BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
biasanya sulit untuk ditransfer untuk orang lain baik secara tertulis maupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dari budaya bahkan bisa tidak
disadari.
Contoh sederhana: seseorang mengetahui tentang bahaya merokok bagi
kesehatan, namun ternyata dia merokok.
2.1.4.2 Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan.
Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan.
Contoh sederhana: seseorang telah mengetahui tentang bahaya merokok bagi
kesehatan dan ternyata dia tidak merokok. (Budiman, 2013)
2. Menanggapi (responding)
Menanggapi merupakan jawaban tanggapan terhadap pertanyaan yang
dihadapi.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai artinya memberikan nilai positif terhadap objek atau stimulus.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggungjawab artinya berani mengambil resiko dengan semua yang
telah dilakukannya.
2.2.5.3 Ranah Psikomotor (psychomotor domain)
Ranah psikomotor dapat diukur dari keterampilan (practice). Merupakan
suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam tindakan. Tindakan ini dapat
dibedakan menjadi tiga tingkatan menurut kualitasnya yaitu :
1. Praktik terpimpin (guided response)
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada
tuntunan atau menggunakan panduan
2. Praktik secara mekanisme (mechanism)
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu atau mempraktikan sesuatu
secara otomatis
3. Adopsi (adoption)
Suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Tidak sekedar
melakukan rutinitas atau mekanisme tetapi sudah dilakukan modifikasi,
tindakan atau perilaku yang berkualitas.
tertentu. Skala liker adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur
perilaku, pendapat, dan presepsi seseorang tentang sesuatu gejala atau fenomena
tertentu. Skala liker mempunyai empat atau lebih butir-butir pertanyaan yang
dikombinasikan sehingga membentuk sebuah skor/nilai yang mempresentasikan
sifat individu, misalkan pengetahuan, sikap dan perilaku. Skala yang terdiri dari
pertanyaan dan disertai jawaban setuju-tidak setuju, sering-tidak pernah, cepat-
lambat, baik-buruk dan sebagainya.
Hasil pengukuran berupa kategori perilaku, yakni mendukung (positif)
menolak (negatif), dan netral. Perilaku pada hakikatnya adalah kecendrungan
sikap pada seseorang. Skala perilaku di nyatan dalam bentuk pernyataan untuk
dinilai oleh responden, apakah pernyataan tersebut didukung atau ditolak melalui
rentang nilai tertentu. Oleh sebab itu, peryataan yang diajukan dibagi kedalam dua
kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala yang
sering digunakan adalah skala liker. Skala liker pernyataan-pernyataan yang
diajukan, baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif, dinilai oleh subjek
dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Menurut Hidayat (2014:62) Rumusan cara menghitung perilaku adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
N = nilai perilaku
Sm = skor tertinggi maksimum
Sp = skor yang didapat
Kriteria pengukuran perilaku yaitu:
1. Perilaku positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari
kuesioner> Tmean
2. Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari
kuesioner < T mean
22
Demam Dengue (DD) atau Dengue Fever (DF) adalah penyakit yang di
sebabkan oleh virus dengue yang di sebarkan oleh nyamuk aedes aegypti, sedang
kan Demam Berdarah Dengue (DBD) juga penyakit yang di sebabkan virus
dengue dan di sebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang di sertai manifestasi
perdarahan dan cenderung menimbulkan syok dan kematian (Misnadiarly, 2010).
2.3.2 Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus
Dengue, yang termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flaviviridae. Flavivirus
merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai
tunggal dengan berat molekul 4x106.
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue.
Keempat sero type ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan sero type
terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotype dengue dengan Flavivirus lain
seperti yellow fever, Japanese enchehphalitis dan west nile virus.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegifty menurut Soedarto, (2012) antara lain :
1. Badannya kecil
2. Warnanya hitam dan belang-belang putih
3. Menggigit pada siang hari
4. Badannya mendatar saat hinggap
5. Gemar hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari)
25
2.3.3.11 Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada
anak yang kurang gizi hati juga suah teraba. Bila terjadi peningkatan dari
hepatomengali hati teraba kenyal harus diperhatikan kemungkinan akan terjadi
renjatan pada penderita.
2.3.3.12 Renjatan
Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke-3 sejak sakitnya penderita,
dimulai dengan kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung hidung,
jari tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa
demam biasanya menunjukan prognosis yang buruk.
2.3.3.9 Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal / sakit pada
persendian(Soedarto, 2012).
2.3.8.3 Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ ikan cupang)pada tempat air
/kolam, dan bakteri (Bt.H-14)
2.3.8.4 Pengasapan/ fogging (dengan menggunakan malathion dan penthion)
2.3.8.5 Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan
air seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.
Gambar 2.2 Salah satu cara untuk melakukan pencegahan demam berdarah
2.3.5 Pengobatan
Pada dasarnya pengobatan pasien DBD bersifat simtomatis dan suportif.
Pengobatan penyakit demam berdarah fokus pengobatan pada penderita penyakit
DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan
syok/presyok yaitu dengan mengusahakan penderita banyak minum sekitar 1,5-2
liter air dalam 24 jam (air, teh, gula, sirup atau susu) (Soemarno, 2012)
Pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul (Soemarno, 2012),
misalnya :
2.3.9.1 Paracetamol membantu menurunkan demam
2.3.9.2 Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
2.3.9.3 Antibiotic berguna untuk mencegah infeksi skunder
28
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
Bagan 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah
Dengue Di Wilayah UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya
Tahun 2019
31
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau
lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan dalam penelitian.
Setiap hipotesis terdiri dari suatu unit atau bagian dari suatu permesalahan
(Nursalam, 2017).
Hipotesis nol (HO) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran
statistik dan interprestasi hasil statistik. Sedangkan hipotesis alternative (H1)
adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu hubungan,
pengaruh dan perbedaan antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2017)
Hipotesis penelitian adalah suatu peryataan hubungan antara dua atau
lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab pertanyaan dalam penelitian
(Nursalam, 2017). Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu:
2.6.1 Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran
statistik dan interprestasi hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana
atau kompleks dan bersifat sebab atau akibat.
2.6.2 Hipotesis alternatif (Hₐ/H¹) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini
menyatakan suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau
lebih variabel (Nursalam, 2017).
Hipotesis yang diajukan akan dilakukan perhitungan uji statistik untuk
memutuskan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Ketentuan uji statistik yang
berlaku adalah sebagai berikut :
2.6.3 Bila nila P ≤0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak, H1 diterima
artinya ada pengaruh antara variabel independen dan dependen.
2.6.4 Bila nilai P > 0,05, maka keputusannya adalah Ho diterima, H1 di tolak
artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen.
32