Anda di halaman 1dari 25

1

A
1. Abses laring paling sering kita jumpai pada penyakit :
a. typhus abdominalis d. scarlatina
b. syphilis e. laryngitis acuta
c. morbili
2. Abses parafaring dapat terjadi oleh karena proses peradangan di :
1. tonsil 3. mastoid
2. faring 4. adenoid
3. Abses peritonsil terbanyak terjadi pada daerah atas fossa tonsilaris SEBAB
daerah supra tonsil dihubungkan dengan jaringan ikat longgar dengan
fossanya
4. Abses retrofaring biasanya ditemukan pada anak berusia 3 bulan sampai 5
tahun SEBAB daerah retrofaring mengandung jaringan ikat jarang dan
tidak mengandung kelenjar limfe
5. Abses retrofaring harus didiagnosis dengan radiologi SEBAB radiodiagnostik
perlu untuk menentukan terapi dan prognosisnya
6. Abses retrofaring mempunyai sifat :
1. nanah terkumpul di ruang fasia leher dalam dan tengah
2. sering pada anak dan bayi
3. terlihat jelas dengan foto rontgen lateral
4.ada trismus
7. Abses septum harus segera diinsisi SEBAB abses septum dapat
menyebabkan ‘saddle nose’
8. Adenoid hipertrofi dapat menimbulkan kelainan :
1. otitis media akut 3. otitis media kronik
2. sinusitis kronik 4. bronchitis
9. Adenoid hipertrofi menyebabkan :
1. OMA berulang 3. tidur mendengkur
2. faringitis 4. bronchitis akut
10.Agranulositosis dapat menyebabkan membran semu SEBAB leukositosis
merupakan gejala utama agranulositosis
11.Alat bantu dengar yang sering dipakai untuk anak dengan tuli saraf berat
bilateral :
a. behind the ear d. in the ear + pocket
b. in the ear e. kaca mata
c. pocket
12.Albuminuria dapat merupakan komplikasi dari difteri SEBAB kuman difteri
melepaskan endotoksin
13.Anak dengan panas tinggi yang dirujuk ke dokter THT karena anak ini
kemungkinan menderita :
a. rhinitis akut d. otitis media akut
b. rhinitis alergi e. laryngitis akut
c. tonsillitis akut
14.Anak yang berusia 2 tahun dan belum dapat berbicara kemungkinan
menderita :
1. tuna rungu 3. delayed motoric aphasia
2. cerebral palsy 4. mutism
15.Angina Ludovici adalah akibat selulitis ruang suprahioid SEBAB sumber
infeksi seringkali berasal dari peradangan kelenjar limfe servikal ke dalam
ruang sub mandibula
2

16.Anosmia dapat disebabkan :


1. trauma kapitis 3. polip hidung
2. mukokel sinus maksila 4. vestibulitis
17.Arah trauma hidung perlu diperhatikan untuk menentukan hal berikut :
a. jumlah perdarahan d. perlunya fiksasi & gips
b. cepat-lambat timbulnya syok e. tindakan selanjutnya
c. perlu/tidaknya augmentasi hidung
18.Arteri sfenopalatina merupakan cabang dari :
a. arteri karotis interna d. arteri maksilaris interna
b. arteri oftalmika e. bssd
c. arteri palatina major
19.Aspirasi benda asing eksogen padat organic harus segera dikeluarkan
SEBAB benda padat organic baru menunjukkan gambaran rontgen setelah
24 jam
20.Atresia liang telinga menyebabkan tuli saraf SEBAB kelainan kongenital
pada telinga luar dan telinga tengah selalu diikuti oleh kelainan telinga
dalam
21.Atelektasis harus segera dilakukan bronkoskopi SEBAB terapi terbaik
atelektasis adalah pengisapan sekret dengan bronkoskopi
22.Audiologi khusus perlu dilakukan untuk membedakan tuli saraf koklea
dengan retrokoklea SEBAB audiometri nada murni memberikan gambaran
yang sama pada tuli saraf koklea dan retrokoklea

23.Bagian labirin yang menerima rangsang gerak berputar reseptornya terletak


di :
a. ampula b. sacculus c. utrikulus d. vestibulum e. scala vestibuli
24.Batas-batas kavum timpani adalah seperti disebutkan di bawah ini kecuali :
a. batas depan adalah m. stapedius & corda timpani
b. batas belakang adalah aditus ad antrum & N. VII
c. batas medial adalah promontorium
d. batas superior adalah fossa cranii media
25.Bayi waktu lahir yang waktu tidur sianosis tetapi sewaktu menangis
menjadi kemerahan kemungkinan menderita :
a. polip hidung d. aspirasi mekonium
b. rhinitis alergi e. polip koana
c. atresia koana bilateral
26.Bayi dan anak mudah mengalami sumbatan laring bila menderita laryngitis
sebab :
1. ukuran anatomi laring relatif kecil 3. mukosa subglotis mudah edema
2. daya tahan bayi & anak rendah 4. proses menelan belum sempurna
27.Beda tonsil dengan adenoid adalah :
a. tonsil mempunyai kapsul seperti adenoid
b. tonsil tidak mempunyai kapsul seperti adenoid
c. tonsil mempunyai fissura
d. adenoid tidak berkripta
e. adenoid berkripta
28.Benda asing bulat dalam introitus esofagus dapat menyebabkan sesak
napas SEBAB benda asing tersebut dapat menekan trakhea
29.Benda asing peluru mimis yang menyumbat bronkus dapat menyebabkan
timbulnya :
1. atelektasis 3. abses paru
2. pneumothoraks 4. empiema
30.Benda asing saluran napas dalam waktu yang lama dapat menimbulkan :
3

1. abses paru 3. penyakit paru supuratif kronik


2. bronkiektasis 4. jaringan granulasi
31.Bentuk histopatologi yang biasa ditemukan pada ca nasofaring adalah :
a. ca anaplastik d. ca adenoid kistik
b. ca undifferentiated e. bssd
c ca sel transisional
32.Bentuk kelainan septum deviasi yang paling sering ditemukan ialah :
1. spina 2. krista 3. bentuk S 4. bentuk Z
33.Berikut ini membantu diagnosis atresia koana pada bayi, kecuali :
a. meletakkan spatel lidah di depan hidung
b. memasukkan kateter ke dalam hidung
c. memasukkan sonde ke dalam hidung
d. rinoskopi posterior
e. CT-scan
34.Biasanya otitis media akut menimbulkan komplikasi mastoiditis akut
SEBAB selaput lendir mastoid merupakan kelanjutan dari selaput lendir
kavum timpani
35.Biasanya tampon Belloq dapat mengatasi apistaksis posterior SEBAB
tampon Belloq dapat menghentikan perdarahan dari a. sfenopalatina
36.Biji durian yang tersangkut di introitus dapat menyebabkan sesak napas
SEBAB sesak napas dapat terjadi apabila “party wall” terdorong ke anterior
37.Bising lingkungan kerja lebih dari 85 desibel dapat mengakibatkan ketulian
karyawan SEBAB bising lingkungan kerja lebih dari 85 desibel dapat
menyebabkan ruptur membran timpani
38.Bising intensitas tinggi lebih berbahaya bagi telinga daripada bising
intensitas rendah SEBAB kerusakan rambut getar organ korti pada bising
intensitas tinggi terjadi pada dasar koklea
39.Bronkopneumonia pada bayi jarang menyebabkan atelektasis paru lobus
superior kanan SEBAB lobus superior kanan bukan merupakan suatu garis
lurus dengan trakhea
40.Bronkoskopi dilakukan pada hemoptisis SEBAB hemoptisis terjadi pada
penyakit TB paru

41.Cauliflower’s (telinga lisut) merupakan dapat komplikasi dari :


1. perikondritis 3. pseudokista
2. kelainan congenital 4. otitis eksterna difusa
42.Cincin Waldeyer terdiri dari :
1. tonsil palatina 3. adenoid
2. tonsil lingual 4. kelenjar retrofaring
43.Coryza sebenarnya tidak memerlukan pengobatan SEBAB penyakit
tersebut bersifat ‘self limiting disease’

44.Daerah laring yang paling mudah mengalami striktura post traumatik


adalah :
a. epiglotis d. pita suara
b. sinus morgagni e. subglotis
c. plika ventrikular
45.Deviasi septum merupakan faktor predisposisi timbulnya sinusitis SEBAB
deviasi septum dapat menyebabkan gangguan gangguan pertukaran udara
di dalam sinus

46.Diagnosis perluasan tumor laring ditegakkan dengan :


4

1. gejala klinis 3. CT scan


2. biopsi tumor 4. foto sinus paranasal
47.Diantara penyakit di bawah ini yang paling sulit untuk menegakkan
diagnosisnya hanya dengan anamnesis saja ialah :
a. angiofibroma nasofaring belia d. TBC nasofaring
b. rhinitis ozaena e. sinusitis maksilaris akut
c. rhinitis alergi
48.Di bawah ini adalah komplikasi yang sering menyebabkan kematian pada
tonsilitis difteri :
a. sumbatan laring d. myokarditis
b. kelumpuhan otot palatum e. gastro enteritis
c. pneumonia
49.Di bawah ini disebutkan beberapa fungsi laring, kecuali:
a. proteksi b. menelan c. respirasi d. hormonal e. sirkulasi
50.Dinding rongga hidung yang dilapisi kulit adalah :
a. nasofaring d. meatus medius
b. septum e. bssd
c. vestibulum
51.Disfagia adalah kelainan dalam proses menelan yang mungkin timbul bila
tedapat :
a. perdarahan di daerah batang otak oleh trauma kepala
b. kelainan saraf sensoris N. V, N. X, & N. XII
c. ganguan peristaltik esofagus
d. tumor di hipofaring
e. semua jawaban benar
52.Disfagia dapat disebabkan oleh hal-hal di bawah ini, kecuali :
a. hipertofi tiroid d. tumor paru kanan atas
b. elongasi aorta e. tumor batang otak
c. akalasia esofagus

53.Edema laring paling sering terjadi di daerah :


a. epiglotis d. subglotis
b. antara pita suara palsu e. rima glottidis
c. fossa interarytenoidea
54.Emfisema sub kutis dapat terjadi pada trauma laring karena benda tumpul
SEBAB emfisema sub kutis disebabkan oleh pecahnya alveoli
55.Emfisema subkutis di daerah leher dapat merupakan akibat trauma tumpul
leher SEBAB emfisema subkutis leher terjadi akibat masuknya udara trakea
ke jaringan ikat jarang leher
56.Enzym yang membantu proses filtrasi hidung ialah :
a. lisozym b. lipase c. ptialin d. tripsin e. bssd
57.Epistaksis pada anak yang berasal dari bagian anterior dapat diberi
pertolongan segera berupa :
1. kauterisasi ‘little’s area’ 3. tampon belloq
2. tampon anterior 4. memencet hidung & menunduk

58.Faktor predisposisi karsinoma nasofaring :


1. keadaan sosial ekonomi 3. pengaruh polusi lingkungan
2. herediter 4. gaya hidup

59.Faktor predisposisi rhinitis vasomotor adalah :


5

1. kelembaban udara 3. obat-obatan


2. psikis 4. hormonal
60.Faktor predisposisi sinusitis maksilaris :
1. benda asing dalam hidung 3. karies dentis
2. deviasi septum 4. rhinitis alergika
61.Faktor predisposisi terjadinya sinusitis maksila adalah :
1. deviasi septum 3. alergi
2. karies dentis molar/premolar atas 4. benda asing di rongga hidung
62.Faringitis akut selalu disertai terbentuknya peseudomembran SEBAB
faringitis akut disebabkan oleh kuman gram + streptococcus beta
hemolitikus
63.Fenomena ‘recruitment’ terdapat pada kelainan :
a. pusat pendengaran di otak d. telinga tengah
b. n. akustikus e. telinga dalam
c. linga luar
64.Fossa Rosenmueler perlu diperiksa dengan teliti pada anak SEBAB adenoid
terdapat pada fossa Roesemueler
65.Frekuensi garpu tala yang paling sering dipakai di klinik :
a. 128 Hz d. 1024 Hz
b. 256 Hz e. 2048 Hz
c. 512 Hz
66.Fungsi hidung adalah, kecuali :
a. indera pembau d. penyaring kotoran
b. air conditioning e. resonansi suara
c. oksigenasi udara pernapasan
67.Fungsi laring yang penting antara lain adalah ;
1. proteksi terhadap aspirasi 3. komunikasi
2. membantu peredaran darah int. torakal 4. mengatur jumlah aliran udara
68.Fungsi menegangkan pita suara terutama dilakukan oleh :
a. m. cricoarytenoideus lateralis d. m. cricotyroideus
b. m. thyroarytenoideus e. m. cicoarytenoideus posterior
c. m. interarytenoideus
69.Fungsi utama hidung adalah saluran udara pernapasan SEBAB konka nasi
berguna untuk mengatur kelembaban udara
70.Furunkel pada hidung harus dirawat dengan hati-hati SEBAB furunkel
pada hidung dapat menyebabkan komplikasi trombosis sinus kavernosus
71.Furunkel pada vestibulum nasi dapat menyebabkan trombosis sinus
kavernosus SEBAB sinus kavernosus berhubungan dengan pembuluh
darah balik

72.Gangguan drenage sinus maksila dapat disebabkan oleh :


a. septum deviasi d. benda asing
b. hipertrofi konka e. semua benar
c.polip nasi
73.Gangguan fungsi palatum dapat timbul karena kelainan di faring berupa :
1. abses peritonsil 3. faringitis difteri
2. hipertrofi adenoid 4. faringitis kronis
74.Gangguan penciuman dapat disebabkan oleh tumor yang letaknya di bagian
atas kavum nasi SEBAB organ penciuman letaknya di bagian atas kavum
nasi
75.Gangguan pendengaran konduktif biasanya disebabkan oleh :
a. kelainan fungsi ‘round window’ d. kelainan biokimia endolimfe
6

b. kelainan pada tulang2 pendengaran e. kelainan membrana basalis


c. kelainan di promontorium
76.Garpu tala 512 Hz, 1024 Hz dan 2048 Hz sering digunakan untuk
memeriksa pendengaran secara kualitas oleh karena:
a. merupakan frekuensi percakapan sehari-hari
b. frekuensi tersebut tidak dipengaruhi oleh suara luar
c. bila pendengaran untuk salah satu dari frekunsi tersebut timbul orang
yang bersangkutan akan mengeluh kurang pendengaran
d. frekuensi tersebut paling sensitif
e. bssd
77.Gejala dan tanda adanya benda asing di trakhea adalah sebagai berikut,
kecuali :
a. batuk b. sianosis c. audible slap d. odinofagi e. stridor
78.Gejala di bawah ini merupakan tanda awal sumbatan benda asing di
trakhea :
1. batuk-batuk 3. sianosis
2. stridor inspiratoar 4. disfoni
79.Gejala dini karsinoma laring :
a. suara serak d. sumbatan jalan napas
b. berat badan turun drastis e. disfagia
c. pembesaran KGB leher
80.Gejala dini karsinoma nasofaring :
a. sesak napas d. pembesaran K.G.B.
b. suara serak e. benar semua
c. stridor inspirasi
81.Gejala dini karsinoma nasofaring :
1. obstruksi hidung 3. tuli konduktif
2. pembesaran K.G.B. leher 4. epistaksis
82.Gejala-gejala & tanda OMSK, kecuali :
a. keluar sekret dari telinga tengah d. nyeri kepala hebat
b. perforasi membran timpani e. suhu badan normal
c. pendengaran menurun
83.Gejala hidung berbau pada anak berumur kurang dari 5 tahun biasanya
merupakan gejala dari :
a. rhinitis ozaena d. rhinitis kronis
b. polip hidung e. bssd
c. korpus alienum kavum nasi
84.Gejala klinis OMA pada bayi adalah :
1. keluar sekret dari liang telinga 3. kesadaran menurun
2. panas tinggi 4. diare
85.Gejala OMA pada pasien anak antara lain :
1. gelisah 3. riwayat infeksi sal. napas atas
2. menangis keras 4. membran timpani hiperemis
86.Gejala penyakit Meniere adalah :
1. tinitus 3. vertigo
2. tuli konduktif 4. otalgia

87.Gejala sumbatan laring adalah sebagai berikut, kecuali :


a. stridor b. sianosis c. demam d. dispnea e. gelisah
88.Gejala yang timbul pada rhinitis vasomotor disebabkan ketidakseimbangan
system saraf otonom SEBAB pada rhinitis vasomotor susunan saraf
simpatis lebih dominan
7

89.Gelombang suara yang diteruskan oleh telinga tengah ke telinga dalam


berakhir sebagai getaran mekanis pada :
a. perilimf b. endolimf c. alat corti d. n. cochlearis e. ssp
90.Guna pengklasifikasian tumor berdasarkan TNM, kecuali :
a. menentukan keganasan tumor d. m/ derajat metastasis jauh
b. menentukan prognosis tumor e. b.s.s.d.
c. menentukan stadium tumor

91.Hal di bawah ini benar tentang serumen, kecuali :


a. diproduksi oleh adneksa telinga
b. dibuat oleh kelenjar serumen di 1/3 dalam telinga
c. konsistensinya cair atau padat
d. dapat menimbulkan tuli konduktif atau tinitus
e. dapat menimbulkan rasa nyeri
92.Hal-hal ini berhubungan dengan laryngitis membranosa, kecuali :
a. obstruksi laring d. shock
b. variola e. aphonia
c. trakeostomi
93.Hal-hal di bawah ini berhubungan dengan labirintitis serosa, kecuali :
a. penjalaran dari infeksi telinga tengah
b. sekuele labirintitis supuratif
c. dapat diukur dengan tes fistel
d. gangguan pendengaran dan vestibular ringan
e. penyakit bersifat reversibel
94.Hal-hal di bawah ini berhubungan dengan otosklerosis, kecuali:
a. tuli konduktif d. mengenai kedua telinga
b. terjadi setelah infeksi e. bssd
c. kelainan pada kaki stapes
95.Hal-hal di bawah ini dapat mempengaruhi tuli saraf yang diakibatkan oleh
bising, kecuali :
a. intensitas bising d. lama terpapar bising
b. frekuensi bising e. umur penderita
c. suhu lingkungan kerja
96.Hal-hal di bawah ini mempermudah terjadinya tuli akibat bising :
1. intensitas bising yang tinggi 3. lama terpapar bising
2. pernah mendapat obat ototoksik 4. frekuensi bising yang tinggi
97.Hal-hal di bawah ini dapat menyebabkan perforasi septum, kecuali :
a. rhinitis tuberkulosa d. sinusitis aktif
b. rhinitis karena jamur e. operasi septoplasty
c. rhinitis sifilis
98.Hal-hal di bawah ini menyebabkan tuli konduktif, kecuali :
a. timpanosklerosis d. mastoiditis akut
b. oklusi tuba e. bell’s palsy
c. otitis media serosa
99.Hal-hal di bawah ini yang berhubungan dengan otitis eksterna maligna :
1. nyeri hebat 3. orang tua
2. Diabetes mellitus 4. parese N. VII

100. Hasil tes di bawah ini menunjukkan tuli konduktif pada telinga yang
diperiksa :
a. rinne +, weber lateralisasi ke telinga yang diperiksa
b. rinne +, weber lateralisasi ke telinga yang tidak diperiksa
8

c. rinne +, weber tidak ada lateralisasi


d. rinne -, weber lateralisasi ke telinga yang diperiksa
e. rinne -, weber tidak ada lateralisasi
101. Hidung berbau dengan adanya sekret pada anak berumur kurang
lebih 10 tahun, kemungkinan diagnosis paling besar adalah :
a. rhinitis ozaena d. rhinitis hipertrofi
b. rhinitis alergi e. b.s.s.d.
c. corpus alienum cavum nasi
102. Hidung tersumbat, ingus encer dan adanya riwayat atopi merupakan
gejala-gejala penyakit :
a. rhinitis vasomotor d. rhinitis atrofi
b. rhinitis medikamentosa e. rhinitis alergi
c. rhinitis atrofi

103. Immunoglobulin yang berperan penting pada penyakit rhinitis alergi


ialah :
a. Ig G d. Ig D
b. Ig A e. Ig E
c. Ig M
104. Impuls eferen dari pusat menelan di batang otak ke otot-otot faring,
palatum dan esofagus melalui serabut motorik :
1. N. V & N. IX 3. N. X & N. XII
2. N. III & N. IV 4. N. XI & N. XII
105. Indikasi adenoidektomi adalah sebagai berikut, kecuali :
a. terjadi rhinitis kronik d. terjadi rhinofaringitis kronik
b. terjadi asma bronkial e. terjadi otitis media akut
c. terjadi otitis media perforata kronik
106. Indikasi implan kokhlea pada anak adalah :
1. tuli saraf berat sejak kecil
2. koordinasi dokter dengan orang tua baik
3. pemasangan alat bantu dengar lain sudah tidak bermanfaat
4. usia minimal 5 tahun
107. Indikasi operasi mastoidektomi sederhana adalah :
1. OMSK maligna 3. OMA
2. OM serosa yang sering kambuh 4. OMSK benigna yang sukar sembuh
108. Indikasi tonsilektomi adalah :
a. tonsilitis akut d. eksaserbasi akut-tonsilitis akut
b. tonsilitis kronik e. rhinitis kronik
c. tonsilo-faringitis akut
109. Indikasi trakeostomi ialah:
1. striktur trachea 3. benda asing di rima glottis
2. intubasi yang lama 4. trakheomalasia
110. Indikasi trakheostomi ialah :
1. obstruksi laring 3. striktur trakhea
2. intubasi yang lama 4. benda asing di dalam faring
111. Infeksi non spesifik daerah retrofaring dapat timbul secara :
1. droplet 2. hematogen 3. perkontinuatum 4. limfogen

112. Introitus esofagus akan terbuka apabila :


a. terdapat kenaikan tekanan udara dalam rongga mulut
b. ada impuls dari daerah faring yang kuat
c. terjadi kontraksi tonik otot krikofaring
9

d. relaksasi otot konstriktor faring inferior

113. Jenis perforasi membran timpani pada OMSK :


1. tipe sentral 3. total
2. tipe marginal 4. tipe atik
114. Jika terjadi fraktur mandibula di puskesmas, tindakan yang diambil :
1. atasi gangguan napas 3. kumur2 dengan antibiotik
2. balut verbaand 4. diet cair
115. Juvenile nasopharinx angiofibroma harus dibedakan dengan polip
koana SEBAB keduanya mudah berdarah

116. Karsinoma laring dapat menyebabkan suara serak SEBAB letak


karsinoma laring lebih sering pada komisura anterior laring
117. Karsinoma nasofaring banyak terdapat di Indonesia SEBAB
karsinoma nasofaring mempunyai faktor predisposisi genetik
118. Kasus anosmia jarang ditemukan SEBAB pada anosmia satu sisi
pasien tidak merasa terganggu
119. Keadaan berikut ini menimbulkan tuli konduktif kecuali :
a. timpanosklerosis d. tumor nervus akustikus
b. stenosis liang telinga luar e. sumbatan tuba eustachii
c. “glue ear”
120. Keadaan di bawah ini dapat menyebabkan tuli mendadak, kecuali :
a. influenza d. OM serosa
b. spasme pembuluh darah koklea e. barotrauma
c. trauma kepala
121. Keadaan di bawah ini merupakan penyebab otitis media, kecuali :
a. adenoid hipertrofi d. barotrauma
b. rhinitis e. trauma hidung
c. palatoskisis
122. Kelainan di bawah ini dapat menyebabkan tuli konduktif, kecuali
a. otosklerosis d. penyakit Meniere
b. timpanosklerosis e. obstruksi tuba Eustachii
c. dislokasi tulang pendengaran
123. Kelainan yang merupakan komplikasi OMSK :
1. mastoiditis 3. labirintitis
2. petrositis 4. paresis fasialis
124. Kelainan yang menyebabkan sumbatan pada bayi yang baru lahir :
a. stenosis subglotis d. aspirasi air ketuban
b. laringomalasia e. papilloma
c. laryngeal web
125. Keracunan obat yang bersifat ototoksik akan menyebabkan kerusakan
pada :
a. ossicula dan tuli konduktif
b. organa corti dan tuli saraf
c. organa corti dan tuli campur
d. ganglion spiralis dan tuli campur
e. pusat pendengaran dan tuli perseptif
126. Kita harus selalu waspada pada kasus epistaksis yang disertai
gangguan pendengaran SEBAB gejala tersebut merupakan gejala awal
karsinoma nasofaring
127. Kolesteatom merupakan tanda OMSK maligna SEBAB kolesteatom
dapat merusak jaringan sekitar
10

128. Kolesteatom merupakan tanda OMSK maligna SEBAB meningitis


otogenik dapat terjadi bila terdapat dura yang terbuka
129. Komplikasi OMSK adalah sebagai berikut, kecuali :
a. labirintitis d. presbikusis
b. meningitis e. mastoiditis
c. parese N. VII
130. Komplikasi OMSK yang dapat menimbulkan kematian adalah :
a. labirintitis d. parese N. VII
b. trombosis sinus lateralis e. mastoiditis
c. meningitis
131. Komplikasi pada tonsilitis difteri, kecuali :
a. disfagi d. sumbatan jalan napas
b. abses peritonsil e. miokardiris
c. kelumpuhan palatum
132. Komplikasi segera akibat sumbatan benda asing tajam di introitus
esophagus adalah :
1. perforasi 3. emfisema servikal
2. emfisema mediastinum 4. jaringan granulasi
133. Komplikasi yang mungkin timbul pada pemasangan tampon pada
penderita epistaksis :
1. sepsis 2. sinusitis 3. otitis media 4. hemotimpanum
134. Kuman patogen yang meyebabkan tonsilitis akut adalah ;
a. alfa Streptococcus hemolyticus d. beta Streptococcus hemolyticus
b. beta Streptococcus anhemolyticus e. bssd
c. alfa Streptococcus anhemolyticus

135. Labirintitis supuratif biasanya terdapat pada kasus :


a. otitis media akut d. otitis media perforata kronik
b. neuritis koklearis e. mastoiditis
c. neuritis vestibularis
136. Lamina papirasea ialah :
a. dinding pemisah antara sinus ethmoidalis dengan orbita
b. dinding pemisah antara sinus maksilaris dengan orbita
c. dinding pemisah antara sinus frontalis dengan orbita
d. dinding berlubang-lubang tempat lewatnya serabut olfaktorius
e. bssd
137. Laring berfungsi antara lain untuk fonasi SEBAB gangguan artikulasi
dapat timbul apabila laring tidak berfungsi dengan baik
138. Laring berfungsi sebagai alat pernapasan SEBAB seluruh permukaan
laring dilapisi epitel torak berlapis
139. Lendir di dalam sinus maksilaris dapat keluar ke muara sinus
karena:
a. muara sinus maksila letaknya di bawah
b. tekanan di dalam rongga hidung pada inspirasi menjadi negatif
c. gerakan mukosilier mukosa sinus
d. ada refleks bersin
e. bssd

140. Masa penting kemampuan berbicara anak :


a. 0-3 tahun d. di bawah 5 tahun
b. 0-5 tahun e. tiap anak berbeda-beda
11

c. 3-5 tahun
141. ‘Masking effect’ perlu diberikan untuk memeriksa :
1. tuli konduktif unilateral 3. tuli konduktif/saraf unilateral
2. tuli saraf unilateral 4. tuli konduktif bilateral
142. Mastoiditis dekstruktif biasanya terjadi pada kasus :
a. otitis media adhesiva d. timpanosklerosis
b. OMP berulang yang tidak diobati e. otitis media spesifik
c. di mana pada foto Rontgen
menunjukkan proses sklerosis
143. Mekanisme untuk mencegah masuknya benda asing pada
percabangan trakheobronkial adalah :
a. pergerakan epiglotis d. reduksi pita suara
b. refleks batuk e. bssd
c. pergerakan laring ke kranial
144. Meningitis merupakan komplikasi yang berbahaya dari sinusitis
frontalis SEBAB tromboflebitis vena profunda pada mukosa sinus dapat
menyebarkan proses infeksi
145. Miringotomi dilakukan pada :
1. OMSK 3. OM adhesiva
2. OMA 4. OM serosa
146. Miringotomi dilakukan pada membrana timpani kuadran posterior
inferior SEBAB pada stadium supurasi sering terjadi ruptur membrana
timpani
147. Mononukleosis infeksiosa awalnya ditandai dengan tonsillitis
pseudomembranosa SEBAB virus penyebab dapat masuk melalui tonsil
148. Mukopus yang terdapat di meatus superior kemungkinan berasal
dari :
a. sinus frontal, maksila dan ethmoid anterior
b. sinus maksila, ethmoid anterior dan ethmoid posterior
c. sinus ethmoid anterior, ethmoid posterior, dan sfenoid
d. sinus frontal dan sfenoid
e. bssd

149. Negara yang insiden karsinoma nasofaringnya tinggi, kecuali :


a. Thailand d. Malaysia
b. Indonesia e. Jepang
c. Cina
150. Nervus reccurens memberikan persarafan untuk otot-otot di bawah
ini, kecuali
a. m. cricotiroides d. m. interarytenoideus
b. m. tiroarytenoideus e. m. cricoarytenoideus lateralis
c. m. cricoarytenoideus posterior
151. Nyeri kepala pada sinusitis kronik dirasakan pada :
a. pagi hari d. pagi & malam hari
b. siang hari e. tidak dapat ditentukan
c. malam hari

152. Obat-obat di bawah ini bersifat ototoksik, kecuali :


a. garamycin d. salisilat
12

b. streptomycin e. kina
c. sefalosporin
153. Obat-obat di bawah ini bersifat ototoksik kecuali :
a. salisilat d. kanamicin
b. kina e. streptomicin
c. tetrasiklin
154. Obat terpilih untuk ‘diphterie carriere’ adalah :
a. penicillin d. hyperimmune serum
b. A.D.S. e. bssd
c. gamma globulin
155. Oklusi tuba dapat disebabkan oleh :
1. alergi 3. faringitis akut
2. laringitis bullosa 4. penyakit pada telinga dalam
156. Oklusi tuba menimbulkan gejala :
a. otalgia d. dizzines
b. pekak dan dizzines e. telinga terasa ‘mampet’
c. hyperaccusis
157. OMSK sering kali kambuh karena :
1. perforasi membran timp. persisten 3. sering mengorek telinga
2. sering pilek 4. sudah terdapat mastoiditis
158. Operasi mastoidektomi radikal bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. mencegah komplikasi
2. mencegah fistel retroaurikuler 4. memperbaiki pendengaran
159. Operasi timpanoplasty pada OMSK bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. memperbaiki pendengaran
2. mengeringkan telinga 4. mencegah komplikasi
160. Operasi timpanoplasti bertujuan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. mengeringkan telinga scr permanen
2. memperbaiki pendengaran 4. mencegah perburukan ketulian
161. Operasi pada sinusitis bertujuan untuk :
1. drenage sinus 3. mengangkat jaringan patologis
2. memperbaiki ventilasi sinus 4. membersihkan mukosa sinus
162. Organ-organ di bawah ini merupakan batas-batas dari liang telinga
tengah, kecuali :
a. antrum mastoid d. membrana timpani
b. tuba eustachii e. “oval & round window”
c. arteri jugularis
163. Ostium dari sinus maksilaris terletak di :
a. meatus medius d. meatus superior
b. bag. anterior hiatus semilunaris e. meatus inferior
c. bag. posterior hiatus semilunaris
164. Otalgia pada faringitis disebabkan oleh ‘reffered pain’
a. N. X b. N. II C. N. XI d. N. V e. bssd

165. Otitis eksterna sirkumskripta adalah peradanga liang telinga yang


terutama terjadi pada daerah :
a. seluruh liang telinga luar d. membrana timpani
b. 1/3 liang telinga luar e. incisura terminalis
c. 2/3 liang telinga luar
13

166. Otitis eksterna sirkumskripta menyebabkan rasa nyeri yang hebat


SEBAB kulit liang telinga luar mengandung jaringan ikat longgar di bawah
lapisan kulitnya
167. Otitis media akut dengan perforasi membran timpani persisten lebih
dari 2 bulan dapat disebut OMSK SEBAB perforasi membran timpani yang
terjadi tidak akan dapat menutup lagi
168. Otitis media akut menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut,
kecuali :
a. kejang-kejang d. membran timpani hiperemis
b. panas tinggi e. membran timpani ‘bulging’
c. liang telinga hiperemis
169. Otitis media akut pada bayi terutama disebabkan oleh :
a. tuba eustachii lebih pendek dan letaknya lebih horizontal sehingga
mudah terjadi infeksi perkontinuitatum dari faring
b. tonsilitis akut
c. rhinitis kronik
d. regurgitasi kronik
e. daya tahan bayi yang masih lemah
170. Otitis media akut pada bayi lebih jarang frekuensinya SEBAB bayi
mempunyai daya tahan yang tinggi dari ibunya
171. Otitis media kronik dengan kolesteatom sangat berbahaya SEBAB
kolesteatom adalah produk sisa ektodermal
172. Otitis media serosa adalah penyakit yang mepunyai gejala klinis :
1. tuli konduktif 3. terdapat lendir di telinga tangah
2. membrana timpani utuh 4. terdapat perforasi atik m. timpani
173. Otot-otot faring motorik dipersarafi oleh :
a. seluruhnya oleh N. X d. N. X kecuali m. tensor veli
palatini
b. seluruhnya oleh N. IX e. N. X kecuali m. stylopharingeus
c. seluruhnya oleh N. V
174. Otot-otot instrinsik laring berguna untuk :
1. menggerakkan laring saat menelan 3. mempertahankan lumen laring
2. membuka pita suara 4. menegangkan pita suara
175. Otot-otot yang disebut di bawah ini termasuk dalam golongan otot
ekstrinsik laring kecuali :
a. m. digastrikus d. m. Omohyaoideus
b. m. styloglossus e. m. krikotiroideus
c. m. sternohyoideus
176. Otosklerosis dapat menyebabkan tuli konduktif SEBAB kelainan
fungsi tuba akan menyebabkan kekakuan telinga tengah

177. Pada anak-anak lebih sering terjadi kasus abses retrofaring


dibandingkan dengan orang dewasa SEBAB daya anak-anak lebih lemah
dibandingkan dengan orang dewasa
178. Pada anak usia 5 tahun dapat terjadi sinusitis pada :
1. sinus maksila 3. sinus ethmoid
2. sinus frontal 4. sinus sfenoids
179. Pada anak yang menderita tuli saraf congenital, salah satu
penyebabnya adalah ibu saat hamil menderita infeksi :
a. streptococcus d. stafilococcus
b. difteri e. b.s.s.d.
c. rubella
14

180. Pada angina Vincent pseudomembran hanya terbatas pada tonsil


SEBAB angina Vincent disebabkan oleh B. spirilus & B. fusisormis
181. Pada angiofibroma nasofaring sering terjadi perdarahan spontan yang
hebat SEBAB tumor ini sering mendapat perdarahan dari a. karotis interna
& karotis eksterna
182. Pada bayi dan anak lebih muda terjadi obstruksi laring karena :
a. daya tahan bayi & anak lemah d. mukosa subglotis mudah edema
b. ukuran anatomi laring lebih kecil e. semua pernyatan di atas benar
c. proses menelan belum sempurna
183. Pada deviasi septum dapat mengakibatkan komplikasi :
1. sinusitis 3. obstruksi hidung
2. sefalgia 4. rhinitis
184. Pada epistaksis posterior yang berdarah adalah :
a. a. ethmoidalis anterior d. cabang a. labialis superior
b. a. sfenoidalis e. a. palatina mayor
c. cabang a. palatina mayor
185. Pada faringitis akut terdapat juga otalgia SEBAB terjadi ‘referred pain’
melalui N. X
186. Pada kasus laringomalasia harus dilakukan trakeostomi SEBAB pada
laringomalasia sering diiikuti trakheomalasia
187. Pada keadaan darurat trauma hidung dan leher yang harus
diperhitungkan :
a. menghentikan perdarahan d. membebaskan jalan napas
b. mengatasi syok e. observasi intensif
c. mengatasi fraktur
188. Pada orang lanjut usia dapat tejadi gangguan pendengaran karena
penurunan kemampuan pada frekuensi tinggi SEBAB menurunnya
pendengaran untuk frekuensi tinggi ini disebabkan penurunan fungsi
koklea
189. Pada organ korti terjadi perubahan getaran mekanik menjadi aksi
potensial listrik SEBAB serabut saraf hanya dapat menghantarakan
ransangan listrik
190. Pada OMSK tipe maligna mostoidektomi radikal dilakukan untuk :
1. menyembuhkan penyakit 3. mencegah komplikasi intrakranial
2. memperbaiki fungsi pendengaran 4. mencegah terbentuknya kolesteatom
191. Pada otosklerosis terjadi fiksasi stapes SEBAB pada otosklerosis
stapes mengeras
192. Pada pemberian obat yang bersifat ototoksik perlu diperhatikan
kondisi :
1. OMA 3. otosklerosis
2. diabetes mellitus 4. gangguan ginjal
193. Pada pemeriksaan laring tak langsung, untuk melihat daerah sub
glotis pasien diminta mengucapkan :
a. aaa … d. eee…
b. iii… e. ooo…
c. uuu…
194. Pada pemeriksaan membran timpani normal dari luar akan nampak
bagian-bagian sebagai berikut, kecuali :
a. ‘cone of light’ d. prosesus brevis dari stapes
b. promontorium e. umbo
c. prosesus longus dari incus
195. Pada penderita OMSK maligna bentuk tindakan operasi yang
dilakukan ialah :
15

1. mastoidektomi sederhana 3. miringoplasty


2. mastoidektomi radikal 4. mastoidektomi radikal modifikasi
196. Pada penderita hipertensi, epistaksis seringkali berasal dari
pembuluh darah :
a. a. ethmoidalis ant & a. ethmoidalis post
b. a. ethmoidalis anterior dan a. sfenopalatina
c. a. ethmoidalis posterior dan a. sfenopalatina
d. a. maksilaris interna dan a. labialis superior
e. bssd
197. Pada penderita rhinitis alergi biasanya dapat ditemukan riwayat atopi
dalam keluarga SEBAB bila rangsangan saraf simpatis lebih kuat dari
parasimpatis akan terjadi rhinitis vasomotor
198. Pada perangsangan labirin muntah terjadi karena :
a. labirin mendapat persyarafan sebagian dari N. X
b. N vestibularis mempunyai hubungan dengan N vagus
c. nucleus vestibularis mempunyai hubungan dengan saraf vegetatif
d. N. vestibularis mempunyai hubungan dengan saraf vegetatif
e. nucleus vestibularis mempunyai hubungan dengan N vagus
199. Pada rihinitis vasomotor pemakian tetes obat hidung vasokonstriktor
sangat bermanfaat SEBAB pemakaian terus menerus untuk waktu lama
akan mengecilkan konka
200. Pada seorang penderita OMSK benigna kiri yang sedang tenang, hasil
tes penalanya menunjukkan
1. tes rinne kiri (-) 3.tes weber lateralisasi ke kiri
2. tes bing kiri (-) 4. tes schwabach kiri memendek
201. Pada sumbatan laring karena tumor yang terbaik yang dapat
dilakukan adalah trakeostomi SEBAB setiap dokter dapat melakukan
trakeostomi dengan baik
202. Pada sumbatan stadium I laryngitis difteri dapat dilakukan
trakeostomi SEBAB membran pada penyakit tonsilitis difteri dapat meluas
ke laring
203. Pada tes penala biasanya digunakan frekuensi :
a. 250, 1000, 4000 Hz d. 500, 1500, 4500 Hz
b. 250, 750, 1500 Hz e. 1000, 2000, 4000 Hz
c. 500, 1000, 2000 Hz
204. Pada tonsil yang besarnya sangat berbeda kiri dan kanan harus
dilakukan biopsi percobaan SEBAB hal tersebut mungkin dikarenakan
adanya ca tonsil
205. Pada tonsilitis akut terdapat perlekatan tonsil dengan jaringan
sekitarnya SEBAB pada tiap radang tonsil terdapat invasi pembuluh darah
ke dalam tonsil
206. Pada tonisilitis folikularis, bercak-bercak pada tonsil dengan mudah
dapat dihapus SEBAB bercak pada tonsilitis folikularis bukan membran
207. Pada trauma akustik terjadi penaikan ambang dengar terutama pada
frekuensi 3000 Hz sampai 6000 Hz SEBAB pada trauma akustik kerusakan
organ korti terutama pada bagian basal koklea
208. Pada trauma leher perlu dilakukan eksplorasi bila terdapat :
1. laserasi kulit yang luas 3. kesadaran yang menurun
2. sumbatan jalan napas atas 4. emfisema sub kutis progresif
209. Pada tuli konduktif terdapat kelainan pada :
a. telinga luar & tengah d. telinga dalam
b. telinga luar & dalam e. bssd
c. telinga dalam & tengah
16

210. Pada tuli mendadak dapat diberikan terapi :


1. bed rest total 2 minggu 3. kortikosteroid
2. obat vasodilatansia 4. neurotropik
211. Pada tuli saraf koklea dapat diberikan alat bantu mendengar (hearing
aid) SEBAB pada tuli saraf koklea terdapat fenomena rekruitmen
212. Pada tuli saraf unilateral perlu dibedakan jenis ketulian berupa tuli
saraf koklea atau retrokoklea SEBAB tumor neuroma akustik dapat
menyebabkan tuli saraf retrokoklea
213. Pada tumor bronkus selain dilakukan bronkoskopi juga perlu
dilakukan esofagoskopi SEBAB dinding bronkus dan esofagus bersatu
214. Pada waktu pesawat udara menurun penumpang kadang merasa tuli
SEBAB sumbatan tuba Eustachius menyebabkan pendengaran berkurang
215. Pasien dengan hemoptisis perlu dilakukan bronkoskopi SEBAB
hemoptisis yang disebabkan TBC paru yang belum pernah diobati diobati
merupakan indikasi untuk bronkoskopi
216. Pasien laki-laki, 55 tahun, perawakan kurus, disfagia selama 2
bulan. Pada esofagogram tampak penyempitan di bagian tengah esofagus.
Pasien kemungkinan menderita :
a. akalasia d. tumor ganas esofagus
b. esofagitis e. varises esofagus
c. divertikulum esofagus
217. Pelepasan histamin pada rhinitis alergi menyebabkan :
1. bersin 3. edema-obstruksi hidung
2. rinore 4. hiposmia
218. Pemakaian obat tetes hidung hendaknya jangan berlebihan SEBAB
obat tetes hidung yang terlampau tingi atau terlampau rendah pH-nya akan
menyebabkan gangguan fungsi silia
219. Pemasangan pipa endotrakheal dapat menyebabkan edema laring
SEBAB ukuran pipa endotrakheal yang dipasang harus sesuai dengan
diameter laring
220. Pemberian obat yang bersifat ototoksik perlu memperhatikan
keadaan :
1. OMA 3. otosklerosis
2. diabetes mellitus 4. fungsi ginjal
221. Pemberian vasokonstriktor topikal secara terus menerus pada kasus
sumbatan hidung karena rhinitis vasomotor tidak dibenarkan SEBAB gejala
yang timbul pada rhinitis vasomotor adalah karena gangguan keseimbangan
fungsi saraf otonom dimana srabut simpatis berperan lebih dominan
222. Pembersihan udara pernapasan adalah salah satu fungsi hidung.
Fungsi ini tidak dapat dilakukan apabila fungsi silia tergangu SEBAB silia
adalah satu-satunya organ yang melakukan fungsi tersebut
223. Pemeriksaan rinoskopi posterior bertujuan untuk melihat :
1. torus tubarius 3. koana
2. sinus etmoid 4. sinus sfenoid
224. Pemeriksaan serologik untuk mendeteksi karsinoma nasofaring
adalah :
a. Ig A – VCA d. Ig G – EA
b. Ig A – anti VCA e. Ig A – EA
c. Ig G
225. Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk membuktikan adanya
sumbatan laring :
17

a. foto jaringan lunak leher d. laringoskopi


b. CT scan e. astrup
c. MRI
226. Pemeriksaan yang khas untuk menentukan adanya tuli saraf koklea
adalah :
a. SISI d. Audiogram nada murni
b. Audiometer Bekessy e. bssd
c. impedance
227. Pemeriksaan yang paling baik untuk mengetahui adanya hipertrofi
adenoid ialah
a. rinoskopi posterior d. foto lateral
b. rinoskopi anterior e. foto posisi Waters
c. palpasi
228. Penatalaksanaan pseudokista aurikula :
1. pungsi aspirasi 3. balut tekan/ pemasangan gips
2. insisi 4. antibiotik spektrum luas
229. Penatalaksanaan tumor ganas hidung & sinus paranasal melibatkan
beberapa cabang disiplin ilmu SEBAB kerjasama yang baik antara dokter
THT, PA, radiologi, bedah gigi & mulut serta plastik rekonstruksi akan
memberikan hasil yang memuaskan untuk terapi keganasan hidung &
sinus paranasal
230. Penderita angiofibroma nasofaring ialah :
a. wanita pubertas d. wanita dewasa
b. pria pubertas e. anak-anak laki2/perempuan
c. pria dewasa muda
231. Penderita bronkhitis akut menderita sesak napas SEBAB sekret
kental dalam bronkus dapat menyebabkan atelektasis paru
232. Penderita pasca strumektomi dapat menjadi serak SEBAB pada
strumektomi N. rekurens dapat terpotong
233. Penderita yang mencoba bunuh diri dengan meminum ‘baygon’ dapat
menyebabkan :
a. esofagitis korosif d. hemoptisis
b. hematemesis e. intoksikasi
c. aspirasi pneumoni
234. Pengobatan terbaik untuk tumor ganas hidung & sinus paranasal
adalah :
a. radiasi d. operasi + sitostatika
b. operasi e. b.s.s.d.
c. sitostatika
235. Pengobatan terbaik untuk ca hidung dan sinus paranasal stadium
awal adalah :
a. radioterapi d. radioterapi + operasi
b. sitostatika e. radioterapi + sitostatika
c. operasi
236. Pengobatan rhinitis atrofi yang utama adalah antibiotik SEBAB
patogenesis rhinitis atrofi adalah radang
237. Pengobatan utama untuk OMSK tipe benigna adalah medikamentosa
SEBAB OMSK tipe benigna tidak menyebabkan ketulian
238. Pengobatan utama untuk rhinitis alergi adalah menghindari alergen
SEBAB salah satu terapi rhinitis alergi adalah desensitisasi
239. Pengumpulan nanah pada abses peritonsil terjadi pada fossa supra
tonsilaris SEBAB daerah supratonsilaris merupakan daerah dengan
jaringan ikat yan jarang
18

240. Pengobatan rhinitis alergi adalah :


a. dekongestan & antihistamin d. analgetik
b. menghindari penyebab e. semua benar
c. antibiotik
241. Penyakit dengan pseudomembran :
1. angina ludovici 3. tonsillitis lakunaris
2. angina agranulositosis 4. tonsillitis bakteri
242. Penyakit di bawah ini sering menimbulkan gejala suara serak :
1. ca laring 3. tbc laring
2. paralisis abduktor bilateral 4. papilloma laring
243. Penyakit di bawah ini yang dapat menimbulkan sesak napas :
1. laringitis difteri 3. ca laring
2. paralisis abduktor bilateral 4. papilloma laring
244. Penyakit di bawah ini yang menyebabkan suara serak tetapi tidak
menyebabkan sesak napas adalah ;
1. singer’s node 3. tbc laring
2. laringitis difteri 4. paralisis abduktor bilateral
245. Penyakit laryngotrachebronkhitis dapat disebabkan oleh kuman-
kuman di bawah ini, kecuali :
a. streptococcus haemolyticus d. micrococcus catarrhalis
b. staphylococcus albus e. haemophilus influenzae
c. pneumococcus
246. Penyebab epistaksis di bawah ini sering pada anak, kecuali :
a. trauma d. korpus alienum
b. infeksi e. penyakit darah
c. hipertensi
247. Penyebab karsinoma nasofaring adalah virus epstein Barr SEBAB
virus Epstein Barr juga penyebab limfoma Burkitt
248. Penyebab rhinitis alergi dapat berupa :
1. allergen ingestan 3. allergen inhalan
2. allergen injektan 4. bakteri
249. Penyebab rhinitis atrofi ialah :
a. tidak diketahui d. hypovitamonosis A & D
b. klebsiella ozaena & B. fusiformis e. bssd
c. hormonal imbalans
250. Perforasi atik merupakan tanda OMSK maligna SEBAB meningitis
otogenik dapat terjadi karena dura yang terbuka
251. Perforasi atik merupakan tanda OMSK maligna SEBAB daerah atik
dekat dengan tegmen timpani
252. Perluasan tumor hidung & sinus paranasal dapat diketahui melalui
pemeriksaan :
1. klinis 3. CT-scan
2. sinuskopi 4. Foto sinus paranasal
253. Pernyataan yang benar untuk N. VII
1. saraf terpanjang yang berjalan dalam tulang
2. terdiri dari komponen motoris, sensoris dan otonom
3. bagian yang terletak di kel. Parotis disebut pes anserinus
4. cabang korda timpani merupakan komponen parasimpatis
254. Polip hidung mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali :
a. bertangkai d. warnanya pucat
b. konsistensinya kenyal dan keras e. hampir tidak nyeri bila ditekan
c. hampir tidak memiliki pembuluh darah
255. Polip hidung paling sering berasal dari sinus :
19

a. maksila d. frontalis
b. etmoid e. b.s.s.d.
c. sphenoid
256. Polip laring paling sering ditemukan pada :
a. epiglotis d. daerah sub glotis
b. pita suara palsu e. bssd
c. fossa interarytenoida
257. Polip nasi :
a. timbul karena alergi d. dapat menyebabkan epistaksis
b. mudah berdarah e. mudah menjadi tumor ganas
c. berasal dari jaringan limfoid
258. Predisposisi ca nasofaring adalah sebagai berikut, kecuali :
a. sosial ekonomi d. geografis
b. genetik e. makanan tertentu
c. merokok
259. Rasa nyeri di telinga dapat timbul pada radang akut tonsil SEBAB
letak muara tuba eustachius berdekatan dengan fossa tonsilaris
260. Rasa nyeri pada otitis eksterna hebat SEBAB kuman penyebab otitis
eksterna maligna adalah pseudomonas
261. Reaksi jaringan saluran napas lebih ringan pada aspirasi benda asing
organik seperti kacang-kacangan daripada benda asing anorganik SEBAB
benda asing organik bersifat higroskopik
262. Rekruitmen adalah kelainan pada :
a. telinga luar d. tuba eustachii
b. telinga tengah e. lobus temporal cerebri
c. telinga dalam
263. Rhinitis akut timbul secara musiman SEBAB penyebab rhinitis akut
adalah virus
264. Rhinitis/rhinofaringitis pada anak sering menimbulkan komplikasi
OMA SEBAB tuba pada anak pendek dan lurus
265. Rhinitis kronis sering disebabkan oleh adenoid hipertrofi SEBAB
pada anak umumnya dilakukan tonsilektomi
266. Rhinitis vasomotor terjadi karena imbalans sistem saraf otonom
SEBAB pada rhinitis vasomotor sistem saraf simpatis lebih dominan

267. Rhinolalia clausa dapat disebabkan oleh kasus :


1. adenoid hipertrofi 3. polip nasi bagian atas
2. palatoskisis 4. rhinitis akut
268. Salah Satu gejala rhinitis medikamentosa adalah hidung yang
tersumbat terus menerus SEBAB hidung tersumbat terus menerus juga
dapat disebabkan oleh polip hidung yang tumbuh di kedua kavum nasi
269. Salah satu reaksi bayi terhadap suara yang didengarnya adalah
refleks moro. Yang dimaksud dengan refleks moro adalah :
a. mengedipkan mata d. menghentikan aktifitas
b. menangis e. menggapaikan tangan
c. terkejut
270. Saraf otak yang paling sering menjadi tempat penyebaran karsinoma
nasofaring ialah :
a. N. II d. N. V
b. N. III e. N. VI
c. N. IV
20

271. Sebaiknya dilakukan tonsilektomi pada setiap penderita tonsilitis


akut SEBAB tiap tonsilitis dapat mengakibatkan komplikasi serius
272. Sekret yang keluar di meatus medius berasal dari sinus :
a. etmoid ant, atmoid post, maksila d. frontal, maksila, etmoid post
b. maksila, etmoid post, sphenoid e. b.s.s.d.
c. maksila, etmoid ant, frontal
273. Selaput lendir laring mendapat persarafan dari :
a. N. laryngeus superior d. N. glossofaringeus
b. N. laryngeus inferior e. bssd
c. N. laryngeus superior & inferior
274. Semua edema laring harus dilakukan trakheostomi SEBAB
trakheostomi lebih baik dibandingkan pemasangan endotrakheal tube
275. Semua keadaan yang disebutkan di bawah ini dapat menimbulkan
sumbatan laring, kecuali :
a. radang d. trauma
b. tumor e. paralisis pita suara unilateral
e. benda asing
276. Semua pernyataan di bawah ini adalah gejala klinik otitis media akut,
kecuali :
a. suhu badan tinggi d. membran timpani hiperemis
b. nyeri telinga e. membran timpani cembung
c. liang telinga hiperemis
277. Semua penyakit di bawah ini merupakan kompikasi OMSK, kecuali :
a. labirintitis d. parese N. VII
b. presbikusis e. mastoiditis
c. meningitis
278. Seorang anak dengan epistaksis setelah diperiksa perdarahan dari
septum anterior, pembuluh darahnya :
a. a. palatina major d. a. maksilaris eksterna
b. a. sfenopalatina e. pleksus kiesselbach
c. a. pleksus pterygoideus
279. Seorang anak berumur 3 tahun, belum dapat berbicara, yang harus
dipikirkan :
a. tuli kongenital d. cerebral palsy
b. sindroma Down e. semua benar
c. minimal brain damage motor aphasia
280. Seorang anak berumur 4 tahun belum dapat berbicara disebabkan
oleh karena :
1. sindroma Down 3. cerebral palsy
2. minimal brain damage motor aphasia 4. tuli congenital
281. Seorang laki-laki berumur 18 tahun sangat kesakitan ketika ditarik
kupingnya, kemungkinan pasien ini menderita
a. otitis eksterna difusa d.otitis eksterna maligna
b. OMA e. OM serosa
c. otitis eksterna sirkumskripta

282. Seorang anak wanita berumur 12 tahun sedang bermain-main


sendiri tiba-tiba batuk, sesak napas dan sianosis, kemungkinan menderita :
a. kelainan jantung bawaan d. laringomalasia
b. asma bronkiale e. bssd
c. aspirasi benda asing
283. Seorang penderita dengan keluhan hidung tersumbat, ingus encer
dan riwayat atopi dalam keluarga, kemungkinan diagnosisnya adalah :
21

a. rhinitis vasomotor d. rhinitis alergi


b. rhinitis medikamentosa e. rhinitis hipertrofi
c. rhinitis atrofi
284. Seorang wanita, 60 tahun dengan keluhan hidung kanan selalu
tersumbat, sering keluar darah dan sakit kepala. Kelainan yang mungkin
diderita pasien ini ialah :
a. polip hidung d. spina septum
b. angiofibroma e. rhinitis kronis
c. tumor ganas hidung
285. Septum dibentuk oleh :
1. lamina perpendicularis 3. os vomer
2. lamina quadrangularis 4. os nasalis
286. Setiap deviasi septum harus mendapat tindakan operasi SEBAB
setiap deviasi septum memberikan keluhan bagi penderita
287. Septum deviasi memberikan gejala-gejala di bawah ini, kecuali :
a. sumbatan hidung d. bersin-bersin
b. sakit kepala e. ingus berbau
c. epistaksis
288. Setiap pembesaran tonsil pada anak sebaiknya dilakukan
tonsilektomi SEBAB tonsil hipertrofi dapat menjadi fokus infeksi
289. ‘Shell bodies’ adalah pangkal pembuluh darah yang terdapat pada:
a. chonca superior dan septum bagian atas
b. chonca media & chonca superior
c. chonca inferior dan septum bagian bawah
d. chonca inferior & chonca media
e. seluruh mokosa kavum nasi
290. Sindroma obstruksi laring terdiri dari hal-hal di bawah ini, kecuali :
a. stridor d. sianosis
b. dyspnea e. batuk
e. nadi cepat
291. Sinus maksila adalah sinus yang paling sering mengalami sinusitis
SEBAB muara ositum sinus maksila terletak relatif lebih tinggi dari dasar
sinus sehingga menyulitkan drenage sinus

292. Sinus paranasal di bawah ini terletak pada muara yang sama pada
rongga hisung, kecuali :
a. sin maksilaris & sin frontalis d. sin maksilaris & sin ethmoidalis ant
b. sin frontalis & si. Ethmoidali ant. e. sin ethmoidalis post & sin sfenoidalis
c. sin ethmoidalis ant. & sin ethmoidalis post
293. Sinusitis ethmoid paling sering menyebabkan komplikasi ke orbita
SEBAB lamina perpendikularis ethmoid yang merupakan batas anatara
sinus ethmoid dengan orbita merupakan tulang yang sangat tipis
294. Sinusitis maksilaris akuta dapat menunjukkan gejala :
1. gambaran ‘air fluid level’ pd rontgen 3. ‘post nasal drip’
2. pus keluar dari meatus medius 4. leukositosis

295. Sinusitis pada anak dibawah 6 tahun akan mengenai :


1. sinus frontal 3. sinus sfenoid
2. sinus maksila 4. sinus ethmoid
296. Sinus paranasal yang salah satu dindingnya berbatasan dengan orbita
ialah :
1. sinus maksila 3. sinus ethmoid
2. sinus frontal 4. sinus sfenoid
22

297. Struktur yang tersebut di bawah ini terletak pada dinding faring,
kecuali :
a. muara tuba Eustachii d. koana
b. adenoid e. hiatus semilunaris
c. fossa Rosenmueler
298. Suara serak lebih dari 3 bulan pada anak umur 4 tahun dapat
dicurigai sebagai
a. papilloma laring d. edema akut laring
b. TBC laring e. laryngitis akut
c. kacang di laring
299. Suatu benda asing yang terletak pada meatus inferior akan
menyumbat jalannya udara pernapasan SEBAB udara pernapasan menuju
koana terutama melewati meatus inferior
300. Sumbatan hidung pada satu sisi yang terus menerus, mungkin
disebabkan oleh hal-hal di bawah ini, kecuali :
a. septum deviasi d. polip hidung
b. tumor hidung e. benda asing
c. rhinitis alergi
301. Sumbatan jalan napas oleh benda organik lebih cepat terjadi
dibandingkan dengan benda organik SEBAB benda organic bersifat
higroskopik
302. Sumbatan jalan napas bagian atas akan menimbulkan gejala :
1. stridor inspirasi 3. dispnea
2. stridor ekspirator 4. pernapasan cuping hidung
303. Sumbatan laring lebih jarang terjadi pada anak-anak SEBAB ukuran
laring pada anak relatif lebih besar
304. Sumbatan laring oleh tumor ganas akan memerlukan tindakan :
1. perasat Heimlich 3. trakeostomi
2. intubasi 4. krikotirotomi
305. Sumbatan pada meatus medius dapat menyebabkan sinusitis
maksila, etmoid dan frontal SEBAB orifisium sinus-sinus tersebut berada di
meatus medius

306. Tampon Belloq dipasang pada :


a. epistaksis anterior pada pleksus Kisselbach
b. koana melalui mulut
c. hidung bagian anterior
d. pascaoperasi septum
e. bssd
307. Telinga tengah biasanya steril meskipun terdapat mikroba pada
faring dan nasofaring SEBAB secara fisiologik terdapat meknisme
pencegahan oleh silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi
308. Telinga tengah dipersarafi oleh :
a. N. V, N. VIII, N. II d. N. VII, N. VII
b. N. V, N. VIII, N. IX e. N. II, N. I
c. N. V, N. IX, N. X

309. Terapi desensitisasi akan berhasil dengan hal-hal di bawah ini,


kecuali :
a. pasien berobat secara teratur d. diagnosis rhinitis alergi tepat
b. anamnesis yang baik e. avoidance tidak dilakukan lagi
c. diagnosis allergen tepat
23

310. Terapi desensitisasi dikatakan berhasil apabila :


1. keluhan berkurang 3. IgE Spesifik menurun bertahap
2. immunoglobulin lain menurun 4. Evaluasi pengobatan stlh 6 bln
311. Terapi OMSK benigna adalah medikamentosa SEBAB OMSK benigna
tidak akan menimbulkan komplikasi
312. Terapi OMSK maligna adalah operasi SEBAB OMSK maligna
menimbulkan komplikasi berupa tuli berat
313. Terapi pseudokista adalah :
1. punksi aspirasi 3. balut tekan
2. antibiotik 4. antihistamin
314. Terapi terbaik abses septum adalah dengan antibiotika dosis tinggi
SEBAB abses septum dapat menyebabkan kondritis dan deformitas hidung
315. Tes penala tidak dapat digunakan untuk memeriksa pendengaran
secara kualitatif dan kuantitatif SEBAB pada penala tidak dapat ditentukan
intensitas suara
316. Tes untuk menentukan fungsi tuba :
1. tes Toynbee 3. tes Valsava
2. tes Bing 4. tes Romberg
317. Tes provokasi hidung dilakukan di :
1. ager nasi 3. konka medius anterior
2. konka superior anterior 4. konka inferior anterior
318. Timbulnya trismus pada abses parafaring karena reaksi jaringan di
daerah :
1.persendian temporomandibular 3. n. V cabang ke tiga
2. otot masseter 4. otot pterygoideus internus
319. Tindakan yang dapat dilakukan pada kasus ‘tertelan Lysol’ adalah :
1. pemberian cairan parenteral 3. pembilasan lambung
2. pemberian antibiotik 4. pemberian antidotum
320. Tindakan yang harus segera dilakukan pada saat menghadapi pasien
dengan trauma leher :
1. bersihkan jalan napas 3. pasang infus bila pasien syok
2. hentikan perdarahan bila ada 4. foto jaringan lunak leher
321. Tindakan yang merupakan prioritas utama pada kasus trauma
hidung :
a. mengatasi shock d. mengontrol jalan napas
b. reposisi fraktur e. observasi ketat
c. menghentikan perdarahan
322. Tindakan yang paling tepat untuk mengatasi sumbatan laring
mendadak adalah trakeostomi SEBAB semua dokter dapat melakukan
trakeostomi dengan cepat dan baik
323. Tonsilektomi dilakukan pada saat eksaserbasi akut tonsilitis kronis
SEBAB tonsilitis akut merupakan indikasi tonsilektomi
324. Tonsilitis akut pada anak dapat berakibat :
1. laringitis akut 3. otitis media akut
2. abses retrofaringeal 4. abses peritonsil
325. Tonsilitis difteri pada bayi dapat mengakibatkan sumbatan jalan
napas SEBAB kuman difteri mengeluarkan eksotoksin

326. Tonsilitis difteri dapat menyebabkan komplikasi di bawah ini,


kecuali :
a. nefritis d. sumbatan laring
24

b. miokarditis e. abses peritonsil


c. parese palatum
327. Tonsilitis difteri dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal SEBAB
kuman difteri mempunyai virulensi yang tinggi
328. Tonsilitis kronis merupakan indikasi untuk melakukan tonsilektomi
SEBAB tonsilitiskronis dapat merupakan sumber infeksi bagi organ-organ
lain dalam tubuh
329. Tonsilitis kronis yang disertai hipertrofi tonsil dapat menyebabkan
suara serak SEBAB tonsil yang besar dapat menekan n. laringeus inferior
330. Trauma hidung baru dan trauma hidung lama digolongkan
berdasarkan :
a. interval kecelakaan & pengobatan d. bentuk deformitas
b. waktu dilakukannya operasi e. bssd
c. hasil rontgen
331. Trauma leher yang perlu dieksplorasi :
1. laserasi kulit yang luas 3. kesadaran menurun
2. sumbatan jalan napas 4. emfisema sub kutis progresif
332. Tulang rawan terpenting untuk mempertahankan bentuk laring
adalah :
a. cart. Thyroidea d. cart. Epiglotica
b. cart. Cricoidea e. cart. Hyoidea
c. cart. arytenoidea
333. Tuli campur pada audiogram nada murni menunjukkan :
a. hantaran tulang dan hantaran tulang keduanya turun dan berimpitan
b. hantaran tulang normal, hantaran udara turun, terdapat gap
c. hantaran udara normal, hanataran tulang turun, terdapat gap
d. hantaran tulang dan hantaran udara turun, terdapat gap
e. bukan salah satu di atas
334. Tuli konduktif sebelah dan epistaksis harus dicurigai sebagai
karsinoma nasofaring SEBAB pada karsinoma nasofaring perlu dilakukan
pemeriksaan IgE VCA
335. Tuli konduktif dapat didiagnosis dengan pemeriksaan Rinne & Weber
SEBAB tes Weber lebih sensitive dari tes Rinne
336. Tuli konduktif dapat timbul pada kelainan :
1. otosklerosis 3. dislokasi tulang2 pendengaran
2. timpanosklerosis 4. obstruksi tuba Eustachii
337. Tuli mendadak dapat disertai vertigo SEBAB organ korti dan alat
keseimbangan sama-sama diperdarahi oleh a. auditiva interna
338. Tuli mendadak tidak dapat sembuh SEBAB pada tuli mendadak
kelainan terdapat pada koklea
339. Tumor esofagus dapat mengakibatkan :
1. odinofagia 3. hematemesis
2. regurgitasi 4. disfagia
340. Tumor esophagus dapat merupakan penyebab disfagia mekanik
SEBAB bila tumor telah mengisi 50% lumen efofagus akan terjadi disfagia
mekanik
341. Tumor ganas esophagus yang paling sering ditemukan adalah jenis
adenokarsinoma SEBAB adenokarsinoma biasanya berasal dari lambung
342. Tumor ganas hidung dan sinus paranasal biasanya diketahui pada
stadium lanjut SEBAB gejala dini tumor ganas hidung dan sinus paranasal
pada stadium dini sukar diketahui
25

343. Tumor jinak yang paling sering kita temukan di daerah laring ialah :
a. polyp laring d. angioma
b. kista ventrikel Morgagni e. tuberkuloma
c. papilloma
344. Tumor laring yang tersering pada anak :
a. papilloma d. polip pita suara
b. nodul pita suara e. benar semua
c. hemangioma

345. Uji BERA sangat baik digunakan untuk pemeriksaan audiologi anak
SEBAB BERA merupakan pemeriksaan audiologi objektif
346. Untuk melindungi telinga dari dalam terhadap bunyi yang keras,
otot-otot di bawah ini yang harus berfungsi dengan baik, ialah :
1. levator veli palatini 3. konstriktor faring superior
2. stapedius 4. tensor timpani
347. Untuk membedakan tuli saraf koklea dan retrokoklea perlu
audiometri khusus SEBAB hasil audiometri nada murni pada tuli saraf
koklea dan retrokoklea sama
348. Untuk memperbaiki fungsi pendengaran maka jenis operasi di bawah
ini dapat dilakukan pada OMSK maligna :
1. combined approach timpanoplasty 3. timpanoplasty
2. miringoplasty 4. mastoidektomi
349. Untuk mengetahui adanya sumbatan jalan napas di daerah laring
dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. foto jaringan lunak leher 3. astrup
2. Jackson sign 4. laringoskop langsung
350. Urut-urutan tulang pendengaran dari luar ke dalam ialah :
a. maleus, stapes, inkus d. maleus, inkus, stapes
b. inkus, stapes, maleus e. stapes, maleus, inkus
c. stapes, inkus, maleus

351. Vestibulitis dapat menimbulkan komplikasi trombosis sinus


kavernosus SEBAB vena-vena di wajah tidak mempunyai katup
352. Yang bukan merupakan gejala sinusitis maksilaris adalah :
a. pembengkakan wajah d. anosmia
b. nyeri pada wajah e. pilek tak sembuh-sembuh
c. epistaksis
353. Yang menyebabkan tuli konduktif di bawah ini, kecuali :
a. otosklerosis d. penyakit meniere
b. timpanosklerosis e. sumbatan tuba eustachii
c. dislokasi tulang2 pendengaran
354. Yang termasuk gejala dini karsinoma nasofaring adalah :
1. obstruksi hidung 3. tuli konduktif
2. pembesaran KGB leher 4. diplopia
355. Yang termasuk gejala penyakit Meniere :
1. tinitus 2. tuli saraf 3. vertigo 4. otitis media

Anda mungkin juga menyukai