1
kepada konsumen atau yang dibutuhkan oleh konsumen untuk memenuhi
kebutuhan.
2
A. Penerapan Hazard Analysis Critical Points (HACCP)Pada Produksi
Sayur Lodeh
Tabel 2. Deskripsi Produk Sayur Lodeh
Nama Produk Sayur lodeh
Waktu pemasakan ± 30 menit
Komposisi Bahan utama : Labu siam, kacang
panjang, daun so, terong.
Bahan tambahan : Bawang merah,
bawang putih, kemiri, daun salam,
kencur, laos, gula pasir, garam, santan
kelapa.
3
pendistribusian.
Persyaratan konsumen Pasien
Konsumen tujuan Pasien rawat inap kelas III Sakit Islam
Sultan Agung Semarang pada hari
Rabu, 1 April 2015
Cara penyiapan Sayur lodeh disiapkan di tempat
mangkok kecil kemudian dibungkus
dengan plastik wrap.
4
B. Identifikasi Bahaya
Nama Masakan : Sayur Lodeh
Tabel 3. Identifikasi Bahaya Dan Cara Pencegahannya Pada Sayur Lodeh
2. Kacang Panjang Fisik Ulat, busuk Teliti saat pemilihan pencucian dan pemasakan.
3. Daun so Fisik Ulat, busuk Teliti saat pemilihan pencucian dan pemasakan
4. Terong Fisik Busuk, ulat Teliti saat pemilihan dan pemasakan
5. Santan kelapa Fisik Rambut Teliti saat pemasakan
6. Bawang merah Makrobiologis Ulat bawang, S. Pembersihan dari tanah dan akar yang masih tersisa.
litura dan S. Disimpan di tempat yang kering dan terpisah dari bahan makanan lainnya.
exigua Thrips.
jamur Alternaria
porii
Kimia Pestisida Saat pencucian bahan makanan menggunakan air , air mengalir, maupun ozon
terlarut pembersihan, pengupasan dan pemotongan bagian akar maupun klit
terluar.
Fisik Kulit, akar, dan Teliti saat pembersihan, dan hati-hati saat pemasakan
tanah
7. Bawang putih Mikrobilogis Jamur Dibersihkan dari kulit luarnya, kemudian dicuci menggunakan air bersih yang
mengalir
Kimia Pestisida Saat pencucian bahan menggunakan air mendidih, air mengalir, maupun ozon
terlarut, pembersihan, pengupasan, dan pemotongan bagian akar maupun kulit
terluar, pencelupan dalam air panas. Serta jauhkan dari benda yang berbau tajam.
Fisik Kulit, plastik, Teliti saat pembersihan dan pemasakan
tanah dan akar.
9. Kemiri Fisik Sisa kulit kering, 5 sortasi dan pemasakan
Teliti saat
tanah
10. Laos Fisik Tanah dan daun Dicuci di air yang mengalir
kering
12. Garam Kimia Pemutih Teliti saat membeli, memilih garam yang sudah bersertifikasi SNI
13. Gula pasir Fisik Semut, serangga Simpan ditempat yang tertutup tanpa udara
14. Daun salam Makrobiologis Ulat Teliti saat pemilihan, pencucian dan pemasakan.
C. Kategori resiko
Tabel 4. Kategori Resiko Makanan
KATEGOR KARAKTERISTIK KETERANGAN
I RESIKO BAHAYA
0 0 (tidak ada bahaya) TIDAK mengandung bahaya A s.d. F
I (+) Mengandung SATU bahaya B s.d. F
II (++) Mengandung DUA bahaya B s.d. F
III (+++) Mengandung TIGA bahaya B s.d. F
IV (+ +++) Mengandung EMPAT bahaya B s.d. F
V (+++++) Mengandung LIMA bahaya B s.d. F
VI A+ (katagori khusus) Katagori resiko paling tinggi(semua makanan
yang mengandung BAHAYA A, baik
DENGAN/TANPA bahaya
B-F
Produk sayur √ √ √ √ √ √ VI
lodeh
1. Labu siam √ √ VI
2. Kacang panjang √ √ VI
3. Terong √ √ VI
4. Daun so √ √ VI
5. Santan kelapa √ √ VI
6. Bawang putih √ √ VI
7. Bawang merah √ √ VI
9. Daun salam √ √ VI
10. Kemiri √ √ VI
11. Kencur √ √ VI
12. Laos √ √ VI
13. Garam √ √ VI
6
D. Diagram Alir Proses Sayur lodeh
Labu
Santan kelapa, K
siam,kacang
Bawang merah,
eterangan garam dan gula panjang, terong
Laos Daun salam
Bwang putih, pasir, kemiri dan daun so
kencur
pensortiran
pensortiran pensortiran pensortiran
Keterangan : Perebusan
: Bahan Makanan
Pemorsian
: Tahap proses
Pendistribusian
7
E. Penetapan Kendali Kritis Penetapan CCP ( Bahan Baku)
CCP atau titik kendali kritis didefinisikan sebagai suatu titik, langkah atau
prosedur dimana pengendalian dapatditerapkan dan bahaya keamanan pangandapat
dicegah, dihilangkan atau diturunkan sampaikebatas yang dapat diterima. Pada
setiap bahaya yang telah diidentifikasi dalam proses sebelumnya. Maka dapat
ditentukan satu atau beberapa CCP dimana suatu bahaya dapat dikendalikan.
Masing-masing titik penerapan tindakan pencegahan yang telah ditetapkan
diuji dengan menggunakan CCP decision tree untuk menentukan CCP. Decision
tree ini berisi urutan pertanyaan mengenai bahaya yang mungkin munul dalam
suatu langkahproses dan dapat juga diaplikasikan pada bahan baku untuk
mengidentifikasibahan baku yang sensitif terhadap bahaya atau untuk menghindari
kontaminasi silang.
Ya Tidak CCP
P3. Apakah ada resiko kontaminasi silang terhadap fasilitas atau produk lain
yang tidak dapat dikendalikan ?
Tidak Ya CCP
Bukan CCP
8
Decision Tree untuk penetapan CCP pada pengolahan
Tidak Ya CCP
P4. Apakah bahaya dapat meningkat sampai batas tidak aman
9
1. CCP Bahan
Tabel 1. Decision Tree untuk penetapan CCP pada bahan baku
No Bahan P1 P2 P3 Keterangan (CCP/ bukan CCP)
2. Tahap Proses
Tabel 2. Decision Tree untuk penetap an CCP pada tahapan proses
Pensortiran Ya Ya Ya CCP
Pengupasan Ya Ya Ya CCP
Pencucian Ya Ya Ya CCP
Penghalusan Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Pencampuran bahan dengan Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
bumbu dalam air (pemasakan)
Perebusan Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Penyajian Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
Pendistribusian Ya Ya Tidak Ya Tidak CCP
10
Tabel 5. Penetapan Batas kritis
CCP BATAS KRITIS
Pensortiran sayur lodeh , bawang merah, Teliti saat pensortiran dan dilakukan
bawang putih, laos dan ketumbar, dan pemeriksaan ulang.
daun salam
Pengupasan bawang merah, bawang Alat dan wadah yang digunakan
putih, dan laos. dipastikan bersih
Pencucian bawang merah, bawang putih, Air yang digunakan bersih, tidak
laos berwarna dan airnya mengalir.
11
F. Operasional Matrik Rencana HACCP
CCP Bahaya Cara Pengendalian Parameter CCP Batas Kritis Pemantauan Tindak Koreksi
Pencucian Fisik Mencuci bahan makanan Bentuk yang Bahan terhindar dari Memeriksa dan Menghilangkan cemaran fisik,
bahan makanan menggunakan air mengalir. sempurna (tidak kotoran yang menempel, memastikan bahan dalam Bahan makanan di cuci sebelum di
gunakanan.
cacat), bebas dari bahan dalam keadaan keadaan sempurna tidak
kotoran yang segar, tidak busuk. cacat.
menempel di
bahan.
Peralatan bersih, tidak Peralatan bersih, tidak
Kebersihan peralatan tercemar, bebas bahaya fisik tercemar, bebas bahaya Peralatan bersih, tidak tercemar,
yang digunakan. fisik bebas bahaya fisik, Semua petugas
pengolah menggunakan APD
Mikrobiologis Memimalisir cemaran Hygiene wadah dan Hygiene wadah dan petugas Hygiene wadah dan petugas Alat – alat yang digunakan dalam
mikrobiologi dengan petugas pengemasan pengemasan pengemasan keadaan bersih.
hygiene wadah dan petugas
pengolahan
Pengolahan Fisik Mencuci tangan sebelum Cemaran fisik Tangan petugas pengolah Bersih dari cemaran fisik. Menghilangkan cemaran fisik,
sayur lodeh melakukan kegiatan. (kotoran pada bersih. Semua tenaga pengolah mencuci
tangan). tangan sebelum melakukan
kegiatan, Semua petugas pengolah
menggunakan APD.
Mikrobiologi Mencuci dengan air Perhatikan suhu Suhu pengolahan harus Pengukuran dengan
bersih yang mengalir dan lama lebih dari 100oC. termometer, uji fisik , dan Perbaikan suhu,dan waktu
Produk yang akan pengolahan perhitungan waktu. pengolahan.
12
didistribusi sebelumnya
Pendistribusian Fisik
. Produk yang akan di
distribusi sebelumnya akan Fisik (debu) Alat penyajian makanan dan Mengamati dan memantau Menghilangkan cemaran fisik,
di bungkus menggunakan alat distribusi bersih, tidak kegiatan persiapan sebelum makanan ditutup rapat sehingga
plastik wrap atau berminyak, tidak ada bekas pendistribusian dan selama Produk aman selama distribusi.
ditempatkan dalam wadah tumpahan makanan, bebas kegiatan distribusi
tertutup. bahaya. berlangsung.
13
G. STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP)
Standar operating procedur (SOP) adalah cara/teknik yang ditetapkan
sebagai pedoman/cara yang benar untuk kegiatan sehari-hari dalam proses
penyelenggaraan makanan. Terlampir.
H. Pembahasan
Pada analisa HACCP di atas hasil yang diperoleh dari sayur lodeh
adalah mempunyai kategori resiko ke VI, di mana sebelum dikonsumsi
makanan tersebut harus diuji keamanannya, seperti dengan spesifikasi bahan
makanan, hygiene sanitasi pada pengolah dan alat yang digunakan, dan pada
cara penangananya kebersihannya harus terjamin.
Ada 8 tahap yang harus dikendalikan dan merupakan CCP dalam
pengolahan hidangan yaitu pencucian bahan makanan, proses pengolahan,
penyajian dan pedistribusian sayur lodeh
Pada tahap pencucian bahan makanan dikatakan CCP karena pada tahap
ini dilakukan kegiatan untuk membersihkan bahan makanan dengan
menggunakan air mengalir agar dapat menghilangkan atau mengurangi
kontaminasi bahaya namun belum sampai pada batas aman.
Pada tahap pengolahan dikatakan CCP karena merupakan proses akhir
dari pengolahan sehingga perlu adanya pengendalian dan pengontrolan
terutama suhu saat pemasakan, kebersihan alat yang digunakan, waktu atau
lamanya pemasakan
Pada tahap distribusi dikatakan CCP karena pada tahap ini dilakukan
kegiatan penyaluran produk sayur lodeh kepada konsumen menggunakan
troly makanan dimana tempat yang digunakan sebagai wadah untuk menaruh
produk mudah terkena kontaminasi bahaya dan troly yang digunakan untuk
mendistribusi makanan perlu dilakukan pembersihan secara berkala. Untuk
mengatasi itu dilakukan pembungkusan produk menggunakan plastik wrap
agar dapat menghindari kontaminasi bahaya.
Hasil yang diperoleh dari sayur lodeh adalah produk yang aman
dikonsumsi namun beresiko karena produk yang dihasilkan merupakan
kelompok produk yang mudah terkontaminasi atau tercemar baik sebelum
pengolahan, dan saat pengolahan
14
Kesimpulan
15
Daftar Pustaka
16