Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP KLASIFIKASI JENIS DAN PENGGOLONGANNYA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah LOGIKA
Dosen pengampu: Ahmad Fauzan Mubarok, S.E., M.Sy.

Disusun Oleh :
1. Khoirum Radhiatul Ifa (171420000198)
2. Febryani Chaerunisa (171420000199)
3. Aufasari Rumaisya A. (171420000200)

Kelompok 4
Kelas 6B Perbankan Syari’ah

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN 2018/2019

0
MAKALAH
KONSEP KLASIFIKASI JENIS DAN PENGGOLONGANNYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah LOGIKA
Dosen pengampu: Ahmad Fauzan Mubarok, S.E., M.Sy.

Disusun Oleh :
1. Khoirum Radhiatul Ifa (171420000198)
2. Febryani Chaerunisa (171420000199)
3. Aufasari Rumaisya A. (171420000200)

Kelompok 4
Kelas 6B Perbankan Syari’ah

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulluallah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Konsep Klasifikasi, Jenis dan
Penggolongannya” guna memenuhi tugas mata kuliah LOGIKA. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat kerjasama tim penulis sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep
Klasifikasi, Jenis dan Penggolongannya yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai rintangan. Baik itu pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusunan maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam
Nahdlatul Ulama’ Jepara. Dalam penulisan makalah ini, kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih sangat banyak kekurangan, baik isi maupun teknik
pembuatan dan penulisan demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jepara, 6 Maret 2020


Hormat Kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1 Pengertian Klasifikasi ............................................................................ 3
2.2 Pembagian Klasifikasi ........................................................................... 3
2.3 Penggolongan Klasifikasi ...................................................................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 7
3.2 Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan
yang benar, sedangkan kebenaran itu tidaklah sama persis pada setiap
individu. Maka setiap jalan pemikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran
yang berfungsi sebagai landasan proses penemuan kebenaran tersebut, dan
setiap penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing. Awalnya
adalah indera kita menangkap suatu objek, kemudian kita berfikir untuk
berusaha menemukan jenisnya, kemudian kita membandingkan barang lain
yang tercakup dalam jenis tersebut dan mengolongkan sesuai jenisnya.
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari spesies yang berbeda. Dan klasifikasi logika dibagi menjadi dua yaitu
pembagian dan pengolongan. Pembagian dan penggolongan semacam itu
dalam kehidupan sehari-hari sangat sering kita lakukan. Misalnya para
penjual buah-buahan menyusun dagangannya dengan beberapa cara,
berdasarkan macam buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan bahkan bisa
pula berdasarkan ukuran buah yang dijual. Pemilik toko menyusun barang-
barang dagangannya sesuai dengan jenisnya. Para ilmuwan membuat
klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar, ilmu sosial, ilmu kealaman dan
ilmu humaniora. Namun, kita perlu memahami bahwa pembagian logika atas
jenis kepada spesia suatu benda adalah tidak mutlak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi?
2. Bagaimana pembagian klasifikasi?
3. Bagaimana penggolongnan klasifikasi?

1
2

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan klasifikasi.
2. Untuk mengetahui pembagian klasifikasi.
3. Untuk mengetahui penggolongan klasifikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klasifikasi


Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari yang berbeda menurut spesiesnya. Dalam kehidupan sehari-hari
pekerjaan mengelompokkan semacam itu sangat sering kita lakukan. Para
penjual buah-buahan menyusun dagangannya dengan beberapa cara,
berdasarkan macam buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan mungkin
berdasarkan besar kecilnya buah tersebut.1
Manusia primitive mengelompokkan binatang menjadi binatang berbisa
dan binatang tidak berbisa, membedakan antara tumbuh-tumbuhan menjadi
tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan. Pengelompokan
barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam berhubungan dengan
benda-benda itu. Bisa dibayangkan sulitnya mencari satu judul buku bila
buku-buku dalam perpustakaan ditumpuk begitu saja tanpa dibuat
klasifikasinya. Ada dua macam cara membuat klasifikasi, pertama dengan
Pembagian dan kedua dengan Penggolongan.2

2.2 Pembagian Klasifikasi


Pembagian adalah membagi suatu jenis kepada spesies yang
dicakupnya atau pemecahan genus atau kelas yang lebih luas kepada spesies
yang lebih kecil yang membentuk genus dan berdasarkan atas suatu prinsip
tertentu.3 Prinsip-prinsip tertentu itu disebut hukum-hukum pembagian, yaitu
aturan-aturan yang menjadi petunjuk dalam mengadakan pembagian, agar
tidak terjadi kesalahan. Jadi pembagian merupakan penjelasan yang lebih
lengkap mengenai suau genera kepada spesianya.4

1
Mundiri, Logika (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 45
2
Ibid, hal 46
3
Anisa Listiana, Logika (Kudus: Media Ilmu Press, 2018), hlm. 88
4
Muhammad Fatkhis Syidni, Ususul-Mantiqi wa Manhajul-Ilmi (Bairut: Darum Nahdatil
Arabiyyah:1970) hlm. 67

3
4

Dalam pembagian secara logis, kita harus mencari suatu atribut yang
ada pada suatu kelas dan tidak ada pada kelas lainnya. Inilah yang menjadi
dasar atau prinsip pembagian itu. Analisis sebagai bagian dari berpikir dan
menalar merupakan proses mengurai sesuatu menjadi berbagai unsur yang
terpisah untuk mengetahui sifat, bentuk, isi, hubungan dan peran masing-
masing. Proses menurai yang demikian disebut pembagian. Jelasnya
pembagian adalah memecah-mecah atau menceraikan keseluruhan secara
berbeda ke dalam bagian-bagian.5
Kita telah mengetahui tentang jenis (genera) dan spesia (kelas nau’)
sekedarnya. Telah disebut bahwa manusia adalah spesia, jenisnya adalah
binatang. Perlu kita pahami bahwa pembagian logika atas jenis dan spesia
suatu benda adalah tidak mutlak. Manusia adalah spesia bila dilihat dari
jurusan binatang, tetapi bila dilihat dari ras bangsa-bangsa yang tercakup di
dalamnya, maka ia menjadi jenis. Demikian juga bangsa, ia adalah spesia,
tetapi bila dilihat dari suku-suku bangsa yang dicakupnya maka ia menjadi
jenis.
Jadi, spesia yang kita kehendaki tergantung daripada keluasaan
klasifikasi yang hendak kita buat. Bila kita datang di perpustakaan akan
terlihat disana klasifikasi buku-buku menjadi karya umum, fisafat, agama,
ilmu social, bahasa, ilmu murni, teknologi, seni, sastra dan sejarah. Di sini
subyek-subyek tersebut diberlakukan sebagai jenis. Tetapi apabila kita
menanyakan kepada seorang pustakawan apa jenis koleksinya, ia akan
menjawab, buku, surat kabar, selebaran, jurna, peta, film maka buku ini
diperlakukan sebagai spesia.6
Dilihat secara metodis, ada dua pembagian klasifikasi yaitu sebagai
berikut:
a. Pembagian Logis/Universal, yaitu pembagian dalam suatu kelompok
dalam suatu himpunan yang dimulai dari genus ke spesies.7 Atau term
umum ke term khusus yang menyusunnya. Contoh: manusia purba (term

5
Dhofir, Pengantar Logika (Jakarta: Bina Aksara, 1982), hlm. 20
6
Mundiri, Logika (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 47
7
Jan Hendrik Rapar, Pengantar Logika (Yogyakarta: Kanisius,1996), hlm 22
5

umum) dibagi menjadi homo pithecanthropus, homo neandertal dan


homo sapiens.
b. Pembagian Dikotomi, yaitu pembagian genus ke dalam dua spesies yang
saling bertentangan, seperti genus binatang dibagi ke dalam spesies yang
saling bertentangan yaitu reptilia dan bukan reptilia.
Agar didapat spesia yang benar, maka dalam pembagian perlu
diperhatikan patokan berikut:
a. Pembagian harus didasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera
secara menyeluruh. Spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat
persamaan itu. Misalnya kita hendak membagi bidang datar, maka kita
harus membagi berdasarkan perubahan tertentu dari sifat
generanya,yakni jumlah sisi yang membentuknya. Kita akan
mendapatkan pembagian berikut: Segi tiga, segi empat, segi lima, segi
enam, segi lebih dari enam.
b. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja. Pembagian yang
berlandaskan lebih dari satu dasar akan menghasilkan spesia yang
simpang siur.
Contohnya dari pembagian overlap adalah membagi manusia menjadi;
manusia berkulit putih, manusia Aria, manusia Asia, manusia penyabar.
Disini ada empat macam dasar pembagian yaitu: warna kulit, ras,
regional, dan sifat manusia. Pembagian yang benar atas manusia,
misalnya dengan dasar warna kulit, akan menghasilkan spesia-spesia:
manusia berkulit kuning, manusia berkulit merah.
c. Pembagian harus lengkap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia
yang dicakup oleh suatu genera. Ini memang sulit karena tidak selamanya
mengetahui keseluruhan spesia suatu genera. Hal ini sangat tergantung
akan keluasaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
d. Pembagian harus dilakukan dengan cara teratur dan tidak meloncat-
loncat. Contoh: Pembagian wilayah waktu Indonesia meliputi: Waktu
Indonesia bagian Barat, Waktu Indonesia bagian Tengah dan Waktu
Indonesia bagian Timur, bukan bagian timur, lalu barat kemudian tengah.
6

2.3 Penggolongan Klasifikasi

Pembagian yaitu menguraikan denotasi suatu genera sedangkan


penggolongan mencoba mengatur barang-barang dalam kelompok spesia.
Jadi antara pembagian dan pengolongan mempunyai arah yang bertentangan.
Pembagian bergerak dari atas kebawah, yakni dari genera kepada spesia,
sedangkan penggolongan bergerak dari bawah ke atas, dari individu-individu
menuju spesianya. Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu,
didasarkan atas persamaan atribut dan perbedaannya. Barang-barang yang
mempunyai persamaan tertentu dikelompokan kedalam golongan yang sama
dan barang-barang yang mempunyai ciri berbeda dengan kelompok pertama
digolongkan ke dalam golongan yang lain pula.

Ada dua macam penggolongan yaitu sebagai berikut8:

a. Penggolongan kodrati atau alam (penggolongan natural). Penggolongan


alam adalah penggolongan yang disusun atas kecerdasan kita, seperti
penggolongan melalui melati, mawar, kenanga, dan pacar sore ke dalam
golongan ‘bunga’.
b. Penggolongan buatan (penggolongan artifisial). Penggolongan buatan
adalah penggolongan yang didasarkan atas satu sifat. Dikatakan ‘buatan’
karena penggolongan itu dimaksudkan untuk mengabdi tujuan tertentu.
Contoh dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata dalam kamus,
penyusunan buku dalam perpustakaan, pengelompokan barang-barang di
toko. Penggolongan ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan sejauh
mungkin.

8
Anisa Listiana, Logika (Kudus: Media Ilmu Press, 2018), hlm. 97
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari yang berbeda menurut spesiesnya. Dalam pembahasan logika, klasifikasi
ini dibagi menjadi dua, yaitu pembagian dan penggolongan. Pembagian
adalah pemecahan genus yang lebih luas kepada spesies yang lebih kecil yang
membentuk genus berdasarkan suatu prinsip tertentu. Pembagian terbagi
menjadi dua yaitu pembagian universal dan pembagian dikotomi. Sedangkan
penggolongan adalah menggolongkan individu-individu sesuai jenis
spesianya. Penggolongan juga dibagi menjad dua yaitu penggolongan alami
dan penggolongan buatan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah kami yang berisikan tentang konsep klasifikasi,
jenis dan penggolongannya. Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan
kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat
kritik, saran maupun teguran digunakan sebagai penunjang pada makalah ini.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dhofir. 1982. Pengantar Logika. Jakarta: Bina Aksara.


Listiana, Anisa. 2018. Logika. Kudus: Media Ilmu Press.
Mundiri. 2015. Logika. Jakarta: Rajawali Pers.
Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika. Yogyakarta: Kanisius.
Syidni, Muhammad Fatkhis. 1970. Ususul-Mantiqi wa Manhajul-Ilmi. Bairut:
Darum Nahdatil Arabiyyah.

Anda mungkin juga menyukai