Fulltext PDF
Fulltext PDF
HASIL
PENELITIAN DOSEN MANDIRI
TIM PENGUSUL
KETUA : dr.Asan Petrus,MKed(for),SpF
NIDN : 00 020468 04
ANGGOTA : dr.Adriansyah Lubis
NIM : 177113005
Anggota Peneliti
a. .Nama Lengkap : dr.Adriansyah Lubis
b. N I M : 177113005
c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
ii
2. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
Keahlian Asal Waktu
(Jam/minggu)
1 dr.Asan Ketua Forensik USU 3.00
Petrus,MKed(for),SpF Pengusul
2 dr. Adriansyah Anggota 3.00
Lubis Pengusul
3. Objek penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Visum et repertum perlukaan korban hidup yang dikeluarkan oleh RSU.Haji
Medan
4. Masa pelaksanaan
Mulai tahun 2019
Berakhir tahun 2019
5. Lokasi Penelitian ( lab/ studio / lapangan )
RSU Haji Medan, Jl. Rumah Saki Haji-Medan Estate-20237
6. Instansi lain yang terlibat ( jika ada dan uraikan apa konstribusinya )
7. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk
atau rekayasa)
Pengaruh dari Menentukan Kualitas Visum Et Repertum di RSU.Haji Medan
8. Konstribusi mendasar pada suatu bidang ilmu ( uraikan tidak lebih dari 50
kata, tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung
pengembangan iptek )
iii
iv
Latar belakang masalah dalam penelitian ini masih sama sebagaimana penelitian
saya sebelumnaya yaitu berdasarkan masalah terkait profesi dokter pada Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia nomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) halaman 29 poin 28 yang menyatakan dokter menolak dan /atau tdak
membuat visum et repertum sesuai dengan standar keilmuan yang seharusnya wajib
dikerjakan. Peraturan ini merupakan masukkan bagi pendidikan kedokteran saat ini
mengenai permasalahan pelayanan kedokteran forensic di lapangan khususnya dalam
pembuatan visum et repertum. Visum et repertum sebagai alat bukti di sidang
pengadilan sebagai pengganti barang bukti berupa trauma yang dialami pasien, tentunya
membutuhkan suatu standar khusus yang memenuhi apa yang dibutuhkan oleh para
penegak hukum dalam memecahkan permasalahan hukum sehingga ketika sidang
pengadilan dilaksanakan dengan alat bukti visum dan ditambah dengan alat bukti yang
lain yang memberikan keyakinan hakim, maka hakim akan menjatuhkan /tindak pidana
kepada seseorang tersangka.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisa kualitas visum et
repertum yang dibuat oleh dokter yang dikeluarkan oleh unit pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Umum Haji Medan, (2) untuk menganalisa bagian mana (pendahuluan,
pemeriksaan, kesimpulan) dari visum et repertum dibuat oleh dokter yang dikeluarkan
oleh unit pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Haji Medan yang tidak memenuhi
kategori, (3) untuk memberikan kontribusi pada pimpinan unit kesehatan Rumah Sakit
Umum Haji Medan khususnya dan seluruh dokter di RSU Haji Medan umumnya terkait
kualitas visum yang dikeluarkan selama ini sehingga kedepan dapat membuat visum et
repertum yang berkualitas.
Subjek penelitian yang diambil yaitu foto copy visum et repertum perlukaan
korban hidup yang pernah dikeluarkan dari RSU Haji Medan sejak 1 Maret 2018
sampai dengan 31 Maret 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode dokumentasi (observasi)..
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN.…………………………………………………. ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM…………………………………………. iii
RINGKASAN………………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… viii
ABSTRAK…………………………………………………………………….. ix
ABSREACT…………………………………………………………………… x
vi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN ………………………………………….. 25
4.1 Jenis Penelitian……………………………………………………….. 25
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………. 25
4.3 Populasi dan Sampel ..………………………………………………… 25
4.4 Metode Pengumpulan Data …………………………………………… 25
4.5 Variabel Penelitian ……………………………………………........... 25
4.6 Metode Pengukuran Terhadap Variabel Visum et Repertum Perlukaan
pada Korban Hidup…………………………………………………… 26
4.7 Penilaian atas Hasil Pengukuran Variabel – Variabel Ver Perlukaan pada
Korban Hidup ……………………………………………………….... 31
4.8 Metode Analisa ……………………………………………………….. 34
vii
viii
Abstrak
Visum et repertum sebagai alat bukti berperan dalam proses pembuktian suatu perkara
pidana diharapkan memberikan cukup informasi bagi penegak hukum khususnya hakim
dalam mengambil keputusan sidang pengadilan, untuk tujuan tersebut dibutuhkan visum
et repertum yang berkualitas baik. Berdasarkan hasil penelitian tentang kualitas visum et
repertum perlukaan korban hidup di RSU Haji Medan periode 1 Maret 2018 sampai
dengan 31 Maret 2019 dengan metode penelitian diskriptif analitik dengan
menggunakan alat ukur skoring dari Herkutanto terhadap 13 variabel dalam visum et
repertum perlukaan korban hidup. Jumlah total kasus yang diperiksa oleh dokter yang
dibuktikan dengan surat visum et repertum sebanyak 20 kasus. Kualitas Visum et
Repertum perlukaan bagian pendahuluan sebesar 60 % (kualitasnya sedang). Kualitas
VER perlukaan bagian pemberitaan sebesar 58,33 % (kualitasnya sedang). Kualitas
VER perlukaan bagian Kesimpulan sebesar 50 % (kualitasnya sedang). Kualitas VER
perlukaan secara umum sebesar 53,75 % (kualitasnya Sedang).
ix
Abstract
Visum et repertum as evidence plays a role in the process of proving a criminal case is
expected to provide enough information for law enforcers, especially judges in making
court decisions, for this purpose a good quality visum et repertum is needed. Based on
the results of research on the quality of post mortem visum et repertum of living victims
in Medan Haji General Hospital from March 1, 2018 to March 31, 2019 with a
descriptive analytical research method using a scoring measure from Herkutanto on 13
variables in the visum et repertum on injuries of living victims. The total number of
cases examined by doctors as evidenced by a post mortem report was 20 cases. The
quality of the Visum et Repertum injury to the introduction of 60% (medium quality).
The VER quality of news coverage was 58.33% (medium quality). The quality of VER
injuries in the Conclusion section is 50% (medium quality). The quality of wound VER
in general was 53.75% (medium quality).
3
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
12
13
14
15
3. Pemeriksaan/Hasil pemeriksaan
Bagian ini berjudul hasil pemeriksaan, dan bukan hasil pemeriksaan luar
sebagaimana sering dituliskan oleh mahasiswa.Bagian terpenting dari visum
sebetulnya terletak pada bagian ini, karena apa yang dilihat dan ditemukan
dokter dicatat dan sebagai pengganti barang bukti dalam bentuk laporan yang
disebut sebagai Visum et Repertum. Pada bagian ini dokter melaporkan hasil
pemeriksaannya secara objektif. Pada bagian ini dokter menuliskan jenis
luka/cedera, daerah/regio dimana luka ditemukan, ukuran luka, jarak luka dari
garis tengah tubuh dan/atau dari titik anatomis tertentu.
Bila dilakukan autopsi pada jenazah maka diuraikan hasil pemeriksaan
alat dalam yang berkaitan dengan perkara dan matinya orang tersebut.Temuan
hasil pemeriksaan medik yang bersifat rahasia dan tidak berhubungan dengan
perkaranya tidak dituangkan ke dalam bagian pemberitaan dan dianggap tetap
sebagai rahasia kedokteran.1,2,3
4. Kesimpulan
Bagian ini berjudul “kesimpulan”.Untuk pemakai visum, ini adalah
bagian yang terpenting, karena diharapkan dokter dapat menyimpulkan kelainan
yang terjadi pada korban menurut keahliannya. Pada korban luka perlu
penjelasan tentang jenis luka, jenis kekerasan, hubungan sebab-akibat dari
kelainan, tentang derajat kualifikasi luka, berapa lama korban dirawat dan
bagaimana harapan kesembuhan.
Pada korban perkosaan atau pelanggaran kesusilaan perlu penjelasan
tentang tanda-tanda persetubuhan, tanda-tanda kekerasan, kesadaran korban
serta bila perlu umur korban.1,2,3
5. Penutup
Bagian ini tidak memiliki judul dan berisi kalimat baku.Bagian penutup ditandai
dengan kalimat “ Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan
sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan mengingat sumpah sesuai dengan
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana “. Bagian ini mengingatkan para
dokter bahwa laporan tersebut dibuat dengan sejujur-jujurnya, tidak ditambahi
16
17
18
19
20
21
VISUM PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN
KUALITAS
ET
REPERTUM KESIMPULAN
22
23
Universitas Sumatera Utara
dokter pemeriksa Sedang
Baik
5 kualitas Skala pengukuran Herkutanto Dokumen Kurang ordinal
terhadap variabel (1997) (observasi) baik
yang dinilai
Sedang
Baik
24
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Mei sampai bulan Juni 2019.
4.4.2. KriteriaEksklusi
kriteria eksklusi adalah visum et repertum korban mati dan visum
perkosaan korban hidup.
4.5. Variabel Penelitian
25
26
Universitas Sumatera Utara
Instalasi Gawat darurat.
b. Variabel 2. Waktu Pemeriksaan
Pencantuman waktu pemeriksaan pada bagian pendahuluan VeR merupakan
pernyataan formal terhadap waktu / tempus saat korban diperiksa yang
meliputi unsur-unsur jam, tanggal, bulan, dan tahun.
Skor : 0 = tidak mencantumkan waktu pemeriksaan sama sekali
1 = hanya mencantumkan tanggal, bulan dan tahun pemeriksaan saja
tanpa mencantumkan jam pemeriksaan.
2 = mencantumkan dengan lengkap tanggal, bulan, dan tahun
pemeriksaan serta jam pemeriksaan.
c. Variabel 3. Data subyek yang diperiksa
Pencantuman data subyek yang diperiksa pada bagian pendahuluan VeR
sesuai dengan surat permintaan VeR dari penyidik yang meliputi unsur-
unsur nama, jenis kelamin, umur dan alamat.
Skor : 0 = tidak mencantumkan data subyek yang diperiksa sama sekali.
1 = hanya mencantumkan salah satu unsur saja ( nama saja, jenis
kelamin saja, umur saja, alamat saja ).
2 = mencantumkan dua unsur ( nama, jenis kelamin, umur, dan
alamat )
d. Variabel 4. Data peminta pemeriksaan
Pencantuman data penyidik yang meminta pemeriksaaan pada bagian
pendahuluan VeR sesuai dengan surat permintaan VeR dari penyidik yang
meliputi unsur-unsur nama penyidik, pangkat atau NRP, unit / satuan kerja
penyidik yang meminta. Asumsi yang digunakan adalah bahwa dalam surat
permintaan VeR tidak dicantumkan data penyidik memang tercantum.
Apabila dalam surat permintaan VeR tidak dicantumkan data tersebut, maka
surat permintaan VeR tersebut seharusnya dikembalikan kepada penyidik
untuk dilengkapi, dan bila VeR dibuat juga tanpa kelengkapan tersebut maka
VeR tersebut tidak elligible untuk dinilai.
Skor : 0 = tidak mencantumkan data penyidik yang meminta pemeriksaan
sama sekali.
1 = hanya mencantumkan salah satu unsur saja ( nama penyidik, atau
27
Universitas Sumatera Utara
unit / satuan kerja penyidik )
2 = mencantumkan dua unsur ( nama penyidik, dan unit / satuan kerja
penyidik ).
Defenisi Operasional unit / satuan kerja penyidik misalnya adalah satuan
reserse, atau satuan lalu lintas.
e. Variabel 5. Data dokter pemeriksa
Pencantuman data dokter yang melakukan pemeriksaan pada bagian
pendahuluan VeR sesuai dengan keahliannya yang meliputi unsur-unsur
nama dokter, dan spesialisasinya.
Skor : 0 = tidak mencantumkan data dokter yang melakukan pemeriksaan
sama sekali.
1 = hanya mencantumkan nama dokter saja.
2 = mencantumkan dua unsur ( nama dokter dan spesialisasinya ).
f. Variabel 6. Anamnesis
Pada bagian pemberitaan didapati anamnesis atau allo-anamnesis terhada
korban yang meliputi unsur-unsur keluhan, dan riwayat penyakit yang
pernah atau sedang dideritanya ( pre-existing disease ). Dalam hal pasien
tidak sadar dan pengantar tidak mengetahui riwayat penyakitnya maka hal
ini dapat ditanyakan setelah pasien sadar.
Skor : 0 = tidak mencantumkan anamnesis / allo-anamnesis
1 = hanya mencantumkan salah satu unsur saja ( keluhan korban, atau
penyakit yang pernah atau tengah diderita ).
2 = mencantumkan dua unsur ( keluhan subyektif, keluhan obyektif,
penyakit yang pernah atau tengah diderita ).
Defenisi operasional keluhan korban misalnya adalah korban merasa pusing,
mual, sakit, muntah, dan sebagainya.Penyakit yang pernah atau tengah
diderita korban adalah kondisi fisiologis atau anatomis korban yang dapat
mempengaruhi penilaian pemeriksa atas trauma yang terjadi saat ini.
g. Variabel 7. Tanda vital
Pemeriksaan dilakukan terhadap tanda-tanda vital korban meliputi unsur-
unsur kesadaran, tekanan darah, pernafasan dan suhu.
Skor : 0 = tidak mencantumkan tanda-tanda vital sama sekali.
28
Universitas Sumatera Utara
1 = hanya mencantumkan salah satu unsur tanda vital saja (
kesadaran, tekanan darah, pernafasan, suhu ).
2 = mencantumkan lebih dari satu unsur tanda vital ( kesadaran,
tekanan darah, pernafasan, suhu ).
h. Variabel 8. Lokasi luka
Pemeriksaan dilakukan terhadap unsur-unsur region luka dan sisi luka.
Skor : 0 = tidak mencantumkan luka sama sekali
1 = hanya mencantumkan region luka saja
2 = mencantumkan region luka dan sisi luka
Defenisi operasional region luka misalnya adalah daerah dahi, leher, rahang
bawah ( tanpa menyebut sisi kiri atau kanan ) dan sisi luka misalnya adalah
dahi kiri, rahang bawah kanan ( dengan menyebutkan sisi kiri atau kanan ).
i. Variabel 9. Karakteristik luka
Pemeriksaan karakteristik luka dilakukan terhadap unsur-unsur jenis luka,
bentuk luka, dan dinding luka.
Skor : 0 = tidak mencantumkan karakteristik luka luka sama sekali.
1 = mencantumkan jenis luka saja.
2 = mencantumkan jenis luka dan bentuk luka atau dinding luka.
Defenisi operasional : jenis luka misalnya adalah luka lecet, luka memar,
luka terbuka. Bentuk luka misalnya bulat, lonjong, bentuk garis, dan
sebagainya.Jaringan sekitar misalnya bengkak, kemerahan / kebiruan, dan
sebagainya.
j. Variabel 10. Ukuran luka
Pengukuran luka dapat dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif, dimana
cara mengukur secara kuantitatif dianggap lebih baik karena dapat
menggambarkan dimensi luka secara lebih akurat.
Skor : 0 = tidak mencantumkan ukuran luka sama sekali.
1 = mencantumkan ukuran luka secara kualitatif.
2 = mencantumkan luka secara kuantitatif.
Defenisi operasional : pengukuran kualitatif misalnya adalah selebar telapak
tangan, sebesar kelereng, dan sebagainya. Pengukuran kuantitatif misalnya
memberikan ukuran dalam skala sentimeter ( tiga sentimeter kali empat
29
30
31
32
C. Bagian Kesimpulan
12. Jenis Luka dan Kekerasan 0 1 2
13. Kualifikasi Luka 0 1 2
…………….
Nilai kelompok variabel C =──────── X 8 = - - - - -
2
Tingkatan skoring kualitas VeR dari data tabel diatas didapat, yaitu :
- Kurang baik : 0 – 49
- Sedang : 50 – 75
- Baik : 76 - 100
33
34
35
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Table 6.1 Skoring data visum et repertum perlukaan korban hidup di RSU Haji Medan
periode 1 Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2019
ΣA x 1 ΣB x 5 ΣC x 8 ΣABC x 100%
No A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2
5 6 2 28
1 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
2 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
3 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
4 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
5 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
6 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
7 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
8 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
9 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
10 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
11 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
12 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
13 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
14 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
15 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
16 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
17 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
18 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
19 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
20 0 2 2 2 0 1,2 0 2 2 1 2 0 5,833 2 0 8 53,69
1,2 5,833 53,69
36
Kualitas VER perlukaan bagian pendahuluan di RSU Haji Medan periode 1 Maret 2018
sampai dengan 31 Maret 2019 disajikan dalam tabel 6.2.
Tabel 6.2 Kualitas VER perlukaan bagian pendahuluan di RSU Haji Medan periode 1
Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2019
Struktur VER Unsur yang dinilai Rerata Skor
Bagian Tempat pemeriksaan 0.0
pendahuluan Waktu pemeriksaan 2.0
Data korban 2.0
Data penyidik 2.0
Data doktert pemeriksa 0.0
Rerata skor total 1,2
37
Tabel 6.4 Kualitas VER perlukaan bagian Kesimpulan di RSU Haji Medan periode 1
Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2019
Struktur VER Unsur yang dinilai Rerata Skor
Bagian Jenis luka dan kekerasan 2.0
Kesimpulan Kualifikasi luka 0.0
38
Total 15.05
Dari hasil penelitian ini, bahwa penulisan visum et repertum perlukaan di RSU
Haji Medan berkualitas sedang, hasil ini relative sama dengan apa yang dinyatakan pada
peraturan Konsil Kedokteran Indonesia no. 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI) pada halaman 29 poin 28 yang menyatakan dokter belum
mampu membuat visum et repertum sesuai dengan standar keilmuan yang seharusnya
wajib dikerjakan (standar 4-A). namun apakah kondisi visum et repertum di RSU Haji
Medan dan RSUD Porsea pada penelitian sebelumnya sudah cukup untuk mewakili
kondisi sebenarnya untuk seluruh Indonesia ? tentu membutuhkan penelitian yang sama
pada institusi kesehatan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data visum et repertum perlukaan di
RSU Haji Medan periode 1 Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2019, maka dapat
disimpulkan :
39
40
41
42
43
44
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 Sp-1
Riwayat Universitas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
perguruan Indonesia
tinggi
Bidang Ilmu Kedokteran Kedokteran klinis Forensik Forensik dan Medikolegal
Tahun masuk- 1988-1997 2009-2013 2010-2015
Lulus
Judul - Menentukan jenis diatom Menentukan jenis diatom
skripsi/tesis sungai Deli dan Badera sungai Deli dan Badera
pada stasiun hulu, tengah pada stasiun hulu, tengah
45
Semua data yang saya buat dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Ususlan Dosen Muda.
46
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 Sp-1
Riwayat
perguruan
tinggi
Bidang Ilmu Kedokteran
Tahun masuk- 1988-1997
Lulus
Judul -
skripsi/tesis
Nama
Pembimbing
47
Semua data yang saya buat dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya .
48