2, OKTOBER 2016
Arif Rahmat Hidayat¹, Istiti Purwandari, SP, MP², Ir. Listiyani, MP²
¹Mahasiswa Fakultas Pertanian INSTIPER
²Dosen Fakultas Pertanian INSTIPER
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil industri kecil krecek singkong
mengetahui kondisi SDM, Teknologi, Permodalan dan Pemasaran, serta untuk mengetahui Strategi
pengembangan industri krecek singkong di Kabupaten Gunungkidul. Populasi penelitian ini
berjumlah 13 pengusaha krecek dengan cara sensus. Variabel penelitian ini adalah SDM, teknologi,
permodalan, dan pemasaran. Metode pengumpulan datanya meliputi observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Metode analisis menggunakan deskriptif persentase dan analisis SWOT. Berdasarkan
hasil penelitian bahwa profil industri kecil krecek singkong di desa Bedoyo Kabupaten
Gunungkidul ada 13 pengusaha krecek singkong. Usaha tersebut berdiri mulai dari 1992-2006.
Kondisi SDM pada industri kecil krecek singkong di Desa Bedoyo Kabupaten Gunungkidul buruk.
Kondisi teknologi dalam kondisi baik. Kondisi permodalan dalam kondisi buruk. Kondisi
pemasaran dalam kondisi kurang baik. Strategi pengembangan industri kecil krecek singkong di
Desa Bedoyo Kabupaten Gunungkidul terletak pada sel VIII yaitu pada posisi Diversifikasi
Konglomerat yang artinya lebih memfokuskan pada sinergi finansial dari pada sinergi pasar
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Industri Kecil Krecek, SDM, Teknologi, Permodalan,
Pemasaran
i
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
Tabel 2. Jumlah Industri menurut Penyerapan Tenaga Kerja dan Klasifikasinya di Kabupaten
Gunungkidul, 2013.
Kecamatan Besar Sedang Kecil IRT Jumlah
Panggang 0 0 919 1171 2090
Purwosari 0 0 2051 1290 3341
Paliyan 0 0 1486 2069 3555
Saptosari 0 0 801 1247 2048
Tepus 0 0 722 2030 2752
Tanjungsari 0 0 994 2150 3144
Rongkop 53 32 821 1193 2099
Girisubo 0 0 708 1091 1799
Semanu 305 128 2291 1538 4262
Ponjong 165 135 2360 2070 4730
Karangmojo 0 0 2268 2212 4480
Wonosari 62 30 3370 3130 6592
Playen 0 0 2680 2178 4915
Patuk 0 0 2563 2017 4580
Gedangsari 0 0 813 1466 2279
Nglipar 0 0 2180 2058 4238
Ngawen 0 0 2420 2738 5203
Semin 0 0 1995 2841 4930
Jumlah 642 419 31442 34534 67037
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan ESDM Kabupaten Gunungkidul
makanan ringan olahan singkong yang diolah resmikan pada November 2012 oleh Badingah
dalam dua tahapan pemasakan. Krecek selaku Bupati Gunungkidul yakni di Desa
singkong ini berbentuk irisan tipis, panjang, Bedoyo Kecamatan Ponjong.Industri krecek
berwarna putih, bertekstur seperti kerupuk singkong di sentra industri krecek singkong
yang digigit. Konsumen yang akan Desa Bedoyo ini merupakan industri kecil.
mengkonsumsi hanya perlu menggoreng Bahan baku pembuatan krecek singkong
krecek singkong. merupakan produk musiman, sehingga pada
Industri kecil adalah kegiatan ekonomi saat tidak musim akan sulit sekali
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan mendapatkannya.
oleh perorangan atau badan usaha yang bukan Dalam menjalankan usaha, faktor- faktor
merupakan anak perusahaan atau cabang produksi akan mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau dan perkembangan usaha. Faktor- faktor
menjadi bagian baik langsung ataupun tidak produksi tersebut antara lain SDA, SDM,
langsung dari usaha menengah atau usaha Modal, Teknologi dll. Melihat prospek dan
besar yang memiliki kekayaan bersih lebih permasalahan yang ada pada industri kecil
dari Rp 50.000.000 sampai paling dengan keripik di atas, maka diperlukan strategi-
paling banyak Rp 500.000.000 tidak termasuk strategi untuk mengembangkan industri kecil
tanah dan gedung dan industri kecil memiliki keripik tersebut. Berdasarkan penjelasan latar
jumlah tenaga kerja antara 5 – 19 orang. belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
Desa Bedoyo berada di Kecamatan meneliti dengan judul “Strategi
Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Desa Pengembangan Industri Kecil Berbahan
Bedoyo menjadi sentra produksi krecek Baku Singkong Di Kabupaten
singkong, keberadaan krecek singkong ini Gunungkidul (Studi Kasus Industri Di
tersebar di daerah Gunungkidul dan memiliki Desa Bedoyo
daerah sentra produksi sendiri yang di
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian dengan cara sensus yaitu berjumlah 13
Metode dasar yang digunakan dalam responden (unit usaha).
penelitian ini adalah metode deskriptif Sumber Dan Macam Data
analisis. Metode deskriptif analisis yaitu Dalam peneitian ini, peneliti
metode penelitian yang tertuju pada menggunakan data primer. Data primer
pemecahan masalah yang sudah ada pada berupa identitas responden, analisis usaha,
masa sekarang (Surakhmad, 1994). Penentuan dan faktor-faktor strategis diperoleh dengan
lokasi secara purposive yaitu sentra industri menggunakan alat bantu kuesioner. Sumber
krecek singkong di Desa Bedoyo Kecamatan data terdiri dari pelaku usaha krecek
Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Alasan singkong, ketua sentra industri krecek
pemilihan ini adalah Kecamatan Ponjong singkong, konsumen, pedagang pengumpul,
mempunyai produktivitas singkong yang dinas pemerintah, pemasok bahan baku, dan
terbesar di Kabupaten Gunungkidul. Adapun lembaga pembiayaan.
pemilihan satu desa yaitu Desa Bedoyo Selain menggunakan data primer,
karena terdapat sentra industri krecek peneliti juga menggunakan data sekunder
singkong. sebagai sumber data yang dapat membantu
Metode Penentuan Responden terlaksananya penelitian. Data sekunder
Penentuan responden untuk analisis usaha berupa data kondisi wilayah yang diperoleh
pada penelitian ini adalah pelaku usaha dari Badan Pusat Statistik dan Kantor
industri krecek singkong yang dilakukan Kecamatan Ponjong.
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
Tinggi I II III
3.0 Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan
Menengah
Total skor Faktor Eksternal 2.0
Rendah
IV V VI
1.0 Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
Stabilitas
VII VIII IX
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih di atas, berikut ini akan dijelaskan tindakan
detail mengenai kesembilan strategi yang dari masing-masing strategi tersebut.
terdapat pada sembilan sel IE matriks tersebut 1) Sel I: Konsentrasi melalui Integrasi
Vertikal
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
Eksternal
Oppportunities Strategi S-O Strategi W-O
Menentukan faktor-faktor Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang
Threats Strategi S-T Strategi W-T
Menentukan faktor-faktor Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2001.
tersebut, khususnya dikaitkan dengan ancaman dan tantangan dari luar dengan
potensi kawasan. ( Strategi WO : kelemahan yang terdapat didalam
menggunakan peluang untuk kawasan. Strategi yang harus ditempuh
menghindari kelemahan). adalah mengambil keputusan untuk
4. Strategi WT mengendalikan kerugian yang akan
Merupakan tempat untuk menggali dialami dengan sedikit membenahi
berbagai kelemahan yang akan dihadapi sumberdaya internal yang ada.
oleh sector dalam perkembangannya. Hal ( Strategi WT : meminimalkan
ini dapat dilihat dari pertemuan antara kelemahan dan mengusir hambatan).
Pengusaha pada industri kecil krecek tingkat pendidikan seseorang, maka semakin
singkong di Desa Bedoyo Kecamatan tinggi pula pengetahuan serta pengalaman
Ponjong Kabupaten Gunungkidul yang tamat yang dimiliki, sehingga pendidikan
SD sebanyak 4 orang, sedangkan tamatan merupakan hal yang sangat penting bagi
SLTP sebanyak 5 orang dan sisanya sebanyak kehidupan.
4 orang adalah lulusan SLTA. Semakin tinggi 6. Status Kepemilikan Usaha
Tabel 11 Status Kepemiikan Usaha
Status Kepemilikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
Pribadi 11 84,61
Keluarga 2 15,38
Jumlah 13 100
Sumber = Data Primer diolah (tahun 2015)
Dari tabel 14 diketahui bahwa pada tahun SMA, sebesar 53,48% berpendidikan SLTP,
2015 jumlah tenaga kerja pada industri kecil dan sebesar 11,62% berpendidikan SD.
krecek singkong di Desa Bedoyo Kecamatan Tingkat pendidikan ikut mempengaruhi
Ponjong Kabupaten Gunungkidul ada kualitas tenaga kerja.
sebanyak 43 orang. Rata-rata pendidikan c. Jam Kerja
tenaga kerja pada industri kecil krecek Berdasarkam hasil penelitian
singkong yaitu sebesar 34,88% berpendidikan dapat diterangkan bahwa rata-rata jam
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
kerja pada industri kecil krecek singkong Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut :
di Desa Bedoyo Kecamatan Ponjong
Tabel 15.Jam Kerja di Industri Kecil Krecek Singkong
No Jam Kerja(Jam) Frekuensi Persentase(%)
1 8–9 2 15,38
2 6–7 2 15,38
3 Tidak Terikat Jam 9 69,23
Total 13 100
Sumber = Data Primer diolah (tahun 2015)
Berdasarkan tabel 17. diatas dapat Hal ini menunjukkan bahwa keadaan
diterangkan bahwa sebanyak 15,38% tekonologi dalam keadaan pada industri
responden menyatakan bahwa kondisi kecil krecek singkong di Desa Bedoyo
teknologi dalam industri kecil krecek Kecamatan Ponjong Kabupaten
singkong di Desa Bedoyo Kecamatan Gunungkidul sudah baik, karena alat yang
Ponjong Kabupaten Gunungkidul dalam digunakan merupakan alat tradisional.
keadaan baik sebanyak 15,38% dan Dikarenakan sesuai dengan kebutuhan
kemudian sebanyak 76,92% responden yang diperlukan oleh para pengusaha
menyatakan bahwa kondisi teknologi tersebut. Kondisi teknologi di Industri
dalam sedang, dan sebanyak 7,69% kecil krecek singkong juga dapat dilihat :
responden menyatakan kondisi teknologi a. Lama Produksi
dalam keadaan rendah.
Tabel 18.Lama Produksi pada Industri Kecil Krecek Singkong
No Lama Produksi Jumlah Persentase
(Hari) (Orang) (%)
1 5 4 30,77
2 4 9 69,23
Total 13 100
Sumber = Data Primer diolah ( tahun 2015)
Alat yang dimaksud disini adalah alat menggunakan alat tradisional yaitu
yang digunakan dalam memproduksi. Dari sebanyak 10 unit usaha dan sisanya
tabel 19 diatas diketahui bahwa jenis alat sebanyak 3 unit usaha sudah
yang digunakan pada industri kecil krecek menggunakan alat tepat guna.
singkong di Desa Bedoyo Kecamatan c. Jenis Alat/Teknologi
Ponjong Kabupaten Gunungkidul masih
Tabel 20.Jenis Alat pada Industri Kecil Krecek Singkong
No Jenis Alat Frekuensi Persentase
(Unit) (Orang) (%)
1 >5 1 7,69
2 4 10 76,92
3 3 2 15,38
Total 13 100
Sumber = Data Primer diolah (tahun 2015)
Berdasarkan tabel 21 diatas dapat permodalan sedang dan rendah. Hal ini
diterangkan bahwa kondisi permodalan menunjukkan bahwa rata-rata keadaan
pada industri kecil krecek singkong di permodalan pada industri kecil krecek
Desa Bedoyo Kecamatan Ponjong singkong di Desa Bedoyo Kecamatan
Kabupaten Gunungkidul berdasarkan Ponjong Kabupaten Gunungkidul masih
jawaban responden dengan kriteria kurang. Kondisi permodalan ini dapat
keadaan permodalan baik berjumlah 1 dilihat dari :
orang, dan keadaan permodalan sedang a. Nilai Investasi
sebanyak 6 orang menyatakan kondisi
Yang dimaksud nilai investasi disini unit usaha, nilai invetasi antara 11 – 15
yaitu jumlah modal dan keseluruhan juta sebanyak 3 unit usaha, nilai investasi
kekayaan yang dimiliki pada usaha kecil antara 5 – 10 juta ada sebanyak 5 unit
krecek singkong kecuali tanah dan rumah. usaha, sedangkan nilai investasi < 5 juta
Berdasarkan tabel 22 diatas dapat ada sebanyak 3 unit usaha. Hal ini sesuai
diketahui bahwa nilai investasi pada dengan kriteria industri kecil dengan nilai
industri kecil krecek singkong di Desa investasi antara 5 juta – 200 juta.
Bedoyo Kecamatan Ponjong Kabupaten b. Biaya Pembelian Bahan Baku
Gunungkidul senilai > 15 juta sebanyak 2
Tabel 23.Biaya Pembelian Bahan Baku pada Industri Kecil Krecek Singkong
No. Biaya (Rp) Frekuensi Persentase(
(Orang) %)
1 2.000.000 – 1.250.000 1 7,69
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
singkong di Desa Bedoyo Kecamatan dan pinjaman dari keluarga ada sebanyak
Ponjong Kabupaten Gunungkidul yang 1 unit usaha.
berasal dari modal sendiri sebanyak 12 e. Bantuan Modal dari pemerintah
unit usaha, dan kemudian modal sendiri
Tabel 26.Bantuan Modal pada Industri Kecil Krecek
No Bantuan Modal Jumlah Persentase(%)
1 Ada 11 84.61
2 Tidak Ada 2 15.38
13 100
Sumber = Data Primer diolah (tahun 2015)
Bantuan modal diberikan oleh responden yang mengatakan ada bantuan
pemerintah atau dinas terkait agar permodalan dibagi 2 macam yaitu ada
pengusaha memiliki kemampuan bantuan permodalan dalam bentuk cuma-
menjalankan usaha dengan baik sehingga cuma sebanyak 4 unit usaha dan dalam
dapat meningkatkan perkembangan bentuk bantuan permodalan bunga ringan
usahanya. Dari tabel 26 diatas dapat sebanyak 9 unit usaha.
diketahui bahwa pada industri kecil 4. Pemasaran
krecek singkong di Desa Bedoyo Berdasarkan hasil penelitian
Kecamatan Ponjong Kabupaten yang dapat diterangkan bahwa
Gunungkidul sebanyak 11 unit usaha kondisi Pemasaran pada industri kecil
mengatakan ada bantuan permodalan dan krecek singkong di Desa Bedoyo
sebanyak 2 unit usaha mengatakan tidak Kecamatan Ponjong Kabupaten
ada bantuan permodalan. Adapun Gunungkidul sebagai berikut
a. Omset Usaha
Tabel 28.Omset Usaha pada Industri Kecil Krecek
No Omset (Juta) Jumlah Persentase(%)
1 Rp 16 – Rp 20 2 15.38
2 Rp 10 – Rp 15 6 46.15
3 < Rp 10 5 38.46
13 100
Sumber = Data Primer diolah (tahun 2015)
0,15 2 0,30
Kelemahan :
1. Rendahnya kualitas SDM 0,25 1 0,25
2. Belum punya daerah pemasaran yang
tetap dan terbatasnya informasi
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
Peluang :
1. Tingkat ketersediaan 0,10 2 0,20
tenaga kerja di wilayah
sekitar banyak
2. Produk merupakan salah
satu makanan ciri khas
daerah 0,30 4 1,20
Ancaman :
1. Adanya pesaing dari luar 0,30 1 0,30
desa
2. Muncul banyaknya
keripik dengan inovasi 0,15 3 0,15
yang lain dan baru
1,00 1,85
IV V VI
Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
(Divestasi)
Stabilitas
VII VIII IX
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi
melalui melalui
Diversifikasi Diversifikasi
Konsentrik Konglomerat
yang lebih banyak sehingga bisa kosumen dan pengembangan kerja sama
memperoleh profit lebih baik . antar industri antar sesama industri
Peningkatan promosi dan daya tarik pengolahan.
produk sehingga membuat minat dari 4) Analisis Matriks SWOT
pendidikan para tenaga kerja. Pendidikan yang masih digunakan pada saat proses
tenaga kerja industri kecil krecek yaitu pembungkusan. Penggunaan alat
SMP sebanyak 53,48%. Dimana tradisional seperti penggunaan tungku
pendidikan dapat meningkatkan mutu kompor juga memiliki kegunaan yaitu
suatu tenaga kerja yang akan berakibat hasil krecek menjadi lebih renyah dan
pada keberlangsungan usaha, karena penggunaan bahan bakar seperti kayu
sebesar apapun permintaan produk bila lebih murah dibanding dengan
tidak ada tenaga kerja yang bisa menggunakan gas yang tentu saja dapat
membuat produk yang diminta tersebut mengurangi ongkos produksi. Ada juga
maka tidak mungkin permintaan tersebut yang sudah menggunkaan alat tepat guna
terpenuhi. Hal ini menjadi sebab bahwa seperti alat press dan alat spiner.
pengusaha sering tidak bisa memenuhi Selain SDM dan teknologi, modal
pesanan pembelian dalam jumah banyak juga merupakan faktor penting dalam
sehingga kepercayaan serta kepuasan suatu usaha, berdasarkan hasil penelitian
pembeli. dan analisis data dapat diketahui bahwa
Penggunaan tenaga kerja pada kondisi permodalan pada industri kecil
industri kecil krecek singkong di Desa krecek singkong di Desa Bedoyo
Bedoyo Kecamatan Ponjong Kabupaten Kecamatan Ponjong Kabupaten
Gunungkidul mayoritas berjumlah 3 - 4 Gunungkidul sebagian besar dalam
orang. Adapula yang menggunkan tenaga keadaan kurang sedang atau rendah
kerja 5 orang. Hal ini sesuai dengan sebesar 46,15% (tabel 21). Hal ini
penggolongan industri menurut menunjukkan bahwa kondisi permodalan
penggunaan jumlah tenaga kerja pada dalam industri kecil krecek singkong di
industri kecil antara 5 – 19 orang. Desa Bedoyo Kecamatan Ponjong
Adapun dalam industri kecil krecek Kabupaten Gunungkidul masih rendah.
singkong di Desa Bedoyo Kecamtan Walaupun modal bukan faktor satu-
Ponjong Kabupaten Gunungkidul , dalam satunya dalam menunjang perkembangan
seminggu bekerja selama 6 hari dan tidak usaha tetapi dengan adanyan modal yang
menentu . Ketidaktentuan ini karena memadai akan lebih memperlancar dalam
banyak tenaga kerja yang berangkat proses produksi dan keberlangsungan
sesuai banyak sedikitnya pesanan yang usaha sehingga akan berjalan lancar.
ada. Sedangkan lamanya kerja dalam 1 Modal yang diperoleh pengusaha
hari tidak terikat jam kerja. industri kecil pada industri kecil krecek
Kondisi teknologi pada industri singkong di Desa Bedoyo Kecamatan
kecil krecek singkong di Desa Bedoyo Ponjong Kabupaten Gunungkidul dari
Kecamatan Ponjong Kabupaten modal sendiri . Keputusan pengusaha
Gunungkidul dapat diketahui bahwa untuk menggunakan modal pribadi di
sebagian besar kondisi teknologi yang karenakan pengusaha kecil pada industri
ada sudah memadai atau sedang dengan kecil krecek singkong memang
persentase 76,92% (tabel 17). Hal ini mengalami kesulitan dalam memperoleh
disebabkan alat yang digunakan sudah pinjaman modal dari luar selain itu modal
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan yang dipinjamkan jumlahnya sedikit.
saat memproduksi krecek singkong Dari hasil penelitian diketahui bahwa
walaupun masih ada alat-alat tradisional bantuan modal yang diberikan pada
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
industri kecil keripik dibedakan menjadi maka mustahil usaha akan mengalami
3 macam, yaitu bantuan modal dengan perkembangan yang baik.
cuma-cuma, bantuan modal dengan Daerah pemasaran industri kecil
bunga yang sangat rendah, dan bantuan krecek singkong di Desa Bedoyo
modal dengan jangka pengembalian yang Kecamatan Ponjong Kabupaten
lama. Biasanya pengusaha yang Gunungkidul mulai dari Kabupaten
mendapatkan bantuan ialah pengusaha Gunungkidul sendiri seperti Wonosari,
yang masih baru membuka usahanya dan Rongkop, Playen, Karangmojo dan
aktif berhubungan dengan dinas terkait. Patuk. Luar Kabupaten Gunungkidul
Bentuk bantuan modal antara lain seperti Kabuapten Bantul, Sleman,
pemberian hibah uang, pinjaman uang Yogyakarta dan Kulon Progo. Bahkan
dengan bunga yang rendah dan jangka sampai luar provinsi seperti Jawa
waktu pengembalian lama,peralatan Tengah.
proses produksi seperti press, spiner dan Kendala dalam pemasaran yang
lain- lain. dihadapi oleh para pengusaha yaitu
Dari hasil penelitian diketahui belum memiliki kios/tempat yang tetap
bahwa nilai investasi pada industri kecil dalam menjual produknya sehingga
krecek singkong di Desa Bedoyo penjualan belum maksimal serta
Kecamatan Ponjong Kabupaten keterbatasan dalam pengantaran
Gunungkidul antara Rp 5.000.000 sampai ditambah barang mudah rusak dan juga
dengan Rp 15.000.000. Sebagian besar belum memiliki brand yang kuat.
memiliki investasi Rp 5.000.000 – Rp Metode yang diterapkan dalam
10.000.000 . Hal ini disebabkan pemilik pemasaran pada industri kecil krecek
industri bermacam-macam keadaan, singkong di Desa Bedoyo Kecamatan
dalam arti masih ada yang baru merintis Panjang Kabupaten Gunungkidul masih
dana ada pula yang sudah lama. Sesuai bersifat sederhana yaitu dengan cara
dengan kriteria yang digunakan oleh menunggu calon pembeli datang ke
Departemen Perdagangan dan lokasi usaha. Oleh sebab itu proses
Perindustrian berdasarkan tingkat produksi menunggu adanya pesanan.
investasi yang dimiliki oleh industri kecil Sebagian besar yang membeli adalah
yaitu sebesar Rp 5.000.000 sampai pedagang kecil yang akan menjual
dengan Rp 200.000.000. barang tersebut dengan harga yang lebih
Kondisi lain yang dapat dilihat mahal dan menggunakan merk/brand
berdasarkan hasil penelitian dan analisis mereka sendiri.
data yaitu bahwa pemasaran yang ada 3. Strategi Pengembangan Industri
pada industri kecil krecek singkong di Kecil Krecek Singkong di Desa
Desa Bedoyo Kecamatan Ponjong Bedoyo Kecamatan Ponjong
Kabupaten Gunungkidul sebagian besar Kabupaten Gunungkidul
dalam kategori sedang sebesar 61,54% Dalam sebuah penyusunan
(tabel 27). Pemasaran merupakan faktor perencanaan harus dilakukan suatu
penting dalam perkembangan usaha, analisis, dalam hal ini analisis yang
karena sebaik apapun SDM, SDA dan dilakukan berupa analisis SWOT.
teknologi yang ada, dan sebesar apapun Analisis yang dilihat dari Strength
modal apabila pemasaran tidak berjalan, (kekuatan), Weakness (kelemahan),
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009 . Singkong. Semarang. SKRIPSI UNES.
http://id.wikipedia.org. Diakses 7 Mei Semarang.
2015
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
_______. 2009 b. Prospek dan Arah Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Pengembangan Agribisnis. PT Rineka Cipta.Jakarta
http://sosek.com.Diakses tanggal 7
Mei 2015 Badan Pusat Statistik 2013. Daerah Istimewa
Yogyakarta Dalam Angka. BPS.
_______. 2012. Krecek Singkong. Diakses 12 Daerah Istimewa Yogyakarta
Mei 2015
Brooks, Ferno. 1992. Strategi BisnisDahara
Ali, Muhammad. 1998. Strategi Penelitian Prize. Semarang
Pendidikan. Jakarta: Angkasa
Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM.
Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko,. 2002. 2012. Kelompok Industri Kecil,
Koperasi, Kewirausahaan, dan Jumlah Unit Usaha dan Jumlah
Usaha Kecil.PT Rineka Cipta. Jakarta Tenaga Kerja di Kabupaten
Gunungkidul. Disperinkopdan UKM.
Arifah, T. 2011. Strategi Pengembangan Gunungkidul
Industri Kecil Jamur Tiram di
Kecamatan Jambu Kabupaten
JURNAL MASEPI, VOL.1, NO.2, OKTOBER 2016
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu
PT Prenhallindo. Jakarta. Ekonomi Perusahaan Modern.IKIP
PRESS. Semarang
Rangkuti, F 2002. Analisis Swot Teknik
Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Sri Mulyani. 1983. Psikologi Pendidikan.
Pustaka Utama. Jakarta IKIP Jakarta PRESS. Jakarta
Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Sukirno, S 2002. Pengantar Ekonomi Mikro.
Membedah Kasus Bisnis. PT. Edisi 3 Cetakan 17. Raja Grafindo
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Persada. Jakarta