Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan dan gambarkan masing-masing dasar HE tersebut !

a. Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin
untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan
panas ke lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan sebagai mesin pendingin
pilihan untuk mengkondisikan fasilitas industri dan fasilitas umum. Fungsi chiller
sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis peralatan dan
proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun
pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan minuman. Bahkan
hanya untuk mendinginkan air minum ke tingkat yang diinginkan.
Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau campuran
etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi bangunan khas,
air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang balok pendingin yang
semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas dari udara ke air, atau
sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara bangunan. Diagram
skematik plant chiller ditunjukkan pada gambar di bawah.

Chiller dapat diklasifikasikan sebagai pendingin absorpsi dan pendingin


kompresi refrigeran, berdasarkan siklus refrigeran tempat mereka bekerja.
Proses pendinginan berbeda secara signifikan pada dua jenis pendingin. Penyerap
pendingin menggunakan sumber panas seperti gas alam atau uap untuk
menciptakan efek pendinginan. Pendingin Chiller umumnya  menggunakan
kompresi mekanik dan merupakan yang paling umum. Chiller kompresi
(compressor chiller) terdiri dari empat komponen utama , meliputi  kompresor,
evaporator, kondensor danvalve matering sistem. Pada dasarnya, pendingin
mengumpulkan panas, dan kemudian menggunakan penukar panas evaporator
untuk menghilangkan panas itu.
b. Heater
c. Evaporator

Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah


keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair
menjadi uap sehingga hanya menyisakan larutan yang lebih padat atau kental,
proses yang terjadi di dalam evaporator disebut dengan evaporasi. Pada dunia
industri, manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum diolah
lebih lanjut, pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan aktivitas air.
Evaporator memiliki dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap air yang terlarut dalam cairan. Pada umumnya evaporator terdiri
dari tiga bagian yaitu:
 Tempat penukar panas

 Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap) 

 Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan

Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan larutan
yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah
menguap).Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat
untuk menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja
dari evaporasi itu sendiri.
Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga
pelarut yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya
menyisahkan larutan yang lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi.
Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih (boiling range).
Dalam dunia industri baik industri yang berskala besar maupun kecil,
penggunaan evaporator tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menghasilkan
produk sesuai dengan yang diinginkan, seperti industri kimia dan industri
makanan, contohnya proses pembuatan garam, bahan baku garam dihasilkan dari
air laut yang tentunya memiliki kandungan air, sehingga garam akan dimasukkan
ke dalam evapotor dan dievaporasikan agar mengubah air menjadi uap dan
dikeluarkan sehingga yang tersisa hanya larutan mineral-mineral yang terdapat
dalam evaporator. Khusus untuk industri migas, evaporator digunakan untuk
memekatkan larutan crude oil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga
meringankan kinerja kolom Destilasi. Dalam skala komersial, proses evaporasi
membutuhkan peralatan pendukung seperti kondensor, perangkap uap, injeksi uap
dan evaporator itu sendiri.
d. Cooler
Cooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over
heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan
menggunakan media cairan dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari
fluida yang panas ke media pendingin tanpa adanya perubahan suhu. Alat
pendingin biasanya menggunakan media air, dalam prosesnya air pendingin tidak
mengalami kontak langsung dengan fraksi panas tersebut, karena fraksi panas
mengalir di dalam pipa sedangkan air pendingin berada di luar pipa.
Dalam indutri migas terutama pada unit pengolahanm minyak bumi, Cooler
digunakan untuk mendinginkan fraksi-fraksi minyak bumi yang telah diolah. Pada
dasarnya fraksi minyak bumi yang telah diolah terutama pada kolom destilasi
memiliki panas yang cukup tinggi, sehingga panasnya perlu diturunkan sebelum
dimasukkan ke dalam tanki penyimpanan karena umumnya setiap jenis tanki
memiliki karakteristik khusus dalam hal penyimpanan fluida.
e. Partial condenser
f. Vaporizer

Vaporizer adalah salah satu komponen dari mesin anestesi yang berfungsi
untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap. Alat ini dilengkapi
dengan angka penunjuk (dial) yang berfungsi untuk mengatur besar kecil
konsentrasi zat anestesi yang keluar. Anestetik volatil (spt halothan, isoflurane,
desflurane atau sevoflurane) harus diuapkan sebelum diberikan ke pasien. 
Vaporizer mempunyai knob yang dikalibrasikan untuk konsentrasi yang secara
tepat menambahkan anestetik volatil ke campuran aliran gas dari seluruh
flowmeter.  Terletak antara flowmeter dan common gas outlet.  Lebih lanjut,
kecuali mesin hanya bisa menampung satu vaporizer, semua mesin anestesi harus
mempunyai alat interlocking atau ekslusi untuk mencegah penggunaan lebih dari
satu vaporizer secara bersamaan.
Cara kerja dari alat vaporizer ini sendiri yaitu pada temperatur tertentu, melekul
dari zat volatil dalam tempat tertutup akan berdistribusi dalam fase cair dan gas. 
Molekul gas menghantam dinding kontainer, menciptakan tekanan uap dari zat
itu.  Makin tinggi temperaturnya, makin tinggi kecendrungan molekul berubah
dari cair ke gas, dan makin tinggi tekanan uapnya.  Penguapan memerlukan
energi, yang didapat dari kehilangan panas dari fase cair.  Ketika penguapan
berlangsung, temperatur zat cair turun dan tekanan uap menurun hingga terdapat
kalor yang dapat masuk ke sistem.  Vaporizer memiliki ruangan dimana gas
pembawa akan larut bersama zat volatil.
g. Re-boiler
h. Condenser
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan
untuk mengubah uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat
penukar kalor (panas) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida.  Dalam
penggunaanya kondensor diletakkan diluar ruangan yang sedang didinginkan
supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya dapat dibuang keluar sehingga
tidak mengganggu proses pendinginan.
Prinsip kerja kondensor tergantung dari jenis kondensor tersebut, secara umum
terdapat dua jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct contact
condenser. Berikut klasifiksi kedua jenis kondesor tersebut:
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara
mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan
memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin
akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak antara
keduanya dimana uap yang memiliki temperatur panas akan bersinggungan
dengan air pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut,
sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser
terdiri dari dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin,
berikut jenis-jenisnya:
1. Type Horizontal Condenser
Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian
masuk kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan
masuk pada bagian tengah kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada
bagian bawah.
2. Type Vertical condenser
Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah
dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas
kondensor, sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan
keluar pada bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara
mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini
disebut spray condenser, pada alat ini proses pencampuran dilakukan dengan
menyemprotkan air pendingin ke arah uap. Sehingga steam akan menempel pada
butiran-butiran air pendingin tersebut dan akan mengalami kontak temperatur,
selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air pendingin yang
mendekati fase saturated (basah).
Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja pertukaran
panas yang berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi yang panas
akan mengalir melalui pipa sedangkan minyak mentah (dingin) akan mengalir
diluar pipa. Hal ini dikarenakan fraksi yang mengalir di dalam pipa merupakan
hasil yang telah diolah pada menara destilasi sehingga memiliki temperatur yang
panas, panas dari fraksi inilah yang dimanfaatkan untuk memanaskan miyak
mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom destilasi. alat yang disebut dengan
kondensor, alat ini sering ditemui pada suatu industri yang bergerak dibidang
energi maupun kimia, misalnya saja unit pengolahan migas, pembangkit listrik,
industri petrokimia dan sebagainya.
i. Steam generator
Heat Recovery Steam Generator (HRSG) berfungsi untuk memanaskan air
dengan menggunakan panas gas buang dari turbin gas sehingga dihasilkan uap
dengan tekanan dan temperatur tertentu yang konstan.  HRSG merupakan
penghubung antara PLTG (siklus Brayton) dengan PLTU (siklus Rankine). Gas
buang dari turbin gas yang temperaturnya masih tinggi (sekitar 550 0C) dialirkan
masuk ke HRSG untuk memanaskan air didalam pipa-pipa pemanas, kemudian
gas buang ini dibuang ke atmosfir melalui cerobong dengan temperatur yang
sudah rendah (sekitar 130 0C). Air didalam pipa-pipa yang berasal dari drum
sebagian berubah menjadi uap karena pemanasan tersebut. Campuran air dan uap
ini selanjutnya masuk kembali ke dalam drum.  Di dalam drum, uap dipisahkan
dari air menggunakan separator.
Uap yang terkumpul kemudian diarahkan untuk memutar turbin uap,
sedangkan air nya dikembalikan kedalam drum untuk disirkulasikan lagi kedalam
pipa-pipa pemanas bersama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini
terjadi berulang-ulang selama HRSG beroperasi.  Agar dapat memproduksi uap
yang banyak dalam waktu yang relatif cepat, maka perpindahan panasnya
dilakukan dengan aliran berlawanan atau cross flow, dan sirkulasi airnya harus
cepat.

Pada prinsip Heat Recovery Steam Generator dan boiler adalah sama, yaitu
suatu peralatan pemindah panas yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
dengan bantuan panas. Perbedaan utama terletak pada sumber panas yang
digunakan dan susunan pipa pemanasnya. Sumber panas untuk membangkitkan
uap pada Heat Recovery Steam Generator berasal dari energi panas yang
terkandung didalam gas buang PLTG.  Sedangkan pada boiler (ketel), sumber
panas untuk membangkitkan uap berasal dari pembakaran bahan bakar didalam
ruang bakar (furnace) boiler. Pada boiler pipa-pipa pemanas disusun menjadi
dinding ruang bakar, sedangkan pada HRSG pipa-pipa pemanas disusun tegak
lurus terhadap aliran gas buang.

j. Wasste heat boiler

Anda mungkin juga menyukai