Screenshot 2020-07-05 at 9.02.42 PM
Screenshot 2020-07-05 at 9.02.42 PM
37 TAHUN 2018
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SMA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Mengidentifikasi laporan hasil 4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil
observasi yang dipresentasikan dengan lisan observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan
dan tulis maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan 4.2 Mengkonstruksi-kan teks laporan dengan
dari minimal dua teks laporan hasil memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan
observasi maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi (permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen,
argumentasi, pengetahuan, dan pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara
rekomendasi) teks eksposisi yang didengar lisan dan/tulis
dan atau dibaca
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan
teks eksposisi memerhatikan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan
kebahasaan
3.5 engevaluasi teks anekdot dari aspek
M 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah
makna tersirat teks anekdot baik lisan maupun tulis
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan
teks anekdot. memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan
maupun tulis
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi 4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat
yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
(hikayat) baik lisan maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan
nilai-nilai.
3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi
dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel
dan satu novel yang dibaca.gkan nilai- nilai yang dibaca
dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran,
dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara
maupun tertulis. lisan atau tulis
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, 4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan
pengajuan, penawaran, persetujuan, memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan,
penutup) dan kebahasaan teks negosiasi penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari 4.14 Mengungkapkan kembali hal- hal yang dapat
teks biografi diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks
biografi yang dibaca secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi baik
kebahasaan dalam teks biografi lisan maupun tulis.
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau
makna beberapa puisi yang terkandung memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi
dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal,
atau dibaca ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan
tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi 4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji,
struktur, perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 4.18 Mempresentasikan replikasi isi buku ilmiah
buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang yang dibaca dalam bentuk resensi
sudah dibaca
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari 4.7 enyusun laporan butir-butir penting dari
M
satu buku pengayaan (nonfiksi) yang satu buku pengayaan (nonfiksi)
dibaca
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan 4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang
yang terkandung dalam kumpulan cerita dipelajari dalam cerita pendek
pendek
yang dibaca
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan
cerita pendek dalam buku kumpulan cerita memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
pendek
3.10 Menemukan butir-butir penting dari 4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap
dua buku pengayaan (nonfiksi) yang salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk
dibaca teks eksplanasi singkat
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan 4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi
esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca yang harus
disajikan dalam karya ilmiah
3.15 Menganalisis sistematika dan 4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan
kebahasaan karya ilmiah memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
3.16 Membandingkan isi berbagai resensi 4.16 Menyusun sebuah resensi dengan
untuk menemukan sistematika sebuah memerhatikan hasil perbandingan beberapa
resensi teks resensi
3.17 Menganalisis kebahasaan resensi 4.17 Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku
setidaknya dua karya yang berbeda kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah
dibaca
3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak 4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam
demi babak, dan konflik dalam drama drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
yang dibaca atau
ditonton
3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan 4.19 Mendemonstrasikan sebuah naskah
drama yang dibaca atau ditonton drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan
3.20 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi 4.20 Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua
(novel dan buku kumpulan puisi) yang buku kumpulan puisi yang dikaitkan
dibaca dengan situasi kekinian
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika 4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-
surat lamaran pekerjaan yang dibaca unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun
tulis
3.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan 4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan
surat lamaran pekerjaan memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi, yang 4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita
mencakup orientasi, rangkaian kejadian sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
yang saling berkaitan, komplikasi dan
resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau
tulis
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau 4.4 Menulis cerita sejarah pribadi
novel sejarah dengan memerhatikan kebahasaan
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, 4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks
alternatif solusi dan simpulan terhadap editorial baik secara lisan maupun tulis
suatu isu)
dalam teks editorial
3.6 enganalisis struktur dan kebahasaan
M 4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan
teks editorial struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis
3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan 4.7 enyusun laporan hasil diskusi buku tentang
M
cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu topik baik secara lisan maupun tulis
satu buku pengayaan (nonfiksi) yang
dibaca
3.8 Menafsir pandangan pengarang 4.8 Menyajikan hasil interpretasi terhadap
terhadap kehidupan dalam novel yang pandangan pengarang baik secara lisan maupun
dibaca tulis
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi
dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
maupun opini, dalam sebuah artikel yang
dibaca
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel 4.11 Mengonstruksi sebuah artikel
dan/atau buku ilmiah dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.12 Membandingkan kritik sastra dan esai 4.12 Menyusun kritik dan esai dengan
dari aspek pengetahuan dan pandangan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan
penulis penulis baik secara lisan maupun tulis
3.13 Menganalisis sistematika dan 4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan
kebahasaan kritik dan esai memerhatikan sistematika dan kebahasaan baik
secara lisan maupun tulis
3.14 Mengidentifikasi nilai-nilai yang 4.14 Menulis refleksi tentang nilai- nilai yang
terdapat dalam sebuah buku pengayaan terkandung dalam sebuah buku pengayaan
(nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi) (nonfiksi) dan satu buku
drama (fiksi)
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai berikut ini.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.2 Menerangkan informasi teks naratif objektif 4.2 Menyusun teks naratif objektif tentang riwayat tokoh
tentang riwayat tokoh (sastra dan bahasa) (sastra dan bahasa) dengan memperhatikan hal- hal
dengan memperhatikan hal-hal yang yang menarik dan patut diteladani secara tertulis
menarik dan perlu diteladani
3.3 Menerangkan informasi tentang kategori 4.3 Menggunakan berbagai kategori kata dalam kalimat
kata secara lisan atau
tertulis
3.4 Menjelaskan proses morfologis (afiksasi, 4.4 Memahami proses morfologis (afiksasi, pemajemukan,
pemajemukan, pengulangan, dan pengulangan, dan penyerapan) dalam kalimat secara
penyerapan) dalam kalimat lisan maupun tertulis
3.6 Membedakan jenis-jenis makna (makna 4.6 Menggunakan jenis-jenis makna (konotatif dan
konotatif dan denotatif, makna gramatikal denotatif, gramatikal dan leksikal, kias dan lugas,
dan leksikal, makna kias dan lugas, makna referensial dan nonreferensial, umum dan khusus,
referensial dan makna nonreferensial, perubahan dan pergeseran makna kata, serta hubungan
makna umum dan khusus, perubahan dan makna kata) dalam kalimat baik secara lisan maupun
pergeseran makna kata, serta hubungan tertulis
makna kata)
3.7 Menafsirkan sastra Melayu Klasik (hikayat) 4.7 Mengungkapkan kembali naskah sastra Melayu Klasik
lisan atau tulis (hikayat) secara lisan atau tulis
3.8 Menganalisis puisi bertema sosial, budaya, 4.8 Menulis puisi bertema sosial, budaya,
dan kemanusian dengan memperhatikan dankemanusiaandenganmemperhatika nstrukturfisik
struktur fisik (tipografi, diksi, imaji, kata (tipografi, diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif,
konkret, bahasa figuratif, verifikasi: rima, verifikasi: rima, ritme, dan metrum) dan
ritme, dan metrum) dan struktur batin puisi strukturbatinpuisi (tema, feeling, nada, dan amanat)
(tema, feeling, nada, dan amanat)
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
pengetahuan faktual, konseptual, dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
prosedural, dan metakognitif berdasarkan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
rasa ingin tahunya tentang ilmu secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan metoda sesuai kaidah keilmuan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.2 Menganalisis isi makalah bertema ilmu 4.2 Menyajikan makalah bertema ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan humaniora hasil
humaniora yang dipresentasikan pengamatan (penelitian) secara lisan dan tertulis
3.3 Menganalisis berbagai jenis klausa dalam 4.3 Menyajikan laporan hasil analisis jenis-jenis klausa
teks ilmiah bertema pendidikan, lingkungan dalam teks ilmiah bertema pendidikan, lingkungan
hidup, sosial, dan atau budaya hidup, sosial, dan atau budaya secara
lisan dan tertulis
3.4 Mengidentifikasi berbagai jenis kalimat (aktif 4.4 Meringkas isi novel dengan menggunakan berbagai
dan pasif, transitif dan intransitif, verbal dan jenis kalimat (aktif dan pasif, transitif dan intransitif,
nominal, tunggal dan majemuk, mayor dan verbal dan nominal, tunggal dan majemuk, mayor
minor, langsung dan tidak langsung, versi dan dan minor, langsung dan tidak langsung,
inversi) dalam novel versi dan inversi)
3.5 Mengidentifikasi berbagai genre sastra 4.5 Menyajikan hasil identifikasi berbagai genre sastra
berdasarkan periodisasi sastra berdasarkan periodisasi sastra Indonesia secara lisan
Indonesia dari berbagai dan
sumber tertulis
3.6 Menganalisis nilai-nilai (budaya, sosial, 4.6 Menyajikan hasil analisis perbandingan nilai-nilai
moral, agama, dan pendidikan) dalam (budaya, sosial, moral, agama, dan pendidikan) dalam
dua atau lebih cerita pendek dua atau lebih cerita pendek
secara lisan dan tertulis
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
mengevaluasi pengetahuan faktual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual, prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi 4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode
(permasalahan pada berbagai obyek biologi dan ilmiah tentang permasalahan pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan), melalui obyek biologi dan tingkat organisasi
penerapan metode ilmiah dan prinsip kehidupan
keselamatan kerja
3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan 4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi
interaksi antar komponen tersebut antar komponen ekosistem (jaring- jaring
makanan, siklus Biogeokimia)
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, 4.11 Merumuskan gagasan pemecahan masalah
dan dampaknya bagi kehidupan perubahan lingkungan yang
terjadi di lingkungan sekitar
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang dipelajarinya di
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan sesuai kaidah keilmuan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan
masalah
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur 4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan
jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi pada struktur dan fungsi darah, jantung,
dalam kaitannya dengan bioproses dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan
sistem sirkulasi manusia teknologi melalui studi literatur
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan
jaringan penyusun organ pada sistem yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat setiap individu serta teknologi pengolahan
terjadi pada sistem pencernaan manusia pangan dan
keamanan pangan
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur 4.8 Menyajikan hasil analisis
jaringan penyusun organ pada sistem respirasi pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan
dalam kaitannya dengan bioproses dan pada struktur dan fungsi organ pernapasan
gangguan fungsi yang dapat terjadi manusia
pada sistem respirasi manusia berdasarkan studi literatur
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur 4.9 Menyajikan hasil analisis pengaruh
jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan
dalam kaitannya dengan bioproses dan fungsi organ yang meyebabkan gangguan pada
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan
sistem ekskresi manusia teknologi
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan 4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup
penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ
hormone dan alat indera) dalam kaitannya sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan
dengan mekanisme koordinasi dan regulasi sistem saraf dan hormon pada manusia
serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada berdasarkan studi literatur
sistem koordinasi manusia
3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada 4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya
manusia dan pemberian ASI ekslusif dalam menyiapkan generasi terencana untuk
program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
meningkatkan mutu (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM)
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel 4.4 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan
sebagai dasar penurunan sifat dari induk sel pada sel hewan maupun tumbuhan
kepada keturunannya
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk 4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum
hidup berdasarkan hukum Mendel Mandel dalam perhitungan peluang dari
persilangan makhluk hidup di
bidang pertanian dan peternakan
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada 4.6 Menyajikan hasil penerapan
mahluk hidup pola-pola hereditas dalam perhitungan
peluang dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang
3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada 4.7 Menyajikan data hasil studi kasus
manusia tentang pola-pola hereditas pada manusia dalam
berbagai aspek kehidupan
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan 4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan
penerapannya sebagai upaya peningkatan prinsip- prinsip Bioteknologi konvensional
kesejahteraan manusia berdasarkan scientific method
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis 4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan
pada gerak lurus dengan kecepatan gerak benda untuk menyelidiki karakteristik gerak
konstan (tetap) dan gerak lurus dengan lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak
percepatan konstan (tetap) berikut lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut
penerapannya dalam kehidupan sehari- makna fisisnya
hari misalnya keselamatan lalu lintas
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya 4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya
serta hubungan antara gaya, massa terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan
dan gerak lurus benda serta dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode
penerapannya dalam kehidupan ilmiah
sehari-hari
3.8 Menganalisis keteraturan gerak 4.8 Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan
planet dan satelit dalam tatasurya yang mengorbit bumi, pemanfaatan dan dampak yang
berdasarkan hukum-hukum Newton ditimbulkannya dari penelusuran berbagai sumber
informasi
3.9 Menganalisis konsep energi, usaha 4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan
(kerja), hubungan usaha (kerja) dan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan
perubahan energi, hukum kekekalan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi,
energi, serta penerapannya dalam usaha (kerja) dan hukum kekekalan energi
peristiwa
sehari-hari
3.10 Menerapkan konsep momentum dan 4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan
impuls, serta hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan
momentum dalam kehidupan sehari-hari roket sederhana
3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan 4.11 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan
getaran dalam kehidupan sehari-hari sederhana dan/atau getaran pegas berikut presentasi
hasil percobaan serta
makna fisisnya
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen 4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep
inersia, titik berat, dan momentum sudut pada titik berat dan kesetimbangan benda tegar
benda tegar (statis dan dinamis) dalam
kehidupan sehari- hari misalnya dalam
olahraga
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam 4.2 Melakukan percobaan tentang sifat
kehidupan sehari hari elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil
percobaan dan
pemanfaatannya
3.3 enerapkan hukum-hukum fluida statik
M 4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang
dalam kehidupan sehari- hari memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut
presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam 4.4 Membuat dan menguji proyek
teknologi sederhana yang menerapkan prinsip dinamika
fluida
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
perpindahan kalor yang meliputi karakteristik tentang karakteristik termal suatu bahan,
termal suatu bahan, kapasitas, dan terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari- konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil
hari percobaan dan pemanfatannya
3.6 Menjelaskan teori kinetik gas dan 4.6 Menyajikan karya yang berkaitan dengan
karakteristik gas pada ruang teori kinetik
tertutup gas dan makna fisisnya
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas 4.7 Membuat karya/model penerapan
ideal dengan menerapkan hukum hukum I dan II Termodinamika berikut
Termodinamika presentasi makna fisisnya
3.8 Menganalisis karakterisitik 4.8 Melakukan percobaan tentang salah satu
gelombang mekanik karakteristik gelombang mekanik berikut
presentasi hasilnya
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis 4.9 Melakukan percobaan gelombang berjalan
gelombang berjalan dan gelombang stasioner dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil
pada berbagai kasus nyata percobaan dan
makna fisisnya
3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang 4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi
bunyi dan cahaya dalam teknologi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya misalnya
sonometer,
dan kisi difraksi
3.11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan 4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip
sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh pemantulan dan/atau pembiasan pada cermin dan
cermin dan lensa lensa
3.12 Menganalisis gejala pemanasan global dan 4.12 Mengajukan ide/gagasan penyelesaian masalah
dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan pemanasan global sehubungan dengan gejala dan
dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.6 Menganalisis fenomena radiasi 4.6 Mempresentasikan manfaat dan dampak radiasi
elektromagnetik, pemanfaatannya dalam elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari
teknologi, dan dampaknya pada
kehidupan
3.8 Menjelaskan secara kualitatif 4.8 Menyajikan laporan tertulis dari berbagai
gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi sumber tentang penerapan efek fotolistrik, efek
benda hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-
Compton, dan sinar X dalam kehidupan hari
sehari-
hari
3.9 Menjelaskan konsep penyimpanan dan 4.9 Menyajikan karya hasil penelusuran informasi
transmisi data dalam bentuk analog dan tentang transmisi dan penyimpanan data dalam
digital serta penerapannya dalam teknologi bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam
informasi dan komunikasi yang nyata teknologi informasi dan komunikasi (misalnya
dalam kehidupan sehari-hari poster
banner)
3.10 Menganalisis karakteristik inti atom, 4.10 Menyajikan laporan tentang sumber radioaktif,
radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan
dan proteksinya dalam kehidupan proteksinya bagi kehidupan
sehari-hari
3.11 Menganalisis keterbatasan sumber energi dan 4.11 Menyajikan ide/gagasan dampak
dampaknya bagi kehidupan keterbatasan sumber energi bagi kehidupan dan
upaya penyelesaian masalah dengan
energi alternatif
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat 4.1 Menyajikan hasil rancangan dan
ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan di hasilpercobaan ilmiah
laboratorium, serta peran kimia dalam
kehidupan
3.2 Menganalisis perkembangan model 4.2 Menjelaskan fenomena alam atau hasil
atom dari model atom Dalton, Thomson, percobaan menggunakan model atom
Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Gelombang
3.3 Menjelaskan konfigurasi elektron dan 4.3 Menentukan letak suatu unsur dalam tabel
pola konfigurasi elektron terluar untuk periodik berdasarkan konfigurasi elektron
setiap golongan dalam tabel periodik
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa
zat sifat fisika
3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron 4.6 Membuat model bentuk molekul dengan
Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan
elektron dalam menentukan bentuk sekitar atau perangkat lunak komputer
molekul
3.7 Menghubungkan interaksi 4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar ion, atom
antar ion, atom dan molekul dengan dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat
sifat fisika zat di sekitarnya
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai
daya hantar listriknya larutan melalui perancangan dan pelaksanaan
percobaan
3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan 4.9 Menganalisis beberapa reaksi berdasarkan
oksidasi menggunakan konsep bilangan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari
oksidasi unsur data hasil percobaan dan/ atau melalui percobaan
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, 4.10 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan
konsep massa molekul relatif, persamaan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif
kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk
menyelesaikan perhitungan kimia
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa 4.1 Membuat model visual berbagai struktur
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom molekul hidrokarbon yang memiliki rumus
karbon dan golongan molekul
senyawanya yang sama
3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi- 4.2 Menyajikan karya tentang proses
fraksi minyak bumi, teknik pemisahan pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi
serta kegunaannya minyak bumi beserta kegunaannya
3.4 Menjelaskan konsep perubahan 4.4 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
entalpi reaksi pada tekanan tetap dalam termokima pada tekanan tetap
persamaan termokimia
3.5 Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum 4.5 embandingkan perubahan entalpi beberapa
M
Hess dan konsep energi ikatan reaksi berdasarkan data hasil percobaan
3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta 4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa
kekuatannya dan kesetimbangan indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui
pengionannya dalam larutan percobaan
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam 4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa
larutan garam dan berbagai larutan garam
menghubungkan pH-nya
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, 4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
dan peran larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup
3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi 4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi
asam-basa asam-basa
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, 4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa
dan menjelaskan kegunaan koloid dalam koloid atau melibatkan prinsip koloid
kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan 4.2 Menganalisis data percobaan untuk
elektrolit dan larutan nonelektrolit menentukan derajat pengionan
3.3 enyetarakan persamaan reaksi
M 4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi
redoks atau pereduksi berdasarkan data hasil percobaan
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dalam sel 4.4 Merancang sel Volta dengan
Volta dan menjelaskan kegunaannya mengunakan bahan di sekitar
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang 4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan
mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasi terjadinya korosi
mengatasinya
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi 4.6 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan
redoks dan hukum Faraday untuk benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan
menghitung besaran-besaran yang terkait luas tertentu
sel elektrolisis
3.7 Menganalisis kelimpahan, 4.7 Menyajikan data hasil penelusuran informasi
kecenderungan sifat fisika dan kimia, sifat dan pembuatan unsur-unsur golongan utama
manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur (halogen, alkali, dan alkali tanah)
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali,
dan alkali tanah)
3.9 Menganalisis struktur, tatanama, sifat, 4.9 Menyajikan rancangan percobaan sintesis
sintesis, dan kegunaan senyawa karbon senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi
dan/atau penafsiran data spektrum inframerah
(IR)
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan 4.10 Menyajikan hasil penelusuran informasi beberapa
kegunaan benzena dan turunannya turunan benzena yang berbahaya dan tidak
berbahaya
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan 4.11 Menganalisis hasil penelusuran informasi mengenai
penggolongan makromolekul pembuatan dan dampak suatu produk dari
makromolekul
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.5 Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam 4.5 Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa
perekonomian. keuangan dalam perekonomian Indonesia.
3.6 Mendeskripsikan bank sentral, sistem 4.6 Menyajikan peran bank sentral, sistem pembayaran,
pembayaran, dan alat pembayaran dalam dan alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia.
perekonomian Indonesia.
3.7 Mendeskripsikan konsep badan usaha dalam 4.7 Menyajikan peran, fungsi, dan kegiatan badan usaha
perekonomian Indonesia. dalam perekonomian Indonesia.
3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam 4.8 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah.
perekonomian Indonesia.
3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen. 4.9 Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam
kegiatan sekolah.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam 4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan
pembangunan ekonomi. dalam pembangunan ekonomi dan cara
mengatasinya.
3.4 Menganalisis indeks harga dan 4.4 Menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi.
inflasi.
3.5 Menganalisis kebijakan moneter 4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan
dan kebijakan fiskal. moneter dan kebijakan fiskal.
3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam 4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran APBN
pembangunan ekonomi. dan APBD dalam pembangunan ekonomi.
3.7 Menganalisis perpajakan dalam pembangunan 4.7 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam
ekonomi. pembangunan ekonomi.
3.8 Mendeskripsikan kerja sama 4.8 Menyajikan bentuk dan manfaat
ekonomi internasional. kerja sama ekonomi internasional.
3.9 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan 4.9 Menyajikan hasil analisis dampak
internasional. kebijakan perdagangan internasional.
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.5 Menganalisis penyusunan siklus akuntansi pada 4.5 Membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang.
perusahaan
dagang.
3.6 Menganalisis tahapan penutupan 4.6 Membuat penutupan siklus
siklus akuntansi pada perusahaan dagang. akuntansi pada perusahaan dagang.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi 4.3 Mengaitkan realitas sosial dengan
untuk memahami ragam gejala sosial di menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk
masyarakat. mengenali berbagai
gejala sosial di masyarakat.
3.4 Memahami berbagai metode 4.4 Melakukan penelitian sosial yang sederhana
penelitian sosial yang sederhana untuk untuk mengenali ragam gejala sosial dan hubungan
mengenali gejala sosial di sosial di
masyarakat. masyarakat.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Memahami arti penting prinsip kesetaraan 4.3 Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan
untuk menyikapi perbedaan sosial demi untuk mengatasi perbedaan sosial dan
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang
demokratis damai dan demokratis.
3.4 Menganalisis konflik sosial dan cara 4.4 Memetakan konflik untuk dapat
memberikan respons untuk melakukan resolusi melakukan resolusi konflik dan
konflik demi terciptanya kehidupan yang damai menumbuhkembangkan perdamaian di
di masyarakat. masyarakat.
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan 4.3 Mengolah hasil kajian dan
sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial pengamatan tentang ketimpangan sosial
di tengah-tengah globalisasi. sebagai akibat dari perubahan sosial di
tengah-tengah
globalisasi.
3.4 Mendeskripsikan cara melakukan strategi 4.4 Merancang, melaksanakan, dan
pemberdayaan komunitas dengan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas
mengedepankan nilai-nilai dengan mengedepankan
kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh nilai-nilai kearifan lokal di tengah- tengah
globalisasi. pengaruh globalisasi.
3.5 Mengevaluasi aksi pemberdayaan 4.5 Mengelaborasikan berbagai alternatif
komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam pemberdayaan sosial yang diperlukan untuk
menyikapi ketimpangan sosial. mengatasi ketimpangan sosial di
masyarakat.
8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.6 Menjelaskan operasi komposisi 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pada fungsi dan operasi invers pada fungsi operasi komposisi dan operasi invers suatu fungsi
invers serta sifat-sifatnya serta menentukan
eksistensinya
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan dengan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cotangen) pada segitiga siku-siku cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku
3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri 4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
untuk sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut- berkaitan dengan rasio trigonometri sudut-sudut di
sudut berelasi berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi
3.9 Menjelaskan aturan sinus dan cosinus 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan
sinus dan cosinus
3.10 Menjelaskan fungsi trigonometri dengan 4.10 Menganalisa perubahan grafik fungsi trigonometri
menggunakan lingkaran satuan akibat perubahan pada konstanta pada fungsi y = a sin
b(x + c) + d.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.5 Menganalisis dan membandingkan 4.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks
transformasi dan komposisi transformasi transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi
dengan menggunakan matriks dan rotasi)
3.6Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada 4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri
barisan Aritmetika dan Geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan masalah
kontekstual (termasuk
pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk, dan
anuitas)
3.7 Menjelaskan limit fungsi aljabar (fungsi 4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit
polinom dan fungsi rasional) secara intuitif fungsi aljabar
dan sifat-sifatnya, serta menentukan
eksistensinya
3.9 Menganalisis keberkaitanan turunan 4.9 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk
pertama fungsi dengan nilai maksimum, menentukan titik maksimum, titik minimum, dan
nilai minimum, dan selang kemonotonan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan
fungsi, serta kemiringan garis singgung garis singgung kurva, persamaan garis singgung,
kurva dan garis normal kurva berkaitan
dengan masalah kontekstual
3.10 Mendeskripsikan integral tak tentu (anti 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
turunan) fungsi aljabar dan menganalisis dengan integral tak tentu (anti turunan) fungsi
sifat- sifatnya berdasarkan sifat-sifat aljabar
turunan fungsi
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Membedakan penggunaan jumlah dan selisih 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sinus dan cosinus rumus jumlah
dan selisih sinus dan cosinus
3.3 Menganalisis lingkaran secara 4.3 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan
analitik lingkaran
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. enghayati dan mengamalkan
M 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi 2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga-
dan kewenangan lembaga-lembaga negara lembaga di sekolah sebagai cerminan dari
menurut Undang-Undang Dasar Negara lembaga-lembaga negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
bentuk sikap
beriman dan bertaqwa
1.4 Menghormati hubungan pemerintah 2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan
pusat dan daerah menurut Undang- Undang pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun daerah setempat
1945 sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam
membentuk komitmen integrasi nasional rangka mewujudkan komitmen integrasi
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
sebagai wujud syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa
1.6 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas
Maha Esa atas nilai-nilai yang ancaman terhadap negara dan upaya
membentuk kesadaran atas ancaman penyelesaiannya dibidang Ideologi, politik,
terhadap negara dan upaya ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
penyelesaiannya dalam bingkai keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
1.7 Menghargai wawasan nusantara 2.7 Bertanggungjawab mengembangkan
dalam konteks Negara Kesatuan kesadaran akan pentingnya wawasan nusantara
Republik Indonesia sebagai anugerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Tuhan Yang Maha Esa Indonesia
KELAS: XI
1.4 Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan 2.4 Bersikap toleran dan cinta damai sebagai refleksi
perdamaian dunia sebagai anugerah Tuhan peran Indonesia dalam perdamaian dunia dalam
Yang Maha Esa hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1.5 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas 2.5 Bersikap responsif dan proaktif atas ancaman terhadap
nilai-nilai yang membentuk kesadaran akan negara strategi mengatasinya berdasarkan asas
ancaman terhadap negara strategi Bhinneka Tunggal Ika
mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas 2.6 Bersikap proaktif dalam menerapkan nilai-nilai
nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara
dalam Negara Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia Republik Indonesia
3.3 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan 4.3 Menyaji hasil penalaran tentang sistem hukum dan
di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945 Indonesia Tahun 1945
3.4 Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam 4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang peran
perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945 Indonesia Tahun 1945
3.5 Mengkaji kasus-kasus ancaman terhadap 4.5 Merancang dan melakukan penelitian sederhana
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, tentang potensi ancaman terhadap Ideologi, politik,
pertahanan, dan keamanan dan strategi ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
mengatasinya dalam bingkai Bhinneka dan
Tunggal Ika strategi mengatasinya dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
3.6 Mengidentifikasikan faktor pendorong dan 4.6 Menyaji hasil identifikasi tentang faktor pedorong
penghambat persatuan dan kesatuan dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
KELAS: XII
1.2 Menjalankan perilaku orang beriman dalam 2.2 Berperilaku jujur dalam praktik perlindungan dan
praktik pelindungan dan penegakan hukum penegakan hukum di tengah masyarakat
untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan Ilmu 2.3 Bertanggungjawab dalam menyikapi pengaruh
pengetahuan dan teknologi dengan tetap kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
memegang nilai-nilai ke- bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Tuhanan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan bangsa 2.4 Bersikap proaktif dalam mengembangkan persatuan
sebagai upaya dalam menjaga dan dan kesatuan bangsa sebagai upaya dalam menjaga
mempertahankan Negara Kesatuan dan mempertahanakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk Republik Indonesia
pengabdian
3.2 Mengevaluasi praktik perlindungan dan 4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik perlindungan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian dan kedamaian
3.3 Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmu 4.3 Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh
pengetahuan dan teknologi terhadap negara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika negara dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.4 Mengevaluasi dinamika persatuan dan 4.4 Merancang dan mengkampanyekan persatuan dan
kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik mempertahankan Negara Kesatuan
Indonesia Republik Indonesia
11. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis keterampilan gerak salah 4.2 Mempraktikkan hasil analisis keterampilan gerak
satu permainan bola kecil untuk salah satu permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi gerak yang menghasilkan koordinasi gerak yang baik*
baik*
3.5 Menganalisis konsep latihan dan 4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep latihan dan
pengukuran komponen kebugaran jasmani pengukuran komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) komposisi tubuh, dan
menggunakan instrumen terstandar kelenturan) menggunakan instrumen
terstandar
3.6 Menganalisis keterampilan rangkaian 4.6 Mempraktikkan hasil analisis keterampilan
gerak sederhana dalam aktivitas spesifik rangkaian gerak sederhana dalam aktivitas
senam lantai spesifik
senam lantai
3.7 Menganalisis gerak rangkaian langkah 4.7 Mempratikkan hasil analisis gerak rangkaian
dan ayunan lengan mengikuti irama langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) dalam (ketukan)
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Menganalisis keterampilan satu 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
gaya renang*** keterampilan satu gaya renang ***
3.9 Memahami konsep dan prinsip pergaulan 4.9 Mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan
yang sehat antar remaja dan menjaga diri yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari
dari kehamilan kehamilan pada usia sekolah
pada usia sekolah
3.10 Menganalisis berbagai peraturan 4.10 Mempresentasikan berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi hukum perundangan serta konsekuensi hukum bagi para
bagi para pengguna dan pengedar pengguna dan pengedar narkotika,
narkotika, psikotropika, zat-zat aditif psikotropika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya berbahaya lainnya
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis keterampilan gerak salah satu 4.2 Mempraktikkan hasil analisis keterampilan
permainan bola kecil serta menyusun gerak salah satu permainan bola kecil serta
rencana perbaikan* menyusun rencana perbaikan*
3.3 Menganalisis keterampilan jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan hasil analisis keterampilan jalan,
lompat, dan lempar untuk menghasilkan lari, lompat, dan lempar untuk menghasilkan gerak
gerak yang efektif serta menyusun rencana yang efektif serta menyusun rencana perbaikan *
perbaikan*
3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan 4.4 Mempraktikkan hasil analisis strategi dalam
bayangan (shadow fighting) olahraga pertarungan bayangan (shadow fighting)
beladiri untuk menghasilkan gerak yang olahraga beladiri untuk
efektif** menghasilkan gerak yang efektif **
3.5 Menganalisis konsep latihan dan 4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep latihan dan
pengukuran komponen kebugaran jasmani pengukuran komponen kebugaran jasmani
terkait keterampilan (kecepatan, kelincahan, terkait keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi) keseimbangan, dan koordinasi) menggunakan
menggunakan instrumen terstandar instrumen terstandar
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.5 Merancang program latihan untuk 4.5 Mempraktikkan hasil rancangan program latihan
meningkatkan derajat kebugaran jasmani untuk meningkatkan derajat kebugaran
terkait kesehatan dan keterampilan secara jasmani terkait kesehatan dan keterampilan
pribadi secara pribadi
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih sesuai
dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah
satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa
tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya (karate,
yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri
pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan
III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa
dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan perilaku kontrol diri
meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuz-
an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan zan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai
persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah implementasi perintah Q.S. al- Hujurat/49: 10
agama dan 12 serta Hadis terkait
1.2 meyakini bahwa pergaulan bebas 2.2 menghindarkan diri dari pergaulan bebas
dan zina adalah dilarang agama dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta Hadis
terkait
1.3 meyakini bahwa Allah Maha Mulia, 2.3 memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Maha Mengamankan, Maha Memelihara, pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha adil sebagai implementasi pemahaman al-
Penghimpun, Maha Adil, dan Maha Akhir Asmau al-Husna: Al-Karim, Al- Mu’min, Al-
Wakil, Al- Matin, Al- Jami’, Al-‘Adl, dan Al-
Akhir
1.4 meyakini keberadaan malaikat- 2.4 menunjukkan sikap disiplin, jujur dan
malaikat Allah SWT bertanggung jawab, sebagai implementasi
beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
1.5 terbiasa berpakaian sesuai dengan 2.5 menunjukkan perilaku berpakaian sesuai
syariat Islam dengan syariat Islam
1.6 meyakini bahwa jujur adalah 2.6 menunjukkan perilaku jujur dalam
ajaran pokok agama kehidupan sehari-hari
1.7 meyakini bahwa menuntut ilmu 2.7 memiliki sikap semangat keilmuan sebagai
adalah perintah Allah dan Rasul- Nya implementasi pemahaman
Q.S. at-Taubah/9: 122 dan Hadis terkait
1.8 meyakini al-Qur’an, Hadis dan ijtihad 2.8 menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
sebagai sumber hukum Islam beribadah sebagai implemantasi pemahaman
terhadap kedudukan al-Qur’an, Hadis, dan ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
1.9 meyakini bahwa haji, zakat dan 2.9 menunjukkan kepedulian sosial sebagai
wakaf adalah perintah Allah dapat hikmah dari perintah haji, zakat, dan wakaf
memberi kemaslahatan bagi individu dan
masyarakat
1.10 meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad 2.10 bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan
saw. di Makkah kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Makkah
1.11 meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad 2.11 menunjukkan sikap semangat ukhuwah dan
saw. di Madinah kerukunan sebagai ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Madinah
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: 4.1.1 membaca Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, sesuai
10 dan 12 serta Hadis tentang kontrol dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
diri (mujahadah an-nafs), prasangka 4.1.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Hujurat/49:
baik (husnuzzan), dan persaudaraan 10 dan 12 dengan fasih dan lancar
(ukhuwah)
4.1.3 menyajikan hubungan antara kualitas keimanan
dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S. al-
Hujurat/49: 10 dan 12, serta Hadis terkait
3.2 menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan 4.2.1 membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur/24 : 2, serta Hadis tentang Q.S. an-Nur/24:2 sesuai dengan kaidah tajwid
larangan pergaulan bebas dan perbuatan dan makharijul huruf
zina 4.2.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32,
dan Q.S. an- Nur/24:2 dengan fasih dan lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan antara larangan berzina
dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a
sabila) sesuai pesan
Q.S. al-Isra’/17: 32 dan Q.S. an- Nur/24:2
3.3 menganalisis makna al-Asma’u al- 4.3 menyajikan hubungan makna- makna al-
Husna: al-Karim, al-Mu’min, al- Wakil, Asma’u al-Husna: al- Karim, al-Mu’min, al-
al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian,
rasa aman, tawakal dan perilaku adil
3.11 menganalisis substansi, strategi, dan 4.11 menyajikan keterkaitan antara substansi dan
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi
saw. di Madinah Muhammad saw. di Madinah
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 bersikap taat aturan, tanggung jawab,
meyakini bahwa taat pada aturan, kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras
kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja sebagai implementa-si dari pemahaman
sebagai perintah agama Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an- Nisa/4: 59; dan Q.S.
at-Taubah /9: 105 serta Hadis yang terkait
1.2 meyakini bahwa agama mengajarkan 2.2 bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan
toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi
diri dari tindak kekerasan pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al-
Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait
1.3 meyakini adanya kitab-kitab suci 2.3 peduli kepada orang lain dengan saling
Allah Swt. menasihati sebagai cerminan beriman kepada
kitab-kitab Allah Swt.
1.4 meyakini adanya rasul-rasul Allah 2.4 menunjukkan perilaku saling menolong
Swt. sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul
Allah Swt.
1.5 meyakini bahwa Islam mengharus- 2.5 menunjukkan sikap syaja’ah (berani
kan umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah membela kebenaran) dalam mewujudkan
(berani membela kebenaran) dalam kejujuran
mewujudkan kejujuran
1.6 meyakini bahwa hormat dan patuh kepada 2.6 menunjukkan perilaku hormat dan patuh
orangtua dan guru sebagai kewajiban kepada orangtua dan guru sebagai implementasi
agama pemahaman
Q.S. al-Isra’/17: 23 dan Hadis terkait
1.7 menerapkan penyelenggaraan 2.7 menunjukkan sikap tanggung jawab
jenazah sesuai dengan ketentuan syariat dan kerja sama dalam penyelenggaraan
Islam jenazah di masyarakat
1.8 menerapkan ketentuan khutbah, 2.8 menjaga kebersamaan dengan orang lain
tablig, dan dakwah di masyarakat sesuai dengan saling menasihati melalui khutbah, tablig,
dengan syariat Islam dan dakwah
1.9 menerapkan prinsip ekonomi dan 2.9 bekerja sama dalam menegakkan prinsip-
muamalah sesuai dengan ketentuan prinsip dan praktik ekonomi sesuai syariat
syariat Islam Islam
1.10 mengakui bahwa nilai-nilai islam dapat 2.10 bersikap rukun dan kompetitif dalam kebaikan
mendorong kemajuan perkembangan Islam sebagai implementasi nilai-nilai perkembangan
pada masa kejayaan peradaban Islam pada masa kejayaan
1.11 mempertahankan keyakinan yang benar 2.11 bersikap rukun dan kompetitif dalam kebaikan
sesuai ajaran islam dalam sejarah sebagai implementasi nilai-nilai sejarah
peradaban Islam pada masa modern peradaban Islam pada masa modern
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 menganalisis makna Q.S. al- 4.1.1 membaca Q.S. al-Maidah/5 : 48;
Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. at- Taubah/9 : 105
Q.S. at-Taubah/9 : 105, serta Hadis tentang sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul
taat pada aturan, kompetisi dalam huruf
kebaikan, dan etos kerja 4.1.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Maidah/5 :
48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. at-Taubah/9 :
105 dengan fasih dan lancar
4.1.3 menyajikan keterkaitan antara perintah
berkompetisi dalam kebaikan dengan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah sesuai dengan pesan
Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan
Q.S. at- Taubah/9 : 105
3.2 menganalisis makna Q.S. Yunus/10 4.2.1 membaca Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-
: 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Maidah/5 : 32 sesuai dengan kaidah tajwid
Hadis tentang toleransi, rukun, dan dan makharijul huruf
menghindarkan diri dari tindak 4.2.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus/10 : 40-
kekerasan 41 dan Q.S. al- Maidah/5 : 32 dengan fasih
dan lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan antara kerukunan dan
toleransi sesuai pesan Q.S. Yunus/10: 40-41
dengan menghindari tindak kekerasan sesuai
pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32
3.3 menganalisis makna iman kepada 4.3 menyajikan keterkaitan antara beriman
kitab-kitab Allah Swt. kepada kitab-kitab suci Allah Swt., dengan
perilaku sehari- hari
3.4 menganalisis makna iman kepada 4.4 menyajikan kaitan antara iman kepada
rasul-rasul Allah Swt. rasul-rasul Allah Swt. dengan keteguhan dalam
bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan
kepada Allah
3.5 menganalisis makna syaja’ah (berani 4.5 menyajikan kaitan antara syaja’ah (berani
membela kebenaran) dalam kehidupan membela kebenaran) dengan upaya mewujudkan
sehari-hari kejujuran dalam kehidupan sehari- hari
3.6 menganalisis perilaku hormat dan 4.6 menyajikan kaitan antara ketauhidan dalam
patuh kepada orangtua dan guru beribadah dengan hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru sesuai dengan
Q.S. al-Isra’/17: 23 dan Hadis terkait
3.11 menelaah perkembangan Islam pada masa 4.11.1 menyajikan prinsip-prinsip perkembangan
modern (1800-sekarang) peradaban Islam pada masa modern (1800-
sekarang)
4.11.2 menyajikan prinsip-prinsip pembaharuan yang
sesuai dengan perkembangan peradaban Islam
pada masa modern
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an sebagai 2.1 bersikap kritis dan demokratis
pengamalan dengan meyakini bahwa sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3:
agama mengajarkan kepada umatnya 190-191 dan159, serta Hadis terkait
untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis
1.2 meyakini bahwa agama mewajibkan 2.2 berbuat baik kepada sesama
umatnya untuk beribadah dan bersyukur manusia sesuai dengan perintah
kepada Allah serta berbuat baik kepada Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
sesama manusia Baqarah/2: 83, serta Hadis terkait
1.4 meyakini adanya qadha dan qadar 2.4 bersikap optimis, berikhtiar, dan bertawakal
Allah Swt. sebagai implementasi beriman kepada
qadha dan qadar Allah Swt.
1.5 meyakini bahwa agama mewajibkan 2.5 berperilaku kerja keras dan
umatnya untuk bekerja keras dan bertanggung jawab dalam
bertanggung jawab dalam kehidupan kehidupan sehari-hari
sehari-hari
1.7 meyakini kebenaran ketentuan 2.7 peduli kepada orang lain sebagai
waris berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan waris
dalam Islam
1.9 meyakini kebenaran bahwa dakwah 2.9 menjunjung tinggi kerukunan dan
dengan cara damai, Islam diterima oleh kedamaian dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat di Indonesia
1.10 meyakini bahwa islam adalah rahmatan 2.10 menjunjung tinggi nilai-nilai islam
lil-‘alamin yang dapat memajukan rahmatanlil-alamin sebagai pemicu
peradaban dunia kemajuan peradaban Islam di masa
mendatang
1.11 meyakini bahwa kemunduran umat Islam di 2.11 mewaspadai secara bijaksana terhadap
dunia, sebagai bukti penyimpangan dari penyimpangan ajaran Islam yang
ajaran Islam yang benar berkembang di masyarakat
3.1 menganalisis dan mengevaluasi 4.1.1 membaca Q.S. Ali Imran/3: 190- 191, dan
makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159,; sesuai dengan
Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Hadis kaidah tajwid dan makharijul-huruf
tentang berpikir kritis dan bersikap 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali
demokratis Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3:
159, dengan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis
dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab)
sesuai pesan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191
3.2 menganalisis dan mengevaluasi 4.2.1 membaca Q.S. Luqman/31: 13-14 dan
makna Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 sesuai dengan
Q.S. al-Baqarah/2: 83, serta Hadis tentang kaidah tajwid dan makharijul huruf
kewajiban beribadah dan bersyukur 4.2.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
kepada Allah serta berbuat baik kepada Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
sesama manusia Baqarah/2: 83 dengan lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan antara kewajiban
beribadah dan bersyukur kepada Allah
dengan berbuat baik terhadap sesama
manusia sesuai pesan Q.S. Luqman/31: 13-
14 dan
Q.S. al-Baqarah/2: 83
3.3 menganalisis dan mengevaluasi 4.3 menyajikan kaitan antara beriman kepada hari
makna iman kepada hari akhir akhir dengan perilaku jujur, bertanggung
jawab, dan adil
3.4 menganalisis dan mengevaluasi makna 4.4 menyajikan kaitan antara beriman
iman kepada qadha dan qadar kepada qadha dan qadar Allah Swt.
dengan sikap optimis, berikhtiar, dan
bertawakal
3.5 menganalisis dan mengevaluasi 4.5 mengaitkan perilaku bekerja keras dan
perilaku bekerja keras dan bertanggung jawab kehidupan sehari-hari
bertanggung jawab dalam kehidupan yang berkembang di masyarakat dengan
sehari-hari yang berkembang di keimanan
masyarakat
13.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.3 mengakui peran Roh Kudus dalam 2.3 bersedia hidup baru sebagai wujud
membaharui kehidupan orang beriman percaya pada peran Roh Kudus sebagai
pembaharu
1.4 mensyukuri karunia Allah melalui 2.4 b ersedia hidup bersama dengan
kebersamaan dengan orang lain tanpa orang lain tanpa kehilangan identitas
kehilangan identitas
3.1 menganalisis ciri-ciri pribadi yang 4.1 membuat karya yang berkaitan
terus bertumbuh menjadi dewasa dengan ciri-ciri pribadi yang terus
bertumbuh menjadi dewasa
3.3 memahami peran Roh Kudus dalam 4.3 menyajikan presentasi berkaitan
membaharui kehidupan orang beriman dengan peran Roh Kudus sebagai
pembaharu dengan mengacu pada Alkitab
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.4 mengakui peran keluarga dan 2.4 bersikap kritis dalam menyikapi peran
sekolah sebagai lembaga pendidikan keluarga dan sekolah sebagai lembaga
utama dalam kehidupan masa kini pendidikan utama dalam kehidupan masa
kini
3.1 memahami peran Allah dalam 4.1 bersaksi tentang peran Allah dalam
kehidupan keluarga keluarganya
3.4 memahami peran keluarga dan 4.4 membuat proyek yang berkaitan
sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan peran keluarga dan sekolah sebagai
utama dalam kehidupan masa kini lembaga pendidikan utama dalam
kehidupan masa kini
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami arti demokrasi dan HAM serta 4.1 membuat karya yang berkaitan dengan
mengenali berbagai bentuk pelanggaran menerapkan sikap dan perilaku yang
demokrasi dan HAM yang merusak menghargai demokrasi dan HAM
kehidupan dan kesejahteraan manusia
3.3 menilai pentingnya keadilan sebagai dasar 4.3 mempresentasikan karya yang berkaitan
mewujudkan demokrasi dan HAM pada dengan pentingnya keadilan sebagai dasar
konteks global dan lokal mengacu pada mewujudkan demokrasi dan HAM
Alkitab mengacu pada teks Alkitab
3.4 menganalisis peran remaja sebagai 4.4 membuat proyek yang berkaitan
pembawa damai sejahtera dalam dengan peran remaja sebagai pembawa
kehidupan sehari-hari selaku murid damai sejahtera
Kristus
14.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 bersyukur kepada Allah atas keberadaan 2.1 bertanggung jawab dalam menerima diri
dirinya dengan segala kemampuan dan dengan segala kemampuan dan
keterbatasannya keterbatasannya
1.2 bersyukur kepada Allah yang 2.2 santun sebagai perempuan atau laki-laki
menciptakan dirinya sebagai yang saling melengkapi dan sederajat
perempuan atau laki-laki yang saling
melengkapi dan sederajat
1.3 bersyukur kepada Allah yang 2.3 menghargai sesama manusia yang
menciptakan dirinya sebagai citra- Nya diciptakan sebagai citra Allah yang
yang bersaudara satu sama lain bersaudara satu sama lain
1.4 bersyukur kepada Allah atas karunia suara 2.4 disiplin terhadap suara hati dan dapat
hati untuk bertindak secara benar dan tepat bertindak secara benar dan tepat
1.5 bersyukur kepada Allah atas kemampuan 2.5 bersikap kritis terhadap pengaruh mass
bersikap kritis terhadap perkembangan media, ideologi dan gaya hidup yang
mass media, ideologi dan gaya hidup berkembang
1.6 beriman kepada Allah melalui Kitab Suci 2.6 responsif dan proaktif dalam
dan Tradisi sebagai dasar iman kristiani mengembangkan pemahaman tentang
ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar
iman kristiani
1.7 percaya kepada Yesus Kristus yang datang 2.7 bertanggung jawab untuk ikut mewartakan
untuk mewartakan dan memperjuangkan dan memperjuangkan Kerajaan Allah
Kerajaan Allah seturut teladan Yesus Kristus
1.8 percaya pada pribadi Yesus Kristus yang 2.8 peduli terhadap orang lain seperti pribadi
rela menderita, sengsara, wafat, dan Yesus Kristus yang rela menderita,
bangkit demi kebahagiaan manusia sengsara, wafat, dan bangkit demi
kebahagiaan manusia
1.9 bersyukur atas pribadi Yesus Kristus 2.9 responsif dan proaktif menerima pribadi
sebagai sahabat sejati, tokoh idola, Yesus Kristus sebagai sahabat sejati,
dan Juru Selamat tokoh idola, dan Juru Selamat
1.10 percaya pada Allah Tritunggal sebagai 2.10 bertanggung jawab mengembangkan hidup
kebenaran iman Kristiani sesuai iman akan Allah Tritunggal
1.11 percaya pada peran Roh Kudus yang 2.11 peduli terhadap pelbagai masalah kehidupan
melahirkan, membimbing, dan menghidupi Gereja yang dilahirkan, dibimbing, dan
Gereja dihidupi Roh Kudus
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 memahami diri yang memiliki kemampuan 4.1 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
dan keterbatasannya refleksi/menuliskan doa/menuliskan puisi)
yang berkaitan dengan kemampuan dan
keterbatasannya
3.2 memahami jati diri sebagai perempuan 4.2 melakukan aktivitas (misalnya
atau laki-laki yang saling melengkapi menuliskan refleksi/puisi/doa) tentang
dan sederajat jati dirinya sebagai perempuan atau
laki-laki yang saling melengkapi dan
sederajat
3.3 memahami konsekuensi dirinya sebagai 4.3 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
citra Allah dalam berelasi dengan sesama refleksi/doa/menyusun kliping berita dan
manusia yang diciptakan sebagai citra gambar) tentang sikap saling menghargai
Allah yang bersaudara satu sama lain sesama manusia yang diciptakan sebagai
citra Allah yang bersaudara satu sama lain
3.4 memahami peran dan fungi suara hati 4.4 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
sehingga dapat bertindak secara benar dan refleksi/puisi/doa) tentang suara hati untuk
tepat dapat bertindak secara benar dan tepat
3.5 memahami perlunya sikap kritis dan 4.5 melakukan aktivitas (misalnya menulis
bertanggung-jawab terhadap pengaruh refleksi/puisi/doa)) tentang sikap kritis dan
mass media, ideologi dan gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap pengaruh mass
berkembang media, ideologi dan gaya hidup yang
berkembang
3.6 memahami Kitab Suci dan Tradisi sebagai 4.6 melakukan aktivitas (misalnya menulis
dasar iman kristiani refleksi/slogan/puisi/kata bermakna) tentang
Kitab Suci dan Tradisi sebagai dasar iman
kristiani
3.7 memahami Yesus Kristus yang datang 4.7 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
untuk mewartakan dan memperjuangkan refleksi/puisi/doa) tentang Yesus Kristus
Kerajaan Allah yang datang untuk mewartakan dan
memperjuangkan Kerajaan Allah
3.9 memahami pribadi Yesus Kristus sebagai 4.9 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
sahabat sejati, tokoh idola, dan Juru refleksi tentang pribadi Yesus Kristus
Selamat sebagai sahabat sejati, tokoh idola, dan
Juru Selamat
3.10 memahami Allah Tritunggal sebagai kebenaran 4.10 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
iman Kristiani refleksi/doa/puisi) tentang Allah Tritunggal
sebagai kebenaran iman Kristiani
3.11 memahami peran Roh Kudus yang melahirkan, 4.11 melakukan aktivitas (misalnya menggambar
membimbing, dan menghidupi Gereja simbol/refleksi) tentang Roh Kudus yang
melahirkan, membimbing, dan
menghidupi Gereja
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 bersyukur kepada Allah yang 2.1 bertanggung jawab sebagai anggota Gereja
menganugerahkan Gereja sebagai umat yang merupakan umat Allah dan
Allah dan persekutuan yang terbuka persekutuan yang terbuka
1.2 bersyukur atas sifat-sifat Gereja sebagai 2.2 peduli pada sifat-sifat Gereja sebagai dasar
dasar panggilan untuk merasul dan panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai- nilai Kerajaan Allah memperjuangkan nilai- nilai Kerajaan Allah
1.3 bersyukur atas fungsi dan peranan hierarki 2.3 bertanggung jawab pada fungsi dan peranan
serta awam dalam Gereja hierarki Gereja
1.4 beriman pada Yesus Kristus sebagai 2.4 responsif dan proaktif pada tugas pokok
pokok iman Gereja yang memberi peran Gereja sesuai dengan kedudukan dan
kepada setiap anggota Gereja sesuai peranannya sebagai murid Yesus Kristus
kedudukannya masing-masing
1.5 bersyukur atas hubungan Gereja dengan 2.5 bekerja sama mengembangkan
dunia sehingga dapat terlibat dalam keterlibatan Gereja dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia kegembiraan dan keprihatinan dunia
1.6 bersyukur atas adanya hak asasi Manusia, 2.6 peduli terhadap berbagai permasalahan hak
sebagai dasar panggilan untuk ikut serta asasi manusia
menegakkan hak- hak asasi manusia
1.7 beriman pada Allah sebagai pemberi hidup 2.7 responsif dan proaktif dalam mewujudkan
makna dan hakikat bersyukur dalam hidup
sebagai anugerah Allah
3.1 memahami Gereja sebagai umat Allah dan 4.1 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
persekutuan yang terbuka refleksi/doa/puisi/membuat kliping berita
dan gambar/melakukan wawancara dengan
tokoh-tokoh umat) tentang Gereja sebagai
umat Allah dan persekutuan yang terbuka
3.5 memahami hubungan Gereja dengan dunia 4.5 melakukan aktivitas (misalnya
agar dapat terlibat dalam kegembiraan dan menuliskan
keprihatinan dunia refleksi/doa/puisi/membuat
rangkuman) tentang hubungan Gereja
dengan dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia
3.6 memahami tentang hak asasi Manusia, 4.6 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
sebagai dasar panggilan untuk ikut serta refleksi/doa/menyusun kliping berita atau
menegakkan hak- hak asasi manusia gambar) tentang perjuangan Gereja dalam
menegakkan hak asasi manusia
3.7 memahami makna dan hakikat bersyukur 4.7 melakukan aktivitasa (misalnya
atas hidup sebagai anugerah Allah menuliskan refleksi/doa/puisi/membuat
rangkuman) tentang hidup sebagai
anugerah Allah
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.5 bersyukur atas keterlibatan aktif umat 2.5 bertanggung jawab sebagai umat Katolik
Katolik dalam membangun bangsa dan yang terlibat aktif membangun bangsa dan
negara Indonesia negara Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.4 memahami makna berdialog serta bekerja 4.4 melakukan aktivitas (misalnya menuliskan
sama dengan umat beragama lain refleksi/doa/puisi/rangkuman/waw ancara
dengan tokoh umat) tentang semangat
dialog dan kerja sama dengan umat
beragama lain
3.5 memahami makna keterlibatan aktif umat 4.5 melakukan aktivitas (misalnya
Katolik dalam membangun bangsa dan menuliskan
negara Indonesia refleksi/doa/puisi/rangkuman/me mbuat
kliping berita dan gambar) tentang peran
aktif umat Katolik dalam membangun
bangsa dan negara Indonesia
15.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati nilai-nilai Yajňa yang 2.1 menghayati sikap bertanggung jawab
terkandung dalam kitab Ramayana terhadap nilai-nilai Yajňa yang terkandung
dalam kitab Ramayana
1.2 mengamalkan ajaran Upaveda sebagai 2.2 mengamalkan ajaran Upaveda sebagai
tuntunan hidup tuntunan hidup
1.3 menghayati hakekat Wariga dalam 2.3 mengamalkan Wariga dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari
1.4 mengamalkan ajaran Dharsana dalam 2.4 mengamalkan kebenaran yang tertuang
agama Hindu dalam ajaran Dharsana
1.5 menghayati ajaran Catur Asrama sebagai 2.5 mengamalkan pola hidup sesuai dengan
tingkatan hidup dalam masyarakat Hindu tingkatan dan ranah yang diamanatkan
Catur Asrama
1.6 menghayati ajaran Catur Warna sesuai 2.6 menjalankan pola hidup gotong royong dan
susastra Hindu kerja sama, serta berinteraksi secara efektif
sesuai dengan tatanan ajaran Catur Warna
3.1 memahami hakekat dan nilai-nilai Yajňa 4.1 mempraktekkan pelaksanaan Yajňa menurut
yang terkandung dalam kitab Ramayana kitab Ramayana dalam kehidupan
3.2 memahami ajaran Upaveda sebagai 4.2 menyajikan bagian-bagian Upaveda sebagai
tuntunan hidup tuntunan hidup
3.3 memahami hakekat Wariga dalam 4.3 mempraktekkan cara menentukan Wariga
kehidupan dalam kehidupan umat Hindu
3.4 memahami ajaran Dharsana dalam 4.4 menyajikan bagian-bagian ajaran Dharsana
agama Hindu sabagai bagian dalam filsafat Hindu
3.5 memahami pengetahuan konseptual 4.5 menyajikan ajaran Catur Asrama dalam
tentang ajaran Catur Asrama tatanan hidup
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.3 menghayati ajaran Moksha sebagai tujuan 2.3 menghayati Moksha sebagai tujuan akhir
akhir menurut agama Hindu menurut agama Hindu
1.4 mengamalkan esensi ajaran Bhakti sejati 2.4 mengamalkan esensi ajaran Bhakti sejati
yang tertuang dalam Ramayana pada yang tercantumdalam Ramayana di
kehidupan sehari- hari lingkungan terdekat
1.5 menghayati 5 (lima) pilar keluarga 2.5 mengamalkan 5 (lima) pilar keluarga
Sukhinah untuk menciptakan keluarga yang Sukhinah menuju keluarga yang
rukun bahagia sejahtera, dan damai rukun bahagia sejahtera, dan damai
3.1 menerapkan Yoga Asanas menurut Susastra 4.1 menyajikan Yoga Asanas dalam
Hindu kehidupan sehari-hari
3.2 memahami hakekat Yajňa yang 4.2 menyajikan pelaksanaan Yajňa menurut
terkandung dalam Mahabharata Mahabharata dalam kehidupan
3.3 memahami pengetahuan konseptual bahwa 4.3 menalar Moksha sebagai tujuan akhir
Moksha sebagai tujuan akhir menurut menurut agama Hindu
agama Hindu
3.4 memahami esensi Bhakti sejati dalam 4.4 menyajikan esensi Bhakti sejati dalam
Ramayana Ramayana
3.5 menerapkan perilaku bertanggung jawab 4.5 menyajikan perilaku bertanggung jawab
untuk menciptakan keluarga Sukhinah untuk menciptakan keluarga Sukhinah
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati Veda sebagai sumber Hukum 2.1 menghayati perilaku disiplin ajaran Veda
Hindu yang tertuang dalam Veda Sruti dan sebagai sumber Hukum Hindu
Smrti
1.3 mengamalkan ajaran Yantra, Tantra dan 2.3 mengamalkan ajaran Yantra, Tantra dan
Mantra dalam konsep Veda Mantra dalam kehidupan nyata
1.4 menghayati konsep Astangga Yoga dalam 2.4 mengamalkan Astangga Yoga dalam
upaya mencapai Moksha upaya mencapai Moksha
1.5 menghayati konsep ajaran yang tertuang 2.5 mengamalkan ajaran Dasa Yama Bratha,
dalam Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama dan Dasa Nyama Bratha dalam
Bratha pergaulan hidup
3.1 memahami klasifikasi Veda sebagai 4.1 menyajikan klasifikasi Veda sebagai
sumber Hukum Hindu sumber Hukum Hindu
3.3 menerapkan ajaran Yantra, Tantra dan 4.3 menyajikan ajaran Yantra, Tantra dan
Mantra Mantra
3.4 menganalisis ajaran Astangga Yoga untuk 4.4 menyajikan Astangga Yoga untuk
mencapai Moksha mencapai Moksha
3.5 menerapkan ajaran Dasa Yama Bratha, dan 4.5 menguraikan contoh-contoh Dasa Yama
Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan Bratha, dan Dasa Nyama Bratha dalam
sehari-hari kehidupan sehari-hari
16.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 memahami peranan agama, tujuan 4.2 menyaji peranan agama, tujuan
hidup, dan perlindungan berdasarkan hidup, dan perlindungan berdasarkan
agama Buddha agama Buddha
3.3 memahami peranan Agama Buddha dalam 4.3 mengolah peranan Agama Buddha
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan budaya
3.4 menganalisis berbagai fenomena 4.4 menalar berbagai fenomena
kehidupan sesesuai proses kerja hukum kehidupan sesesuai proses kerja hukum
tertib kosmis (niyama) tertib kosmis (niyama)
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menerapkan pengetahuan tentang 4.2 menyaji puja terkait dengan budaya
puja terkait dengan budaya
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menganalisis pengetahuan tentang 4.1 menalar konsep alam semesta dan
alam semesta dan alam-alam kehidupan alam-alam kehidupan
17.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
KELAS: X
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati kebesaran dan kekuasaan 2.1 menerima kebesaran dan kekuasaan
Tian atas hidup dan kehidupan di dunia Tian atas hidup dan kehidupan di dunia
1.2 menghayati hakikat dan sifat dasar 2.2 menghayati hakikat dan sifat dasar
manusia manusia
1.3 mengamalkan ibadah kepada Tian, Di, 2.3 mengamalkan perilaku disiplin
Ren menjalankan ibadah
1.5 mensyukuri karya dan nilai 2.5 menghargai karya dan nilai
keteladanan para nabi dan raja suci keteladanan para nabi dan raja suci
1.7 mensyukuri keberadaan tempat ibadah 2.7 menghargai tempat ibadah umat
umat Khonghucu Khonghucu
3.2 memahami hakikat dan sifat dasar 4.2 mencari contoh-contoh tindakan yang
manusia merupakan dorongan dari benih-benih
kebajikan (watak sejati)
3.5 menjelaskan karya dan nilai 4.5 menginventaris benda-benda dan karya
keteladanan para nabi dan raja suci yang ditemukan oleh para nabi purba yang
masih digunakan sampai saat ini
3.6 menjelaskan sejarah masuknya, 4.6 merumuskan sikap dan tindakan yang
perkembangan, dan eksistensi agama harus dilakukan untuk eksistensi agama
Khonghucu di Indonesia Khonghucu di masa depan
3.8 memahami makna perbedaan, 4.8 berdialog dengan tokoh agama lain
toleransi, kerukunan, dan hidup tentang makna pentingnya kerukunan dan
harmonis cara-cara yang harus dilakukan untuk
membangun kerukunan
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati pembinaan diri sebagai 2.1 menerima pembinaan diri sebagai
kewajiban pokok setiap manusia kewajiban pokok setiap manusia
1.2 menyakini Xiao sebagai pokok 2.2 menerima Xiao sebagai pokok
kebajikan kebajikan
1.3 menghayati Nabi Kongzi sebagai 2.3 menerima Nabi Kongzi sebagai
Tianzhi Muduo Tianzhi Muduo
1.6 meyakini makna Cinta kasih dan 2.6 menghayati makna Cinta kasih
kebenaran sebagai hakikat kemanusiaan sebagai hakikat kemanusiaan
3.2 memahami makna Xiao sebagai pokok 4.2 mempraktikkan perilaku hormat kepada
kebajikan orang tua sebagai bentuk laku bakti
3.3 memahami Nabi Kongzi sebagai 4.3 mempraktikkan sikap dan kebiasaan
Tianzhi Muduo Nabi Kongzi dalam kehidupan sehari-
hari
3.4 menjelaskan prinsip-prinsip moral yang 4.4 mempraktikkan prinsip-prinsip moral yang
diajarkan Mengzi diajarkan Mengzi
3.6 menjelaskan makna Cinta kasih sebagai 4.6 mempraktikkan perilaku yang berlandaskan
hakikat kemanusiaan Cinta kasih
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 menghayati pentingnya pendidikan dan 2.1 mengamalkan perilaku disiplin untuk belajar
belajar bagi manusia dalam rangka dalam rangka menggenapi kodrat suci
menggenapi kodrat suci kemanusiaannya kemanusiaannya
1.2 menghayati Zhong Shu (satya dan tepa 2.2 menghayati Yin Yang sebagai Jalan Suci
salira) sebagai garis besar ajaran Tian
Khonghucu
1.3 menghayati Zhongshu (Satya dan 2.3 menerima Zhongshu (Satya dan Tepasalira)
Tepasarira) sebagai garis besar ajaran sebagai garis besar ajaran manusia dalam
Khonghucu rangka menggenapi kodrat suci
kemanusiaannya
1.4 menyakini kitab suci yang pokok 2.4 menghayati kitab suci yang pokok (Sishu)
(Sishu) dan kitab suci yang mendasari dan kitab suci yang mendasari (Wujing)
(Wujing) sebagai pembimbing hidup
1.5 menghayati sikap hidup Tengah Sempurna 2.5 menerima perilaku hidup ‘Tengah
Sempurna’
1.6 menghayati makna agamis Xinnian 2.6 menerima Xinnian (tahun baru
(tahun baru Kongzili) Kongzili)
3.2 memahami Yin Yang sebagai jalan suci Tian 4.2 mempraktikkan perilaku hidup berdasarkan
pemahaman Yin Yang
3.4 menjelaskan (secara umum) isi dari kitab 4.4 mempresentasi kan pemahaman tentang
yang pokok (Sishu) dan isi kitab yang salah-satu ayat yang terdapat dalam
mendasari (Wujing) kitab Sishu atau Wujing.
3.5 memahami makna sikap hidup Tengah 4.5 mencari contoh-contoh sikap tengah
Sempurna dalam sebuah kasus, dan
memperaktekkannya
3.6 menjelaskan makna agamis Xinnian 4.6 mengamati teradisi dan kebiasaan yang
(tahun baru Kongzili) dan kaitannya dilakukan umat Khonghucu terkait
dengan teradisi dan budaya dengan perayaan Tahun Baru Kongzili
(Xinnian)
3.7 memahami sikap dan karakter 4.7 memperaktikkan sikap dan karakter
Junzi Junzi
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep berpikir kronologis, 4.1 menyajikan hasil penerapan konsep berpikir
diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
dalam sejarah waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk
tulisan atau bentuk lain
3.2 memahami konsep perubahan dan 4.2 menerapkan konsep perubahan dan
keberlanjutan dalam sejarah keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa sejarah
3.3 menganalisis kehidupan manusia purba dan 4.3 menyajikan informasi mengenai kehidupan
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia manusia purba dan asal-usul nenek moyang
(melanesoid, proto, dan deutero melayu) bangsa indonesia (melanesoid, proto, dan
deutero melayu) dalam bentuk tulisan
3.4 memahami hasil-hasil dan nilai- nilai 4.4 menyajikan hasil-hasil dan nilai- nilai budaya
budaya masyarakat praaksara Indonesia masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya
dan pengaruhnya dalam kehidupan dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam
lingkungan terdekat bentuk tulisan
3.5 menganalisis berbagai teori tentang proses 4.5 mengolah informasi tentang proses masuknya
masuknya agama dan kebudayaan Hindu agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke
dan Buddha ke Indonesia Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakan-nya dalam bentuk tulisan
3.6 menganalisis perkembangan kehidupan 4.6 menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
masyarakat, pemerintahan, dan budaya tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan berkembang pada masa kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia serta menunjukkan Buddha yang masih berkelanjutan dalam
contoh bukti-bukti yang masih berlaku kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini
3.7 menganalisis berbagai teori tentang proses 4.7 mengolah informasi teori tentang proses
masuknya agama dan kebudayaan Islam ke masuknya agama dan kebudayaan Islam ke
Indonesia Indonesia dengan menerapkan cara berpikir
sejarah, serta mengemukakannya dalam bentuk
tulisan
3.8 menganalisis perkembangan kehidupan 4.8 menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
masyarakat, pemerintahan, dan budaya tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang
pada masa kerajaan-kerajaan Islam di berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih
Indonesia serta menunjukkan contoh berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia
bukti-bukti yang masih berlaku pada pada masa kini
kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menganalisis proses masuk dan 4.1 mengolah informasi tentang proses masuk
perkembangan penjajahan bangsa Eropa dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
3.3 menganalisis dampak politik, budaya, 4.3 menalar dampak politik, budaya, sosial,
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan
masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
Spanyol, Belanda, Inggris) dalam Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa
kehidupan bangsa Indonesia masa kini kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
3.5 menganalisis sifat pendudukan 4.5 menalar sifat pendudukan Jepang dan respon
Jepang dan respon bangsa Indonesia bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
3.6 menganalisis peran tokoh-tokoh 4.6 menulis sejarah tentang satu tokoh nasional
nasional dan daerah dalam dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan
memperjuangkan kemerdekaan penjajahan
Indonesia
3.9 menganalisis peran dan nilai-nilai 4.9 menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan
perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta Bung Karno dan Bung Hatta serta tokoh-tokoh
sebagai proklamator serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi
lainnya sekitar proklamasi
3.10 menganalisis strategi dan bentuk perjuangan 4.10 mengolah informasi tentang strategi dan bentuk
bangsa Indonesia dalam upaya perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari mempertahankan kemerdekaan dari ancaman
ancaman Sekutu dan Belanda Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut yaitu siswa mampu:
3.2 mengevaluasi peran dan nilai-nilai 4.2 menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan
perjuangan tokoh nasional dan daerah tokoh nasional dan daerah yang berjuang
dalam mempertahankan keutuhan negara mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
dan bangsa Indonesia pada masa 1945– Indonesia pada masa 1945–1965
1965
3.7 mengevaluasi peran pelajar, 4.7 menulis sejarah tentang peran pelajar,
mahasiswa, dan pemuda dalam mahasiswa, dan pemuda dalam perubahan
perubahan politik dan ketatanegaraan politik dan ketatanegaraan Indonesia
Indonesia
3.8 mengevaluasi peran bangsa indonesia 4.8 menyajikan hasil telaah tentang peran bangsa
dalam perdamaian dunia antara lain KAA, indonesia dalam perdamaian dunia antara lain
Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan
Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Non Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Informal Meeting Meeting serta menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
3.9 mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.9 membuat studi evaluasi tentang kehidupan
Indonesia dalam mengembangkan ilmu Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada era pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan
kemerdekaan (sejak proklamasi sampai (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi transaksional lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis pendek dan sederhana yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan memberi dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial,
meminta informasi terkait jati diri dan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
hubungan keluarga, sesuai dengan konteks dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan pronoun: subjective, objective,
possessive)
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.2 menyusun teks interaksi interpersonal lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis sederhana yang melibatkan tindakan
interpersonal lisan dan tulis yang memberikan ucapan selamat dan memuji bersayap
melibatkan tindakan memberikan ucapan (extended), dan menanggapinya dengan
selamat dan memuji bersayap (extended), memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
serta menanggapinya, sesuai dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.3 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis pendek dan sederhana yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan memberi dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan meminta niat melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan
informasi terkait niat melakukan suatu memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan be going to, would like to)
3.5 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.5 teks pemberitahuan (announcement)
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.5.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk pemberitahuan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
(announcement), dengan memberi dan kebahasaan teks khusus dalam bentuk
meminta informasi terkait kegiatan pemberitahuan (announcement)
sekolah, sesuai dengan konteks
penggunaannya 4.5.2 menyusun teks khusus dalam bentuk
pemberitahuan (announcement), lisan dan
tulis, pendek dan sederhana, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan memberi dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan meminta keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian yang
informasi terkait keadaan/tindakan/ dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk
kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi waktu terjadinya dan kesudahannya, dengan
di waktu lampau yang merujuk waktu memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
terjadinya dan kesudahannya, sesuai unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan simple past
tense vs present perfect tense)
3.7 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.7 teks recount – peristiwa bersejarah
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.7.1 menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi
recount lisan dan tulis dengan memberi dan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
meminta informasi terkait peristiwa recount lisan dan tulis terkait peristiwa bersejarah
bersejarah sesuai dengan konteks
penggunaannya 4.7.2 menyusun teks recount lisan dan tulis, pendek dan
sederhana, terkait peristiwa bersejarah, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.8 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.8 menangkap makna secara kontekstual terkait
dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
lisan dan tulis dengan memberi dan teks naratif, lisan dan tulis sederhana terkait
meminta informasi terkait legenda rakyat, legenda rakyat
sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9 menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait
remaja SMA/MA/SMK/MAK kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi transaksional, lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis, pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait saran dan tawaran, dengan
meminta informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
tawaran, sesuai dengan konteks unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan should, can)
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.2 menyusun teks interaksi transaksional, lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis, pendek dan sederhana, yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang tindakan memberi dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan meminta pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan
informasi terkait pendapat dan pikiran, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
sesuai dengan konteks penggunaannya. yang benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan I think, I
suppose, in my opinion)
3.3 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.3 teks undangan resmi
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.3.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk undangan resmi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan memberi dan meminta informasi kebahasaan teks khusus dalam bentuk
terkait kegiatan sekolah/tempat kerja undangan resmi lisan dan tulis, terkait kegiatan
sesuai dengan konteks penggunaannya sekolah/tempat kerja
4.3.2 menyusun teks khusus dalam bentuk undangan
resmi lisan dan tulis, terkait kegiatan
sekolah/tempat kerja, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.4 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.4 teks eksposisi analitis
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.4.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
eksposisi analitis lisan dan tulis dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta informasi terkait kebahasaan teks eksposisi analitis lisan dan
isu aktual, sesuai dengan konteks tulis, terkait isu aktual
penggunaannya
4.4.2 menyusun teks eksposisi analitis tulis, terkait
isu aktual, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.5. menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian tanpa perlu
meminta informasi terkait keadaan menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah,
/tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa perlu dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
menyebutkan pelakunya dalam teks teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
ilmiah, sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan passive voice)
3.6 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 teks surat pribadi
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.6.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk surat pribadi dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan menerima informasi terkait kebahasaan teks khusus dalam bentuk surat
kegiatan diri sendiri dan orang sekitarnya, pribadi terkait kegiatan diri sendiri dan orang
sesuai dengan konteks penggunaannya sekitarnya
4.6.2 menyusun teks khusus dalam bentuk surat pribadi
terkait kegiatan diri sendiri dan orang
sekitarnya, lisan dan tulis, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.7 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait hubungan sebab
melibatkan tindakan memberi dan meminta akibat, dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait hubungan sebab akibat, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
sesuai dengan konteks penggunaannya. dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan because of
..., due to ..., thanks to ...)
3.8 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.8 menangkap makna secara kontekstual terkait
dan unsur kebahasaan beberapa teks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
explanation lisan dan tulis dengan memberi kebahasaan teks explanation lisan dan tulis,
dan meminta informasi terkait gejala alam terkait gejala alam atau sosial yang tercakup
atau sosial yang tercakup dalam mata dalam mata pelajaran lain di kelas XI
pelajaran lain di kelas XI, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9 menangkap makna secara kontekstual terkait
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu
remaja SMA/MA/SMK/MAK terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
interpersonal lisan dan tulis yang menawarkan jasa, dan menanggapinya dengan
melibatkan tindakan menawarkan jasa, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
serta menanggapinya, sesuai dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan May I help you?, What can I
do for you? What if ...?)
3.2 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 surat lamaran kerja
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.2.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk surat lamaran kerja, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan memberi dan meminta informasi kebahasaan teks khusus dalam bentuk surat
terkait jati diri, latar belakang lamaran kerja, yang memberikan informasi
pendidikan/pengalaman kerja, sesuai antara lain jati diri, latar belakang
dengan konteks penggunaannya pendidikan/pengalaman kerja
4.2.2 menyusun teks khusus surat lamaran kerja, yang
memberikan informasi antara lain jati diri, latar
belakang pendidikan/pengalaman kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.3 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.3 teks penyerta gambar (caption)
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.3.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk teks caption, dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta informasi terkait kebahasaan teks khusus dalam bentuk caption
gambar /foto /tabel/grafik/ bagan, sesuai terkait gambar/foto/tabel/grafik/bagan
dengan konteks penggunaannya
4.3.2 menyusun teks khusus dalam bentuk teks
caption terkait gambar/foto/tabel/grafik/bagan,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.4 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.4 menangkap makna secara kontekstual terkait
dan unsur kebahasaan beberapa teks news fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
item lisan dan tulis dengan memberi dan kebahasaan teks news items lisan dan tulis,
meminta informasi terkait berita dalam bentuk berita sederhana koran/radio/TV
sederhana dari koran/radio/TV, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.5. menyusun teks interaksi transaksional lisan
unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait pengandaian diikuti
melibatkan tindakan memberi dan meminta oleh perintah/saran, dengan memperhatikan
informasi terkait pengandaian diikuti oleh fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
perintah/saran, sesuai dengan konteks yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan if dengan imperative, can,
should)
3.6 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 teks prosedur
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.6.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
prosedur lisan dan tulis dengan memberi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dan meminta informasi terkait manual kebahasaan teks prosedur lisan dan tulis, dalam
penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), bentuk manual terkait penggunaan teknologi
pendek dan sederhana, sesuai dengan dan kiat-kiat (tips)
konteks penggunaannya
4.6.2 menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, dalam
bentuk manual terkait penggunaan teknologi dan
kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks
3.7 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.7 menangkap makna secara kontekstual terkait
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu
remaja SMA/MA/SMK/MAK terkait kehidupan remaja SMA/MA/ SMK/MAK
20.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI
BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: X
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.3 memahami konsep dan prosedur 4.3 menyelenggarakan pameran hasil karya seni
pameran karya seni rupa rupa dua dan tiga dimensi yang dibuat
berdasarkan melihat model
3.4 memahami konsep, prosedur, dan fungsi 4.4 membuat deskripsi karya seni rupa berdasarkan
kritik dalam karya seni rupa pengamatan dalam bentuk lisan atau tulisan
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami jenis dan fungsi alat 4.1 memainkan alat musik tradisional
musik tradisional
3.2 menganalisis alat musik tradisional 4.2 mempresentasikan hasil analisis alat musik
berdasarkan jenis dan fungsinya pada tradisional berdasarkan jenis dan fungsinya pada
masyarakat pendukungnya masyarakat pendukungnya
3.4 memahami konsep, bentuk dan jenis 4.4 membuat tulisan hasil analisis
pertunjukan musik tradisional pertunjukan musik tradisional
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 memahami bentuk, jenis, dan nilai estetis dalam 4.2 meragakan gerak tari tradisional berdasarkan bentuk,
ragam gerak dasar tari tradisi jenis dan nilai estetis sesuai iringan
3.3 menganalisis konsep, teknik dan 4.3 meragakan ragam gerak tradisional berdasarkan
prosedur dalam ragam gerak tari tradisi konsep, teknik dan prosedur tari sesuai dengan
iringan
3.4 menganalisis bentuk, jenis, nilai estetis dan 4.4 membuat tulisan mengenai jenis, fungsi, bentuk,
fungsi ragam gerak tari tradisi dan nilai estetis sebuah karya tari
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur seni 4.1 meragakan adegan sesuai konsep, teknik
peran bersumber seni teater tradisional dan prosedur seni peran bersumber seni teater
tradisional
3.2 memahami teknik menyusun naskah lakon 4.2 menyusun naskah lakon sesuai kaidah seni
bersumber dari cerita tradisional teater tradisional
3.3 memahami perancangan pementasan seni 4.3 merancang pementasan seni teater sesuai
teater sesuai konsep, teknik dan prosedur seni konsep, teknik dan prosedur bersumber seni
teater tradisional teater tradisional
3.4 menganalisis pementasan seni teater 4.4 mementaskan seni teater berdasarkan
sesuai konsep, teknik dan prosedur seni konsep, teknik dan prosedur seni teater
teater tradisional tradisional
KELAS: XI
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menganalisis konsep, unsur, prinsip, 4.1 membuat karya seni rupa dua dimensi
bahan, dan teknik dalam berkarya seni dengan memodifikasi objek
rupa
3.2 menganalisis karya seni rupa berdasarkan 4.2 membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan
jenis, tema, fungsi, dan nilai estetisnya memodifikasi objek
3.3 menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan 4.3 menyelenggarakan pameran karya seni rupa dua
pelaporan pameran karya seni rupa dan tiga dimensi hasil modifikasi
3.4 menganalisis konsep, prosedur, fungsi, 4.4 membuat analisis karya seni rupa
tokoh, dan nilai estetis dalam karya berdasarkan konsep, prosedur, fungsi, tokoh,
seni rupa dan nilai estetis dalam bentuk lisan atau tulisan
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep musik Barat 4.1 memainkan alat musik Barat
3.2 menganalisis musik Barat 4.2 mempresentasikan hasil analisis musik
Barat
3.3 menganalisis hasil pertunjukan musik Barat 4.3 membuat tulisan tentang musik Barat
3.4 memahami perkembangan musik Barat 4.4 menampilkan beberapa lagu dan pertunjukan
musik Barat
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan konsep, teknik dan prosedur 4.1 berkarya seni tari melalui pengembangan gerak
dalam berkarya tari kreasi berdasarkan konsep, teknik dan prosedur sesuai
dengan hitungan
3.2 menerapkan gerak tari kreasi berdasarkan 4.2 berkarya seni tari melalui pengembangan gerak
fungsi, teknik, bentuk, jenis dan nilai estetis berdasarkan fungsi, teknik, simbol, jenis dan
sesuai iringan nilai estetis sesuai dengan iringan
3.3 mengevaluasi gerak tari kreasi berdasarkan 4.3 menyajikan hasil pengembangan gerak tari
teknik tata pentas berdasarkan tata teknik pentas
3.4 mengevaluasi bentuk, jenis, nilai estetis, 4.4 membuat tulisan mengenai bentuk, jenis, nilai
fungsi dan tata pentas dalam karya tari estetis, fungsi dan tata pentas
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur seni 4.1 meragakan adegan sesuai konsep, teknik
peran sesuai kaidah seni teater modern dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah
seni teater modern
3.2 menginterpretasi naskah lakon berdasarkan 4.2 membuat interpretasi naskah lakon berdasarkan
jenis, bentuk, dan makna sesuai kaidah seni jenis, bentuk, dan makna sesuai kaidah seni teater
teater modern modern
3.3 memahami perancangan pementasan seni 4.3 merancang pementasan seni teater sesuai konsep,
teater sesuai konsep, teknik dan prosedur teknik dan prosedur bersumber seni teater modern
sesuai kaidah seni teater modern
3.4 menganalisis pementasan seni teater 4.4 mementaskan seni teater sesuai konsep, teknik dan
sesuai konsep, teknik dan prosedur sesuai prosedur sesuai kaidah seni teater modern
kaidah seni teater modern
KELAS: XII
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 mengevaluasi konsep, unsur, prinsip, 4.1 berkreasi karya seni rupa dua dimensi
bahan, dan teknik dalam berkarya seni berdasarkan imajinasi dengan berbagai media
rupa dan teknik
3.2 mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan 4.2 berkreasi karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan
jenis, tema, fungsi dan nilai estetisnya imajinasi dengan berbagai madia dan teknik
3.3 mengevaluasi hasil penyelenggaraan 4.3 menyelenggarakan pameran karya seni rupa dua
pameran karya seni rupa dan tiga dimensi hasil kreasi sendiri
3.4 mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan 4.4 membuat evaluasi dalam bentuk kritik karya seni
tema, jenis, fungsi tokoh, dan nilai rupa berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh, dan
estetisnya. nilai estetisnya dalam bentuk lisan atau tulisan
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep dan teknik 4.1 mempresentasikan konsep dan teknik
berkreasi musik kontemporer berkreasi musik kontemporer
3.2 menganalisis karya musik kontemporer 4.2 mempresentasikan hasil analisis musik
kontemporer
3.3 mengevaluasi pertunjukan musik 4.3 menerapkan konsep dan teknik berkreasi musik
kontemporer kontemporer
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 mengevaluasi pergelaran tari 4.4 membuat tulisan hasil evaluasi dari karya tari
D. SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur seni 4.1 meragakan adegan sesuai konsep, teknik
peran teater kontemporer dan prosedur teater kontemporer
3.2 memahami teknik menyusun 4.2 menyusun naskah lakon sesuai kaidah teater
naskah teater kontemporer kontemporer
3.3 memahami perancangan pementasan teater 4.3 merancang pementasan teater kontemporer sesuai
kontemporer konsep, teknik dan prosedur
21.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAK
ARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK
KELAS: X
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 memahami perhitungan biaya 4.4 menghitung biaya produksi (Harga Pokok
produksi (Harga Pokok Produksi) produk Produksi) kerajinan dengan inspirasi budaya non
kerajinan dengan inspirasi budaya non benda
benda
3.6 menganalisis proses evaluasi hasil 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan
kegiatan usaha kerajinan dengan inspirasi dengan inspirasi budaya non benda
budaya non benda
3.7 memahami perencanaan usaha 4.7 menyusun perencanaan usaha kerajinan dengan
kerajinan dengan inspirasi artefak/objek inspirasi artefak/objek budaya lokal (misalnya
budaya lokal (misalnya pakaian daerah, pakaian daerah, wadah tradisional, dan senjata
wadah tradisional, dan senjata tradisional) tradisional) yang meliputi ide dan peluang usaha,
yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
sumber daya, administrasi, dan pemasaran
3.9 memahami perhitungan biaya 4.9 menghitung biaya produksi (Harga Pokok
produksi (Harga Pokok Produksi) produk Produksi) kerajinan dengan inspirasi artefak/objek
kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal
budaya lokal
3.10 memahami strategi pemasaran produk 4.10 memasarkan produk kerajinan dengan
kerajinan dengan inspirasi artefak/objek inspirasi artefak/objek budaya lokal secara
budaya lokal secara langsung langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha 4.11 mengevaluasi hasil kegiatan usaha kerajinan
kerajinan dengan inspirasi artefak/objek dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal
budaya lokal
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 memahami perhitungan harga pokok 4.4 menghitung biaya produksi produk
produksi produk transportasi dan logistik transportasi dan logistik
3.6 menganalisis teknik dan proses 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha produk
evaluasi hasil kegiatan usaha produk transportasi dan logistik
transportasi dan logistik
3.7 Memahami perencanaan usaha kerajinan 4.7 Menyusun perencanaan usaha kerajinan
dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal
(misalnya pakaian daerah, wadah (misalnya pakaian daerah, wadah tradisional dan
tradisional dan senjata ) yang meliputi ide senjata) yang meliputi ide dan peluang usaha,
dan peluang usaha, sumber daya, sumber daya, administrasi dan pemasaran
administrasi dan pemasaran
3.8 menganalisis sistem produksi kerajinan dengan 4.8 memproduksi kerajinan dengan inspirasi
inspirasi artefak/objek budaya lokal dan artefak/ objek budaya lokal dan material daerah
material daerah sekitar berdasarkan daya sekitar dengan inspirasi budaya berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
3.9 memahami cara perhitungan biaya 4.9 menghitung biaya produksi (Harga Pokok
produksi (Harga Pokok Produksi) produk Produksi) produk grafika
grafika
3.10 memahami strategi pemasaran produk grafika 4.10 memasarkan produk grafika secara langsung
secara langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha 4.11 merumuskan hasil kegiatan usaha produk grafika
produk grafika
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.3 memahami sistem produksi tanaman 4.3 memproduksi tanaman pangan berdasarkan
pangan berdasarkan daya dukung yang daya dukung yang dimiliki oleh daerah
dimiliki oleh daerah setempat setempat
3.4 memahami perhitungan harga pokok 4.4 menghitung biaya produksi (Harga Pokok
produksi usaha budidaya tanaman pangan Produksi) budidaya tanaman pangan
3.7 memahami perencanaan usaha yang 4.7 menyusun perencanaan usaha yang meliputi
meliputi ide dan peluang usaha, sumber ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi,
daya, administrasi, dan pemasaran untuk dan pemasaran untuk tanaman hias berdasarkan
produksi tanaman hias berdasarkan daya daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
3.9 memahami perhitungan biaya produksi 4.9 menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
(Harga Pokok Produksi) produk tanaman tanaman hias
hias
3.10 memahami strategi pemasaran produk usaha 4.10 memasarkan produk usaha budidaya tanaman
budidaya tanaman hias secara langsung hias secara langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 mengevaluasi hasil kegiatan usaha budidaya
usaha budidaya tanaman hias tanaman hias
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.3 menganalisis sistem pengolahan 4.3 mengolah makanan awetan dari bahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati pangan nabati berdasarkan daya dukung yang
dan pengemasan berdasarkan daya dukung dimiliki oleh daerah setempat
yang dimiliki oleh daerah setempat
3.6 menganalisis proses evaluasi hasil 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha pengolahan makanan awetan dari pengolahan makanan awetan dari bahan nabati
bahan pangan nabati
3.8 menganalisis sistem pengolahan 4.8 mengolah makanan awetan dari bahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani pangan hewani berdasarkan daya dukung yang
dan pengemasan berdasarkan daya dukung dimiliki oleh daerah setempat
yang dimiliki oleh daerah setempat
3.9 memahami perhitungan biaya 4.9 menghitung biaya pengolahan (harga pokok
pengolahan (harga pokok pengolahan) pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan
makanan awetan dari bahan pangan hewani
hewani
3.10 memahami strategi pemasaran produk usaha 4.10 memasarkan produk usaha pengolahan makanan
pengolahan makanan awetan dari bahan awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
pangan hewani secara langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan
usaha pengolahan makanan awetan dari makanan awetan dari bahan pangan hewani
bahan pangan hewani
KELAS: XI
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami perencanaan usaha 4.1 menyusun perencanaan usaha kerajinan dari
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bahan limbah berbentuk bangun datar (sebagai
bangun datar (sebagai solusi dari masalah solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi
lingkungan hidup) meliputi ide, peluang ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
pemasaran
3.2 menganalisis sistem produksi 4.2 memproduksi kerajinan dari bahan limbah
kerajinan dari bahan limbah berbentuk berbentuk bangun datar berdasarkan daya
bangun datar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
3.3 memahami perhitungan titik impas 4.3 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha kerajinan dari usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bahan limbah berbentuk bangun datar bangun datar
3.4 menganalisis strategi promosi produk 4.4 melakukan promosi produk usaha
usaha kerajinan dari bahan limbah kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun
berbentuk bangun datar. datar.
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
kerajinan dari bahan limbah berbentuk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun
bangun datar datar.
3.6 memahami perencanaan usaha 4.6 membuat perencanaan usaha kerajinan dari
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bahan limbah berbentuk bangun ruang (sebagai
bangun ruang (sebagai solusi dari masalah solusi dari masalah lingkungan hidup) meliputi
lingkungan hidup) meliputi ide, peluang ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran.
pemasaran.
3.7 menganalisis system produksi 4.7 memproduksi kerajinan dari bahan limbah
kerajinan dari bahan limbah berbentuk berbentuk bangun ruang berdasarkan daya
bangun ruang berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha kerajinan dari usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bahan limbah berbentuk bangun ruang bangun ruang
3.9 menganalisis strategi promosi produk 4.9 melakukan promosi produk usaha
usaha kerajinan dari bahan limbah kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun
berbentuk bangun ruang ruang
3.10 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha kerajinan dari
kerajinan dari bahan limbah berbentuk bahan limbah berbentuk bangun ruang
bangun ruang
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami proses perencanaan usaha 4.1 menyusun perencanaan usaha bidang
bidang sistem teknik meliputi ide dan sistem teknik meliputi ide dan peluang
peluang usaha, sumber daya, administrasi, usaha, sumber daya, administrasi, dan
dan pemasaran pemasaran
3.3 memahami cara menghitung titik impas 4.3 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha peralatan sistem usaha peralatan sistem teknik
teknik
3.4 menganalisis strategi promosi peralatan 4.4 melakukan promosi produk usaha peralatan
sistem teknik sistem teknik
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
peralatan sistem teknik peralatan sistem teknik
3.6 memahami proses perencanaan usaha 4.6 menyusun perencanaan usaha bidang
bidang konversi energi meliputi ide dan konversi energi meliputi ide dan peluang
peluang usaha, sumber daya, administrasi, usaha, sumber daya, administrasi, dan
dan pemasaran pemasaran
3.8 memahami cara menghitung titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha peralatan usaha peralatan konversi energi
konversi energi
3.9 menganalisis strategi promosi produk 4.9 melakukan promosi produk usaha bidang
usaha bidang konversi energi konversi energi
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami perencanaan usaha 4.1 menyusun perencanaan usaha budidaya pembenihan
budidaya pembenihan ikan konsumsi ikan konsumsi meliputi ide dan peluang usaha,
meliputi ide dan peluang usaha, sumber sumber daya, administrasi, dan pemasaran
daya, administrasi, dan pemasaran
3.3 memahami perhitungan titik impas 4.3 menghitung titik impas (break even point) usaha
(break even point) usaha budidaya budidaya pembenihan ikan konsumsi
pembenihan ikan konsumsi
3.4 menganalisis strategi promosi usaha 4.4 melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha budidaya usaha budidaya pembenihan ikan hias
pembenihan ikan hias
3.9 menganalisis strategi promosi usaha 4.9 melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias
3.10 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha budidaya
budidaya pembenihan ikan hias pembenihan ikan hias
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2. menganalsis sistem pengolahan makanan 4.2 pengolahan, pengemasan, dan pengawetan
khas asli daerah (orisinil) dari bahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
pangan nabati dan hewani berdasarkan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep
daya dukung yang dimiliki oleh daerah berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
setempat lainnya
3.3 memahami perhitungan titik impas 4.3 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha pengolahan usaha pengolahan makanan khas asli daerah
makanan khas asli daerah (orisinil) dari (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
bahan pangan nabati dan hewani
3.4 menganalsisi strategi promosi usaha 4.4 melakukan promosi produk usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil)
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan dari bahan bahan pangan nabati dan hewani
hewani
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break Even Point)
(Break Even Point) usaha pengolahan usaha pengolahan makanan internasional dari
makanan internasional dari bahan pangan bahan pangan nabati dan hewani
nabati dan hewani
3.9 menganalisis strategi promosi produk usaha 4.9 melakukan promosi produk usaha
pengolahan makanan internasional dari pengolahan makanan internasional dari bahan
bahan pangan nabati dan hewani pangan nabati dan hewani
3.10 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan
pengolahan makanan internasional dari makanan internasional dari bahan pangan nabati
bahan pangan nabati dan hewani dan hewani
KELAS: XII
A. KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 menganalisis media promosi untuk 4.4 merancang media promosi untuk produk
produk hasil usaha kerajinan yang hasil usaha kerajinan yang berdasarkan pada
berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan kebutuhan dan keinginan lingkungan sekitar/pasar
lingkungan sekitar/pasar lokal lokal
3.9 menganalisis media promosi untuk 4.9 merancang media promosi untuk produk
produk hasil usaha kerajinan yang hasil usaha kerajinan yang berdasarkan pada
berdasarkan pada kebutuhan dan kebutuhan dan keinginan pasar global
keinginan pasar global
3.10 menganalisis sistem konsinyasi kerajinan 4.10 memasarkan kerajinan yang berdasar pada
yang berdasarkan pada kebutuhan dan kebutuhan dan keinginan pasar global
keinginan pasar global dengan sistem konsinyasi
B. REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menganalisis sistem produksi usaha 4.2 memproduksi usaha jasa profesi dan
jasa profesi dan profesionalisme profesionalisme berdasarkan daya dukung
berdasarkan daya dukung yang dimiliki yang dimiliki oleh daerah setempat
oleh daerah setempat
3.9 menganalisis media promosi produk 4.9 merancang media promosi produk
usaha peralatan teknologi terapan usaha peralatan teknologi terapan
3.10 menganalisis sistem konsinyasi produk usaha 4.10 memasarkan produk usaha peralatan
peralatan teknologi terapan teknologi terapan dengan sistem konsinyasi
C. BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.4 menganalisis media promosi produk 4.4 merancang media promosi produk usaha
usaha budidaya unggas petelur budidaya unggas petelur
3.7 menganalisis sistem produksi usaha 4.7 memproduksi unggas pedaging berdasarkan
budidaya unggas pedaging berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
setempat
3.9 menganalisis media promosi produk 4.9 merancang media promosi produk usaha
usaha budidaya unggas pedaging budidaya unggas pedaging
3.10 menganalisis sistem konsinyasi usaha 4.10 memasarkan produk usaha budidaya unggas
budidaya unggas pedaging pedaging dengan sistem konsinyasi
D. PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 menganalisis sistem pengolahan 4.2 mengolah makanan khas daerah yang
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
bahan pangan nabati dan hewani hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh oleh daerah setempat
daerah setempat
3.4 menganalisis media promosi produk 4.4 merancang media promosi produk usaha
usaha pengolahan makanan khas daerah pengolahan makanan khas daerah yang
yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
dan hewani hewani
3.9 menganalisis media promosi produk 4.9 merancang media promosi produk
usaha pengolahan makanan fungsional usaha pengolahan makanan fungsional
3.10 menganalisis sistem konsinyasi produk usaha 4.10 memasarkan produk usaha pengolahan
pengolahan makanan fungsional makanan fungsional dengan sistem
konsinyasi
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 memahami dasar-dasar pemetaan, 4.2 membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau
pengindraan jauh, dan Sistem Informasi salah satu pulau di Indonesia berdasarkan peta
Geografis (SIG) rupa bumi
3.3 memahami langkah-langkah penelitian ilmu 4.3 menyajikan hasil observasi lapangan dalam
geografi dengan menggunakan peta bentuk makalah yang dilengkapi dengan peta,
bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau
video
3.4 menganalisis dinamika planet Bumi sebagai 4.4 menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai
ruang kehidupan ruang kehidupan dengan menggunakan peta,
bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
3.5 menganalisis dinamika litosfer dan 4.5 menyajikan proses dinamika litosfer dengan
dampaknya terhadap kehidupan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik,
video, dan/atau animasi
3.6 menganalisis dinamika atmosfer dan 4.6 menyajikan proses dinamika atmosfer
dampaknya terhadap kehidupan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik,
video, dan/atau animasi
3.7 menganalisis dinamika hidrosfer dan 4.7 menyajikan proses dinamika hidrosfer
dampaknya terhadap kehidupan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik,
video, dan/atau animasi
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami kondisi wilayah dan posisi 4.1 menyajikan contoh hasil penalaran tentang posisi
strategis Indonesia sebagai poros strategis wilayah Indonesia sebagai poros
maritim dunia maritim dunia dalam bentuk peta, tabel, dan/atau
grafik
3.2 menganalisis sebaran flora dan fauna 4.2 membuat peta persebaran flora dan fauna di
di Indonesia dan dunia berdasarkan Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar
karakteristik ekosistem hewan dan tumbuhan endemik
3.3 menganalisis sebaran dan pengelolaan 4.3 membuat peta persebaran sumber daya kehutanan,
sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di
pertambangan, kelautan, dan Indonesia
pariwisata sesuai prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan
3.4 menganalisis ketahanan pangan nasional, 4.4 membuat peta persebaran ketahanan pangan
penyediaan bahan industri, serta potensi nasional, bahan industri, serta energi baru dan
energi baru dan terbarukan di Indonesia terbarukan di Indonesia
3.5 menganalisis dinamika kependudukan di 4.5 menyajikan data kependudukan dalam bentuk
Indonesia untuk perencanaan pembangunan peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
3.6 menganalisis keragaman budaya bangsa 4.6 membuat peta persebaran budaya daerah sebagai
sebagai identitas nasional berdasarkan bagian dari budaya nasional
keunikan dan sebaran
3.7 menganalisis jenis dan penanggulangan 4.7 membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi
bencana alam melalui edukasi, kearifan bencana wilayah setempat serta strategi mitigasi
lokal, dan pemanfaatan teknologi modern bencana berdasarkan peta tersebut
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 memahami konsep wilayah dan 4.1 membuat peta pengelompokan penggunaan
pewilayahan dalam perencanaan tata lahan di wilayah kabupaten/kota/provinsi
ruang wilayah nasional, provinsi, dan berdasarkan data wilayah setempat
kabupaten/kota
3.2 menganalisis struktur keruangan desa dan 4.2 membuat makalah tentang usaha pemerataan
kota, interaksi desa dan kota, serta pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi
kaitannya dengan usaha pemerataan dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau
pembangunan diagram
3.3 menganalisis jaringan transportasi dan tata 4.3 menyajikan peta tematik berdasarkan pengolahan
guna lahan dengan peta dan/atau citra citra pengindraan jauh dan Sistem Informasi
pengindraan jauh serta Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan potensi
Geografis (SIG) kaitannya dengan wilayah dan kesehatan lingkungan
pengembangan potensi wilayah dan
kesehatan lingkungan
3.4 menganalisis karakteristik negara maju 4.4 membuat makalah tentang interaksi Indonesia
dan negara berkembang dalam konteks dengan negara maju dan negara berkembang
pasar bebas dalam konteks pasar bebas yang dilengkapi
dengan peta, tabel, grafik, dan/atau diagram
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menganalisis kehidupan manusia dalam 4.1 menyajikan hasil kajian tentang keterkaitan
ruang dan waktu kehidupan manusia dalam ruang dan waktu dalam
bentuk tulisan dan/atau media lain
3.2 menganalisis kehidupan manusia dalam 4.2 menyajikan hasil telaah dalam bentuk tertulis
perubahan dan keberlanjutan tentang keterkaitan kehidupan manusia dalam
perubahan dan keberlanjutan
3.3 menganalisis keterkaitan peristiwa sejarah 4.3 membuat tulisan tentang hasil kajian mengenai
tentang manusia di masa lalu untuk keterkaitan kehidupan masa lalu untuk
kehidupan masa kini kehidupan masa kini
3.4 menganalisis sejarah sebagai ilmu, 4.4 menyajikan hasil telaah tentang sejarah sebagai
peristiwa, kisah, dan seni ilmu, peristiwa, kisah dan seni dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
3.5 menganalisis cara berpikir diakronik 4.5 menyajikan hasil telaah tentang penerapan cara
dan sinkronik dalam karya sejarah berpikir diakronik dan sinkronik dalam karya
sejarah melalui tulisan dan/atau media lain
3.6 mengevaluasi kelebihan dan kekurangan 4.6 menyajikan hasil evaluasi kelebihan dan
berbagai bentuk/jenis sumber sejarah kekurangan berbagai bentuk/jenis sumber sejarah
(artefak, fosil, tekstual, nontekstual, (artefak, fosil, tekstual, nontekstual, kebendaan,
kebendaan, visual, audiovisual, tradisi lisan) visual, audiovisual, tradisi lisan) dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
3.8 menganalisis ciri-ciri dari historiografi 4.8 menyajikan hasil kajian ciri-ciri historiografi
tradisional, kolonial, dan modern tradisional, kolonial, dan modern dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
3.9 menganalisis persamaan dan perbedaan 4.9 menyajikan hasil analisis mengenai persamaan
antara manusia purba Indonesia dan dunia dan perbedaan antara manusia purba Indonesia
dengan manusia modern dalam aspek fisik dan dunia dengan manusia modern dalam aspek
dan nonfisik fisik dan nonfisik dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain
3.10 menganalisis kehidupan awal manusia 4.10 menarik kesimpulan dari hasil analisis mengenai
Indonesia dalam aspek kepercayaan, sosial, keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia
budaya, ekonomi, dan teknologi serta pada aspek kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi,
pengaruhnya dalam kehidupan masa kini dan teknologi, serta pengaruhnya dalam
kehidupan masa kini dalam bentuk tulisan
dan/atau media lain
3.11 menganalisis peradaban awal dunia serta 4.11 menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia
keterkaitannya dengan peradaban masa kini serta keterkaitannya dengan peradaban masa kini
pada aspek lingkungan, hukum, pada aspek lingkungan, hukum, kepercayaan,
kepercayaan, pemerintahan, dan sosial pemerintahan, dan sosial dalam bentuk tulisan
dan/atau media lain
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menganalisis kerajaan-kerajaan maritim 4.2 menyajikan hasil analisis tentang kerajaan-
Indonesia pada masa Islam dalam sistem kerajaan maritim Indonesia pada masa Islam
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa masyarakat Indonesia pada masa kini dalam
kini bentuk tulisan dan/atau media lain
3.3 menganalisis pemikiran-pemikiran yang 4.3 membuat karya tulis tentang pemikiran-
melandasi peristiwa-peristiwa penting di pemikiran yang melandasi peristiwa-peristiwa
Eropa antara lain Renaissance, penting di Eropa antara lain Renaissance,
Merkantilisme, Reformasi Gereja, Merkantilisme, Reformasi Gereja, Aufklarung,
Aufklarung, Revolusi Industri dan Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi
pengaruhnya bagi kehidupan bangsa kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di
Indonesia serta bangsa lain di dunia pada dunia pada masa kini
masa kini
3.4 menganalisis pemikiran-pemikiran yang 4.4 menyajikan hasil analisis tentang pemikiran-
melandasi revolusi-revolusi besar dunia pemikiran yang melandasi revolusi-revolusi
(Amerika, Perancis, Cina, Rusia, dan besar dunia (Amerika, Perancis, Cina, Rusia,
Indonesia) dan pengaruhnya bagi dan Indonesia) dan pengaruhnya bagi umat
kehidupan umat manusia pada masa kini manusia pada masa kini dalam bentuk tulisan
dan/atau media lain
3.5 menganalisis hubungan perkembangan 4.5 menyajikan hasil analisis tentang hubungan
paham-paham besar seperti demokrasi, perkembangan paham- paham besar seperti
liberalisme, sosialisme, nasionalisme, Pan demokrasi, liberalisme, sosialisme,
Islamisme dengan gerakan nasionalisme di nasionalisme, Pan Islamisme dengan gerakan
Asia-Afrika nasionalisme di Asia-Afrika dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
3.6 menganalisis pengaruh Perang Dunia I dan 4.6 menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
Perang Dunia II terhadap kehidupan politik Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap
global (LBB dan PBB) kehidupan politik global (LBB dan PBB) dalam
bentuk tulisan dan/atau media lain
3.7 menganalisis respon bangsa Indonesia 4.7 menyajikan hasil analisis respon bangsa
terhadap imperialisme dan kolonialisme Indonesia terhadap imperialisme dan
dalam bidang politik (organisasi kolonialisme dalam bidang politik, ekonomi,
pergerakan), ekonomi (bentuk perlawanan sosial-budaya, dan pendidikan dalam bentuk
terhadap praktik monopoli), sosial- budaya tulisan dan/atau media lain
(karya seni dan sastra), dan pendidikan
(Taman Siswa, Kayu Tanam)
3.8 menganalisis akar-akar nasionalisme 4.8 menyajikan hasil telaah tentang akar-akar
Indonesia dan pengaruhnya pada masa nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya bagi
kini masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media
lain
3.9 menganalisis akar-akar demokrasi di 4.9 menyajikan hasil telaah tentang akar-akar
Indonesia dan perkembangan- nya pada demokrasi di Indonesia dan perkembangannya
masa kini pada masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain
3.10 menganalisis persamaan dan perbedaan tentang 4.10 mengolah informasi tentang persamaan dan
strategi pergerakan nasional perbedaan strategi pergerakan nasional dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
3.11 menganalisis kehidupan bangsa Indonesia di 4.11 menyusun cerita sejarah tentang kehidupan bangsa
bidang sosial, ekonomi, budaya, militer, Indonesia di bidang sosial, ekonomi, budaya,
dan pendidikan pada zaman pendudukan militer, dan pendidikan pada zaman pendudukan
Jepang Jepang
3.12 menganalisis pemikiran dalam Piagam 4.12 menyajikan hasil analisis tentang pemikiran dalam
PBB, Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus 1945, dan
perangkat kenegaraan serta maknanya perangkat kenegaraan serta maknanya bagi
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa
pada masa kini kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 menganalisis secara kritis respon 4.1 menyajikan secara kritis respon Internasional
Internasional terhadap proklamasi terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia
kemerdekaan Indonesia dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
3.2 mengevaluasi perkembangan IPTEK dalam 4.2 menyajikan hasil analisis perkembangan IPTEK
era globalisasi dan dampaknya bagi dalam era globalisasi dan dampaknya bagi
kehidupan manusia kehidupan manusia dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain
3.3 menganalisis peran aktif bangsa Indonesia 4.3 merekonstruksi tentang peran aktif bangsa
pada masa Perang Dingin dan dampaknya Indonesia pada masa Perang Dingin dan
terhadap politik dan ekonomi global dampaknya terhadap politik dan ekonomi global
dan menyajikannya dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain
3.4 menganalisis sejarah organisasi regional 4.4 merekonstruksi tentang sejarah organisasi regional
dan global yakni NATO, SEATO, PAKTA dan global yakni NATO, SEATO, PAKTA
WARSAWA, CENTO, ANZUS, SAARC, WARSAWA, CENTO, ANZUS, SAARC, OPEC,
OPEC, APEC, MEE, GATT, WTO, AFTA, APEC, MEE, GATT, WTO, AFTA,
NAFTA, NAFTA, CAFTA, dan pengaruhnya terhadap
CAFTA, dan pengaruhnya terhadap bangsa bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam
Indonesia bentuk tulisan dan/atau media lain
3.5 mengevaluasi sejarah kontemporer dunia 4.5 merekonstruksi sejarah kontemporer dunia antara
antara lain runtuhnya Vietnam Selatan, lain runtuhnya Vietnam Selatan, Apartheid di
Apartheid di Afrika Selatan, USSR, Jerman Afrika Selatan, USSR, Jerman Timur, Yugoslavia,
Timur, Yugoslavia, Cekoslowakia Cekoslowakia dan menyajikannya dalam bentuk
tulisan dan/atau media lain
3.6 menganalisis konflik-konflik di Timur- 4.6 menyajikan hasil analisis tentang konflik-konflik
Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur-Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia
Timur, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin Timur, Eropa, Afrika dan Amerika Latin dalam
bentuk tulisan dan/atau media lain
24.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHA
SA INGGRIS PEMINATAN SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
dan unsur kebahasaan beberapa teks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
khusus dalam bentuk formulir isian yang kebahasaan teks khusus dalam bentuk formulir
digunakan di perusahaan/bank/instansi isian yang digunakan di
lain, dengan memberi dan meminta perusahaan/bank/instansi lain, terkait jati diri
informasi terkait jati diri dan informasi dan informasi yang relevan
yang relevan, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait keharusan melakukan
melibatkan tindakan memberi dan meminta suatu tindakan/kegiatan pada waktu yang akan
informasi terkait keharusan melakukan datang, saat ini, atau waktu lampau, dengan
suatu tindakan/kegiatan pada waktu yang memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
akan datang, saat ini, atau waktu lampau, unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan should+
(simple), should+(continuous), should+
(perfect))
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.3 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan tindakan/kegiatan/kejadian yang akan, sedang,
meminta informasi terkait dan telah dilakukan/terjadi di waktu yang akan
tindakan/kegiatan/kejadian yang akan, datang, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sedang, dan telah dilakukan/terjadi di struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
waktu yang akan datang, sesuai dengan dan sesuai konteks
konteks penggunaannya (Perhatikan unsur
kebahasaan will+(simple), will+
(continuous), will+(perfect))
3.4 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.4 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi yang mengandung hubungan
melibatkan tindakan memberi dan meminta setara antara dua benda/tindakan, dengan
informasi terkait hubungan setara antara memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dua benda/tindakan, sesuai dengan konteks unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan both
... and; not only ... but also; either ...
or; neither ... nor)
3.5 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.5 teks recount dalam bentuk biografi
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.5.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
recount lisan dan tulis dalam bentuk fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
biografi dengan memberi dan meminta kebahasaan teks recount lisan dan tulis, dalam
informasi terkait tokoh terkenal, sesuai bentuk biografi terkait tokoh terkenal
dengan konteks penggunaannya
4.5.2 menyusun teks recount lisan dan tulis, dalam
bentuk biografi, terkait tokoh terkenal, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait kecukupan untuk
melibatkan tindakan memberi dan dapat/tidak dapat melakukan/menjadi sesuatu,
meminta informasi terkait kecukupan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
untuk dapat/tidak dapat teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
melakukan/menjadi sesuatu, sesuai dengan konteks
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan too ... to ..., ... enough to...)
3.7 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.7 iklan kegiatan (event)
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.7.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
khusus dalam bentuk iklan dengan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
memberi dan meminta informasi terkait kebahasaan teks khusus dalam bentuk iklan
kegiatan (event), sesuai dengan konteks kegiatan (event)
penggunaannya
4.7.2 menyusun teks khusus dalam bentuk iklan
kegiatan (event), lisan dan tulis, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
3.9 menafsirkan fungsi sosial, struktur 4.9 menangkap makna secara kontekstual terkait
teks, dan unsur kebahasaan teks khusus fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dalam bentuk proverb dan riddle, dengan teks khusus proverb dan riddle terkait kehidupan
memberi dan meminta informasi terkait remaja
kehidupan remaja sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.10 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.10 menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait
remaja SMA/MA kehidupan remaja SMA/MA
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan menyarankan
interpersonal lisan dan tulis yang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
melibatkan tindakan menyarankan untuk dengan penjelasan, dan meresponnya dengan
melakukan atau tidak melakukan sesuatu memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan penjelasan, serta meresponsnya, unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait tindakan/kegiatan/
melibatkan tindakan memberi dan meminta kejadian yang sudah/telah dilakukan/terjadi
informasi terkait tindakan/kegiatan/ dikaitkan dengan satu titik waktu di waktu
kejadian yang sudah/telah dilakukan/terjadi lampau, saat ini, dan waktu yang akan datang,
dikaitkan dengan satu titik waktu di waktu dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
lampau, saat ini, dan waktu yang akan teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
datang, sesuai dengan konteks sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan past perfect, present perfect,
future perfect)
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.3 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait rencana yang akan
melibatkan tindakan memberi dan meminta datang dengan kondisi tertentu, dengan
informasi terkait rencana yang akan datang memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan kondisi tertentu, sesuai dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan if dalam present tense)
3.4 menafsirkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.4 menangkap makna secara kontekstual terkait
unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
poem, lisan dan tulis, dengan memberi dan kebahasaan teks khusus dalam bentuk poem
meminta informasi terkait kehidupan terkait kehidupan remaja
remaja, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.5 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.5. menangkap makna secara kontekstual
dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif terkait dengan fungsi sosial, struktur teks, dan
lisan dan tulis dengan memberi dan unsur kebahasaan teks naratif, lisan dan tulis,
meminta informasi terkait cerita pendek, terkait cerita pendek
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.6 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi melalui telepon terkait acara,
melibatkan tindakan memberi dan meminta tawaran, janji dan reservasi, dengan
informasi melalui telepon terkait acara, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
tawaran, janji dan reservasi, sesuai dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.7 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.7 brosur, leaflet, banner, dan pamflet
dan unsur kebahasaan beberapa teks
khusus dalam bentuk brosur, leaflet,
banner, dan pamflet, dengan memberi dan
meminta informasi
terkait promosi
3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.8 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait pemberian contoh,
melibatkan tindakan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
informasi terkait pemberian contoh, sesuai teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
dengan konteks penggunaannya. sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan for example,
such as)
3.9 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.9 teks hortatory exposition
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.9.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
hortatory exposition lisan dan tulis dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta informasi terkait kebahasaan teks hortatory exposition lisan
pandangan/pendapat mengenai topik yang dan tulis, terkait isu aktual
hangat dibicarakan umum, argumentasi
pendukung, serta saran, sesuai dengan 4.9.2 menyusun teks hortatory exposition lisan dan tulis,
konteks penggunaannya terkait isu aktual, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan,
secara benar dan sesuai konteks
3.10 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.10 menangkap makna secara kontekstual terkait
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan dengan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik
remaja SMA/MA lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi transaksional lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait hubungan sebab
melibatkan tindakan memberi dan meminta akibat, dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait hubungan sebab akibat, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
sesuai dengan konteks penggunaannya. dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan such ... that;
so ... that)
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.2 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait benda dengan pewatas
melibatkan tindakan memberi dan meminta berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian,
informasi terkait benda dengan pewatas dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
berupa sifat, jenis, dan fakta teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
keadaan/kejadian, sesuai dengan konteks konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan prepositional phrase, adjective
clause: finite dan non-finite)
3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.3 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
dan unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait keterangan
melibatkan tindakan memberi dan meminta (circumstance), dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait keterangan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
(circumstance), sesuai dengan konteks benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan klausa finite atau klausa non-
finite)
3.4 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.4 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait pengandaian
melibatkan tindakan memberi dan meminta terjadinya/dilakukannya sesuatu yang tidak nyata
informasi terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau, dengan
terjadinya/dilakukannya sesuatu yang tidak memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
nyata pada saat ini dan pada waktu lampau, unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan conditional:
past dan past perfect)
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.5. menyusun teks interaksi transaksional lisan
unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait hubungan
melibatkan tindakan memberi dan meminta pertentangan dan kebalikan, dengan
informasi terkait hubungan pertentangan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dan kebalikan, sesuai dengan konteks unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan even if ..., unless ..., however,
on the other hand, in conbtrast,
nevertheless)
3.6 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 teks pembahasan ilmiah (discussion)
dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.6.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
pembahasan ilmiah (discussion) lisan dan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
tulis dengan memberi dan meminta teks pembahasan ilmiah (discussion) lisan dan
informasi terkait pembahasan isu tulis, terkait isu kontroversial dan aktual
kontrovesial dan aktual dari beberapa
(minimal dua) sudut pandang, sesuai 4.6.2 menyusun pembahasan ilmiah (discussion) lisan
dengan konteks penggunaannya dan tulis, terkait isu kontroversial dan aktual,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan 4.7 menyusun teks interaksi transaksional lisan dan
unsur kebahasaan teks interaksi tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
transaksional lisan dan tulis yang meminta informasi terkait konsesi, dengan
melibatkan tindakan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
informasi terkait konsesi, sesuai dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan even though, although)
3.8 membedakan fungsi sosial, struktur teks, 4.8 menangkap makna secara kontekstual terkait
dan unsur kebahasaan beberapa teks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
ulasan (review) lisan dan tulis dengan kebahasaan teks ulasan (review), lisan dan
memberi dan meminta penilaian terkait tulis, terkait film/buku/cerita
film/buku/cerita, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9 menangkap makna secara kontekstual terkait
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu
remaja SMA/MA terkait kehidupan remaja SMA/MA
25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA ARAB SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur 4.1 menggunakan tindak tutur menyapa (salam,
menyapa (salam, menanyakakeadaan), menanyakan keadaan), memperkenalkan diri
memperkenalkan diri (ta’aruf), (ta’aruf), mengucapkan terimakasih (taqdim al-
mengucapkan terimakasih (taqdim al- syukr), meminta maaf (al isti’fa), dan berpamitan
syukr), meminta maaf (al-isti’fa), dan (wada’an), dengan memperhatikan fungsi sosial,
berpamitan (wada’an), dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
memperhatikan fungsi sosial, struktur dan sesuai konteks
teks, dan unsur kebahasaan pada teks
interaksi interpersonal lisan dan tulis
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.2 mengemukakan jati diri (huwiyah), 4.2 menjelaskan jati diri (huwiyah) dengan
dengan memperhati-kan fungsi sosial, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
teks interaksi transaksional lisan dan tulis, konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.3 mengemukakan nama hari (asma al- 4.3 menggunakan teks sederhana terkait nama hari
ayyam), bulan (syuhur al- (asma al-ayyam), bulan (syuhur al-
hijriyahmiladiyah), nama waktu dalam hari hijriyah/miladiyah), nama waktu dalam hari
(shobah, nahar, masa lailah), waktu dalam (shobah, nahar, masa, lailah), waktu dalam
bentuk angka (sa’ah), tanggal (tarikh), dan bentuk angka (sa’ah), tanggal (tarikh), dan tahun
tahun (sanah hijriyah/miladiyah), dengan (sanah hijriyahmiladiyah), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dan unsur kebahasaan dari teks interaksi unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.4 menunjukkan bangunan publik (al- mabani 4.4 menggunakan teks sederhana terkait dengan
al- ‘ammah) yang dekat dengan kehidupan bangunan publik (al- mabani al-‘ammah) yang
siswa sehari- hari, dengan memperhatikan dekat dengan kehidupan siswa sehari- hari,
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan pada teks interaksi teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
transaksional lisan dan tulis, sesuai sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.5 menggambarkan sifat orang (sifat al- 4.5 menjelaskan teks sederhana terkait sifat orang
insan), dengan memperhatikan fungsi (sifat al-insan), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang
kebahasaan pada teks interaksi benar dan sesuai Konteks
transaksional lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.6 membedakan aktivitas (ansyithah) orang 4.6 menggunakan teks sederhana terkait dengan
dan fungsi (wadhaif) benda/alat, dengan aktivitas (ansyithah) orang dan fungsi (wadhaif)
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, benda/alat, dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar
transaksional lisan dan tulis, sesuai dengan dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.7 menyatakan kembali ungkapan sederhana 4.7 menjelaskan teks sederhana terkait deskripsi
tentang deskripsi orang (washf al-insan), orang (washf al- insan), dengan memperhatikan
dengan memperhatikan fungsi sosial, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari yang benar dan sesuai konteks
teks deskriptif lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.8 menentukan peribahasa Arab, 4.8 menjelaskan peribahasa Arab secara sederhana
dengan memperhatikan fungsi sosial dengan memperhatikan fungsi sosial dan unsur
dan unsur kebahasaan kebahasaan
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 mengemukakan tindak tutur untuk 4.1 menggunakan teks sederhana yang berisi
meminta perhatian (mulahazhat), meminta perhatian (mulahadhat), mengecek
mengecek pemahaman (al-isti’ab), pemahaman (al-isti’ab), menghargai kinerja yang
menghargai kinerja yang baik, dan baik, dan meminta dan mengungkapkan pendapat
meminta dan mengungkapkan pendapat (taqdim al araa), dengan memperhatikan fungsi
(taqdim al-ara), dengan memperhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur benar dan sesuai konteks
kebahasaan pada teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.2 mendemontrasikan tindak tutur tentang 4.2 menggunakan teks sederhana terkait kemampuan
kemampuan (al-kafaah) dan kemauan (al- (al- kafaah) dan kemauan (al-iradah) melakukan
iradah) melakukan suatu tindakan (al- suatu tindakan (al amal), dengan memperhatikan
‘amal), dengan memperhatikan fungsi fungsi sosial (wadhaif ijtima’iyah), struktur teks,
sosial(wadhaif ijtima’iyah), struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi konteks
interpersonal lisan dan tulis, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.3 membedakan ungkapan minta ijin 4.3 menggunakan teks sederhana berisi tindakan
(isti’dzan), menyuruh (al-amr), dan minta ijin (isti’dzan), menyuruh (al-amr),
melarang (al-nahyu), dengan melarang (al- nahyu), dengan memperhatikan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi yang benar dan sesuai konteks
interpersonal lisan dan tulis, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.4 menentukan ucapan selamat (tahni’ah), 4.4 menggunakan teks sederhana berisi ucapan
dengan memperhatikan fungsi sosial, selamat (tahni’ah), dengan memperhatikan
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
teks interaksi transaksional lisan dan tulis, kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.5 mengemukakan tindak tutur yang 4.5 menggunakan teks sederhana berisi tindakan
menyatakan dan menanyakan memberi dan meminta informasi terkait dengan
tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di
di waktu lampau (al-madli) dengan waktu lampau (al-madli), dengan memperhatikan
memperhatikan fungsi sosial, struktur fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks, dan unsur kebahasaan dari teks yang benar dan sesuai konteks
interaksi transaksional lisan dan tulis,
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.6 mengemukakan tindak tutur yang 4.6 menggunakan teks sederhana berisi tindakan
menyatakan dan menanyakan menyatakan dan menanyakan tentang
tindakan/kejadian yang sedang tindakan/kejadian yang sedang dilakukan/terjadi
dilakukan/terjadi (mudlari’) dengan (mudlari’), dengan memperhatikan fungsi sosial,
memperhatikan fungsi sosial, struktur struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
teks, dan unsur kebahasaan dari teks dan sesuai konteks
interaksi transaksional lisan dan tulis,
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.7 mengemukakan tindak tutur yang 4.7 menggunakan teks sederhana berisi tindakan
menyatakan dan menanyakan memberi dan meminta informasi terkait dengan
perbandingan jumlah (muqaranah al- perbandingan jumlah (muqaranah al-‘adad)
adad), dengan memperhatikan fungsi dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
sosial, struktur teks, dan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
kebahasaan dari teks interaksi sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.8 mengemukakan tindak tutur yang 4.8 memproduksi teks sederhana berisi tindakan
menyatakan dan menanyakan tentang memberi dan meminta informasi terkait dengan
deskripsi benda (sifat al- maddah), secara keberadaan benda (sifat al- maddah), dengan
sederhana dengan memperhatikan fungsi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
dari teks interaksi transaksional lisan dan
tulis, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.9 menunjukkan ungkapan berisi pesan 4.9 menjelaskan pesan singkat dan
singkat dan pengumuman/pemberitahuan pengumuman/pemberitahuan (al- akhbar aw al-
(al- akhbar aw al-ma’lumat), dengan ma’lumat), lisan dan tulis secara sederhana
memberi dan meminta informasi terkait tentang kegiatan sekolah, dengan
kegiatan sekolah, dengan memperhatikan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan
kebahasaan dari teks khusus sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.10 menyatakan kembali syair atau lagu bahasa 4.10 menjelaskan syair atau lagu Arab sangat sederhana
Arab sangat singkat dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial dan unsur
dengan memahami fungsi sosial dan unsur kebahasaan
kebahasaan
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memberi contoh ungkapan sederhana 4.1 menggunakan teks sederhana berisi harapan
yang menyatakan harapan (roja’) atas suatu (roja’) atas suatu kebahagiaan dan prestasi,
kebahagiaan dan prestasi, dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi konteks
interpersonal lisan dan tulis, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.2 menyatakan kembali ungkapan sederhana 4.2 menggunakan teks sederhana berisi ungkapan
terkait persetujuan (muwafaqah), dengan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
memperhatikan fungsi sosial, struktur persetujuan (muwafaqah) melakukan suatu
teks, dan unsur kebahasaan dari teks tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi
interaksi transaksional lisan dan tulis, sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
sesuai dengan konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks
3.3 menentukan ungkapan terkait maksud (al- 4.3 menggunakan teks sederhana berisi ungkapan
maqashid) dan tujuan (al-ahdaf) tindakan memberi dan meminta informasi terkait
melakukan suatu tindakan/kegiatan, maksud (al-maqashid) dan tujuan (al-ahdaf)
dengan memperhatikan fungsi sosial, melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks interaksi transaksional lisan dan tulis, unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.4 membedakan ungkapan sederhana terkait 4.4 menggunakan teks sederhana berisi ungkapan
menyuruh (al-amr) dan melarang (al- menyuruh (al-amr) dan melarang (al-nahyu)
nahyu) melakukan suatu melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan mem-
tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan perhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai konteks
kebahasaan dari teks interaksi
transaksional lisan dan tulis, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 menentukan isi teks cerita (al- qashash) 4.5. menjelaskan teks naratif sederhana secara
pendek dan sederhana, dengan lisan dan tulis, terkait teks cerita (al-qashash)
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
dan unsur kebahasaan, sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan sesuai konteks
konteks penggunaannya
3.6 membedakan iklan (al-i’lan), sesuai dengan 4.6 menentukan informasi dalam teks iklan (al-
konteks penggunaannya i’lan) dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.7 menyatakan kembali kisah-kisah teladan 4.7 menjelaskan teks-teks kisah teladan dalam
dalam bahasa Arab sangat sederhana bahasa Arab sangat sederhana dengan
dengan memahami fungsi sosial dan memperhatikan fungsi sosial dan unsur
unsur kebahasaan kebahasaan
26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA MANDARIN SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemontrasikan tindak tutur menyapa, 4.1 mempraktikkan tindak tutur berbentuk teks
berpamitan, mengucapkan terimakasih, interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana
dan meminta maaf, serta bagaimana yang melibatkan tindakan menyapa, berpamitan,
meresponnya sesuai dengan konteks mengucapkan terimakasih, dan meminta maaf,
penggunaannya dengan memperhatikan dan meresponnya dengan memperhatikan fungsi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
kebahasaan pada teks interaksi benar dan sesuai konteks
interpersonal lisan dan tulis
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur yang 4.2 mempraktikkan tindak tutur berupa teks interaksi
pendek dan sederhana, untuk memberi dan transaksional lisan dan tulis yang pendek dan
meminta informasi terkait jati diri sederhana, melibatkan tindakan memberi dan
(meliputi nama, usia, alamat, nomor meminta informasi terkait dengan jati diri
telepon, email, asal daerah, kelas dan asal (meliputi nama, usia, alamat, nomor telepon,
sekolah), sesuai dengan konteks email, asal daerah, kelas dan asal sekolah),
penggunaannya dengan memperhatikan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan pada teks interaksi dengan konteks
transaksional lisan dan tulis
3.3 mengidentifkasi nama hari, tanggal, bulan, 4.3 memproduksi tindak tutur berupa teks interaksi
tahun, jam, waktu dalam tindak tutur transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
memberi dan meminta informasi sesuai tindakan memberi dan meminta informasi terkait
konteks penggunaannya dengan memperha- dengan nama hari, tanggal, bulan, tahun, waktu
tikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan dari teks interaksi transaksional teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
lisan dan tulis dengan konteks
3.4 mendeskripsikan sebutan, sifat/kondisi, 4.4 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
dan jumlah orang, benda, binatang dan dan tulis terkait tindakan memberi dan meminta
bangunan publik yang dekat dengan informasi tentang sebutan, sifat/kondisi dan
kehidupan sehari-hari dalam tindak tutur jumlah orang, benda, binatang dan bangunan
memberi dan meminta informasi sesuai publik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,
dengan konteks penggunaannya dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi dengan konteks
transaksional lisan dan tulis
3.6 menafsirkan tindak tutur yang melibatkan 4.6 memproduksi teks deskriptif lisan dan tulis,
tindakan berbentuk sangat pendek dan
instruksi ( instruction), tanda atau sederhana, tentang instruksi ( instruction),
rambu ( short notice), tanda tanda atau rambu ( short notice), tanda
peringatan ( warning/ caution) pada peringatan ( warning/caution) secara
teks interaksi kontekstual dengan memperhatikan fungsi
interpersonal lisan dan tulis sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
konteks penggunaannya dengan sesuai konteks
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
3.7 mengemukakan keinginan, kemauan dan 4.7 mengelola teks interaksi transaksional lisan dan
kesukaan dalam memberi dan meminta tulis yang melibatkan tindakan memberi dan
informasi sesuai dengan konteks penggu- meminta informasi terkait dengan keinginan,
naanya dengan memperhatikan fungsi kemauan dan kesukaan sesuai, dengan konteks
sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi
pada teks interaksi transaksional lisan dan sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang
tulis benar dan sesuai konteks
3.8 menafsirkan lirik lagu dan/atau kisah 4.8 menjelaskan makna lirik lagu dan/ atau kisah
seputar hari raya tradisional Cina dengan seputar hari raya tradisional Cina terkait dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks fungsi sosial, struktur teks dan unsur
dan unsur kebahasaannya kebahasaannya
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.2 memberi contoh tindak tutur memberi 4.2 menghasilkan teks interaksi interpersonal lisan
instruksi, mengajak, minta ijin, serta cara dan tulis untuk memberi instruksi, mengajak,
responnya, sesuai dengan konteks minta ijin, serta cara responnya, dengan
penggunaannya dengan memperhatikan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan pada teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
3.3 memberi contoh ungkapan rasa 4.3 mendramatisasikan teks interaksi interpersonal
simpati/empati sesuai dengan konteks khusus lisan dan tulis, untuk mengungkapkan rasa
penggunaannya dengan memperhatikan simpati/empati yang sangat pendek dan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial,
kebahasaan pada teks interaksi struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar
interpersonal lisan dan tulis dan sesuai konteks
3.4 menggambarkan kegiatan/kejadian yang 4.4 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
sedang dilakukan/ berlangsung, sesuai dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan
dengan konteks penggunaannya dengan kegiatan/kejadian yang sedang dilakukan/
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, berlangsung dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar
transaksional lisan dan tulis yang dan sesuai konteks
melibatkan tindakan menyatakan dan
bertanya
3.5 menceritakan kembali tindakan/kejadian 4.5 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
yang telah/pernah dilakukan/terjadi di dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan
waktu lampau sesuai dengan konteks tindakan/kejadian yang telah/pernah
penggunaannya dengan memperhatikan dilakukan/terjadi di waktu lampau dengan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
kebahasaan pada teks interaksi unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis
3.6 mengemukakan hubungan sebab akibat 4.6 mendeskripsikan hubungan sebab akibat dan
dan hubungan kebalikan serta hubungan hubungan kebalikan serta hubungan
perbandingan, sesuai dengan konteks perbandingan, sesuai dengan konteks
penggunaannya dengan memperhatikan penggunaannya dengan memperhatikan fungsi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang
kebahasaan pada teks interaksi benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan menyatakan dan
bertanya
3.7 menggambarkan beberapa tindakan yang 4.7 mendramatisasikan teks interaksi transaksional
dilakukan/terjadi secara bersamaan atau lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
menunjukkan keadaan, sesuai dengan menyatakan dan menanyakan tentang
konteks penggunaannya dengan tindakan/kegiatan/kejadian yang
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dilakukan/terjadi secara bersamaan atau
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi menunjukkan keadaan saat suatu tindakan
transaksional lisan dan tulis terjadi dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar
dan sesuai konteks
3.8 menggunakan beragam pelengkap 4.8 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
untuk menyatakan suatu dan tulis yang melibatkan tindakan menyatakan
keadaan/hasil suatu tindakan yang dan menanyakan keadaan/hasil suatu tindakan
dilakukan/terjadi, sesuai konteks yang dilakukan/terjadi menggunakan beragam
penggunaanya dengan memperhatikan pelengkap ( ), dengan memperhatikan fungsi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang
kebahasaan pada teks interaksi benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis
3.9 menafsirkan teks pesan singkat dan 4.9 memproduksi teks pesan singkat dan
pengumuman/ pemberitahuan pengumuman/ pemberitahuan
( notice) lisan dan tulis yang ( notice) lisan dan tulis yang
terkait dengan informasi seputar terkait dengan informasi seputar
lingkungan sosial sesuai dengan konteks lingkungan sosial dengan memperhatikan fungsi
penggunaannya dengan memperhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur benar dan sesuai dengan konteks
kebahasaan
3.10 menafsirkan teks naratif berbentuk cerita 4.10 menjelaskan makna dalam teks naratif berbentuk
rakyat dan/atau asal usul peribahasa, sesuai cerita rakyat dan/atau asal usul peribahasa, dengan
dengan konteks penggunaannya dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan, sesuai dengan konteks
dan unsur kebahasaan
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur yang 4.2 memproduksi teks interaksi interpersonal lisan
menyatakan dan menanyakan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
persetujuan/ketidaksetujuan, serta mengucapkan dan merespon
responnya, sesuai dengan konteks persetujuan/ketidaksetujuan, dengan
penggunaannya dengan memperhatikan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan pada teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
3.3 mendemonstrasikan tindak tutur yang 4.3 memproduksi teks interaksi interpersonal lisan
menyatakan dan menanyakan suatu dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
keharusan/suruhan/larangan/him bauan menyatakan dan menanyakan tentang
melakukan suatu tindakan/kegiatan, sesuai keharusan/suruhan/larangan/him bauan
dengan konteks penggunaannya dengan melakukan suatu tindakan, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dan unsur kebahasaan pada teks interaksi unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
interpersonal lisan dan tulis
3.4 mendemontrasikan tindak tutur memberi 4.4 mendramatisasikan teks interaksi transaksional
dan meminta informasi terkait dengan lisan dan tulis sederhana yang melibatkan
maksud dan tujuan melakukan suatu tindakan untuk menyatakan dan menanyakan
tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks maksud dan tujuan melakukan suatu
penggunaannya dengan memperhatikan tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
kebahasaan pada teks interaksi benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis
3.5 mengekspresikan hubungan penambahan 4.5 Memproduksi teks interaksi transaksional lisan
atau pengecualian, sesuai dengan konteks dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
penggunaannya dengan memperhatikan yang menyatakan dan menanyakan hubungan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur penambahan atau pengecualian, dengan
kebahasaan pada teks interaksi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
transaksional lisan dan tulis yang unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
melibatkan tindakan memberi dan
meminta informasi
3.6 merangkum perilaku orang, binatang, 4.6 memproduksi teks deskriptif ilmiah faktual
benda, gejala dan peristiwa alam dan (factual report), lisan dan tulis, pendek dan
sosial, pendek dan sederhana, sesuai sederhana, tentang perilaku orang, binatang,
dengan konteks pembelajaran di pelajaran benda, gejala dan peristiwa alam dan sosial,
lain di Kelas XII dengan memperhatikan terkait dengan mata pelajaran lain di Kelas XII,
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
kebahasaan pada teks deskriptif lisan dan teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
tulis berupa factual report konteks
3.7 menafsirkan isi teks naratif berbentuk 4.7 menjelaskan makna teks berbentuk formulir
formulir sederhana, tiket, jadwal sederhana, tiket, jadwal (pelajaran/perjalanan)
(pelajaran/perjalanan) sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya dengan teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
memperhatikan fungsi sosial, struktur konteks
teks, dan unsur kebahasaan
27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA JEPANG SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menunjukkan ungkapan memberi dan 4.2 mengemukakan ungkapan terkait perkenalan diri
meminta informasi terkait perkenalan diri (jiko shoukai) dan identitas diri, serta meresponnya
(jiko shoukai) dan identitas diri, serta pada teks interaksi transaksional lisan dan tulis,
meresponnya pada teks interaksi dengan memperhatikan unsur kebahasaan dan
transaksional lisan dan tulis, dengan struktur teks yang sesuai konteks penggunaannya
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai
konteks penggunaannya
3.3 menentukan informasi berkenaan dengan 4.3 mengemukakan informasi berkenaan dengan
memberi dan meminta informasi terkait memberi dan meminta informasi mengenai
tanggal, bulan, dan tahun (jikan), serta tanggal, bulan, dan tahun (jikan), serta
meresponnya pada teks interaksi meresponnya pada teks interaksi transaksional
transaksional lisan dan tulis, dengan lisan dan tulis, dengan memperhatikan fungsi
memperhatikan fungsi sosial, struktur sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks, dan unsur kebahasaan
3.4 memahami informasi tentang keluarga 4.4 membuat wacana pendek dan sederhana mengenai
(kazoku), karakter dan hal-hal yang disukai paparan tentang keluarga (kazoku), karakter dan
pada teks interaksi transaksional lisan dan hal-hal yang disukai pada teks interaksi
tulis dengan memperhatikan fungsi sosial, transaksional lisan dan tulis dengan
struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan konteks penggunaanya unsur kebahasaan sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.5 menganalisis ungkapan yang menyatakan 4.5 menggunakan ungkapan yang menyatakan
kemampuan (dekiru koto) pada teks kemampuan (dekiru koto) pada teks interaksi
interaksi transaksional lisan dan tulis, transaksional lisan dan tulis, dengan
dengan memperhatikan fungsi sosial, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai unsur kebahasaan sesuai dengan konteks
dengan konteks penggunaannya penggunaannya
3.6 menganalisis kehidupan sekolah (gakkou 4.6 menghasilkan wacana pendek dan sederhana
no seikatsu) pada teks interaksi mengenai kehidupan sekolah (gakkou no
transaksional lisan dan tulis dengan seikatsu) pada teks interaksi transaksional lisan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan tulis dengan memperhatikan fungsi sosial,
dan unsur kebahasaan sesuai dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai
konteks penggunaannya dengan konteks penggunaannya
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 menggambarkan lingkungan rumah (uchi) 4.1 menulis wacana mengenai lingkungan rumah
yang terdapat pada teks interaksi (uchi) dengan memperhatikan fungsi sosial,
interpersonal lisan dan tulis dengan struktur teks, dan unsur kebah asaan yang benar
memperhatikan fungsi sosial, struktur sesuai konteks
teks, dan unsur kebahasaan sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.2 menentukan kegiatan tentang kesenangan, 4.2 menghasilkan wacana mengenai kegiatan
wisata, makanan khas, cita-cita pada teks tentang kesenangan, wisata, makanan khas,
interaksi transaksional lisan dan tulis cita-cita dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai benar sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.3 menggambarkan tentang kehidupan sehari- 4.3 menggunakan ungkapan yang menggambarkan
hari (mainichi no seikatsu) sesuai dengan tentang kehidupan sehari-hari (mainichi no
konteks penggunaannya pada teks interaksi seikatsu) sesuai dengan konteks penggunaannya
transaksional lisan dan tulis dengan pada teks interaksi transaksional lisan dan tulis
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
dan unsur kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menentukan kegemaran dan kegiatan 4.1 membuat wacana yang berkaitan dengan
waktu luang (shumi to hima na toki) pada kegemaran dan kegiatan waktu luang (shumi to
teks interaksi transaksional lisan dan tulis hima na toki) dalam bentuk teks interaksi
dengan memperhatikan fungsi sosial, transaksional lisan dan tulis dengan memperhatikan
struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dengan konteks penggunaannya yang benar sesuai konteks
3.2 menentukan waktu senggang (hima na 4.2 menghasilkan wacana yang berkaitan dengan
toki) pada teks interaksi transaksional lisan waktu senggang (hima na toki) dengan
dan tulis dengan memperhatikan fungsi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
sesuai dengan konteks penggunaannya
28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 membedakan tindak tutur menyapa, 4.1 menerapkan tindak tutur menyapa,
berpamitan, mengucapkan terima kasih, berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta
meminta maaf, serta meresponnya dengan maaf, dan meresponnya dengan memperhatikan
memperhatikan fungsi sosial, struktur fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks, dan unsur kebahasaan dari teks yang benar dan sesuai konteks
interaksi interpersonal lisan dan tulis
3.2 memberi contoh tindak tutur 4.2 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan,
memperkenalkan diri dengan menanyakan dan merespon perkenalan diri,
memperhatikan fungsi sosial, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
dari teks interaksi transaksional lisan sesuai konteks
dan tulis
3.3 menggolongkan nama hari, bulan, 4.3 menentukan nama hari, bulan, nama waktu
nama waktu dalam hari, dan angka, sesuai dalam hari, dan angka dengan memperhatikan
dengan konteks penggunaannya fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
(grammar), dengan memperhatikan fungsi yang benar dan sesuai konteks
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks interaksi transaksional lisan dan
tulis
3.4 mendemonstrasikan nama benda dan 4.4 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan
bangunan publik yang dekat dengan nama benda dan bangunan publik yang dekat
kehidupan siswa sehari- hari, dengan dengan kehidupan siswa sehari- hari, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dan unsur kebahasaan dari teks interaksi unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
transaksional lisan dan tulis
3.5 mendeskripsikan sifat orang, 4.5 menjelaskan sifat sifat orang, benda,
benda, binatang dengan binatang dengan memperhatikan fungsi sosial,
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
struktur teks, dan unsur kebahasaan dan sesuai konteks
dari teks interaksi transaksional lisan
dan tulis
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemontrasikan tindak tutur 4.1 memproduksi tindak tutur untuk meminta
meminta perhatian, mengecek perhatian, mengecek pemahaman, menghargai
pemahaman, menghargai kinerja yang kinerja yang baik, meminta/mengungkapkan
baik, meminta/ mengungkapkan pendapat serta meresponnya dengan
pendapat serta meresponnya dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
memperhatikan fungsi sosial, struktur unsur kebahasaan dari teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan dari teks transaksional lisan dan tulis
interaksi transaksional lisan dan tulis.
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.2 menggunakan tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan tentang menanyakan tentang kemampuan dan kemauan
kemampuan dan kemauan melakukan melakukan suatu tindakan dengan
suatu tindakan dengan memperhatikan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan dari teks interaksi transaksional
kebahasaan dari teks interaksi lisan dan tulis
transaksional lisan dan tulis
3.3 mengemukakan hubungan sebab akibat, 4.3 memproduksi tindak tutur hubungan sebab
hubungan kebalikan, dan hubungan akibat, hubungan kebalikan, dan hubungan
perbandingan dengan memperhatikan perbandingan perbandingan dengan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
kebahasaan dari teks interaksi unsur kebahasaan dari teks interaksi
transaksional lisan dan tulis transaksional lisan dan tulis
3.4 memberi contoh tindak tutur memberi dan 4.4 menghasilkan tindak tutur memberi dan meminta
meminta informasi terkait undangan pribadi informasi terkait undangan pribadi dan
dan ucapan selamat (연하장), dengan
ucapan selamat(연하장), sesuai memperhatikan fungsi sorsial,
dengan konteks penggunaannya struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dengan memperhatikan fungsi sosial, dan sesuai konteks dan unsur kebahasaan dari
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks interaksi transaksional lisan dan tulis
teks interaksi transaksional lisan dan tulis
3.5 mendemonstrasikan tindak tutur memberi 4.5 menggunakan tindak tutur memberi dan meminta
dan meminta informasi terkait dengan informasi terkait dengan waktu dalam bentuk
waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan angka, tanggal, dan tahun, dengan
tahun, dengan memperhatikan fungsi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
yang benar dan sesuai konteks dan unsur dan unsur kebahasaan dari teks interaksi
kebahasaan dari teks interaksi transaksional lisan dan tulis
transaksional lisan dan tulis
3.6 menyatakan kembali tindak tutur 4.6 menyatakan dan menanyakan tingkah
menyatakan dan menanyakan keberadaan laku/tindakan/fungsi dari orang dan benda dalam
orang atau benda dalam jumlah yang tidak jumlah yang tidak tertentu, dengan
tertentu, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
penggunaannya dengan memperhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
3.7 menyatakan kembali pesan singkat dan 4.7 memproduksi pesan singkat dan pengumuman
pengumuman/pemberitahuan dengan /pemberitahuan dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta informasi terkait sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
dengan tindakan/kejadian yang benar dan sesuai konteks serta sesuai dengan
dilakukan/terjadi secara rutin atau unsur kebahasaan dari teks interaksi
merupakan kebenaran umum, sesuai transaksional lisan dan tulis
dengan konteks penggunaannya dan
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari
teks interaksi transaksional lisan dan tulis
3.8 mendemonstrasikan lirik lagu bahasa 4.8 mendramatisasikan makna lagu bahasa Korea
Korea dengan memperhatikan fungsi dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan dalam lirik lagu
dari teks interaksi transaksional lisan dan
tulis
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 menyatakan kembali tindak tutur 4.1 memproduksi tindak tutur ucapan selamat
harapan dan doa, serta meresponnya, atas suatu kebahagiaan dan prestasi, serta
sesuai dengan konteks penggunaannya dan meresponnya, sesuai dengan konteks
unsur kebahasaan pada teks interaksi penggunaannya dan unsur kebahasaan pada teks
interpersonal lisan dan tulis. interaksi interpersonal lisan dan tulis.
3.2 memberi contoh tindak tutur tentang 4.2 mendramatisasikan tindak persetujuan, dengan
persetujuan, dengan memperhatikan memperhatikan fungsi sosial, sturktur teks, dan
fungsi sosial, sturktur teks, dan unsur unsur kebahasaan pada teks interaksi
kebahasaan pada teks interaksi interpersonal lisan dan tulis
interpersonal lisan dan tulis
3.3 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.3 memproduksi tindak tutur untuk memberi dan
memberi dan meminta informasi terkait meminta informasi terkait keharusan dan
keharusan dan himbauan melakukan suatu himbauan melakukan suatu tindakan/kegiatan,
tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks sesuai dengan konteks penggunaan dan unsur
penggunaan dan unsur kebahasaan pada teks kebahasaan pada teks interaksi interpersonal
interaksi interpersonal lisan dan tulis
3.4 menerangkan maksud dan tujuan dalam 4.4 memproduksi tindak tutur untuk menyatakan dan
tindak tutur untuk melakukan suatu menanyakan tentang maksud dan tujuan
kegiatan dengan memperhatikan fungsi melakukan suatu kegiatan dengan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dari teks interaksi transaksional lisan dan unsur kebahasaan
tulis
3.5 mendemonstrasikan tindak tutur 4.5 menggunakan tindak tutur menyuruh dan
menyuruh, melarang, meminta ijin untuk melarang melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan memperhatikan fungsi sosial, teks, dan unsur kebahasaan dari teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan dari transaksional lisan dan tulis
teks interaksi transaksional lisan dan tulis
3.6 mendemonstrasikan tindak tutur memberi 4.6 teks recount dalam bentuk biografi sangat
dan meminta informasi terkait dengan teks singkat dan sederhana
naratif lisan dan tulis dalam bentuk 4.6.1 memproduksi tindak tutur teks naratif pendek dan
biografi sangat singkat dan sederhana sederhana dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan memberi dan meminta informasi struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
terkait tokoh terkenal, dengan dan sesuai konteks
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan dari teks 4.6.2 memproduksi tindak tutur teks naratif pendek
interaksi transaksional lisan dan tulis dalam bentuk biografi, terkait tokoh terkenal,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.7 membedakan berbagai bentuk label untuk 4.7 memproduksi tindak tutur berbentuk iklan
obat/makanan/minuman, terkait dengan produk dan jasa dengan memperhatikan fungsi
iklan produk jasa dengan memperhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur benar dan sesuai konteks
kebahasaan dari teks interaksi transaksional
lisan dan tulis
3.8 menafsirkan lagu bahasa Korea 4.8 menyelesaikan lirik lagu bahasa Korea
dengan memperhatikan fungsi sosial, dengan memperhatikan fungsi sosial, unsur
unsur kebahasaan dan unsur budaya kebahasaan dan unsur budaya dalam lirik lagu
dalam lirik lagu
29. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA JERMAN SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, ko-
kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial adalah “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.1 menggunakan tindak tutur untuk menyapa,
berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta
menyapa, berpamitan, mengucapkan
maaf, meminta/mengungkapkan pendapat,
terimakasih, meminta maaf,
mengungkapkan permintaan/permohonan (eine
meminta/mengungkapkan pendapat,
Bitte formulieren) dalam bentuk teks interaksi
mengungkapkan permintaan/permohonan
interpersonal lisan dan
(eine Bitte
formulieren) dalam bentuk teks
interaksi interpersonal lisan dan
tulis pendek dan sederhana, dengan tulis pendek dan sederhana, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks, dan unsur kebahasaan yang benar unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.
sesuai konteks.
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.2 menggunakan tindak tutur untuk memberi dan
memberi dan meminta informasi terkait meminta informasi terkait memperkenalkan diri
memperkenalkan diri dan orang lain, dan orang lain, kegiatan di lingkungan sekolah
kegiatan di lingkungan sekolah dalam dalam bentuk teks interaksi transaksional lisan
bentuk teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek dan sederhana, dengan
dan tulis pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
dan unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks
3.3 menafsirkan tindak tutur yang terkait 4.3 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
dengan memberi dan meminta informasi dan tulis pendek dan sederhana terkait tindakan
tentang nama dan jumlah orang, benda, untuk memberi dan meminta informasi tentang
bangunan publik, sifat dan tingkah nama dan jumlah orang, benda, bangunan publik,
laku/tindakan/fungsi orang dan benda, di sifat dan tingkah laku/tindakan/fungsi orang dan
lingkungan sekolah pada teks interaksi benda di lingkungan sekolah, dengan
transaksional lisan dan tulis sesuai konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
penggunaannya,dengan memperhatikan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan
3.4 menafsirkan isi teks khusus lisan dan tulis 4.4 menentukan isi teks khusus lisan dan tulis pendek
pendek dan sederhana berbentuk formulir, dan sederhana berbentuk formulir, kartu identitas,
kartu identitas, pengumumuan singkat, pengumumuan singkat, pesan pada mesin
pesan pada mesin penjawab telepon penjawab telepon (Anrufbeantworter),
(Anrufbeantworter), pembicaraan telepon, pembicaraan telepon, jadwal pelajaran, iklan,
jadwal pelajaran, iklan, surat, E-Mail surat, E-Mail terkait jati diri dan kegiatan di
terkait jati diri dan kegiatan di lingkungan lingkungan sekolah sesuai konteks
sekolah sesuai konteks penggunaannya, penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi
dengan memperhatikan fungsi sosial, sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
struktur teks, dan unsur kebahasaan
3.5 menafsirkan isi teks deskriptif lisan dan 4.5.1. menentukan isi teks deskriptif lisan dan tulis
tulis pendek dan sederhana terkait orang pendek dan sederhana terkait orang dan benda di
dan benda di lingkungan sekolah sesuai lingkungan sekolah sesuai dengan konteks
dengan konteks penggunaannya, dengan penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
dan unsur kebahasaan
3.6 mendemonstrasikan lagu dan atau 4.6 menjelaskan makna lirik lagu dan atau puisi
puisi (Gedicht), dengan memperhatikan (Gedicht) dengan memperhatikan fungsi sosial,
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan dan unsur budaya
kebahasaan dari lagu dan atau puisi
tersebut
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, ko-
kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial adalah“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.1 menggunakan tindak tutur untuk
menghargai kinerja yang baik,ucapan menghargai kinerja yang baik, ucapan selamat,
selamat, mengajak, melarang, minta ijin, mengajak, melarang, minta ijin,
meminta/mengungkapkan pendapat, meminta/mengungkapkan pendapat,
mengungkapkan permintaan/permohonan mengungkapkan permintaan/permohonan (eine
(eine Bitteformulieren) dalam bentuk teks Bitte formulieren) dalam bentuk teks interaksi
interaksi interpersonal lisan dan tulis interpersonal lisan dan tulis pendek dan
pendek dan sederhana, sederhana,
dengan memperhatikan fungsi dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar sesuai konteks yang benar sesuai konteks
3.2 menafsirkan tindak tutur yang terkait 4.2 memproduksi teks interaksi transaksional lisan
dengan memberi dan meminta informasi dan tulis pendek dan sederhana terkait tindakan
tentang bangunan rumah, benda dan untuk memberi dan meminta informasi terkait
binatang di rumah, orang, pekerjaan dan bangunan rumah, benda dan binatangdi rumah,
kegiatan sehari-hari di rumah dan di orang, pekerjaan dan kegiatan sehari-hari di
lingkungan tempat tinggal pada teks rumah dan di lingkungan tempat tinggal, dengan
interaksi transaksional lisan dan tulis memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
pendek dan sederhana sesuai konteks unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
penggunaannya, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan
3.3 menafsirkan isi teks khusus lisan dan tulis 4.3 menentukan isi teks khusus lisan dan tulis
pendek dan sederhana berbentuk daftar pendek dan sederhana berbentuk daftar menu,
menu, iklan singkat, surat/undangan iklan singkat, surat/undangan pribadi, E-Mail,
pribadi, E-Mail,pesan pada mesin pesan pada mesin penjawab telepon
penjawab telepon (Anrufbeantworter) (Anrufbeantworter), pesan singkat dan
pesan singkat dan pengumuman / pengumuman / pemberitahuan (Zettel/
pemberitahuan (Zettel/ Informationschilder) dan statistik terkait benda
Informationschilder) dan statistik terkait dan binatang di rumah, orang, pekerjaan,
benda dan binatang di rumah, orang, kegiatan sehari-hari di rumah dan di lingkungan
pekerjaan, kegiatan sehari-hari di rumah tempat tinggal. sesuai konteks penggunaannya,
dan di lingkungan tempat tinggal, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya, dengan teks, dan unsur kebahasaan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
3.4 menafsirkan isi teks deskriptif lisan dan 4.4.1 menentukan isi teks deskriptif lisan dan tulis
tulis pendek dan sederhana terkait pendek dan sederhana terkait bangunan rumah,
bangunan rumah, benda dan binatangdi benda dan binatang di rumah, orang, pekerjaan
rumah, orang, pekerjaan dan kegiatan dan kegiatan sehari-hari di rumah dan di
sehari-hari di rumah dan di lingkungan lingkungan tempat tinggal sesuai dengan konteks
tempat tinggal sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi
penggunaannya, dengan memperhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur 4.4.2 memproduksi teks deskriptif lisan dan tulis
kebahasaan pendek dan sederhana, terkait bangunan rumah,
benda dan binatang di rumah, orang, pekerjaan
dan kegiatan sehari-hari di rumah dan di
lingkungan tempat tinggal dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
3.5 mendemostrasikan lagu dan atau 4.5 menjelaskan makna lirik lagu dan atau
puisi (Gedicht), dengan memperhatikan puisi (Gedicht) dengan memperhatikan fungsi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur sosial, unsur kebahasaan dan unsur budaya
kebahasaan dari lagu dan atau puisi
tersebut
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, ko-
kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial adalah “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.1. menggunakan tindak tutur untuk
mengungkapkan usulan, persetujuan, mengungkapkan usulan,persetujuan,
ketidaksetujuan, mengajak, meminta ketidaksetujuan, mengajak, meminta
ijin,melarang, harapan atau ijin,melarang, harapan atau doa,pendapatdalam
doa,pendapatdalam bentuk teks interaksi bentuk teks interaksi interpersonal lisan dan
interpersonal lisan dan tulis pendek dan tulis pendek dan sederhana, dengan
sederhana, dengan memperhatikan fungsi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
yang benar sesuai konteks
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur memberi 4.2 menggunakan tindak tutur untuk memberi dan
dan meminta informasi untuk menyatakan meminta informasi untuk menyatakan keharusan,
keharusan, himbauan, himbauan, kemampuan/kesanggupan, untuk
kemampuan/kesanggupan, memberi memberi instruksi dan melarang melakukan
instruksi dan melarang melakukan suatu suatu tindakan/kegiatan terkait kegiatan waktu
tindakan/kegiatan terkait kegiatan waktu senggang dalam bentuk teks interaksi
senggang dalam bentuk teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek dan
transaksional lisan dan tulis pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sederhana, dengan memperhatikan fungsi struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai konteks
yang benar sesuai konteks
3.3 menafsirkan tindak tutur yang terkait 4.3. memproduksi teks interaksi transaksional
dengan memberi dan meminta informasi lisan dan tulis pendek dan sederhana terkait
tindakan/kegiatan waktu senggang tindakan untuk memberi dan meminta informasi
/kejadianyang sudah dilakukan/terjadi di terkait tindakan kegiatan waktu senggang
waktu lampau terkait perjalanan/wisata /kejadianyang sudah dilakukan/terjadi di waktu
pada teks interaksi transaksional lisan dan lampau terkait perjalanan/wisata dengan
tulis sesuai konteks penggunaannya, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memperhatikan fungsi sosial, unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks
struktur teks, dan unsur kebahasaan
3.4 menafsirkan isi teks khusus lisan dan tulis 4.4 menentukan isi teks khusus lisan dan tulis pendek
pendek dan sederhana berbentuk dan sederhana berbentuk pengumuman singkat
pengumuman singkat (kurze (kurze Mitteilungen),iklan singkat (kurze
Mitteilungen), iklan singkat (kurze Anzeigen), papan petunjuk (Hinweisschilder/
Anzeigen), papan petunjuk Aushänge), pengumuman lisan (Durchsage),
(Hinweisschilder/ Aushänge), agenda kegiatan (Terminkalender), tiket
pengumuman lisan(Durchsage) perjalanan (Fahrkarte), jadwal perjalanan
,agenda kegiatan(Terminkalender), tiket (Fahrplan), statistik, rencana perjalanan
perjalanan (Fahrkarte), jadwal (Reiseprogramm), pesan pada mesin penjawab
perjalanan(Fahrplan), statistik, rencana telepon (Anrufbeantworter) terkait kegiatan waktu
perjalanan (Reiseprogramm), pesan pada senggang dan perjalanan/wisata sesuai konteks
mesin penjawab telepon penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi
(Anrufbeantworter)terkait kegiatan waktu sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
senggang dan perjalanan/wisata sesuai
konteks penggunaannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan
3.5 menafsirkan isi teks deskriptif lisan dan 4.5.1 menentukan isi teks deskriptif lisan dan tulis
tulis pendek dan sederhana, terkait pendek dan sederhana tentang kegiatan waktu
kegiatan waktu senggang dan senggang dan perjalanan/wisata sesuai dengan
perjalanan/wisata, sesuai dengan konteks konteks penggunaannya dengan memperhatikan
penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
kebahasaan
3.6 mendemostrasikan lagu dan atau 4.6 menjelaskan makna lirik lagu dan atau puisi
puisi (Gedicht) dengan memperhatikan (Gedicht) dengan memperhatikan fungsi sosial,
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur unsur kebahasaan dan unsur budaya
kebahasaan dari lagu dan atau puisi
tersebut
30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA PERANCIS SMA/MA
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.1 menerapkan tindak tutur untuk menyapa dan
menyapa dan berpamitan (Saluer et prendre berpamitan (Saluer et prendre congé),
congé), mengucapkan terimakasih, dan mengucapkan terimakasih dan meminta maaf
meminta maaf (remercier et (remercier et s’excuser) dengan
s’excuser) dengan memperhatikan fungsi memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dan unsur kebahasaan pada teks
pada teks interpersonal dan teks interpersonal dan teks transaksional tulis
transaksional tulis dan lisan dan lisan
3.2 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.2 menerapkan tindak tutur untuk
memperkenalkan diri (se présenter) memperkenalkan diri (se
dengan memperhatikan fungsi sosial, présenter) dengan memperhatikan
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
teks interpersonal dan teks transaksional kebahasaan pada teks interpersonal dan teks
tulis dan lisan transaksional tulis dan lisan
3.4 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.4 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan jati diri (presenter son menanyakan jati diri dengan memperhatikan
identité) dengan memperhatikan fungsi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan kebahasaan pada teks interpersonal dan teks
pada teks interpersonal dan teks transaksional tulis dan lisan
transaksional tulis dan lisan
3.5 menggolongkan nama benda dan bangunan 4.5 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan dan
publik (des choses et des lieux publics) menanyakan nama benda dan bangunan publik
dengan memperhatikan fungsi sosial, (des choses et des lieux publics) dengan
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks interpersonal dan teks transaksional unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
tulis dan lisan teks transaksional tulis dan lisan
3.6 menggambarkan sifat orang dan benda 4.6 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan dan
(caractères de personnes et de choses) menanyakan sifat orang dan benda (caractères
dengan memperhatikan fungsi sosial, de personnes et de choses) dengan
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks interpersonal dan teks transaksional unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
tulis dan lisan teks transaksional tulis dan lisan
3.7 menafsirkan instruksi, tanda dan rambu 4.7 menetapkan instruksi, tanda dan rambu
(instructions, signes, panneaux) dengan (instruction, signes, panneaux) dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks, dan unsur kebahasaan pada teks unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
interpersonal dan teks transaksional tulis teks transaksional tulis dan lisan
dan lisan
3.8 mendemonstrasikan lirik lagu (paroles 4.8 menggambarkan lirik lagu (paroles d’une
d’une chanson) berbahasa Perancis dengan chanson) berbahasa Perancis dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
dan unsur kebahasaan unsur kebahasaan
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur untuk 4.1 menggunakan tindak tutur untuk meminta
meminta perhatian, mengecek pemahaman, perhatian, mengecek pemahaman, menghargai
menghargai kinerja yang baik, meminta dan kinerja yang baik, meminta dan mengungkapkan
mengungkapkan pendapat (demander et pendapat (demander et proposer des opinions)
proposer des opinions) dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
dan unsur kebahasaan pada teks teks transaksional tulis dan lisan
interpersonal dan teks transaksional tulis dan
lisan
3.2 mengekspresikan tindak tutur untuk 4.2 menerapkan tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan kemampuan menanyakan kemampuan dan kemauan (la
dan kemauan (la disponibilité et la volonté) disponibilité et la volonté) melakukan suatu
melakukan suatu tindakan dengan tindakan dengan memperhatikan fungsi sosial,
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks
dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan teks transaksional tulis dan
interpersonal dan teks transaksional tulis lisan
dan lisan
3.3 membedakan tindak tutur untuk memberi 4.3 menggunakan tindak tutur untuk memberi
instruksi, mengajak, melarang, minta ijin instruksi, mengajak, melarang, minta ijin dengan
dengan memperhatikan fungsi sosial, memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
teks interpersonal dan teks transaksional teks transaksional tulis dan lisan
tulis dan lisan
3.4 mencontohkan tindak tutur ucapan 4.4 memproduksi tindak tutur ucapan selamat
selamat (féliciter quelqu’un) dengan (féliciter quelqu’un) dengan memperhatikan
memperhatikan fungsi sosial, struktur fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
teks, dan unsur kebahasaan pada teks pada teks interaksi lisan dan tulis sesuai konteks
interaksi lisan dan tulis
3.5 menyatakan kembali tindak tutur untuk 4.5 memproduksi tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan keberadaan menanyakan keberadaan orang dan benda (se
orang dan benda (se situer dans l’espace) situer dans l’espace) dalam jumlah yang tidak
dalam jumlah yang tidak tertentu dengan tertentu dengan memperhatikan fungsi sosial,
memperhatikan fungsi sosial, struktur struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks
teks, dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan teks transaksional tulis dan
interpersonal dan teks transaksional tulis lisan
dan lisan
3.6 menyatakan kembali tindak tutur untuk 4.6 menyusun tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan menanyakan tindakan/kejadian yang
tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan
secara rutin atau merupakan kebenaran kebenaran umum
umum (l’indicatif présent) dengan (l’indicatif présent) dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, memperhatikan fungsi sosial, struktur
dan unsur kebahasaan pada teks teks, dan unsur kebahasaan pada teks
interpersonal dan teks transaksional tulis interpersonal dan teks transaksional tulis
dan lisan dan lisan
3.7 menyatakan kembali tindak tutur untuk 4.7 menyusun tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan menanyakan tindakan/kejadian yang
tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi dilakukan/terjadi di waktu lampau (indicatif
di waktu lampau (indicatif passé passé compose) dengan memperhatikan fungsi
compose) dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interpersonal dan teks transaksional tulis
pada teks interpersonal dan teks dan lisan
transaksional tulis dan lisan
3.8 menyatakan kembali pesan singkat dan 4.8 memproduksi pesan singkat dan pengumuman/
pengumuman/pemberitahuan (messages pemberitahuan (messages courts et annonces)
courts et annonces) dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, teks, dan unsur kebahasaan pada teks
dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan teks transaksional tulis dan
interpersonal dan teks transaksional tulis lisan
dan lisan
3.9 mencirikan bentuk teks deskriptif (texte 4.9 menyusun bentuk teks deskriptif (texte
descriptif) dengan memperhatikan fungsi descriptif) dengan memperhatikan fungsi sosial,
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan struktur teks, dan unsur kebahasaan
3.10 mencirikan puisi berbahasa Perancis 4.10 mengekspresikan puisi berbahasa Perancis (poème
(poème français) dengan memperhatikan français) dengan memperhatikan fungsi sosial,
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur struktur teks, dan unsur kebahasaan
kebahasaan
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mendemonstrasikan tindak tutur 4.1 menggunakan tindak tutur harapan dan ucapan
harapan dan ucapan selamat atas suatu selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi
kebahagiaan dan prestasi (féliciter quelqu’un), dengan memperhatikan fungsi
(féliciter quelqu’un), dengan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
memperhatikan fungsi sosial, teks interpersonal dan teks transaksional
struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada teks interpersonal dan teks
transaksional
3.2 menyatakan kembali tindak tutur untuk 4.2 menggunakan tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan keharusan menanyakan keharusan dan himbauan (obligation
dan himbauan (obligation et sugession) et sugession) melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dengan memperhatikan fungsi sosial, dan unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks transaksional
teks interpersonal dan teks transaksional
3.3 mengekspresikan tindak tutur untuk 4.3 menggunakan tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan tentang menanyakan tentang maksud dan tujuan (objectif)
maksud dan tujuan (objectif) melakukan melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan
suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
memperhatikan fungsi sosial, struktur unsur kebahasaan pada teks interpersonal dan teks
teks, dan unsur kebahasaan pada teks transaksional
interpersonal dan teks transaksional
3.4 mengekspresikan tindak tutur untuk 4.4 menggunakan. tindak tutur untuk menyuruh dan
menyuruh dan melarang (demander melarang (demander quelqu’un de faire quelque
quelqu’un de faire quelque chose et chose et interdiction) melakukan suatu
interdiction) melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi
tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur teks interpersonal dan teks transaksional
kebahasaan pada teks interpersonal dan
teks transaksional
3.5 menyatakan kembali teks prosedural 4.5. memproduksi teks prosedural (texte
(texte procedural) berbentuk resep procedural) berbentuk resep makanan dan manual,
makanan dan manual, pendek dan pendek dan sederhana, dengan memperhatikan
sederhana, dengan memperhatikan fungsi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
3.6 menyatakan kembali tindak tutur untuk 4.6 memproduksi tindak tutur untuk menyatakan dan
menyatakan dan menanyakan tentang menanyakan tentang tindakan/kegiatan/kejadian
tindakan/kegiatan/ kejadian pada waktu pada waktu yang akan datang (indicatif futur)
yang akan datang (indicative futur) sesuai sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interpersonal dan teks transaksional
interpersonal dan teks transaksional
3.7 mencirikan jenis teks naratif (texte narratif) 4.7 memproduksi jenis teks naratif (texte narratif)
dengan memperhatikan fungsi sosial, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks, dan unsur kebahasaan
3.8 mencirikan cerita fabel Perancis 4.8 menyatakan kembali isi cerita fable Perancis
(fable française) yang sederhana dengan (fable française) yang sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks, dan unsur kebahasaan yang benar unsur kebahasaan
dan sesuai konteks
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami Antropologi sebagai ilmu 4.1 membaca berbagai literatur dan
yang mempelajari keanekaragaman dan mendiskusikan hasil bacaan tentang ilmu
kesamaan manusia Indonesia dan cara Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari
hidupnya secara holistik dalam rangka keanekaragaman dan kesamaan manusia
membangun sikap toleran, empati, dan Indonesia dan cara hidupnya secara holistik
saling menghargai sehingga tercipta dalam rangka membangun sikap toleran,
kerukunan nasional empati, dan saling menghargai sehingga tercipta
kerukunan nasional
3.2 mendeskripsikan penggolongan sosial 4.2 melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan
dalam masyarakat Indonesia berdasarkan berdiskusi untuk mendeskripsikan penggolongan
kriteria tertentu (misalnya: agama, etnik, sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan
gender, pekerjaan, desa-kota) dalam rangka kriteria tertentu (misalnya: agama, etnik, gender,
menyadari bahwa masyarakat Indonesia pekerjaan, desa-kota) dalam rangka menyadari
beraneka ragam bahwa masyarakat Indonesia beraneka ragam
3.3 mendeskripsikan strata sosial dalam 4.3 melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan
masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria berdiskusi untuk mendeskripsikan strata sosial
tertentu (misalnya: penghasilan, dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria
pendidikan, pangkat) dalam rangka tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan,
menyadari tentang adanya pelapisan sosial pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya
dalam masyarakat Indonesia pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.2 menemukan dan menunjukkan persamaan 4.2 melakukan pengamatan (observasi), wawancara
dan perbedaan institusi-institusi sosial (interview), membaca literatur yang relevan, dan
dalam berbagai kelompok etnik di berdiskusi untuk menemukan persamaan serta
Indonesia, agar tercapai pemahaman perbedaan institusi-institusi sosial dalam berbagai
tentang keanekaragaman dan kesamaan kelompok etnik di Indonesia, agar terbentuk sikap
budaya, sehingga terbentuk sikap toleransi, saling menghargai, dan empati untuk
toleransi, saling menghargai, dan empati membangun masyarakat multietnik Indonesia
dalam rangka membangun masyarakat yang yang rukun, aman, dan damai
multietnik Indonesia yang rukun, aman,
dan damai
3.3 menemukan nilai-nilai kultural yang 4.3 melakukan refleksi/diskusi untuk menarik
disepakati bersama oleh masyarakat kesimpulan tentang nilai- nilai kultural nasional
Indonesia (misalnya: gotong royong, Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong
tolong menolong, kekeluargaan, menolong, kekeluargaan, kemanusiaan,
kemanusiaan, tenggang rasa) dalam tenggang rasa) dalam rangka membangun sikap
rangka membangun sikap toleran, empati, toleran, empati, dan saling menghargai sehingga
dan saling menghargai sehingga tercipta tercipta masyarakat multi etnik Indonesia yang
masyarakat multi etnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai
rukun, aman, dan damai
3.4 mempromosikan nilai-nilai kultural yang 4.4 membuat program dan berbagai model untuk
disepakati bersama oleh masyarakat memprmosikan nilai- nilai kultural yang
Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia
menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, (misalnya: gotong royong, tolong menolong,
tenggang rasa) sebagai budaya nasional kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa)
(national culture) sebagai budaya nasional (national culture)
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 memahami dampak positif dan negatif 4.1 melakukan pengamatan lapangan, membaca
dari perubahan sosial, pembangunan berbagai literatur/media masa, dan berdiskusi
nasional, globalisasi, dan modernisasi untuk memahami perubahan sosial, pembangunan
terhadap kehidupan sosialkultural nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap
masyarakat Indonesia kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia
3.2 mengidentifikasi, menganalisis dan menilai 4.2 menggunakan pendekatan Antropologi dalam
dampak negatif perubahan sosial, mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai
pembangunan nasional, globalisasi, dan dampak negatif perubahan sosial, pembangunan
modernisasi terhadap kehidupan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap
sosialkultural masyarakat Indonesia kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia
(misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif,
pelanggaran HAM, kekerasan dalam rumah pelanggaran HAM, kekerasan dalam rumah
tangga, dan hedonisme) tangga, dan hedonisme)
3.3 merancang strategi kultural berdasarkan 4.3 membaca literatur, melakukan pengamatan
sumber-sumber kearifan lokal dan tradisi (observasi), dan wawancara (interview) untuk
lisan untuk mengatasi berbagai dampak merancang strategi kultural berdasarkan kearifan
negatif dari perubahan sosial, lokal dan tradisi lisan untuk mengatasi berbagai
pembangunan nasional, globalisasi, dan dampak negatif perubahan sosial, pembangunan
modernisasi bagi pembangunan karakter nasional, globalisasi, dan modernisasi dalam
bangsa (nation and character building) rangka pembangunan karakter bangsa (nation and
character building)
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Mengenal lebih dalam integrasi antar aplikasi 4.1.1 Membuat laporan yang membutuhkan integrasi
office (pengolah kata, angka, presentasi). objek berupa teks, data dalam bentuk angka
maupun visualisasi chart/grafik, gambar/foto.
Teknik Komputer
3.2.1 Memahami interaksi antara perangkat 4.2 Melakukan interaksi (transfer data, tethering) antara
keras, perangkat lunak dan pengguna. dua atau lebih perangkat yang berbeda.
3.2.2 Mengenal jenis-jenis persoalan terkait
penggunaan komputer yang lebih
kompleks dari sebelumnya.
Jaringan Komputer/Internet
3.3 Mengenal jaringan komputer lebih teknis. 4.3.1 Menjelaskan komponen jaringan dan mekanisme
yang terjadi dalam sebuah jaringan.
Analisis Data
3.4 Memahami bahwa data dapat dikoleksi secara 4.4 Melakukan berbagai cara pengumpulan data yang
kontinyu dan otomatis melalui berbagai dijelaskan di kelas
perangkat.
3.5 Memahami aspek privasi dalam pengumpulan 4.5 Mengambil dan mempublikasi data dengan
data. memerhatikan aspek privasi. memanfaatkan fitur
visualisasi dari pengolah angka
3.6 Memahami data yang terkumpul dalam 4.6 Memroses data dengan fitur lanjut pemroses angka.
jumlah besar yang dapat ditransformasi,
digeneralisasi, disederhanakan.
3.7 Mengenal berbagai cara visualiasi data. 4.7 Memvisualisasikan data dalam jumlah besar serta
memberikan interpretasi yang berdasarkan
penalaran dan prediksi data dengan
3.8.1 Mengenal notasi algoritma. 4.8.1 Menulis program sederhana dengan satu program
utama yang memakai salah satu atau gabungan
3.8.2 Mengenal struktur/templates dari pengetahuan 3.8.1 sampai dengan 3.8.5
program dalam bahasa yang
4.8.2 Mengkombinasikan struktur kontrol dan
diajarkan.
mengetahui akibatnya, berdasarkan dengan
3.8.3 Memahami variabel, value, konstanta, pengathuan
ekspresi dan instruksi input/output. 3.8.1 sampai dengan 3.8.5
3.10.1 Mengenal Aspek sosial dari 4.10 Menunjukkan dan menjelaskan kasus-kasus
penggunaan komputer. sosial dari implementasi produk TIK yang
menimbulkan dampak positif dan/atau
3.10.2 Mengetahui bahwa rancangan dan negatif.
penggunaan teknologi dapat memperbaiki
kualitas hidup atau memperburuk, bahkan
memperlebar kesenjangan untuk
mengakses informasi.
3.11 Computational Thinking untuk 4.11 Memecahkan persoalan agak kompleks yang
menyelesaikan persoalan yang lebih membutuhkan dekomposisi, abstraksi dan
kompleks dari sebelumnya, yang representasi data serta berpola.
membutuhkan dekomposisi, abstraksi
dan representasi data, serta berpola.
Praktik Lintas Bidang (Tematis)
3.12 Cross-Cut Component, Capstone (Integrasi 4.12.1 Membina Budaya kerja masyarakat digital dalam
pengetahuan dan keterampilan), Praktek tim yang inklusif.
Kelas XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Teknik Komputer
3.1 Memahami cara merakit/memrogram piranti 4.1 Memrogram dan merakit piranti sederhana embedded
sederhana (embedded system) yang tersedia system (berangkat dari contoh yang sudah ada) yang
di pasaran. bersifat tepat guna.
Jaringan Komputer/Internet
3.2.1 Mengenal topologi jaringan, sehingga 4.2 Melakukan setting koneksi dengan aman ke jaringan
berapa banyak komputer yang terhubung dari suatu perangkat.
serta dampaknya terbatas.
Analisis Data
3.3 Memahami bahwa Data dapat bersifat 4.3 Mengumpulkan data besar dari berbagai sumber.
kompleks dan dapat didekomposisi
menjadi elemen- elemen data.
3.4 Memahami bahwa organisasi dan 4.4 Mengorganisasikan, menyimpan dan mengolah data
penyimpanannya akan mempengaruhi cost, yang kompleks berdasarkan suatu model yang sudah
speed, reliability, accesability, privacy dan ada.
itegerity.
3.5 Memahami bahwa penalaran dan prediksi 4.5 Memeriksa kesesuaian model terhadap data.
terhadap suatu data tergantung pada model.
3.7 Mengetahui adanya algoritma- algoritma 4.7.1 Melakukan pemecahan persoalan dengan cara
standar yang efisien untuk keperluan- sederhana.
keperluan tertentu termasuk yang
berdasarkan konsep AI. 4.7.2 Melakukan pemecahan persoalan dengan cara
lebih advance.
3.9 Mengetahui aspek ekonomi dan bisnis dari 4.9 Menjelaskan aspek ekonomi dan bisnis dari
suatu kekayaan intelektual. perangkat TIK yang dihasilkan.
3.10 Computational Thinking untuk memecahkan 4.10 Memecahkan persoalan kompleks yang
persoalan yang lebih kompleks dari membutuhkan dekomposisi, abstraksi dan
sebelumnya, dengan data bervolume lebih representasi data dan ukuran data cukup besar.
besar.
3.11 Cross-Cut Component, Capstone (Integrasi 3.11.1 Membina budaya kerja masyarakat digital dalam
pengetahuan dan keterampilan), Praktek tim yang inklusif.
Kelas XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Mengetahui kualitas program/source code dari 4.1 Melakukan modifikasi program tanpa mengubah
kriteria yang diberikan (readability. struktur dan menyebabkan masalah.
Robustness, performance).
3.2 Memahami test case dan tata cara pengujian 4.2 Bekerja dalam tim untuk mengembangkan dan
program. menguji program.
Dampak Sosial Informatika
3.3 Mengetahui dan memahami aspek legal dari 4.3 Menjelaskan aspek legal dari TIK.
TIK seperti : privacy, data, property,
information, identity serta dampaknya.
3.4 Mengetahui ada berbagai hukum dan etik 4.4 Menjelaskan berbagai hukum dan etik internasional
internasional yang dapat mempengaruhi aspek terkait aspek legal perangkat TIK.
legal perangkat lunak.
3.5 Mengetahui manfaat kemampuan TIK dan 4.5 Menjelaskan manfaat kemampuan TIK dan
Informatika dalam berbagai bidang pekerjaan. Informatika dalam peningkatan karir dalam
berbagai bidang pekerjaan.
Berpikir Komputasional (Tematis)
3.7 Cross-Cut Component, Capstone 4.7.1 Membina budaya kerja masyarakat digital dalam
(Integrasi pengetahuan dan tim yang inklusif.
keterampilan), Praktek
4.7.2 Mampu berkolaborasi untuk melaksanakan tugas
dengan tema komputing khususnya dalam file
sharing.
4.7.4 Menge
mbangkan dan menggunakan abstraksi.
TTD.
MUHADJIR EFFENDY
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
FB : Ayo Madrasah | IG : @ayomadrasah | Telegram : https://t.me/ayomadrasah | Web : https://ayomadrasah.blogspot.com Page 209 of 215