Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MATRIKS SPACE TERHADAP DEPOT BUBUR

MANG IWAN

Diajukan untuk Mata Kuliah Manajemen Strategi


Dosen Pengampu Yoiz Sofwa Safrani SP, M. Si.

Oleh :

Ridha Nindya Phirusa NIM. 1717202041


Tri Puji Astuti NIM. 1717202049
Yustica Nuraini Sabila NIM. 1717202052
Frina Dian Faturrahmah NIM. 1717202070
Hari Ayuningtyas NIM. 1717202072
Kholifatus Sa’diyah NIM. 1717202075

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2019
A. PENDAHULUAN
Strategi merupakan tindakan yang senantiasa bersifat meningkat,
terus menerus, dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Selain memilih strategi
yang ingin dijalankan, analisis dan pilihan strategi berfokus pada usaha
menciptakan dan mengevaluasi strategi-strategi alternatif. Pemilihan
strategi merupakan salah satu proses dalam anajemen strategi. Proses ini
juga terdiri dari proses-proses.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan,
dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen
strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Matrik SPACE terlihat lebih kompleks daripada matrik SWOT.
Matrik ini terdiri dari 4 kuadran. Masing-masing kuadran memiliki nama
sendiri-sendiri. Keempatnya yaitu strategi agresif, konservatif, defensif,
dan kompetitif. Di antara kuadran tersebut ada 4 garis sumbu yang
memisahkan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Matriks Space
Matriks Space atau disebut matriks posisi strategis dan evaluasi
tindakan, menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk
organisasi atau perusahaan adalah srategi agresif, konservatif,
defensive, atau kompetitif. Sumbu Matriks Space menunjukkan dua
dimensi internal : kekuatan finansial (FS) dan keunggulan kompetitif
(CA) dan dua dimensi eksternal : stabilitas lingkungan (ES) dan
kekuatan industry (IS).
Bergantung pada jenis usaha, beragam variable bisa memtakan
masing-masing dimensi yang ditunjukkan dalam sumbu matriks Space.
Matriks Space :
a. Agresif
 Intregasi ke belakang, intregasi ke depan, intregasi
horizontal.
 Penetrasi pasar
 Pengembangan pasar
 Pengembangan produk
 Deverifikasi terkait atau tak terkait.
b. Konservatif
 Penetrasi pasar
 Pengembangan pasar
 Pengembangan produk
 Deverifikasi terkait
c. Kompetitif
 Intregasi ke belakang, intregasi ke depan, intregasi
horizontal.
 Penetrasi pasar
 Pengembangan pasar
 Pengembangan produk
d. Devensif
 Penciutan
 Divestasi
 Likuidasi

2. Konsep Pengukuran Variabel


Pendekatan analisis Space berusaha untuk mengatasi keterbatasan
metode-metode lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada
matriks. Setiap dimensi dilihat sebgai gabungan dari beberapa faktor
yang dievaluasi secara terpisah. Dengan memasukkan sejumlah faktor,
manajer dapat melakukan evaluasi alternatif strategi tertentu dari
beberapa perspektif, dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan
strategi yang dipilih. Analisis SPACE terdiri dari empat input variable
atau dimensi yang digunakan , yaitu :
a. Dimensi Internal
1) Kekuatan Finansial (Financial Strenght (FS))
Mencakup ukran-ukuran yang menunjukkan kekuatan finansial
yang dimiliki perusahaan, seperti : pengembalian investasi,
likuiditas, modal kerja, laba perusahaan.
2) Keunggulan Bersaing (Competitive Adventage (CA))
Mencakup ukuran-ukuran yang menggambarkan keunggulan
bersaing yang dimiliki perusahaan, seperti: kualitas produk,
pangsa pasar, keunggulan teknologi, loyalitas konsumen,
kendali atas pemasok, siklus hidup produk
b. Dimensi Ekternal
1) Kekuatan Industri (Industry Strenght (IS))
Mencangkup ukuran-ukuran yang menunjukkan kekuatan
industry atau bisnis perusahaan seperti : kapasitas, potensi
pertumbuhan, produktifitas, stabil keuangan, potensi laba.
2) Kestabilan lingkungan (Enviromental Stability (ES))
Mencangkup ukuran-ukuran yang mencerminkan kestabilan
lingkungan perusahaan, meliputi: perubahaan teknologi,
tingkat inflasi, kemudahan keluar dari pasar, resiko bisnis,
tekanan kompetitif.

3. Metode Analisis Data


Pada matrix ini, secara internal meliputi bagaimana lajuperusahaan
dan bagaimana posisi perusahaan dipasar. Secara eksternal meliputi
bagaimana stabilitas perusahaan dalam hal menanggapi berbagai
perubahan dari luar perusahaan seperti inflasi, demand, yanh berubah-
ubah dan juga kekuatan industri perusahaan dalam hal potensi
pertumbuhan, profit, stabilitas keuangan dan lainya.
C. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Observasi
1. Sejarah Depot Bubur Mang Iwan
Awal mula berdirinya Depot Bubur Mang Iwan pada tahun 2007 di
awali dengan berjualan keliling menggunakan gerobak, kemudian
seiring berkembangnya usaha bubur tersebut, Mang Iwan memutuskan
untuk membuka ruko di Jalan Teluk Purwokerto hingga sampai saat
ini Mang Iwan memiliki 5 cabang Depot Bubur. Di masing-masing
cabang Depot Bubur, Mang Iwan mempekerjakan 3-4 pekerja. Dalam
membuka usaha awal Mang Iwan bermodalkan uang sebesar Rp.
3.500.000,00. Kemudian untuk memperkirakan bahan tergantung
dengan situasi dan kondisi harga pasar.
Depot bubur Mang Iwan tidak hanya menjual bubur ayam saja,
melainkan tersedia juga bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam.
Diantara beberapa varian macam bubur tersebut, tingkat ketertarikan
konsumen yang paling tinggi yaitu pada bubur ayam. Ketika hari-hari
biasa, per harinya membutuhkan bahan 3kg beras atau kacang hijau
untuk membuat bubur. Namun jika hari libur atau weekend dapat
menghabiskan 4 sampai 5kg beras atau kacang hijau atau bahkan dapat
membuat dua kali produksi dalam sehari. Jika per hari bubur ayam
tidak habis, maka penjual akan memberikan ke tukang sampah yang
berada disekitar toko.
Untuk menentukan harga bubur Mang Iwan menyesuaikan dengan
harga-harga di pasar. Namun, apabila bahan-bahan di pasar naik, Mang
Iwan tetap mempertahankan kualitas dan harga bubur namun
mengurangi porsi bubur.
Dalam memperoleh keuntungan di hari biasa, Mang Iwan
mendapatkan profit sebesar Rp.600.000,00 per hari. Namun jika hari
libur atau weekend Mang Iwan bisa mendapatkan profit sebesar
Rp.2.000.000,00 per hari.
2. Visi, Misi dan Produk Depot Bubur Mang Iwan
a. Visi
Menjadikan bubur ayam sebagai produk yang digemari setiap
kalangan sebagai menu sehat yang higienis
b. Misi
1) menambah wawasan dan pengalaman dengan menjual secara
langsung kepada konsumen
2) melakukan promosi baik dengan memperkenalkan langsung
kepada masyarakat maupun memasang iklan dimedia
3) menjadi produk makanan yang banyak diminati banyak
masyarakat
4) memilih tempat yang strategis
c. Produk
1) Bubur Ayam Biasa
2) Bubur Ayam Spesial
3) Bubur Ayam Spesial Keju
4) bubur Ayam Spesial Jamur
5) bubur ayam spesial kornet
6) bubur kacang ijo + ketan hitam
7) sate usus + sate telor
8) aneka minuman
3. Waktu dan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu hari yaitu tanggal 16 April
2019 pukul 13.00 WIB. Tempat penelitian adalah Usaha Depot Bubur
Mang Iwan yang terletak di Pasar Pon Purwokerto yang merupakan
cabang ke 4 dari 5 cabang depot. Cabang Depot Bubur Mang Iwan
diantaranya :
a. Lampu Merah Sultan Agung-Teluk.
b. Depan Mako BRIMOB – Watumas
c. Lampu Merah Dukuh Waluh (Di dalam Terminal Angkot).
d. Sebelah Barat Pasar Pon Purwokerto.
e. Lampu Merah Karang Pucung.
4. Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
dengan cara mengambil data primer. Data primer diperoleh melalui
observasi dan wawancara. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja
(purposive), yaitu usaha menengah ke atas Depot Bubur Mang Iwan.
Pihak yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu pihak
internal. Pihak internal yaitu pemilik Depot Bubur Mang Iwan dan
karyawan.

5. Analisis Matrix Space Depot Bubur Ayam Mang Iwan


Langkah-langkah dalam membuat Space Matrix :
1. Tentukan-tentukan variabel-variabel untuk menetapkan kekuatan
finansial, kekuatan kompetitif, stabilitas terhadap lingkungan
diluar perusahaan dan kekuatan industri perusahaan.
2. Beri nilai yang berkisar antara 1 (terburuk) hingga 6 (terbaik)
untuk variabel kekuatan finansial dan kekuatan industri
perusahaan. Sedangkan untuk kompetitif dan stabilitas terhadap
lingkungan diluar perusahaan akan diberikan nilai antara 1
(terbaik) hingga -6 (terburuk).
3. Kemudian lakukan perhitungan rata terhadap masing-masing
variabel
4. Plot rata-rata nilai pada kooerdinat yang tepat di Matrix Space
5. Tarik garis lurus untuk menghubungkan titik terpotong dan
kemudian dapat dilihat bagaimana posisi perusahaan.

Posisi Strategi Internal


Kekuatan Finansial (FS) Rating
1. Pengembalian investasi 6
2. Likuditas 5
3. Modal kerja 6
4. Laba perusahaan 6
Jumlah 23
Rata rata 5,75

Posisi Strategi Eksternal


Kekuatan industri (IS) Rating
1. Kapasitas 4
2. Potensi pertumbuhan 5
3. Produktivitas 5
4. Stabilitas keuangan 4
5. Potensi laba 6
Jumlah 24
Rata rata 4,8

Posisi Strategi Internal


Keunggulan kompetitif (CA) Rating
1. Kualitas produk -4
2. Pangsa pasar -5
3. Keunggulan teknologi -3
4. Loyalitas konsumen -4
5. Kendali atas pemasok -2
6. Siklus hidup produk -5
Jumlah -23
Rata rata -3,83

Posisi Strategi Eksternal


Stabil Lingkungan (ES) Rating
1. Perubahan Teknologi -3
2. Tingkat inflasi -3
3. Kemudahan keluar dari pasar -5
4. Resiko bisnis -3
5. Tekanan kompetitif -5
Jumlah -19
Rata rata -3,8

Keterangan variabel FS dan IS :


6 = sangat penting
5 = penting
4 = standar
3 = kurang penting
2 = tidak penting
1= sangat tidak penting

Keterangan variabel ES dan CA :


-6 = sangat penting
-5 = penting
-4 = standar
-3 = kurang penting
-2 = tidak penting
-1= sangat tidak penting

Dari matriks diatas dapat diketahui sumbu X dan Y nya sebagai berikut :
Sumbu X = Rata-rata score CA+ Rata Rata score IS
= -3,83 + 4,8
=0,97
Sumbu Y = Rata-rata score FS+ Rata Rata score ES
= 5,75 + (-3,8)
= 1,95
FS
6
5 AGGRESSIVE
4
3
2
1
0.97 ; 1.95
0 IS
CA -1
-2 IS

-3
-4
-5
-6

ES

Dari hasil grafik di atas, ada bebeapa kuadran, masing-masing kuadran


mempresentasikan strategi-strategi yang layak digunakan oleh perusahaan.
Berikut penjelasannya masing- masing : Ketika vector arah perusahaan berlokasi
di kuadran agresif (kuadran kanan atas) dari Matrix SPACE, perusahaan berada
pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna (1)
memanfaatkan peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, (3)
menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi kebelakang, integrasi ke
depan, integrasi horizontal, diferensiasi konglomerat, diferensiasi konsentrik,
difersivikasi horizontal, atau strategi kombinasi semua bisa layak digunakan,
tergantung pada layak digunakan yang dihadapi perusahaan.
Vektor arah dapat muncul di kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari
matriks SPACE, yang mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan
kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil resiko yang berlebihan.
Strategi konservatif sering kali memasukan penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk, dan diversifikasi konsetrik. Vektor arah mungkin belokasi
dikiri bawah atau kuadran defensif yang menyarankan bahwa usaha seharusnya
berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman
eksternal. strategi defensif mencakup retrenchment, diventasi, likuiditas, dan
diversifikasi konsentrik.
Akhirnya, vector arah dapat berlokasi di kanan bawah, atau kuadran
kompetitif dari matriks SPACE, mengindikasiknan strategi kompetitif. Starategi
kompetitif mencakup inetgrasi kebelakang, kedepan, dan horizontal; penetrasi
pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk; dan joint venture.
PENUTUP

Matriks Space atau disebut matriks posisi strategis dan evaluasi


tindakan, menunjukkan apakah strategi yang paling sesuai untuk
organisasi atau perusahaan adalah srategi agresif, konservatif,
defensive, atau kompetitif. Sumbu Matriks Space menunjukkan dua
dimensi internal : kekuatan finansial (FS) dan keunggulan kompetitif
(CA) dan dua dimensi eksternal : stabilitas lingkungan (ES) dan
kekuatan industry (IS).
Analisis Matrix Space pada Depot Bubur Ayam Mang Iwan muncul
kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari matriks SPACE, yang
mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan kompetensi dasar
perusahaan dan tidak mengambil resiko yang berlebihan. Strategi
konservatif ini sering kali memasukan penetrasi pasar, pengembangan
pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsetrik.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Depot Bubur Mang Iwan Diakses melalui Depot-Bubur.tripod.com

Fred R, David. 2011. Manajemen Staregis. Jakarta : Salemba Empat


Melati, Dianti Putri dan Marbudyo Tyas Widodo. 2015. Komparasi Analisis
SWOT dan Space dalam menetapkan strategi Bisnis Berdasaarkan Kondisi
Lingkungan Perusahaan pada Perusahaan Outsourching. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis. vol. 10. No. 2. Hal. 201-222
Yoni, Ginanjar. 2018. Aplikasi Matrix Stategi dalam Perencanaa Strategi
Perusahaan. diakses melalui Journal.umg.ac.id tanggal 22 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai