Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Patologi Anatomi merupakan pemeriksaan jaringan dan sel, yang
umumnya melibatkan pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik
pada jaringan dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang
dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain
pada dan di sekeliling sel.
Di dalam laboratorium patologi klinik sangat diperlukan kesehatan
dan keselamatan kerja bagi pasien maupun petugas kesehatan.
Terdapat banyak limbah atau specimen yang bisa menginfeksi
petugas ataupun alat-alat yang menginfeksi pasien. Oleh karena itu,
diperlukan penegetahuan tentang keselamatan bekerja bagi pasien,
petugas kesehatan ataupun lingkungan kerja. Misalnya pemakaian
APD dan menyuci tangan sesudah dan sebelum memasuki
laboratorium.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud patologi anatomi?
2. Apa saja ruang yang terdapat di laboratorium patologi anatomi?
3. Bagaimana prosedur kerja yang baik di laboratorium?
4. Apa saja limbah yang di hasilkan dalam laboratorium patologi
anatomi?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang laboratorium patologi anatom
2. Mengetahui apa saja ruangan yang terdapat di laboratorium
3. Mengetahui ruangan yang terdapat Mengetahui apa saja di
laboratorium
4. Mengetahui apa saja limbah yang di hasilkan di laboratorium

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan mampu memberikan kajian tentang
laboratorium Patologi Anatomi dan prosedur cara kerja yang baik
dan benar dalam laboratorium Patologi Anatomi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PATOLOGI ANATOMI

Patologi berasal dari bahasa latin pathos (penyakit) dan logos(ilmu),


berarti patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan proses
terjadinya penyakit. Sedangkan anatomi berasal dari bahasa Yunani
ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti
memotong dan merupakan cabang dari biologi yang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Jadi patologi
anatomi adalah ilmu yang mempelajari suatu penyakit berdasarkan
pemeriksaan kasar dan mikroskopis terhadap sel, jaringan, dan organ
tubuh.
Teknik yang digunakan adalah dengan pengecatan khusus dan
imunohistokimia pada sel/jaringan yang terindikasi mengalami
gangguan/sakit. Teknik ini dimanfaatkan untuk memvisualisasikan
protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling sel.
Diagnosis penyakit melalui teknik imunohistokimia spesimen
sel/jaringan tertentu dilakukan di laboratorium patologi anatomi.
Laboratorium ini memiliki kekhasan dari laboratorium biasanya. Hal
ini terlihat dari alat/instrument dan reagent/bahan-bahan yang sedikit
berbeda dan khas dari laboratorium biasanya.

Berikut perlengkapan yang ada di dalam laboratorium patologi anatomi :


1.     Microtome blades Lieca 818/819 @ 50 blades
2.     Mikroskop Trinukuler
3.     Ethanol Absolute
4.     Xylene
5.     Papinicolau’s Solution Harris Haematoxylin
6.     Formaldehyde 37 %
7.     DPX Entellan Mounting
8.     Entellan
9.     Aceton
10. Methanol
11. Histowax
12. Histodecalcifier
13. Diamond Pen
14. Staining jar with Lass Lid , Coplin Type
15. Staining rack, stainless steel, Papanicolau type
16. CardBoard Stain Tray , for 20 pcs slide with Lid

2
17. Embedding cassettes + tutup
18. Embedding cassettes tanpa tutup
19. Embedding cassettes O ring
20. Process Cover for embedding cassettes
21. Base Molds, Stainless Steel 7x7x7 mm
22. Base Molds, Stainless Steel, 24x24x6 mm
23. Coverglasses 18×18 mm
24. Coverglasses 20×20 mm
25. Coverglasses 22×22 mm
26. Coverglasses 24×24 mm
27. Coverglasses 24×40 mm
28. Coverglasses 24 x 60 mm
29. Object Glass
30. Object Glass Poly-L-Lysine
31. Object Glass Superfrost Plus special for immunostainer and LBC
Processor
32. Slide Storage boxes for 100 pcs slide with steel lock, metallic grey
Color, ABS Material
33. Table Top Parafin Block Storage Cabinet
34. Pathology/Histology slide storage cabinet, Stackable/Lockable for
safety
35. Dissecting forceprs, stainless steel
36. Tissue forceps, stainless steel
37. Speciment forceps, stainless steel
38. Tissue Freezing medium

Dalam bidang ilmu patologi anatomi, tumor / kanker dapat diketahui


dengan melihat penampakan suatu sel jaringan di bawah mikroskop.
Penentuan tumor / kanker berdasarkan patologi anatomi berdasarkan
bentukan sel yang dapat dilihat dengan mikroskop dan biasanya
yang membaca adalah dokter spesialis patologi anatomi (SpPA).
Pemeriksaan tumor / kanker dengan pemeriksaan secara patologi
anatomi ini merupakan hal yang paling sering dilakukan karena
pemeriksaan ini dapat secara akurat menegakkan diagnosis tumor /
kanker serta dalam penentuan stadium kanker.
Adapun contoh pemeriksaan dengan patalogi anatomi ini berupa :

1. Sitopatologi : Contohnya berupa pemeriksaan Fine Needle


Aspiration Biopsy (FNAB), di mana cara pengambilan contoh
jaringan dengan menggunakan jarum suntik yang kemudian
ditusukkan ke dalam tumor atau ductal lavage of breast cell untuk
cairan yang diproduksi payudara. Biasanya tumor yang
berkonsistensi lunak atau cair atau dapat juga berupa cairan tubuh
(cairan pleura paru, cairan cerebral, dan lain - lain).

3
2. Histopatologi : Contohnya berupa pemeriksaan biopsi jaringan
(kanker payudara, kanker kulit dan sebagainya), di mana dalam
pengambilan contoh jaringan seperti operasi, namun bahan yang
diambil hanya sedikit dan kemudian contoh ini dilihat di bawah
mikroskop.

3. VriesCoupe : Pemeriksaan jaringan kanker yang dilakukan di tengah


- tengah operasi, di mana ketika jaringan tumor/kanker bersama
jaringan sekitarnya yang dianggap normal diangkat, jaringan
tersebut dibekukan dengan cairan nitrogen dan kemudian langsung
dibawa ke bagian patologi anatomi yang memang sudah disediakan
di ruang operasi. Bila patholog menyatakan bahwa jaringan yang
diambil tidak menyebar ke sekitarnya, maka operasi selesai. Dan bila
sebaliknya, maka operasi dilanjutkan sampai didapatkan jaringan
yang benar normal atau dapat juga dihentikan bila operasi tak dapat
dilanjutkan oleh karena riskan untuk mengangkat jaringan sekitarnya
yang memiliki fungsi tak tergantikan.

B. RUANGAN PATOLOGI ANATOMI


1. Ruang Tindakan
Pengambilan sel dalam benjolan
Fiksasi kering specimen
Pengeringan menggunakan hairdrier
Mengmbil specimen pasien yang diusapkan ke kaca preparat.
2. Ruang sitologi
Ruang perwarnaan preparat
3. Ruang Pemotongan Sampel
4. Ruang Histopatologi

C. PROSEDUR KERJA DI LABORATORIUM PATOLOGI


ANATOMI
Cara kerja yang baik di laboratorium patologi anatomi
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memasuki ruangan
2. Menggunakan APD lengkap
3. Membuang limbah ke tempat yang sesuai( infeksius atau non
infeksius)/ SAFETY BOX

4
D. LIMBAH YANG DIHASILKAN
1. Limbah padat
Berupa handscoon dan masker, alat-alat atau wadah yang
telah dipakai dan tidak digunakan lagi. Limbah padat
ditampung dalam plastic berwarna kuning.

2. Limbah cair
Berupa cairan yang diginakan dalam pemeriksaan sampel.
Limbah cair dibuang ke wastafel. Dimana pada wastafel
terdapat pipa yang tersambung ke IPAL.

3. Limbah infeksius
Berupa jaringan tubuh/organ tubuh yang akan diperiksa.
Limbah tersebut sebelum dibuang akan diarsipkan dalam
kantung plastic putih(tidak berwarna) yang diberi cairan
formalin yang berfungsi untuk menjaga sel-sel dalam
jaringan tersebut tetap hidup. Limbah ini
disimpan(diarsipkan) selam tiga bulan. Stelah tiga bulan,
limbah tersebut dibuang ke plastic kuning dan dibakar di
insenerator.

5
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pada laboratorium patologi kita dpat mengetahui bagaimana


prosedur yang baik saat bekerja di laboratorium patologi anatomi
supaya tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan kerja. Selain itu, kita
mengetahui pemisahan dan pembuangan limbah dengan baik.Pada
laboratorium patologi anatomi ada 3 macam limbah yaitu limbah
padat,limbah cair,dan limbah infeksius yang memerlukan
penanganan masing-masing dengan cara yang berbeda.Pada
Laboratorium patologi anatomi wajib menggunakan APD guna
meminimalis kecelakaan kerja.

B.SARAN

Sebelum bekerja di laboratorium petugas ataupun pasien harus


memperhatikan prosedur kerja yang benar. Supaya mengurangi
kecelakaan akibat kerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://labpatologianatomi.blogspot.com/2013/01/laboratorium-
patologianatomi.html

Anda mungkin juga menyukai