Soal THT
Soal THT
A
1. Abses laring paling sering kita jumpai pada penyakit :
a. typhus abdominalis d. scarlatina
b. syphilis e. laryngitis acuta
c. morbili
2. Abses parafaring dapat terjadi oleh karena proses peradangan di :
1. tonsil 3. mastoid
2. faring 4. adenoid
3. Abses peritonsil terbanyak terjadi pada daerah atas fossa tonsilaris SEBAB
daerah supra tonsil dihubungkan dengan jaringan ikat longgar dengan
fossanya
4. Abses retrofaring biasanya ditemukan pada anak berusia 3 bulan sampai 5
tahun SEBAB daerah retrofaring mengandung jaringan ikat jarang dan
tidak mengandung kelenjar limfe
5. Abses retrofaring harus didiagnosis dengan radiologi SEBAB radiodiagnostik
perlu untuk menentukan terapi dan prognosisnya
6. Abses retrofaring mempunyai sifat :
1. nanah terkumpul di ruang fasia leher dalam dan tengah
2. sering pada anak dan bayi
3. terlihat jelas dengan foto rontgen lateral
4.ada trismus
7. Abses septum harus segera diinsisi SEBAB abses septum dapat
menyebabkan ‘saddle nose’
8. Adenoid hipertrofi dapat menimbulkan kelainan :
1. otitis media akut 3. otitis media kronik
2. sinusitis kronik 4. bronchitis
9. Adenoid hipertrofi menyebabkan :
1. OMA berulang 3. tidur mendengkur
2. faringitis 4. bronchitis akut
10.Agranulositosis dapat menyebabkan membran semu SEBAB leukositosis
merupakan gejala utama agranulositosis
11.Alat bantu dengar yang sering dipakai untuk anak dengan tuli saraf berat
bilateral :
a. behind the ear d. in the ear + pocket
b. in the ear e. kaca mata
c. pocket
12.Albuminuria dapat merupakan komplikasi dari difteri SEBAB kuman difteri
melepaskan endotoksin
13.Anak dengan panas tinggi yang dirujuk ke dokter THT karena anak ini
kemungkinan menderita :
a. rhinitis akut d. otitis media akut
b. rhinitis alergi e. laryngitis akut
c. tonsillitis akut
14.Anak yang berusia 2 tahun dan belum dapat berbicara kemungkinan
menderita :
1. tuna rungu 3. delayed motoric aphasia
2. cerebral palsy 4. mutism
15.Angina Ludovici adalah akibat selulitis ruang suprahioid SEBAB sumber
infeksi seringkali berasal dari peradangan kelenjar limfe servikal ke dalam
ruang sub mandibula
2
100. Hasil tes di bawah ini menunjukkan tuli konduktif pada telinga yang
diperiksa :
a. rinne +, weber lateralisasi ke telinga yang diperiksa
b. rinne +, weber lateralisasi ke telinga yang tidak diperiksa
8
c. 3-5 tahun
141. ‘Masking effect’ perlu diberikan untuk memeriksa :
1. tuli konduktif unilateral 3. tuli konduktif/saraf unilateral
2. tuli saraf unilateral 4. tuli konduktif bilateral
142. Mastoiditis dekstruktif biasanya terjadi pada kasus :
a. otitis media adhesiva d. timpanosklerosis
b. OMP berulang yang tidak diobati e. otitis media spesifik
c. di mana pada foto Rontgen
menunjukkan proses sklerosis
143. Mekanisme untuk mencegah masuknya benda asing pada
percabangan trakheobronkial adalah :
a. pergerakan epiglotis d. reduksi pita suara
b. refleks batuk e. bssd
c. pergerakan laring ke kranial
144. Meningitis merupakan komplikasi yang berbahaya dari sinusitis
frontalis SEBAB tromboflebitis vena profunda pada mukosa sinus dapat
menyebarkan proses infeksi
145. Miringotomi dilakukan pada :
1. OMSK 3. OM adhesiva
2. OMA 4. OM serosa
146. Miringotomi dilakukan pada membrana timpani kuadran posterior
inferior SEBAB pada stadium supurasi sering terjadi ruptur membrana
timpani
147. Mononukleosis infeksiosa awalnya ditandai dengan tonsillitis
pseudomembranosa SEBAB virus penyebab dapat masuk melalui tonsil
148. Mukopus yang terdapat di meatus superior kemungkinan berasal
dari :
a. sinus frontal, maksila dan ethmoid anterior
b. sinus maksila, ethmoid anterior dan ethmoid posterior
c. sinus ethmoid anterior, ethmoid posterior, dan sfenoid
d. sinus frontal dan sfenoid
e. bssd
b. streptomycin e. kina
c. sefalosporin
153. Obat-obat di bawah ini bersifat ototoksik kecuali :
a. salisilat d. kanamicin
b. kina e. streptomicin
c. tetrasiklin
154. Obat terpilih untuk ‘diphterie carriere’ adalah :
a. penicillin d. hyperimmune serum
b. A.D.S. e. bssd
c. gamma globulin
155. Oklusi tuba dapat disebabkan oleh :
1. alergi 3. faringitis akut
2. laringitis bullosa 4. penyakit pada telinga dalam
156. Oklusi tuba menimbulkan gejala :
a. otalgia d. dizzines
b. pekak dan dizzines e. telinga terasa ‘mampet’
c. hyperaccusis
157. OMSK sering kali kambuh karena :
1. perforasi membran timp. persisten 3. sering mengorek telinga
2. sering pilek 4. sudah terdapat mastoiditis
158. Operasi mastoidektomi radikal bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. mencegah komplikasi
2. mencegah fistel retroaurikuler 4. memperbaiki pendengaran
159. Operasi timpanoplasty pada OMSK bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. memperbaiki pendengaran
2. mengeringkan telinga 4. mencegah komplikasi
160. Operasi timpanoplasti bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. mengeringkan telinga scr permanen
2. memperbaiki pendengaran 4. mencegah perburukan ketulian
161. Operasi pada sinusitis bertujuan untuk :
1. drenage sinus 3. mengangkat jaringan patologis
2. memperbaiki ventilasi sinus 4. membersihkan mukosa sinus
162. Organ-organ di bawah ini merupakan batas-batas dari liang telinga
tengah, kecuali :
a. antrum mastoid d. membrana timpani
b. tuba eustachii e. “oval & round window”
c. arteri jugularis
163. Ostium dari sinus maksilaris terletak di :
a. meatus medius d. meatus superior
b. bag. anterior hiatus semilunaris e. meatus inferior
c. bag. posterior hiatus semilunaris
164. Otalgia pada faringitis disebabkan oleh ‘reffered pain’
a. N. X b. N. II C. N. XI d. N. V e. bssd
a. maksila d. frontalis
b. etmoid e. b.s.s.d.
c. sphenoid
256. Polip laring paling sering ditemukan pada :
a. epiglotis d. daerah sub glotis
b. pita suara palsu e. bssd
c. fossa interarytenoida
257. Polip nasi :
a. timbul karena alergi d. dapat menyebabkan epistaksis
b. mudah berdarah e. mudah menjadi tumor ganas
c. berasal dari jaringan limfoid
258. Predisposisi ca nasofaring adalah sebagai berikut, kecuali :
a. sosial ekonomi d. geografis
b. genetik e. makanan tertentu
c. merokok
259. Rasa nyeri di telinga dapat timbul pada radang akut tonsil SEBAB
letak muara tuba eustachius berdekatan dengan fossa tonsilaris
260. Rasa nyeri pada otitis eksterna hebat SEBAB kuman penyebab otitis
eksterna maligna adalah pseudomonas
261. Reaksi jaringan saluran napas lebih ringan pada aspirasi benda asing
organik seperti kacang-kacangan daripada benda asing anorganik SEBAB
benda asing organik bersifat higroskopik
262. Rekruitmen adalah kelainan pada :
a. telinga luar d. tuba eustachii
b. telinga tengah e. lobus temporal cerebri
c. telinga dalam
263. Rhinitis akut timbul secara musiman SEBAB penyebab rhinitis akut
adalah virus
264. Rhinitis/rhinofaringitis pada anak sering menimbulkan komplikasi
OMA SEBAB tuba pada anak pendek dan lurus
265. Rhinitis kronis sering disebabkan oleh adenoid hipertrofi SEBAB
pada anak umumnya dilakukan tonsilektomi
266. Rhinitis vasomotor terjadi karena imbalans sistem saraf otonom
SEBAB pada rhinitis vasomotor sistem saraf simpatis lebih dominan
292. Sinus paranasal di bawah ini terletak pada muara yang sama pada
rongga hisung, kecuali :
a. sin maksilaris & sin frontalis d. sin maksilaris & sin ethmoidalis ant
b. sin frontalis & si. Ethmoidali ant. e. sin ethmoidalis post & sin sfenoidalis
c. sin ethmoidalis ant. & sin ethmoidalis post
293. Sinusitis ethmoid paling sering menyebabkan komplikasi ke orbita
SEBAB lamina perpendikularis ethmoid yang merupakan batas anatara
sinus ethmoid dengan orbita merupakan tulang yang sangat tipis
294. Sinusitis maksilaris akuta dapat menunjukkan gejala :
1. gambaran ‘air fluid level’ pd rontgen 3. ‘post nasal drip’
2. pus keluar dari meatus medius 4. leukositosis
297. Struktur yang tersebut di bawah ini terletak pada dinding faring,
kecuali :
a. muara tuba Eustachii d. koana
b. adenoid e. hiatus semilunaris
c. fossa Rosenmueler
298. Suara serak lebih dari 3 bulan pada anak umur 4 tahun dapat
dicurigai sebagai
a. papilloma laring d. edema akut laring
b. TBC laring e. laryngitis akut
c. kacang di laring
299. Suatu benda asing yang terletak pada meatus inferior akan
menyumbat jalannya udara pernapasan SEBAB udara pernapasan menuju
koana terutama melewati meatus inferior
300. Sumbatan hidung pada satu sisi yang terus menerus, mungkin
disebabkan oleh hal-hal di bawah ini, kecuali :
a. septum deviasi d. polip hidung
b. tumor hidung e. benda asing
c. rhinitis alergi
301. Sumbatan jalan napas oleh benda organik lebih cepat terjadi
dibandingkan dengan benda organik SEBAB benda organic bersifat
higroskopik
302. Sumbatan jalan napas bagian atas akan menimbulkan gejala :
1. stridor inspirasi 3. dispnea
2. stridor ekspirator 4. pernapasan cuping hidung
303. Sumbatan laring lebih jarang terjadi pada anak-anak SEBAB ukuran
laring pada anak relatif lebih besar
304. Sumbatan laring oleh tumor ganas akan memerlukan tindakan :
1. perasat Heimlich 3. trakeostomi
2. intubasi 4. krikotirotomi
305. Sumbatan pada meatus medius dapat menyebabkan sinusitis
maksila, etmoid dan frontal SEBAB orifisium sinus-sinus tersebut berada di
meatus medius
343. Tumor jinak yang paling sering kita temukan di daerah laring ialah :
a. polyp laring d. angioma
b. kista ventrikel Morgagni e. tuberkuloma
c. papilloma
344. Tumor laring yang tersering pada anak :
a. papilloma d. polip pita suara
b. nodul pita suara e. benar semua
c. hemangioma
345. Uji BERA sangat baik digunakan untuk pemeriksaan audiologi anak
SEBAB BERA merupakan pemeriksaan audiologi objektif
346. Untuk melindungi telinga dari dalam terhadap bunyi yang keras,
otot-otot di bawah ini yang harus berfungsi dengan baik, ialah :
1. levator veli palatini 3. konstriktor faring superior
2. stapedius 4. tensor timpani
347. Untuk membedakan tuli saraf koklea dan retrokoklea perlu
audiometri khusus SEBAB hasil audiometri nada murni pada tuli saraf
koklea dan retrokoklea sama
348. Untuk memperbaiki fungsi pendengaran maka jenis operasi di bawah
ini dapat dilakukan pada OMSK maligna :
1. combined approach timpanoplasty 3. timpanoplasty
2. miringoplasty 4. mastoidektomi
349. Untuk mengetahui adanya sumbatan jalan napas di daerah laring
dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. foto jaringan lunak leher 3. astrup
2. Jackson sign 4. laringoskop langsung
350. Urut-urutan tulang pendengaran dari luar ke dalam ialah :
a. maleus, stapes, inkus d. maleus, inkus, stapes
b. inkus, stapes, maleus e. stapes, maleus, inkus
c. stapes, inkus, maleus