440 1197 1 PB PDF
440 1197 1 PB PDF
Abstrak
Trauma menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia karena dikaitkan
dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi baik di negara maju dan berkembang. Trauma
toraks terjadi hampir pada 50% dari semua kecelakaan dan menjadi penyebab penting
kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang trauma toraks di ruang
rawat inap bedah RSUD Gambiran Kediri periode Maret 2017 – Maret 2018. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif retrospektif dengan menggunakan semua jumlah kasus trauma torak
sebanyak 31 pasien dari 545 pasien trauma bedah yang membutuhkan rawat inap. Hasil
penelitian mendapatkan kasus trauma toraks paling banyak ialah fraktur iga (29%) yang terjadi
pada jenis kelamin laki-laki (93,5%) dan kelompok usia 46-60 tahun (35,5%). Penyebab
tersering adalah kecelakaan lalu lintas (80,6%) sedangkan penanganan paling banyak dilakukan
ialah penanganan konservatif (100%). Durasi rawat inap pasien trauma toraks paling sering
sekitar 1-3 hari (58,1%) dengan hasil akhir trauma toraks yang didapat umumnya sembuh
(93,6%).
Abstract
Trauma is a significant worldwide health problem because it is associated with high morbidity
and mortality for both developed and developing nations. Thoracic trauma occurs in almost
50% of all accident and is a leading cause of death. This study was aimed to obtain the profile
of thoracic trauma in surgery unit of Gambiran General Hospital Kediri from March 2017 to
March 2018. This was a retrospective descriptive study using all medical records of thoracic
trauma. The results showed that there were 31 cases of thoracic trauma out of 545 inpatient
trauma cases. The majority of cases is rib fractured (29%) occured in males (93,5%) and age
group 46-60 years old (35,5%). The most common cause was traffic accidents(80,6%)
meanwhile most of treatment performed was conservative treatment (100%). The most
common of hospitalization’s duration was about 1 to 3 days with the outcome of most thoracic
trauma was healed (93,6%).
178
Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode...
Christophorus N. Handoyo1*, Edy Supriyanto2
Sejak lama trauma merupakan suatu Manado didapatkan 120 kasus trauma
masalah medis yang terabaikan (neglected toraks pada tahun 2014 hingga Juni 2016
disease) oleh para dokter, masyarakat, (Kevin et al, 2016). Jumlah kematian akibat
maupun pemerintah di seluruh dunia. Pada kecelakaan lalu lintas di RSUP Prof. Dr. R. D.
kenyataannya, trauma ialah kejadian yang Kandou Manado berjumlah 85, dan yang
bersifat holistik dan menyebabkan meninggal akibat trauma toraks berjumlah
orang penduduk tiap harinya, dan 20-25% torakal (tension pneumotoraks dan open
jawab atas 16,000 kematian tiap tahunnya respiratorik sering dikarenakan karena
179
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(2) : 178-188, September 2018
Keadaan Bedah toraks akut dibagi penelitian ini dapat memberikan manfaat
menjadi tiga, yaitu : Trauma tumpul dan bagi pihak terkait.
trauma tajam, trauma tembus dan tidak
tembus, flail chest (Puruhito, 2013). Cedera METODE PENELITIAN
dada tumpul adalah salah satu masalah Jenis penelitian ini adalah penelitian
paling penting dalam praktik sehari-hari deskriptif yang bersifat retrospektif pada
terutama karena meningkatnya insiden pasien trauma toraks di RSUD Gambiran
kecelakaan lalu lintas. Dinding dada dan Kota Kediri. Lokasi penelitian dipilih RSUD
organ-organ dalam rongga dada adalah Gambiran kota Kediri karena, RSUD
lokasi yang paling sering terkena trauma Gambiran kota Kediri merupakan pusat
tumpul. Meskipun sebagian besar fraktur rujukan daerah karesidenan Kediri. RSUD
iga adalah ringan dan dapat ditindaklanjuti Gambiran kota Kediri adalah rumah sakit
tanpa rawat inap, trauma terbatas pada tipe B milik pemerintah kota Kediri, yang
rongga toraks itu sendiri dapat secara historis dibangun oleh Belanda pada
menyebabkan perubahan patofisiologis tahun 1875 dan muklai dikembangkan pada
yang mendalam, yang dapat berakibat fatal tahun 1928. RSUD Gambiran kota Kediri
jika tidak segera diobati (Liman et al, 2003). memiliki 39 dokter spesialis, 21 dokter
Trauma tembus toraks mencapai 1- umum, 20 struktural, 320 perawat, 89
13% dari jumlah total trauma toraks. 85% bidan, 147 paramedis non perawat dan 349
dari trauma tembus toraks ini dapat non medis. Subjek penelitian ialah semua
dikelola, baik dengan observasi atau data rekam medik pasien trauma toraks
drainase pleura, sementara hanya 15-30% diruang rawat inap bedah RSUD Gambiran
kasus yang memerlukan intervensi bedah Kota Kediri periode Maret 2017 – Maret
untuk trauma pada organ toraks yang 2018. Penelitian ini dilakukan selama bulan
dapat berakibat fatal (Paci et al, 2006). Maret 2018 - Juni 2018 setalah
Penelitian ini dibuat bertujuan mendapatkan persetujuan plt Direktur,
untuk mendapatkan untuk mengetahui kepala bidang pelayanan, kepala DIKLAT
profil trauma toraks di ruang rawat inap dan kepala rekam medis RSUD Gambiran
bedah RSUD Gambiran Kediri periode kota Kediri. Variabel penelitian yang diambil
Maret 2017 – Maret 2018. Penelitian ini dari data rekam medik yaitu: Jenis kelamin,
belum pernah dilakukan di RSUD usia, faktor penyebab, jenis trauma toraks,
Gambiran kota Kediri, sehingga hasil dari penanganan, durasi perawatan, dan hasil
akhir perawatan. Semua informasi yang
180
Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode...
Christophorus N. Handoyo1*, Edy Supriyanto2
181
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(2) : 178-188, September 2018
Berdasarkan umur dari total 31 orang orang (12,9%), antara 46-60 tahun
pasien, didapatkan kelompok umur antara sebanyak 11 orang (35,5%), dan 60 tahun
0-15 tahun sebanyak 5 orang (16,1%), ke atas sebanyak 4 orang (12,9%).
antara 16-30 tahun sebanyak 7 orang Distribusi trauma toraks berdasarkan
(22,6%), antara 36-45 tahun sebanyak 4 faktor penyebab dapat dilihat pada Tabel 4.
182
Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode...
Christophorus N. Handoyo1*, Edy Supriyanto2
183
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(2) : 178-188, September 2018
usia 16-30 tahun (22,6%), 0-15 tahun sepeda motor sebagai kendaraan utama
(16,1%), > 60 tahun (12,9%), 36-45 tahun (Badan Pusat Statistik, 2017). Selain
merupakan yang terbanyak. Kelompok usia motor, kecelakaan lalul lintas dipengaruhi
184
Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode...
Christophorus N. Handoyo1*, Edy Supriyanto2
oleh karena mengendarai mobil lebih umur, tinggi badan, berat badan,
jarang terjadi dibandingkan mengendarai kedalaman dan lebar dari tulang iga.Tidak
sepeda motor. Hal ini mungkin berkaitan ditemukan adanya hubungan antara
dengan mobil yang lebih perangkat impact responses toraks dan umur.Wanita
keselamatan yang lebih baik dibandingkan memiliki kekakuan tulang iga yang lebih
dengan sepeda motor. rendah (267 ± 150 kN/m) dibandingkan
Dari jumlah keseluruhan sebanyak dengan pria (476 ± 324 kN/m) pada
31 kasus trauma toraks, didapatkan trauma benturan dari depan. Hal ini menyebabkan
toraks penetrans akibat luka tembak Maximum deflection dan compression ratio
sebanyak 1 orang (3,2%), trauma tumpul pada wanita jauh lebih tinggi dibandingkan
toraks sebanyak 2 orang (6,5%), 5 orang dengan pria dengan impact energy yang
(16,1%) yang mengalami pneumotoraks, 2 sama (Lee et al, 2003). Pada sembilan
diantaranya mengalami tension pasien fraktur iga pada penelitian ini,
pneumotoraks, 7 orang (22,9%) mengalami semuanya disebabkan oleh kecelakaan lalu
hematotoraks, kemudian yang mengalami lintas, besarnya energi hantaman pada
contusio pulmonum sebanyak 7 orang toraks yang melebihi kekuatan dan
(22,9%) dan fraktur iga sebanyak 9 orang kelenturan dari tulang iga akan
(29,0%). Pada beberapa pasien ada yang menyebabkan terjadinya fraktur iga. Tujuh
memiliki lebih dari satu diagnosa, diagnosa orang pasien mengalami contusio
dibuat bedasarkan keadaan yang menjadi pulmonum atau memar paru. Hal ini
masalah utama (diagnosa primer) pasien berkaitan dengankekuatan dan kelenturan
saat sedang berada di ruangan rawat inap. tulang iga yang menjadi pelindung bagi
Trauma tumpul toraks dapat memengaruhi organ–organ dalam rongga toraks.Tulang
satu atau seluruh komponen pada dinding Iga anak-anak tidak sama dengan tulang iga
dada dan kavum toraks (Marc et al, 2017). orang dewasa, tulang iga anak-anak lebih
Fraktur iga merupakan jumlah terbanyak lentur dibandingkan orang dewasa
dalam penelitian ini. Tulang Iga yang (Puruhito, 2013). Ketujuh pasien ini
merupakan pelindung dari organ – organ merupakan dewasa muda (>23 tahun) dan
dalam rongga toraks, baik benturan yang semuanya mengalami patah pada tulang
terjadi dari depan, lateral maupun iga pada sisi yang sama dengan terjadinya
belakang. Lee et al (2003) dalam memar paru.Tujuh orang mengalami
penelitiannya mengatakan bahwa hematotoraks, 2 orang yang masuk dalam
patahnya tulang iga tidak dipengaruhi oleh kriteria masif hematotoraks. Dari 7 orang
185
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(2) : 178-188, September 2018
pasien, 4 diantaranya terdapat fraktur pada secara konservatif (100%) dan tidak ada
iga. Masif hemotoraks adalah keadaan yang ditangani dengan metode operatif.
lebih dari 800 cc darah dalam 1 cavum Sebanyak 31 pasien tersebut 29 orang
toraks, dan merupakan indikasi untuk (96,7%) pulang dalam keadaan yang baik,
dilakukan torakotomi terbuka (Puruhito, 1orang dengan contusio pulmonum kanan
2013). Pada kedua pasien ini tidak dan fraktur iga 4-7 sebelah kanan dirujuk
dilakukan karena belum adanya operator ke fasilitas yang lebih memadai agar
yang dapat melakukan torakotomi terbuka. mendapatkan penanganan yang lebih
Ketujuh pasien hematotoraks ini dilakukan baik.Terdapat 1 pasien (3,3%) yang
tindakan pemsangan water seal drainage. meninggal. Pasien yang meninggal adalah
Lima orang pasien dengan diagnosa pasien dengan hematotoraks masif sinistra
pneumotoraks, dua diantaranya dan contusio pulmonum kanan serta
mengalami tension penumotoraks. Pada fraktur iga 4-8. Hasil penelitian ini
pasien dengan tension penumotoraks menunjukan bahwa dalam penanganan
dibutuhkan segera pemasangan kontra trauma toraksdapat dilakukan tindakan-
ventil sebagai tindakan awal penyelamatan tindakan bedah dasar dalam upaya
jiwa. Kedua pasien ini telah dilakukan penyelamatan dengan prosedur tindakan
tindakan pemasangan kontra ventil sebagai penyelamatan (life saving procedure) yang
usaha penyelamatan jiwa, lalu dilanjutkan apabila segera dilakukan lebih dari 90%
dengan pemsangan water seal drainage pasien dalam penelitian ini dapat teratasi
dengan hisapan kontinu. Dua orang fase kritisnya. Pasien pada penelitian ini
mengalami trauma tumpul toraks. tidak ada yang dilakukan tindakan
Diagnosa trauma tumpul toraks dibuat saat operasibesar (Ex: torakotomi terbuka,
terjadi trauma karena benda tumpul pada pemasangan costafix SHAPP®), karena
dinding trauma toraks dan tidak komplikasi tidak memenuhi kriteria Indikasi operasi,
yang menyertainya (Mancini, 2017). Satu belum adanya instrumen untuk operasi
orang mengalami luka tembak senapan torakotomi terbuka dan belum adanya
angin di dada. dokter spesialis di bidang terkait (Puruhito,
Lamanya perawatan dalam hari 2013).
secara keseluruhan pada 31 pasien yang Penelitian ini menggunakan rekam
diteliti adalah 137 hari, sehingga memiliki medis sebagai data penelitian, sehingga
nilai rata-rata 4 hari perawatan. Dari total peneliti tidak tahu kondisi paseien yang
31 orang pasien, semuanya ditangani sebenarnya. Pencatatan dapat kurang
186
Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode...
Christophorus N. Handoyo1*, Edy Supriyanto2
Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab Farina A, Esti W, Budi R, Fristika M, Novi I,
utama terjadinya trauma toraks di RSUD et al., 2012. Petunjuk Teknis
Pemeriksaan Kesehatan Faktor
Gambiran kota Kediri. Fraktur Iga Risiko Kecelakaan Lalu Lintas Bagi
merupakan jenis dari trauma toraks paling Pengemudi Angkutan Umum
pada Situasi Khusus. Kemenkes
banyak di RSUD Gambiran kota Kediri. RI. Jakarta: 1 – 2
Rata-rata lamanya rawat inap pasien Jessica R, Erwin G, and James F, 2015. Pola
Cedera Toraks pada Kecelakaan
dengan trauma toraks di RSUD Gambiran Lalu Lintas yang Menyebabkan
kota Kediri adalah 4 hari. Pasien trauma Kematian di bagian Forensik dan
Medikolegal RSUP Prof. Dr. R.D.
toraks di RSUD Gambiran kota Kediri tidak Kandou Periode Januari 2013-
ada yang dilakukan operasi besar, dan Januari 2014. Jurnal Biomedik.
7(1): 42-47
jumlah pasien yang pulang sembuh
berjumlah 93,6%. Lee JB, Begeman PC, Yang KH, and King AI,
2003. Biomechanical Properties
ofThe Male and Female Chest
Subjected to Frontal and Lateral
Impacts. IRCOBI Conference,
Lisbon. p: 242 – 245
187
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(2) : 178-188, September 2018
Liman ST, Kuzucu A, Tatepe AI, Ulasan GN, PT. Jasa Raharja, 2009. Kajian teknis
and Topcu S, 2003. Chest injury tentang penilaian dampak
due to blunt trauma. European keselamatanjalan (Road Safety
Journal of Cardio-Thoracic Impact Assessment/ RSIA)
Surgery. 23(3): 374–378
Sjamsuhidajat R and de Jong W, 2010. Buku
Kevin G, Adrian T, and Elwin M, 2016. Pola Ajar Ilmu Bedah (3rd ed). Jakarta:
trauma tumpul toraks non EGC. p 121-2, 502-6
penetrans, penanganan, dan hasil
akhir di Instalasi Rawat Darurat
Bedah RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado periode Januari 2014 –
Juni 2016. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi, Manado
188