Anda di halaman 1dari 12

JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811

e-ISSN 2656-825x

PENGETAHUAN IBU BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK USIA PRESCHOOL

Benedictus Aditya Permana Putra1, Tuti Asrianti Utami2

1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus
Email : tutichaidir18@gmail.com

ABSTRAK

Diare terjadi karena adanya kelainan pada fungsi pencernaan, penyerapan, dan
sekresi. Peningkatan jumlah tinja dengan kadar air yang juga meningkat merupakan
akibat dari adanya perubahan transportasi air dan elektrolit pada sistem gastrointestinal
Penyebaran penyakit infeksi seperti diare dapat melalui tangan terutama pada anak usia
preschool, sehingga perlu upaya pencegahan diare.Penelitian ini menggunakan desain
cross-sectional, dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah ibu yang
memiliki anak usia preschool sebanyak 80 responden. Uji statistik yang digunakan
dengan uji kendall tau c. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
pengetahuan ibu (p=0,000) dengan perilaku pencegahan diare. Faktor yang melekat
sebagai karakteristik ibu juga diteliti seperti usia, pendidikan dan pekerjaan ibu. Faktor
tersebut tidak berhubungan dalam penelitian ini yaitu usia ibu (p=0,813), pendidikan ibu
(p=0,920), pekerjaan (p=0,686). Harapan peneliti adalah ibu-ibu di kelurahan Johar
Baru selalu memiliki pengetahuan yang baik untuk melakukan pencegahan diare pada
anaknya.
Kata kunci: Diare, Pengetahuan, perilaku, Preschool

27
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

MOTHER'S KNOWLEDGE IS CONNECTED TO DIARRHEA


PREVENTION BEHAVIOR IN CHILDREN AGE PRESCHOOL

ABSTRACT
Diarrhea occurs due to abnormalities in digestive function, absorption, and
secretion. Increasing the number of stools with increased water content is a result of
changes in water and electrolyte transportation in the gastrointestinal system. The
spread of infectious diseases such as diarrhea can be through the hands, especially in
preschool children, so it is necessary to prevent diarrhea. This study uses a cross-
sectional design, using a questionnaire. The sample of the study was 80 mothers who
had preschool children. Statistical tests used by the Kendall test or know c. The results
of this study indicate a relationship between maternal knowledge (p = 0,000 with
diarrhea prevention behavior. Unrelated factors in this study were maternal age (p =
0.813), maternal education (p = 0.920), occupation (p = 0.686), researcher
expectations is that mothers in Johar Baruvillage always have good knowledge to
prevent diarrhea in their children.
Keywords : Diarrhea, Knowledge, Behavior, Preschool

PENDAHULUAN terjadi pada kelompok usia balita yaitu


sekitar 18,5% (Riskesdas, 2018). Di
Di dunia diare merupakan masalah
Indonesia, angka kejadian diare akut
global yang menyebabkan kematian
diperkirakan masih sekitar 60 juta setiap
pada anak di bawah usia 5 tahun, sekitar
tahunnya dan angka kesakitan pada
1,7 milyar kasus diare pada anak
balita sekitar 200-400 kejadian dari
khususnya balita dan menyebabkan
1000 penduduk setiap tahunnya dan 1-
kematian sebanyak 760.000 balita di
5% berkembang menjadi diare
seluruh dunia yang tiap harinya kurang
kronik.Jakarta Pusat memiliki
lebih sekitar 1.400 anak yang meninggal
presentase 9% dari angka keseluruhan
karena diare(WHO, 2013; Moraga,
penderita diare pada balita yaitu sekitar
2016).Di tahun 2016, diare sebagai
22 ribu penderita diare (Kemenkes,
penyebab kematian nomor 8, lebih dari
2016)
1,6 juta kematian. Lebih dari
seperempat (26%)kematian diare pada Perilaku adalah suatu aktivitas yang
anak usia sebelum 5 tahun, dan sekitar dilakukan manusia itu
37% kematian diare terjadi di Asia sendiri(Notoatmodjo, 2012). Seseorang
selatan dan Afrika (Moraga, 2016). dapat menjadi sehat ataupun sakit itu
Di Indonesia insiden diare masih tergantung pada perilaku dan kebiasaan
cukup tinggi, yaitu sekitar 8% pada manusia itu sendiri. Perilaku kesehatan
seluruh usia, dan insiden tertinggi harus diutamakan terutama oleh ibu

28
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

yang sehari hari lebih dekat dengan Anak usia pre school (4-6 tahun)
anaknya. Pentingnya ibu memiliki berada dalam proses perkembangan,
pengetahuan yang baik mengenai baik perkembangan nilai-nilai, fisik,
kesehatan sehingga mempengaruhi kognitif, bahasa, maupun sosial dan
perilaku ibu dalam pencegahan diare. emosional. Dalam usia pre school anak
memiliki karakteristik yang berbeda
Intervensi terbaik untuk diare adalah dengan orang dewasa, mereka aktif,
melakukan pencegahan. Orang tua dinamis, antusias dan ingin tahu
memerlukan informasi tentang beberapa terhadap apa yang dilihat, didengar dan
pencegahan seperti kebersihan pribadi, dirasakan. Periode ini adalah periode
perlindungan, pasokan air yang bebas dimana anak sering bermain, hampir
kontaminasi, serta adanya persiapan seluruh kegiatan pada usia pre school
makanan yang bersih. Pencegahan diare melibatkan permainan. Penyebaran
meliputi kebersihan perineum, penyakit infeksi dapat melalui tangan,
pembuangan popok kotor, cuci tangan kondisi tersebut akan berdampak
yang tepat, serta melakukan isolasi terhadap tingginya kejadian infeksi pada
terhadap orang yang terinfeksi juga anak khususnya infeksi yang
dapat meminimalkan penularan infeksi menyebabkan diare(Sukut, 2015).
diare(Hockenberry, 2016).
Hasil observasi pada masyarakat
Informasi penting yang diperlukan kelurahan Johar Baru menganggap
orang tua tentang pencegahan diare bahwa diare merupakan penyakit yang
adalah, tidak memberikan obat diare sepele. Perilaku yang buruk sering
dewasa kepada anak-anak, minum air terjadi disekitarnya seperti pembuangan
yang benar-benar matang dan minuman limbah sampah yang sembarangan,
berkarbonasi, menghindari konsumsi air jajan makanan yang tidak bersih, dan
keran, es, produk susu yang tidak tidak tersedia air bersih di lingkungan
dipasteurisasi, sayuran mentah, buah- sekitar, yang mana merupakan faktor
buahan yang tidak dikupas, daging, dan penunjang terjadinya penyakit diare..
makanan laut(Kasem, 2017). Berdasarkan uraian tersebut, maka
Pencegahan diare dapat dilakukan penelitian ini mempunyai tujuan untuk
dengan pemberian vaksin yang dapat mengetahui hubungan variabel
melindungi anak-anak dari beberapa pengetahuan ibu dengan perilaku
penyakit terkait diare(Istiroha, 2016). pencegahan diare pada anak toddler.
Vaksin rotavirus diintegrasikan ke
METODE PENELITIAN
dalam program imunisasi nasional sejak
tahun 2006 di Amerika Serikat, dan Penelitian ini dilakukan dengan
kemudian musim rotavirus tercatat lebih menggunakan metode kuantitatif
pendek, bersama dengan penurunan dengan desain penelitian uji
46% tingkat rawat inap diare di antara korelasional deskriptif dan cross
anak-anak kurang dari 5 tahun(Kasem, sectional (Polit, 2012). Penelitian ini
2017). dilakukan di Posyandu RW 01

29
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

Kelurahan Johar Baru Jakarta Pusat validitas dan reliabilitas dengan


yang memiliki 97 kasus diare pada anak Cronbach’s Alpha 0.669 dan nilai r
usia dibawah 10 tahun pada bulan sebesar 0,360.
Agustus 2018. Populasinya adalah ibu
Peneliti memperhatikan prinsip-
yang memiliki anak usia preschool yang
prinsip etik untuk melindungi hak
datang ke Pelayanan Kesehatan di
responden selama penelitian dengan
Posyandu RW 01 Kelurahan Johar Baru
mempertimbangkan the five right of
sebanyak 98 ibu. Pengambilan sampel
human subjects in research yaitu
dilakukan dengan simple randomdan
(respect for autonomy) responden
menggunakan Tabel Krejciesebanyak
diberikan kebebasan untuk bersedia atau
80 ibu yang mempunyai anak usia
menolak setelah mendapat penjelasan
preschool, pada bulan Juni–Juli 2019.
dari peneliti, (privacy atau dignity)
Kuesioner pernyataan pengetahuan dan
responden memiliki hak untuk dihargai,
perilaku dalam penelitian ini berupa
responden bersedia menandatangani
angket dengan menggunakan skala
informed consent, nama responden
Gutman, tujuannya agar mendapat
menggunakan nama insial (anonymity),
jawaban yang tegas terhadap suatu
(confidentiality) merahasiakan
pernyataan yang ditanyakan.
informasi yang telah diberikan oleh
Peneliti telah melakukan uji responden (Polit, 2012).
validitas kepada 30 ibu. Uji kuesioner
Analisis data yang dilakukan adalah
ini dilakukan pada ibu dari anak usia
analisa univariat untuk mendapatkan
preschool yang berada di Posyandu RW
data frekuensi pengetahuan dan
01 Kelurahan Johar Baru.Dari 17
karakteristik responden dan analisis
pernyataan, terdapat 11 pernyataan
bivariat dengan uji chi square dan
tentang pengetahuan ibu terhadap
kendall’s tau b untuk melihat hubungan
pencegahan diare pada anak usia
antara pengetahuan, usia, pendidikan
preschool yang valid dan dari 17
dan pekerjaan. Pada tingkat significant
pernyataan, terdapat 9 pernyataan
95% dengan 0,05 (jika p value<0.05
tentang perilaku ibu terhadap
maka artinya ada hubungan bermakna
pencegahan diare pada anak usia
antar variable dan sebaliknya).
preschool yang valid. Total nilai

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi frekuensi

Persentasi
Kategori Frekuensi (f)
(%)
Usia Responden < median (31,5 tahun) 40 50

> median (31,5 tahun) 40 50

30
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

41-56 tahun 4 7.5

Dasar (SD) 6 7,5

Menengah (SMP-
Pendidikan 60 75,0
SMA)

Tinggi (D3-S2) 14 17,5

Bekerja 23 28,7
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 57 71,3

Baik 28 35

Pengetahuan Cukup 26 32,5

Kurang 26 32,5

Baik 53 66,3
Perilaku
Buruk 27 33,8

Tabel 1 menjelaskan bahwa ibu baik sebanyak28 (35%) dan perilaku


yang memiliki anak preschool datang ke pencegahan diare yang benar sebanyak
posyandu sebanyak 80 responden 53 (66,3%) ibu.
diperoleh data terbanyak pada usia
dibawah 31,5 tahun sebanyak 40 (50%)
Tabel 2. Hubungan antara usia,
ibu, responden berpendidikan menengah
pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan
(SMP-SMA) sebanyak 60 (75%)ibu,
terhadap perilaku ibu untuk pencegahan
dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
diare pada anak Preschool
sebanyak 57 ibu (71.3%), pengetahuan

Perilaku ibu untuk pencegahan


diare pada anak Preschool Total Nilai
Usia Baik Buruk
N % N % N % P
Usia
< 31,5 tahun 27 67,5 13 32,5 40 100 0,813
> 31,5 tahun 26 65 14 35 40 100
Pendidikan
Dasar 5 83,3 1 16,7 6 100
Menengah 38 63,3 22 36,7 60 100 0,920

31
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

Tinggi 10 71,4 4 28,6 14 100

Pekerjaan
Bekerja 16 69,6 7 30,4 23 100 0,686

IRT 37 64,9 20 35,1 57 100

Pengetahuan
Baik 28 100 0 0 28 100

Cukup 16 61,5 10 38,5 26 100


0,000
Kurang 9 34,6 17 65,4 26 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa ibu dengan perilaku ibu (p value= 0,920),


dengan usia kurang dari 31,5 tahun tidak ada hubungan antara pekerjaan
sebanyak 27 (67,5%), pendidikan dengan perilaku ibu (p value = 0,686)
menengah (SMP-SMA) sebanyak 38 dan adanya hubungan antara
(63,3%), pekerjaan sebagai ibu rumah pengetahuan dengan perilaku ibu (p
tangga sebanyak 37 (64,9) dan dengan value = 0,000) dalam pencegahan diare
pengetahuan baik sebanyak 28 (100%) pada anak usia preschool di Posyandu
yang memiliki perilaku baik untuk Kelurahan Johar Baru.
pencegahan diare pada anak preschool.
Hasil ujikendall tau diperoleh Abdinia, B. (2014). Knowledge and
bahwa tidak ada hubungan antara usia practice of mothers in the management
dengan perilaku ibu(p value = 0,813), of children’s Diarrhea, in Northwest,
tidak ada hubungan antara pendidikan Iran. Arch Pediatr, 2(4), e17581.

PEMBAHASAN PENELITIAN juga akan menumbuhkan kapasitas


a. Hubungan usia ibu dengan pribadi seseorang dalam mengatasi
perilaku pencegahan diare pada anak suatu persoalan.Usia ibu adalah faktor
usia preschool signifikan (prediktor) untuk
Usia merupakan tahapan pengetahuan mereka tentang
kronologikal dalam periode kehidupan pencegahan dan pengelolaan diare.
manusia yang berbeda. Semakin Kategori yang lebih tua yaitu 30-39
bertambahnya umur seseorang makin tahun lebih banyak memiliki
banyak pula pengetahuan yang ia pengetahuan tentang pencegahan diare
dapatkan (Notoatmodjo, 2012). Usia yang baik dibandingkan dengan
merupakan faktor individu dimana kategori referensi (≤ 19 tahun), dan ini
semakin bertambah usia seseorang, mungkin karena fakta bahwa ibu yang
maka akan semakin bertambah lebih tua mungkin tidak memiliki akses
kedewasaan dan semakin banyak ke pendidikan formal, tidak seperti yang
menyerap informasi. Pertambahan usia lebih muda. Dapat disimpulkan bahwa

32
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

ibu dengan usia 30-39 tahun memiliki seperti dokter, perawat dan staf layanan
lebih banyak pengalaman dan kesehatan lainnya tidak memberikan
pengetahuan sebelumnya dan informasi atau pengetahuan tentang
pemahaman tentang pencegahan diare ketrampilan yang diperlukan untuk
(Adeleke, 2019). merawat anaknya dengan diare seperti
Penelitian Novrianda, Yeni, dan mempromosikan penggunaan lebih
Asterina (2014) menjelaskan bahwa banyak cairan, melanjutkan melanjutkan
terdapat hubungan bermakna antara usia menyusui, memberikan nutrisi yang
responden dengan pengetahuan tentang tepat, dan merawat anak-anak selama
penatalaksanaan diare pada balita (p< periode diare sampai dengan sehat
0,05), karena kecenderungan (Abdinia, 2014)
peningkatan pengetahuan tentang Menurut peneliti, berapa pun umur
penatalaksanaan diare pada balita pada ibu, jika pengalaman dalam perawatan
kelompok umur yang tua. Rata-rata kesehatan anak lebih banyak maka
responden kelompok umur tua memiliki perilaku pencegahan diare dapat
2 hingga 3 orang anak dan tentunya dilakukan tergantung pendidikan dan
memiliki pengetahuan dan pengalaman pengalaman ibu.
lebih baik dalam merawat anak
terutama penatalaksanaan diare b. Hubungan pendidikan ibu dengan
dibandingkan responden dengan perilaku pencegahan diare pada anak
kelompok umur muda yang baru usia preschool
mempunyai 1 orang anak. Penelitian ini tidak sejalan dengan
Pengetahuan ibu yang sedang penelitian Febrianti dan Anggraini
dikarenakan rata-rata pendidikan ibu (2018), dimana uji statistik dapat
adalah SMA, sebagian besar berusia dilihat, bahwa antara tingkat pendidikan
diatas 30 tahun dengan usia terendah 20 ibu dan perilaku ibu dalam perawatan
tahun dan usia tertinggi 44 tahun. Orang diare, didapatkan p-value = 0,005,
yang mempunyai usianya matang dan berarti ada hubungan yang signifikan
berpendidikan tinggi biasanya antara pendidikan dengan prilaku ibu
mempunyai wawasan yang luas tentang terhadap perawatan diare.Dalam
pencegahan diare (Rane, 2017). penelitian Febrianti dan Anggraini
Penelitian Abidinia, tahun 2014 (2018), mayoritas responden hanya
dengan judul Knowledge and Practice tamatan SMP-SMA, sehingga
of Mothers in the Management of dimaklumi kalau tingkat pengetahuan
Children’s Diarrhea, in Northwest, Iran yang mereka peroleh masih minim.
menjelaskan bahwa Tidak ada Pendidikan ibu merupakan salah
hubungan antara usia ibu yang diamati satu kunci perubahan sosial
dengan pengetahuan dan perilaku ibu budaya(Febrianti, 2019). Pendidikan
(P = 0,36), karena perilaku ibu yang yang relatif tinggi akan memiliki
buruk bukan disebabkan karena usia perilaku yang lebih baik terhadap
ibu. Tetapi karena dalam memberikan pemeliharaan kesehatan keluarga
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan terutama pada anak balita. Penelitian ini

33
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

menjelaskan bahwa ada hubungan terutama dalam menjaga kesehatan diri


bermakna antara pendidikan dengan dan keluarga dan memperluas
perilaku ibu terhadap perawatan kulit cakrawala berpikir sehingga lebih
balita dengan diare (p value = 0,005), mudah mengembangkan diri dalam
berarti semakin tinggi tingkat mencegah terjangkitnya suatu penyakit
pendidikan ibu maka semakin baik dan memperoleh perawatan medis yang
perilaku perawatan ibu pada balita yang kompeten. Maka dari itu, ibu yang
mengalami diare (Febrianti, 2019). memiliki pendidikan tinggi atau rendah
tidak berhubungan dengan cara ibu
Penelitian Riyanto tahun 2013 melakukan pencegahan diare pada anak.
menjelaskan bahwa seseorang yang
berpendidikan rendah tidak berarti c. Hubungan pekerjaan ibu dengan
mutlak berpengetahuan rendah, karena perilaku pencegahan diare pada anak
pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari usia preschool.
pendidikan formal tetapi dapat juga dari Penelitian ini tidak sejalan
pendidikan non formal. Jika seseorang dengan, Adeleke dan Mhlaba (2019)
mempunyai pengetahuan yang positif yang berjudul “Pengetahuan, sikap dan
tentang suatu objek maka akan praktik maternal pencegahan dan
menumbuhkan sikap dan perilaku yang manajemen diare pada anak di Urban
makin positip dari objek yang dan Rural Maseru, Lesotho” dimana uji
diketahuinya. statistik dapat dilihat, bahwa antara
Program pemerintah untuk status pekerjaan dengan pencegahan
memajukan pendidikan ibu dapat diare memiliki p-value = 0.04. Hal ini
dilakukan dengan mengadakan berbagai disebabkan karena ibu rumah tangga
kegiatan dalam bentuk promosi lebih ++banyak memiliki pengetahuan
kesehatan. Promosi kesehatan adalah yang baik di banding dengan ibu yang
upaya untuk memotivasi, mendorong bekerja. Ini mungkin disebabkan oleh
dan membangkitkan kesadaran akan waktu ibu yang selalu dengan anaknya,
potensi yang dimiliki masyarakat sehingga perrhatian ibu terhadap anak
sehingga akhirnya mampu memelihara tidak terbagi dengan pekerjaan.
dan meningkatkan kesehatan dirinya Pendapatan atau penghasilan
(Pender, 2011). Pengaruh promosi yang rendah dengan status ekonomi
kesehatan dapat meningkatkan negara yang miskin akan memperkuat
pengetahuan (p value = 0,000) dan keadaan rumah tangga yang miskin
dengan peningkatan pengetahuan dapat karena kurangnya lapangan pekerjaan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam dan kurangnya pendidikan ibu. Tetapi
pengobatan (Utami T. A., 2017). keadaan ini tidak menyebabkan
kesehatan anak-anaknya bergantung
Menurut peneliti, faktor pendidikan pada status ekonomi. Beberapa faktor
merupakan unsur yang sangat penting penentu status kesehatan anak adalah
karena pendidikan seseorang dapat status imunisasi dan pendidikan ibu,
menerima lebih banyak informasi sehingga ibu-ibu dengan kondisi

34
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

perekonomian yang kurang harus balitanya sendiri, lingkungan yang tidak


menerima program khusus untuk sehat seperti sumber air yang terlalu
mencegah penyakit diare pada anaknya dekat dengan septictank dan lingkungan
(Pinzón-Rondón, 2015). yang kumuh dan kotor dapat
Menurut peneliti, berbagai berpengaruh terhadap kesehatan balita
informasi kesehatan yang ditayangkan terhadap penyakit diare. Selain itu
oleh media televisi dapat disaksikan sebagian besar ibu juga mengetahui
oleh ibu-ibu sambil memperhatikan bahwa balita yang menderita diare
anak-anaknya. Begitu pula halnya maka pemberian ASI sebaiknya
dengan responden yang bekerja, dilanjutkan dan tidak boleh makan-
walaupun waktu mereka akan terbagi makanan berserat karena peristaltic usus
antara pekerjaan dan merawat anak, akan bekerja lebih berat.
mereka tetap harus lebih dulu mengurus Penelitian ini sejalan dengan
keluarga terutama anak-anak. Dengan Dwiastuti, Sabban, dan Fitri (2018)
bekerja tentunya akan terjalin menunjukkan bahwa adanya hubungan
hubungan-hubungan sosial dengan antara peningkatan pengetahuan dengan
rekan kerja sehingga dengan sendirinya perilaku pencegahan diare pada balita
akan menambah wawasan dan (p-value = 0,045). Berdasarkan data
memberikan sudut pandang yang yang diperoleh melalui wawancara,
beragam. Bagi ibu-ibu yang bekerja responden dengan kelompok ibu-ibu
tetap dapat menikmati pekerjaan yang memiliki usia lebih tua ternyata
mereka, karena melalui pekerjaan rata-rata mempunyai 2 hingga 3 orang
tersebut mereka bisa menambah anak, sehingga mereka lebih
pengetahuan khususnya cara untuk berpengalaman dan mengetahui dengan
mencegah diare pada anak. baik dalam merawat anak terutama
penatalaksanaan diare, daripada
d. Hubungan pengetahuan ibu responden dengan kelompok umur
dengan perilaku pencegahan diare muda yang rata-rata baru memiliki 1
pada anak usia preschool. orang anak.
Pencegahan diare pada anak, Penelitian ini menunjukkan
sangat dipengaruhi oleh pengetahuan sebagian besar ibu memiliki perilaku
ibu, sehingga dengan pengetahuan ibu baik tentang pencegahan diare pada
yang baik diharapkan tidak anak usia pre school diketahui dari
menimbulkan dampak kesehatan pernyataan perilaku ibu ketika
lainnya dari diare, hal ini menunjukkan menjawab dengan benar. Seperti ibu
bahwa pengetahuan ibu yang kurang sebaiknya tidak membiarkan anak jajan
tentang pencegahan diare sebagai faktor di sembarang tempat untuk mengurangi
utama yang menyebabkan terjadinya resiko diare, mencuci tangan sebelum
diare pada anak (RKW, 2012). makan sebagai langkah awal
Penelitian ini menunjukkan jika ibu pencegahan diare, membiarkan sampah
mengetahui bahwa sebaiknya ibu menumpuk dan kotor di dapur tidak
memasak makanan dan minuman menyebabkan diare, mengkonsumsi

35
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

makanan dan minuman yang benar- Kelurahan Johar Baru. Walaupun


benar matang dapat meminimalisir sebagian besar ibu dengan pendidikan
resiko diare pada anak, menengah (SMP-SMA) tetapi mereka
Menurut peneliti, pengetahuan memiliki lebih banyak pengetahuan
ibu sangat berpengaruh dalam perilaku yang baik sehingga mampu menerima
pencegahan diare, dimana ibu yang dan mencari lebih banyak informasi
memiliki pengetahuan baik akan terutama dalam perilaku mencegah
mengerti cara melakukan pencegahan anaknya yang usia preschool dan
terhadap diare, sementara ibu yang keluarga dan memperluas cakrawala
memiliki pengetahuan yang kurang, berpikir sehingga lebih mudah
memiliki perilaku pencegahan yang mengembangkan diri dalam mencegah
kurang, hal ini dikarenakan ibu yang terjangkitnya suatu penyakit dan
memiliki pengetahuan baik selalu memperoleh perawatan medis yang
mencari tahu hal-hal atau informasi kompeten.
yang baik tentang cara memenuhi
Peneliti mengharapkan Posyandu
kebutuhan kesehatan, terutama dalam
RW 01 Kelurahan Johar Baru dapat
hal pencegahan diare pada anak usia
meningkatkan pemberian promosi
preschool. Untuk itu penting
kesehatan kepada seluruh ibu-ibu terkait
diselenggarakan pendidikan dan
pencegahan diare, agar pengetahuan ibu
promosi kesehatan karena dapat
lebih meningkat dan dapat mencegah
meningkatkan pengetahuan dan
serta meminimalisir terjadinya diare.
mengubah perilaku (Notoatmodjo S. ,
Selain itu peneliti juga berharap edukasi
2012; Utami, 2017) Salah satu
pencegahan diare dapat diterima oleh
pengetahuan yang perlu disampaikan
semua kalangan ibu di Posyandu RW 01
adalah faktor yang dapat meningkatkan
Kelurahan Johar Baru.Saran untuk
terjadinya diaremisalnya faktor
penelitian selanjutnyauntuk mencari
lingkungan, praktik-praktik higienis
variabel lain dengan jumlah sample
ketika menyiapkan makanan dengan
lebih banyak dengan memberikan
tangan yang belum dicuci,
implikasi promosi kesehatan.
membersihkan tinja seorang anak,
membiarkan anak bermain ditempat
UCAPAN TERIMAKASIH
yang kotor, mengajarkan ibu cara
pngolahan dan penyiapan makanan
Peneliti mengucapkan terimakasih
(Susanti, 2017).
kepada Kelurahan Johar Baru dan STIK
Sint Carolus yang telah memberikan
KESIMPULAN DAN SARAN
kesempatan dan kepercayaan sehingga
Berdasarkan hasil penelitian
penelitian ini dapat diselesaikan dengan
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
baik. Semoga hasil penelitian dapat
bahwa pengetahuan ibumemiliki
digunakan sebaik baiknya utk
hubungan dengan perilaku ibu dalam
pengembangan pelayanan kesehatan.
pencegahan diare pada anak usia
preschool di Posyandu RW 01

36
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

DAFTAR PUSTAKA Diarrhea of Children less than five years


at Internally Displaced Persons (IDPs)
Abdinia, B. (2014). Knowledge and Arbit camp: A descriptive study.
practice of mothers in the management Kurdistan Journal of Applied Research ,
of children’s Diarrhea, in Northwest, 2(1), 31-38.
Iran. Arch Pediatric , 2(4), e17581.
Kemenkes. (2016). Profil kesehatan
Adeleke, A. I. (2019). Maternal Indonesia tahun 2017. Jakarta:
Knowledge, Attitudes and Practices Kementerian Kesehatan Indonesia.
towards Prevention and Management of
Child Diarrhoea in Urban and Rural Moraga, P. &. (2016). Causes of Death
Maseru, Lesotho. International Journal Collaborators. 2017 Global, regional,
of TROPICAL DISEASE & Health , 1- and national age-sex specific mortality
20. for 264 causes of death, 1980-2016: a
systematic analysis for the Global
Dwiastuti, A. S. (2018). Faktor-faktor Burden of Disease Study 2016. . The
yang berhubungan dengan upaya ibu Lancet , 390(10100), 1151-121.
dalam melakukan pencegahan diare
pada balita di desa Kamal wilayah kerja Nelson. (2014). Ilmu Kesehatan Anak
puskesmas Kairatu Barat. . Global Esensial (6 ed.). (K. J. Marcdante, R.
Health Science (GHS) , 3(3), 259-266. M. Kliegman, H. B. Jenson, & R. E.
Behrman, Eds.). Singapura: Elsevier.
Febrianti, A. &. (2019). Hubungan
pendidikan dan prilaku ibu terhadap Notoatmodjo. (2012). Ilmu Perilaku
perawatan kulit pada anak umur 0-3 Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
tahun yang menderita diare di wilayah Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi
kerja puskesmas pemulutan kabupaten Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Ogan Ilir. . Seminar Nasional Cipta.
Keperawatan , No. 2, pp. 12-17.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Hockenberry, M. J. (2016). Wong's Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan .
Nursing Care of Infants and Children Jakarta: Rineka Cipta.
(10th ed.). Canada: Elseiver Mosby.
Novrianda, D. &. (2014). Hubungan
Istiroha, I. &. (2016). Perilaku Hidup Karakteristik Ibu dengan Pengetahuan
Bersih Dan Sehat (Phbs) Ibu tentang Penatalaksanaan Diare pada
Berhubungan Dengan Kejadian Diare Balita. NERS Jurnal Keperawatan ,
Pada Balita (Mother Hygienic and 10(2), 159-165.
Healthy Behavior Assosiated with the
Incident of Infant Diarrhea). Journals of Pender, N. J. (2011). Health promotion
Ners Community , 7(2), 201-207. in nursing practice. Boston: Pearson.

Kasem, A. O. (2017). Assessment the Pinzón-Rondón, Á. M.-A.-M.-S.-v.-M.


knowledge of mothers regarding (2015). Country characteristics and

37
JURNAL SURYA MUDA, 2(1), 2020 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x

acute diarrhea in children from Siantan Hilir. Jurnal Mahasiswa PSPD


developing nations: a multilevel study. . FK Universitas Tanjungpura , 1(1).
BMC Public Health , 15(1), 811.
Sukut, S. S. (2015). Faktor kejadian
Polit, D. F. (2012). Nursing Research : diare pada balita dengan pendekatan
Generating And Assesing Evidence For teori Nola J. Pender di IGD RSUD
Nursing Practice. Philippines: Ruteng. . Jurnal Pediomaternal , 3(2),
Lippincott Williams and Wilkins. 230-249.

Rane, S. J. (2017). Hubungan Tingkat Susanti, E. &. (2017). Hubungan


Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan pengetahuan ibu tentang hygiene
Kejadian Diare Akut pada Balita di makanan dengan kejadian diare pada
Kelurahan Lubuk Buaya Wilayah Kerja bayi di wilayah kerja posyandu melati
Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun kelurahan tlogomas malang. . Nursing
2013. . Jurnal Kesehatan Andalas , News: Jurnal Ilmiah Keperawatan ,
6(2), 391-395. 2(1), 174-180.

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Utami, T. A. (2017). Promosi


Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan Nola Pender Berpengaruh
Kesehatan. Jakarta: Badan Penelitian Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan
dan Pengembangan Kesehatan. ODHA Minum ARV. . Jurnal Ners dan
Kebidanan Indonesia , 5(1), 58-67.
Riskesdas. (2013). Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Utami, T. A. (2017). Promosi
Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan Nola Pender Berpengaruh
Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan
Riyanto, B. A. (2013). Kapita selekta ODHA Minum ARV. Jurnal Ners dan
kuisioner pengetahuan dan sikap dalam Kebidanan Indonesia , 5(1), 58-67.
penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika. WHO. (2013). Guideline for The
Management of Common Chilhood
RKW, N. P. (2012). Hubungan antara Illnesses Second Edition. Switzerland:
Perilaku Ibu dan Kejadian Diare pada World Health Organization.
Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

38

Anda mungkin juga menyukai