Walaupun hanya dua jenis pemotongan yang disajikan dalam buku ini, beberapa
pemotongan lainnya telah dikembangkan, dengan setiap pemotongan baru mengatasi
sebagian kesulitan perhitungan yang berkaitan dengan pemotongan-pemotongan
lainnya. Tetapi, tidak satu pun pemotongan dapat dipandang secara seragam lebih baik
dari sudut pandang perhitungan.
Walaupun dalam beberapa kasus yang terisolasi beberapa pemotongan untuk masalah-
masalahyang disusun secara khusus terbukti efektif, konsensus umum di antara para
praktisi adalah bahwametode pemotongan tidak dapat diandalkan untuk memecahkan
masalah-masalah integer tanpabergantung pada ukurannya. Pengalaman telah
menunjukkan bawa beberapa masalah yang kecil tidak dapat dipecahkan oleh metode
pemotongan. Pada kenyataannya, telah dilaporkan beberapa kasus dimana perubahan
acak dalam urutan batasan telah membuat sebuah masalah yang mudah dari segi
perhitungan menjadi sebuah masalah yang sangat
Kemungkinan kesimpulan umum berkenaan dengan metode pemotongan adalah
bahwa metode ini sendiri tidak dapat dipergunakan secara efektif untuk memecahkan
masalah integer umum. Tetapi, beberapa gagasan dari metode ini dapat dan telah
dipinjam untuk meningkatkan efektivitas jenis-jenis teknik pemecahan lainnya (lihat
Taha (1975, hal. 160-161)]. Juga, bidang pemotongan telah dipergunakan dalam
konteks algoritma B&B untuk mempercepat pergerakan pemecahan dari setiap bagian
masalah ke arah pemecahan integer yang diinginkan.
x = yo + 2y + 22y2 + +2kyk
dimana k adalah integer terkecil yang memenuhi 2+1-12n.
Fakta bahwa setiap masalah integer dapat dijadikan biner bersamaan dengan
kesederhanaan perhitungan dalam menangani variabel nol-satu (setiap variabel hanya
memiliki dua nilai) telah mengarahkan perhatian pada pemanfaatan sifat ini untuk
mengembangkan algoritma yang efektif.
Dalam bagian ini, kami menyajikan sebuah algoritma baru yang dirancang secara spesifik
untuk memecahkan masalah biner. Metode baru ini, yang disebut algoritma aditif,
sebenarnya merupakan variasi dari metode B&B yang lebih umum yang disajikan dalam
Bagian 9.3. Adalah menarik bahwa versi awal dari algoritma aditif ini tidak disajikan
dalam konteks ini. Satu alasan i adalah bahwa algoritma awal tersebut tidak melibatkan
pemecahan program linier apapun, seperti prosedur B&B. Pada kenyataannya, operasi
aritmatika yang diperlukan dalam algoritma ini hanyalah penambahan dan
pengurangan, sehingga dinamakan algoritma aditif.
Pengajian kani tentang algoritma aditif akan berada dalam konteks algoritma B&B,
dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa algoritma aditif pada kenyataannya
merupakan kasus khusus teknik B & B
dari ERMIR DAD.
minimumkan z =
dengan batasan
4;*; +S; = b;
j=1
X; = 0 or 1,
S 0,
j = 1, 2, ..., n
i = 1, 2, ..., m
Dimana Si adalah variabel slack berkaitan dengan batasan ke-i. Versi kontinyu dari
masalah di atas bersifat dual-layak jika setiap c; 0. Setiap c; dapat dikonversikan ke
format yang diinginkan dengan melengkapi variabel yaitu, dengan mensubstitusi x; 1 - di
mana adalah sebuah variabel biner, dalam fungsi tujuan dan batasan. Jika, di samping
kelayakan dual, masalah tersebut bersifat tidak ada lagi yang perlu dilakukan, karena
pemecahan minimum, dalam bentuk variabel-variabel baru, dicapai dengan memberikan
nilai nol pada semua variabel. Tetapi, jika masalah itu bersifat primal tidak layak,
algoritma aditif dipergunakan untuk menemukan pemecahan optimum.
Gagasan umum dari algoritma aditif adalah mendaftarkan 2" pemecahan yang mungkin
dari masalah yang bersangkutan. Tetapi, algoritma ini mengenali bahwa beberapa
pemecahan dapat disingkirkan secara otomatis tanpa diteliti secara implisit. Jadi, dalam
analisis terakhir, hanya sebagian dari yang perlu diteliti secara eksplisit.
Dalam bentuk masalah nol-satu tertentu, gagasan ini diimplementasikan sebagai
berikut. Pada awalnya, asumsikan bahwa semua variabel berada di tingkat nol. Ini
adalah logis, karena semua 20. Karena pemecahan yang bersesuaian tidak layak (yaitu,
beberapa variabel slack S; kemungkinan negatif), maka beberapa variabel perlu
dinaikkan ke tingkat satu. Prosedur ini menuntut peningkatan satu variabel (atau
mungkin lebih) sekali waktu, asalkan terdapat bukti bahwa langkah ini akan
menggerakkan pemecahan ke arah kelayakan, yaitu membuat S; 20 untuk semua
pengujian telah dikembangkan untuk memastikan pemilihan variabel yang tepat untuk
dinaikkan ke tingkat satu. Pengujian ini pertama-tama disajikan dengan contoh numerik
dan kemudian diformalisasi secara matematis.