PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
2. Apa saja yang termasuk dalam unsur-unsur kalimat?
3. Apa sajakah jenis-jenis kalimat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan
suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam bahasa tulis, kalimat diawali
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru dan tanda tanya.
Kalimat disusun dari beberapa unsur yaitu : frasa, kata ataupun klausa.
3
d. Keterangan (K)
Unsur ini berfungsi sebagai penambah keterangan pada sebuah kalimat. Unsur
keterangan biasanya diletakkan di depan maupun di belakang kalimat.
Ada beberapa jenis unsur keterangan diantaranya adalah :
1) Keterangan waktu
Kemarin, besok, bulan lalu, dua hari yang lalu, tahun depan, dan lain – lain.
2) Keterangan tempat
Di sana, di rumah, di toko, dan lain – lain.
3) Keterangan cara
Dengan cepat, sangat lambat, sangat serius, secara diam – diam.
4) Keterangan alat
Menggunakan cangkul, dengan sepeda, mengendarai mobil, dan lain – lain.
5) Keterangan tujuan
Supaya pintar, agar naik kelas, dan lain – lain.
e. Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi unsur – unsur lainnya,
seperti subjek, predikat, maupun objek. Unsur ini berfungsi untuk menambahkan
arti atau keterangan. Contoh :
1) Pelengkap objek
Saya membeli buku yang baru terbit di toko buku
2) Pelengkap subjek
Gadis yang berambut pirang itu menemui aku di kelas pagi ini.
3) Pelengkap predikat
Pelengkap predikat digunakan pada kata predikat yang berimbuhan ber-, ter-,
ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan, berdasarkan, dan menjadi).
Contoh :
a. Jack bertubuh kekar.
b. Jack tersandung batu.
c. Kamar Ani berhiaskan lampu warna-warni.
d. Agung merupakan warga negara Korea.
e. Keputusan Jack berdasarkan hukum.
4
2.3 Jenis-Jenis Kalimat
Adapun jenis-jenis kalimat diantaranya :
1. Jenis kalimat menurut jumlah klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibentuk atas dua
macam, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa bebas. Hal itu
berarti hanya ada satu predikat di dalam kalimat tunggal. Unsur predikat
adalah sebagai penanda klausa. Unsur subjek dan predikat memang selalu ada
di dalam setiap kalimat. Adapun objek, pelengkap dan keterangan sifatnya
tidak harus ada di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Jika
predikat masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi ada dalam
kalimat tersebut. Berdasarkan jenis kata atau frasa pengisi predikatnya, kalimat
tunggal dapat dibagi menjadi empat macam yang diberi nama atau label
tambahan sesuai jenis kata atau frasanya, yaitu nominal, adjektiva, verbal, dan
numeral. Contoh :
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah penggabungan dua kalimat atau lebih dengan
menggunakan kata hubung. Dengan kata lain kalimat majemuk adalah kalimat
yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan dua predikat. Kalimat
majemuk dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Kalimat majemuk setara atau koordinatif
Kalimat majemuk setara atau koordinatif yaitu gabungan dua pokok pikiran
atau lebih yang kedudukannya setara. Struktur kalimat yang di dalamnya
terdapat sekurang-kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat
5
berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Berikut tabel penghubung klausa dalam
kalimat majemuk setara:
Tabel 1.1 Penghubung klausa dalam kalimat majemuk setara
Jenis
Fungsi Kata Penghubung
Hubungan
menyatakan penjumlahan
atau gabungan
Penghubung dan,serta,baik,maupun
kejadian,kegiatan,peristiwa
, dan proses
bahwa hal yang dinyatakan
Pertentanga dalam klausa pertama
tetapi,sedangkan,bukannya,melainkan
n bertentangan dengan klausa
kedua
menyatakan pilihan di
Pemilihan Atau
antara dua kemungkinan
menyatakan kejadian yang
Perurutan lalu,kemudian
berurutan
6
b. Anak kalimat ( kalimat yang diperluas membentuk kalimat baru. Anak
kalimat ditandai pemakaian kata penghubung dan bila mendahului
induk kalimat dipisah dengan tanda baca koma).
Berikut tabel jenis hubungan antarklausa, konjungtor, dan fungsinya dalam
kalimat majemuk bertingkat.
Tabel 1.2 Jenis hubungan antarklausa, konjungtor, dan fungsinya dalam
kalimat majemuk bertingkat.
Jenis
Kata Penghubung
Hubungan
sejak,sedari,sewaktu,sementara,seraya,setelah,sambil,sehabis,
Waktu
sebelum,ketika,tatkala,hingga,sampai
jika(lau),seandainya,andaikata,andaikan,asalkan,kalau,apabila,
Syarat
bilamana,manakala
Tujuan agar,supaya,untuk,biar
walau(pun),meski(pun),sekalipun,biar(pun),kendati(pun),sungguh
konsesif
(pun)
pembandingan seperti,bagaikan,laksa-na,sebagaimana,dari-pada,alih-alih,ibarat
penyebaban sebab,karena,oleh karena
pengakibatan sehingga,sampai-sampai,maka
cara/alat dengan,tanpa
kemiripan seolah-olah,akan
kenyataan Padahal
penjelasan Bahwa
Hasil Makanya
7
4. Hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota itu.
5. Dengan menurunkan harga beberapa jenis BBM, kita berharap kegiatan
ekonomi tidak lesu lagi.
c. Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk memerintah dan melarang
orang berbuat sesuatu. Kalimat perintah berintonasi menurun dan diakhiri
tanda titik (.) atau tanda seru (!). Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi
kalimat perintah suruhan, kalimat perintah halus, kalimat perintah
permohonan, kalimat perintah ajakan dan harapan, kalimat perintah larangan,
dan kalimat perintah pembiaran. Contoh :
8
1. Tolonglah bawa motor ini ke bengkel. (kalimat perintah halus)
2. Buka pintu itu! (kalimat perintah suruhan)
3. Jangan buang sampah di sungai itu! (kalimat perintah larangan)
4. Mohon hadiah ini kamu terima. (kalimat perintah
permohonan/permintaan)
5. Ayolah, kita belajar. (kalimat perintah ajakan dan harapan)
6. Biarlah dia pergi bersama temannya. (kalimat perintah pembiaraan)
d. Kalimat Seru (Ekslamatif)
Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai untuk
mengungkapkan perasaan emosi yang kuat, termasuk kejadian yang tiba-tiba
dan memerlukan reaksi spontan. Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri
tanda seru (!). Contoh :
1. Hai, ini dia orang yang kita cari!
2. Wah, pintar benar anak ini!
a. Kalimat Sempurna (Mayor)
Kalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah klausa
bebas. Oleh karena yang mendasari kalimat sempurna adalah suatu klausa
bebas maka kalimat sempurna ini cukup kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. Contoh :
1. Ayah membaca koran. (Kata sempurna dilihat dari kalimat tunggal)
2. Kalau saya mempunyai uang, saya akan membeli rumah itu.
(Kata sempurna dilihat dari kalimat majemuk bertingkat)
9
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang subjek dan predikatnya tidak
lengkap atau dengan kata lain subjek dan predikatnya tidak ada sama sekali.
Kalimat tak sempurna ini mencakup kalimat pertanyaan, minor, dan seruan.
Contoh :
1. Maksudmu?
2. Ayah di Sumatera Utara.
a. Kalimat Aktif
10
Kalimat aktif adalah kalimat kalimat yang subjeknya sebagai pelaku atau
aktor. Kalimat aktif umumnya berawalan me- dan ber- pada predikatnya.
Contoh :
1. Anto mengambil buah mangga.
2. Adik bermain bola.
b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat kalimat yang subjeknya berperan sebagai
penderita atau dikenai pekerjaan / tindakan. Kalimat pasif umumnya
berawalan di- , ter- , ke-an. Contoh :
1. Piring dicuci Anita.
2. Adik terjatuh di kamar mandi.
3. Suaranya kedengaran ke sana.
c. Kalimat Medial
Kalimat medial adalah kalimat yang subjeknya berperan baik sebagai
pelaku dan atau sebagai penderita (objek).
Contoh :
1. Dia menghibur dirinya.
2. Wanita itu menggantung dirinya sendiri.
3. Mereka menyusahkan diri sendiri.
d. Kalimat Reiprokal
Kalimat resiprokal adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan
sesuatu perbuatan yang berbalas-balasan.
Contoh :
1. Saya sering tukar-menukar buku dengan si Joni.
2. Para pembeli ramai tawar-menawar dengan para pedagang.
BAB III
11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang kalimat maka diperoleh beberapa kesimpulan,yaitu :
3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa Poltekkes Tanjung Karang dapat lebih memahami jenis-
jenis kalimat, serta dapat mengaplikasikannya dalam karya tulis dengan
menggunakan kalimat yang benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................5
3.2 Saran..............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................5
14
DAFTAR TABEL
15