran produksi yang direncanakan, maka digunakan pendekatan dengan teori
dari R. L. Ash (1967) dan C. J. Konya (1990).
Untuk memperoleh hasil peledakan berupa tingkat fragmentasi batuan
dengan geometri peledakan di lapangan, dilakukan dengan metode alat angkut,
yaitu dengan cara membandingkan antara jumlah muatan dari alat angkut dengan
volume batuan yang diledakkan. Sedangkan untuk mendapatkan ukuran
fragmentasi batuan yang sesuai dengan ukuran bucket alat gali muat back hoe
Liebherr R 984 Litronic dan backhoe Komatsu PC 1100 SP, digunakan
perhitungan secara teoritis menggunakan rumusan dari Kuznetsov (1983).

1.4 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada produksi
pemboran dan peledakan overburden pada daerah penambangan Pit 5
Merandai PT. Petrosea.
2. Mengkaji faktor penyebab terjadinya bongkah (boulder) di lapangan.
3. Membuat suatu rancangan teknis pemboran dan peledakan yang meliputi
geometri peledakan, pola pemboran dan peledakan, kebutuhan bahan
peledak, waktu tunda dan arah peledakan yang sesuai, untuk memenuhi
sasaran produksi peledakan sebesar 22.018,35 Bcm/hari. Serta untuk
mendapatkan ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan yang diharapkan.
1.5 Metode Penulisan
Penulisan ini dibagi dalam beberapa tahap pengerjaan yaitu sebagai
berikut :
1) Studi Pustaka
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah yang akan dibahas berkaitan
dengan, perencanaan tambang terbuka batubara, bahan peledak dan
metode peledakan, penelitian yang terdahulu, karakteristik massa batuan.
2) Pengumpulan Data dan Identifikasi Data
Data primer diperoleh dari pengambilan data langsung di daerah penelitian
pada Pit 5 Merandai PT. Petrosea, antara lain berupa data :
 Geometri pemboran dan peledakan
 Waktu edar alat bor
 Produksi pemboran dan peledakan
 Data tingkat fragmentasi hasil peledakan
 Struktur ketidakmenerusan (discontinue) batuan
Data sekunder diperoleh dari Departemen Perencanaan dan
Pengembangan PT. Petrosea,yang berupa data :
 Data curah hujan dan hari hujan.
 Geologi daerah penelitian.
 Sifat fisik dan sifat mekanik batuan.
 Spesifikasi alat bor.
 Peralatan dan perlengkapan peledakan.
 Spesifikasi alat muat yang digunakan.
3) Pengolahan dan analisis data
Mengolah data yang ada dengan perhitungan-perhitungan secara teoritis,
kemudian menganalisis hasil olahan data tersebut dengan menggunakan
metode statistik yang telah dibakukan.
1.6 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari hasil penulisan ini sebagai bahan masukan
untuk rancangan teknis peledakan yang sesuai dengan kondisi di lapangan,
sehingga dapat diterapkan di tambang batubara Pit 5 Merandai PT. Petrosea
Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai