COVID-19 Estimasi Biaya Yankes & Human Capital Loss - 17 April 2020
COVID-19 Estimasi Biaya Yankes & Human Capital Loss - 17 April 2020
LAYANAN KESEHATAN
(RUMAH SAKIT) DAN
HUMAN CAPITAL LOSS
COVID-19
DI INDONESIA
15 April 2020
Dono Widiatmoko | University of Derby, UK
Purwa Kurnia Sucahya | Puslitkes, Universitas Indonesia
Ipik M. Fikri | FIK UHAMKA, Jakarta
Djazuly Chalidyanto | FKM Universitas Airlangga
Dian Kusuma | Imperial College London, UK
Kamaluddin Latief | Puska, Universitas Indonesia
Atik Nurwahyuni | FKM Universitas Indonesia
TUJUAN
• Menghitung proyeksi besarnya biaya layanan
kesehatan COVID-19:
• Biaya identifikasi, termasuk contact tracing
• Biaya pengobatan/layanan kesehatan
• Biaya penanganan jenazah
• Menghitung proyeksi Human Capital Loss pada
beberapa skenario wabah COVID-19
• Memberikan masukan implikasi kebijakan untuk
percepatan penanganan COVID-19
2
KEPRES NO. 12 TAHUN 2020
COVID-19: BENCANANASIONAL
12
JUMLAH
TERINFEKSI
13
ESTIMASI BIAYA
LAYANAN KESEHATAN
Biaya (jutaan Rp) Base* +30 hari**, dg doubling time
14 April 2020
5 hari 6 hari 7 hari
Tes PCR + Tracing 93.627 2.909.069 1,529,534 990,836
Perawatan RS 1.347.482 86.238.845 43,119,422 26,281,582
Perawatan Jenasah 4.003 256.169 128,085 78,069
Total 1.445.112 89.404.083 44,777,042 27,350,487
*Base: 14 April 2020; Biaya dalam jutaan Rupiah
**Prediksi kasus 1 bulan ke depan, doubling times 5-7 hari Turun jadi 1/2 Turun jadi 1/3
*WHO Cost Effectiveness Threshold, 3xGDP / tahun kehidupan, asumsi rerata 15 tahun
**Mengukur ongkos ekonomi “sesungguhnya” dari pandemic Covid-19; Arief Anshory Yusuf, 15
Center for SDG studies, UNPAD
HASIL &
ANALISIS
• Potensi dampak ekonomi COVID-19 pada aspek layanan kesehatan sangat besar. Pada
pertengahan April 2020, proyeksi biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk memberikan
layanan kesehatan pada pasien terkonfirmasi, PDP dan ODP adalah sebesar 1,4 Triliun Rupiah.
• Jika pertumbuhan jumlah penderita COVID-19 mengikuti pertumbuhan linear dengan doubling
time 5 hari, maka pada pertengahan Mei 2020 maka diperkirakan setidaknya diperlukan biaya
89,4 Triliun Rupiah.
• Jika menggunakan prediksi dari dua kelompok yang sudah dibicarakan sebelumnya (FKM UI
dan SIMCOVID), maka biaya puncak kasus COVID-19 setidaknya mencapai 146 Triliun
rupiah, atau bahkan dapat mencapai 5.001 triliun rupiah (dua kali APBN Indonesia 2020).
• Biaya ini sangat signifikan bila dibandingkan dengan jumlah defisit BPJS Kesehatan sebesar 28
Triliun per tahun, atau bahkan anggaran sektor kesehatan yang sebesar 132 Triliun Rupiah.
• Apalagi prediksi biaya ini masih diluar kebijakan tambahan lain, seperti insentif pada tenaga
kesehatan, pengembangan rumah sakit darurat, biaya penanggulangan dampak sosial dan
ekonomi, dan biaya yang dikeluarkan langsung oleh masyarakat.
• Jika dampak kematian akibat COVID-19 diubah menjadi bentuk moneter, maka nilai kerugian
nyawa adalah minimal 327 Triliun dan bisa mencapai 19.500 Triliun Rupiah (8 kali APBN
Indonesia).
16
REKOMENDASI
• Mendorong Pemerintah Pusat dan Pemda untuk:
a) Memutus mata rantai infeksi di masyarakat (PSBB ketat di semua
daerah),
b) Testing skala besar dengan PCR,
c) Menangani kasus di RS dengan baik untuk menurunkan angka
kematian
• Pemerintah harus tetap memperhatikan dan menjaga prioritas di bidang
Kesehatan Masyarakat lainnya seperti pencegahan Stunting, Imunisasi,
DBD, TB dan Malaria, agar tidak menjadi masalah besar di kemudian
hari.
• Proses penyerahan/pembayaran dana pada institusi kesehatan/RS agar dapat
dilaksanakan dengan cara secepat-cepatnya untuk memudahkan
penanggulangan COVID-19, dan melindungi tenaga kesehatan dalam
kegiatan pelayanannya.
17
dono.widiatmoko@gmail.com
WA: +6281289723656 FIRST UP
CONSULTANTS 18
Sensitivity: Internal